Anda di halaman 1dari 17

Kompetensi Dasar : 3.1.

Memahami unsur, prinsip, teknik dan prosedur menggambar


menggunakan model dengan berbagai bahan.

Tujuan Pembelajaran : 1. Memahami unsur, teknik, prinsip-prinsip dan prosedur


menggambar menggunakan model.
2. Memahami teknik dan prosedur menggambar menggunakan
model.
3. Menggambar menggunakan model.

Menggambar model merupakan salah satu teknik yang sering dilakukan oleh seorang perupa.
Saat menggambar model diperlukan ketekunan dan ke- telitian agar hasil yang dicapai sesuai dengan
objek yang digambar. Semua objek baik benda mati maupun benda hidup dapat dijadikan sebagai model.
Amatilah beberapa gambar di bawah ini!
A. Konsep dan Prosedur Menggambar Model
Menggambar model merupakan kegiatan yang diawali dengan menentukan objek model
yang akan digambar. Objek gambar model dapat berupa hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia, dan
kumpulan benda-benda yang disusun sesuai dengan komposisi, proporsi, keseimbangan, dan irama
yang baik sehingga gambar memiliki satu kesatuan yang utuh. Kita akan mempelajari gam- bar
model dengan objek alam benda yang biasa disebut dengan gambar bentuk, dilakukan dengan cara
mengamati langsung objek gambar sehingga dapat diketahui struktur bentuk dan bidang gambarnya.
Objek gambar alam benda memiliki strukur bentuk dan bidang dasar yang berbeda-beda
antara yang satu dengan lainnya. Bentuk-bentuk tersebut antara lain seperti bola, kubus, bujur
sangkar, kerucut, dan tabung. Struktur bidang gambar model (alam benda) dapat berupa bidang
datar, melingkar, maupun mengerucut. Struktur bentuk dan bidang tersebut memiliki kesan yang
tidak sama apabila terkena sinar. Model alam benda yang terkena sinar akan menghasilkan bayangan
dengan intensitas cahaya yang berbeda-beda. Efek bayangan yang ditimbulkan dari pencahayaan
memberikan kesan ruang pada model sehingga gambar tampak seperti gambar tiga dimensi

Sumber: Kemdikbud, 2013 Sumber: Kemdikbud, 2013

Gambar 1.1. Pencahayaan pada objek gambar


Menggambar model (alam benda) menuntut ketepatan bentuk dan karakter objek yang akan
digambar. Model gambar sebaiknya diletakkan sesuai dengan jarak pengamatan mata kita. Model
diletakkan tidak terlalu jauh dari pandangan agar kita bisa mengamati detail dari setiap objek yang
digambar. Dalam menggambar, dapat menggunakan bidang gambar berupa kertas atau kanvas. Alat
dan bahan yang digunakan adalah pensil, charcoal (arang), pensil warna, krayon, cat air, cat akrilik,
dan cat minyak.
Menggambar merupakan proses pengungkapan gagasan
seseorang melalui bahasa gambar. Misalnya, seorang
desainer ingin membuat guci, tentu ia akan mem- buat
rancangan dalam bentuk gambar sebelum dibuat bentuk guci
yang sesungguhnya. Untuk dapat membuat gambar yang
baik, seseorang harus menguasai kemampuan menggambar
ter- utama menggambar bentuk.

Wawasan Seni
Gambar 1.2. Gambar bentuk tiga dimensi
Manusia diketahui telah
berusaha membuat karya
Menggambar model sama artinya dengan gambar sejak masa
prasejarah. Kegiatan ini
menggambar bentuk
kemudian menyebar di Eropa
yaitu cara menggambar dengan meniru objek dan sejak tahun 1400-an seiring
mengutamakan kemiripan rupa. Semakin mendekati dengan penggunaan kertas.
kemiripan rupa, berarti gambar bentuk yang dibuat Sejak saat itu, setiap abad
telah menghasilkan karya-
semakin sempurna. Objek gambarbentuk bisa dari karya gambar hebat.
benda-benda mati, flora, fauna, manusia, atau alam
sekitar

