Anda di halaman 1dari 18

HASIL KUNJUNGAN KARYA WISATA

Peningkatan Mutu Masyarakat Desa Melalui Program Membatik


di Yayasan Siha Ali Sebagai Upaya Pelestarian Budaya dan
Pengembangan UMKM Desa Setempat.

Disusun Oleh :

Nama Siswa : Yoga Saputra


Nomor Induk Siswa : 02379
Kelas : XII IPA I

SMA NEGERI 1 BANJAR AGUNG


KABUPATEN TULANG BAWANG
PROVINSI LAMPUNG
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Laporan : Hasil Kunjungan Karya Wisata “Peningkatan Mutu Masyarakat


Desa Melalui Program Yayasan Siha Ali Sebagai Upaya
Pelestarian Budaya dan Pengembangan UMKM Desa Setempat.”

Nama Siswa : Yoga Saputra


Nomor Induk Siswa : 02379
Kelas : XII IPA I

Mengesahkan

Wali Kelas Pembimbing

Rahmad Widodo, S.Pd,Gr. Novi Hariyanti, M.Pd.


NIP. 198503312020121002 NIP. 198311262009022004

Kepala Sekolah

Firmansyah, S.E.
NIP. 197306182007011004
Kata Pengantar

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Karya Tulis
Ilmiah ini guna memenuhi tugas akhir dengan baik. Saya mengucapkan banyak
terimakasih kepada Guru Pembimbing karena telah memberikan arahan sehingga
tugas ini dapat selesai dengan sebaik-baiknya. Saya menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu Saya mengharapkan kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun. Atas perhatiannya saya
mengucapkan terimakasih, semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi
pembaca.

Banjar Agung, 18 Januari 2023

Yoga Saputra
Daftar isi

Cover...................................................................................................................................
i
Lembar Pengesahan. ...........................................................................................................
ii
Kata Pengantar ....................................................................................................................
iii..........................................................................................................................................
Daftar Isi .............................................................................................................................
iv
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ...............................................................................................................
1
Rumusan Masalah ..........................................................................................................
2
Tujuan.............................................................................................................................
2
Manfaat ..........................................................................................................................
2
BAB II LANDASAN TEORI..............................................................................................
3
BAB III METODELOGI PENELITIAN............................................................................
4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengertian Batik..............................................................................................................
5
Batik Tulis Shiha Ali......................................................................................................
5
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan..........................................................................................................................
11
Saran....................................................................................................................................
11
BAB VI PENUTUP
Penutup ...............................................................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
13
LAMPIRAN........................................................................................................................
14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap masyarakat selalu mempunyai kebudayaan sesuai dengan daerahnya masing-
masing, tidak terkecuali dengan masyarakat Lampung. Masyarakat Lampung memiliki
budaya yang sangat mengakar ke dalam tatanan kehidupan masyarakatnya. Budaya
Lampung memiliki suatu tatanan nilai, norma, serta kaidah-kaidah yang pastinya
berbeda dengan budaya lainnya. Batik adalah kerajinan lukisan kain dengan
menggunakan canting yang berisi cairan lilin malam, dengan teknik dan model lukisan
bernilai seni tinggi. Batik adalah seni dalam menghias kain dengan penutup lilin untuk
membentuk corak hiasan tertentu serta membentuk sebuah bidang pewarnaan. Batik
adalah hasil karya bangsa Indonesia yang merupakan perpaduan antara seni dan
teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia. Batik Indonesia dapat berkembang hingga
sampai pada suatu tingkatan yang tak ada bandingannya baik dalam desain/motif
maupun prosesnya. Corak ragam batik yang mengandung penuh makna dan filosofi
akan terus digali dari berbagai adat istiadat maupun budaya yang berkembang  di
Indonesia.

