Anda di halaman 1dari 14

Memanah ' FN Na

A. KETERAMPILAN BERKARYA DWI MATRA

Materi kegiatan belajar Keterampilan Berkarya Dwi Matra pada Modul 8 ini akan terlebih dahulu
menjelaskan secara garis besar tentang media (bahan dan alat) dan teknik berkarya berdasarkan jenis
atau ragam karya. Pada saat akan membuat karya seni rupa dwimatra Anda perlu mengenal karakteristik
media yang mencakup bahan dan alat yang diperlukan dalam berkarya. Pemilihan bahan dan alat harus
disesuaikan jcnis karya dwi matra yang akan dibuat dan teknik yang akan digunakan dalam berkarya.
Masing-masing nedia memiliki karakteristik dan keunggulan masing-masing tergantung kebutuhan
penggunanya. Dalam pembahasan ini akan diketengahkan beberapa contoh dari Keterampilan Praktek
namun tidak seluruh jenis keterampilan seni rupa dijelaskan di sini,

Secara khusus kepiatan belajar ini akan menjelaskan jenis/ragam, brinsip, bahan dan alat, teknik dan
prosedur pembuatan Karya Gambar, Kolase dan Seni Grafis. Pengetahuan praktek ini penting untuk
dipelajari karena jenis alat dan bahan maupun teknik yang digunakan pada setiap jenis

arya dwimatra berbeda. Pelajarilah penjelasan berikut ini!

1. Jenis atau Ragam Gambar

Gambar menempati peran yang sangat penting. Tidak hanya sebagai media ckspresi, tetapi terutama
untuk mengomunikasikan gagasan desain, Misalnya dalam desain industri, gambar produk yang
dirancang harus dapat dipahami oleh ahli teknik, ahli produksi dan ahli ekonomi untuk dinilai
kelayakannya sebelum diproduksi massal dan dipasarkan. Dalam perkembangannya keterampilan
manual dalam membuat gambar didukung dengan perangkat modern berupa komputer grafis yang
memudahkan proses merancang. Perangkat modern ini dapat menampilkan gambar yang realistik dan
menghasilkan cetakan gambar.

Ada beragam jenis gambar yang dapat dikerjakan secara bebas dan kreatif, tetapi setiap jenis gambar
memiliki karakteristik dan prinsip estetik yang berbeda sesuai dcngan fungsi dan tujuan gambar tcrscbut.
Bcbcrapa jenis kegiatan menggambar antara lain : menggambar bentuk, menggambar
ragam hias, menggambar ekspresi, menggambar ilustrasi, menggambar model, menggambar anatomi,
dan sebagainya. Berikut ini akan diurakan beberapa contoh kegiatan menggambar yang kerap diajarkan
di sekolah.

a. Menggambar bentuk

Menggambar bentuk merupakan proses perekaman objek gambar di atas bidang dua dimensi melalui
media gambar tertentu (pensil, konte, spidol, krayon, dan lain-lain). Kaidah estetik dari gambar bentuk
terdapat pada unsur kemiripan bentuk dan warna, perspektif, proporsi, komposisi, gelap-terang dan
bayangan.

Objek gambar bentuk sangat bervariasi, mulai alam benda (still life), tumbuhan, manusia, hewan, alam
atau bentuk imajinatif. Objek gambar alam benda dapat dibedakan menjadi: bentuk beraturan (kubus,
balok, silinder, limas, kerucut dan bola) dan bentuk tak beraturan (benda alam dan benda buatan
manusia yang strukturnya lebih bebas).

