Anda di halaman 1dari 107

LAPORAN INDIVIDU PROGRAM MAGANG III

UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG


DI SMPN 2 KEPANJEN

Jl. Locari 207 Cempokomulyo kepanjen – Kabupaten Malang Telp. (0341) 395503
(Di susun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Program Magang 3)

Disusun Oleh :
Marthenci Haluruk
NPM. 150401020044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
TAHUN 2018

i
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
limpahan rahmat, dan karunia-Nya kepada penyusun sehingga penyusun diberi
kemudahan dalam melaksanakan kegiatan Program Magang 3 Universitas
Kanjuruhan Malang di SMPN 2 Kepanjen. Program magang ini memberikan banyak
sekali manfaat sebagai bekal masa depan. Melalui kegiatan ini penyusun telah belajar
banyak hal terutama dalam berorganisasi, saling memahami, saling bertukar pikiran,
dan masih banyak hal lagi yang kami dapatkan.
Laporan ini merupakan hasil kegiatan yang telah dilakukan selama
melaksanakan kegiatan Magang 3 di SMPN 2 Kepanjen yang dimulai pada tanggal
24 September 2018 sampai dengan 24 Nopember 2018. Tentunya, semua ini dapat
terwujud bukan karena diri pribadi, tetapi banyak pihak yang telah membantu dalam
melaksanakan kegiatan Magang 3, sehingga dapat berjalan dengan lancar.
Pada kesempatan ini, penyusun menyampaikanucapan terima kasih kepada :
1. Keluarga yang saya cintai terutama kepada orangtua yang telah memberikan
dukungan moral dan materi.
2. Ketua LP3L beserta staff yang telah memberikan semua informasi pelaksanaan
kegiatan Parogram Magang 3 di Sekolah.
3. Ibu Hanik Lifdiati, M.Psi selaku Kepala SMPN 2 Kepanjen.
4. Bapak Riyanto, M.Pd selaku Guru Pamong Magang yang telah membimbing
penulis sekaligus mahasiswa praktikan di SMPN 2 Kepanjen.
5. Rekan-rekan seperjuangan mahasiswa program magang 3 di SMPN 2 Kepanjen.
6. Bapak/ ibu guru dan karyawan SMPN 2 Kepanjen yang sudah membantu
melancarkan pelaksanaan kegiatan program magang 3 selama ini.
7. Semua pihak yang dapat disebutkan satu persatu yang telah membatu dalam
pelaksanaan kegiatan Program Magang 3 Universitas Kanjuruhan Malang Di
SMPN 2 Kepanjen.
Dalam penyusunan laporan ini, penyusun menyadari masih banyak kekurangan
dalam pelaksanaan maupun penyusunan laporan kegiatan Magang 3, sehingga kritik
maupun saran yang dapt membangun sangat diperlukan demi kesempurnaan laporan
ini. Sehingga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi pihak

iii
SMPN 2 Kepanjen dan Mahasiswa Program Magang 3 Universitas Kanjuruhan
Malang

Malang, 24 November 2018


Penyusun

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN
JUDUL...................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................................ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. iii
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. v
ABSTRAK ................................................................................................................................vii
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Tujuan Magang III .................................................................................................... 2
1.3 Manfaat Program Magang III .................................................................................. 3
1.3.1 Manfaat bagi Mahasiswa .................................................................................... 3
1.3.2 Manfaat bagi Sekolah Tempat Magang ........................................................... 3
1.3.3 Manfaat bagi Universitas Kanjuruhan Malang .............................................. 3
1.4 Analisa Situasi .................................................................................................................. 4
1.5 Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan Magang ............................................ 5
1.5.1 Pengajaran Mikro .................................................................................................... 6
1.5.2 Pembekalan Magang 3 ............................................................................................. 6
1.5.3 Pembuatan Persiapan Mengajar............................................................................. 6
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL KEGIATAN PPL .... 7
2.1 Persiapan .......................................................................................................................... 7
2.1.1 Pengajaran Mikro (Micro Teaching) ...................................................................... 7
2.2 Pelaksanaan Magang 3 ............................................................................................. 12
2.3 Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi .................................................................... 15
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 19
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 19
B. Saran .......................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 23
LAMPIRAN ............................................................................................................................. 24
KALENDER 2018/2019 ...................................................................................................... 25
HARI EFEKTIF SEKOLAH, HARI EFEKTIF FAKULTATIF DAN HARI LIBUR
SEKOLAH DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MALANG ...................................... 27
PROGRAM TAHUNAN ..................................................................................................... 32

v
PROGRAM SEMESTER ................................................................................................... 34
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ......................................................... 35
ANALISIS ULANGAN ....................................................................................................... 81
DOKOMENTASI ................................................................................................................ 83

