Disusun Oleh :
Mengesahkan
Kepala Sekolah
Firmansyah, S.E.
NIP. 197306182007011004
Kata Pengantar
Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Karya Tulis
Ilmiah ini guna memenuhi tugas akhir dengan baik. Saya mengucapkan banyak
terimakasih kepada Guru Pembimbing karena telah memberikan arahan sehingga
tugas ini dapat selesai dengan sebaik-baiknya. Saya menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu Saya mengharapkan kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun. Atas perhatiannya saya
mengucapkan terimakasih, semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi
pembaca.
Yoga Saputra
Daftar isi
Cover...................................................................................................................................
i
Lembar Pengesahan. ...........................................................................................................
ii
Kata Pengantar ....................................................................................................................
iii..........................................................................................................................................
Daftar Isi .............................................................................................................................
iv
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ...............................................................................................................
1
Rumusan Masalah ..........................................................................................................
2
Tujuan.............................................................................................................................
2
Manfaat ..........................................................................................................................
2
BAB II LANDASAN TEORI..............................................................................................
3
BAB III METODELOGI PENELITIAN............................................................................
4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengertian Batik..............................................................................................................
5
Batik Tulis Shiha Ali......................................................................................................
5
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan..........................................................................................................................
11
Saran....................................................................................................................................
11
BAB VI PENUTUP
Penutup ...............................................................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
13
LAMPIRAN........................................................................................................................
14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap masyarakat selalu mempunyai kebudayaan sesuai dengan daerahnya masing-
masing, tidak terkecuali dengan masyarakat Lampung. Masyarakat Lampung memiliki
budaya yang sangat mengakar ke dalam tatanan kehidupan masyarakatnya. Budaya
Lampung memiliki suatu tatanan nilai, norma, serta kaidah-kaidah yang pastinya
berbeda dengan budaya lainnya. Batik adalah kerajinan lukisan kain dengan
menggunakan canting yang berisi cairan lilin malam, dengan teknik dan model lukisan
bernilai seni tinggi. Batik adalah seni dalam menghias kain dengan penutup lilin untuk
membentuk corak hiasan tertentu serta membentuk sebuah bidang pewarnaan. Batik
adalah hasil karya bangsa Indonesia yang merupakan perpaduan antara seni dan
teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia. Batik Indonesia dapat berkembang hingga
sampai pada suatu tingkatan yang tak ada bandingannya baik dalam desain/motif
maupun prosesnya. Corak ragam batik yang mengandung penuh makna dan filosofi
akan terus digali dari berbagai adat istiadat maupun budaya yang berkembang di
Indonesia.
Peningkatan mutu adalah gambaran atau karakteristik sumber daya manusia dan sumber
daya lainya yang menyangkut beberapa aspek yang dapat dikerjakan untuk mencapai
peningkatan hasil yang baik dan berkualitas. Seiring perkembangan waktunya berbagai
kota memiliki batiknya sendiri sesuai ciri khas daerahnya masing-masing. Setiap kota
berlomba-lomba mengembangkan batik sebagai simbol identitas budaya daerahnya.
Provinsi Lampung juga memiliki batik sesuai dengan ciri khasnya sendiri. Batik ini
biasanya sering disebut dengan batik Lampung. Pada era globalisasi ini perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang dengan pesat. Kemajuan
teknologi produksi tekstil juga mengalami perkembangan dengan pesat, sehingga
banyak dari negara lain meniru kain batik Indonesia karena banyak diminati oleh
masyarakat luas. Pada umumnya sering dijumpai pakaian-pakaian batik yang diproduksi
oleh negara lain yang kemudian masuk ke Indonesia, hal ini akan mengakibatkan
timbulnya berbagai persepsi mengenai asal-usul batik itu sendiri.
Pada masa saat ini kebudayaan indonesia hampir punah seiring dengan perkembangan
zaman, padahal jika kita melihat di sekliling kita banyak sekali anak-anak muda kaum
milenial yang seharusnya melestarikan budaya membatik tersebut dengan
memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada. Yayasan Shiha Ali hadir untuk
menciptakan bibit unggul serta kreatif terutama dalam keahlian membatik, yayasan
shiha ali menampung para penyandang distabilitas serta masyarakat setempat untuk ikut
serta berperan dan mengembangkan potensi dalam diri melestarikan batik Indonesia
khususnya di Provinsi Lampung. Karena Batik adalah warisan budaya indonesia yang
harus terus dilestarikan, bahkan jika ditelusuri lebih dalam batik juga memiliki nilai jual
yang sangat tinggi dan bahkan dapat membantu UMKM di indonesia khusus nya warga
desa setempat.
