Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

SENI RUPA 2 DIMENSI DAN SENI RUPA 3 DIMENSI

DISUSUN OLEH : SALSA BELLA


KELAS : X MIA 1

SMA NEGERI 9 PALU


•2022/2023•
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Latar belakang saya menulis makalah ini ialah untuk
menjelaskan karya seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi secara lebih
rinci. Penjelasan karya seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi akan
meliputi media dan teknik pemuatan.

B. Rumusan Masalah
Uraikan hal-hal yang kamu ketahui tentang Seni Rupa 2
Dimensi dan Seni Rupa 3 Dimensi !

C. Tujuan
Tujuan saya menulis makalah ini ialah untuk
menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dan
tiga dimensi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Seni Rupa 2 Dimensi


Istilah “Seni Rupa” seringkali kalian jumpai baik dalam bentuk tulisan
maupun yang diperbincangkan secara lisan. Apa itu seni rupa, seni rupa
adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa
ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan.
Demikian pula karya seni rupa 2 Dimensi adalah Karya seni rupa yang hanya
memiliki dimensi panjang dan lebar atau karya yang hanya dapat dilihat dari
satu arah pandang saja.
Contohnya : seni lukis, seni grafis, seni ilustrasi, relief dan sebagainya.

B. Unsur Dan Objek Karya Seni Rupa 2 Dimensi


Seorang perupa (seniman, desainer, dll.) mengolah unsur-unsur seni
rupa fisik dan non-fisik sesuai dengan keterampilan dan kepekaan yang
dimiliki dalam mewujudkan sebuah karya seni rupa.
Berikut ini unsur-unsur rupa
1. Garis (line)
Garis adalah unsur fisik yang mendasar dan penting dalam mewujudkan
sebuah karya seni rupa Garis memiliki dimensi memanjang dan mempunya
arah serta sifat” khusus seperti : pendek, panjang, vertikal, horizontal, lurus,
melengkung, berombak.
2. Raut
Unsur rupa lainya adalah “raut” yang merupakan tampak, potongan/wujud
dari suatu objek
3. Ruang
Unsur ruang dalam sebuah karya seni rupa 2 dimensi menunjukkan kesan
dimensi dari objek yang terdapat pada karya seni rupa tersebut
4. Tekstur
Tekstur / Barik adalah unsur rupa yang menunjukkan kualitas taktis dari
suatu permukaan suatu objek pada karya seni rupa. Berdasarkan wujudnya,
teksturnya dapat dibedakan menjadi 2 yaitu tekstur asli dan buatan
5. Warna
Warna adalah unsur rupa yang paling menarik perhatian dalam berkarya seni
rupa terdapat beberapa teknik penggunaan warna ,yaitu harmonis, heraldis,
murni dan seterusnya
6. Gelap - Terang
Unsur gelap terang pada karya seni rupa timbul karna adanya perbedaan
intensitas cahaya yang jatuh pada permukaan benda. Bagian yang terkena
cahaya lebih terang dari yang tidak terkena .

