Anda di halaman 1dari 18

Nirmana

Pertemuan I - Introducing
Definisi nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual
seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis.
nirmana dapat diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra, trimatra
yang  mempunyai nilai keindahan. Nirmana disebut juga ilmu tatarupa.

Pengertian Nirmana
Dibentuk dari dua kata yaitu nir berarti tidak,
mana berarti makna, jika digabungkan berarti
tidak bermakna atau tidak mempunyai makna.
Jika di artikan lebih dalam nirmana berarti
lambang-lambang bentuk tidak bermakna,
dilihat sebagai kesatuan pola, warna,
komposisi, irama, nada dalam desain. Bentuk
yang dipelajari biasanya diawali dari bentuk
dasar seperti kotak, segitiga, bulat yang
sebelumnya tidak bermakna diracik
sedemikian rupa menjadi mempunyai makna tertentu.

Jika kita telah lebih jauh, nirmana mirip dengan Tipografi (ilmu huruf) yaitu tentang
mengorganisasikan sesuatu untuk mencapai kualitas artistik pada sebuah karya seni atau
desain. Nirmana berbicara tentang harmoni, keselarasan soal rasa, dan impresi pada
sebuah bentuk. Nirmana tidak hanya mencakup 2 dan 3 dimensi saja melainkan
menjelajah sebuah ruang yang disebut dengan ruang maya.

Ruang maya adalah ruang semu dimana


kita bisa berkhayal tentang sesuatu yang
mebingungkan kita sendiri, dalam artian
hayalan tentang sebuah kegilaan bentuk
yang sulit kita torehkan dalam media 2
dimensi ( sering disebut dengan nirmana

Nirmana 2 Dimensi | 1
ruang datar / nirmana dwimatra) atau 3 dimensi (sering disebut dengan nirmana ruang /
nirmana trimatra).
Pengaplikasian nirmana mutlak dilakukan dalam semua bidang seni rupa dan
desain. Contohnya adalah fotografi, bidang seni ini mempunyai kemampuan melakukan
eksekusi ini dengan sangat baik. Kapabilitas fotografi yang merekam obyek setepat-
tepatnya dapat kita kacaukan dengan nirmana. Tentu kita sudah biasa jika melihat langit
yang jauh yang berwarna biru dan pepohonan yang dekat dengan warna hijau. Namun
dengan nirmana, langit dapat kita beri warna panas (orange/ kuning) untuk menciptakan
kesan objek tersebut dekat dengan kita. Dan pohon dengan warna dingin (misal biru)
untuk memberi kesan objek tersebut jauh dengan kita.

Hal ini dapat kita terima karena kita memandang


dari nalar bentuk. Disinilah seni dan desain dapat
dinilai atas dasar kualitas artistiknya, yaitu menilai
segala sesuatunya dari sisi bentuk, bukan dari
hal-hal di luar bentuk (Irama Visual, 2007, hal.
160).
(www.notepedia.info/2013/04/nirmana.html, akses
September 2013)

Nirmana adalah pengorganisasian atau


penyusunan elemen-elemen visual seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi
satu kesatuan yang harmonis. Nirmana dapat juga diartikan sebagai hasil angan-angan
dalam bentuk dwimatra, trimatra yang harus mempunyai nilai keindahan. Nirmana disebut
juga ilmu tatarupa. Elemen-elemen seni rupa dapat dikelompokan menjadi 4 bagian
berdasarkan bentuknya.
1. Titik, titik adalah suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi. Raut titik yang
paling umum adalah bundaran sederhana, mampat, tak bersudut dan tanpa arah.
2. Garis, garis adalah suatu hasil goresan nyata dan batas limit suatu benda, ruang,
rangkaian masa dan warna.
3. Bidang, bidang adalah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai dimensi
pajang, lebar dan luas; mempunyai kedudukan, arah dan dibatasi oleh garis.
4. Gempal, gempal adalah bentuk bidang yang mempunyai dimensi ketebalan dan
kedalaman.
Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto, Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain, Yogyakarta, 2005