B. Jenis Menggambar Model Bentuk Tiga Dimensi


Ditinjau dari jenis benda yang akan digambar, menggambar bentuk tiga dimensi terdiri atas
tiga jenis, yaitusebagai berikut:
1. Menggambar bentuk benda kubistis
Benda kubistis adalah benda-benda yang bentuknya menyerupai bangun kubus (balok).
Misalnya, meja, kursi, lemari, bak sampah, kotak pensil, kulkas, dansebagainya
2. Menggambar bentuk benda silindris
Benda silindris adalah benda-benda yang bentuknya menyerupai silinder (elips). Misalnya,
botol, gelas, piring, mangkuk, teko, dan sebagainya
3. Menggambar bentuk benda bebas
Benda yang memiliki bentuk bebas adalah benda- benda yang bentuknya tidak beraturan.
Misalnya, buah-buahan, pepohonan, batu-batuan, dan benda-bendaalam lainnya

a). b). c).

a). Gambar model benda. b). Gambar model benda. c). Gambar model benda
kubistis silindris bebas

Gambar 1.3. Gambar model bentuk tiga dimensi

Menggambar Model Benda Silindris


1. Pengertian Bentuk Silindris
Seperti telah dijelaskan sebelumnya
benda silindris adalah benda yang memiliki
bentuk dasar tabung dengan lingkaran atau oval
sebagai alasnya. Berbeda dengan benda
kubistis, benda silindris tidak mempunyai sudut
dan lebih dinamis sehingga dalam
penggambarannya dibutuhkan keluwesan dan
Sumber: www.corbis.com
keterampilan khusus.
Coba kamu perhatikan beberapa hasil Gambar 1.4.
Toples kue memiliki bentuk silindris
karya seni terapan yang terdapat di daerahmu.
Contoh hasil karya seni terapan yang berbentuk silindris antara lain pot bunga. Kaleng kue,
ember, gelas, dan botol.
Benda-benda tersebut tentu pernah kamu gunakan Dalam menggambar model benda
silindris terlebih dahulu kita harus menguasai cara membuat lingkaran dan perspektif
lingkaran. Hasil perspektif lingkaran akan menghasilkan bentuk elips. Bentuk ini akan
berubah terus tergantung posisi dan jarak pandang pengamat, kadang membesar mendekati
lingkaran normal dan kadang mengecil, bahkan akan terlihat seperti garis lurus.

2. Alat dan Media Menggambar Model Bentuk Silindris


Pada pelajaran sebelumnya telah disebutkan alat dan media apa saja yang diperlukan
dalam menggambar bentuk. Dalam bahasan kali ini ada beberapa media lain yang dapat kamu
gunakan dalam menggambar bentuk:
a. Penggaris
Penggaris disini adalah penggaris yang
memiliki bentuk dasar lengkung dan
memiliki lubang di tengahnya. Hal ini
diperlukan untuk membantu dalam
membuat elips atau lingkaran yang
memiliki tingkat akurasi yang sangat
presisi

Sumber: www.flickr.com

Gambar 1.5.
Penggaris bulat untuk menggambar benda
berbentuk silindris
b. Penghapus
Penghapus digunakan jika terjadi kesalahan dalam membuat garis pensil. Selain
menghapus bagian yang salah, penghapus ternyata bisa digunakan untuk membuat efek
tertentu pada gambar benda. Biasanya efek cahaya atau memberi bentuk luar pada benda
yang digambar. Pergunakanlah penghapus karet lembut agar kertas gambar tidak rusak saat
ada bagian gambar yang dihapus.
c. Fiksatif
Fiksatif adalah bahan pelapis yang digunakan setelah gambar dianggap selesai. Bahan
digunakan agar gambar tidak mudah luntur dan pudar saat terkena goresan (finishing).
Selain itu fiksatif digunakan agar gambar tahan lama dan warnanya lebih indah karena
warnanya bening dan transparan.
Cara penggunaannya adalah dengan menyemprotkan pada gambar secara tipis dan merata.
Jika tidak ada fiksatif bisa juga menggunakan pylok bening. Setelah disemprot dengan
bahan ini gambar tidak boleh langsung disentuh. Gambar sebaiknya di biarkan kering
terlebh dahulu.