Berdasarkan dari rumusan masalah yang telah dijelaskan di atas, maka tujuan
Penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui Proses pelaksanaan program pemberdayaan
keterampilan membatik di Batik Tulis Shihaali.
b. Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam
pelaksanaan program keterampilan membatik di Batik Tulis Shihaali
c. Untuk mengetahui has ail yang di capai dari program pemberdayaan
melalui keterampilan membatik di Batik Tulis Shihaali
2. Kegunaan penelitian
a. Penelitian ini dapat dijadikan suatu bahan studi perbandingan
selanjutnya bagi pengembang ilmu sosial yang berkaitan dengan
pemberdayaan penyandang disabilitas.
b. Diharapkan dapat dijadikan bahan referensi atau masukan bagi para
peneliti yang akan melakukan penelitian dengan tema yang sama dan
juga bagi pemerintah dalam memberdayakan penyandang disabilitas.
1.4 Manfaat
1. Pembaca dapat mengetahui tentang apa itu batik dan jenis jenis batik.
2. Mengetahui cara pembuatan batik dan mampu mempraktikan cara membuat batik
yang baik dan benar.
3. Dapat menjadi peluang usaha sebagai pengrajin batik dan tau akan strategi
pemasan batik.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.3. Membatik
Menurut Asti M. dan Ambar B. Arini (2011: 1) berdasarkan etimologi dan
terminologinya, batik merupakan rangkaian kata mbat dan tik. Mbat dalam bahasa
Jawa dapat diartikan sebagai ngembat atau melempar berkali-kali, sedangkan tik
berasal dari kata titik. Jadi, membatik artinya melempar titik berkali-kali pada
kain. Membatik adalah seni menggambar /menghias pada kain atau kertas polos
dengan teknik menutup kain atau kertas menggunakan lilin atau malam pada
bagian yang tidak diinginkan untuk diwarna.
Batik adalah kerajinan lukisan kain dengan menggunakan canting yang berisi cairan
lilin malam, dengan teknik dan model lukisan bernilai seni tinggi. Batik adalah seni
dalam menghias kain dengan penutup lilin untuk membentuk corak hiasan tertentu serta
membentuk sebuah bidang pewarnaan. Dari segi etimologi kata, istilah batik berasal
dari bahasa Jawa yaitu dari kata “mbat” yang artinya melempar, dan “titik” yang artinya
juga titik, jadi disimpulkan bahwa batik adalah melempar titik berkali-kali pada kain.
Batik adalah hasil karya bangsa Indonesia yang merupakan perpaduan antara seni dan
teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia. Batik Indonesia dapat berkembang hingga
sampai pada suatu tingkatan yang tak ada bandingannya baik dalam desain/motif
maupun prosesnya. Corak ragam batik yang mengandung penuh makna dan filosofi
akan terus digali dari berbagai adat istiadat maupun budaya yang berkembang di
Indonesia. Motif Batik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, motif adalah corak
atau pola. Motif adalah suatu corak yang di bentuk sedemikian rupa hinga menghasilkan
suatu bentuk yang beraneka ragam.
Menurut Soedarmono (2008) Batik adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kain
bermotif yang dibuat dengan teknik resist dengan menggunakan material berupa lilin
malam. Dari segi bahasa yang digunakan batik berasal dari bahasa jawa, yaitu amba dan
nitik yang memiliki arti menuliskan atau menorehkan titik-titik. Batik merupakan kain
bergambar yang dibuat secara khusus dengan malam dengan cara menuliskannya pada
kain dan diproses dengan cara yang tertentu.
“iya mas saya mendirikan Batik Tulis Shihaali atas dasar kepedulian saya terhadap para
penyandang disabilitas dan anak yatim siapa lagi mas yang peduli dengan mereka kalo
bukan kita siapa lagi penyandang disabilitas kadang di anggap sebelah mata saja dan
dianggap remeh oleh masyarakat pada umumnya”
3. Tujuan
Tujuan dari Batik Tulis Shihaali adalah mempromosikan hak-hak penyandang
disabilitas melalui keterampilan membatik dan pemberdayakan perekonimiannya, tidak
hanya dipandang sebelah mata dari sebegian masyarakat pada umumnya dan dengan
harapan utama bahwa mendapatkan kemandirian financial. Sebagian besar paranyadang
disabilitas ditulang bawang didorong untuk belajar keterampilan membatik untuk
membantu perekonomian dan juga tidak hanya dipandang hanya sebelah mata. Dan
setelah ingin memberdayakan para penyandang disabilitas ternyata juga ingin
membantu perekonomian keluarga para penyandang dengan memberikan keterampilan
membatik, itu sebagaimana di ungkapkan oleh ibu nasheha sebagai berikut:
“jadi setelah perdirinya batik tulis shihaali ini mas para penyandang disabilitas jadi
berdaya mas dan pempunyai keterampilan yang mempunyai nilai jual yang tinggi dan
dapat membantu perekonomian keluarga mas”
A. Perlengkapan Membatik
Canting (alat membatik)
Wajan
Gawangan (tempat menaruk kain dari kayu atau bambu)
Anglo (kompor kecil)
Malam (lilin)
Pewarna Kain
B. Cara Pembuatan
Kain yang dipakai untuk membuat batik disebut dengan kain mori. Sebelum
mengikuti langkah-langkah cara pembuatan batik berikut ini, cuci terlebih dahulu
kain mori yang akan digunakan untuk membuat batik. Tujuannya mencuci kain
mori adalah untuk membuat serat-serat kain lebih lemas dan mempermudah cara
pembuatan batik.
