A. Pengertian
Seni Rupa 2 Dimensi adalah karya seni yang hanya memiliki dua dimensi yaitu hanya
panjang dan lebar atau karya yang hanya dapat dilihat dari satu arah pandang saja.
Contohnya : seni lukis, seni grafis, seni ilustrasi, relief dan sebagainya.
Teknik pahat, yaitu mengurangi bahan menggunakan alat pahat. Misalnya, membuat
patung dan relief dengan bahan dasar kayu dan batu.
Teknik butsir, yaitu membentuk benda dengan mengurangi dan menambah bahan.
Misalnya, membuat keramik dengan bahan dasar tanah liat.
Teknik cor, yaitu membuat karya seni dengan membuat alat cetakan kemudian
dituangkan adonan berupa semen, gips, dan sebagainya sehingga menghasilkan bentuk
yang diinginkan. Misalnya, membuat patung.
Teknik las, yaitu membuat karya seni dengan cara menggabungkan bahan satu ke
bahan lain untuk mendapatkan bentuk tertentu. Misalnya, membuat patung
kontemporer dengan bahan dasar logam.
Teknik cetak, yaitu membuat karya seni dengan cara membuat cetakan terlebih
dahulu. Misalnya, membuat keramik dan patung dengan bahan dasar tanah liat dan
semen.
J. Simbol Dalam Karya Seni Rupa 3 Dimensi
Simbol merupakan lambang yang mengandung makna atau arti. Secara konseptual, kata
simbol ini memiliki beberapa pengertian sebagai berikut.
Sesuatu yang biasanya merupakan tanda yang kelihatan yang menggantikan gagasan
atau objek tertentu.
Kata; tanda, isyarat, yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain: arti, kualitas,
abstraksi, gagasan, objek.
Apa saja yang diberikan arti dengan persetujuan umum dan/ atau dengan kesepakatan
atau kebiasaan. Misalnya, lampu lalu lintas.
Tanda konvensional, yakni sesuatu yang dibangun oleh masyarakat atau individu-
individu dengan arti tertentu yang kurang lebih standar yang disepakati atau dipakai
anggota masyarakat itu. Arti simbol dalam konteks ini sering dilawankan dengan
tanda alamiah.
Kata Simbol dijelaskan sebagai makna yang dikandung dalam karya seni rupa baik wujud
objeknya maupun unsur-unsur rupanya.
Patung, tugu dan monumen memiliki makna dan simbol tertentu. Biasanya berukuran
besar dan dibangun untuk memperingati peristiwa-perisitiwa penting atau tempat-
tempat bersejarah.Tugu Proklamasi di Jakarta adalah simbol dari kemerdekaan dan
perjuangan rakyat Indonesia. Tugu katulistiwa di Pontianak Kalimantan Barat untuk
menandai tempat yang dilalui garis katulistiwa.
Pahlawan atau orang yang berjasa dan orang yang dihormati sering dibuatkan
patungnya. Patung itu menjadi simbol kekuatan, kepahlawanan dan perjuangannya.
Banyak pahlawan dan orang yang berjasa di Negara kita. Kepahlawanan dan
perjuangan orang orang tersebut dikenang hingga saat ini, dijadikan tauladan bagi
masyarakat dan bangsa.
Karya seni rupa tiga dimensi memiliki unsur-unsur rupa seperti warna, garis, bidang dan
bentuk. Unsur-unsur rupa itu digunakan selain untuk memperindah bentuknya, unsur rupa
pada karya seni rupa tiga dimensi ini dapat saja memiliki makna simbolik. Garis tebal, garis
tipis, garis lurus, garis lengkung memiliki makna simbolik yang berbeda-beda. Makna-makna
simbolik ini mungkin saja berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya.
K. Nilai Estetis Karya Seni Rupa 3 Dimensi
Pembicaraan tentang estetika tidak lagi semata-mata merujuk pada keindahan yang sedap
dipandang mata. Nilai estetis pada sebuah karya seni rupa dapat bersifat obyektif dan
subyektif.
Nilai estetis obyektif memandang keindahan karya seni rupa berada pada wujud karya
seni itu sendiri artinya keindahan tampak kasat mata. Sesungguhnya keindahan sebuah
karya seni rupa tersusun dari komposisi yang baik, perpaduan warna yang sesuai,
penempatan obyek yang membentuk kesatuan dan sebagainya. Keselarasan dalam
menata unsurunsur visual inilah yang mewujudkan sebuah karya seni rupa.
