Anda di halaman 1dari 12

Beranda 

› Fundamental Seni › Unsur Unsur Seni Rupa dan Desain diperkuat Pendapat Ahli

Unsur Unsur Seni Rupa dan Desain diperkuat


Pendapat Ahli
17/01/2018Fundamental SeniOne Comment
Berdasarkan definisi KBBI, “unsur adalah bagian terkecil dari suatu benda”(KBBI, 2016).
Dalam konteks seni rupa mungkin definisi yang lebih tepat adalah: bagian terkecil dari
susunan karya/desain. Jika dianalogikan dengan dunia otomotif, maka unsur unsur seni
rupa adalah berbagai onderdil yang terdapat pada sepeda motor. Unsur unsur seni rupa
tersebut meliputi: titik, garis, bidang, bentuk, ruang, gelap terang, tekstur, warna. Dalam
keseharian, sudah jelas unsur tersebut telah kita sadari keberadaannya. Sadar atau tidak
sadar kita akan bertemu dengan unsur unsur seni rupa tersebut baik saat sedang berkarya
atau saat hanya sekedar memandangi gambar. Lalu kenapa kita ambil pusing dengan
unsur unsur seni rupa tersebut? Manfaat apa yang kita dapatkan dengan menghabiskan
waktu untuk mempelajari unsur tersebut?

Daftar Isi
 Manfaat Mempelajari Unsur Seni Rupa
 Unsur Unsur Seni Rupa dan Desain
o Titik
 Raut Titik
o Garis
 Garis Nyata dan Garis Maya/Semu
 Raut Garis
 Arah Garis

 Arah Garis dan Karakter yang dihasilkan
o Bidang
 Macam-macam Raut Bidang
o Gempal/Volume
o Ruang
 Ruang dua dimensi/dwimatra
 Ruang tiga dimensi/trimatra
o Gelap Terang/Value
o Tekstur
o Warna
 Referensi

Manfaat Mempelajari Unsur Seni Rupa

Unsur unsur seni rupa merupakan dasar terbentuknya karya seni rupa, seperti berbagai
organ tubuh yang membentuk kesatuan tubuh manusia. Memahami lebih dalam unsur-
unsur yang vital ini akan membuat kita memahami tingkat-tingkat ‘kesehatan’ karya seni
bahkan mengobatinya ketika sakit. Tanamkan analogi tersebut, buka pikiran kita untuk
menyerap ide sekecil apapun untuk mendapatkan manfaat sebanyak-banyaknya dari
mempelajari unsur unsur seni rupa dan desain.

Ketika kita sepenuhnya mengetahui dan mempelajari unsur terkecil dari sebuah karya, akan
banyak gaya dan macam varian baru yang bisa kita gali. Memahami titik sebagai salah satu
unsur seni rupa membuka kreasi unik seperti pointilis yang hanya menggunakan titik untuk
mebuat karyanya. Memahami unsur warna membuka gerbang bagi
para impressionist untuk menggali kedalaman baru dalam seni lukis. Seni hari ini, yang
lebih melibatkan unsur ekstrinsik juga dapat berkembang karena telah melalui pendalaman
terhadap unsur intrinsik yang dapat dipelajari di unsur seni rupa.

Penjelasan yang lebih lengkap mengenai manfaat dan unsur-unsur seni dengan pendapat
yang berbeda dapat dilihat di: Nirmana : Pengertian, Unsur, Asas, Fungsi & Studi Kasus

Unsur Unsur Seni Rupa dan Desain

Pada umumnya para ahli berpendapat unsur seni rupa dan desain dibagi menjadi 7 – 8
unsur. Beberapa pendapat lain yang menarik akan dibahas pada artikel khusus.

