Anda di halaman 1dari 16

Divisi Ilustrasi

Anggota :
Dimas Rafi Narawangsa
Karunia Eka Putri
Muhammad Zakiy Saputra
Raisa Dewi Nurdiana Moedigdo
Rana Zhafira Dewi
Yosephine Gracia Regina
Divisi ilustrasi adalah divisi dari subseksi Media Siswa yang
bergerak dalam bidang komunikasi visual melalui gambar
dan sketsa.

Salah satu hasil kerja divisi ilustrasi ada dalam bentuk


komik di majalah Takitri
Materi Divisi Ilustrasi
Unsur-unsur seni rupa

1. Titik
Titik merupakan unsur seni rupa yang terkecil. Segala bentuk yang ada
dalam suatu karya seni dihasilkan dari titik.

2. Garis
Kumpulan dari titik dapat membentuk suatu garis. Garis memeiliki
dimensi yang memanjang dengan arah tertentu. Garis bisa berupa garis lurus,
miring, melengkung, berombak/ bergelombang, atau putus putus. Garis adalah
suatu elemen yang membatasi sebuah bidang atau bentuk dalam karya seni.
3. Bidang
Bidang adalah pengembangan dari garis. Bidang terbentuk karena
pertemuan ujung ujung garis atau paduan warna. Bidang dapat ditemukan
dalam suatu karya seni rupa. Bidang terbagi menjadi bidang geometris,
biomorfis, bersudut dan tidak beraturan.
4. Bentuk
Bentuk adalah wujud yang terdapat di alam dan terlihat nyata.
Bentuk dapat hadir di sekitar kita namun tanpa enjiwaan atau muncul begitu
saja. Seperti bola yang bisa dikatakan berbentuk bulat, lemari yang berbentuk
persegi panjang.
5. Tekstur
Tekstur adalah permukaan pada setiap benda yang bisa dilihat
maupun diraba. Tekstur bisa berupa halus, kasar, licin dan sebagainya. Tekstur
dibagi menjadi dua yaitu tekstur nyata dan tekstur maya. Tekstur nyata
memperlihatkan kesan sebenarnya dan tekstur maya kesan bisa berbeda pada
penglihatan dan rabaan
6. Warna
Berdasarkan cahaya, warna dapat dilihat dalam 7 spektrum warna.
Warna dapat dibagi menjadi :
-Warna primer atau warna dasar, yaitu warna merah, kuning, dan biru
-Warna sekunder, yaitu hasil perpaduan dari dua warna primer seperti
jingga, ungu dan hijau
-Warna tersier, yaitu hasil perpaduan dari dua warna sekunder
7. Gelap terang
Gelap terang dapat memberikan kesan ruang dalam suatu karya seni
rupa atau memberikan volume kepada suatu bentuk. Dalam karya seni dua
dimensi, efek gelap terang juga dapat memberikan kesan tiga dimensi. Gelap
terang juga dapat memberikan kontras. Teknik gelap terang bisa menggunakan
gradasi secara bertahap atau siluet, bayangan tanpa tahapan gradasi.
8. Ruang atau kedalaman
Dalam karya seni dua dimensi, ruang bersifat semua karena hanya
sebuah ilusi yang ditimbulkan oleh teknik penggambaran yang terkesan cekung,
menjorok, pipih, cembung, dan sebagainya
Cara Dasar Menggambar Sketsa
1. Persiapkan peralatan yang baik
Untuk membuat sketsa sebaiknya menggunakan pensil yang tidak terlalu
tegas. Yang paling sering digunakan adalah pensil HB. Kadar kepekatan pensil
biasanya di kodekan dengan huruf H dan B (H kependekan dari Hard dan B
kependekan dari Black). Pensil graphit yang samar berkode H dan bila
semakin samar maka ditambahkan angka di depannya seperti 2H, 3H, 4H dst.
Sebaliknya untuk B bila semakin pekat maka ditambahkan juga angka di
depannya seperti 2B, 3B, 4B dst.
2. Cara menggores pensil
Untuk membuat sketsa dengan pensil sebaiknya jangan menggores terlalu
keras. Cukup ringan dan tipis saja sehingga ketika ada yang salah lebih mudah
untuk dihapus dan dibetulkan. Selain itu garis sketsa yang terlalu tegas akan
tetap kelihatan ketika nanti diberi arsiran pada tahap menggambar berikutanya
sehingga malah mengganggu.
3. Gunakan objek sebagai acuan
Jika belum terbiasa dalam menggambar atau ingin membuat sketsa yang akurat
dan spesifik maka lebih baik membuat sketsa dengan sebuah objek sebagai
acuan. Dengan melihat suatu objek maka hasil gambar akan menjadi lebih detail
dibandingkan dengan hanya berimajinasi.
4. Posisi Lembar Gambar Ketika Menggambar

Posisi lembar gambar tegak, sejajar dengan objek gambar


Posisi lembar gambar mendatar
5. Urutan Kerja Dalam Membuat Sketsa
Urutan kerja yang benar adalah hal penting dalam cara menggambar sketsa.
Prinsip urutan dalam membuat sketsa adalah selalu mendahulukan bentuk
dasar semua benda yang akan digambar sedangkan bagian detail selalu
kerjakan di bagian akhir. Dalam menggambar bentuk dasar tersebut perlu
diperhatikan benar-benar proporsinya. Agar lebih mudah menentukan proporsi
suatu bagian caranya adalah dengan membandingkan dengan bagian yang
lainnya sebagai patokan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada contoh di bawah
ini.

Misalnya saya ingin menggambar sebuah senapan


Pertama, gambar dulu bagian paling dasar dari senapan tersebut

Kedua, tambahkan bagian-bagian di sekeliling bagian dasar tadi


Ketiga, tambahkan detail-detailnya
Membuat Sketsa Berdasarkan
Imajinasi
Berikutnya adalah menggambar tanpa menggunakan objek sebagai acuan
atau murni dari imajinasi kita sendiri.

Pertama tama, kita juga butuh acuan


dalam berimajinasi. Contohnya seperti
perlengkapan tentara pada gambar
Disamping. Perlengkapan tersebut bisa
dijadikan referensi.
Setelah itu, buatah sebuah sketsa berdasarkan imajinasi sendiri. Buatlah dengan
menggunakan proporsi yang benar
Selanjutnya, selesaikanlah sketsa tersebut menjadi sebuah sketsa
sederhana
Terakhir, tambahkan detail detail dari sketsa tersebut dari perlengkapan
referensi tadi. Karena berupa imajinasi maka dapat diimprovisasi sesuai
keinginan

Anda mungkin juga menyukai