Anda di halaman 1dari 29

Seni Rupa Dua Demensi

1. Pengertian Seni Rupa Dua Demensi


Pengertian dimensi adalah ukuran yang meliputi panjang, lebar,
dan tinggi. Karya seni rupa yang hanya memiliki panjang dan lebar disebut
sebagai karya seni rupa dua dimensional. Sedangkan karya seni rupa yang
memiliki tiga ukuran disebut karya tiga dimensional atau trimatra. Karya
seni tiga dimensi dapat dinikmati dari segala sudut pandang; dari depan,
atas, samping, maupun bawah. Tetapi karya seni rupa tiga dimensi yang
dinikmati dari bawah tidak terlalu banyak, yaitu karya seni yang
diletakkan dengan cara digantung atau melayang di angkasa.
Karya seni rupa dua dimensi ( Dwi Matra ) adalah karya seni rupa
yang diciptakan pada bidang datar. Jadi karya seni ini hanya dibatasi oleh
panjang dan lebar ( punya dua ukuran yaitu panjang dan lebar ). Karya
seni rupa dua dimensi Nusantara biasanya berbentuk ragam hias atau
ornamen yaitu dibuat untuk mendukung meningkatkan kwalitas dan nilai
pada suatu benda atau karya seni. Biasanya ragam hias Nusantara banyak
ditempatkan pada artefak yaitu benda-benda budaya atau perhiasan atau
alat-alat perang yang diturunkan melalui penggalian atau penelitian
arkeologi
Karya seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang hanya
memiliki dimensi panjang dan lebar atau karya yang hanya dapat dilihat
dari satu arah pandang saja. Contohnya, seni lukis, seni grafis, seni
ilustrasi, relief dan sebagainya.
Semua wujud benda yang ada di alam ini masing-masing
mempunyai perbandingan atau proporsi anara benda satu dengan yang lain
atau bagian-bagian dalam satu unit benda. Benda-benda yang dimaksud
tersebut bisa benda ciptaan Tuhan, benda alam bisa benda buatan manusia.
Jika kita perhatikan ukuran-ukuran benda yang kita lihat sehari-hari
mempunyai ketentuan ukuran yang sifatnya normatif terdapat benda-benda

mati, benda hidup, atau makhluk hidup. Benda mati seperti : meja, kursi,
mobil dll. Benda hidup : berupa tumbuh-tumbuhan mulai drai rumput,
pohon, bunga-bungaan, dll
2. Proporsi pada karya seni rupa dua dimensi
Proporsi pada bidang ditinjau dari ukuran sisi bidang panjang dan
lebar, secara umum digunakan menurut golden saction yang dipakai sejak
zaman kuno, yaitu ukuran P : K = (2:3) (4:3) (5:7) dan seterusnya. Contoh
: pada kertas gambar, yang kita gunakan berukuran : 20 : 30 cm atau 30 :
40 cm juga seperti pas foto 4 : 6 = 4 cm x 6 cm pada bangunan diterapkan
pada : Panjang/lebar jendela/pintu, mungkin juga pada ruangan. Untuk
menerapkan benuk benda pada kertas gambar atau pada kanvas seperti
menggambar alam benda maka penerapannya proporsinya yang harus
diperhatikan adalah sebagai berikut
Proposal antara besar gambar dengan luas kertas gambar untuk
mempermudah dapat dilakukan dengan cara yang ideal adalah
menentukan bidang 2/3 luas kertas gambar adalah merupakan besar
gambar.
Contoh : Cara menentukan 2/3 bagian dari luar kertas gambar
(a)

Bagilah sisi panjang menjadi 6 ruas

(b)

Bagilah pula sisi lebar menjadi 6 ruas

(c)

Hubungkan titik-titik 1/6 dari sudut kertas atau ke bawah dan dari kiri ke
kanan.