Titik
Unsur terkecil dan awal dari sebuah karya, koordinat tanpa dimensi atau area. Sebenarnya
titik digunakan untuk menciptakan unsur yang lain, karena itu terkadang beberapa ahli lain
tidak memasukan titik sebagai unsur seni rupa. Menurut Sadjiman Ebdi Sanyoto (2009: 94),
“secara umum dimengerti bahwa suatu bentuk disebut sebagai titik karena ukurannya yang
kecil, dikatakan kecil karena obyek tersebut berada pada area yang luas dan manakala
dengan obyek yang sama dapat dikatakan besar apabila diletakan pada area yang sempit.”
Pendapat tersebut membahas dengan apik tentang relativitas ukuran. Titik dapat menjadi
lingkaran pada area sempit bahkan menjadi tekstur saat dibuat kecil, banyak dan
memenuhi area yang besar dengan pengulangan dan ritma.

Ilustrasi titik, salah satu unsur


dari seni rupa dan desain

Raut Titik

Raut titik atau ciri khas titik bergantung dari alat gambar yang digunakan, atau tergantung
bentuk objek yang dibayangkan sebagai titik. Bentuk terumum adalah titik yang rautannya
bundar, sederhana tanpa arah dan tanpa dimensi. Bisa saja raut titik berbentuk segitiga,
bujur sangkar, elips, atau bahkan berbentuk menyerupai hal organik dan lain-lain. tutulan
dan lain-lain biasanya disebut spot.

Garis

Garis adalah  hubungan  dua  titik/jejak titik yang  bersambungan  atau  berderet. Garis
dapat dapat digunakan untuk berbagai hal dan salah satu unsur terpenting dari sebuah
karya, baik secara langsung maupun hanya bersifat maya/semu (garis tidak tampak secara
langsung tapi membentuk kontur tertentu). Keahlian mengolah gambar melalui garis
(menggambar) menjadi salah satu fundamental terpenting untuk berkarya bagi seorang
seniman / desainer.  Sadjiman Ebdi Sanyoto (2009: 96) berpendapat,  “garis merupakan
suatu bentuk yang berukuran kecil tetapi memanjang”
Ilustrasi garis, salah satu unsur
dari seni rupa dan desain

Garis Nyata dan Garis Maya/Semu

Jika kita menjajarkan titik-titik secara berhimpit, kita dapat memperoleh sebuah garis. Kawat
listrik, seutas tali, senar gitar, dan apa saja yang mempunyai sifat memanjang, semua itu
dapat dibayangkan sebagai garis. Lautan di lepas pantai yang lurus juga dapat membentuk
garis horizontal. Jika kita menggambar bentuk ruangan, kita selalu membatasinya dengan
garis-garis, padahal disana tidak ada garis. Yang terjadi hanyalah perbedaan gelap
terang/value karena adanya cahaya sehingga mengesankan garis. Bentuk garis semacam
itu disebut garis semu, maya atau imajiner. Dari uraian tersebut kita dapat memahami
bahwa garis tidak hanya berbentuk konkrit atau nyata, tetapi terdapat juga garis maya yang
terbentuk dari fenomena visual lain. Dapat disimpulkan dua pengertian mengenai garis
sebagai berikut:

1. Suatu hasil goresan yang disebut garis nyata


2. Batas suatu benda, batas sudut ruang, batas sudut warna, bentuk gempal,
rangkaian massa dll yang disebut garis maya / semu

Raut Garis

Raut adalah ciri khas suatu bentuk. Raut garis adlaah ciri khas bentuk garis. Raut garis
secara umum hanya terdiri dari dua macam, yaitu garis lurus dan garis lengkung. Namun
jika dirinci terdapat beberapa macam jenis garis lain dan masing-masing garis memberikan
karakter yang berbeda.

1. Garis lurus yang terdiri dari garis horizontal, diagonal, dan vertikal.
2. Garis lengkung yang terdiri dari garis lengkung kubah, garis lengkung busur, dan
lengkung mengapung
3. Garis majemuk yang terdiri dari garis zig-zag, dan garis berombak/lengkung S. Garis
zig-zag sbetulnya merupakan garis-garis lurus yang berbeda arah dan bersambung,
dan garis berombak atau lengkung S adalah garis-garis lengkung yang bersambung.
4. Garis gabungan, yaitu garis hasil gabungan antara garis lurus, garis lengkung, dan
garis majemuk.