Menggambar bentuk dapat diajarkan pada anak-anak ketika memasuki usia sekolah dasar karena
perkembangan intelektual dan fisik. (kemampuan motoriknya) mulai berkembang lebih baik sejalan
dengan bertambahnya usia anak. Karakter bentuk yang diajarkan dapat mulai dari bentuk yang paling
sederhana mengacu pada bentuk dasar lingkaran, bulat, persegi panjang, pujur sangkar, sevitipa, dan
Jain-lain.

b. Menggambar ekspresi

Menggambar ekspresi merupakan proses mencurahkan dorongan emosi atau perasaan terdalam yang
dituangkan secara spontan ke dalam bentuk ungkapan pribadi yang sifatnya subjektif. |

Kaidah estetik gambar ekspresi terdapat pada unsur-unsur rupa (garis, warna, bentuk) yang
divisualisasikan dalam gambar sebagai respons emosional terhadap berbagai pengalaman estetik yang
menggetrkm perasaan si pembuatnya. Jenis gambar ini mengabaikan kaidah propwrsi, Perspektif, dan
kemiripan bentuk. Gambar yang dihasilkan menampilkan cin Wubjektif dalam pemilihan unsur-unsur
rupa, teknik dan gaya menyugambar.

Menggambar ekspresi diperlukan keberanian, spontanitas dan kebeNasan Ialam mengungkapkan


gejolak perasaan, gagasan dan imajinasi Yang Giperoleh dari sensitivitas indriawi dalam merespons
realitas antemat dan Eksternal. Gambar ekspresi cocok diajarkan sejuk usia dum karena sesuyy Yengan
kompetensi dan karakteristik pambur anak-anak usia tersebut Umumnya anak usia 1 K keimumpuan
motorik halusnya belum berkembang

baik, namun kuat dalam imajinasi dan lebih spontan, ekspresif yerta bebay Yalam mengungkapkan
perasaannya.

c. Menggambar konstruksi .

Menggambar konstruksi adalah kegiatan menggambar mengikuti kaidahkaidah objektif dan kaidah
teknik tertentu seperti: ukuran, perspektif, skala. volume, bayangan, hingga diperoleh keakuratan
bentuk dilihat dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Jcnis gambar konstruksi antara lain:

1) Gambar teknik

Gambar tampak atau gambar teknik adalah gambar yang digamby berdasarkan sudut pandang atau arah
pengamatan yang berbeda (tampak alas, samping, bawah, depan dan belakang). Dalam gambar teknik
dikenal dua jenis posisi umpak yaitu model Amerika dan model Eropa Gambar perspektif

2) Gambar perspektif

Gambar perspektif adaluh gambar yang dibuat berdasarkan kaidah kaidah objektif suatu yambar dcngun
satu titik hilang, dua titik hilang maupun tiga titik hilang atau titik hilang di luur bidang gambar. Kesaf
perspektif terbentuk karenn keterbatasan persepsi visual menangkap penda cecara utuh.

d. Gambar ragam hias


1) Menggambar ragamhias Menggambar Ragam Hias merupakan proses menggambar motif hias yang
berfungsi dekoratif untuk memperindah permukaan suatu benda. Misalnya rumah adat di Indonesia
(Toraja, Minangkabau, Riau, Batak, Jawa, dan lainnya) dihiasi dengan ragam hias yang bermakna
simbolik: : pakaian dan kain adat dihiasi oleh aneka motif yang indah, perabot rumah tangga dan
pelengkap interior rumah tinggal dihiasi dengan sentuhan ukiran, anyaman, sulaman yang artistik dan
unik, Keindahan ragam hias terdapat pada warna dan bentuk motif'coraknya, Corak ragam hias sangat
beragam, ada yang berciri tradisi atau budaya lertentu dan bercorak bebas. Sumber gagasan ragam hias
umumnya berasa! dari pengamatan terhadap alam sekitar, seperti tumbuhan, hewan dan manusia atau
bentuk-bentuk peometris, Rapum hias dibuat dengan melakukan proses mengubah paumbar usli
menjadi gambar dekoratit dengan cara digayakan (stilasi) atau disederhanakan (deformasi) atau diubah
strukturnya menjadi non-figuratif (abstrak). Perhatikan contoh gambar ragam hias berikut ini.

2) Media gambar

Ada banyak jenis media gambar yang dapat digunakan dalam membuat karya gambar tergantung jenis
gambarnya, dapat berupa kertas, kalkir, karton, tripleks, kayu lapis, plastik atau bahan sintetik. Bahkan
sebenarnya menggambar dan melukis dapat dilakukan pada bahan apa saja asal permukaannya datar.
Namun demikian, dalam modul ini hanya akan diuraikan media (bahan dan alat) seni rupa yang lazim
dipergunakan saja.