3. Media Seni Rupa 2 Dimensi


Peralatan dan bahan yang digunakan dalam pembuatan karya seni
sering disebut denganmedia. Dengan menggunakan sarana atau media
yang tepat, kalian dapat menuangkan ide atau gagasan sesuai dengan
ekspresi dari dalam diri untuk membuat sebuah karya seni yang baik.
Untuk itu, sebelum belajar membuat karya yang baik harus memahami

terlebih dulu mengenai bermacam media, sifat dan cara menggunakan


serta teknik pembuatan karya.
Karya seni dapat tercipta melalui tiga jenis media yaitu media
suara, gerak dan rupa atau gabungan ketiganya. Namun pada materi ini,
hanya dibahas mengenai media rupa saja. Media karya 2 dimensi Yaitu
media yang digunakan untuk pembuatan karya seni dua dimensi.
Beberapa diantaranya adalah :
a. Pensil : Jenis pensil dibedakan berdasarkan tingkat kekerasan atau
kehitaman karbonnya. Untuk pensil berkode B menandakan jenis
pensil lunak dan hitam. Terdiri dari kode B, 2B, 3B sampai 6B,
sangat tepat digunakan untuk media menggambar. Untuk pensil
berkode H menandakan jenis pensil keras. Terdiri dari kode H, 2H,
3H sampai 6H, sering digunakan untuk menggambar proyeksi
b. Pensil Arang (Contee) : Terbuat dari sejenis arang halus dan biasa
digunakan untuk menggambar potret. Sifatnya hitam pekat dan
agak sulit dihapus.
c. Pastel dan Crayon : Dua jenis media ini secara fisik bentuknya
hampir sama, sehingga kalian seringkali kali keliru ketika
membelinya tetapi sifat dan bahannya tidak sama. Pastel (Oil
Pastel) terbuat dari bahan kapur halus yang dicampur tepung warna
dan berbasis minyak. Jejak warnanya yang dihasilkan pastel sangat
tajam dan kuat serta mempunyai daya lekat yang baik pada kertas.
Sedangkan Crayon terbuat dari bahan kaolin (lilin) dengan tepung
warna sehingga terlihat lebih mengkilap dan keras.
d. Pena : Alat gambar yang digunakan untuk media tinta. Terbuat dari
logam dengan ujung yang bermacam-macam bentuk dan ukurannya
e. Tinta Bak; Dikenal juga dengan sebutan tinta Cina. Warnanya
hitam pekat dan tidak luntur jika kena air. Kemasan tinta bak ini

ada yang berbentuk cairan dalam botol dan berbentuk balok-balok


kecil (dicairkan dulu sebelum digunakan).
f.

Cat

Bahan

pewarna

ini

dibedakan

berdasarkan

basis

pengencernya, yaitu :
(1) Cat air (barbasis air) : Jenisnya ada 2 yaitu water colour yang
bersifat transparan dan poster colour yang bersifat plakat.
(2) Cat Minyak (barbasis minyak) : Jenis cat ini biasa digunakan
untuk melukis diatas kain atau kanvas. Sifatnya tidak mudah
kering dan warnanya tahan lama.
g. Kuas : Alat yang digunakan untuk mengoleskan cat keatas kertas
atau kanvas. Ukuran bulunya ditandai dengan nomor kode yang
tertulis pada gagang kuas. Untuk jenis kuas cat air, bulunya halus
dan bentuknya meruncing ketika dicelupkan ke dalam air. Jenis
kuas cat minyak, bulunya lebih kasar.
4. Teknik Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi
a. Teknik Aquarel (sapuan basah)
Teknik ini dapat menggunakan bahan dengan campuran air di atas
kertas, kain, atau bidang lain. Bila menggunakan bidang gambar
berupa kertas maka dapat menggunakan cat air, cat poster, atau tinta
bak. Hasilnya berupa gambar yang transparan karena menggunakan
sapuan tipis dalam menggores .
b. Teknik Pointilis
Adalah cara atau teknik menggambar atau melukis dengan
c.

menggunakan titik-titik hingga membentuk objek.


Teknik Arsir
Dibuat dengan menorehkan pensil, spidol, tinta, atau alat lain
berupa garis-garis berulang yang menimbulkan kesan gelap terang,

gradasi.
d. Teknik Dussel (gosok)
Adalah teknik menggambar dengan cara menggosok sehingga
menimbulkan kesan gelap terang atau tebal tipis. Alat yang digunakan
e.

antara lain pensil, crayon, dan konte.