Peningkatan mutu adalah gambaran atau karakteristik sumber daya manusia dan sumber
daya lainya yang menyangkut beberapa aspek yang dapat dikerjakan untuk mencapai
peningkatan hasil yang baik dan berkualitas. Seiring perkembangan waktunya berbagai
kota memiliki batiknya sendiri sesuai ciri khas daerahnya masing-masing. Setiap kota
berlomba-lomba mengembangkan batik sebagai simbol identitas budaya daerahnya.
Provinsi Lampung juga memiliki batik sesuai dengan ciri khasnya sendiri. Batik ini
biasanya sering disebut dengan batik Lampung. Pada era globalisasi ini perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi semakin berkembang dengan pesat. Kemajuan
teknologi produksi tekstil juga mengalami perkembangan dengan pesat, sehingga
banyak dari negara lain meniru kain batik Indonesia karena banyak diminati oleh
masyarakat luas. Pada umumnya sering dijumpai pakaian-pakaian batik yang diproduksi
oleh negara lain yang kemudian masuk ke Indonesia, hal ini akan mengakibatkan
timbulnya berbagai persepsi mengenai asal-usul batik itu sendiri.

Masyarakat memiliki kecenderungan untuk mengikuti pe-rubahan zaman dan


mengkonsumsi hasil perkembangannya, yakni teknologi. Tatanan masyarakat dan
seluruh aspek pendukungnya mengalami perubahan karena kemajuan te-knologi,
terlebih di zaman yang disebut revolusi industri 4.0 saat ini. Peran manusia tereduksi
oleh mesin, kecer-dasan buatan, dan sistem digital. Muncul istilah disrupsi yang
beriringan dengan revolusi industri 4.0 saat ini.Kega-galan manusia untuk mengelola
posisi dan tetap berdaya di zaman posmodern yang serba cepat adalah penyebab dis-
rupsi.Masyarakat dituntut untuk kreatif, mampu bertahan dengan panduan hidup yang
sesuai, dan memanfaatkan ke-canggihan teknologi secara cerdas.
Batik tradisi saat ini mengalami permasalahan terkait ke-berlanjutan oleh generasi
penerusnya khususnya pewarisan keahlian membatik. Era keterbukaan informasi dan
perkembangan teknologi telah menawarkan alternatif ak-tifitas yang lebih menarik
selain membatik. Proses batik memiliki rangkaian panjang dan detail, tidak dapat
dikerjakan sambil lalu. Tahapannya harus dilalui secara baik, tidak boleh ditawar
dengan mengurangi atau mengakali proses (membatik tidak berdasarkan urutan), karena
akan mempengarungi kualitas serta makna keseluruhan karya. Salah satu alternatif
yang dipilih oleh generasi penerus perajin batik tersebut yakni membuat batik dengan
proses non manual, menggunakan mesin cetak atau digitalisasi. Proses mesin dan digital
menyebabkan hasil akhir tidak dapat disebut sebagai kain batik, tetapi tekstil atau kain
dengan motif batik. Kain batik adalah kain yang diberi hiasan ornamen motif batik
dengan teknik tutup celup malam panas menggunakan canting atau cap tembaga.
Kekhawatiran para pembatik senior atau yang berusia lanjut cukup beralasan, karena
generasi penerus tidak bermi-nat belajar membatik atau memilih alternatif proses di luar
batik tradisi untuk memvisualisasikan motif-motif batik tanpa mempertimbangkan
kepedulian terhadap keberlan-jutan tradisi.