1. Membuat Pola. Cara membuat pola adalah dengan menggambarnya di
atas kertas roti. Anda bebas berkreasi membuat pola sendiri, atau meniru
dari pola yang sudah ada.
2. Menyalin Pola. Pola yang sudah selesai dibuat di atas kertas roti lalu
dijiplak di atas kain mori. Caranya dengan menggunakan pensil, atau bisa
juga menggunakan canting.
3. Memanaskan Lilin. Lilin untuk cara membuat batik biasanya berbentuk
blok. Taruh lilin di wajan kecil, lalu panaskan wajan dengan menggunakan
kompor kecil. Tunggu hingga lilin mencair.
4. Pembatikan Pertama. Cara membatik adalah melukis pola dengan
menggunakan lilin. Masukkan lilin ke dalam canting lalu mulailah
membatik dengan mengikuti gambar motif yang telah dibuat.
5. Menembok. Proses menembok adalah menggunakan larutan lilin untuk
menutupi bagian kain yang akan dibiarkan polos (tidak diwarnai).
Gunakan kuas atau canting untuk menutupi kain dengan larutan lilin.
6. Pencelupan Pertama. Setelah dilapisi lilin, celupkan kain ke dalam cairan
pewarna. Celupkan berulang-ulang sampai mendapat warna seperti yang
diinginkan. Setelah selesai, jemur kain di atas gawangan.
7. Pembatikan Kedua. Setelah kain kering, lakukan proses membatik lagi
untuk menambah lapisan warna dan motif.
8. Pencelupan Kedua. Setelah selesai membatik, celupkan kain ke dalam
cairan pewarna kedua. Jumlah pencelupan selama proses membatik
bervariasi, tergantung jumlah warna yang Anda inginkan.
9. Menghilangkan Lilin. Cara menghilangkan lilin yang ada di atas kain
adalah dengan merebus kain. Setelah itu, jemur batik sampai kering.
Kain batik terdiri dari Batik Tulis maupun Batik Printing dengan pilihan motif
dan kualitas kain yang bervariasi. Kami membanderol harga kain batik mulai dari
Rp. 180.000,- – Rp. 1.500.0001.-
2) Jilbab Batik
Jilbab Batik merupakan perpaduan antara kain jilbab yang diberi jahitan batik
tuilis sehingga menghasilkan jilbab yang unik dan elegan. Jibab batik tulis kami
jual dengan kisaran harga Rp. 75.000,- – Rp. 85.000,-
3. Baju Batik
Kami menyediakan baju laki-laki dan perempuan dengan kualitas jahitan yang
bagus dan tersedia berbagai macam model dan ukuran. Kami juga menerima jasa
penjahitan kain batik oleh penjahit yang terpercaya. Dan untuk saat ini saja Batk
tulis shihaali kebanjiran order, untuk membuat motif-motif baru saja kesulitan
karna masih banyaknya pesenan batik yang belum terselesaikan sebagaimana di
ungkapkan oleh levi rahmawati sebagai berikut:
“kebanyakan mas udah pada order baju batik mas jadi sekarang masih banyak
yang harus di buat mas, dan tidak membuat motip-motip terbaru mas yang order
juga kebanyakan masih dari dinas-dinas mas karna seragam, dan juga pernah
mengirim ke luar negeri mas”
BAB V
KESIMPILAN DAN SARAN
Kesimpulan :
Batik merupakan salah satu kesenian khas Indonesia yang sangat indah dan perlu
dilestarikan. Di Kabupaten Tulang Bawang Yayasan Siha Ali merupakan salah
satu contoh upaya untuk melestarikan budaya Indonesia melalui program
pembatiknya. Akan tetapi minat masyarakat untuk mendatangi tempat tersebut
sangatlah minim, untuk dapat menarik minat pengunjung agar mau datang ke
Yayasan siha Ali, diperlukan sebuah strategi terkait pemasaran batik tersebut,
tujuannya tidak hanya untuk dijual dan meningkatkan UMKM akan tetapi
diharapkan juga sebagai media pengenalan batik bagi masyarakat agar batik
tersebu dapat tetap dilestarikan. Dalam memasarkan produk, dapat menggunakan
strategi pemasaran berikut ini untuk meningkatkan daya saing:
a. Segmentasi, dimana kita harus memiliki segmentasi secara khusus lebih
memfokuskan kepada konsumen usia muda (16-30 tahun) yang bertujuan
untuk meningkatkan batik di kalangan kawula muda.