C. Medium, Bahan, Dan Teknik


Bahan utama (Medium) dan bahan penunjang dalam pembuatan seni
rupa, contohnya pada umumnya perupa membuat karya lukisan
menggunakan kanvas dan cat sebagai bahan utamanya serta kayu dan paku
sebagai bahan penunjang.
Bahan untuk membuat karya seni di kategorikan menjadi 2 yaitu bahan alami
dan bahan sintesis berdasarkan sumber bahan dan proses pembuatannya
Karya seni rupa ada juga yang dinamai berdasarkan teknik utama yang
digunakan dalam pembuatannya. Seni kriya batik misalnya, menunjukkan
jenis karya seni rupa yang dibuat dengan teknik membatik, begitu pula kriya
seni rupa anyam yang menggunakan teknik menganyam.
D. Media Karya Dua Dimensi
Yaitu media yang digunakan untuk pembuatan karya seni dua dimensi.
Beberapa diantaranya adalah :
1. Pensil
Pensil merupakan alat yang dapat digunakan menggambar secara utuh
ataupun hanya sketsa saja. Jenis pensil dibedakan berdasarkan tingkat
kekerasan atau kehitaman karbonnya. Untuk pensil berkode B menandakan
jenis pensil lunak dan hitam. Terdiri dari kode B, 2B, 3B sampai 6B, sangat
tepat digunakan untuk media menggambar. Untuk pensil berkode H
menandakan jenis pensil keras. Terdiri dari kode H, 2H, 3H sampai 6H, sering
digunakan untuk menggambar proyeksi.
2. Pensil Arang (Contee)
Terbuat dari sejenis arang halus dan biasa digunakan untuk menggambar
potret. Sifatnya hitam pekat dan agak sulit dihapus. Cocok untuk membuat
gambar potret.
3. Oil pastel dan Crayon
Dua jenis media ini secara fisik bentuknya hampir sama, sehingga kita
seringkali keliru ketika membelinya tetapi sifat dan bahannya tidak sama.
Pastel (Oil Pastel) terbuat dari bahan kapur halus yang dicampur tepung
warna dan berbasis minyak. Jejak warnanya yang dihasilkan pastel sangat
tajam dan kuat serta mempunyai daya lekat yang baik pada kertas.
Sedangkan Crayon terbuat dari bahan kaolin (lilin) dengan tepung warna
sehingga terlihat lebih mengkilap dan keras.
4. Pena
Alat gambar yang digunakan untuk media tinta. Terbuat dari logam dengan
ujung yang bermacam-macam bentuk dan ukurannya.
5. Tinta Bak
Dikenal juga dengan sebutan tinta Cina. Warnanya hitam pekat dan tidak
luntur jika kena air. Kemasan tinta bak ini ada yang berbentuk cairan dalam
botol dan berbentuk balok-balok kecil (dicairkan dulu sebelum digunakan).
Cara menggambar dengan tinta bak ini yaitu dengan menggunakan kuas.
6. Cat
Bahan pewarna ini dibedakan berdasarkan basis pengencernya, yaitu :
a. Cat air ( Berbasis Air )
Jenisnya ada dua yaitu water colour yang bersifat transparan dan
poster colour yang bersifat plakat atau lebih cerah.
b. Cat Minyak (barbasis minyak)
Jenis cat ini biasa digunakan untuk melukis diatas kain atau kanvas.
Sifatnya tidak mudah kering dan warnanya tahan lama.
7. Kuas
Alat yang digunakan untuk mengoleskan cat ke atas kertas atau kanvas.
Ukuran bulunya ditandai dengan nomor kode yang tertulis pada gagang
kuas. Untuk jenis kuas cat air, bulunya halus dan bentuknya meruncing
ketika dicelupkan ke dalam air. Jenis kuas cat minyak, bulunya lebih kasar.
8. Spidol
Tersedia dengan berbagai warna dan ukuran. Spidol berujung lunak dan dan
bisa bergerak spontan. Tebal tipisnya garis dapat diperoleh sesuai dengan
penekanan pada saat menggoreskannya.
9. Palet
Merupakan bidang datar yang dibuat untuk mengolah cat. Palet untuk cat
air dibuat dari plastik, sedangkan untuk cat minyak terbuat dari kayu.
10. Komputer
Merupakan media berkarya yang telah populer. Teknologi digital saat ini
memungkinkan untuk membuat teknik gambar yang beragam.
E. Teknik Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi
• Teknik Aquarel ( sapuan basah )
Teknik ini dapat menggunakan bahan dengan campuran air di atas kertas,
kain, atau bidang lain. Bila menggunakan bidang gambar berupa kertas maka
dapat menggunakan cat air, cat poster, atau tinta bak. Hasilnya berupa
gambar yang transparan karena menggunakan sapuan tipis dalam
menggores .
• Teknik Pointilis
Adalah cara atau teknik menggambar atau melukis dengan menggunakan
titik-titik hingga membentuk objek.
• Teknik Arsir
Dibuat dengan menorehkan pensil, spidol, tinta, atau alat lain berupa garis-
garis berulang yang menimbulkan kesan gelap terang, gradasi.
• Teknik Dussel (gosok)
Adalah teknik menggambar dengan cara menggosok sehingga menimbulkan
kesan gelap terang atau tebal tipis. Alat yang digunakan antara lain pensil,
crayon, dan konte.
• Teknik Siluet (blok)
Teknik menutup objek gambar dengan menggunakan satu warna sehingga
menimbulkan kesan siluet.
• Teknik plakat
Yaitu cara menggambar dengan menggunakan bahan cat air atau cat poster
dengan sapuan warna yang tebal sehingga hasilnya tampak pekat dan
menutup.
•Teknik Semprot
Yaitu cara melukis dengan cara menyemprotkan bahan cat cair denagn
menggunakan sprayer. Untuk melukis dengan teknik ini kita harus hati-hati
untuk setiap poin lukis nya. Contoh lukisan teknik semprot yaitu gambar
reklame
• Teknik Tempera
Teknik melukis yang dilakukan khusus pada dinding yang masih basah
sehingga hasilnya akan menyatu dengan desain arsiteknya.
• Teknik Kolase
Teknik melukis yang dilakukan dengan memotong kertas menjadi bagian
kecil-kecil lalu potongan kertas tersebut kita tempel pada bidang lukis
sehingga membentuk lukisan.