Nilai estetis subyektif, keindahan seni rupa tidak hanya pada unsur-unsur fisik yang
diserap oleh mata secara visual, tetapi ditentukan oleh selera penikmatnya atau orang
yang melihatnya. Ketika melihat sebuah karya seni lukis atau seni patung abstrak, kita
dapat menemukan nilai estetis dari penataan unsur rupa pada karya tersebut. Kita
merasa tertarik pada apa yang ditampilkan dalam karya tersebut dan merasa senang
untuk terus melihatnya bahkan ingin memilikinya.
L. Simbol Karya Seni Rupa 3 Dimensi
Unsur ruang merupakan salah satu ciri pembeda antara karya dua dimensindengan tiga
dimensi. Obyek karya seni rupa dua dimensi hanya bisa di lihat dari satu sisi saja, tetapi karya
tiga dimensi dapat di lihat lebih dari dua sisi.
Jenis Karya Seni Rupa 3 Dimensi
Seperti juga karya seni rupa dua dimensi, dilihat dari fungsinya karya seni rupa tiga
dimensi dibedakan menjadi karya yang memiliki fungsi pakai (seni rupa terapan - applied art)
dan karya seni rupa yang hanya memiliki fungsi ekspresi saja (seni rupa murni-pure art).
Perbedaan fungsi ditentukan oleh tujuan pembuatannya. Karya seni rupa sebagai benda pakai
yang memiliki fungsi praktis dibuat dengan pertimbangan kegunaannya. Dengan demikian
bentuk benda atau karya seni rupa tersebut akan semakin indah dilihat dan semakin nyaman
digunakan.
Simbol Dalam Karya Seni Rupa 3 Dimensi Simbol merupakan lambang yang
mengandung makna atau arti. Kata simbol dalam bahasa Inggris: symbol; Latin symbolium,
berasal dari bahasa Yunani symbolon (symballo) yang berarti menarik kesimpulan, bermakna
atau memberi kesan. Secara konseptual, kata simbol ini memiliki beberapa pengertian sebagai
berikut.
1. Sesuatu yang biasanya merupakan tanda yang kelihatan yang menggantikan gagasan atau
objek tertentu.
2. Kata; tanda, isyarat, yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain: arti, kualitas,
abstraksi, gagasan, objek.
3. Apa saja yang diberikan arti dengan persetujuan umum dan/ atau dengan kesepakatan atau
kebiasaan. Misalnya, lampu lalu lintas
4. Tanda konvensional, yakni sesuatu yang dibangun oleh masyarakat atau individu-individu
dengan arti tertentu yang kurang lebih standar yang disepakati atau dipakai anggota
masyarakat itu. Arti simbol dalam konteks ini sering dilawankan dengan tanda alamiah.
Dalam pembelajaran seni rupa, kata Simbol dijelaskan sebagai makna yang dikandung
dalam karya seni rupa baik wujud objeknya maupun unsur-unsur rupanya. Misalnya merah
adalah simbol keberanian. Patung katak sebagai simbol pemanggil hujan. Patung kuda
sebagai simbol kegagahan, dan lain sebagainya. Dalam cerita sering digunakan beberapa jenis
hewan untuk melambangkan sifat-sifat tertentu. Misalnya, simbol kancil melambangkan
makna cerdik, lincah dan banyak akal. Serigala seringkali digunakan untuk melambangkan
keserakahan dan kelicikan. Lain lagi dengan keledai yang digunakan untuk melambangkan
kemalasan dan kebodohan. Dalam seni rupa, simbol dapat dijumpai pada karya dua dimensi
maupun tiga dimensi. Patung, tugu dan monumen misalnya, adalah karya seni rupa tiga
dimensi yang dapat memiliki makna dan simbol tertentu. Kebiasaan untuk membuat patung,
tugu dan monumen yang melambangkan sesuatu sudah dilakukan orang sejak jaman dahulu.
Tugu dan monumen ada yang terbuat dari batu dan logam. Biasanya berukuran besar dan
dibangun untuk memperingati peristiwa-perisitiwa penting atau tempat-tempat bersejarah.