Kreatifitas dalam Nirmana atau Rupa Dasar

Nirmana 2 Dimensi | 2
Kreatifitas dalam ilmu desain pun adalah sebagai pintu gerbang untuk memasuki
dunia seni. Dalam mata kuliah nirmana, kreativitas seorang calon desainer dapat
dikembangkan. Menurut Primadi S Tabrani, kreatifitas adalah kemampuan manusia yang
dapat membantunya untuk dapat berbuat lebih dari kemungkinan rasional dari data dan
pengetahuan yang dimilikinya. Dan, kreativitas adalah satu kemampuan manusia yang
dapat membantu kemampuan yang lain, hingga sebagai keseluruhan dapat
mengintegrasikan stimuli luar dengan stimuli dalam (yang telah dimiliki sebelumnya-
memori) hingga tercipta suatu kebulatan baru.
Menurut Jalaludin Rahmat, untuk menjadi orang yang kreatif, berikut adalah
syarat-syarat yang harus dipenuhi :
1. Kreatifitas menghasilkan gagasan baru
2. Kreatifitas dapat memecahkan persoalan secara realistis
3. Kreatifitas merupakan usaha untuk memperoleh insight yang orisinil, menilai dan
mengembangkan sebanyak mungkin gagasan.

Pada dasarnya, harus bebas dari batasan-batasan yang sifatnya baku. Menurut De Bono
pencetus tentang berpikir lateral atau berpikir 2 arah, bahwa kreatifitas terkadang
terhambat oleh diri sendiri, melakukan pembatasan pada hal-hal yang tidak diperlukan
dan dilakukan secara sadar atau tidak. Coleman dan Hammen menguraikan bahwa ciri-
ciri orang kreatif adalah sebagai berikut :
1. Kemampuan kognitif, termasuk kecerdasan di atas rata-rata, kemampuan
melahirkan gagasan baru, gagasan yang lain dan fleksibilitas kognitif.
2. Sikap terbuka, orang kreatif mempersiapkan dirinya menerima aneka stimuli, dan
memiliki minat yang beragam dan berimajinasi luas.

Nirmana 2 Dimensi | 3
Pertemuan II - IV
Unsur-Unsur Rupa ( Titik dan Garis )
Ialah elemen atau objek visual yang menjadi dasar terbentuknya sebuah rancangan
visual. Macam-macam dari unsur rupa adalah :

A. Titik ( . )
Adalah unsur visual yang ukurannya
relatif kecil, tidak memiliki panjang atau lebar,
dan pangkan dari ujung sebuah garis atau
bentuk yang akan dibangun. Menurut
Nandawan Libya dalam Unsur- Unsur Dalam
Seni Rupa atau Design, titik merupakan unsur seni rupa yang paling sederhana. Karya
seni rupa berupa gambar ataupun lukisan bermula dari titik. Titik adalah salah satu
elemen dalam seni rupa yang paling kecil, dan merupakan elemen paling dasar dalam
seni rupa atau design. Apabila suatu titik ditarik akan menjadi suatu garis, dan titik apabila
diolah secara luas akan menjadi suatu bidang. Titik mempunyai peran yang sama dengan
elemen seni yang lain seperti garis dan warna. Penggunaan titik biasanya pada bagian-
bagian yang terkecil dalam suatu karyaseni.

