Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PELAJARAN DDSR

EVALUASI DESAIN 2D & 3D

Guru pembimbing :
HERU ANDRIANSYAH, S.Pd

Disusun Oleh :
MUHAMMAD DONAL
KELAS DKV 2

SMK NEGERI 7 PALEMBANG


DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
Ridho- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Evaluasi desain 2D & 3D ” secara lancar dan tepat waktu. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita Nabi Muhammad SAW.
yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh HERU
ANDRIANSYAH, S.Pd. selaku guru pada mata pelajaran DDSR. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kesalahan ataupun
kekurangan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sangat dibutuhkan supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih
baik lagi. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Palembang, 25 Mei 2021

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sketsa merupakan rancangan yang merepresentasikan gambaran kasar dari


suatu gambar atau lukisan. Sketsa bersifat intuitif dan telah lama digunakan
sebagai alat komunikasi yang efektif . Sketsa biasanya digunakan oleh pihak
kepolisian untuk menggambarkan wajah pelaku kejahatan. Dengan membuat
gambar sketsa, pihak kepolisian dapat lebih mudah dalam mencari pelaku tindak
kejahatan. Sketsa yang dihasilkan adalah sebuah gambar tidak berwarna yang
terdiri atas garis-garis yang membentuk wajah. Tentunya apabila gambar sketsa
ini dapat dibuat menjadi lebih nyata seperti citra pas foto yang berwarna dapat
lebih mendeskripsikan pelaku tindak kejahatan dengan lebih akurat. Sejak
dipublikasikan pada tahun 2014, metode Generative Adversarial Network telah
diaplikasikan untuk berbagai penelitian pembangkitan citra. Wenqi Xian dkk
memperkenalkan metode TextureGAN yaitu konsep pembangkitan citra dengan
input berupa sketsa dan tekstur. Philip Isola dkk melakukan penelitian translasi
gambar ke gambar yang mana didalamnya termasuk translansi sketsa ke citra
dengan menggunakan metode Conditional GAN. Yongyi Lu dkk
mempublikasikan metode Contextual GAN yang menghasilkan akurasi verifikasi
yang lebih tinggi yaitu 99,8% sementara metode Conditional GAN memiliki
akurasi sebesar 99,69%. Selain itu, metode Contextual GAN pun mampu
menghasilkan citra yang lebih realistis dibandingkan metode Conditional GAN
ketika input sketsa merupakan hasil gambar tangan manusia. Dalam paper ini
akan digunakan metode Contextual GAN untuk membangkitkan citra yang
menyerupai foto berdasarkan input sketsa.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun identifikasi masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Sketsa ?
2. Apa saja manfaat dari sketsa?
3. Apa saja aturan dalam membuat sketsa ?
4. Apa jenis-jenis dalam sketsa ?
5. Apa saja komposisi dalam sketsa ?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian Sketsa
2. Untuk memahami serta menganalisis manfaat dari sketsa
3. Untuk mengetahui aturan dalam membuat sketsa
4. Untuk mengetahui jenis-jenis sketsa
5. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis dari sketsa
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sketsa
Sketsa merupakan sebuah gambaran kasar dan ringan yang dapat digunakan
untuk bisa mengawali atau sebagai kerangka sebuah penggarapan karya lukis. Secara
etimologis sketsa ini berasal dari bahasa Yunani “Shedios extempore”, kemudian
diadopsi dalam bahasa Inggris sebagai “sketsa”, di mana didalamnya ide “tanpa
persiapan”. Sedangkan makna kata sketsa meliputi garis, gambar, ilustrasi, blur,
coretan, rencana, konsep dan konsep, skenario, garis besar, bingkai, rentang dan bentuk.
Jika disederhanakan, ide sketsa ini adalah gambar yang dapat dirancang terlebih dahulu
dengan dukungan garis.

Pengertian Sketsa Menurut Para Ahli

1. Ekoprawoto
Sketsa adalah desain awal atau sketsa atau planning ketika menciptakan sebuah
lukisan, Ini berarti bahwa sketsa tersebut dapat merujuk pada gambar sementara
yang kejam pada kertas dan kanvas. Sehingga suatu hari nanti bisa menjadi “lukisan
asli” yang benar.