F. Jenis-jenis karya Seni Rupa 2 Dimensi


1. Seni Lukis
Seni lukis biasanya dibuat di atas media kain kanvas, kertas, dan kaca.
Peralatan yang digunakan dapat berupa cat minyak (acrylic), cat air, cat
poster, dan sebagainya. Pada karya seni rupa purbakala objek yang dipilih
kebanyakan berupa bentuk manusia, flora dan fauna.
2. Seni Grafis
Ialah seni membuat gambar dengan alat cetak. Seni grafis yang datang ke
Indonesia memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai teknik untuk menciptakan
desain seni murni dan sebagai alat atau teknik untuk memproduksi
(menggandakan) karya seni. Tokoh seniman grafis antara lain Firman Lie,
Kaboel Suadi, dan Suromo.
3. Seni Ilustrasi
Ialah seni menggambar yang lebih mengutamakan fungsi gambar itu
sendiri yaitu untuk menjelaskan suatu teks, kalimat, naskah yang
menjelaskan suatu keadaan yang lebih menekankan hubungan subjek
dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk.
4. Seni Batik
Ialah gambar hiasan yang dibuat di atas kain sutra yang teknik untuk
membuatnya menggunakan bahan lilin sebagai penutup dan alat canting.
Selain canting, alat-alat yang digunakan untuk membatik yaitu
gawangan/tiang penyangga kain, dan wajan sebagai tempat peleburan lilin.
G. Seni Rupa 3 Dimensi
Karya seni rupa tiga dimensi merupakan karya seni rupa yang memiliki
dimensi panjang, lebar dan tinggi, atau karya yang memiliki volume dan
menempati ruang. Contoh karya seni tiga dimensi diantaranya adalah : seni
patung, seni kriya, seni keramik, seni arsitektur dan berbagai desain produk.
Selain sebagai benda hias karya senirupa tiga dimensi juga dapat berupa
benda pakai yang memiliki nilai praktis sekaligus juga nilai keindahan.
Misalnya pada sebuah kursi yang berfungsi sebagai tempat duduk sekaligus
juga sebagai keindahan dengan ukiran yang ada pada kursi tersebut.
Seni rupa tiga dimensi adalah seni rupa yang memerlukan ruang, karena
mempunyai ukuran panjang, lebar, dan tebal. Karena seni rupa tiga dimensi
tidak mempunyai bidang datar dan tidak datar, sehingga penempatannya
berdiri lepas artinya tidak tergantung pada dinding sebagai dasarnya, sebagai
contohnya patung, seni bangunan, (arsitektur) dan seni terapan misalnya
perabotan rumah tangga.
Seni rupa Dua dimensi dan seni rupa tiga dimensi ini hampir sama ,Cuma
yang membedakan adalah bentuk penambilan di mana karya eni rupa
dimensi hanya mencolok pada keindahannya sehingga karya seni rupa tiga
dimensi bisa di katakan bahwa seni rupa ini dapat lebih berarti fungsinya di
banding karya seni rupa dua dimensi.
Para seniman seniman terbaik dalam dunia lukis maupun ini dapat
mengartikan bahwa apapun hasil iya buat dia telah bersyukur meskipun
tidak terlalu bagus karena suatu ciptaan mereka iya jadikan sebagai patokan
untuk membenahi karya selanjutnya.
Seni rupa : cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang
bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan.

