MENGGAMBAR
Tujuan Pembelajaran dan Indikator Capaian Pembelajaran
A. Pengertian
B. Manfaat Menggambar
Menggambar termasuk salah satu kegiatan yang disukai oleh anak-anak. Lewat menggambar, anak
bisa mengekspresikan pikiran dan imajinasinya. Selain itu, menggambar bisa membuat anak lebih
kreatif dan mendapatkan kepercayaan diri dalam hidupnya. Berikut ini beberapa manfaat
menggambar bagi anak antara lain:
1. Membuat anak ekspresif: menggambar membantu mengekspresikan pikiran dan perasaan anak.
2. Meningkatkan keterampilan motoric: Saat menggambar, tangan dan mata saling berkoordinasi,
inilah yang kemudian bisa meningkatkan keterampilan motorik anak
3. Meningkatkan imajinasi: anak bebas berimajinasi saat menggambar di atas kertas sesuai dengan
yang diinginkan, ini mengajarkan anak untuk tidak takut memiliki mimpi besar.
4. Kebebasan berimajinasi saat menggambar bisa membuat anak memiliki pikiran out of the
box,sebab mereka terus menggali ide dan imajinasinya. Apabila anak terbiasa berpikir out of the
box, maka di masa mendatang ia memiliki peluang besar untuk meraih kesuksesan
6. Membuang pikiran negatif: Menggambar bisa membantu mengatasi stres, kecemasan,
menggambar juga menenangkan pikiran dan membuang semua pikiran negatif.
7. Membangun keterampilan pemecahan masalah: Saat menggambar, anak-anak dihadapkan pada
banyak pertanyaan soal penempatan objek, bentuk, serta warna yang dipilih untuk mewarnai, hal ini
dapat melatih kemampuan anak untuk menemukan solusi ketika dihadapkan pada suatu masalah.
1. Gambar Bentuk/ alam benda: menggambar objek benda dengan tepat seperti keadaan benda yang
sebenarnya.
2. Gambar Konstruksi (Gambar Teknik). adalah menggambar dengan mengikuti aturan-aturan
tertentu secara objektif. Aturan tersebut antara lain ukuran, skala, bayangan, dan pertimbangan lainnya.
Misalnya menggambar gedung sekolah, rumah, dsb.
3. Gambar Ekspresi/Imajinasi. Sesuai dengan namanya, menggambar ekspresif adalah
menggambar sesuatu murni dari imajinasi tanpa beban untuk meniru suatu objek/model.
4. Gambar persfektif: cara menggambar suatu obyek riil atau imajiner yang menitikberatkan
pada penglihatan mata seorang penggambar
5. Gambar Suasana: menggambar yang fokus terhadap suasana yang dihadirkan oleh gambar,
gambar objek yang berada di latar belakang bisa hanya dibuat impresi atau bentuk
sederhananya saja, yang penting suasananya terbentuk.
6. Gambar Dekorasi: bertujuan untuk menghias bidang
7. Gambar reklame: gambar yang berguna untuk menawarkan atau mempromosikan barang dagangan
atau jasa kepada masyarakat agar tertarik untuk membeli atau mengkonsumsinya
8. Gambar Ilustrasi: gambar yang menjelaskan atau menerangkan suatu cerita atau peristiwa
9. Gambar Kartun: gambar dengan penampilan lucu yang mempresentasikan suatu peristiwa yang
terjadi
10. Gambar Karikatur: penggambaran suatu objek konkret dengan cara melebih-lebihkan ciri khas
objek tersebut, yang biasanya lucu dan mengandung sindiran
11. Gambar Kartun: gambar yang menampilkan suatu peristiwa lucu pada suatu keadaan yang
sedang terjadi
12. Gambar Vignet: berfungsi sebagai pengisi ruang kosong pada kertas narasi atau halaman
sebuah majalah
13. Gambar Komik: cerita bergambar yang dibatasi oleh panel panel biasanya terdapat dalam
majalah, surat kabar, atau berbentuk buku komik yang pada umumnya memiliki cerita yang mudah
dicerna.