Sebagai contoh, tugu Proklamasi di Jakarta adalah simbol dari kemerdekaan dan perjuangan
rakyat Indonesia. Tugu katulistiwa di Pontianak Kalimantan Barat untuk menandai tempat
yang dilalui garis katulistiwa.
M. Nilai Estetis Seni Rupa 3 Dimensi
Estetika Seni
Estetika itu adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah ilmu yang
membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa
merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang
mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen
dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni, Estetika itu
berasal dari Bahasa Yunani (), dibaca aisthetike. Pertama kali digunakan oleh filsuf
Alexander Gottlieb Baumgarten pada 1735 untuk pengertian ilmu tentang hal yang bisa
dirasakan lewat perasaan.
Hakikat Estetika
Mayeski (1990) menyatakan estetis berkenaan pada satu apresiasi bentuk keindahan dan
perasaan baru atau kekaguman. Misalnya melihat keindahan tenggelamnya matahari,
mendengarkan ritme rintik air hujan. Muharam (1991) menyatakan estetika umumnya
dikaitkan dengan pengetahuan keindahan, sedang batasan singkat estetika adalah filsafat dan
pengkajian ilmiah dari komponen estetika dan pengalaman manusia. Selanjutnya dikatakan
pengalaman estetis menekankan pada melakukan hal-hal untuk sesuatu yang orisinil, artinya:
keindahan akan menjadi sempurna jika keindahan itu diciptakan bukan ditiru atau
dimanipulasi.
Dua batasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa estetika dipergunakan dalam
membahas secara teoritis arti estetika/indah atau hal yang bersifat estetik. Lebih lanjut
dijelaskan bahwa estetika sebagai sebuah subjek yang menentukan syarat-syarat estetis yang
menganalisis dasar, wawasan dan implikasinya dari suatu fenomena mengenai estetika.
Estetika dapat dipandang dari berbagai aspek, tetapi pegangan untuk memahami nilai-nilai
estetika yang dipergunakan dalam karya seni terdapat nilai bahwa estetika terdiri dari:
a. Absolutisme; doktrin tentang pembakuan suara/pengakuan mengenai keindahan. Penilaian
dengan doktrin ini tidak dapat ditawar lagi, artinya: karya yang tidak memenuhi syarat maka
karya itu tak mempunyai nilai.
b. Anarki; doktrin ini menyerahkan penilaian kepada masing-masing pribadi secara murni,
subjektif dan tak perlu tanggung jawab.
c. Relativisme; doktrin ini menggunakan kriteria atau pembakuan tentang nilai estetika yang
tidak mutlak (absolut), tetapi masih objektif dalam pemikiran karena karya berasal dari
keinginan dan motivasi manusia abadi. pada masa sekarang estetika bisa berarti tiga hal,
yaitu:
1. Studi mengenai fenomena estetis
2. Studi mengenai fenomena persepsi
3. Studi mengenai seni sebagai hasil pengalaman estetis
Ini ada salah satu pernyataan mengenai estetika dirumuskan oleh Clive Bell, yang
berpendapat bahwa, "keindahan hanya dapat ditemukan oleh orang yang dalam dirinya sendiri
telah memiliki pengalaman sehingga dapat mengenali wujud bermakna dalam satu benda atau
karya Seni tertentu dengan getaran atau rangsangan keindahan".
N. Teknik Dalam Seni Rupa 3 Dimensi
1. Teknik Plakat yaitu melukis dengan menggunakan cat poster, cat minyak cat akrelik, dengan
goresan yang tebal, sehingga menghasilkan warna pekat dan pada
2. Teknik Transparan yaitu teknik menggambar / melukis dengan menggunakan cat air,
dengan sapuan warna yang tipis sehingga hasilnya nampak transparan.
3. Teknik Kolase yaitu melukis dengan memotong kertas yang kemudian ditempel sehingga
membentuk lukisan yang realis atau abstrak.
4. Teknik 3M (melipat, menggunting, dan merekat) adalah merupakan proses manipulasi
lembaran kertas menjadi suatu bentuk tiga dimensi.
5. Teknik Aplikasi yaitu karya hias dalam seni jahit-menjahit dengan menempelkan
(menjahitkan) guntingan-guntingan kain yang dibentuk seperti bunga, buah, binatang, dsb
pada kain lain sebagai hiasan.