H. Jenis karya Seni Rupa 3 Dimensi


Jenis karya seni rupa tiga dimensi dapat dilihat dari fungsi karya seni
tersebut. Dilihat dari fungsinya karya seni rupa tiga dimensi dibedakan
menjadi karya yang memiliki fungsi pakai (seni rupa terapan atau applied art)
dan karya seni rupa yang hanya memiliki fungsi ekspresi saja (seni rupa
murni atau pure art). Karya seni rupa sebagai benda pakai yang memiliki
fungsi praktis dibuat dengan pertimbangan kegunaannya. Perbedaan fungsi
karya seni rupa berdasarkan tujuan pembuatannya.
•- Seni Rupa Tiga Dimensi Murni
Karya seni ini tidak memperhatikan unsur praktis atau unsur kegunaannya,
akan tetapi hanya memperhatikan kreativitas dan ekspresi. Karya Seni Rupa
murni sebagai keindahan karya manusia yang dibuat dengan tujuan untuk
dinikmati keindahannya saja. Contoh karya seni rupa tiga dimensi murni
adalah sebagai berikut :
Seni patung merupakan cabang seni rupa murni yang karyanya berbentuk
tiga dimensi. Bahan yang digunakan untuk membuat patung, di antaranya
kayu, batu, atau logam.
Benda hias, yaitu seni kriya yang dibuat sebagai benda pajangan atau hiasan.
Jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaan atau
segi fungsinya. Contohnya hiasan dinding dan benda-banda kerajinan untuk
penghias ruangan, seperti topeng dan vas bunga.
•- Seni Rupa Tiga Dimensi Terapan
Karya seni ini dibuat untuk tujuan fungsional atau untuk memenuhi
kebutuhan fisik dan psikis. Karya seni rupa sebagai benda pakai yang
memiliki fungsi praktis dibuat dengan pertimbangan kegunaannya dan juga
keindahannya. Dengan demikian bentuk benda atau karya seni rupa tersebut
akan semakin indah dilihat dan semakin nyaman digunakan. Misalnya,
perabotan rumah tangga, seperti meja dan kursi, dan lemari.

I. Media dan Teknik


Media berkarya seni rupa tiga dimensi sangat beragam tergantung dari
teknik yang digunakan. Teknik pembuatan seni rupa tiga dimensi sebagai
berikut.
i. Teknik pahat, yaitu mengurangi bahan menggunakan alat
pahat. Misalnya, membuat patung dan relief dengan bahan
dasar kayu dan batu.
ii. Teknik butsir, yaitu membentuk benda dengan mengurangi
dan menambah bahan. Misalnya, membuat keramik dengan
bahan dasar tanah liat.
iii. cor, yaitu membuat karya seni dengan membuat alat
cetakan kemudian dituangkan adonan berupa semen, gips,
dan sebagainya sehingga menghasilkan bentuk yang
diinginkan. Misalnya, membuat patung.
iv. Teknik las, yaitu membuat karya seni dengan cara
menggabungkan bahan satu ke bahan lain untuk
mendapatkan bentuk tertentu. Misalnya, membuat patung
kontemporer dengan bahan dasar logam.
v. Teknik cetak, yaitu membuat karya seni dengan cara
membuat cetakan terlebih dahulu. Misalnya, membuat
keramik dan patung dengan bahan dasar tanah liat dan
semen.

J. Simbol Dalam Karya Seni Rupa 3 Dimensi


 Simbol merupakan lambang yang mengandung makna atau arti.
Secara konseptual, kata simbol ini memiliki beberapa pengertian
sebagai berikut.
 Sesuatu yang biasanya merupakan tanda yang kelihatan yang
menggantikan gagasan atau objek tertentu.
 Kata; tanda, isyarat, yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain:
arti, kualitas, abstraksi, gagasan, objek.
 Apa saja yang diberikan arti dengan persetujuan umum dan/ atau
dengan kesepakatan atau kebiasaan. Misalnya, lampu lalu lintas.
 Tanda konvensional, yakni sesuatu yang dibangun oleh masyarakat
atau individu-individu dengan arti tertentu yang kurang lebih standar
yang disepakati atau dipakai anggota masyarakat itu. Arti simbol
dalam konteks ini sering dilawankan dengan tanda alamiah.