Jenis media (bahan dan alat) yang dipergunakan dalam menggambar berbeda dengan media untuk
melukis, karena terdapat perbedaan kaidah/prinsip estetik dan teknik yang digunakan.

a) Bahan Gambar

Jenis bahan gambar yang lazim digunakan bagi pemula adalah kertas, karena selain mudah
didapatkannya juga relatif ringan . biayanya. Ada banyak jenis, ukuran kertas yang dapat digunakan
antara lain: kertas kalkir, kertus roti, kertas koran, kertas HVS, :

kertas pambar, atau berapa aut-puper dengan aneka warna, tekstur, . dan tebal kertas.

b) Bahan pewarna Ada banyak jenis bahan pewarna yang umum m digunakan sebagai
media dalam membuat gambar, di antaranya adalah:

(1) Tinta bak Tinta bak dikenal sebagai tinta Cina, karena di negeri Cina terkenal dengan lukisan dari
bahan ini. Berdasarkan daya lekatnya di atas kertas, tinta bak ada yang larut di air dan ada yang tidak.
Jenis tinta yang tidak larut di air, termasuk tinta berkualitas tinggi sehingga harganya pun lebih mahal
Tinta bak dapat digunakan untuk menggambar menggunakan pena atau

kuas. . Tinta bak dapat dicampur dengan air sebagai pengencernya.

Tinta bak yang siap pakai, tidak tertutup kemungkinan pula penggunaannya dicampur air untuk
melahirkan efek gradasi atau transparan. Tinta.bak biasanya digunakan dalam membuat karya sketsa
dengan sapuan atau tarikan garis yang ekspresif,

kuat dan bebas.

(2) Cat Air ( Water Colour)

Cat air adalah cat yang dapat larut di dalam air. Ada yang dijua dalam bentuk tube kecil, ada pula yang
dijual berupa balok kering. Penggunaan cat air sebaiknya tipis dan transparan. Jika terlalu tebal akan
susah kering dan lengket. Tua dan mudanya cat, ditentukan oleh banyak dan sedikitnya air yang
digunakan, Dalam hal ini, cat warna putih hampir tidak berfungsi. Lukisan cat air, lebih banyak dikenal
dengan lukisan aguarel (aguazarr) Lukisan aguarel dari negeri Cina sering memadukan cat air dengan
tinta bak.

(3) Cat Plakat

Cat plakat atau cat poster (poster colour) adalah bahan untuk

membuat gambar poster atau desain tekstil. Perbedaan caf poster dari cat air adalah pewarnanya dapat
digunakan tumpang Aindih. Cat plakat sangat pekat maka dapat menutupi cat lain yang sudah
mengering. Sifat itu dikenal dengan opague. Cat plakat dapat saja digunakan untuk teknik melukis
dengan teknik transparan dengan menambahkan air lebih banyak. Hal ini dimungkinkan karena
pengecernya sama-sama menggunakan air.
(4) Ekolin Tinta ekolin umumnya tersimpan dalarn botol kecil. Wamanya bening, cerah, dan bermacam-
macam. Ekolin banyak digunakan para arsitek untuk mewarnai gambar konstruksi dan peta. Ekolin yang
berkualitas tinggi tidak luntur di air dan mengkilat dengan cerah. Para ilustrator majalah banyak
menggunakan bahan ini.

(5) Cat Akrilik

adalah bahan untuk menggambar atau melukis Yan menggunakan air sebagai pengencernya. Warnanya
cerah, tidak berbau tajam, dan tidak larut kena air jika sudah kering. Cat ini memiliki kelebihan dibanding
cat minyak. Di antarg kelebihannya yaitu warnanya lebih cemerlang, mudah kering, tidak mengubah
keharuman ruangan, dan bahan pengencernya mudah didapat, juga harganya tidak jauh berbeda
dengan cat minyak.