Pada masa saat ini kebudayaan indonesia hampir punah seiring dengan perkembangan
zaman, padahal jika kita melihat di sekliling kita banyak sekali anak-anak muda kaum
milenial yang seharusnya melestarikan budaya membatik tersebut dengan
memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada. Yayasan Shiha Ali hadir untuk
menciptakan bibit unggul serta kreatif terutama dalam keahlian membatik, yayasan
shiha ali menampung para penyandang distabilitas serta masyarakat setempat untuk ikut
serta berperan dan mengembangkan potensi dalam diri melestarikan batik Indonesia
khususnya di Provinsi Lampung. Karena Batik adalah warisan budaya indonesia yang
harus terus dilestarikan, bahkan jika ditelusuri lebih dalam batik juga memiliki nilai jual
yang sangat tinggi dan bahkan dapat membantu UMKM di indonesia khusus nya warga
desa setempat.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah


sebagai berikut :
1. Bagaimana proses pelaksanaan program pemberdayaan penyandang
distabilitas di Batik Tulis Shihaali?
2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan program
membatik di Batik Tulis Shihaali
3. Bagaimana hasil yang di capai dalam program pemberdayaan melalui
keterampilan membatik di Batik Tulis Shihaali
1.3 Tujuan

Berdasarkan dari rumusan masalah yang telah dijelaskan di atas, maka tujuan
Penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui Proses pelaksanaan program pemberdayaan
keterampilan membatik di Batik Tulis Shihaali.
b. Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam
pelaksanaan program keterampilan membatik di Batik Tulis Shihaali
c. Untuk mengetahui has ail yang di capai dari program pemberdayaan
melalui keterampilan membatik di Batik Tulis Shihaali
2. Kegunaan penelitian
a. Penelitian ini dapat dijadikan suatu bahan studi perbandingan
selanjutnya bagi pengembang ilmu sosial yang berkaitan dengan
pemberdayaan penyandang disabilitas.
b. Diharapkan dapat dijadikan bahan referensi atau masukan bagi para
peneliti yang akan melakukan penelitian dengan tema yang sama dan
juga bagi pemerintah dalam memberdayakan penyandang disabilitas.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari dibuatnya karya tulis ilmiah ini adalah :

1. Pembaca dapat mengetahui tentang apa itu batik dan jenis jenis batik.
2. Mengetahui cara pembuatan batik dan mampu mempraktikan cara membuat batik
yang baik dan benar.
3. Dapat menjadi peluang usaha sebagai pengrajin batik dan tau akan strategi
pemasan batik.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Peningkatan Mutu


Peningkatan adalah proses, cara atau perbuatan meningkatkan (usaha, kegiatan,
dll). Peningkatan adalah proses, cara perbuatan untuk menaikkan sesuatu atau
usaha kegiatan untuk memajukan sesuatu, kesesuatu yang lebih baik lagi daripada
sebelumnya. Sedangkan, mutu/kualitas adalah tingkat baik buruknya sesuatu,
derajat atau taraf mutu. Berkualitas diartikan bahwa sesuatu mempunyai kualitas
atau mutu yang baik  Rosianasfar (2013). Peningkatan mutu adalah gambaran
atau karakteristik sumber daya manusia dan sumber daya lainya yang menyangkut
beberapa aspek yang dapat dikerjakan untuk mencapai peningkatan hasil yang
baik dan berkualitas.

2.2. Masyarakat Desa


Menurut R. Bintarto (Dalam Fairus Adira, 2020), Desa ialah entitas atau kesatuan
geografi, kemasyarakatan, perniagaan, politik, serta kebudayaan yang terpendam
di suatu area dalam relasi dan efeknya secara berbalasan dengan wilayah lain .
Desa adalah suatu wilayah yang memiliki tingkat kepadatan rendah yang dihuni
oleh penduduk dengan interaksi sosial yang bersifat homogen .Masyarakat desa
merupakan kelompok orang yang menghuni wilayah desa, pada umumnya mata
pencaharian utama penduduknya adalah petani atau nelayan.

2.3. Membatik
Menurut Asti M. dan Ambar B. Arini (2011: 1) berdasarkan etimologi dan
terminologinya, batik merupakan rangkaian kata mbat dan tik. Mbat dalam bahasa
Jawa dapat diartikan sebagai ngembat atau melempar berkali-kali, sedangkan tik
berasal dari kata titik. Jadi, membatik artinya melempar titik berkali-kali pada
kain. Membatik adalah seni menggambar /menghias pada kain atau kertas polos
dengan teknik menutup kain atau kertas menggunakan lilin atau malam pada
bagian yang tidak diinginkan untuk diwarna.