3. Teknik Menggambar Model Bentuk Silindris


Teknik menggambar bentuk silindris sama dengan bentuk kubistis. Pada pelajaran
sebelumnya, kamu telah belajar beberapa teknik menggambar bentuk. Pada pelajaran ini
kamu akan akan belajar beberapa teknik yang lain seperti teknik arsir, teknik dusel, teknik
pointilis, teknik aquarel, dan teknik plakat
a. Arsir
Arsir adalah pengulangan garis dengan tujuan mengisi bidang gambar yang kosong. Arsir
memiliki fungsi sebagai berikut:
1) Memberikan karakter objek gambar.
2) Memberikan kesan bentuk dan volume benda.
3) Memberikan kesan jarak dan kedalaman pada benda.
4) Mengisi bidang kosong.
5) Hasil akhir gambar (finishing touch).
6) Macam-macam arsir di antaranya sebagai berikut
Gambar 1.6.
Macam-macam arsir, yaitu arsir searah, arsir silang, arsir acak, dan arsir gradasi

b. Teknik Dusel (Dusseler)


Teknik ini dapat dilakukan dengan cara menggoreskan pensil lunak (biasanya 4B ke atas)
pada bagian yang dikehendaki. Kemudian goresan tersebut digosok menggunakan tangan
langsung atau bantuan media lain seperti kertas tissue, kapas, kain, dan kuas. Karakter
teknik ini tipis dan merata sehingga kadang hasilnya seperti diarsir.
Teknik dusel biasanya digunakan dalam mengarsir benda yang terbuat dari logam, plastik,
atau sering juga dipakai untuk menggambar wajah. Selain pensil, kamu juga bisa
menggunakan serbuk warna.

Berikut adalah cara melakukan teknik dusel:


1) Buatlah sketsa dengan pensil, kemudian arsirlah sketsa dengan pensil.
2) Gosoklah bagian-bagian yang telah diarsir.
3) Hapuslah bagian yang terang (terkena cahaya) dengan bantuan penghapus
4) Jadilah gambar bentuk dengan teknik dusel (gosok)

Gambar 1.7.
Langkah-langkah untuk mewarnai gambar dengan teknik dusel

c. Teknik Pointilis
Teknik pointilis merupakan cara menggambar yang dilakukan dengan cara memberi titik-
titik dengan pensil atau pena pada bagian benda dengan intensitas tertentu. Teknik ini
disebut juga dengan teknik raster.

C. Prinsip Menggambar Model


Untuk dapat menggambar bentuk dengan baik dan benar, diperlukan pengetahuan dan
penguasaan terhadapprinsip-prinsipdanlangkahkerjanya. Ada beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan, antara lain sebagai berikut:

1. Model
Model adalah objek yang dijadikan acuan untuk meng-gambar. Menggunakan model berarti
menggambarbentuk terfokus pada objek yang digambar, bukansekadar ingatan. Model gambar
dapat dibuat secara langsung atau tidak langsung.
Menggambar secara langsung, yaitu dengan menatap model yang ada di depan mata.
Menggambar secara tidak langsung, yaitu menggambar model dari foto (reproduksi). Foto
berasal dari majalah, koran, buku, atau media lainnya. Perhatikan Gambar 1.4. berikut!

a). b).

Sumber: Dokumentasi Penerbit Sumber: Dokumentasi Penerbit

Gambar 1.8.
a). Menggambar model secara langsung.
b). Menggambar model secara tidak langsung

2. Komposisi
Komposisi merupakan cara kita menyusun dan mengatur objek gambar yang digunakan sebagai
model gambar sehingga hasil gambar tampak menarik dan indah. Komposisi dapat dibuat
melalui bentuk objek gambar, warna objek gambar, jenis objek gambar, dan latar belakang
gambar.
Beberapa contoh bentuk komposisi dapat dilihat pada pola yang disusun berikut ini:

a. Komposisi Simetris
Benda atau model yang menjadi objek gambar
diletakkan pada posisi seimbang antara sebelah
kiri dan se- belah kanan. Komposisi simetris
memi- liki keseimbangan benda yang sama dalam
bentuk dan ukurannya

b. Posisi Asimetris
Pada posisi asimetris, benda diletak kan dalam
posisi tidak sama baik dalam posisi maupun
ukurannya. Namun demikian, dalam komposisi
asimetris masih tetap memperhatikan proporsi,
keseimbangan, dan kesatuan antarbenda atau
objek gambar

c. Posisi Central
Pusat perhatian benda atau objek model gambar
terletak di tengah-tengah bidang gambar.
Penempatan model diatur sesuai dengan proporsi
bentuk model dan diatur seimbang. Selain itu,
penempatan benda memiliki kesatuan antarbenda