vi
ABSTRAK

LAPORAN KEGIATAN PROGRAM MAGANG 3


DI SMP NEGERI 2 KEPANJEN

Oleh :
Marthenci Haluruk
NPM. 150401020044

Program Magang 3 merupakan salah satu mata kuliah yang bersifat intrakulikuler.
Pada magang 3 ini mahasiswa langsung berinteraksi dengan peserta didik, sehinga
dibutuhkan persiapan yang matang. LP3L Universitas Kanjuruhan Malang selaku lembaga
yang diberi amanah mengelola program magang 3 memberi pembekalan khusus tentang
pelaksanaan magang 3 dalam menyiapkan mahasiswa yang akan terjun langsung di sekolah.
Pengetahuan dan keterampilan diberikan untuk mahasiswa sebagai bekal dalam menghadapi
dunia kerja di bidang pendidikan secara khusus dan dunia kerja secara umum.
SMPN 2 KEPANJEN yang beralamatkan di Jl Locari adalah salah satu lokasi
yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan magang 3 mahasiswa Universitas
Kanjuruhan Malang selama ± 2 bulan satu minggu. Kegiatan Magang 3 dilaksanakan
pada tanggal 24 September sampai dengan 24 Nopember 2018.
Dalam kegiatan Magang 3 ini, mahasiswa melakukan kegiatan mengajar yang
terbimbing. Mahasiswa menjalankan program mengajar minimal 12 kali pertemuan.
Metode yang digunakan dalam mengajar beragam, seperti metode diskusi, tanya
jawab, penugasan dan Discovery Learning.
Praktikan telah menyelesaikan tugas mengajar sebanyak 12 kali selama
kegiatan magang 3 berlangsung. Mengampu mata pelajaran IPS dengan tatap muka 4
kali seminggu dan setiap minggunya praktikan mengajar selama 8 jam.
Secara keseluruhan program kerja magang 3 terlaksana dengan baik,
meskipun masih terdapat beberapa kendala seperti pengelolaan kelas yang terkadang
sulit untuk dikondisikan. Namun, semua itu merupakan sebuah proses untuk menuju
yang lebih baik lagi.
Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, praktikan telah melaksanakan
pembuatan rencana pembelajaran sebanyak 3 RPP, melakukan kegiatan praktik
vii
mengajar sebanyak 10 kali pertemuan, dan melakukan 16 kali evaluasi yaitu,
penugasan kelompok, penugasan individu maupun ulangan harian, belajar untuk
mata pelajaran IPS di kelas VIIG, H, dan I
Dalam pelaksanaan praktik mengajar metode yang digunakan yaitu
menggunakan metode diskusi, tanya jawab, da penugasan. Melalui kegiatan magang
3 ini, praktikan mendapatkan banyak bekal seperti pengalaman serta gambaran nyata
tentang kegiatan pembelajaran, serta nilai-nilai seperti kerja keras, kerjasama,
tanggung jawab, dan disiplin. Selain itu, dapat membantu mahasiswa dalam
mempersiapkan diri untuk menjadi tenaga pendidik yang profesional dan memiliki
keterampilan mengajar. Untuk pelaksanaan magang 3 periode yang akan datang ada
baiknya jika antara pihak sekolah dan mahasiswa lebih meningkatkan kerjasama agar
dapat lebih bermanfaat bagi semua pihak.

viii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Guru merupakan jabatan professional yang memberikan layanan ahli dan
menuntut kemampuan akademik dan pedagogic yang memadai. Guru sebagai jabatan
professional harus disiapkan melalui program pendidikan yang relative lama dan
dirancang berdasarkan standar kompetensi guru. Oleh karena itu diperlukan waktu dan
keahlian untuk membekali para lulusannya dengan berbagai kompetensi, dari
penguasaan bidang study, landasan keilmuan kegiatan mendidik, sampai strategi
menerapkannya secara professional di lapangan.
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru mewajibkan guru memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik. Pada pasal 4 peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 ditegaskan bahwa sertifikat pendidik profesi yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga
kependidikan yang terakreditasi, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun
masyarakat. Pendidikan tersebut dilaksanakan setelah jenjang program S1 (Sarjana).
Pasal 1 ayat (1) PP No.74/2008 tentang guru, menyatakan bahwa guru adalah
pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan
formal di tingkat pendidikan dasar dan menengah. Sejalan dengan pernyataan ini,
seorang guru harus memiliki kompetensi yang di harapkan yaitu dapat melaksanakan
peran, tugas, dan fungsinya sebagai guru professional, yaitu kompetensi pedagogic,
professional, kepribadian, dan sosial. Kompetensi ini disiapkan melalui pendidikan
akademik dan pendidikan profesi.
Belajar dengan berbuat (Learning by doing) merupakan salah satu prinsip
pembelajaran dalam rangka pembentukan keterampilan, pengetahuan dan sikap.
Dengan prinsip ini, pengetahuan dan sikap terbentuk melalui pengalaman dalam
menyelesaikan kegiatan-kegiatan yang ditugaskan termasuk mengatasi masalah-
masalah yang dihadapi di lapangan. Magang adalah pembelajaran dengan berbuat,
sangat tepat untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

1
Magang merupakan nomenklatur matakuliah yang di programkan untuk
aktivitas praktikum mahasiswa, baik melalui pembelajaran dalam peerteaching maupun
praktik pembelajaran di kelas yang sesungguhnya. Setelah memperoleh pengayaan
wawasan teori pendidikan dari tatap muka perkuliahan dan tugas terstruktur, setiap
mahasiswa diharuskan melatih kemampuan diri dalam mengaplikasikannya. Hal ini
dimaksudkan agar wawasan teori (pengetahuan) yang dimiliki mahasiswa kian terasah
dan disertai dengan keterampilan pembelajaran yang di butuhkan. Disamping
keterampilan mengajar mahasiswa perlu mengetahui tentang manajemen pengelolaan
sekolah.
Universitas Kanjuruhan Malang sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK) telah merancang dan menetapkan program magang sebagai
bagian internal kurikulum yang dilaksanakan secara berjenjang, yaitu Magang I,
Magang II, dan Magang III. Setiap program magang dilaksanakan dengan waktu dan
tujuan yang berbeda. Magang I dilaksanakan selama satu minggu,dalam bentuk
observasi, dimana calon tenaga pendidik mengumpulkan informasi terkait sekolah
tempat magang untuk diolah dan di jadikan laporan kepada Universitas tempat
menempuh kuliah. Magang II dilaksanakan dalam waktu serupa dengan sebelumnya
namun tujuannya adalah membuat perangkat pembelajaran. Dan magang III yang
dilaksanakan pada tahun 2018 oleh calon tenaga pengajar tahun 2015 berlangsung
selama 61 hari (9 minggu). Masing-masing program magang memiliki bobot SKS
sebagai berikut Magang 1 berbobot 1 SKS, Magang II berbobot 1 SKS, dan Magang
III berbobot 3 SKS. Kegiatan magang ini dilaksanakan pada komunitas sekolah,
sedangkan pembimbingnya dilakukan oleh Dosen Pembimbing Magang (DPM) dan
Guru Pembimbing Magang (GPM) di sekolah yang memenuhi persyaratan
sebagaimana yang ditentukan.