2.4. Yayasan Shiha Ali


Batik Tulis Shihaali adalah salah satu wadah untuk menyalurkan ide-ide kreativ
masyarakat terutama para penyandang kaum distabilitas. Di sini penyandang
disabilitas di berikan pelatihan membuat kreativitas membatik yang diolah
menghasilkan kain-kain batik yang diolah menjadi seperti, baju, jilbab dan lain
sebagainya. Batik Tulis Shihaali yang beralamat di jl. Dahlia Rt 12 Rw 03
penawartama, Kabubaten Tulang Bawang. Yang memberdayakan para
prnyandang disabilitas dengan keterampilan membatik itu berdiri sejak tahun
2013 yang sampai saat ini masih tetap memberdayakan para penyandang
disabilitas. Pemilik Batik Tulis Shihaali sadar, bahwa mengembangkan
penyandang disabilitas itu penting, karna kebayakan orang menganggap bahwa
penyandang disabilitas merupakan aib bagi keluarga sehingga anggota keluarga
yg mengalami difabel diasingkan dari pergaulan masyarakat padaumumnya.
Padahal jika di perdayaakan maka para penyandang disabilitas tersebut mampu
mempunyai potensi yang tinggi. Berdirinya batik tulis shihaali juga karna untuk
mempertahan kan batik khas Lampung agar propinsi Lampung tidak ketinggalan
dengan propinsi-propinsi lainya di Indinesia.

2.5. Pelestarian Budaya


Menurut Koentjaraningrat pada Triwardani (2014: 103) Mengemukakan bahwa
pelestarian budaya ialah sebuah sistem yang besar sehingga melibatkan
masyarakat masuk ke pada subsistem kemasyarakatan serta mempunyai
komponen yang saling terhubung antar sesama. Pelestarian budaya
merupakan upaya perlindungan dari kemusnahan atau kerusakan warisan budaya.

2.6. Pengembangan UMKM


UMKM adalah usaha produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha
yang telah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro.Pengembangan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan upaya yang dilakukan pemerintah,
dunia usaha, dan masyarakat untuk memberdayakan usaha Mikro, Kecil dan
Menengah melalui pemberian fasilitas, bimbingan, pendampingan, bantuan
perkuatan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan serta daya
saing UMKM.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan


kualitatif dengan dua metode, yaitu pertama, metode observasi secara langsung
dengan yayasan siha ali. Penelitian kualitatif menurut Yusuf (2013:329)
merupakan suatu strategi inquiry yang menekankan pencarian makna, pengertian,
konsep, karakteristik, gejala, simbol, maupun deskripsi tentang suatu fenomena;
fokus dan multimetode, bersifat alami dan holistik; mengutamakan kualitas,
menggunakan beberapa cara, serta disajikan secara naratif.

Metode observasi menurut (Sugiyono : 2018) adalah teknik pengumpulan data


yang mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain.
Observasi juga tidak terbatas pada satu orang, akan tetapi juga pada objek-objek
alam yang lainnya. Menurut Yusuf (2013:384) kunci keberhasilan dari observasi
sebagai teknik dalam pengumpulan data sangat banyak ditentukan oleh peneliti itu
sendiri, karena peneliti melihat dan mendengarkan objek penelitian dan kemudian
peneliti menyimpulkan dari apa yang diamati. Peneliti yang memberi makna
tentang apa yang diamatinya dalam reliatas dan dalam konteks yang alami, ialah
yang bertanya dan juga yang melihat bagaimana hubungan antara satu aspek
dengan aspek yang lain pada objek yang ditelitinya.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


PENGERTIAN BATIK

Batik adalah kerajinan lukisan kain dengan menggunakan canting yang berisi cairan
lilin malam, dengan teknik dan model lukisan bernilai seni tinggi. Batik adalah seni
dalam menghias kain dengan penutup lilin untuk membentuk corak hiasan tertentu serta
membentuk sebuah bidang pewarnaan. Dari segi etimologi kata, istilah batik berasal
dari bahasa Jawa yaitu dari kata “mbat” yang artinya melempar, dan “titik” yang artinya
juga titik, jadi disimpulkan bahwa batik adalah melempar titik berkali-kali pada kain. 