6. Teknik Mozaik yaitu dengan menempel benda-benda tiga demensi yang ditata sedemikian
rupa sehingga menghasilkan lukisan.
7. Teknik Menganyam adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan
menumpangtindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan sehingga menjadi suatu karya
anyaman.
8. Teknik Merakit adalah membuat karya dengan cara menyambung-nyambung beberapa
bagian atau potongan bahan. Caranya disebut merakit, hasilnya disebut rakitan. Potongan
bahan disambungkan dengan cara dilas, dipatri, disekrup atau dengan cara yang lain.
9. Teknik Makrame adalah sebuah bentuk seni kerajinan simpul-menyimpul dengan
menggarap rantaian benang awal dan akhir suatu hasil tenunan, dengan membuat berbagai
simpul pada rantai benang tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai.
10. Teknik Menuang (cor) yaitu proses menuang menggunakan bahan cair yang dituangkan
pada alat acuan yang berbentuk cetakan.Setelah menjadi keras dikeluarkan dari
acuan/cetakan.Bahan cair ini dibuat dari semen, plastic, karet, gips, dan logam (tembaga,
besi).
11. Teknik Butsir adalah teknik yang hanya menggunakan alat telapak tangan dan alat lain
(kayu, kawat) sederhana. Bahan yang digunakan lunak, elastis, lentur antara lain tanah liat,
plastisi.
12. Teknik Pahat yaitu membentuk dengan jalan membuang bahan yang tidak dipergunakan
dengan cara memahat. Cara pembuatannya dengan menggunakan alat pahat (tatah) atau ukir
dan martil. Bahan (media) yang digunakan adalah bahan keras seperti batu, cadas, kayu, gips,
tanah liat kering.
13. Teknik Menjahit adalah cara melekatkan (menyambung, mengelem, dsb) dengan jarum dan
benang.
14. eknik Membangun yaitu kegiatan yang mencakup aktivitas menyusun berbagai komponen
untuk dijadikan benda trimatra (tiga dimensi).
O. Karya seni tiga dimensi ini dapat dinikmati dari beberapa sudut pandang.
Seni Patung
Pada awalnya patung diartikan sebagai benda tiruan yang berbentuk manusia atau binatang
yang dibuat dengan cara dipahat. Namun dalam perkembangannya bentuk patung tidak hanya
terbatas pada bentuk manusia atau binatang saja, akan tetapi dapat berbentuk apa pun
asal memiliki keindahan.
Berdasarkan fungsinya patung dikelompokkan menjadi enam, yaitu patung religi, patung
arsitektur, patung monumental, patung kerajinan, patung dekorasi/hiasan, dan patung seni.
Berdasarkan bentuknya patung dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu patung tubuh,
patung dada, patung kepala, dan patung torso.
Berdasarkan coraknya patung dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu patung realistis,
patung deformatif, dan patung abstrak.
Seni Kriya
Kerajinan tangan atau sering disebut seni kriya (handy craft) banyak dijumpai di wilayah
Nusantara. Seni kerajinan adalah suatu usaha membuat benda-benda hasil kerajinan tangan.
Seni kriya termasuk seni terapan dua dimensi dan tiga dimensi.
1) Anyaman
Bahan dasar yang digunakan sangat banyak sekali jenisnya yaitu dari bahan-bahan
alam dan dari bahan sintetis atau buatan pabrik. Bahan yang biasa digunakan untuk anyaman
antara lain : bambu, daun pandan, rotan, enceng gondok, pelepah pisang, berbagai macam
plastik, dan lain sebagainya.
2) Keramik/Gerabah
Bahan dasar yang digunakan untuk membuat keramik atau gerabah adalah tanah liat.
3) Ukiran dan Pahatan
Seni ini banyak dijumpai pada bagian-bagian perabot rumah tangga, misalnya meja,
kursi, almari, tempat tidur, sketsel.
4) Meronce
Seni meronce manik-manik banyak dikerjakan oleh masyarakat Kalimantan, hasil
karyanya antara lain kain baju, kain gendongan, kalung, gelang, dan topi.