1.2 Tujuan Magang III


Secara umum, program magang bertujuan untuk membentuk pengetahuan,
keterampilan, dan sikap profesional mahasiswa sebagai calon pendidik. Namun secara
khusus program magang III bertujuan khusus sebagai berikut. agar peserta merasakan
langsung proses pembelajaran dan memantapkan jati diri pendidik, dengan menjadi
asisten guru, yang dilakukan antara lain melalui kegiatan berikut:
(1) Mengajar dengan bimbingan melekat guru pamong dan dosen pembimbing.
(2) Melaksanakan tugas-tugas pendampingan peserta didik dan kegiatan ekstra.

2
1.3 Manfaat Program Magang III
Program magang ini diharapkan bermanfaat bagi mahasiswa, sekolah tempat
magang, dan FKIP Universitas Kanjuruhan Malang. Semua itu dijabarkan sebagai
berikut.

1.3.1 Manfaat bagi Mahasiswa


Mahasiswa diharapkan:
a. Mendapatkan pemahaman, penghayatan, dan pengalaman di bidang
manajemen dan kultur sekolah.
b. Mendapatkan pengalaman melalui pengamatan terhadap proses membangun
kompetensi pedagogik, kepribadian, dan sosial di sekolah.
c. Mendapatkan pengalaman dan penghayatan melalui pengamatan terhadap
proses pembelajaran di kelas.
d. Memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja secara
interdisipliner, sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu dalam
mengatasi permasalahan pendidikan yang ada di sekolah.
e. Memperoleh daya penalaran dalam melakukan penelaahan, perumusan dan
pemecahan masalah pendidikan yang ada di sekolah.
f. Memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan pembelajaran
dan kegiatan manajerial di sekolah.
g. Memberi kesempatan untuk dapat berperan sebagai motivator, fasilitator,
dinamisator, dan membantu pemikiran sebagai problem solver.

1.3.2 Manfaat bagi Sekolah Tempat Magang


Sekolah tempat magang diharapkan:

a. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan antara sekolah tempat


magang dengan Universitas Kanjuruhan Malang.
b. Memperoleh kesempatan untuk ikut serta dalam menyiapkan calon guru yang
berdedikasi dan professional
c. Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi dalam
merencanakan serta melaksanakan pengembangan sekolah.

1.3.3 Manfaat bagi Universitas Kanjuruhan Malang


a. Mendapatkan masukan yang berguna untuk penyempurnaan kurikulum yang
sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja.

3
b. Membangun sinergitas antara sekolah dengan Universitas Kanjuruhan dalam
mempersiapkan lulusan yang bermutu.
c. Mendapatkan umpan-balik tentang kompetensi akademik mahasiswa
Keguruan Universitas Kanjuruhan Malang.

1.4 Analisa Situasi


Banyaknya Sekolah Menengah Pertama di Malang membuat sekolah saling
berkompetisi untuk menjadi SMP terbaik. Menghadapi kompetisi ini, SMPN 2
Kepanjen melakukan usaha pebenahan melalui berbagai cara, baik dengan
pembenahan pada sarana dan prasarana maupun kualitas pembelajarannya.

Sarana dan prasara yang menunjang proses belajar mengajar terdiri atas
beberapa fasilitas, yaitu tersedianya ruang kelas untuk pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar,ruang IT, laboratorium IPA laboratorium computer, UKS, Mushola,
Perpustakaan, Ruang Administrasi, dan Ruang Guru. Selain itu, untuk meningkatkan
prestasi peserta didik dalam bentuk akademik maunpun non-akademik, sekolah
menyediakan kegiatan ekstra kurikuler yang dilaksanakan diluar jam KBM. Kegiatan
ekstra kurikuler yang dilaksanakan di SMPN 2 Kepanjen diantaranya, OSIS, Pramuka,
Paduan Suara, dan lain-lain yang dimaksudkan untuk mengoptimalkan potensi minat
dan bakat siswa.

Informasi-informasi yang diperoleh pada saat observasi melalui pengamatan


langsung dan penjelasan yang diberikan oleh perangkat sekolah diantaranya:

1. Kegiatan Akademik

Kegiatan belajar mengajar di SMPN 2 Kepanjen pada hari senin dimulai pada
pukul 08.00 WIB dan berakhir pada pukul 14.10 WIB, Pada hari selasa-kamis dimulai
pada pukul 07.20 WIB dan berakhir pada pukul 13.20 WIB, Pada hari jumat dimulai
pada pukul 07.20 WIB dan berakhir pada pukul 08.40 WIB, sedangkan pengembangan
Diri di mulai pukul 08.55 dan berakhir pada pukul 10.15 WIB, dan pada hari sabtu
kegiatan belajar mengajar dimulai pada pukul 08.00 WIB dan berakhir pada pukul
13.20. Kedisiplinan peserta didik secara keseluruhan masih kurang baik. Masih sering
dijumpai perserta didik yang terlambat datang ke sekolah. Sementara peserta tenaga
pengajar tergolong cukup disiplin dengan datang, mulai mengajar dan pulang sesuai
dengan jadwal yang ditentukan oleh sekolah. Dari hal ini bisa dikatakan bahwa Guru

4
sudah menyadari tugas dan peran mereka selaku panutan dalam lingkungan sekolah
yang harus jiwa professional dalam diri masing-masing.