Teknik Siluet (blok)

f. Teknik menutup objek gambar dengan menggunakan satu warna


sehingga menimbulkan kesan siluet.
g. Teknik plakat
Yaitu cara menggambar dengan menggunakan bahan cat air atau
cat poster dengan sapuan warna yang tebal sehingga hasilnya tampak
pekat dan menutup.
h. Teknik Semprot
Yaitu cara melukis dengan cara menyemprotkan bahan cat cair
denagn menggunakan sprayer. Untuk melukis dengan teknik ini kita
harus hati-hati untuk setiap poin lukis nya. Contoh lukisan teknik
i.

semprot yaitu gambar reklame


Teknik Tempera
Teknik melukis yang dilakukan khusus pada dinding yang masih

basah sehingga hasilnya akan menyatu dengan design arsiteknya.


j. Teknik Kolase
Teknik melukis yang dilakukan dengan memotong kertas menjadi
bagian kecil-kecil lalu potongan kertas tersebut kita tempel pada
bidang lukis sehingga membentuk lukisan.
5. Jenis - Jenis Karya Seni Dua Dimesi
a. Seni Lukis
Seni lukis biasanya dibuat di atas media kain kanvas, kertas, dan
kaca. Peralatan yang digunakan dapat berupa cat minyak (acrylic), cat
air, cat poster, dan sebagainya. Pada karya seni rupa purbakala objek
yang dipilih kebanyakan berupa bentuk manusia, flora dan fauna.

Contoh seni lukis dua dimensi

b. Seni Grafis
Ialah seni membuat gambar dengan alat cetak. Seni grafis yang
datang ke Indonesia memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai teknik untuk
menciptakan desain seni murni dan sebagai alat atau teknik untuk
memproduksi (menggandakan) karya seni. Tokoh seniman grafis
antara lain Firman Lie, Kaboel Suadi, dan Suromo.

Contoh Seni Grafis dua dimensi

c. Seni Ilustrasi
Seni Ilustrasi Ialah seni menggambar yang lebih mengutamakan
fungsi gambar itu sendiri yaitu untuk menjelaskan suatu teks, kalimat,
naskah yang menjelaskan suatu keadaan yang lebih menekankan
hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk.

Contoh seni Ilustrasi


d. Seni Batik
Ialah gambar hiasan yang dibuat di atas kain sutra yang teknik untuk membuatnya
mengunakan bahan lilin sebagai penutup dan alat canting. Selain canting, alat-alat
yang digunakan untuk membatik yaitu gawangan/tiang penyangga kain, dan
wajan sebagai tempat peleburan lilin.

Contoh Seni Batik

A. Seni Rupa Tiga Dimensi


1. Pengertian Seni Rupa Tiga Demensi
Seni rupa 3 dimensi adalah seni rupa yang memiliki tinggi, lebar
dan panjang (volume) dan dapat dinikmati dari segala sisi. Contoh: patung,
dll. Karya seni rupa tiga dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki
dimensi panjang, lebar dan tinggi, atau karya yang memiliki volume dan
menempati ruang. Contoh : seni patung, seni kriya, seni keramik, seni
arsitektur dan berbagai desain produk.
Karya seni rupa tiga dimensi sering disebut Trimatra yang artinya
suatu seni rupa yang be.ntuknya dimensi tiga. jadi karya seni ini
mempunyai panjang ,lebar dan tinggi, artinya sebuah karya seni yang
mempunyai volume dan cara penyajianya serta menikmatinya dari
berbagai arah depan maupun belakang, samping kanan maupun samping
kiri. Seni ini diciptakan pada sebuah ruangan. Beberapa contoh seni rupa
tiga dimensi antara lain seni patung, dan candi dengan segala ragam
hiasnya.
2. Berbagai Ragam Hias Seni Tiga Dimensi
a. Ragam hias Kala yang terdapat pada pintu masuk bagian atas Candi
Puntadewa di Jawa Tengah.

b. Sebuah ragam hias dari candi Kalasan merupakan gubahan dari daundaun dan bunga. Digunakan untuk menghias bidang atas pintu candi
yang berada di samping selatan. Dibuat dari bentuk tehnik ukir.