Kata Simbol dijelaskan sebagai makna yang dikandung dalam karya seni
rupa baik wujud objeknya maupun unsur-unsur rupanya.
 Patung, tugu dan monumen memiliki makna dan simbol tertentu.
Biasanya berukuran besar dan dibangun untuk memperingati
peristiwa-peristiwa penting atau tempat-tempat bersejarah. Tugu
Proklamasi di Jakarta adalah simbol dari kemerdekaan dan
perjuangan rakyat Indonesia. Tugu khatulistiwa di Pontianak
Kalimantan Barat untuk menandai tempat yang dilalui garis
khatulistiwa.
 Pahlawan atau orang yang berjasa dan orang yang dihormati sering
dibuatkan patungnya. Patung itu menjadi simbol kekuatan,
kepahlawanan dan perjuangannya. Banyak pahlawan dan orang
yang berjasa di Negara kita. Kepahlawanan dan perjuangan orang –
orang tersebut dikenang hingga saat ini, dijadikan tauladan bagi
masyarakat dan bangsa.
Karya seni rupa tiga dimensi memiliki unsur-unsur rupa seperti warna,
garis, bidang dan bentuk. Unsur-unsur rupa itu digunakan selain untuk
memperindah bentuknya, unsur rupa pada karya seni rupa tiga dimensi ini
dapat saja memiliki makna simbolik. Garis tebal, garis tipis, garis lurus, garis
lengkung memiliki makna simbolik yang berbeda-beda. Makna-makna
simbolik ini mungkin saja berbeda antara satu daerah dengan daerah
lainnya.

K. Nilai Estetis Karya Seni Rupa 3 Dimensi


Pembicaraan tentang estetika tidak lagi semata-mata merujuk pada
keindahan yang sedap dipandang mata. Nilai estetis pada sebuah karya seni
rupa dapat bersifat obyektif dan subyektif.
 Nilai estetis obyektif memandang keindahan karya seni rupa berada
pada wujud karya seni itu sendiri artinya keindahan tampak kasat
mata. Sesungguhnya keindahan sebuah karya seni rupa tersusun dari
komposisi yang baik, perpaduan warna yang sesuai, penempatan
obyek yang membentuk kesatuan dan sebagainya. Keselarasan dalam
menata unsur-unsur visual inilah yang mewujudkan sebuah karya seni
rupa.
 Nilai estetis subyektif, keindahan seni rupa tidak hanya pada unsur-
unsur fisik yang diserap oleh mata secara visual, tetapi ditentukan oleh
selera penikmatnya atau orang yang melihatnya. Ketika melihat
sebuah karya seni lukis atau seni patung abstrak, kita dapat
menemukan nilai estetis dari penataan unsur rupa pada karya
tersebut. Kita merasa tertarik pada apa yang ditampilkan dalam karya
tersebut dan merasa senang untuk terus melihatnya bahkan ingin
memilikinya.

L. Simbol Karya Seni Rupa 3 Dimensi


Unsur ruang merupakan salah satu ciri pembeda antara karya dua dimensi
dengan tiga dimensi. Obyek karya seni rupa dua dimensi hanya bisa di lihat
dari satu sisi saja, tetapi karya tiga dimensi dapat di lihat lebih dari dua sisi.
=> Karya Seni Rupa 3 Dimensi
Seperti juga karya seni rupa dua dimensi, dilihat dari fungsinya karya seni
rupa tiga dimensi dibedakan menjadi karya yang memiliki fungsi pakai (seni
rupa terapan – applied art) dan karya seni rupa yang hanya memiliki fungsi
ekspresi saja (seni rupa murni-pure art). Perbedaan fungsi ditentukan oleh
tujuan pembuatannya. Karya seni rupa sebagai benda pakai yang memiliki
fungsi praktis dibuat dengan pertimbangan kegunaannya. Dengan demikian
bentuk benda atau karya seni rupa tersebut akan semakin indah dilihat dan
semakin nyaman digunakan.
Simbol Dalam Karya Seni Rupa 3 Dimensi Simbol merupakan lambang yang
mengandung makna atau arti. Kata simbol dalam bahasa Inggris: symbol;
Latin symbolium, berasal dari bahasa Yunani symbolon (symballo) yang
berarti menarik kesimpulan, bermakna atau memberi kesan. Secara
konseptual, kata simbol ini memiliki beberapa pengertian sebagai berikut.
1. Sesuatu yang biasanya merupakan tanda yang kelihatan yang
menggantikan gagasan atau objek tertentu.
2. Kata; tanda, isyarat, yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain:
arti, kualitas, abstraksi, gagasan, objek.
3. Apa saja yang diberikan arti dengan persetujuan umum dan/ atau
dengan kesepakatan atau kebiasaan. Misalnya, lampu lalu lintas
4. Tanda konvensional, yakni sesuatu yang dibangun oleh masyarakat atau
individu-individu dengan arti tertentu yang kurang lebih standar yang
disepakati atau dipakai anggota masyarakat itu. Arti simbol dalam konteks ini
sering dilawankan dengan tanda alamiah.
Dalam pembelajaran seni rupa, kata Simbol dijelaskan sebagai makna yang
dikandung dalam karya seni rupa baik wujud objeknya maupun unsur-unsur
rupanya. Misalnya merah adalah simbol keberanian. Patung katak sebagai
simbol pemanggil hujan. Patung kuda sebagai simbol kegagahan, dan lain
sebagainya. Dalam cerita sering digunakan beberapa jenis hewan untuk
melambangkan sifat-sifat tertentu. Misalnya, simbol kancil melambangkan
makna cerdik, lincah dan banyak akal. Serigala seringkali digunakan untuk
melambangkan keserakahan dan kelicikan. Lain lagi dengan keledai yang
digunakan untuk melambangkan kemalasan dan kebodohan. Dalam seni
rupa, simbol dapat dijumpai pada karya dua dimensi maupun tiga dimensi.
Patung, tugu dan monumen misalnya, adalah karya seni rupa tiga dimensi
yang dapat memiliki makna dan simbol tertentu. Kebiasaan untuk membuat
patung, tugu dan monumen yang melambangkan sesuatu sudah dilakukan
orang sejak jaman dahulu. Tugu dan monumen ada yang terbuat dari batu
dan logam. Biasanya berukuran besar dan dibangun untuk memperingati
peristiwa-peristiwa penting atau tempat-tempat bersejarah.
Sebagai contoh, tugu Proklamasi di Jakarta adalah simbol dari kemerdekaan
dan perjuangan rakyat Indonesia. Tugu katulistiwa di Pontianak Kalimantan
Barat untuk menandai tempat yang dilalui garis katulistiwa.