2. Kondisi Media dan Sarana Pembelajaran

Sarana pembelajaran di SMPN 2 Kepanjen cukup mendukung bagi kelancaran


kegiatan belajar mengajar, karena ruang teori dan praktek terpisah. Sarana yang ada di
SMPN 2 Kepanjen meliputi:

a. Media pembelajaran yang ada meliputi Whiteboard, Boardmarker, dan


LCD.
b. Laboratorium SMPN 2 Kepanjen memiliki Laboartorium IPA, dan
Laboritorium Komputer.
c. Perpustakaan
d. Kegiatan kesiswaan

kegiatan kesiswaan yang dilaksanakan di SMPN 2 Kepanjen antara lain


Pramuka, PMR dan OSIS. Setiap kegiatan kesiswaan memiliki jadwal masing-masing
untuk pelaksanaannya. Semua kegiatan itu dimaksudkan agar siswa mampu
menigkatkan potensi dibidang non-akademik.

1.5 Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan Magang


Kegiatan Program Magang 3 dilaksanakan setelah mahasiswa lulus program
magang 1 dan program magang 2, dengan nilai minimal B. Program Magang III
bertujuan agar peserta merasakan langsung proses pembelajaran dan memantapkan jati
diri pendidik, dengan menjadi asisten guru, yang dilakukan antara lain melalui kegiatan
mengajar dengan bimbingan melekat guru pamong dan dosen pembimbing, penjabaran
kurikulum kedalam perangkat pembelajaran yang digunakan guru; melaksanakan
tugas-tugas pendampingan peserta didik dan kegiatan ekstra kurkulum. Perumusan
rancangan kegiatan Magang 3 disusun agar dalam pelaksanaan nya dapat terarah, baik
itu untuk kegiatan belajar teori maupun kegiatan belajar praktik agar hasil yang dicapai
bisa maksimal.

Persiapan ini meliputi :

5
1.5.1 Pengajaran Mikro
Pengajaran mikro dilaksanakan di semester 6 dengan tujuan untuk memberikan
bekal awal dalam pelaksanaan magang 3. Dalam kegiatan ini mahasiswa melakukan
praktik mengajar di depan teman-teman sejawat melalui bimbing dosen.

1.5.2 Pembekalan Magang 3


Pembekalan Magang 3 dimaksudkan untuk memberikan bekal kepada
mahasiswa yang nantinya akan melaksanakan praktek agar siap menjalani di lokasinya
masing-masing.

1.5.3 Pembuatan Persiapan Mengajar


Sebelum praktikan melaksanakan praktik mengajar dikelas, terlebih dahulu
praktikan membuat persiapan mengajar dengan materi seperti yang telah ditentukan
oleh guru pembimbing. Perumusan rancangan kegiatan Magang 3 tersebut meliputi
pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan penyiapan materi bahan
ajar (media pembelajaran dan materi ajar). Kegiatan belajar mengajar direncanakan 14
kali tatap muka. Dalam 1 minggu terdapat 2 kali pertemuan dengan Sub pokok
bahasann yang berbeda. Denagn jumlah tenga pengajar dan staf/karyawan sejumlah
kurng lebih 38 orang dan jumlah siswa keseluruhannya sekitar 700 siswa.

6
BAB II

PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL KEGIATAN PPL

Kegiatan magang 3 dilaksanakan selama kurang lebih 2 (dua) bulan, terhitung


mulai tanggal 24 September 2018 sampai dengan 24 November 2018. Program
Individu yang direncanakan untuk dilaksanakan di SMPN 2 Kepanjen meliputi
persiapan, pelaksanaan dan analisis hasil. Uraian tentang hasil pelaksanaan program
individu sebagai berikut:

2.1 Persiapan
Persiapan kegiatan magang 3 adalah hal yang paling utama yang harus
dilakukan. Hal tersebut dilakukan untuk mempersiapkan mahasiswa dalam
melaksanakan magang 3 baik berupa persiapan fisik maupun mentalnya untuk dapat
mengatasi permasalahan yang akan muncul selanjutnya dan sebagai sarana persiapan
program apa yang akan dilaksanakan nantinya. Sebagai bekal mahasiswa dalam
melaksanakan magang 3 sebelum terjun ke lokasi, persiapan yang dilaksanakan adalah
sebagai berikut :

2.1.1 Pengajaran Mikro (Micro Teaching)


Guru adalah sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatihan,
pengembangan program, pengelolaan program dan tenaga professional. Tugas dan
fungsi guru tersebut menggambarkan kompetensi yang harus dimiliki oleh guru yang
profesional. Oleh karena itu, para guru harus mendapatkan bekal yang memadai agar
dapat menguasai sejumlah kompetensi yang diharapkan tersebut dengan melalui
pembentukan kemampuan mengajar (Teaching Skill) baik secara teoritis maupun
praktis. Secara praktis bekal kemampuan mengajar dapat dilatihkan melalui kegiatan
microteaching atau pengajaran mikro. Program ini dilaksanakan dalam mata kuliah
yang wajib tempuh bagi mahasiswa yang akan mengambil magang 3 pada semester
berikutnya. Persyaratan yang diperlukan untuk mengikuti mata kuliah ini adalah telah
lulus mata kuliah magang 1 dan manang 2 dengan nilai minimal B, dan mahasiswa
yang telah menempuh minimal semester 6.