2. H.W Flower
Sketsa adalah hal yang begitu saja tanpa persiapan apapun. Dan itu juga deskripsi
awal atau lukisan yang kasar, ringan, dan hanya garis besar.

3. Kamus Besar Bahasa Indonesia


Sketsa adalah Lukisan cepat (hanya garis besarnya), Gambar sebuah rancangan,
garis, denah, grafik, Ilustrasi dengan kata-kata yang berhubungan dengan sesuatu
dalam bentuk desain, surat pendek dan ringkasan pendek.
4. Muliono
Sketsa adalah sesuatu dalam bentuk adegan pendek dalam setiap pertunjukan drama.
5. But. Muchtar
Sketsa adalah ungkapan yang paling esensial, yang juga berfungsi sebagai media
dalam proses kreatif dan juga sebagai pekerjaan.
6. Effendi
Sketsa adalah kombinasi dari melihat, merasakan, hidup dan berpikir, berekspresi,
empati dan sikap. Sketsa ini juga merupakan kepekaan intuisi.
7. Linda Murray dan Peter
Sketsa adalah berbagai gambar perkiraan komposisi atau bahkan sebagian besar
komposisi dibuat untuk kepuasan pribadi.
8. Meyers
Sketsa yakni sebuah gambar dari suatu catatan.

B. Manfaat Sketsa
Dibuatnya sketsa tentunya bukan tanpa manfaat. Dimana seorang peluk biasanya
membuat sketsa untuk mendapatkan beberapa manfaat berikut:
 Untuk menjadi media latihan sehingga bisa menggoreskan dengan lancar bebas
dan juga spontan sesuai bentuk yang telah dipilih
 untuk menjadi media dalam sebuah studi bentuk anatomi proporsi komposisi
dan lain sebagainya dalam mempelajari sebuah objek yang diinginkan
 untuk menjadi media eksplorasi dalam memperoleh sebuah gagasan atau ide
yang akan dituangkan pada suatu karya seni rupa misal berupa lukis desain
patung dan juga sebagainya (sketsa ini juga sebagai rancangan karena yang
akan)
 Untuk menjadi media ekspresi dalam bentuk seni sketsa murni

C. Aturan dalam membuat sketsa


Adapun beberapa aturan dalam membuat sketsa adalah sebagai berikut
 Membuat kerangka gambar yang terdiri dari garis-garis vertikal, horizontal,
maupun lengkung secara tipis
 Menggambar garis sekunder, misalnya melukis kerangka lingkaran atau kotak
dalam keadaan tipis
 Menebalkan garis sketsa yang sudah benar sesuai dengan karakter jenis garis yang
diinginkan oleh pelukis.
Perhatikan contoh gambar sketsa di bawah ini :
Sebelum berlatih membuat sketsa, ada baiknya kita melakukan latihan
melemaskan tangan dengan membuat berbagai jenis garis dengan menggunakan pensil
dan tinta. Latihlah tangan kita untuk menarik garis lurus tanpa bantuan mistar secara
berulang kali sampai garis yang dihasilkan sudah kelihatan stabil, selanjutnya mari kita
buat garis lengkung, zig-zag, dan bergelombang dengan berbagai variasi ketebalan.
Buatlah berbagai macam garis pendek-pendek dengan berbagai variasi dan komposisi
agar tidak membosankan. Pada awalnya memang tampat meragukan, namun jika sudah
berlatih berulang kali garis yang dihasilkan akan terlihat lebih luwes dan indah.

D. Jenis-jenis dalam sketsa


1. Gambar Garis Besar
Gambar garis besar merupakan salah satu jenis sketsa yang hanya
berupa garis besar yang dapat membentuk garis besar dan rincian gambar
secara sederhana. Gambar garis besar ini bukanlah sebuah gambar yang
selesai sehingga bisa disebut juga sebagai pola awal dari sebuah gambar.

