Menggambar merupakan proses pengungkapan gagasan seseorang melalui bahasa gambar. Lalu,
apa itu menggambar model ?
Menggambar Model atau lebih dikenal juga dengan Menggambar Bentuk adalah cara menggambar
dengan meniru objek gambar yang akan digambar dengan mengutamakan kemiripan rupa. Dapat juga
diartikan sebagai kegiatan menggambar yang diawali dengan menentukan objek model yang akan
digambar. Objeknya dapat berupa benda hidup, dan benda mati.
Menggambar model/bentuk tentu memiliki beberapa prinsip-prinsip yang harus dikuasi oleh
seseorang yang akan menggambar model. Seperti :
1. Komposisi → Cara menyusun dan mengatur objek gambar agar terlihat agar terlihat menarik dan
indah.
2. Proporsi → Kesebandingan, keseimbangan, atau kesesuaian bentuk dan ukuran suatu benda
antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya.
3. Keseimbangan → Keselarasan antara bidang gambar, objek gambar, dan gambar yang akan
dihasilkan nantinya.
4. Kesatuan → Penggambaran objek yang memberikan kesan adanya kesatuan unsur-nsur yang
terpadu, yang tidak dapat dipisahkan.
Selain memiliki prinsip-prinsip, seseorang yang akan menggambar tentunya harus mengetahui
beberapa teknik teknik menggambar model, seperti :
1. Teknik Pointilis → Teknik menggambar atau melukis dengan menggunakan titik-titik hingga
membentuk objek gambar.
Teknik Pointilis
2. Teknik dussel (gosok) → Teknik menggambar dengan cara menggosok sehingga menimbulkan
kesan gelap-terang atau tebal tipis.
Teknik dussel (gosok)
3. Teknik siluet (blok) → Teknik menggambar dengan cara menutup objek gambar dengan
menggunakan satu warna sehingga menimbulkan kesan blok.
4. Teknik arsir → Teknik menggambar dengan cara menggoreskan pensil, spidol, tinta, pena, dan
alat lain berupa garis-garis berulang yang memberikan kesan gelap-terang, gradasi, dan kesan
dimensi.
Teknik arsir menggunakan pensil
5. Teknik aquarel (sapuan basah) → Teknik menggambar dengan menggunakan bahan campuran air
(cat air, cat poster, tinta) di kertas, kain, atau bidang lainnya.
6. Teknik linear → Teknik menggambar dengan garis sebagai unsur yang paling menentukan dan
paling utama.
Teknik linear
7. Teknik plakat → Teknik menggambar dengan bahan cat poster dan cat air dengan sapuan warna
yang tebal.
Teknik plakat
Contoh gambar model pelawak Indonesia dengan warna ↓ ↓ ↓
Maka, dalam artikel ini secara khusus akan dibahas tentang jenis-jenis teknik
menggambar baik yang bisa diaplikasikan dalam media kertas atau media lainnya.
Dalam ulasan teknik menggambar berikut ini, teknik-teknik tersebut bisa dilakukan
dengan beberapa alat gambar, diantaranya adalah pensil, bolpoin, pensil warna,
crayon, dan kuas. Baiklah, tanpa berpanjang kata lagi, mari kita simak jenis-jenis teknik
menggambar pada ulasan berikut ini:
Daftar Isi
1. Teknik Menggambar Arsir
2. Teknik Menggambar Perspektif
3. Teknik Menggambar Blok
4. Teknik Menggambar Dussel (Gosok)
5. Teknik Menggambar Linier
6. Teknik Menggambar Pointilis
7. Teknik Menggambar Aquarel
8. Teknik Menggambar Sketsa
Dalam hal ini, misalnya kamu ingin menggambar pohon, maka yang pertama kamu
lakukan adalah menggambar bentuk dari pohon tersebut. Setelah itu, bagaimana kita
menciptakan kedalaman teksturnya?
Tentu ada banyak cara, salah satunya adalah dengan memberikan arsiran pada
bagian-bagian tertentu dengan ketebalan yang berbeda untuk menciptakan perbedaan
aksen.