c. Beberapa Candi Nusantara yang menggunakan ragam hias Kala


diantaranya : candi kalasan, candi borobudur, candi prambanan, candi
plaoan, candi singosari Malang, Candi Kidal Malang, Candi sari
Jatim,
Semua wujud benda yang ada di alam ini masing-masing mempunyai
perbandingan atau proporsi anara benda satu dengan yang lain atau bagianbagian dalam satu unit benda. Benda-benda yang dimaksud tersebut bisa
benda ciptaan Tuhan, benda alam bisa benda buatan manusia. Jika kita
perhatikan ukuran-ukuran benda yang kita lihat sehari-hari mempunyai
ketentuan ukuran yang sifatnya normatif terdapat benda-benda mati, benda
hidup, atau makhluk hidup.
a. Benda mati seperti : meja, kursi, mobil dll
b. Benda hidup : berupa tumbuh-tumbuhan mulai drai rumput, pohon,
bunga-bungaan, dll
3. Berikut Beberapa Bentuk Seni rupa 3 demensi
a. Sandal anyaman

b. Vas bunga
Vas Bunga Kayu Kelapa yang menghiasi ruangan tampak eksotis
dan lebih menarik. Karena Bahan bakunya yang terbuat dari kayu
mahoni dan dipadukan dengan potongan dadu kayu kelapa degan motif

10

retak disekitar tubuhnya akan terlihat unik dan memikat siapa saja
yang memandangnya.

c. Patung monument
Monumen ini berbentuk patung yang terbuat dari batu semen yang
berbentuk 19 patung kecil dan 1 patung raksasa. Patung-patung kecil
itu

menggambarkan

perjuangan

Rakyat

Indonesia

melawan

penjajahan. Relief-relief di sekitarnya menjelaskan tentang perjuangan


pada masa Perang Kemerdekaan dari tahun 1945 sampai 1949 di Kota
Malang. Di tepi monumen terdapat 8 pagar sebagai simbol budaya
Jawa. Dan di depan monumen adalah gambar dari teks Proklamasi.
Sementara ukuran dari monumen ini kurang lebih 10,40 m. Panjang
pondasi 6,90 m. Panjang 3,50 m. Tinggi 2 m. Total ketinggian 5 m.

11

4. Proporsi pada karya seni rupa Tiga


Proporsi pada bidang ditinjau dari ukuran sisi bidang panjang dan
lebar, secara umum digunakan menurut golden saction yang dipakai sejak
zaman kuno, yaitu ukuran P : K = (2:3) (4:3) (5:7) dan seterusnya.
Proporsi antara benda satu dengan benda lain yang ukurannya sudah
tertentu (normatif) Misal : Gelas dengan Teko. Proporsi antara satu dengan
yang lain dalam satu unit benda misal sebuah cangkir perhatikan tiga
gambar. Contoh : bandingkan mana yang benar dan mana yang salah
antara pegangan cangkir dengan body cangkir.
5. Media Seni Rupa 3 Dimensi
Peralatan dan bahan yang digunakan dalam pembuatan karya seni
sering disebut denganmedia. Dengan menggunakan sarana atau media
yang tepat, kalian dapat menuangkan ide atau gagasan sesuai dengan
ekspresi dari dalam diri untuk membuat sebuah karya seni yang baik.
Untuk itu, sebelum belajar membuat karya yang baik harus memahami
terlebih dulu mengenai bermacam media, sifat dan cara menggunakan
serta teknik pembuatan karya.
Karya seni dapat tercipta melalui tiga jenis media yaitu media
suara, gerak dan rupa atau gabungan ketiganya. Namun pada materi ini,
hanya dibahas mengenai media rupa saja.
Media karya 3 dimensi adalah Media yang digunakan dalam
berkarya seni 3 dimensi sangat beragam, diantaranya :
a. Bahan Lunak ; Contohnya ; tanah liat, bubur kertas, bubur semen, lilin,
bubur gips dan lain-lain
b. Bahan Keras : Contohnya ; kayu, batu, marmer, logam dam sebagainya.
6. Teknik Dalam Seni Rupa 3 Dimensi

12

a. Teknik Plakat yaitu melukis dengan menggunakan cat poster, cat


minyak cat akrelik, dengan goresan yang tebal, sehingga
menghasilkan warna pekat dan pada
b. Teknik Transparan yaitu teknik menggambar / melukis dengan
menggunakan cat air, dengan sapuan warna yang tipis sehingga
hasilnya nampak transparan.
c.

Teknik Kolase yaitu melukis dengan memotong kertas yang


kemudian ditempel sehingga membentuk lukisan yang realis atau
abstrak.

d. Teknik 3M (melipat, menggunting, dan merekat) adalah merupakan


proses manipulasi lembaran kertas menjadi suatu bentuk tiga
dimensi.
e.