M. Nilai Estetis Seni Rupa 3 Dimensi


Estetika Seni
Estetika itu adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika
adalah ilmu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan
bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan lebih lanjut
mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai
sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan
rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni,
Estetika itu berasal dari Bahasa Yunani (αισθητική), dibaca aisthetike.
Pertama kali digunakan oleh filsuf Alexander Gottlieb Baumgarten pada 1735
untuk pengertian ilmu tentang hal yang bisa dirasakan lewat perasaan.
Hakikat Estetika
Mayeski (1990) menyatakan estetis berkenaan pada satu apresiasi bentuk
keindahan dan perasaan baru atau kekaguman. Misalnya melihat keindahan
tenggelamnya matahari, mendengarkan ritme rintik air hujan. Muharam
(1991) menyatakan estetika umumnya dikaitkan dengan pengetahuan
keindahan, sedang batasan singkat estetika adalah filsafat dan pengkajian
ilmiah dari komponen estetika dan pengalaman manusia. Selanjutnya
dikatakan pengalaman estetis menekankan pada melakukan hal-hal untuk
sesuatu yang orisinil, artinya: keindahan akan menjadi sempurna jika
keindahan itu diciptakan bukan ditiru atau dimanipulasi.
Dua batasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa estetika
dipergunakan dalam membahas secara teoritis arti estetika/indah atau hal
yang bersifat estetik. Lebih lanjut dijelaskan bahwa estetika sebagai sebuah
subjek yang menentukan syarat-syarat estetis yang menganalisis dasar,
wawasan dan implikasinya dari suatu fenomena mengenai estetika.
Estetika dapat dipandang dari berbagai aspek, tetapi pegangan untuk
memahami nilai-nilai estetika yang dipergunakan dalam karya seni terdapat
nilai bahwa estetika terdiri dari:
a. Absolutisme; doktrin tentang pembakuan suara/pengakuan mengenai
keindahan. Penilaian dengan doktrin ini tidak dapat ditawar lagi, artinya:
karya yang tidak memenuhi syarat maka karya itu tak mempunyai nilai.
b. Anarki; doktrin ini menyerahkan penilaian kepada masing-masing pribadi
secara murni, subjektif dan tak perlu tanggung jawab.
c. Relativisme; doktrin ini menggunakan kriteria atau pembakuan tentang
nilai estetika yang tidak mutlak (absolut), tetapi masih objektif dalam
pemikiran karena karya berasal dari keinginan dan motivasi manusia abadi.
Pada masa sekarang estetika bisa berarti tiga hal, yaitu:
1. Studi mengenai fenomena estetis
2. Studi mengenai fenomena persepsi
3. Studi mengenai seni sebagai hasil pengalaman estetis
Ini ada salah satu pernyataan mengenai estetika dirumuskan oleh Clive Bell,
yang berpendapat bahwa, “keindahan hanya dapat ditemukan oleh orang
yang dalam dirinya sendiri telah memiliki pengalaman sehingga dapat
mengenali wujud bermakna dalam satu benda atau karya Seni tertentu
dengan getaran atau rangsangan keindahan”.