2. Alat Gambar

Alat yang biasa digunakan dalam menggambar sangat beragam. Alat yang lazim dipakai dalam menulis
biasanya dapat pula dipergunakan untuk

menggambar. Ada beberapa alat gambar konvensional yang lazim dipergunakan dalam menggambar,
antara lain berikut ini

a. Pensil

Jenis pensil terdiri dari jenis H (keras) dan B (lunak). Jenis 1H, 2H, 3H, AH, SH, dan 6H banyak dipakai
oleh arsitektur, Untuk menggambar bentuk atau ekspresi lebih tepat menggunakan pensil B, yaitu 18,
2B, 3B, 4B, 58: dan 68. Semakin tinggi nomornya semakin tinggi kekerasannya atau kelunakannya. Hasil
goresan pensil tergantung dari keruncingan ujung goresnya.

b. Kuas Pemulas untuk cat pewarna disebut kuas. Ujung kuas berbentuk pipih disebut jenis kuas persegi,
sedangkan yang ujungnya runcing atau bundar disebut jenis kuas pensil. Kuas mempunyai ukuran, dan
tertulis pada ujungnya dengan angka. Untuk cat air, bulu kuas pada umumnya menggunakan bahan bulu
kelinci, sedangkan untuk cat minyak menggunakan bulu kuda dan binatang sejenis.

Dalam menggambar, ujung kuas yang bervariasi bentuknya memiliki kegunaan yang berlainan karena
menentukan jejak sapuan cat yang berlainan bentuk dan karakternya. Kuas ini perlu dipelihara, maka
janganlah menggunakan air panas untuk mencuci kuas cat air sebab kuas akan rusak terutama bagian
perekatnya. Untuk jenis kuas cat minyak gunakanlah minyak tanah bensin, atau tinner sebagai
pembersihnya.

c. Konten

Konte umumnya berwarna hitam, bahannya adalah arang halus, Sering digunakan untuk melukis foto
hitam putih. Bentuk konte ada yang Persis Seperti potlot, ada pula yang berupa Serbuk. Sifat konte
seperti daya Tekar 'kapur. Maka lukisan-dari bahan ini, harus menggunakan pelindung berupa bingkai
berkaca, atau di-fixcer. Karakter alat gambar ini perlu dikenali dan dipilih teknik untuk melindungi
hasilnya. Penemuan baru untuk . meningkatkan kualitas gambar, merupakan kreativitas seniman.

d. Rapido Untuk menggambar di kertas kalkir dengan ketepatan dan kecermatan yang tinggi, namun
dapat pula digunakan di kertas gambar dengan permukaan halus. Mata rapido umumnya di mulai dari
0,1: 0,2: 0,3: 0,4 hingga 0,8.

e. Spidol

Spidol untuk menggambar dapat dibedakan bentuknya dalam dua jenis, yaitu: spidol dengan ujung
meruncing/lancip dan spidol dengan ujung rata/persepi dalam berbagai ukuran. Spidol tersedia dalam
berbagai wara Jenis tintanya ada yang terbuat dari nir dan ada yang berupa campura9 alkohol. Spidol
yang berbahan dasar tinta dari air dapat digunakan untuk menulis di white board dan mudah dihapus.
Sedang yang berbahan tinta dari alkohol bersifat permanen dar umumnya digunukun puda karton atau
bendabenda dengan permukaan tebal.

F. Pena

Pena dalah alat untuk menggambar dengan efek visual yang diungkapkan melalui kualitas tebaltipis
tarikan dan goresan paris Moman dan bebas. Pena sering dipergunakan dalam menulis indah yang
kaligrafi, dan membuat sketsa.

3. Pengenalan Teknik Berkarya Dwi Matra Ada beragam jenis teknik dipergunakan dalam membuat
karya seni dwi Matra sesuai jenis karya dan bahan serta alat yang dipergunakan bidang datar yang
memiliki ukuran panjang dan lebar dapat dibuat karya seni yang dinikmatinya dari satu arah saja.
Sebagai pengenalan berikut ini dijelaskan beberapa teknik penggarapannya, antara lain:
a. Teknik pulas: salah satu teknik melukis atau menggambar dengan memulas cat pada bidang gambar
menggunakan kuas.