Teknik Aplikasi yaitu karya hias dalam seni jahit-menjahit dengan


menempelkan (menjahitkan) guntingan-guntingan kain yang
dibentuk seperti bunga, buah, binatang, dsb pada kain lain sebagai
hiasan.

f.

Teknik Mozaik yaitu dengan menempel benda-benda tiga demensi


yang ditata sedemikian rupa sehingga menghasilkan lukisan.

g. Teknik Menganyam adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan


cara mengangkat dan menumpangtindihkan atau menyilangnyilangkan bahan sehingga menjadi suatu karya anyaman.
h. Teknik Merakit adalah membuat karya dengan cara menyambungnyambung beberapa bagian atau potongan bahan. Caranya disebut
merakit, hasilnya disebut rakitan. Potongan bahan disambungkan
dengan cara dilas, dipatri, disekrup atau dengan cara yang lain.
i.

Teknik Makrame adalah sebuah bentuk seni kerajinan simpulmenyimpul dengan menggarap rantaian benang awal dan akhir
suatu hasil tenunan, dengan membuat berbagai simpul pada rantai
benang tersebut sehingga terbentuk aneka rumbai dan jumbai.

j. Teknik Menuang (cor) yaitu proses menuang menggunakan bahan


cair

yang

dituangkan

13

pada

alat

acuan

yang

berbentuk

cetakan.Setelah

menjadi

keras

dikeluarkan

dari

acuan/cetakan.Bahan cair ini dibuat dari semen, plastic, karet, gips,


dan logam (tembaga, besi).
k. Teknik Butsir adalah teknik yang hanya menggunakan alat telapak
tangan dan alat lain (kayu, kawat) sederhana. Bahan yang
digunakan lunak, elastis, lentur antara lain tanah liat, plastisi.
l. Teknik Pahat yaitu membentuk dengan jalan membuang bahan
yang

tidak

dipergunakan

dengan

cara

memahat.

Cara

pembuatannya dengan menggunakan alat pahat (tatah) atau ukir


dan martil. Bahan (media) yang digunakan adalah bahan keras
seperti batu, cadas, kayu, gips, tanah liat kering.
m. Teknik

Menjahit

adalah

cara

melekatkan

(menyambung,

mengelem, dsb) dengan jarum dan benang.


n. Teknik Membangun yaitu kegiatan yang mencakup aktivitas
menyusun berbagai komponen untuk dijadikan benda trimatra (tiga
dimensi).
Berkarya Relief

14

Relief candi merupakan jenis gambar timbul pada per- mukaan batu yang
dibuat dengan dipahat. Pembuatan relief pada candi memerlukan kerja keras,
sebab batu termasuk bahan alam yang sifatnya keras. Menyaksikan relief candi
yang indah dan tampak hidup (perhatikan Gambar 1) membuat kita merasa kagum
dan bangga kepada nenek moyang kita. Nenek moyang kita tentu orang yang
kreatif, pekerja keras, dan berjiwa seni. Sebagai generasi penerus kita seharusnya
mewarisi sifat dan semangat nenek moyang kita, bahkan kalau bisa kita harus
lebih kreatif dari mereka. Caranya, kita harus rajin belajar dan berlatih. Nah, bab
ini penting untuk kamu pelajari, sebab membahas tentang bagaimana berkarya
relief secara kreatif.
A. Relief dari Bahan Plastis
Relief adalah lukisan timbul yang diciptakan dengan cara memahat atau
membentuk, menempel, memijit, dan sebagai- nya. Relief dapat dibuat pada
media keras maupun media lunak. Pembuatan relief pada media lunak lebih
mudah karena bahan lunak lebih mudah dibentuk dan tidak memerlukan alat
berat semacam tatah. Dalam membuatnya pun tidak memerlu- kan tenaga
yang berlebihan seperti membuat relief pada bahan keras. Tanah liat atau
lempung merupakan jenis bahan lunak (plastis) yang murah dan mudah
didapatkan. Bahan ini dapat dimanfaatkan untuk membuat relief.
Pembuatan relief dapat dilakukan dengan berbagai cara atau teknik.
Teknik tersebut antara lain memahat, menempel, membentuk, dan memijit.
Teknik memahat digunakan untuk media keras. Teknik memijit digunakan
untuk media lunak. Teknik menempel dan membentuk digunakan untuk semua
jenis bahan (media). Bab ini khusus membahas mengenai cara membuat relief
dari bahan plastis.
1. Teknik Memijit
Berkarya relief dengan teknik memijit artinya men- ciptakan relief
dengan cara memijit media atau bahan sedemikian rupa sehingga diperoleh
suatu pola gambar timbul atau gambar yang lebih menonjol dari
permukaan sekitarnya. Perhatikan contoh pembuatannya berikut.
a. Pertama-tama sediakan lempengan tanah liat.