Seni Dekorasi
Dekorasi berasal dari bahasa Belanda yaitu decoration yang artinya hiasan. Mendekor
suatu tempat (ruangan) artinya menghiasi atau mendadani tempat (ruangan) tersebut. Ada dua
jenis dekorasi yaitu dekorasi dalam ruangan (interior) dan dekorasi luar ruangan (interior).
Contoh benda yang dapat digunakan sebagai dekorasi antara lain jambangan, guci, kain,
patung, dan tumbuh-tumbuhan.
BAB III
KESIMPULAN
Karya seni rupa 2 dimensi adalah Karya seni rupa yang hanya memiliki dimensi panjang
dan lebar atau karya yang hanya dapat dilihat dari satu arah pandang saja.
Contohnya : seni lukis, seni grafis, seni ilustrasi, relief dan sebagainya.
Seni rupa tiga dimensi adalah seni rupa yang memerlukan ruang, karena mempunyai
ukuran panjang, lebar, dan tebal. Karena seni rupa tiga dimensi tidak mempunyai bidang datar
dan tidak datar, sehingga penempatannya berdiri lepas artinya tidak tergantung pada dinding
sebagai dasarnya, sebagai contohnya patung, seni bangunan, (arsitektur) dan seni terapan
misalnya perabotan rumah tangga.
DAFTAR PUSTAKA
http://tugassekolahbermanfaat.blogspot.com/2014/12/seni-rupa-3-dimensi.html
http://meimpunelecessit.blogspot.com/2014/06/seni-rupa-tiga-dimensi-selain-memiliki.html
http://www.mikirbae.com/2015/01/seni-rupa-tiga-dimensi.html
KATA PENGANTAR
Sembah sujud penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena anugerah dan rahmat-
Nya jualah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis
telah berusaha semaksimal mungkin, yang mana telah memakan waktu dan pengorbanan yang
tak ternilai dari semua pihak yang memberikan bantuannya, yang secara langsung merupakan
suatu dorongan yang positif bagi penulis ketika menghadapi hambatan-hambatan dalam
menghimpun bahan materi untuk menyusun makalah ini.
Namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,
baik dari segi penyajian materinya maupun dari segi bahasanya. Karena itu saran dan kritik
yang bersifat konstruktif senantiasa penulis harapkan demi untuk melengkapi dan
menyempurnakan makalah ini.
MAKALAH
KARYA SENI DUA DAN TIGA DIMENSI
OLEH :
SMAN 1 MASBAGIK
TP. 2015
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Seni Rupa 2 Dimensi
B. Unsur Dan Objek Karya Seni Rupa 2 Dimensi
C. Medium, Bahan, Dan Teknik
D. Media Karya Dua Dimensi
E. Teknik Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi
F. Jenis - Jenis Karya Seni Dua Dimesi
G. Seni Rupa 3 Dimensi
H. Karya Seni Rupa
I. Media dan Teknik
J. Simbol Dalam Karya Seni Rupa 3 Dimensi
K. Nilai Estetis Karya Seni Rupa 3 Dimensi
L. Simbol Karya Seni Rupa 3 Dimensi
M. Nilai Estetis Seni Rupa 3 Dimensi
N. Teknik Dalam Seni Rupa 3 Dimensi
O. Karya seni tiga dimensi ini dapat dinikmati dari beberapa sudut pandang
BAB III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Diposting oleh sule epol di 19.47
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
7 komentar:
1.
Balas
Balasan
1.
sip
Balas
2.
Ni Luh Utami6 Oktober 2016 04.31
Balas
3.
Balas
Balasan
1.
sama-sama
Balas
4.
Balas
Balasan
1.
ya
Balas
Arsip Blog
2017 (15)
2016 (84)
2015 (40)
o Juni (10)
MAKALAH RENANG
MAKALAH PUASA
MAKALAH FUNGI
MAKALAH 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI
MAKALAH RIBA BANK DAN ASURANSI
MAKALAH PENANGANAN CEDERA
MAKALAH DBD (DEMAM BERDARAH)
MAKALAH ANYAM
MAKALAH RESPON RAKYAT MADINAH TERHADAP
DAKWAH RASU...
MAKALAH KOMUNIKASI SISWA DAN GURU DI DALAM
KELAS
o Mei (30)
Mengenai Saya
sule epol
Lihat profil lengkapku