b. Teknik semprot: salah satu teknik membuat gambar dengan menyemprotkan cat pada bidang gambar
dengan alat pompa khusus (spray-gun) yang dapat diatur Jubang semprotnya.

c. Teknik mosaik: jenis teknik lukis dengan menempelkan kepingan atau Potongan atau pecahan kaca,
keramik yang disusun menjadi pola gambar tertentu.

d. Teknik kolase: menempel materi-materi lain (potongan perca, kertas atau materi lain) selain cat pada
permukaan suatu bentuk yang telah terlebih dahulu digambari permukaannya.

e. Teknik inlai membuat motif hias dengan cara menyisipkan suatu materi ke dalam benda lain. Dapat
berupa materi yang berlainan warna atay berlainan bahan.

f. Teknik patri: menggunakan sorder dengan timah hitam untuk mengapit dan merangkaikan potongan-
potongan kaca hias menjadi hiasan yang artistik.

g. Teknik ukir: proses membuang bagian-bagian yang tidak diperlukan pada sebuah benda dengan alat
ukir/pahat hingga terbentuk suatu motir hias. .

h. Teknik gores: menorehkan benda runcing pada permukaan benda lain hingga membentuk sebuah
gambar. Jejak goresan yang dihasilkan umumnya berupa garis.

i. Teknik cetak tinggi: salah satu teknik cetak yang menggunakan media acuan kayu atau lino. Media
tersebut dicukil dengan alat cukil khusus. Permukaan cetakan diberi tinta dengan rol lalu dicetakkan ke
atas kertas.
J. Teknik cetak dalam: salah satu teknik cetak yang menggunakan plat metal sebagai acuan cetak yang
ditoreh langsung dengan jarum sketsa (scraper) dan melalui proses pengasaman sehingga pelat terkikis
oleh cairan asam.

K. teknik cetak saring: teknik cetak dengan media kain screen, berupa jaring yang sangat halus dan
fleksibel.

l. Teknik celup: salah satu teknik mewarnai kain dengan cara merendam dalam cairan pewarna.

m. Teknik sulam: merajut benang pada bahan tertentu dengan alat jarum

8. MENGGAMBAR RAGAM HIAS

Menggambar Ragam Hias merupakan proses menggambar motif hias untuk berbagai fungsi dekoratif.
Aplikasi ragam hias tidak lerbatas di aras kertas saja tetapi dapat diterapkan pada tekstil, bangunan,
perangkat interior dan benda-benda lainnya. Jenis media (bahan dan alat) dan teknik yang digunakan
pun dapat berbeda, misalnya : ragam hias dapat dipahat pada tiang kayu bangunan untuk menghasilkan
ukiran yang indah, ragam hias dapat digunakan sebagai motif hias pada tekstil yang dibuat dengan
teknik tenun atau teknik batik.

1. Corak Ragam Hias

Corak ragam hias pada dasarnya dapat diklasifikasikan kedalam:geometris,organis dan perpaduaunya

2. Corak Gcometris | k , Motif geometris merupakan motif hias yang dikembangkan dari bentuk dasar
(segi tiga, segi empat, lingkaran, dan sebagainya) atau beragam jenis garis (garis lurus, zig-zag, patah-
patah, lengkung dan sebagainya). Dalam pengerjaannya memerlukan ketelitian, ketepatan pengukuran
dan kerapian serta kreativitas dalam membuat garis dan bentuk sehingga diperoleh corak/motif hias
yang unik.

3. Corak organis

Merupakan motif hias yg dikembangkan dari objel² natural yg tedapat didalam alam, seprti bentuk
tumbuhan, bentuk manusia, bentuk hewan, dan lainnya

4. Corak tumbuhan
Merupakan motif hias organis yg dikembangkan dari objek natural tumbuhan

5. Corak hewan

Merupakan motif hias organis yg dikembangkan dari objek natural hewan

6. Corak Manusia

Corak Manusia merupakan motif'-hias organis yang dikembangkan dari objek natural manusia. Bagian
tubuh manusia yang dikembangkan menjadi motif hias dapat beragam, bisa hanya bagian yang menarik
saja, misalnya : wajah, kepala, kaki atau secara utuh. Contoh ragam hias dengan corak/motif manusia
dapat dilihat pada ragam hias tekstil daerah Bali dan Nusa Tenggara. Bentuk corak manusia telah
mengalami proses penyederhanaan (deformasi) atau stilasi (penggayaan) sehingga tampil lebih unik dan
menarik.