14. Gambar Poster: media publikasi yang terdiri atas tulisan, gambar ataupun kombinasi antar
keduanya dengan tujuan memberikan informasi kepada khalayak ramai
15. Gambar Model: menggambar dengan melihat objek gambar berupa objek tiga dimensi yang
digambar diatas bidang dua dimensi dengan ketentuan kemiripan atau ketepatan bentuk, warna dan
karakternya.
16. Gambar Logo: merupakan gambar lambang atau simbul sebuah perusahaan atau
lembaga
Pengelompokkan Media
1. Media Kering.
Media kering adalah media dalam menggambar yang bersifat kering atau tidak
memerlukan air atau minyak untuk mencampurnya. Media kering diantaranya adalah
a. Pensil
b. Pensil warna
c. Conte (pensil arang)
d. Bolpoint
e. Drawing pen
f. Spidol
g. Pastel
h. Krayon
2. Media Basah.
Media basah adalah media dalam menggambar yang bersifat basah atau menggunakan air atau
minyak untuk mengencerkannya.
Media basah diantaranya adalah:
a. cat poster (cat plakat),
b. cat air
c. cat minyak
d. cat acrilic
e. tinta bak
f. cat ecolin, dan sebagainya.
E. Teknik
Setiap orang memiliki teknik yang berbeda dalam menggambar. Teknik-teknik yang dapat
digunakan dalam menggambar bentuk, antara lain sebagai berikut:
a. Teknik Linier
Teknik Iinear merupakan cara menggambar objek gambar dengan garis sebagai unsur yang paling
menentukan, baik garis lurus maupun garis lengkung.
b. Teknik arsir
Teknik arsir adalah pengulangan garis secar acak dan saling menyilang dengan tujuan untuk menentukan
gelap terang suatu objek gambar sehingga tampak memiliki kesan ruang atau kedalaman. Teknik arsir
biasanya dilakukan dengan menggunakan media pensil dan arang. Jenis teknik arsir diantaranya: arsiran satu
arah, arsiran silang, arsiran searah kontur, arsiran coretan bebas, arsiran melingkar.
c. Teknik pointilis
Teknik pointilis adalah suatu teknik menggambar dengan cara membuat rangkaian titik-titik sebanyak-
banyaknya yang disusun menjadi suatu objek gambar atau untuk memberikan kesan gelap terang pada
gambar. Teknik pointilis dapat diterapkan dengan media pensil, pensil warna, spidol, maupun crayon.
d. Teknik dussel
Teknik dussel adalah suatu teknik menggambar dengan cara menggoreskan pensil pada kertas, kemudian
digosok dengan kapas atau jari telunjuk sehingga arah goresan tidak kelihatan.
b. Teknik Plakat
Teknik plakat adalah teknik menggambar dengan media cat dengan sapuan warna tegas dan tebal, sehingga
hasilnya tampak pekat dan menutup. Teknik ini biasanya dilakukan dengan media cat poster, cat akrilik.
c. Teknik Blok
Teknik blok merupakan teknik menggambar dengan cara menutup bidang gambar dengan satu sapuan warna
sehingga hanya tampak bentuk globalnya saja/ siluet. Teknik ini biasanya dilakukan dengan media cat poster,
tinta bak.
A. RUPA DASAR
Capaian Pembelajaran:
Pada akhir materi, siswa mampu:
1. Menggunakan pensil untuk membuat garis tebal, tipis, lurus, lengkung
2. Menggunakan pewarna untuk menciptakan komposisi warna yang menarik (berdampak bagi
dirinya)
Rupa dasar adalah ilmu yang mempelajari berbagai hal yang berkaitan dengan hubungan
persepsi, bentuk, warna, ruang, dan bahan berwujud dua dimensi atau pun tiga dimensi.