Dalam pelaksanaan perkuliahan, mahasiswa diberikan materi tentang


bagaimana mengajar yang baik dengan disertai praktik untuk mengajar dengan peserta

7
yang diajar adalah teman sekelompok atau Peer-Teaching. Keterampilan yang
diajarkan dan dituntut untuk dimiliki dalam pelaksanaan mata kuliah ini adalah berupa
ketrampilan-ketrampilan yang berhubungan dengan persiapan menjadi seorang calon
guru atau pendidik.

1. Observasi Pembelajaran di Kelas

Dalam observasi pembelajaran di kelas mahasiswa memperoleh gambaran


pengetahuan dan pengalaman pendahuluan mengenai tugas-tugas seorang guru di
sekolah. Observasi lingkungan sekolah atau lapangan juga bertujuan untuk
memperoleh gambaran tentang aspek -aspek karakteristik komponen kependidikan dan
norma yang berlaku di tempat magang 3. Observasi ini dilakukan pada saat mengikuti
program magang 1 dan magang 2.

Berikut merupakan hal yang diobservasi yaitu:

a. Perangkat Pembelajaran

1) Kurikulum 2013

Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum 2013 (K13 Revisi 2017).

2) Silabus

Silabus yang digunakan masih menggunakan Silabus sesuai K13

3) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang digunakan menggunakan RPP


berdasarkan K13 edisi revis 2017.

b. Proses Pembelajaran

1) Membuka pelajaran

Guru memberikan salam kepada peserta didik, langsung dijawab oleh peserta
didik. Selanjutnya guru mengondisikan kelas agar peserta didik siap untuk menerima
materi yang akan diberikan. Pembukaan pembelajaran diikuti dengan melakukan
presensi siswa lalu kemudian guru memotivasi siswa agar lebih semangat dalam
mengikuti pembelajaran.

8
2) Penyajian materi

Guru menyampaikan materi dengan cara menunjukan hal yang berkaitan


dengan pelajaran, kemudian siswa mengamati dan menanyakan hal-hal yang tidak di
pahami, dilanjutkan dengan penjelasan materi oleh guru. Dalam penjelasan materi
diberikan contoh-contoh yang terjadi disekitar kita sehingga peserta didik mudah
memahami materi yang diberikan.

3) Metode pembelajaran

Dalam menyampaikan materi, guru menggunakan metode pembelajaran


dilakukan dengan Scientific Learning sesuai Kurikulum 2013, yakni students Center
dimana siswa adalah pusat kegiatan belajar mengajar.

4) Penggunaan bahasa

Dalam penyampaian materi guru menggunakan bahasa Inggris dan bahasa


Indonesia yang formal hanya saat siswa tidak memahami arti dari instruksi ata
penjelasan yang disampaikan oleh guru.

5) Penggunaan waktu

Satu kali pertemuan dalam mengajar di kelas adalah 2 jam pelajaran atau 80
menit. Dalam pelaksanaan magang 3 waktu yang digunakan dalam mengajar dibagi
menjadi 3 tahapan. 10 menit pertama digunakan mahasiswa untuk memberikan
apersepsi (Pre-activity) kepada siswa sebagai pembukaan kegiatan belajar mengajar.
Bagian kedua yaitu 50 menit digunakan untuk penyampaian materi. Jam terakhir yang
digunakan yaitu dialokasikan 10 menit untuk membuat kesimpulan dari materi
pelajaran yang telah dipelajari, melakukan evaluasi dan penutup.

6) Gerak

Gerak guru saat di dalam kelas meliputi (a). Guru berdiri di depan kelas
memberikan materi kepada peserta didik, (b). Guru berkeliling di dalam kelas
dimaksudkan agar siswa merasa diperhatikan dan mengontrol siswa agar tidak gaduh
di dalam kelas.

7) Cara memotivasi siswa

9
Cara memotivasi siswa disaat siswa sudah mulai jenuh dengan keadaan kelas,
guru mengalihkan perhatian siswa dengan cara sejenak, atau memutar video
pembelajaran sehingga diharapkan setelah itu siswa tidak lagi merasa jenuh dalam
menerima materi.

8) Teknik bertanya

Teknik bertanya yang dilakukan oleh guru yaitu menanyakan kembali materi
sebelumnya, guru juga menanyakan materi yang baru diberikan dengan secara acak
kepada siswa, dan guru juga memberikan contoh dan jawaban guna mengarahkan
jawaban siswa sehingga jawaban dari siswa benar.

9) Teknik penguasaan kelas

Teknik penguasaan kelas dilakukan dengan cara mengkondisikan siswa agar


selalu semangat, selalu memperhatikan saat guru menjelaskan materi, menjaga agar
siswa tidak jenuh, tidak ribut, serta guru mampu membangkitkan motivasi siswa dalam
menumbuhkan rasa ingin tahu untuk dapat menguasai materi yang telah diberikan.

10) Penggunaan media

Media pembelajaran yang digunakan saat guru mengajar adalah Buku


Pegangan siswa ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMP/MTS KELAS V11,berupa
gambar.

11) Bentuk dan cara evaluasi

Evaluasi dilakukan dengan cara memberikan penugasan dan ulangan kepada siswa.

12) Menutup pelajaran

Guru menutup pelajaran dengan cara menyampaikan ringkasan materi yang


telah diberikan pada hari ini, kemudian guru juga memberikan informasi mengenai
materi apa yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

c. Perilaku Siswa

1) Perilaku siswa di dalam kelas


a) Sebagian besar siswa memerhatikan penjelasan guru.