B. Garis ( )
Elemen yang kedua dalam seni rupa adalah garis, garis merupakan bentuk yang
memanjang dan mempunyai sifat yang elatis, kaku, dan tegas. Penggunaan garis dalam
seni rupa sangat vital, kegunaan garis biasanya pada awal proses pembentukan suatu
karya seni, yaitu sketsa. Tetapi garis memang dan harus digunakan dalam suatu karya
seni, dimana pengolahan garis yang maksimal juga dapat menciptakan dan mendukung
nilai artistik dalam karya seni. Pengolahan suatu garis akan menghasilkan garis lengkung,
garis lurus, garis patah-patah, garis tebal, dan garis tipis. Kesemua jenis garis itu bila
dikomposisikan dengan tepat dan sesuai akan menghasilkan nilai artistik Garis dapat
dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:

1. Garis Alamiah, yaitu garis cakrawala alam yang dapat


dilihat sebagai batas antara permukaan laut dan langit.
2. Garis Buatan, terdiri dari:
 Garis yang sengaja dibuat, contohnya garis hitam pada
gambar ilustrasi untuk menciptakan bentuk dan sosok
(figur);

Nirmana 2 Dimensi | 4
 Garis yang tidak sengaja dibuat, timbul karena diciptakan dua bidang dengan
warna barik (tekstur) yang berbeda.

Fungsi Garis dalam seni rupa:


1. Memberikan representasi atau citra struktur, bentuk, dan bidang. Garis ini sering
disebut garis blabar (garis kontour) yang berfungsi sebagai batas/tepi gambar;
2. Menekankan nilai ekspresi seperti nilai gerak atau dinamika (movement), nilai
irama (rhythm), dan nilai arah (dirrection). Garis ini disebut juga garis grafis;
3. Memberikan kesan matra (dimensi) dan kesan barik (tekstur). Garis ini sering
disebut garis arsir atau garis tekstur. Garis tekstur lebih bisa dihayati dengan jalan
meraba.

Sifat Garis (berkaitan dengan jenis garis):


1. Garis lurus vertikal dan horizontal yang dapat mengungkapkan kesan tenang,
statis, atau stabil;
2. Garis putus yang dapat mengungkapkan kesan gerak dan gelisah;
3. Garis silang atau diagonal yang dapat mengungkapkan kesan gerak, tegang, dan
ragu;
4. Garis lengkung yang dapat mengungkapkan kesan lamban, irama, dan santai.

C. Bentuk
Adalah sesuatu yang memiliki wujud atau shape
yang tampak dari suatu benda. Khususnya untuk benda-
benda 2 Dimensional.

Bentuk terbagi menjadi 2 macam, yaitu :


 Bentuk organis, segala sesuatu yang
terdapat dialam bebas misalnya batu,
atau daun. Biasanya wujud bentuk
organis tidak kaku.
 Bentuk non organis, atau bentuk
geometris, yaitu segala bentuk
ciptaan manusia. Memiliki 3 dasar
yaitu segitiga, bujur sangkar, dan
lingkaran. Atau basic form.

Nirmana 2 Dimensi | 5
Tugas 1 - Optik ( titik dan/atau garis )

Bahan:
- karya kertas gambar
40 x 40 cm
- karton dupleks 50 x 55 cm
- kop nama 15 x 4 cm
- cat/tinta hitam

Soal:
- membuat karya nirmana dengan
titik-titik dan/atau garis, sehingga
tercipta sebuah ilusi atau kesan
gerak.

Syarat:
- diberi kop nama
Nama Paraf Dosen Nilai
NIM Logo ISI
Judul
Tanggal

2 cm 3 cm 3cm 3 cm 4 cm

Nirmana 2 Dimensi | 6
Pertemuan V - VI
Unsur-Unsur Rupa ( Bidang – Ruang )

D. Bidang (Field)
Bidang dalam seni rupa merupakan bagian
yang mempunyai sisi lebar dan panjang. Bidang dalam
karya seni rupa dapat merupakan bidang yang teratur
dan tidak beraturan. Bidang-bidang yang teratur
misalnya segitiga, lingkaran, persegi panjang, dan
kubus. Pengomposisian antara bidang-bidang tersebut
akan mengasilkan suatu bentuk karya seni. Bidang dapat terbentuk dari titik, garis dan
warna. Ketika kita membuat garis untuk membuat segitiga, maka jadilah bidang
segitiga.namu Bidang dapat di dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
1. Bidang alamiah, contohnya bidang lapangan atau taman, bidang sawah, bidang
langit, bidang laut, dsb.
2. Bidang buatan, dibagi menjadi dua:
 Bidang yang sengaja dibuat, misalnya: bidang lukisan, bidang segitiga, bidang
lingkaran, dsb;
 Bidang yang tidak sengaja diibuat timbul karena pembubuhan warna, cahaya, atau
barik.