15

b. Buatlah motif hias pada lempengan tanah liat dengan bantuan lidi.
Motif hias dapat berupa pola geometris atau naturalis.

c. Pijit-pijitlah lempengan tanah liat tepat pada pola ragam hias sehingga
membentuk gambar timbul. Basahi telapak tangan dengan sedikit air
untuk meng- haluskan. Motif relief dengan teknik memijit seperti
berikut.

2. Teknik Menempel
Berkarya relief dengan teknik menempel berarti men- ciptakan relief
dengan menempelkan media atau bahan pada sebuah permukaan datar
sehingga diperoleh pola gambar yang lebih menonjol dari permukaan
sekitarnya. Bahan yang ditempelkan dapat berupa bubur kertas, bubur

16

kayu serbuk gergajian, atau tanah liat. Perhatikan contoh berikut.


a.
b.

Pembuatan relief dari bubur kertas, antara lain:


Menyediakan alat dan bahan berupa kertas koran, tepung kanji, cat
besi, papan tripleks, pensil, kuas, dan penggaris.
Membuat bubur kertas dengan cara sebagai berikut.
1) Sobek-sobeklah kertas koran kemudian rendam dalam air selama
semalam. Bila kertas koran yang kamu rendam telah terasa lunak,
remas-remaslah hingga lumat dan lembut seperti bubur. Kemudian tiriskan.

2) Masukkan lumatan kertas koran yang telah di- tiriskan ke dalam


panci. Tambahkan tepung kanji dan air secukupnya, kemudian
panaskan di atas kompor sampai mendidih sambil terus diaduk.
Ingat, jangan menggunakan bubur kertas yang masih panas,
tunggulah hingga dingin terlebih dahulu.

c.

Menggambar motif, motif yang dibuat dapat berupa pola geometris


atau pola naturalis. Perhatikan cara menggambarnya berikut.

17

1) Bersihkan permukaan papan yang akan di- gambari. Buat sketsa


motif dengan pensil 2B.

2) Tempelkan bubur kertas pada pola yang telah kamu buat. Usahakan
bubur kertas yang kamu tempelkan tidak meleset dari pola agar
relief tampak rapi.

3) Relief yang telah jadi dapat kamu warnai. Guna- kan cat kayu atau
cat besi agar mengkilap. Tunggulah sampai cat mengering,

18

kemudian berilah bingkai dan penggantung. Pajanglah relief pada


dinding.

Pada proses pembuatan relief di atas, bubur kertas dapat diganti dengan
bubur kayu. Caranya, pada proses pembuatan bubur kamu dapat mengganti
lumatan kertas dengan serbuk gergajian. Jadi, komposisi adonan terdiri atas
tepung kanji, serbuk gergajian, dan air.

19

20

Mengenal Seni Rupa Murni

Perasaan manusia selalu berubah-ubah. Suatu ketika se- seorang merasa


gembira, tetapi beberapa saat kemudian dapat menjadi sedih. Orang dapat pula
merasa cemas, takut, atau marah. Semua perasaan itu dapat diungkapkan dalam
karya seni rupa. Oleh karena itu tidak jarang kita melihat karya seni rupa yang
aneh, sulit dimengerti, dan tampak tak memiliki arti. Namun, sesungguhnya itu
merupakan lambang perasaan seniman yang dituangkan dalam karyanya.
Sebagaimana terlihat pada keramik seni karya Hendrawan pada Gambar 1. Kamu
tentu merasa aneh dan bingung melihat bentuk dan judul karya keramik tersebut.
Kamu tentu bertanya-tanya, me- ngapa Hendrawan membuat karya dengan bentuk
yang aneh? Mengapa pula karya seni tersebut diberi judul Javanese Spirit, yang
artinya semangat orang Jawa? Memang begitulah karya seni rupa murni, kadang
terlihat aneh dan sulit dimengerti. Mari, belajar tentang seni rupa murni.
A. Makna Karya Seni Rupa Murni
Segala jenis karya seni rupa yang sengaja dibuat untuk media ekspresi
atau sarana mengungkapkan perasaan disebut karya seni rupa murni.
Ungkapan-ungkapan perasaan tersebut dapat dituangkan dalam bentuk
karya seni rupa yang sederhana dan mudah dimengerti. Sebaliknya, ada pula

21

karya seni rupa murni yang aneh, penuh makna simbolis, dan sulit dimengerti.
Sebagai contoh perhatikan beberapa karya seni rupa berikut.