Kegiatan utama ilmu ini adalah mengembangkan kemahiran untuk mengolah dan
mengomunikasikan bahasa rupa menggunakan bahan dan teknik tertentu. Seorang siswa yang
memiliki minat dalam dirinya untuk mengembangkan dunia kesenirupaan harus terlebih
dahulu menguasai ilmu dasarnya agar hasilnya lebih optimal. Ilmu dasar tersebut di antaranya
menguasai teknik rupa dasar dan kemahiran menggambar.
Kosa rupa adalah unsur-unsur dasar yang membentuk sebuah wujud visual, baik dua dimensi,
tiga dimensi, maupun wujud warna. Unsur-unsur dasar yang membentuk wujud visual seni
rupa yaitu titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur dan gelap terang (unsur-unsur seni
rupa). Unsur dasar untuk bangun dua dimensi adalah persegi, segitiga, lingkaran, dan bangun
organik. Unsur dasar untuk bangun tiga dimensi adalah prisma, balok, bola dan wujud tak
beraturan. Adapun untuk warna adalah merah, biru, dan kuning, serta dapat dilengkapi dengan
warna hitam, putih, dan warna mengkilap (silver). Rupa Dasar dua Dimensi berisi mengenai dasar
perancangan seni rupa dan desain yang bersifat dwimatra (dua dimensi). Ciri khas Rupa Dasar dua
Dimensi direpresentasikan oleh kegiatan siswa dalam merancang tugas berupa karya secara dwimatra
(dua dimensi). Materi yang menyangkut pada aspek pengetahuan (knowledge) didekati melalui metode
pembelajaran secara teori dan praktika melalui pengenalan hingga pemahaman pada proses dasar
perancangan yang bersifat dwimatra (dua dimensi) melalui pemanfaatan unsur dan prinsip perupaan.
Adapun unsur seni rupa dan desain yang diperkenalkan meliputi unsur:
(1) titik, (2) garis,(3) bidang, (4) bentuk, (5) warna dan (6) tekstur.
a. Titik
Titik merupakan unsur seni rupa yang paling sederhana. titik akan tampak dan berarti
apabila dalam jumlah yang banyak. Gabungan dari banyak titik-titik akan membentuk
sebuah garis.
b. Garis
Garis terbentuk dari gabungan atau rangkaian titik-titik yang terjalin dalam kesatuan
memanjang dengan kedua ujung terpisah. Terdapat bermacam-macam bentuk garis,
seperti garis lurus (horisontal dan vertikal), garis miring, garis lengkung, garis
berombak, garis zigzag,dan lain-lain.
1) Garis horizontal
Garis horizontal adalah garis dengan tampilan lurus mendatar. Garis ini karakternya adalah
tenang, damai, dan kemantapan.
2) Garis vertikal
Garis vertikal adalah garis lurus tegak. Selanjutnya makna dari garis vertikal adalah garis
tegak yang menganalogikan benda yang berdiri dengan tegak dan lurus Garis ini kesannya
adalah keadaan yang tidak bergerak dan melesat menusuk kearah langit.
3) Garis diagonal atau miring
Garis diagonal atau garis miring ini memberikan kesan sesuatu yang tidak stabil, bergerak
atau dinamis.
4) Garis lengkung
Garis lengkung merupakan garis dengan arah membelok. Garis lengkung memberi kesan
keanggunan, halus, dan luwes. Namun dapat juga melambangkan ketidakpastian.
d. Bentuk
Bentuk merupakan gabungan beberapa bidang yang membentuk ruang atau volume. Terdapat
beberapa macam jenis bentuk yaitu geometris (bentuk yang dapat diukur) dan non geometris
(bentuk yang tidak terukur). Contoh bentuk geometris (bentuk yang terukur) : bentuk
kubistis, silindris, limas, prisma, kerucut, bola, dan lain-lain. Contoh bentuk non geometris:
pohon, sayuran dll.
e. Warna
Warna merupakan kesan yang dihasilkan oleh pantulan cahaya pada mata. Terdapat
bermacam-macam jenis warna yang secara umum dapat dikategorikan ke dalam dua macam,
yaitu spektrum warna (me-ji-ku-hi-bi-ni-u) dan pigmen warna (warna primer, sekunder,
tersier, komplementer, dan analog).