Sifat bidang:
1. Bidang horizontal dan vertikal yang memberikan kesan tenang, statis, stabil, dan
gerak;
2. Bidang bundar yang memberikan kesan kadang stabil, kadang gerak;
3. Bidang segitiga yang memberikan kesan statis maupun dinamis;
4. Bidang bergelombang (cekung dan cembung) yang memberikan kesan irama dan
gerak

E. Ruang (Space)
Ruang sebenarnya tidak dapat dilihat (khayalan) atau hanya bisa dihayati. Ruang
baru dapat dihayati setelah kehadiran benda atau unsur garis dan bidang dalam
kekosongan atau kehampaan. Misalnya ruang yang ada di sekeliling benda, ruang yang
dibatasi oleh bidang dinding rumah, ruang yang terjadi karena garis pembatas pada
kertas. Ruang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Ruang alamiah merupakan ruang yang terdapat di alam yang dibatasi oleh
benda-benda alam dan karena pengaruh cahaya seperti pada pemandangan
alam;

Nirmana 2 Dimensi | 7
2. Ruang yang diciptakan:
 Ruang interior dan eksterior sebuah bangunan yang dapat memberikan suasana
sesuai keinginan, seperti sebuah masjid atau gereja (disengaja);
 Ruang yang timbul karena pemnempatan berbagai warna, jarak gelap terang,
seperti pada sebuah lukisan (tidak disengaja).

Fungsi ruang:
1. Memberikan kesan trimatra (3 dimensi). Seperti kesan kedalaman, jarak, dan
plastisitas sebuah lukisan alam;
2. Menekankan nilai ekspresi (irama, gerak, kepadatan, dan kehampaan), seperti
pada karya arsitektur dan seni patung;
3. Memberikan kesan nilai guna (nilai praktis), seperti ruang pada gelas (rongga
gelas), ruang dalam almari, dsb.

Sifat ruang:
1. Ruang terbuka atau ruang tak terbatas, yaitu ruang yang berada di luar/di
sekeliling benda, seperti ruang eksterior bangunan yang dapat memberikan kesan
keabadian/kelanggengan.
2. Ruang tertutup atau ruang terbatas, yaitu ruang yang berada dalam batasan
benda, seperti ruang eksterior bangunan atau ruang patung.
3. Ruang perlambangan, yaitu ruang yang memberikan arti perlambangan kehadiran
ruang, seperti pada pernyataan ruang alam kecil (microcosmos) dan ruang alam
besar (macrocosmos);
4. Ruang gelap terang, yaitu ruang yang timbul karena pengaruh cahaya atau karena
pembubuhan warna seperti pada lukisan.

Tugas 2 Gradasi Warna Hitam – Putih


Bahan:
- karya kertas gambar (3 x 5 cm) x 11 steps
- karton dupleks/tik 50 x 8 cm
- kop nama 15 x 4 cm
- cat poster hitam dan putih

Soal:
Membuat gradasi warna dari puith ke hitam dalam 11 tahap/langkah. Seperti pada contoh
di atas.

Nirmana 2 Dimensi | 8
Pertemuan VII ( Ujian Tengah Semester )
Unsur-Unsur Rupa ( Warna )

F. Warna (color)
Warna merupakan elemen yang paling
dominan dalam seni rupa, penggunaan warna
mencakup dalam karya seni lukis, patung, seni
desain, dan seni kriya. Dalam seni rupa, warna
bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang
dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di
permukaan benda.

Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam


teori warna, diantaranya:
1. Warna primer,
yakni warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran
warna lain. Warna primer terdiri dari Merah, Kuning, dan Biru;
2. Warna skunder,
yaitu warna yang diperoleh dari campuran dua warna primer. Warna skunder
terdiri dari Ungu, Orange (Jingga), dan
Hijau;
3. Warna tertier,
yakni warna yang merupakan hasil
pencampuran dua warna skunder.
4. Warna analogus,
yaitu deretan warna yang letaknya
berdampingan dalam lingkaran warna.
Misalnya deretan dari warna Ungu
menuju warna Merah, deretan warna
Hijau menuju warna Kuning, dll;
5. Warna komplementer,

Nirmana 2 Dimensi | 9
yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran warna.
Misalnya Kuning dengan Ungu, Merah dengan Hijau, dll.
Warna adalah kesan yang ditimbulkan oleh cahaya pada mata, menurut ilmu
bahan dan produksi warna adalah pigmen. Warna termasuk unsur terpenting
dalam bidang desain.sumber warna adalah cahaya
yang diuraikan didalam spektrum cahaya, seperti
dalam percobaan teori warna Newton.
http://www.merthafatwa.blogspot.com/2012/10/
tentang-nirmana.html (akses September 2013)

Warna subtractive adalah warna yang berasal dari bahan dan disebut pigmen
Warna additive adalah warna yang berasal dari cahaya dan disebut spectrum.
Spectrum : panjang gelombang cahaya yang menentukan identitas suatu warna
Pigmen : zat yang terdapat di permukaan suatu benda sehingga bila disinari dengan
cahaya putih sempurna akan memberikan sensasi warna tertentu yang mampu di tangkap
mata. (www.wikipedia.com, diakses September 2013)

Pada skema 3 dimensional yang disebut dengan


Munsell Color System, memperlihatkan ketiga unsur
utama, yakni

 Brightness (gelap-terang)
 Saturation (kepekatan)
 Hue (warna komplementer)

Tugas 3 - Ujian Tengah Semester


Segitiga Gradasi Warna Merah – Kuning - Biru

Bahan :
- kertas gambar (5 x 5 x 5 cm) 13 steps/warna
- karton dupleks 50 x 55 cm
- kop nama 15 x 4 cm
- cat poster merah, kuning dan biru

Soal:
Membuat segitiga berwarna sama kaki (sudut 600),
Bergradasi 13 langkah dari satu warna primer ke warna primer lainnya.

Nirmana 2 Dimensi | 10
Pertemuan VIII - X
Unsur-Unsur Rupa ( Tekstur )

G. Tekstur ( Texture )
Tekstur merupakan unsur seni rupa yang memberikan watak/karakter pada
permukaan bidang yang dapat dilihat dan diraba oleh 5 panca indera. Tekstur dapat
dibedakan menjadi dua:
1. Tekstur alamiah, merupakan watak bidang
yang tercipta oleh alam. Contohnya urat kayu
atau batu;
2. Tekstur buatan atau tiruan, merupakan
watak bidang yang dibuat (disebut juga tekstur
simulasi), membuat watak kayu pada bidang
memberi kesan tekstur dengan teknik gambar
tertentu.

Fungsi tekstur untuk memberikan watak


tertentu pada bidang permukaan yang dapat
menimbulkan nilai estetik. Misalnya tekstur
dari urat-urat kayu ditonjolkan pada
permukaan bidang patung sesuai dengan
bentuk patung.