3. Proporsi
Proporsi adalah perbandingan ideal dan harmonisantara bagian-bagian benda yang menjadi
objek model gambar yang dapat diamati. (Perhatikan contoh gambar 1.9.).
Suatu benda tersusun dari satu kesatuan berdasarkanukuran antara bagian satu dengan bagian
lainnya. Kesebandingan, keseimbangan, atau kesesuaian bentuk dan ukuran suatu benda antara
bagian yang satu dengan bagian yang lain i tulah yang dinamakan proporsi. Dengan
menggunakan proporsi yang tepat, maka gambar benda yang dihasilkan akan tampak
wajar. Jika gambar yang dibuat tidak sesuai denganproporsi maka akan terkesan janggal.
Sumber : Kemdikbud, 2013 Sumber : Kemdikbud, 2013

Gambar 1.9.
Gambar Proporsi

4. Keseimbangan
Keseimbangan adalah keselarasan antara
bidang gambar, objek gambar, dan
gambar yang dihasilkan. Keseimbangan
hasil gambar model dapat diperoleh
dengan cara membuat skala, memberi
efek perspektif pada objek gambar dan
sudut pandang penggambar. Perhatikan
gambar 1.10. disamping!

Sumber : Kemdikbud, 2013


Gambar 1.10.
5. Kesatuan
Kesatuan adalah suatu penggambaran objek yang memberikan kesan adanya kesatuan unsur-
unsur yang terpadu. Kesatuan artinya keterpaduan dari bagian-bagian gambar, tidak terkesan
terbelah atau terpisah. Perhatikan Gambar 1.7. berikut!
a). b).

Gambar 1.11.
a). Objek gambar yang menunjukkan adanya kesan
b). Objek gambar yang tidak menunjukkan adanya kesan

6. Irama (rhythm)
Irama adalah suatu penggambaran objek yangmemberikan kesan pergerakan dengan alur
yangteratur. Gambar yang terkesan ritmisnya akan terasa enak dipandang mata, lain dengan
gambar yang acak-acakan dan tidak jelas pengaturan objeknya. Perhatikan Gambar 1.12
berikut!

a)
Gambar 1.12.
a). Objek gambar yang menunjukkan
adanya kesan irama
b). Objek gambar yang tidak
menunjukkan adanya kesan irama

b)

7. Keselarasan
Keselarasan adalah suatu penggambaran objekyang memberikan kesan kesesuaian antara
bagianyang satu dengan bagian yang lain dalam suatubenda, atau benda yang satu dengan benda
yanglain dipadukan. Perhatikan Gambar 1.13. berikut!

a). b).

Gambar 1.13.
a). Bagian-bagian bentuk benda yang
selaras.
b). Bagian-bagian bentuk benda yang
tidak selaras

8. Perspekstif
Benda yang letaknya lebih dekat dengan
pandangan mata, tampak lebih besar
ukurannya bila dibandingkan dengan benda-
benda yang letaknya jauh dari pandangan
mata. Semakin jauh benda tersebut maka akan
hilang dari pandangan mata (menuju suatu
titik), misalnya saat melihat rel kereta api.
Sesungguhnya rel kereta api itu besarnya
sama, tetapi karena kesan pandangan mata, rel
tersebut akan semakin menyempit dan
menuju ke satu titik.
Jadi, perspektif adalah penggambaran
objek berdasar kesan pandangan mata.
Perspektif yang baik akan dapat menimbulkan
kesanruang tiga dimensi dalam bentuk
gambar. Bila benda yang digambar tidak Gambar 1.14.
a) Perspektif yang benar
menggunakan kaidah perspektif maka akan b) Perspektif yang janggal
terkesan janggal. Perhatikan Gambar 1.14 di
samping!