Batik adalah hasil karya bangsa Indonesia yang merupakan perpaduan antara seni dan
teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia. Batik Indonesia dapat berkembang hingga
sampai pada suatu tingkatan yang tak ada bandingannya baik dalam desain/motif
maupun prosesnya. Corak ragam batik yang mengandung penuh makna dan filosofi
akan terus digali dari berbagai adat istiadat maupun budaya yang berkembang  di
Indonesia. Motif Batik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, motif adalah corak
atau pola. Motif adalah suatu corak yang di bentuk sedemikian rupa hinga menghasilkan
suatu bentuk yang beraneka ragam.

Menurut Soedarmono (2008) Batik adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kain
bermotif yang dibuat dengan teknik resist dengan menggunakan material berupa lilin
malam. Dari segi bahasa yang digunakan batik berasal dari bahasa jawa, yaitu amba dan
nitik yang memiliki arti menuliskan atau menorehkan titik-titik. Batik merupakan kain
bergambar yang dibuat secara khusus dengan malam dengan cara menuliskannya pada
kain dan diproses dengan cara yang tertentu.

BATIK TULIS SHIHA ALI

1. Sejarah Batik Tulis Shihaali


Batik Tulis Shihaali didirikan pada 23 juli 2018 dan di bangun di atas tanah yang di
sumbangkan oleh ibu nasheha atas dasar kepedulian pada penyandang disabilitas di
kabupaten Tulang Bawang tidak hanya penyandang disabilitas saja namu juga anak-
anak yatim.Sebelum didirikan Batik Tulis Shihaali ini, produksi batik tulis dan
pembuatan seragam sudah mulai dilakukan dari tahun 2012, karena semakin
meningkatnya permintaan pangsa pasar dan kerjasama dengan instansi pemerintah maka
pada tahun 2018 didirikanlah Batik Tulis Shihaali dan dilengkapi dengan perizinan.
Batik Tulis Shihaali terletak di Shiha Jl. Dahlia Rt.012/Rw. 003, Kampung Sidoharjo,
Kec.Penawar tama, kab. Tulang Bawang, Lampung. Disamping itu Batik Tulis Shihaali
selain karawan juga memiliki rekanan atau mitra yang telah terjalin kerjasamanya
terutama dalam order dan pengadaan barang. Batik Tulis Shihaali wadah untuk
pelatihan keterampilan penyandang disabilitas yang mengalami kekurangan fisik,
seperti tuna rungu, tuna wicara dan lain-lain. Batik Tulis Shihaali juga pemberdayakan
perekonomian bagi
para penyandang disabilitas dengan cara menjual produk dari keterampilanBatik
sebenarnya adalah salah satu jenis produk sandang yang telah berkembang pesat di Jawa
sejak beberapa ratus tahun yang lalu. batik yang dihasilkan para penyandang disabilitas
seperti baju batik, kain batik dan jilbab batik. Sebagaimana apa yang di samapaikan
oleh ibu nasheha ketika mendirikam Batik tulis shihaali sebagai berikut:

“iya mas saya mendirikan Batik Tulis Shihaali atas dasar kepedulian saya terhadap para
penyandang disabilitas dan anak yatim siapa lagi mas yang peduli dengan mereka kalo
bukan kita siapa lagi penyandang disabilitas kadang di anggap sebelah mata saja dan
dianggap remeh oleh masyarakat pada umumnya”

2. Visi dan Misi


1) Menghilangkan stigma negatif masyarakat terhadap penyandang disabilitas dan
anak yatim.
2) Melatih penyandang disabilitas dan anak yatim agar mandiri secara financial
3) Melestarikan kebudayaan Indonesia khususnya budaya membatik.
4) Memberdayakan masyarakat sekitar khususnya ibu rumah tangga.