22

Coba kamu amati tiap-tiap karya seni di atas. Ada lukisan dengan judul
dan objek yang mudah dimengerti (Gambar 3), tetapi ada juga lukisan yang
judul dan objeknya sulit dimengerti (Gambar 2). Demikian juga objek karya
seni patung. Ada yang mudah dimengerti (Gambar 4) dan ada pula yang sulit
dimengerti (Gambar 5).
B. Jenis Karya Seni Rupa Murni Daerah
Ada beberapa daerah di Indonesia yang menjadi pusat tempat tinggal
para seniman. Daerah-daerah tersebut antara lain Bali, Yogyakarta, Surakarta,
Jakarta, dan Bandung. Para seniman tinggal dan berkarya di daerah-daerah
tersebut se- hingga kegiatan kesenian di daerah yang bersangkutan men- jadi
berkembang. Jenis-jenis karya seni rupa murni yang ber- kembang tersebut
sebagai berikut.
1. Seni Lukis
Dibandingkan dengan daerah-daerah lain, per- kembangan seni lukis
di Bali terlihat lebih maju. Hal ini disebabkan banyak seniman yang
bermukim di sana. Bahkan, tidak sedikit dari seniman-seniman tersebut
yang berasal dari luar negeri. Tokoh-tokoh pelukis dari Bali yang terkenal

23

antara lain Cokorda Gede Agung Sukowati, Ida Bagus Kembeng, dan
Walter Spies.

Tokoh pelukis dari daerah lain antara lain Sudjana Kerton dan Jeihan
dari Bandung, serta Joko Pekik dan Widayat dari Yogyakarta.
2. Seni Patung
Perkembangan seni patung Bali jugasangatmenonjol.SenipatungBali
paling awal berasal dari abad ke-8. Patung pada masa itu berupa
perwujudan dewa-dewa yang di- gunakan dalam pura. Saat ini bentuk
patung Bali sudah sangat beragam dengan penampilan yang sudah
diperhalus. Seniman patung dari Bali yang terkenal antara lain Ida Bagus
Njana, Ida Bagus Tilem, dan Ida Bagus Gelodog.

Didaerahlainjugaditemukanmacam-macambentukdan

gaya

seni

patung. Karya patung tradisi yang menonjol yaitu patung leluhur atau
peringatan yang menggambarkan roh nenek moyang. Orang Toraja

24

mempunyai tradisi membuat patung orang yang telah mati. Patung


semacam ini disebut tau-tau dan biasa ditempatkan di luar kubur batu.
Demikian pula patung-patung suku Asmat. Bisa di- katakan hampir
semua patung suku Asmat merupakan sosok leluhur karena patung-patung
tersebut diberi nama orang yang telah mati.
3. Seni Keramik
Desa tembikar (keramik) dapat ditemukan hampir di seluruh
Indonesia, kecuali Papua. Beberapa di antaranya yang terkenal yaitu
Kasongan di Yogyakarta, Banyumulek di Lombok, dan Pleret di
Purwakarta. Pada awalnya karya keramik yang dibuat berupa benda-benda
fungsional seperti peralatan dapur, celengan, dan hiasan bangunan. Tetapi,
saat ini para pengrajin mulai menciptakan keramik dengan bentuk-bentuk
nonfungsional atau biasa disebut sebagai keramik seni. Tokoh seniman
dalam bidang ini F. Widayanto.
4. Seni Batik

Tokoh seni batik yang terkenal di Indonesia antara lain Amri Yahya.
Amri Yahya tinggal dan terus berkarya hingga akhir hayat- nya di
Yogyakarta. Amri Yahya dikenal sebagai pelukis batik. Karyanya