9. Gelap Terang
Sinar yang jatuh pada suatu benda (baik sinar
yang jatuh secara langsung atau tidak
langsung) akan menimbulkan efek terang di
satu sisi dan bayangan (gelap) di sisi yang
lain.
Perhatikan Gambar 1.15. di samping! Gambar 1.15.
Contoh penempatan cahaya dan
bayangan yang tepat pada objek gambar l

10. Unsur-Unsur Dalam Menggambar Model


Perlu juga diperhatikan bahwa menggambar model
membutuhkan kemampuan dalam menggunakan unsur-unsur
rupa seperti garis, bentuk, bidang, tekstur, gelap terang
(pencahayaan). Pemahaman terhadap unsur-unsur rupa
tersebut sangat membantu dalam menggambar model.
Perhatikan beberapa unsur rupa pada gambar berikut!
Sumber : Kemdikbud, 2013
Gambar 1.16.
Unsur-unsur dalam menggambar model

D. Alat dan Bahan Menggambar Bentuk


Peran alat dan bahan sangat menentukan untuk menghasilkan gambar bentuk yang baik. Alat dan
bahanuntuk menggambar bentuk dapat dibedakan berdasarkanpenggunaan medianya, yaitu sebagai
berikut:
1. Media Kering
Peralatan ini digunakan pada bidang gambar dengan media warna dalam keadaan kering.
Praktik penggunaannya digoreskan langsung pada permukaan bidang gambar. Peralatan tersebut
antara lain sebagai berikut:

Wawasan Seni
a. Pensil, merupakan alat tulis yang sangat penting
untuk membuatsketsa gambar (objek). Untuk
merancang sebuah gambar bentuk dapat digunakan
pensil keras (hard), misalnya pensil HB. Coretan Sejarah pembuatan pensil
yang dihasilkan pensil HB tidak terlalu terang berawal pada tahun 1560-an
dengan ditemukannya grafit,
sehingga sangat cocok untuk merancang sket awal
bahan pembuat pensil, di
sebelum tahap penyempurnaan gambar (finishing). Inggris. Nicholas- Jacque
Tahap berikutnya menggunakan pensil lunak (2B, Conte adalah pencipta pensil
3B, 4B, 5B, dan 6B). Pensil jenis B ini memiliki modern seperti yang
sekarang digunakan
sifat lunak dan hasilnya lebih pekat sehingga cocok masyarakat dunia.
untuk teknik blok, arsir, atau dussel
b. Krayon, memiliki sifat padat dan lunak sehingga cocok untuk membuat gambar blok dan
gradasi (kesan semburan warna).
c. Spidol, terdiri atas beragam pilihan warna. Sesuai untuk menggambar dengan teknik arsir
atau blok
d. Konte, merupakan sejenis pensil dari bahan lunak berwarna hitam pekat, sering untuk
membuat gambar gradasi atau benda-benda bertekstur halus.
e. Drawing pen, alat menggambar yang sering diguna- kan untuk teknik arsir dan blok.
Konte Spidol

Drawing pen
Crayon Pensil

Sumber: revlob.com, id.wikipedia.org (19-01-2009)


Gambar 1.17.
Peralatan gambar pada media kering

2. Media Basah
Peralatan ini digunakan pada bidang gambar denganmedia warna dalam keadaan basah. Bahan
warnanyatersimpan dalam bentuk tube , botol, atau kaleng. Peralatan tersebut antara lain
sebagai berikut:

a. Cat air, dapat digunakan menggambar dengan


Wawasan Seni campuran air atau tanpa menggunakan air.
b. Cat poster (cat plakat), memiliki kemiripan
Cat air dibuat dari pigmen
dengan cat air, tetapi lebih padat dan lebih pekat
halus atau serbuk warna sehingga sangat cocok untuk teknik blok.
yang dicampur dengan gum c. Tinta bak, biasa juga dinamakan tinta Cina, terbuat
arabic sebagai bahan baku,
dari bahan cair pekat. Sangat cocok untuk meng-
serta gliserin atau madu
untuk menambah gambar teknik blok atau siluet.
kekentalan dan merekatkan d. Cat minyak (acrylic), untuk menggambar dengan
warna ke permukaan.
menggunakan bidang gambar berupa kain.
e. Ecolin, terbuat dari bahan cair dengan berbagai
warna. Sangat cocok untuk teknik blok, arsir, atau
gradasi warna
Ecolin

Sumber: revlob.com, id.wikipedia.org (19-01-2009)