3. Tujuan
Tujuan dari Batik Tulis Shihaali adalah mempromosikan hak-hak penyandang
disabilitas melalui keterampilan membatik dan pemberdayakan perekonimiannya, tidak
hanya dipandang sebelah mata dari sebegian masyarakat pada umumnya dan dengan
harapan utama bahwa mendapatkan kemandirian financial. Sebagian besar paranyadang
disabilitas ditulang bawang didorong untuk belajar keterampilan membatik untuk
membantu perekonomian dan juga tidak hanya dipandang hanya sebelah mata. Dan
setelah ingin memberdayakan para penyandang disabilitas ternyata juga ingin
membantu perekonomian keluarga para penyandang dengan memberikan keterampilan
membatik, itu sebagaimana di ungkapkan oleh ibu nasheha sebagai berikut:
“jadi setelah perdirinya batik tulis shihaali ini mas para penyandang disabilitas jadi
berdaya mas dan pempunyai keterampilan yang mempunyai nilai jual yang tinggi dan
dapat membantu perekonomian keluarga mas”

4. Proses Pembuatan Batik di Shiha Ali

A. Perlengkapan Membatik
 Canting (alat membatik)
 Wajan
 Gawangan (tempat menaruk kain dari kayu atau bambu)
 Anglo (kompor kecil)
 Malam (lilin)
 Pewarna Kain

B. Cara Pembuatan
Kain yang dipakai untuk membuat batik disebut dengan kain mori. Sebelum
mengikuti langkah-langkah cara pembuatan batik berikut ini, cuci terlebih dahulu
kain mori yang akan digunakan untuk membuat batik. Tujuannya mencuci kain
mori adalah untuk membuat serat-serat kain lebih lemas dan mempermudah cara
pembuatan batik.
1. Membuat Pola. Cara membuat pola adalah dengan menggambarnya di
atas kertas roti. Anda bebas berkreasi membuat pola sendiri, atau meniru
dari pola yang sudah ada.
2. Menyalin Pola. Pola yang sudah selesai dibuat di atas kertas roti lalu
dijiplak di atas kain mori. Caranya dengan menggunakan pensil, atau bisa
juga menggunakan canting.
3. Memanaskan Lilin. Lilin untuk cara membuat batik biasanya berbentuk
blok. Taruh lilin di wajan kecil, lalu panaskan wajan dengan menggunakan
kompor kecil. Tunggu hingga lilin mencair.
4. Pembatikan Pertama. Cara membatik adalah melukis pola dengan
menggunakan lilin. Masukkan lilin ke dalam canting lalu mulailah
membatik dengan mengikuti gambar motif yang telah dibuat.
5. Menembok. Proses menembok adalah menggunakan larutan lilin untuk
menutupi bagian kain yang akan dibiarkan polos (tidak diwarnai).
Gunakan kuas atau canting untuk menutupi kain dengan larutan lilin.
6. Pencelupan Pertama. Setelah dilapisi lilin, celupkan kain ke dalam cairan
pewarna. Celupkan berulang-ulang sampai mendapat warna seperti yang
diinginkan. Setelah selesai, jemur kain di atas gawangan.
7. Pembatikan Kedua. Setelah kain kering, lakukan proses membatik lagi
untuk menambah lapisan warna dan motif.
8. Pencelupan Kedua. Setelah selesai membatik, celupkan kain ke dalam
cairan pewarna kedua. Jumlah pencelupan selama proses membatik
bervariasi, tergantung jumlah warna yang Anda inginkan.
9. Menghilangkan Lilin. Cara menghilangkan lilin yang ada di atas kain
adalah dengan merebus kain. Setelah itu, jemur batik sampai kering.