7. Waras dalam Ragam Hias

Pewarnaan menempati peran yang penting dalam ragam hias. Ada ragam has yang bebas menggunakan
aneka warna sesuai rasa keindahan yang ingin ungkapkan si pembuatnya. Tetapi ada pula warna-warna
simbolik yang kkusus digunakan pada ragam hias tertentu. Misalnya, bagi orang Tionghoa warna emas
dan merah dianggap sebagai lambang kemakmuran, sementua teri orang Ethiopia warna biru adalah
lambang kebesaran. Bagi bangsa Lopa, warna hitam adalah Jambang berkabunp. Masing-masing daerah
atau tegzra memiliki keunikan kombinasi warna, walaupun tampak adanya tenyipan satu sama lainnya.
Hal ini disebabkan oleh sumber zat warna alami Yg hampir dimiliki semua daerah di Nusantara atau
mancanegara.

8. Keterkaitan Corak Ragam Hias dengan Teknik

Bentuk corak yang terdapat pada ragam hias tekstil sering kah dipengaruhi oleh alat dan teknik yang
digunakan dalam membug motif/corak. Corak ragam hias yang dihasilkan oleh struktur tenun (reka
rakit) cenderung terlihat bersifat geometris. Sedangkan corak ragam hias yang dihasilkan dari menghias
latar (reka-latar) terlihat bersifat organis das luwes. Struktur tenun atau reka-rakit merupakan teknik
menghias kain yanz cukup tua dan telah lama dilakukan oleh masyarakat: Nusantara atswv
mancanegara. Teknik-teknik reka-rakit yang menghasilkan corak hias yang langsung ditenun dalam
struktur kain antara lain : teknik brokat, jacyuwi. benang tambah, tenun, ikat, tapestry, rajut, dan lain-
lain. Jenis teknik tenun ptau reka-rakit yang paling menonjol di Nusantara adalah : tenun ikat dan
songket, Contohnya antara lain songket dari Sumatra, Bali dan Lombok: lenun ikat dari Nusa Tenpgara,
Kalimantan, Sulawesi, Maluku dll

9. Menata pola ragam hias


Ada beberapa aspej yg harus diperhatikan dalam menata pola ragam hias yaitu:

a, Memilih corak atau motif ragam hias sesuai teknik yang digunakan.

b.Membuat pola ragam hias melalui eksplorasi bentuk, warna dan tekstur

c. Membuat komposisi pola ragam hias melalui beragam teknik pengulangan.

10. Memilih Corak Ragam Hias

Apabila teknik yang Anda pilih adalah teknik reka-latar, seperti teknik lukis, batik, sulam, celup ikat, dan
sebagainya maka bentuk corak yang Gipilih dapat lebih beragam, bisa geometris, organis maupun
perpaduannya. Sedang jika Anda memilih teknik reka-rakit seperti tenun dan songket, maka

bentuk corak yang sesuai adalah corak geometris karena alat tenun yang digunakan akan menghasilkan
bentuk corak semacam itu.

11. Membuat Pola Ragam Hias

Pada saat Anda akan memanfaatkan corak ragam hias dalam suatu rancangan, maka Anda perlu
mempelajari karakter produk yang akan diberi aplikasi ragam hias. Penempatan corak/motif ragam hias
haruslah disesuaikan ukuran, jenis dan posisi coraknya.