25

kebanyakan berupa lukisan abstrak dengan teknik celup dan perintangan


dengan lilin. Salah satu karya lukisan batiknya yaitu Borobudur.
Lukisan-lukisan batiknya sering diperkenalkan dalam pameran di dalam
dan di luar negeri.
C. Apresiasi Terhadap Karya Seni Rupa Murni
Kamu tentu sudah tidak asing lagi dengan kata apresiasi, yaitu kegiatan
menilai atau menghargai karya seni. Ada banyak hal yang dapat dijadikan
dasar penilaian, di antaranya bentuk, objek, tema, teknik, dan makna
simbolnya. Dalam bab satu kita belajar menilai karya seni rupa terapan. Masih
ingat, bukan? Dalam bab ini, mari belajar menilai karya seni rupa murni.
1. Apresiasi Terhadap Karya Lukisan
Tiap-tiap pelukis memiliki gaya dan teknik me- lukis yang berbeda
satu sama lain. Demikian pula objek dan makna simbolis yang dituangkan
dalam lukisannya berbeda antara lukisan satu dengan yang lain. Sebagai
contoh perhatikan lukisan karya Affandi pada Gambar
12. Affandi memiliki lambang khusus untuk lukisannya. Misalnya
matahari mengandung makna sumber peng- hidupan, tangan bermakna
aku bekerja dengan tanganku bukan pikiranku, dan kaki bermakna aku
berjalan maju dengan kakiku.
Affandi memiliki gaya atau teknik melukis yang unik. Dia melukis
tidak menggunakan kuas tetapi langsung mengoleskan cat dari tube ke
kanvas dan terkadang hanya menggunakan jarinya sebagai alat bantu
(Gambar 13).

26

Kamu juga dapat menciptakan lambang-lambang dalam lukisanmu,


misalnya bentuk lingkaran untuk melambangkan tekad yang bulat, bentuk
bulan untuk melambangkan cita-cita, gambar tangga untuk melambangkan perjuangan menggapai cita-cita, dan sebagainya.
2. Apresiasi Terhadap Karya Patung
Patung dapat dibuat dari berbagai bahan dan dengan berbagai teknik.
Ada patung tanah liat, patung kayu, patung batu, patung tembaga, dan
patung baja. Tiap bahan me- merlukan teknik atau cara pengerjaan yang
berbeda. Ada yang dikerjakan dengan tatah, dipahat, dicor, dilas, atau
cukup dibentuk dengan tangan karena bahannya bersifat lunak. Patung
yang dibuat oleh seniman patung ada yang bentuknya sederhana dan
mudah dimengerti. Namun, ada juga bentuk patung yang aneh dan sulit
dimengerti. Perhatikan Gambar 14 dan Gambar 15.

27

Gambar 14 merupakan patung karya Edhi Sunarso yang menjadi


monumen atau tanda peringatan pem- bebasan Irian Barat. Lambang dari
objek seorang pria yang terbebas dari rantainya mudah dimengerti
maknanya yaitu pembebasan. Patung Persatuan karya But Mochtar
(Gambar 15) lebih sulit dimengerti bentuk dan maknanya. Kamu pasti
merasa bingung, mengapa bentuk itu dapat dijadikan sebagai lambang
persatuan? Tentu saja kamu merasa bingung, sebab But Mochtar memang
sengaja menciptakan bentuk abstrak sehingga orang tidak mudah
menangkap maksudnya.
Selanjutnya, coba kamu amati contoh apresiasi seni berikut ini.
Pahamilah maksudnya. Bila sudah paham kerjakan latihan apresiasi di
bawahnya.

28

Patung yang tampak pada Gambar 16 bentuk- nya jelas, yaitu figur
seorang wanita yang sedang menghadapi sebuah jambangan berisi bunga.
Patung tersebut dibuat dari batu pualam yang dipahat sedemikian
rupa sehingga diperoleh bentuk seperti tampak di depan.
Patung yang tampak pada Gambar 17 tersebut bersifat abstrak,
objeknya tidak jelas dan sulit di- mengerti. Patung tersebut terbuat dari
bahan kayu dengan teknik tatah dan ukir.
Kamu telah belajar mengapresiasi karya seni rupa. Mulai sekarang
kamu dapat mengamati tiap-tiap karya seni rupa yang ada di sekitarmu.
Tunjukkan sikap apresiatifmu dengan mengomentari bentuk, bahan, dan
makna simbolis yang ter- kandung di dalamnya.

29

Anda mungkin juga menyukai