Ada dua jenis teknik dasar arsir yang umum dipergunakan, yakni arsir searah dan arsir
silang. Dalam pembuatan arsir searah, kita hanya perlu membuat barisan garis sejajar
secara vertikal atau horizontal sesuai dengan bentuk gambar yang telah kamu buat dan
ingin kamu arsir.
Sementara dalam teknik silang, yang perlu kamu lakukan adalah membuat barisan
garis saling menyilang di bagian yang kamu kehendaki. Selain dua teknik dasar
tersebut ada juga yang namanya teknik arsir kombinasi dan teknik arsir pola. Mari kita
lihat contoh gambar berikut ini.
Arsiran tersebut merupakan arsiran searah yang artinya dalam pengarsirannya tidak
ditemukan silangan antar garis. Perhatikan contoh arsiran lainnya berikut ini.
Pada praktiknya, kedua teknik arsir tersebut sering dipergunakan bersamaan. Coba
lihat gambar ini.
Teknik arsir silang memang lebih beragam jenisnya jika dibandingkan dengan teknik
arsir searah sebagaimana yang bisa kita temui pada contoh arsiran berikut ini.
Untuk mengetahui fungsinya, kamu hanya perlu bereksperimen. Caranya adala sebagai
berikut:
1. Buatlah beberapa gambar kotak, atau gambar bentuk yang sederhana (bisa segitiga, lingkaran,
oval, dan lain sebagainya).
2. Pada setiap bentuk yang kamu gambar, buatlah arsiran sejenis dengan ketebalan yang sama.
bila kamu mempunyai 9 gambar bentuk, maka kamu akan mempunyai 9 jenis arsiran
berdasarkan teknik, arah, dan ketebalannya.
3. Pelajari kembali hasil arsiranmu. Apakah kamu menangkap kesan yang berbeda dari hasil
arsiran yang berbeda? Tentunya iya.
4. Aplikasikan hasil latihanmu pada bentuk gambar yang lebih kompleks, misalnya gambar gelas,
mangkok, botol atau benda-benda yang sederhana untuk bisa digambar dengan mudah.
5. Apabila kamu sudah lancar dengan gambar sederhana, buatlah gambar yang lebih kompleks,
misalnya gambar pohon, wajah, binatang, organ tubuh, dan lain sebagainya.
6. Selamat mencoba.
Gambar perspektif merupakan salah satu jenis gambar yang mengkomunikasikan objek
tertentu sebagaimana yang terlihat oleh mata melalui sudut pandang tertentu.
Tentu sudut pandang inilah yang disebut sebagai perspektif, atau cara mata melihat
dari visual yang paling depan hingga batas mata atau ujung yang tak bisa lagi dilihat
oleh mata.
Gagasan utama dalam gambar perspektif adalah keberadaan batas mata memandang
atau yang disebut sebagai titik hilang (titik infiniti), yakni sebuah titik ketika objek sudah
tak bisa lagi dikenali bentuknya alias hanya berupa titik.
Dari titik hilang inilah kemudian gambar perspektif bisa dibedakan menjadi tiga
berdasarkan jumlah titik hilangnya, yakni gambar perspektif dengan satu titik hilang,
gambar perspektif dengan dua titik hilang, dan gambar perspektif dengan tiga titik
hilang.
Gambar perspektif dengan satu titik hilang merupakan gambar perspektif yang
menempatkan titik hilang tepat berada di depan mata. Umumnya, titik hilang akan
berada di tengah atau pusat gambar. Untuk lebih jelasnya simak gambar berikut ini.
Gambar Perspektif Satu Titik Hilang 1
via drawingsdaily.com
Tarikan dari kedua garis tersebut akan menjadi titik temu sisi-sisi bentuk yang akan
digambar sehingga kita bisa melihat objek tersebut dari dua perspektif, kanan dan kiri.
Lihat gambar berikut ini.
Dengan demikian,dimensi objek yang akan kita peroleh lebih luas lagi, atau objek yang
terlihat dari bawah seolah kita sedang berada di bawah bangunan.
Hal ini bergantung pada penempatan titik tengahnya. Lihat contoh gambar berikut ini.