Arah Garis

Terdapat beberapa macam garis berdasarkan arah dan gaya guratnya seperti: garis
horizontal, diagonal, vertikal, deretan putus-putus, garis lengkung dan lain-lain. Setiap jenis
garis dapat memberikan kesan yang berbeda. “Bagi kebanyakan orang, garis lurus
mendorong rasa kaku, ketegasan, kebenaran, dan ketelitian. Garis lurus adalah positif,
langsung, keras, kuat, tegar, teguh hati, dan tidak kenal kompromi. Garis lengkung
ramping-ringan adalah fleksibel, harmonis, kalem, feminim, terang, sopan, budiman, tetapi
terasa malas, kabur, dan tidak bertujuan” (Sadjiman Ebdi Sanyoto, 2005: 71).

GARIS KARAKTER

Lurus Horizontal Tenang, positif

Lurus Vertikal Kokoh, kaku, tegas

Lengkung Fleksibel, harmonis, feminim

Diagonal Dinamis, berenergi, Tegang

Walaupun begitu, perlu dicatat bahwa persepsi setiap individu atau masyarakat pada
umumnya belum tentu sama walaupun kebanyakan mengatakan iya. Hal tersebut sangat
bergantung pada konteks psikologis dan sosial pemandang/apresiator.

Arah Garis dan Karakter yang dihasilkan

1. Garis Horizontal, mengasosiasikan laut datar, pohon tumbang, orang tidur/mati,


dan benda-benda lain yang panjang mendatar, sehingga mengesankan keadaan yang
bernuansa santai/istirahat. Sehingga garis horizontal memberi karakter tenang, damai,
pasif, kaku. Garis ini melambangkan ketenangan, kedamaian, dan kemantapan.
2. Garis Vertikal, mengasosiasikan objek-objek yang berdiri tegak lurus seperti batang
pohon, manusia yang berdiri, tugu dan lain-lain. Garis vertikal mengesankan keadaan
tak bergerak, mengesankan kuat, kokoh, agung, jujur, tegas, cerah, cita-cita/harapan.
Garis vertikal memberikan karakter seimbang (stabil), megah, kuat tetapi statis dan
kaku.
3. Garis diagonal atau garis miring ke kanan atau ke kiri mengasosiasikan kecepatan,
kita sedang berlari, kuda meloncat, pohon yang hampir tumbang, danmengesankan
objek dalam keadaan tidak seimbang sehingga menimbulkan gerakan akan jatuh. Garis
diagonal memberikan karakter pergerakan, gerak lari/meluncur, dinamis, tidak
seimbang, gerak gesit, lincah dan menggetarkan.
4. Garis lengkung, memberi kualitas mengapung seperti pelampung,
mengasosiasikan gumpalan asap, buih sabun, balon dan semacamnya; mengesankan
gaya mengapung, ringan dan dinamis. Garis ini memberi karakter ringan, dinamis, dan
kuat (asosiasi dengan kubah dan arsitektur megah) melambangkan kemegahan dan
kekuatan.
5. Garis lengkung S, memerikan kesan lemah gemulai. Garis ini dibuat dengan
gerakan melengkung ke atas bersambung melengkung ke bawah atau melengkung ke
kanan bersambung melengkung ke kiri, yang merupakan gerakan indah sehingga garis
ini sering disebut line of beauty. Garis ini merupakan garis terindah (subjektif) dari
semua bentuk garis; memberikan asosiasi gerakan ombak, pohon/padi tertiup angin,
gerakan lincah bocah/anak binatang dan semacamnya.
6. Garis Zig-zag, merupakan garis lurus patah-patah bersudut runcing yang dibuat
dengan gerakan naik turun secara cepat dan spontan. Merupakan gabungan dari garis-
garis vertikal dan diagonal yang memberi sugesti semangat dan gairah. Garis ini
diasosiasikan dengan petir/kilat, letusan, retakan-retakan tembok dan semacamnya.
Garis ini dapat mengesankan bahaya. Garis zig-zag memberi karakter
gairah/excitement, semangat, bahaya dan kengerian. Garis ini juga mengesankan
kegelisahan/nervous/anxiety.