12. Membuat Komposisi Pola Ragam Hias

Setelah Anda terlatih membuat pola ragam hias yang bervariasi, kegiatan selanjutnya adalah menata
atau membuat komposisi pola ragam hias dengan memperhatikan aspek pengulangan dan peletakan
pola ragam hias. Komposisi pola ragam hias dapat dikembangkan dengan beragam teknik pengulangan
pola ragam hias, yaitu: setengah langkah dan satu langkah Argpun peletakan pola ragam hias pun dapat
ditata dengan arah horizontal, vertikal, diagonal, melingkar/berputar, radial, memusat, menepi.
Peletakan pola ini perlu dikerjakan dengan teliti dan cermar agar sambungan pola yang terdapat pada
rancangan tekstil dapat tertata dergan presisi sehingga rancangan atau desain yang dihasilkan
berkualitas.
C.  Menggambar bentuk

merupakan proses pengamatan dan penggambaran objek diatas bidang dua dimensi melalui suatu
media gambar dengan ketentuan akurasi objek, bentuk dan warna dengan memperhatikan perspektif,
proporsi, gelap terang, serta bayangan

1. Macam² bentuk

a. Bentuk Kubistis , yg dimaksud bentuk kubistis adalah bentuk-bentuk yang menyerupai kubus atau
benda yang bentuk dasarnya kubus dan balok.

b. Bentuk Silindris, Benda yang memiliki bentuk silindris adalah benda yang bentuk gayanya menyerupai
silinder atau bulat

c. Bentuk Bebas , Benda yang memiliki bentuk bebas adalahbbenda yang bentuknya tidak beraturan
atau tidak termasuk kubistis dan silindris.

2. Prinsip menggambar bentuk

a. Perspektif

Merupakan prinsip kaidah yg penting dalam menggambar bentuk corqk realis dan karenanya harus
dipatuhi

b. Proporsi

Adalah perbandingan per bagian atau bagaian dengan keseluruhan dengan menerapkan prinsip
proporsi.

c. Komposisi

Komposisi dalam menggambar diartikan sebagai susunan atau letak gambar

d. Gelap terang

Bagaian benda yg terkena cahaya akan tampam terang, sedang bagian yg tidak terkena cahaya akan
tampak gelap
e. Bayang-bayang

Benda yg terkena sinar akan menghasilkan bayang-bayang, bayang-bayang itu tidak jauh dari benda yg
terkena cahaya

3. Teknik menggambar bentuk

a. Linear, merupakan cara menggambar objek gambar dengan garis sebagai unsir yg paling menetukan,
baik garis lurus maupun garia lengkung

b. Blok, merupakan cara menggambar dengan menutup objek gambar menggunakan satu warna,
sehingga hanya tampak bentuk.

c. Arsir, merupakan cara menggambar dengan garis-garis sejajar untuk menentukan gelap terang objek
gambar sehingga tampak seperti tiga dimensi

d. Dusel

Merupakan cara menggambar yg penentuan gelap terang oleh gambar menggunakan pensil gambar yg
di goreskan dalan posisi miring

e. Pointilis

Merupakan cara menggambar yg dalam menentukan gelap terang objek menggunakan pensi gambar
dengan dititik-titikkan

f. Aquarel

Merupakan cara menggambar dengan menggunakan cat air dengan sapuan warna yg tipis, sehingga
hasilnya tampak tranparan

f. Plakat

Merupakan cara menggambar dengan menggunakan bahan cat air dengan sapuan warna yg tebal
sehingga hasilnya tampak pekat dan menutup

4. pendekatan menggambar bentuk

a. Pendekatan dengan model

Adalah benda yg akan digambar, misalnya kendi, gelas, buah-buahan, kursi dll

b. Pendekatan tanpa model

Pendekatan ini bertolak belakang dari pendekatan dengan model


5. Langkah menggambar bentuk

a. Pengamatan

Adalah kegiatan untuk mengenali objek yg akan digambar

b. Membuat sketsa

Pindahkan hasil pengamatan di atas bidang gambat dengan cara mensketsa objek gambar satu per satu
secara tipis

c. Menentukan gelap-terang

Berilah tanda batas yg tipis antara bagian bemda yg terang dan gelap dengan memperhatikan arah
cahaya

d. Menentukan teknik

Penggunaan teknik tergantung pada alat dan bahan yg akan digunakan.

e. Sentuhan terakhir

Adalah memberikan penekanan pada karya gambar bentuk, dengam tusiran yg bersifat memantapkan
goresan sehingga gambar tersebut mempunyai gregeti atau makna

Anda mungkin juga menyukai