Sejauh ini, jenis gambar perspektif paling banyak hanya menggunakan tiga titik hilang
dan yang paling sering digunakan adalah gambar perspektif dengan satu dan dua titik
hilang untuk kepentingan pembuatan desain baik desain interior atau sketsa
bangungan.
Teman-teman bisa mencoba berlatih gambar perspektif ini untuk menggambar bentuk
geometris sederhana seperti misalnya bentuk kubus untuk perspektif dengan satu dan
dua titik hilang, serta bentuk piramid untuk perspektif dengan tiga titik hilang. Selamat
mencoba.
Umumnya gambar blok ini berwarna hitam atau putih, namun tidak menutup
kemungkinan untuk warna yang lain.
Hanya saja ada syaratnya, yakni dua warna. Warna pertama sebagai background,
warna kedua sebagai warna gambar yang akan di blok.
Menggunakan contoh warna hitam dan putih, apabila warna backgroundnya hitam,
maka kita gunakan warna gambar blok putih, begitupun sebaliknya.
Istilah untuk membolak-balik nama tersebut adalah siluet positif dan negatif. Istilah atau
jenis gambar blok ini tidak terlalu penting sih, soalnya pada dasarnya sama saja. Untuk
mengenal lebih jauh, kita langsung saja lihat gambar yak.
via arteascuola.com
Pada gambar tersebut, kita melihat kebalikan dari gambar sebelumnya, yakni objek
utamalah yang diblog dengan warna.
Sebagai catatan, siluet ini idealnya memang hitam dan putih, namun tak menutup
kemungkinan warna yang digunakan adalah warna lain sejauh tekniknya sama. siluet
positif dan negatif inipun juga bisa dikombinasikan sebagaimana terlihat dalam gambar
berikut ini.
via michaelnguyenblog.wordpress.com
Gambar tersebut merupakan perpaduan dari gambar siluet positif dan negatif dimana
warna hitam dan putih melebur dan saling menutup. B
ack ground utama tentu adalah warna putih, namun pada objek utama yang berwarna
hitam, kamu bisa menemukan objek-objek kecil di dalamnya dengan warna putih.
Tentunya membuat gambar blog ini tidaklah sulit dan kamu hanya tinggal mencobanya
saja seperti yang dicontohkan dalam gambar tersebut. Selamat mencoba.
Teknik Menggambar Dussel (Gosok)
Teknik menggambar dussel atau gosok ini termasuk teknik yang sulit untuk dilakukan
dan perlu latihan berulang kali agar bisa melakukannya dengan baik sebab teknik ini
sama artinya dengan menciptakan gradasi warna yang halus.
Misalnya kita menggambar menggunakan pensil, maka setelah selesai kita gosok hasil
goresan pensil tersebut dengan jari-jari tangan ke arah yang kita kehendaki sehingga
goresan pensil tersebut kabur dan warnanya menyebar ke arah gerak jari-jari kita yang
digunakan untuk menggosok.
Tentu menggambar dengan teknik ini bukan artinya sekali gosok selesai. teknik ini bisa
dilakukan berulang kali untuk mendapatkan gradasi warna atau ketebalan yang
diinginkan.
Apabila kita telah menyelesaikan gambar tersebut, hasil gambar dari teknik dussel ini
umumnya akan terlihat menarik dan terkesan gambar profesional mengingat teknik ini
bukan teknik untuk pemula. Yuk kita lihat gambar berikut ini.
via youtube.com
Pada gambar tersebut kita bisa perhatikan sapuan warna halus dari pensil pada bagian
bibir dan beberapa bagian lainnya dan jenis pewarnaan itu hanya bisa dilakukan
dengan teknik gosok, atau dengan menggosokkan garis gambar utama ke arah dalam
sehingga garis utama itu akan kabur dan dibagian tepi garis tersebut akan berwarna
halus.
Ketebalannya tentu bisa dimainkan dan dieksplorasi. Yuk kita lihat contoh hasil jadi
lainnya dari teknik gosok ini.