2. Sketsa Cepat
Berbeda dengan gambar pada garis besar, sketsa cepat merupakan
sebuah gambar garis besar yang sudah selesai. Pada sketsa cepat ini
gambar juga sudah berwujud bentuk dari gambar.

3. Studi Citra
Studi citra hanya berupa sebuah coretan dengan cepat dan
menunjukkan suatu bentuk gambar secara global. Jenis sketsa ini masih
kurang terperinci dalam suatu penataan pencahayaan tetapi sudah
menunjukkan sebuah bentuk gambar.

E. Komposisi Dalam Sketsa


Komposisi sketsa, Komposisi yang artinya susunan dalam seni rupa
memiliki arti menyusun atau menata unsur-unsur seni rupa. Dengan mengatur
komposisi dengan baik, maka akan terwujud karya sketsa yang baik. Oleh karena
itu, komposisi memegang peranan penting sebab dengan komposisi akan
diperoleh nuansa harmonis.
Beberapa bagian komposisi seperti berikut:
1) Komposisi garis Komposisi garis adalah garis yang memiliki peran utama di
dalam membentuk komposisi. Jenis garis yang dapat membentuk komposis:
komposisi garis lurus; komposisi garis lengkung.
2) Komposisi warna Merupakan susunan warna-warna pada suatu bidang.
Harmonis tidaknya tergantung bidang-bidang yang diatur menjadi harmonis.
3) Komposisi bidang Komposisi bidang adalah garis-garis yang kita susun akan
membentuk suatu susunan bidang. Susunan daripada bidang-bidang yang diatur
menjadi harmonis.
4) Komposisi bentuk Komposisi bentuk dihasilkan dari beberapa unsur garis.

Keharmonisan dari komposisi bentuk ditentukan dari berbagai faktor


unsur-unsurnya: komposisi simetris; komposisi asimetris; komposisi sentral;
komposisi diagonal
BAB 3
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Dari keseluruhan uraian yang telah dikemukakan, dapat ditarik kesimpulan umum
sebagai berikut :
1. Sketa merupakan gambar atau lukisan pendahuluan yang kasar , ringan, semata-
mata garis besar atau belum selesai.
2. Terdapat dua pendekatandalam menggunakan garis sebagai medium ungkapan
sketsa. Pertama adalah pendekatan kontur dan yang kedua pendekatan gesture.
3. Sketsa mempunyai beberapa fungsi, antara lain : Untuk lebih memberi
gambaran tema. Meminimalisir kesalahan. Mempertajam pengamatan.
Meningkatkan kemampuan mengkoordinasikan hasil pengamatan dan
keterampilan tangan.
4. Aturan dalam membuat sketsa, antara lain : Membuat kerangka gambar yang
terdiri dari garis-garis vertical, horizontal, maupun lengkung secara tipis.
Menggambargarissekundernya, misalnya melukis kerangka kubus atau kotak
dalam keadaan tipis. Menebalkan geris sketsa yang suda benar. Ketebalan sesuai
dengan karakter jenis garis yang diinginkan.
5. Tema dan gaya sketsa terbagi menjadi tiga yaitu Figurative, Surealis-
Imajinatif, dan abstrak.

3.2. SARAN

Terima kasih atas perhatian dan waktu pembaca, karena telah meluangkan
sedikit waktunya untuk membaca makalah tentang sketsa ini. Apa bila ada kata-
kata yang kurang berkenan dihati pembaca kami selaku pembuat meminta maaf,
karena tidak ada manusia yang tidak pernah melakukan kekhilafan dan kesalahan,
untuk itu kami meminta pembaca untuk aktif memberikan kritik dan saran
mengenai kekurangan-kekurangan dalam makalah ini sebagai pertimbangan disaat
pembuatan makalah yang baru agar mudah disesuaikan dengan minat, bakat, serta
komentar dari pembaca. Maka dari itu kritikan dan saran anda kami tunggu
sebagaimana yang tertera dalam kata-kata singkat ini.

Anda mungkin juga menyukai