Warna primer yaitu warna dasar atau pokok yang tidak dapat diperoleh dari
campuran warna lain, contohnya adalah merah, kuning dan biru.
Warna sekunder yaitu warna yang dapat diperoleh dengan mencampur dua warna
dasar dalam takaran tertentu, contohnya adalah oranye, ungu dan hijau.
Warna tersier yaitu warna yang dihasilkan melalui pencampuran warna sekunder.
Warna analogus yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran
warna, misalnya kuning kehijau-hijauan atau oranye kemerah-merahan.
Warna komplementer yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam
lingkaran warna, misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau dan lain-lain.
f. Tekstur
Tekstur merupakan nilai permukaan suatu benda sehingga dapat memberikan kesan tertentu jika
dirasakan menggunakan indera peraba, sehingga dapat dikatakan halus, kasar, licin, mengkilap, rata,
berlubang, kusam, dan lain-lain. Secara visual terdapat dua macam tekstur, yaitu tekstur nyata
(keadaan benda saat dilihat dan diraba sama nilainya) dan Tekstur semu (keadaan benda saat dilihat
dan diraba berbeda).
B. KOMPOSISI ALAM BENDA
Ukuran dan bentuk cangkir dan sendok Ukuran dan bentuk cangkir dan sendok
teh yang proporsional. teh yang tidak proporsional.
c. Perspektif
Perspektif adalah penggambaran objek berdasar kesan pandangan mata. Persepektif
yang baik akan menimbulkan kesan ruang tiga dimensi dalam bentuk gambar.
d. Gelap terang
Sinar yang mengenai suatu benda akan menimbulkan efek terang di satu sisi dan
bayangan (gelap) di sisi yang lain.
e. Komposisi
Komposisi adalah tata susunan yang menyangkut keseimbangan, kesatuan, irama, dan
keselarasan dalam suatu karya seni rupa. Ada tiga jenis komposisi dalam menggambar
yaitu:
(1) Komposisi simetris menunjukan bahwa objek bagian kanan bidang gambar sama
atau mirip dengan objek di bagian bidang kiri gambar
(2) Komposisi asimetris menunjukkan bahwa objek bagian kanan bidang gambar
tidak sama atau tidak mirip dengan objek di bagian bidang kiri gambar. Tetapi
terkesan menunjukkan keseimbangan benda yang berwarna gelap memiliki
kesan lebih berat daripada benda yang lebih terang.
(3) Komposisi sentral berpusat perhatian benda atau objek model gambar terletak di
tengah-tengah bidang gambar. Penempatan model diatur sesuai dengan proporsi
bentuk model dan diatur seimbang, serta memiliki kesatuan antarbenda.
2. Langkah langkah dalam menggambar komposisi alam benda
a. Menyiapkan alat dan kelengkapannya
b. Menyiapkan objek yang akan digambar dengan memperhatikan prinsip-
prinsip menggambar.
c. Pastikan mengatur komposisi, sudut pandang, dan pencahayaan objek tersebut
d. Aturlah sudut pandang, jangan terlalu jauh agar dapat mengamati dengan lebih
jelas.
e. Membuat sketsa kasar (lebih baik menggunakan pensil H atau 2 H), kketsa dapat
diawali dengan menggambar bidang dasar objek, baik lingkaran, kerucut, bola, atau
persegi. Kemudian, lanjutkan sketsa dengan menggambar bentuk asli modelnya.
f. Apabila sudah sesuai dengan model yang digambar, lanjutkan dengan
menggambar bagian-bagian yang lebih detil. Kemudian, gambar diselesaikan
dengan pensil untuk arsir, dusel, pointilis atau dengan teknik warna.