5. Pemarasan UMKM Batik Shiha Ali


1) Kain Batik

Kain batik terdiri dari Batik Tulis maupun Batik Printing dengan pilihan motif
dan kualitas kain yang bervariasi. Kami membanderol harga kain batik mulai dari
Rp. 180.000,- – Rp. 1.500.0001.-

2) Jilbab Batik

Jilbab Batik merupakan perpaduan antara kain jilbab yang diberi jahitan batik
tuilis sehingga menghasilkan jilbab yang unik dan elegan. Jibab batik tulis kami
jual dengan kisaran harga Rp. 75.000,- – Rp. 85.000,-
3. Baju Batik
Kami menyediakan baju laki-laki dan perempuan dengan kualitas jahitan yang
bagus dan tersedia berbagai macam model dan ukuran. Kami juga menerima jasa
penjahitan kain batik oleh penjahit yang terpercaya. Dan untuk saat ini saja Batk
tulis shihaali kebanjiran order, untuk membuat motif-motif baru saja kesulitan
karna masih banyaknya pesenan batik yang belum terselesaikan sebagaimana di
ungkapkan oleh levi rahmawati sebagai berikut:
“kebanyakan mas udah pada order baju batik mas jadi sekarang masih banyak
yang harus di buat mas, dan tidak membuat motip-motip terbaru mas yang order
juga kebanyakan masih dari dinas-dinas mas karna seragam, dan juga pernah
mengirim ke luar negeri mas”
BAB V
KESIMPILAN DAN SARAN

Kesimpulan :
Batik merupakan salah satu kesenian khas Indonesia yang sangat indah dan perlu
dilestarikan. Di Kabupaten Tulang Bawang Yayasan Siha Ali merupakan salah
satu contoh upaya untuk melestarikan budaya Indonesia melalui program
pembatiknya. Akan tetapi minat masyarakat untuk mendatangi tempat tersebut
sangatlah minim, untuk dapat menarik minat pengunjung agar mau datang ke
Yayasan siha Ali, diperlukan sebuah strategi terkait pemasaran batik tersebut,
tujuannya tidak hanya untuk dijual dan meningkatkan UMKM akan tetapi
diharapkan juga sebagai media pengenalan batik bagi masyarakat agar batik
tersebu dapat tetap dilestarikan. Dalam memasarkan produk, dapat menggunakan
strategi pemasaran berikut ini untuk meningkatkan daya saing:
a. Segmentasi, dimana kita harus memiliki segmentasi secara khusus lebih
memfokuskan kepada konsumen usia muda (16-30 tahun) yang bertujuan
untuk meningkatkan batik di kalangan kawula muda.
b. Target pasar produk adalah konsumen batik seragam dan kombinasi bagi
perusahaan, event organizer, pabrik, hotel, instansi pemerintah maupun
sekolah.
c. Posisi pasar tetap memfokuskan menjadi allternatif utama produk batik,
terutama batik seragam dan kombinasi dengan memberikan kualitas
produk yang baik.
d. Dari segi bauran pemasaran, strategi pemasaran produk adalah membuat
produk sesuai keinginan dan kebutuhan konsumen. Strategi harga yang
dilakukan adalah relatif lebih mahal dari harga batik yang beredar di
pasaran karena bahan yang berkualitas tinggi dan kreatifitas desain.