10
b) Beberapa siswa ada yang mengobrol dengan temannya saat guru
menjelaskan materi.
2). Perilaku siswa di luar kelas
Siswa ada yang istirahat di dalam kelas dan ada yang di kantin.
Dari observasi di atas didapatkan suatu kesimpulan bahwa kegiatan belajar
mengajar sudah berlangsung baik. Sehingga peserta magang 3 hanya tinggal
melanjutkan saja, dengan membuat persiapan mengajar seperti :

a. Rencana pelaksanaan pembelajaran


b. Menyusun materi pelajaran
c. Media pembelajaran
d. Kisi-kisi soal
e. Rekapitulasi Nilai
f. Analisis hasil belajar
g. Alokasi waktu
h. Soal evaluasi
Dalam pelaksanaan KBM, terbagi atas dua bagian yaitu praktik mengajar

terbimbing dan praktik mengajar mandiri. Dalam praktik mengajar terbimbing

mahasiswa dibimbing dalam persiapan dan pembuatan materi, sedangkan praktik

mengajar mandiri mahasiswa diberi kesempatan untuk mengelola proses belajar secara

penuh, namun demikian bimbingan dan pemantauan dari guru tetap dilakukan.

2. Konsultasi dengan Guru Pembimbing

Agar kegiatan belajar mengajar berjalan dengan lancar, maka sebelum

mengajar, mahasiswa praktikan melakukan konsultasi dengan guru pembimbing

tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan materi yang akan digunakan

untuk mengajar.

3. Persiapan Mengajar

11
Sebelum pelaksanaan mengajar di kelas berlangsung, praktikan melakukan

beberapa persiapan demi kelancaran dalam proses belajar mengajar. Persiapan tersebut

meliputi:

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

b. Materi pembelajaran

c. Media pembelajaran

d. Evaluasi pembelajaran

2.2 Pelaksanaan Magang 3

1. Pelaksanaan Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Dalam pelaksanaan kegiatan magang 3, praktikan mendapat tugas untuk

mengajar kelas VII G, H, dan I. Penentuan guru pembimbing dan mata pelajaran yang

akan diampu oleh mahasiswa ditentukan Koordinator guru pamong, sedangkan

mengenai banyaknya kelas yang akan diampu berdasarkan kesepakatan antara

praktikan dan guru pamong.

2. Pelaksanaan Penyusunan Materi Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dibuat agar materi pelajaran yang akan

disampaikan dapat ditentukan. Dengan demikian mahasiswa praktikan dapat menyusun

materi pelajaran yang akan disampaikan pada kegiatan belajar mengajar dikelas.

Pembuatan materi pelajaran dilakukan beberapa hari sebelum mahasiswa mengajar

dikelas. Dalam penulisan materi pelajaran ini penulis mengacu dari materi yang

diberikan oleh guru pamong, materi-materi lain dari internet yang berkaitan dengan

materi yang akan diajarkan.

12
3. Pelaksanaan Pemilihan Metode Mengajar

Metode adalah suatu prosedur untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien.

Metode mengajar adalah cara untuk mempermudah siswa mencapai tujuan belajar atau

prestasi belajar. Metode mengajar bersifat prosedural dan merupakan rencana

menyeluruh yang berhubungan dengan penyajian materi pelajaran. Masing-masing

metode mengajar mempunyai kelebihan kekurangan. Metode mengajar yang dipilih

disesuaikan dengan tujuan belajar dan materi pelajaran yang akan diajarkan. Jadi

metode mengajar bukanlah merupakan tujuan, melainkan cara untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan.

Pemilihan metode mengajar dilakukan bersamaan dengan membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Metode mengajar yang digunakan selama kegiatan

belajar mengajar menggunakan metode Presentai, demonstrasi, tanya jawab, diskusi

kelompok, latihan dan penugasan.

4. Pelaksanaan Pemilihan Media Pembelajaran

Sarana dan prasarana pendukung proses belajar mengajar SMPN 2 Kepanjen

yang terbatas, dapat menjadi hambatan bagi siswa dalam memahami pelajaran yang

disampaikan oleh guru. Salah satu sarana dan prasarana yang ada di SMPN 2 Kepanjen

ini adalah LCD Proyektor. Berdasarkan hasil observasi didapatkan bahwa penyedian

LCD dilaksanakan oleh pihak sekolah dengan jumlah terbatas. Sehingga guru yang

akan menggunakan media harus terlebih dahulu mempersiapkan LCD yang akan

dipakai, apabila tidak dipersiapkan terlebih dahulu nantinya akan dipakai oleh guru

yang lain.

5. Pelaksanaan Praktik Mengajar

13
Dalam pelaksanaan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) mahasiswa diberikan

kepercayaan untuk langsung melaksanakan praktik mengajar. Dalam praktik mengajar

mandiri mahasiswa diberi kesempatan untuk mengelola proses pembelajaran dikelas

secara penuh, namun demikian bimbingan dan pemantauan dari guru pembimbing

tetap dilakukan. Mahasiswa mendapat jadwal mengajar tiga kali seminggu yaitu hari

Selasa, Jumat, dan Sabtu (Kelas VII G, H, I),

Tabel Keterangan jam pelajaran kelas VII G, H, dan I

Waktu Pelajaran di SMPN 2 Kepanjen

NO HARI JAM KELAS


07.20-08.40 VII H
1 Selasa 09.35-10.55 VII I
12.00-12.40 VII G
2 Jumat 07.20-08.40 VII H
08.00-09.20 VII I
3 Sabtu
12.05-13.25 VII G

6. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi adalah proses penimbangan yang diberikan kepada nilai materi

ataupun metode tertentu untuk tujuan atau maksud tertentu pula. Sedangkan penilaian

adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian

hasil belajar peserta didik (PP 19 Tahun 2005, pasal 1). Penimbangan tersebut dapat

bersifat kualitatif maupun kuantitatif dengan maksud untuk mengetahui seberapa jauh

materi atau metode tersebut dapat memenuhi tolak ukur yang telah ditetapkan.