N. Teknik Dalam Seni Rupa 3 Dimensi


1. Teknik Plakat yaitu melukis dengan menggunakan cat poster, cat
minyak cat akrilik, dengan goresan yang tebal, sehingga menghasilkan warna
pekat dan pada
2. Teknik Transparan yaitu teknik menggambar / melukis dengan
menggunakan cat air, dengan sapuan warna yang tipis sehingga hasilnya
nampak transparan.
3. Teknik Kolase yaitu melukis dengan memotong kertas yang kemudian
ditempel sehingga membentuk lukisan yang realis atau abstrak.
4. Teknik 3M (melipat, menggunting, dan merekat) adalah merupakan
proses manipulasi lembaran kertas menjadi suatu bentuk tiga dimensi.
5. Teknik Aplikasi yaitu karya hias dalam seni jahit-menjahit dengan
menempelkan (menjahitkan) guntingan-guntingan kain yang dibentuk
seperti bunga, buah, binatang, dsb pada kain lain sebagai hiasan.
6. Teknik Mozaik yaitu dengan menempel benda-benda tiga dimensi yang
ditata sedemikian rupa sehingga menghasilkan lukisan.
7. Teknik Menganyam adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara
mengangkat dan menumpang-tindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan
sehingga menjadi suatu karya anyaman.
8. Teknik Merakit adalah membuat karya dengan cara menyambung-
nyambung beberapa bagian atau potongan bahan. Caranya disebut merakit,
hasilnya disebut rakitan. Potongan bahan disambungkan dengan cara dilas,
dipatri, disekrup atau dengan cara yang lain.
9. Teknik Makrame adalah sebuah bentuk seni kerajinan simpul-
menyimpul dengan menggarap rantaian benang awal dan akhir suatu hasil
tenunan, dengan membuat berbagai simpul pada rantai benang tersebut
sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai.
10. Teknik Menuang (cor) yaitu proses menuang menggunakan bahan cair
yang dituangkan pada alat acuan yang berbentuk cetakan. Setelah menjadi
keras dikeluarkan dari acuan/cetakan. Bahan cair ini dibuat dari semen,
plastik, karet, gips, dan logam (tembaga, besi).
11. Teknik Butsir adalah teknik yang hanya menggunakan alat telapak
tangan dan alat lain (kayu, kawat) sederhana. Bahan yang digunakan lunak,
elastis, lentur antara lain tanah liat, plastis.
12. Teknik Pahat yaitu membentuk dengan jalan membuang bahan yang
tidak dipergunakan dengan cara memahat. Cara pembuatannya dengan
menggunakan alat pahat (tatah) atau ukir dan martil. Bahan (media) yang
digunakan adalah bahan keras seperti batu, cadas, kayu, gips, tanah liat
kering.
13. Teknik Menjahit adalah cara melekatkan (menyambung, mengelem,
dsb) dengan jarum dan benang.
14. Teknik Membangun yaitu kegiatan yang mencakup aktivitas menyusun
berbagai komponen untuk dijadikan benda trimatra (tiga dimensi).

O. Karya seni tiga dimensi ini dapat dinikmati dari beberapa


sudut pandang.
=> Seni Patung
Pada awalnya patung diartikan sebagai benda tiruan yang berbentuk
manusia atau binatang yang dibuat dengan cara dipahat. Namun dalam
perkembangannya bentuk patung tidak hanya terbatas pada bentuk manusia
atau binatang saja, akan tetapi dapat berbentuk apa pun asal memiliki
keindahan.
Berdasarkan fungsinya patung dikelompokkan menjadi enam, yaitu patung
religi, patung arsitektur, patung monumental, patung kerajinan, patung
dekorasi/hiasan, dan patung seni.
Berdasarkan bentuknya patung dapat dikelompokkan menjadi empat,
yaitu patung tubuh, patung dada, patung kepala, dan patung torso.
Berdasarkan coraknya patung dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu
patung realistis, patung deformatif, dan patung abstrak.
=> Seni Kriya
Kerajinan tangan atau sering disebut seni kriya (handy craft) banyak
dijumpai di wilayah Nusantara. Seni kerajinan adalah suatu usaha membuat
benda-benda hasil kerajinan tangan. Seni kriya termasuk seni terapan dua
dimensi dan tiga dimensi.
a. Anyaman
Bahan dasar yang digunakan sangat banyak sekali jenisnya yaitu dari bahan-
bahan alam dan dari bahan sintetis atau buatan pabrik. Bahan yang biasa
digunakan untuk anyaman antara lain : bambu, daun pandan, rotan, enceng
gondok, pelepah pisang, berbagai macam plastik, dan lain sebagainya.
b. Keramik/Gerabah
Bahan dasar yang digunakan untuk membuat keramik atau gerabah adalah
tanah liat.
c. Ukiran dan Pahatan
Seni ini banyak dijumpai pada bagian-bagian perabot rumah tangga,
misalnya meja, kursi, almari, tempat tidur, sketsel.
d. Meronce
Seni meronce manik-manik banyak dikerjakan oleh masyarakat Kalimantan,
hasil karyanya antara lain kain baju, kain gendongan, kalung, gelang, dan
topi.