Bidang

Bidang merupakan garis yang ujungnya saling bertemu dan membuat area tertutup. Bidang
menempati ruang dua dimensi/dwimatra. “bidang adalah suatu bentuk raut pipih, datar
sejajar dengan dimensi panjang dan lebar serta menutup permukaan. Bentuk-bentuk yang
pipih/gepeng, seperti tripleks, kertas, karton, seng, papan tulis, dan bidang datar lainnya.”
(Sadjiman Ebdi Sanyoto, 2005: 117).
Ilustrasi bidang, salah satu
unsur unsur seni rupa dan desain
Bidang terbagi menjadi bidang geometri dan non geometri, selain itu juga terdapat bidang
yang bersifat maya. Bidang geometri adalah bidang yang teratur, dirancang dan dibuat
secara matematis. Sebaliknya, bidang  non geometris adalah bidang yang tidak teratur,
dibuat secara ekspresif tanpa hitungan tertentu.

Macam-macam Raut Bidang

Bentuk bidang meliputi bidang geometri dan non geometri. Bidang geometri adalah bidang
teratur yang dibuat secara matematis, sedangkan bidang non geometri adalah bidang yang
dibuat secara bebas. Raut bidang geometris atau bidang yang dibuat secara matematis
meliptu segitiga, segiempat, segilima, lingkaran sempurna, dan lain-lain. Raut bidang non
geometri bisa berbentuk organik, bidang bersudut bebas, bidang gabungan dan bidang
maya (seperti garis maya). Bidang dapat memiliki macam-macam raut bidang berikut.

1. Raut bidang geometri


2. Raut bidang organik
3. Raut bidang bersudut-sudut bebas
4. Raut bidang gabungan
5. Raut bidang gabungan

Selain bentuk bidang yang rata sejajar dan nyata, terdapat bidang yang bersifat maya.
Bentuk bidang yang seolah membentuk sudut pandang dengan membentuk prespekti lain
dari hasil bidang lain. Biasanya bidang maya dibentuk oleh negative space dari space
positif yang kita susun.

Gempal/Volume
“Gempal adalah wujud, rupa, bangun, atau gambaran tentang apa saja yang ada di alam
termasuk karya seni atau desain yang dapat disederhanakan menjadi titik, garis, dan
bidang”, Sadjiman Ebdi Sanyoto (2009: 93). Bentuk adalah susunan titik, garis dan bidang
yang menyerupai obyek tiga dimensi/trimatra dalam ruang dua dimensi. Bentuk biasanya
dibuat dengan menggunakan gelap terang yang dimanipulasi oleh proses gradasi.

Gempal / Volume / Bentuk


sebagai salah satu unsur unsur seni rupa dan desain
Seperti bidang, bentuk juga terbagi menjadi bentuk geometri, non geometri dan campuran.
Bagian-bagian tersebut juga masih memiliki sifat yang sama dengan bidang, namun
menyerupai obyek tiga dimensi dalam ruang dua dimensi.

Ruang

Ruang adalah dalam Seni Rupa adalah  area disekitar obyek, baik dibelakang, diatas
ataupun di dalam. Secara umum biasanya ruang dikaitkan dengan tiga dimensi, namun
dalam seni rupa, ruang adalah unsur yang memberi kesan keluasan, kesatuan, kedalaman,
jauh atau dekatnya suatu obyek. “Dikarenakan bentuk dapat dua dimensi dan tiga dimensi,
maka ruang pun meliputi ruang dua dimensi/dwimatra dan tiga dimensi/trimatra” (Sadjiman
Ebdi Sanyoto, 2005: 97). Ruang dalam karya dua dimensi hanya bersifat ilusi.
Ilustrasi Ruang, unsur seni rupa
dan desain