b. Target pasar produk adalah konsumen batik seragam dan kombinasi bagi
perusahaan, event organizer, pabrik, hotel, instansi pemerintah maupun
sekolah.
c. Posisi pasar tetap memfokuskan menjadi allternatif utama produk batik,
terutama batik seragam dan kombinasi dengan memberikan kualitas
produk yang baik.
d. Dari segi bauran pemasaran, strategi pemasaran produk adalah membuat
produk sesuai keinginan dan kebutuhan konsumen. Strategi harga yang
dilakukan adalah relatif lebih mahal dari harga batik yang beredar di
pasaran karena bahan yang berkualitas tinggi dan kreatifitas desain.
Saran :
Masyarakat diharapkan lebih mengembangkan kreativitas nya terutama
dalam bidang membatik karena tidak dapat di pugkiri batik merupakan
budaya indonesia yang harus di wariskan secara turun temurun.
Pelestarian batik tidak hanya dapat dilakukan oleh yayasan siha ali saja
akan tetapi seluruh elemen seperti masyarakat, pemerintah, desa juga harus
terlibat dalam melestarikan batik.
Yayasan Siha Ali harus terus dikembangkan dan terus berinovatif dalam
memanfaatkan dan menggunakan teknologi yang ada agar tidak terlalu
tertinggal zaman.
BAB VI
PENUTUP
Batik adalah hasil karya bangsa Indonesia yang merupakan perpaduan antara seni dan
teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia. Batik Indonesia dapat berkembang hingga
sampai pada suatu tingkatan yang tak ada bandingannya baik dalam desain/motif
maupun prosesnya. Corak ragam batik yang mengandung penuh makna dan filosofi
akan terus digali dari berbagai adat istiadat maupun budaya yang berkembang di
Indonesia. Motif Batik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, motif adalah corak
atau pola. Motif adalah suatu corak yang di bentuk sedemikian rupa hinga menghasilkan
suatu bentuk yang beraneka ragam.
Indonesia mempunyai beberapa motif yang terkait dengan budaya setempat. Beberapa
faktor yang mempengaruhi lahirnya motif-motif batik antara lain adalah letak geografis,
misalnya di daerah pesisir akan menghasilkan batik dengan motif yang berhubungan
dengan laut, begitu pula dengan yang tinggal di pegunungan akan terinspirasi oleh alam
sekitarnya; sifat dan tata penghidupan daerah; kepercayaan dan adat di suatu daerah;
serta keadaan alam sekitar termasuk flora dan fauna.
Pada masa saat ini kebudayaan indonesia hampir punah seiring dengan perkembangan
zaman, padahal jika kita melihat di sekliling kita banyak sekali anak-anak muda kaum
milenial yang seharusnya melestarikan budaya membatik tersebut dengan
memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada. Batik adalah warisan budaya indonesia
yang harus terus dilestarikan, bahkan jika ditelusuri lebih dalam batik juga memiliki
nilai jual yang sangat tinggi dan bahkan dapat membantu UMKM di indonesia khusus
nya warga desa setempat.
DAFTAR PUSTAKA
https://bbkb.kemenperin.go.id/index.php/post/read/
pengertian_motif_batik_dan_filosofinya_0
Sara, E. M. D., Ernawati, E., & Johar, A. (2019). Implementasi Metode Point Minutiae
Untuk Mengidentifikasi Jenis Batik Pada Batik Besurek Dengan Berbasis
Tekstur. Rekursif: Jurnal Informatika, 7(1).
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/article/view/5532
Nuris, N. D. (2015). Kearifan Lokal pada Jenis dan Motif Batik Trusmi Berdasarkan
Nilai-nilai Filosofis Masyarakat Cirebon (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan
Indonesia).
http://repository.upi.edu/id/eprint/22176
Wibowo, D. H., & Zainul Arifin, S. (2015). Analisis strategi pemasaran untuk
meningkatkan daya saing UMKM (Studi pada Batik Diajeng Solo). Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB), 29(1).
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?
article=371075&val=6468&title=ANALISIS%20STRATEGI%20PEMASARAN
%20UNTUK%20MENINGKATKAN%20DAYA%20SAING%20UMKM%20Studi
%20pada%20Batik%20Diajeng%20Solo