=> Seni Dekorasi


Dekorasi berasal dari bahasa Belanda yaitu decoration yang artinya
hiasan. Mendekor suatu tempat (ruangan) artinya menghiasi atau
mendandani tempat (ruangan) tersebut. Ada dua jenis dekorasi yaitu
dekorasi dalam ruangan (interior) dan dekorasi luar ruangan (interior).
Contoh benda yang dapat digunakan sebagai dekorasi antara lain
jambangan, guci, kain, patung, dan tumbuh-tumbuhan.
BAB III
PENUTUP

 Kesimpulan
Karya seni rupa memiliki bentuk dan fungsi yang beraneka ragam.
Berdasarkan dimensinya kita mengenal karya seni rupa dua dan tiga dimensi.
Karya dua dimensi terwujud dari berbagai bahan dan medium yang beraneka
ragam. Karakter unik dari masing-masing bahan dan medium ini
membutuhkan berbagai alat dan teknik pengolahan serta penggarapan
untuk mewujudkan karya seni rupa tersebut. Bahan dan medium yang
digunakan untuk berkarya seni rupa 2 dimensi dapat berupa bahan alami
atau bahan sintetis. Keindahan karya seni rupa tampak secara visual dari
bentuk dan obyek pada karya seni rupa tersebut. Unsur-unsur rupa (unsur
fisik) disusun menggunakan prinsip-prinsip penataan (unsur nonfisik)
membentuk komposisi obyek gambar atau lukisan yang unik dan menarik.

Obyek pada karya seni rupa dua dimensi dapat berwujud abstrak atau
menyerupai kenyataan yang ada di sekitar kita. Mahluk hidup dan benda
mati dapat digunakan sebagai model objek berkarya seni rupa dua dimensi.
Melalui serangkaian tahapan dalam proses berkarya seni rupa dua dimensi
akan terwujud karya seni rupa dua dimensi yang unik dan menarik. Untuk
terampil berkarya seni rupa tidak hanya ditentukan oleh bakat, tetapi
terutama oleh latihan dan kesungguhan dalam berkarya.

Penataan unsur-unsur visual pada sebuah karya seni rupa menggunakan


prinsip-prinsip dasar berupa kaidah atau aturan baku yang diyakini oleh
seniman dan perupa pada umumnya dapat membentuk sebuah karya seni
yang baik dan indah. Kaidah atau aturan baku ini disebut komposisi, berasal
dari bahasa latin compositio yang artinya menyusun atau menggabungkan
menjadi satu. Komposisi dapat mencakup beberapa prinsip penataan
seperti: kesatuan (unity); keseimbangan (balance) dan irama (rhythm),
penekanan, proporsi dan keselarasan. Prinsip-prinsip dasar ini merupakan
unsur non fisik dari karya seni rupa. Penataan unsur-unsur rupa ini dilakukan
menggunakan berbagai teknik dan bahan pada berbagai medium
membentuk obyek-obyek yang unik pada karya seni rupa dua dimensi.

 Saran
Karya yang indah tidak selalu karya yang mirip dengan kenyataan yang
digambarkannya. Melalui penyajian karya dan saling memberikan tanggapan
terhadap karya yang disajikan, belajar untuk saling menghargai perbedaan,
menghargai keragaman yang Tuhan anugerahkan kepada kita semua.

CONTOH

 Seni Rupa 2 Dimensi

 Seni Rupa 3 Dimensi

Anda mungkin juga menyukai