Tugas 4 - Tekstur ( Mosaik )

Bahan :
- potongan kertas berwarna kecil
- dimensi karya min A4
- dibingkai (frame bebas)
- kop nama 15 x 4 cm

Tema :
air-udara-tanah-api

Nirmana 2 Dimensi | 11
Pertemuan VIII - X
Unsur-Unsur Rupa ( Bentuk )

H. Bentuk (Shape or form)


Kata bentuk dalam seni rupa diartikan sebagai wujud yang terdapat di alam dan
yang tampak nyata. Bentuk hadir sebagai manifestasi fisik objek yang dijiwai dan disebut
sebagai sosok (dalam bahasa Inggris disebut form).
Misalnya membuat bentuk manusia, binatang, tumbuhan,
dsb.
Ada juga bentuk yang hadir karena tidak dijiwai
atau secara kebetulan (dalam bahasa Inggris disebut
shape) yang dipakai juga dengan kata wujud atau raga.
Pada karya seni rupa, bentuk diciptakan sesuai dengan
kebutuhan praktis (penerapan). dalam hal ini bentuk yang
diciptakan sesuai dengan nilai kegunaannya (functional
form).Selain itu, bentuk juga diciptakan sebagai ungkapan
perasaan (ekspresi), seperti pada lukisan dan patung.
Jenis dan sifat bentuk:
1. Bentuk organik,
yaitu bentuk pada karya seni rupa yang
mengingatkan pada bentuk makhluk
hidup, seperti manusia, binatang, dan
tumbuh- tumbuhan;

2. Bentuk dwi- matra,


yaitu bentuk pada karya seni rupa yang terbatas pada bidang. Bentuk yang
mempunyai ukuran panjang dan lebar, seperti bentuk pada gambar dan lukisan;

Nirmana 2 Dimensi | 12
3. Bentuk tri-matra,
yaitu bentuk pada karya seni rupa
yang memiliki ukuran panjang, lebar,
dan tinggi, seperti pada bentuk
patung dan bangunan;

4. Bentuk diam dan bergerak


(statis dan kinetis) seperti pada
patung dan mobil;

5. Bentuk berirama
(ritmis) seperti pada bangunan dan patung;
6. Bentuk agung dan abadi
(monumental) seperti pada bangunan dan patung.

I. Gelap dan Terang ( dark and clear )

Nirmana 2 Dimensi | 13
Gelap dan terang merupakan akibat dari cahaya. Benda terlihat gelap jika tidak
terkena cahaya. sebaliknya, benda akan terlihat terang jika terkena cahaya.
Cahaya yang dapat mempengaruhi nilai keindahan karya seni dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Cahaya alamiah, yaitu cahaya sebagai unsur alam, seperti sinar matahari, bulan,
petir, dan api;
2. Cahaya buatan manusia, seperti cahaya lampu, baterai, dsb.
Pada karya seni rupa, cahaya sengaja dihadirkan untuk kepentingan nilai estetis. Artinya,
untuk memperindah kehadiran unsur-unsur seni rupa lainnya. Peralihan dari gelap dan
terang adalah upaya untuk mempertegas volume suatu bentuk.

Fungsi gelap dan terang (value):


1. Unsur gelap terang (cahaya) pada karya seni rupa memberikan nilai ekspresi.
Misalnya untuk menampilkan kesan dramatis pada tulisan, seperti tema
peperangan dengan ungkapan gelap terang;
2. Unsur gelap terang (cahaya) pada karya seni rupa memberikan nilai emosi.
Misalnya cahaya yang menembus jendela kaca patri yang menimbulkan kesan
khidmat pada interior masjid;
3. Unsur gelap terang (cahaya) pada karya seni rupa memberikan kesan trimatra
atau plastis bagi benda. Dalam hal ini gelap terang (cahaya) dapat memperkuat
sifat benda trimatra.
Sumber :
- http://sanggarmodel.blogspot.com Alik Setiawan S.Sn. dan di edit kembali oleh
notepedia.blogpsot.com
- http://www.notepedia.info/2013/04/unsur-unsur-dalam-seni-rupa.html