Meski teknik ini sulit, namun teman-teman bisa mencobanya untuk gambar-gambar
yang sederhana dengan cara membuat beragam ketebalan warna gelap dari teknik
gosok ini. Selamat mencoba.
Namun demikian, teknik ini juga sangat oke untuk membuat gambar dekoratif
sebagaimana dasarnya bisa dilihat pada gambar sebelumnya.
Teman-teman bisa melatih teknik ini dengan membuat kumpulan garis dengan
ketebalan tertentu lalu bisa menambahkan teknik gosok untuk bisa mendapatkan objek
seperti gambar yang kedua tersebut. Selamat mencoba.
Selain itu, kita juga bisa dengan menggunakan warna titik yang berbeda sehingga
kumpulan titik-titik tersebut akan telihat sebagai sebuah objek gambar.
Adapun alat yang mudah digunakan untuk menggambar dengan teknik pointilis ini
adalah bolpoin atau spidol dengan beragam ukurannya. Tentunya teknik ini sangat
membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikan sebuah gambar saja. Mari kita lihat
contoh gambar berikut ini.
Setelah selesai dengan sketsa tipis, lalu kemudian kita bisa menegaskannya dan
memberikan kedalaman gambar dengan membuat ragam titik dengan ketebalan dan
kerapatan yang bervariasi. Tentu hal ini tidak terlalu sulit untuk dicoba teman-teman.
Adapun alat lainnya adalah pensil warna yang bisa larut dengan air, jadi setelah kita
mewarnai dengan pensil warna tersebut, finishingnya adalah sapuan kuas basah.
Kita tak bisa menghapus hasil goresan kuas, namun bisa menumpuknya dengan warna
lain, hanya saja, karena media yang digunakan adalah kertas, sebagus apapun
kualitasnya jika terlalu sering ditumpuk warna akan berubah teksturnya, mulai dari
melengkung hingga terkikis.
Oleh karenanya, kuas untuk cat berbasis air ini haruslah kuas yang lembut agar tak
merusak permukaan kertas dan tentunya kuas yang lembut ini terbatas kemampuan
dan flesibilitasnya untuk menciptakan garis. Beda jauh lah sama pensil.
Namun demikian, goresan kuas selalu memberikan ciri khas dan nuansa yang lain
dengan keindahan yang berbeda. Mari lihat gambar berikut ini untuk mempelajari teknik
ini lebih lanjut.
via youtube.com
Pada gambar tersebut, kita bisa melihat penggunaan sederhana dari teknik aquarel ini,
yakni memberikan sentuhan warna pada sedikit objek, yakni topi dan motif baju. Tentu
teknik ini bisa dugunakan untuk pewarnaan yang lebih kompleks, yakni semua objek
dalam gambar.
Namun perlu diingat bahwa sapuan kuas cat air di media kertas sangat jauh berbeda
dengan di atas kanvas dimana kita bisa menumpuk warna sesering mungkin.
Teknik Menggambar Sketsa
Gambar sketsa bisa dibilang sebagai gambar yang tak selesai dan memang sengaja
seperti itu sebab tujuannya adalah untuk membuat sketsa atau akan ditindak lanjuti
dengan cara lainnya kelak, misalnya untuk dilukis dengan cat.
Meski disebut sebagai gambar sketsa, namun apabila ditata sedemikian rupa, gambar
sketsa ini bisa berdiri sebagai gambar mandiri lho yang artinya memang bisa dinikmati
demikian adanya tanpa dipermak lagi dengan cat.
Gambar sketsa ini juga disebut sebagai gambar dengan teknik dasar. Biasanya gabar
sketsa ini akan diselesaikan dengan teknik lainnya seperti teknik arsir atau dussel.
Umumnya, gambar sketsa ini digambar dengan goresan halus yang mudah dihapus
atau ditutup dengan teknik lainnya dan dalam gambar sketsa tidak diharuskan muncul
detail khusus karena sifatnya adalah sketsa atau rancangan gambar. Lihat contoh
berikut ini.
via dailycartoondrawings.artstation.com
Teman-teman pastinya sering melihat gambar seperti itu. Yup, kurang lebih itulah yang
namanya gambar sketsa alias gambar yang belum sepenuhnya selesai.
