Guru pembimbing :
HERU ANDRIANSYAH, S.Pd
Disusun Oleh :
MUHAMMAD DONAL
KELAS DKV 2
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
Ridho- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Evaluasi desain 2D & 3D ” secara lancar dan tepat waktu. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita Nabi Muhammad SAW.
yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh HERU
ANDRIANSYAH, S.Pd. selaku guru pada mata pelajaran DDSR. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kesalahan ataupun
kekurangan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sangat dibutuhkan supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih
baik lagi. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian Sketsa
2. Untuk memahami serta menganalisis manfaat dari sketsa
3. Untuk mengetahui aturan dalam membuat sketsa
4. Untuk mengetahui jenis-jenis sketsa
5. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis dari sketsa
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sketsa
Sketsa merupakan sebuah gambaran kasar dan ringan yang dapat digunakan
untuk bisa mengawali atau sebagai kerangka sebuah penggarapan karya lukis. Secara
etimologis sketsa ini berasal dari bahasa Yunani “Shedios extempore”, kemudian
diadopsi dalam bahasa Inggris sebagai “sketsa”, di mana didalamnya ide “tanpa
persiapan”. Sedangkan makna kata sketsa meliputi garis, gambar, ilustrasi, blur,
coretan, rencana, konsep dan konsep, skenario, garis besar, bingkai, rentang dan bentuk.
Jika disederhanakan, ide sketsa ini adalah gambar yang dapat dirancang terlebih dahulu
dengan dukungan garis.
1. Ekoprawoto
Sketsa adalah desain awal atau sketsa atau planning ketika menciptakan sebuah
lukisan, Ini berarti bahwa sketsa tersebut dapat merujuk pada gambar sementara
yang kejam pada kertas dan kanvas. Sehingga suatu hari nanti bisa menjadi “lukisan
asli” yang benar.
2. H.W Flower
Sketsa adalah hal yang begitu saja tanpa persiapan apapun. Dan itu juga deskripsi
awal atau lukisan yang kasar, ringan, dan hanya garis besar.
B. Manfaat Sketsa
Dibuatnya sketsa tentunya bukan tanpa manfaat. Dimana seorang peluk biasanya
membuat sketsa untuk mendapatkan beberapa manfaat berikut:
Untuk menjadi media latihan sehingga bisa menggoreskan dengan lancar bebas
dan juga spontan sesuai bentuk yang telah dipilih
untuk menjadi media dalam sebuah studi bentuk anatomi proporsi komposisi
dan lain sebagainya dalam mempelajari sebuah objek yang diinginkan
untuk menjadi media eksplorasi dalam memperoleh sebuah gagasan atau ide
yang akan dituangkan pada suatu karya seni rupa misal berupa lukis desain
patung dan juga sebagainya (sketsa ini juga sebagai rancangan karena yang
akan)
Untuk menjadi media ekspresi dalam bentuk seni sketsa murni
2. Sketsa Cepat
Berbeda dengan gambar pada garis besar, sketsa cepat merupakan
sebuah gambar garis besar yang sudah selesai. Pada sketsa cepat ini
gambar juga sudah berwujud bentuk dari gambar.
3. Studi Citra
Studi citra hanya berupa sebuah coretan dengan cepat dan
menunjukkan suatu bentuk gambar secara global. Jenis sketsa ini masih
kurang terperinci dalam suatu penataan pencahayaan tetapi sudah
menunjukkan sebuah bentuk gambar.
3.1. KESIMPULAN
Dari keseluruhan uraian yang telah dikemukakan, dapat ditarik kesimpulan umum
sebagai berikut :
1. Sketa merupakan gambar atau lukisan pendahuluan yang kasar , ringan, semata-
mata garis besar atau belum selesai.
2. Terdapat dua pendekatandalam menggunakan garis sebagai medium ungkapan
sketsa. Pertama adalah pendekatan kontur dan yang kedua pendekatan gesture.
3. Sketsa mempunyai beberapa fungsi, antara lain : Untuk lebih memberi
gambaran tema. Meminimalisir kesalahan. Mempertajam pengamatan.
Meningkatkan kemampuan mengkoordinasikan hasil pengamatan dan
keterampilan tangan.
4. Aturan dalam membuat sketsa, antara lain : Membuat kerangka gambar yang
terdiri dari garis-garis vertical, horizontal, maupun lengkung secara tipis.
Menggambargarissekundernya, misalnya melukis kerangka kubus atau kotak
dalam keadaan tipis. Menebalkan geris sketsa yang suda benar. Ketebalan sesuai
dengan karakter jenis garis yang diinginkan.
5. Tema dan gaya sketsa terbagi menjadi tiga yaitu Figurative, Surealis-
Imajinatif, dan abstrak.
3.2. SARAN
Terima kasih atas perhatian dan waktu pembaca, karena telah meluangkan
sedikit waktunya untuk membaca makalah tentang sketsa ini. Apa bila ada kata-
kata yang kurang berkenan dihati pembaca kami selaku pembuat meminta maaf,
karena tidak ada manusia yang tidak pernah melakukan kekhilafan dan kesalahan,
untuk itu kami meminta pembaca untuk aktif memberikan kritik dan saran
mengenai kekurangan-kekurangan dalam makalah ini sebagai pertimbangan disaat
pembuatan makalah yang baru agar mudah disesuaikan dengan minat, bakat, serta
komentar dari pembaca. Maka dari itu kritikan dan saran anda kami tunggu
sebagaimana yang tertera dalam kata-kata singkat ini.