Tugas 5 – Pola vs Nature


Bahan :
- potongan bulat kertas berwarna,
- atau teknik dot (pakai cat/pewarna pada
ujung sumpit)
- dimensi karya min A4
- base tambah pingiran 5 cm
- kop nama 15 x 4 cm

Tema :

Nirmana 2 Dimensi | 14
Flora dan/atau Fauna

Nirmana 2 Dimensi | 15
Pertemuan XI – XIII
Unsur-Unsur Rupa ( Motif dan Pola )

Pemahaman dasar tentang motif dan pola dapat di jelaskan bahwa apabila
terdapat sebuah garis lengkung maka garis tersebut dapat dianggap sebagai suatu motif
garis lengkung, kalau garis tadi di ulang-ulang secara simetris, maka diperoleh gambar
lain yaitu sebuah pola yang di dapat dari garis lengkung tadi, dan setelah mengalami
pengulangan maka diperoleh sebuah pola.
Pengertian motif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia di jelaskan bahwa:
1. Sebab-sebab yang menjadi dorongan; tindakan seseorang.
2. Dasar pemikiran atau pendapat.
3. Sesuatu yang menjadi pokok ( cerita, gambaran, dsb).

Jadi dengan begitu motif dapat di artikan sebagai elemen pokok


dalam seni ornamen, motif merupaka bentuk dasar dalam
penciptaan atau perwujudan bentuk ornamen. Motif ini meliputi
segala bentuk alami ciptaan Tuhan, seperti
misalnya; motif binatang, motif manusia, motif
tumbuh-tumbuhan, motif alam ( air, awan,
batu ), motif khayali, dsb.

Sementara pola merupakan hasil


susunan atau pengorganisasian dari motif-motif tertentu dalam bentuk dan komposisi
tertentu pula. 

Nirmana 2 Dimensi | 16
Tugas 6 ( Ujian Akhir Semester )
Wallpaper

Wallpaper (kertas dinding), menurut Interior desainer Lisa Caddwell Flake, adalah
cara untuk memberi warna tambahan pada ruangan, selain menutupi bagian dinding yang
tidak ingin diperlihatkan.
Wallpaper dapat terbuat dari bahan dasar kertas (harga relatif lebih murah,
permukaan tidak mengkilap, ramah lingkungan, tapi mudah sobek serta sulit dibersihkan)
atau bahan vynil (lebih mahal, permukaan mengkilap, tidak mudah sobek, mudah
dibersihkan tetapi tidak ramah lingkungan)
Wallpaper berupa motif atau pola yang berulang-ulang atau berupa satu gambar
besar yang terdiri dari beberapa sambungan kertas dinding.

Soal:
- Membuat
sebuah
gambar wallpaper, dengan satu gaya aliran seni
(Oriental style, Art Deco, Minimalis, Naturalis, Pop
Art, Optik Art, dsb.)
- Cara pewarnaan bebas, boleh dengan cat air, crayon, pensil warna, dll.
- Boleh sistem tempel (kolase), tetapi jangan sampai melebihi ketebalan 0,3 cm.
Bahan :
- media dasar bahan bebas
- dimensi 50 x 50 cm

Nirmana 2 Dimensi | 17
Daftar Pustaka
 Irama Visual, 2007.
 Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto, Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain, Yogyakarta,
2005

Sumber lain:
 www.notepedia.info/2013/04/nirmana.html, (akses September 2013)
 http://sanggarmodel.blogspot.com Alik Setiawan S.Sn. dan di edit kembali oleh
notepedia.blogpsot.com (akses September 2013)
 http://www.notepedia.info/2013/04/unsur-unsur-dalam-seni-rupa.html
(akses September 2013)
 www.ahlidesain.com/nirmana-dalam-desain-grafis.html (akses September 2013)
 http://www.merthafatwa.blogspot.com/2012/10/tentang-nirmana.html (akses
September 2013)

Nirmana 2 Dimensi | 18

Anda mungkin juga menyukai