****
Nah, gimana teman-teman, mudah bukan apabila kita menggambar sekaligus
berkenalan dulu dengan teknik-tekniknya? Kiranya demikianlah informasi mengenai
teknik menggambar yang bisa kami bagikan dalam artikel kali ini. Semoga artikel ini
bermanfaat untuk teman-teman semua.
Model merupakan sebuah objek yang akan menjadi inspirasi dalam menggambar karya seni. Menggambar
merupakan proses pengungkapan gagasan seseorang melalui bahasa gambar. Menggambar model merupakan
kegiatan menggambar yang diawali dengan menentukan objek model yang akan digambar. Objek gambar
model dapat berupa benda hidup seperti hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia, dan kumpulan benda-benda mati
yang disusun sesuai dengan komposisi, proporsi, keseimbangan, dan irama yang baik sehingga gambar
memiliki satu kesatuan yang utuh. Gambar model yang akan dipelajari ialah objek alam benda yang biasa
disebut gambar bentuk.
Objek gambar alam benda memiliki struktur bentuk dan bidang dasar yang berbeda-beda antara yang satu
dengan lainnya. Bentuk-bentuk tersebut antara lain seperti bola, kubus, bujur sangkar, kerucut, dan tabung.
Struktur bidang gambar model (alam benda) dapat berupa bidang datar, melingkar, maupun mengerucut.
Struktur bentuk dan bidang tersebut memiliki kesan yang tidak sama apabila terkena sinar. Model alam benda
yang terkena sinar akan menghasilkan bayangan dengan intensitas cahaya yang berbeda-beda. Efek bayangan
yang ditimbulkan dari pencahayaan memberikan kesan ruang pada model sehingga gambar tampak seperti
gambar tiga dimensi.
Benda kubistis adalah benda-benda yang bentuknya menyerupai bangun kubus (balok). Misalnya, meja, kursi,
lemari, bak sampah, kotak pensil, dan sebagainya.
Benda silindris adalah benda-benda yang bentuknya menyerupai silinder (elips). Misalnya, botol, gelas, piring,
mangkuk, teko, dan sebagainya.
Benda yang memiliki bentuk bebas adalah benda yang bentuknya tidak beraturan. Misalnya, buah-buahan,
pepohonan, batu-batuan, dan lain lainnya.
Komposisi atau tata susunan merupakan cara kita menyusun dan mengatur objek gambar yang digunakan
sebagai model gambar sehingga hasil gambar tampak menarik dan indah. Komposisi dapat dibuat melalui
bentuk objek gambar, warna objek gambar, jenis objek gambar, dan latar belakang gambar.
Komposisi Simetris adalah komposisi yang membagi bidang menjadi 2 bagian yang sama persis.
Komposisi simetris merupakan penataan objek pada semua bagian disusun sama dengan bentuk yang sama
pula, sehingga keseimbangan tercipta dengan sendirinya.
Komposisi Asimetris adalah penataan objek pada tiap bagian tidak sama dengan bentuk yang tidak sama
pula, tetapi memiliki keseimbangan yang sama.
Komposisi Sentral adalah penataan objek secara memusat dengan bagian tengah sebagai porosnya,
sehingga keseimbangan dapat tercapai.
b. Proporsi
Suatu benda tersusun dari suatu kesatuan berdasarkan ukuran antara bagian satu dengan bagian lainnya.
Kesebandingan, keseimbangan, atau kesesuaian bentuk dan ukuran suatu benda antara bagian yang satu
dengan bagian yang lain itulah yang dinamakan proporsi. Dengan menggunakan proporsi yang tepat, maka
gambar benda yang dihasilkan akan tampak wajar. Jika gambar yang dibuat tidak sesuai dengan proporsi maka
akan terkesan janggal.
c. Keseimbangan
Keseimbangan adalah keselarasan antara bidang gambar, objek gambar, dan gambar yang dihasilkan.