Evaluasi pembelajaran yang digunakan dalam mata pelajaran IPS yaitu dengan

memberikan tugas individu berupa tugas, Presentasi dan pembuatan projek dalam

kelompok dan ulangan harian.

14
2.3 Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi
1. Analisis Hasil Pelaksanaan

Secara umum mahasiswa dalam melaksanakan magang 3 tidak banyak

mengalami hambatan, melainkan mendapat pengalaman dan dapat belajar untuk

menjadi guru yang baik dengan bimbingan guru pembimbing masing-masing di

sekolah. Adapun beberapa hambatan yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan

magang 3 adalah sebagai berikut:

a. Analisis Hasil Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) adalah mahasiswa telah membuat 3 Bab rencana pelaksanaan

pembelajaran untuk mata pelajaran dan IPS yang digunakan selama magang.

Hambatan saat menyusun RPP antara lain kurangnya pemahaman mahasiswa

praktikan(magang 3) dalam format RPP K13 yang sesuai dengan format RPP yang

biasa digunakan di SMPN 2 Kepanjen dan kesulitan dalam membuat indikator

pencapaian untuk kegiatan belajar mengajar.

b. Analisis Hasil Penyusunan Materi Pelajaran

Materi yang dibuat adalah materi mata pelajaran Bahasa Inggris. Saat

menyiapkan materi pelajaran, hal-hal yang menghambat antara lain referensi buku

yang minim sehingga mahasiswa magang 3 harus mencari sendiri sumber belajar.

c. Analisis Hasil Pemilihan Metode Mengajar

Metode mengajar yang digunakan selama kegiatan belajar mengajar yaitu

menggunakan presentasi, demonstrasi, tanya jawab, diskusi, presentasi, latihan dan

penugasan dengan pendekatan Scientific Learning. Pemilihan metode mengajar ini

15
disesuaikan dengan karakteristik materi dan karakteristik siswa yang akan diajar.

Selama menggunakan metode tersebut, proses kegiatan belajar mengajar dikelas

berlangsung cukup efektif. Namun demikian, penggunaan metode ini masih ada

beberapa hambatan yang terjadi, seperti siswa berbicara dengan teman selama proses

belajar mengajar.

d. Analisis Hasil Pemilihan Media Pembelajaran

Media pembelajaran yang digunakan selama praktik mengajar di kelas cukup

bervariasi, diantaranya adalah gambar, whiteboard, spidol, buku paket dan LKS, materi

power point. Hambatan yang dihadapi saat memilih media pembelajaran adalah LCD

yang jumlahnya hanya empat untuk satu sekolah, sehingga penulis berbagi dengan

guru yang. Melihat kondisi yang semacam ini, mahasiswa harus berupaya

untukmembuat media dan alternative mengajar lain agar siswa mampu memahami

materi yang disampaikan selain memakai LCD proyektor.

e. Analisis Hasil Praktik Mengajar

Selama kegiatan magang 3 di SMPN 2 Kepanjen, mahasiswa telah melakukan

kegiatan belajar mengajar selama 14 kali pertemuan pada mata pelajaran IPS

TERPADU dikelas VIII G, H, I. Hambatan yang dihadapi mahasiswa saat mengajar

diantaranya adalah ada beberapa siswa yang sering mengobrol sendiri, membuat gaduh

di dalam kelas sehingga memecah konsentrasi teman yang lainnya. Perilaku siswa

yang sulit dikendalikan ini menyebabkan materi pelajaran yang diberikan oleh

mahasiswa menjadi kurang maksimal untuk diterima oleh siswa dan meyebabkan

adanya perbaikan pada saat ulangan harian.

f. Analisis Hasil Evaluasi Pembelajaran

16
Selama melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas, mahasiswa telah

melakukan lima kali evaluasi, penugasan mandiri maupun kelompok. Evaluasi tersebut

dilakukan 2 kali. Berdasarkan dari berbagai hasil evaluasi tersebut, semua siswa sudah

memenuhi KKM sehingga tidak perlu dilakukan perbaikan. Kriteria Ketuntasan

Minimum untuk mata IPS TERPADU yaitu 75.

2. Refleksi

Berdasarkan dari hasil analisis pelaksanaan program kerja yang telah

dilakukan, terdapat beberapa hambatan atau masalah yang ditemui selama pelaksanaan

program kerja tersebut. Beberapa hambatan atau masalah yang muncul selama

pelaksanaan tersebut perlu diberikan suatu penanganan atau refleksi, agar pelaksanaan

program tersebut dapat berjalan lebih baik. Adapun program-progam yang perlu

diberikan diantaranya adalah:

a. Refleksi Terhadap Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Hambatan pada saat pembuatan RPP adalah kurangnya pemahaman penulis

dalam format RPP, sehingga dilakukan revisi untuk meperbaiki tatanan RPP. Solusi

yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut sebaiknya sebelum melakukan pembuatan

RPP mahasiswa lebih intensifuntuk mempelajari format RPP yang terbaru dalam

pembuatannya dan sering berkonsultasi kepada guru pembimbing.

b. Refleksi Terhadap Hambataan Saat Menyiapkan Materi Pelajaran

Pada saat pelaksanaan menyiapkan materi pelajaran terdapat beberapa

hambatan diantaranya adalah referensi buku sehingga mahasiswa merasa kesulitan

dalam mengembangkan materi pelajaran. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi

hambatan tersebut adalah dengan cara mencari referensi buku dan mencari materi-

17
materi yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan di internet dengan demikian

mahasiswa memiliki banyak referensi, sehingga akan memudahkan mahasiswa dalam

mengembangkan materi pelajaran.

c. Refleksi Terhadap Hasil Memilih Metode Mengajar

Pada saat memilih metode mengajar tidak menemukan hambatan yang berarti.