Gambar 1.18.
Peralatan gambar pada media basah

E. Teknik Menggambar Bentuk


Setiap orang memiliki teknik yang berbeda dalam menggambar bentuk. Teknik-teknik yang bisa
digunakan dalam menggambar bentuk, antara lain sebagai berikut:
1. Teknik Arsir
Teknik arsir dibuat dengan cara menorehkan pensil, spidol, tinta, atau alat lain berupa garis-
garis berulang yang menimbulkan kesan gelap-terang, gradasi, atau kesan dimensi.
2. Teknik Sapuan Basah (aquarel)
Teknik sapuan basah dapat menggunakan bahandengan campuran air di atas kertas, kain, atau
bidanglain. Bila menggunakan bidang gambar berupa kertas maka dapat menggunakan cat air,
cat poster, atau tinta bak.
3. Teknik Dussei (Gosok)
Teknik dussel adalah teknik menggambar dengan caramenggosok sehingga menimbulkan kesan
gelap-terang atau tebal-tipis. Alat yang bisa digunakan, antara lainpensil, krayon, dan konte.
4. Teknik Siluet (Blok)
Teknik siluet adalah teknik menutup objek gambar dengan menggunakan satu warna sehingga
menimbul- kan kesan siluet (blok).
5. Teknik Pointilis
Teknik pointilis adalah cara atau teknik menggambar atau melukis dengan menggunakan titik-
titik hingga membentuk objek.
Perhatikan contoh menggambar bentuk menggunakan beberapa teknik pada Gambar 1.19. berikut!

c) Gambar 1.19.
a) Gambar dengan
teknik arsir.
b) Gambar dengan
teknik sapuan
basah.
c) Gambar dengan
teknik dussel.
d) Gambar dengan
teknik siluet.
e) Gambar dengan
teknik pointilis
G
a
m
b
a
r

d
F. Menggambar Model (Alam Benda) e
n
Sebelum mulai menggambar, persiapkan terlebih dahulu model objek yang akan digambar.
g
Kemudian, siapkan juga papan atau meja gambar. Aturlah sudut pandang, jangan terlalu jauh agar a
dapat mengamati dengan lebih jelas. Biasakan selalu menggambar di atas permukaan miring, bukan n
permukaan datar. Per- mukaan datar mengakibatkan gambar yang dibuat tidak proporsional
(distorsi). t
e
Gunakan pensil 2H atau H untuk membuat garis bantu. Jenis pensil ini sangat membantu
k
dalam menggambar mo del karena meng- hasilkan garis yang cukup tipis. Dengan pensil 2H atau H n
kita tidak terganggu dengan garis maupun coretan tebal. Kita juga tidak perlu membuang waktu i
untuk menghapus berulang-ulang coretan garis yang salah. k

Biasakan memulai menggambar dengan membuat proporsi, bentuk dan gesture secara global
a
menggunakan pensil 2H atau H. Apabila sudah sesuai dengan model yang digambar, lanjutkan r
dengan menggambar bagian-bagian yang lebih detil. Kemudian, gambar diperjelas dengan pensil s
Hb, B, atau 2B dan dapat juga meng- gunakan pensil warna, cat, maupun spidol. i
Perhatikan contoh gambar alam benda di bawah ini! r
.
G
a
m
b
a
r

d
e
n
g
a
n
Gambar 1.20.
Contoh Gambar Alam Benda

Sumber : Kemdikbud, 2013


Pada contoh menggambar model alam benda tersebut, coba kamu lakukan tahapan-tahapan dalam
menggambar model alam benda sebagai berikut:

1. Mempersiapkan objek gambar model alam benda


yang akan digambar

Sumber: Kemdikbud, 2013

2. Membuat sketsa, yaitu meng- gambar bentuk


global dengan memperhatikan proporsi, bentuk,
Sumber: Kemdikbud, 2013
dan objek yang digambar.

3. Berikan kesan gelap terang pada setiap bagian


objek dengan menggunakan arsiran sampai.

Sumber: Kemdikbud, 2013


4. Buatlah detail pada setiap objek
Sumber: Kemdikbud, 2013

5. Perjelas setiap bagian objek dengan warna yang


sesuai model

Sumber: Kemdikbud, 2013

6. Penyelesaian akhir gambar dilakukan dengan


penjelasan gambar sesuai dengan karakter objek
masing-masing benda yang digambar.
Sumber: Kemdikbud, 2013

Anda mungkin juga menyukai