Keseimbangan hasil gambar model dapat diperoleh dengan cara membuat skala, memberi efek perspektif pada
objek gambar dan sudut pandang penggambar.
d. Kesatuan (Unity)
Kesatuan adalah suatu penggambaran objek yang memberikan kesan adanya kesatuan unsur-unsur yang
terpadu. Kesatuan artinya keterpaduan dari bagian-bagian gambar, tidak terkesan terbelah atau terpisah.
Garis terbentuk melalui goresan atau tarikan dari titik yang satu ke titik yang lain. Bermacam bentuk garis,
yaitu garis lurus, garis lengkung, garis putus-putus, garis tak beraturan, dan lain-lain. Setiap garis tersebut
dapat menimbulkan kesan yang beragam yang dinamakan sifat garis. Misalnya, garis lurus dapat mengesankan
kaku, tegas, keras.
b. Bidang
Bidang berupa permukaan yang datar. Suatu garis yang dipertemukan ujung pangkalnya akan membentuk
bidang, baik bidang geometrik maupun bidang organik. Bidang juga mempunyai sifat yang beragam sesuai
bentuknya.
c. Bentuk
Bentuk terjadi melalui penggabungan unsur bidang. Misalnya, sebuah kotak terwujud dari empat sisi bidang
yang disatukan.
d. Warna
Ada tiga jenis warna dasar, yaitu merah, kuning, dan biru. Dari ketiga warna tersebut, dapat diperoleh berbagai
jenis warna melalui proses pencampuran. Warna dapat memberikan kesan tertentu. Ada warna muda dan
warna tua, warna terang dan warna gelap, serta warna redup dan cerah. Warna gelap cenderung memberi kesan
berat, sebaliknya warna terang dapat memberi kesan ringan,
e. Tekstur
Tekstur adalah permukaan suatu benda, ada yang halus ada yang kasar. Tekstur kasar misalnya terdapat pada
batang kayu, daun, dan batu. Tekstur halus, misalnya kaca, plastik, dan kertas. Dalam penggambaran bentuk
benda, tekstur bisa mengesankan bobot ringan dan berat.
f. Nada Gelap-Terang
Benda yang tertimpa cahaya (secara langsung atau tidak langsung), ada sisi yang gelap dan ada sisi yang
terang. Penggambaran bentuk benda yang baik, salah satunya ditentukan oleh kelihaian menentukan sisi gelap
dan sisi terang secara tepat.
g. Ruang
Dalam seni bangunan, ruang terbentuk atas dua atau beberapa dinding yang berjarak. Ruang juga bisa berupa
rongga yang terdapat dalam seni patung. Ruang di alam nyata dinamakan ruang nyata. Ruang yang diwujudkan
dalam gambar dinamakan ruang khayalan (imajiner). Kesan ruang tersebut dapat diperoleh dengan
menggunakan perspektif, gelap terang, dan warna.
a. Pensil
b. Pengapus
c. Krayon
d. Spidol
e. Konte
f. Drawing Pen
2. Media Basah
a. Cat Air
b. Cat Poster
c. Tinta Bak
d. Cat Minyak
e. Ecolin
2. Sketsa
4. Menentukan Teknik
5. Sentuhan Akhir
1. Teknik Arsir
Teknik arsir dibuat dengan cara menorehkan pensil, spidol, tinta, atau alat lain berupa garis garis berulang
yang menimbulkan kesan gelap-terang, gradasi, atau kesan dimensi.
Teknik sapuan basah dapat menggunakan bahan dengan campuran air di atas kertas, kain, atau bidang lain.
Bila menggunakan bidang gambar berupa kertas maka dapat menggunakan cat air, cat poster, atau tinta bak.
Teknik dussel adalah teknik menggambar dengan cara menggosok sehingga menimbulkan kesan gelap-terang
atau tebal-tipis. Alat yang bisa digunakan antara lain pensil, krayon, dan konte.
Teknik Siluet adalah teknik menutup objek gambar dengan menggunakan satu warna sehingga menimbulkan
kesan siluet (blok)
5. Teknik Pointilis
Teknik pointilis adalah cara atau teknik menggambar dengan menggunakan titik-titik hingga membentuk suatu
objek.