Saran :
 Masyarakat diharapkan lebih mengembangkan kreativitas nya terutama
dalam bidang membatik karena tidak dapat di pugkiri batik merupakan
budaya indonesia yang harus di wariskan secara turun temurun.
 Pelestarian batik tidak hanya dapat dilakukan oleh yayasan siha ali saja
akan tetapi seluruh elemen seperti masyarakat, pemerintah, desa juga harus
terlibat dalam melestarikan batik.
 Yayasan Siha Ali harus terus dikembangkan dan terus berinovatif dalam
memanfaatkan dan menggunakan teknologi yang ada agar tidak terlalu
tertinggal zaman.
BAB VI
PENUTUP
Batik adalah hasil karya bangsa Indonesia yang merupakan perpaduan antara seni dan
teknologi oleh leluhur bangsa Indonesia. Batik Indonesia dapat berkembang hingga
sampai pada suatu tingkatan yang tak ada bandingannya baik dalam desain/motif
maupun prosesnya. Corak ragam batik yang mengandung penuh makna dan filosofi
akan terus digali dari berbagai adat istiadat maupun budaya yang berkembang  di
Indonesia. Motif Batik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, motif adalah corak
atau pola. Motif adalah suatu corak yang di bentuk sedemikian rupa hinga menghasilkan
suatu bentuk yang beraneka ragam.

Indonesia mempunyai beberapa motif yang terkait dengan budaya setempat. Beberapa
faktor yang mempengaruhi lahirnya motif-motif batik antara lain adalah letak geografis,
misalnya di daerah pesisir akan menghasilkan batik dengan motif yang berhubungan
dengan laut, begitu pula dengan yang tinggal di pegunungan akan terinspirasi oleh alam
sekitarnya; sifat dan tata penghidupan daerah; kepercayaan dan adat di suatu daerah;
serta keadaan alam sekitar termasuk flora dan fauna.

Pada masa saat ini kebudayaan indonesia hampir punah seiring dengan perkembangan
zaman, padahal jika kita melihat di sekliling kita banyak sekali anak-anak muda kaum
milenial yang seharusnya melestarikan budaya membatik tersebut dengan
memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada. Batik adalah warisan budaya indonesia
yang harus terus dilestarikan, bahkan jika ditelusuri lebih dalam batik juga memiliki
nilai jual yang sangat tinggi dan bahkan dapat membantu UMKM di indonesia khusus
nya warga desa setempat.
DAFTAR PUSTAKA

https://bbkb.kemenperin.go.id/index.php/post/read/
pengertian_motif_batik_dan_filosofinya_0

Nurainun, N. (2008). Analisis industri batik di Indonesia. Fokus Ekonomi, 7(3), 24399.


file:///C:/Users/ACER/Downloads/1647-Article%20Text-1432-1-10-20130730.pdf

Sara, E. M. D., Ernawati, E., & Johar, A. (2019). Implementasi Metode Point Minutiae
Untuk Mengidentifikasi Jenis Batik Pada Batik Besurek Dengan Berbasis
Tekstur. Rekursif: Jurnal Informatika, 7(1).
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/rekursif/article/view/5532

Putri, Y. A. (2020). Klasifikasi Jenis Batik Menggunakan Algoritma Convolutional


Neural Network (CNN) (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Malang).
https://eprints.umm.ac.id/58446/

Nuris, N. D. (2015). Kearifan Lokal pada Jenis dan Motif Batik Trusmi Berdasarkan
Nilai-nilai Filosofis Masyarakat Cirebon (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan
Indonesia).
http://repository.upi.edu/id/eprint/22176

Wibowo, D. H., & Zainul Arifin, S. (2015). Analisis strategi pemasaran untuk
meningkatkan daya saing UMKM (Studi pada Batik Diajeng Solo). Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB), 29(1).
http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?
article=371075&val=6468&title=ANALISIS%20STRATEGI%20PEMASARAN
%20UNTUK%20MENINGKATKAN%20DAYA%20SAING%20UMKM%20Studi
%20pada%20Batik%20Diajeng%20Solo

Foto : Survei/Dokumen Pribadi


LAMPIRAN
(Sumber Dokumen Pribadi)

Anda mungkin juga menyukai