Ruang dua dimensi/dwimatra

Ruang dwimatra atau ruang dua dimensi merupakan ruang papar yang datar. Ruang
dwimatra banyak dimanfaatkan oleh para perupa untuk menempatkan bentuk raut yang
sifatnya cukup datar/terlihat cukup datar saja, seperti gambar-gambar proyeksi dengan
potongan potongan dan pandangan-pandangan terbatas. Ruang dwimatra hanya mengenal
dua dimensi, yaitu panjang dan lebar. Ruang dua dimensi hanya mengenal arah horizontal,
diagonal dan vertikal yang sejajar dan hanya mengenal kedudukan di kiri-tengah-kanan,
atas-tengah-bawah; X dan Y.

Ruang dwimatra yang terisi objek pada umumnya disebut ruang positif dan ruang yang
tidak terisi oleh objek disebut ruang negatif. Ruang positi negatif ini sangat penting untuk
dipelajari. Karena penyusunan ruang positif secara berkelompok dan ruang negatif
berkelompok akan tercipta garis semu tertentu dan melahirkan gerak (irama) dan
menciptakan area kosong (white space) yang akan membantu terciptanya kesatuan yang
merupakan prinsip-prinsip seni rupa untuk mencapai keindahan; Penting untuk penyusunan
komposisi rupa.

Ruang tiga dimensi/trimatra

Ruang trimatra merupakan jenis ruang yang benar-benar diartikan sebagai ruang nyata dan
sempurna seperti dikehidupan kita, memiliki tiga dimensi penuh, panjang, lebar dan
kedalaman. Bentu-bentuk raut yang gempal benar-benar bersifat tiga dimensi, dapat diraba,
menempati ruang berkedalaman. Semua bentuk di alam ini termasuk karya seni yang
bersifat tiga dimensi menempati ruang tiga dimensi.
Gelap Terang/Value

Benda apapun yang terdapat pada alam kita akan memiliki intensitas cahaya yang berbeda
pada setiap bagian. Begitu pula pada karya seni rupa. Gelap Terang adalah unsur
terpenting dalam membuat bentuk/gempal agar tampak tiga dimensi dengan memanfaatkan
highlight (bagian terang) dan shading (bayangan). Gelap Terang juga berlaku
untuk tint dan shading pada warna, misal: merah muda, merah tua.

Contoh Gelap Terang, unsur


unsur desain dan seni rupa

Tekstur

Tekstur adalah bagaimana permukaan terasa pada saat diraba, tekstur dapat menjadi
nyata (dapat diraba) atau hanya disimulasikan saja melalui Gelap Terang dan Warna.
“Tekstur adalah sifat atau kualitas permukaan (nilai raba) suatu benda seperti: kasar, halus,
licin, dan berkerut. Tekstur dapat dibedakan menjadi dua yaitu: 1. Nyata, 2. Semu.” (I Made
Suparta, 2010: 01).
Contoh Tekstur, unsur unsur
seni rupa dan desain

Warna

Warna adalah pantulan cahaya terhadap benda yang memiliki pigmen tertentu. Sebuah
benda berwarna merah karena  benda tersebut bersifat pigmen yang memantulkan warna
merah dan menyerap gelombang warna lainnya. Benda hitam tidak memantulkan warna
apapun karena menyerap semua warna pelangi atau semua panjang gelombang.

Warna, unsur seni rupa dan


desain
Pembagian unsur seni rupa diatas adalah salah satu yang paling umum digunakan.
Beberapa ahli lebih memilih untuk memisahkan ruangnya terlebih dahulu; nirmana dua
dimensi/dwimatra dan nirmana tiga dimensi/trimatra, sehingga hirarkinya lebih rapi dan
jelas untuk masing-masing ruang. Selain itu pada saat unsur dihubungkan dengan prinsip,
maka ada beberapa unsur dan prinsip yang berlaku hanya untuk masing-masing ruang.

Anda mungkin juga menyukai