Namun setelah metode tersebut diterapkan memiliki beberapa masalah yaitu, ada

beberapa siswa yang merasa bosan saat proses pembelajaran. Untuk mengatasi masalah

tersebut maka solusinya adalah dengan menggunakan metode mengajar yang lebih

bervariasi dan menyenangkan pada setiap pertemuannya. Untuk mengatasi kebosanan

siswa, diberikan selingan permainan-permainan yang menarik, membantu konsentrasi

dan melatih daya pikir.

d. Refleksi Terhadap Hambatan Saat Praktik Mengajar

Untuk mengatasi hambatan yang timbul saat praktik mengajar seperti adanya

siswa yang mengobrol sendiri saat guru menjelaskan materi pelajaran, yaitu dengan

cara menegur atau memberi peringatan, memberikan pertanyaan mengenai materi yang

sedang dijelaskan danmemberikan perhatian lebih kepada siswa tersebut. Untuk

mengatasi siswa yang malas mencatat adalah dengan memberikan tugas; menuliskan

kembali materi pelajaran yang telah disampaikan.

e. Refleksi Terhadap Hasil Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi dilakukan dalam bentuk penugasan dan projek dalam setiap akhir bab.

Banyaknya tugas yang dikumpukan oleh peserta didik membuat skor yang diperoleh

mencapai KKM dalam mata pelajaran sehingga tidak perlu diadakan perbaikan.

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pelaksanaan magang 3 tahun 2018 di SMPN

2 Kepanjen yang dilaksanakan pada tanggal 24 September s/d 24 November 2018

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut bahwa :

1. Kegiatan magang 3 yaitu mengajar mata pelajaran IPS dikelas VIII G, H,

dan I telah dilakukan dengan baik, walaupun ada beberapa permasalahan

yang dihadapi seperti kurangnya penguasaan kelas, kurangnya

penguasaan materi, dan lain-lain namun dengan dukungan teman-teman,

guru pembimbing, dosen pembimbing dan kerja keras yang dilakukan,

kegiatan magang 3 sangatlah memberikan hasil yang memuaskan.

2. Pelaksanaan magang 3, sangat dirasakan manfaatnya karena selain

memberikan pengalaman untuk mengelola kelas dan membuat suasana

pembelajaran yang efektif, juga mendapat pengalaman menghadapi

berbagai karakter siswa.

3. Melaksanakan magang 3 sesuai ketentuan akan menumbuhkan rasa

profesional dan tanggung jawab mahasiswa praktikan sebagai calon

pendidik untuk mengelola dan mengkondisikan kelas saat melakukan

pembelajaran.

4. Pelaksanaan magang 3 merupakan salah satu kegiatan untuk memberikan

mahasiswa praktikan menerapkan ilmu yang diperoleh dibangku

perkuliahan, dan diharapkan mampu bereksplorasi untuk menciptakan

kemajuan-kemajuan dalam pelaksanaan pembelajaran terkait dengan

19
pengelolaan kelas. Dengan kata lain mahasiswa akan mengetahui secara

nyata kegiatan baik itu terkait tugas, kewajiban dan tanggung jawab

sebagai seorang pengajar.

5. Selain sebagai tempat menerapkan dan mengaplikasikan ilmu yang

dimiliki, pelaksanaan magang 3 juga menjadi sarana untuk menimba ilmu

dan juga pengalaman yang tidak didapatkan di bangku perkuliahan, salah

satunya dihadapkan dengan permasalahan yang tidak tentu dan datangnya

juga tidak menentu saat proses belajar mengajar disekolah baik itu

mengenai manajemen sekolah ataupun manajemen pendidikan. Hal ini

akan menumbuhkan kedewasaan dalam mencari jati diri guna

menumbuhkan rasa percaya diri pada kemampuan yang dimiliki.

6. Keberhasilan proses belajar mengajar sangatlah dipengaruhi oleh

pendidik atau guru dan peserta didiknya sendiri, selain didukung oleh

sarana dan prasarana yang ada di sekolah itu sendiri.

7. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran mahasiswa telah

melaksanakan pembuatan rencana pembelajaran sebanyak 3 RPP,

melakukan kegiatan praktik mengajar sebanyak 14 kalipertemuan, dan

melakukan 2 kali evaluasi belajar.

8. Masalah yang dihadapi mahasiswa praktikan dapat terselesaikan berkat

bembingan guru pamong.

B. Saran

Adapun saran-saran dari mahasiswa praktikan demi peningkatan dan kemajuan

pelaksanaan program magang 3 di masa yang akan datang dan perbaikan proses

pembelajaran dan pendidikan di SMPN 2 Kepanjen, antara lain:

1. Pihak sekolah
20
Menejemen sekolah di SMPN 2 Kepanjen sudah begitu baik namun

kedisiplinan yang harus ditegakkan demi menumbuhkan semangat dan kualitas yang

lebih baik bagi peserta didik dan seluruh warga sekolah. Kualitas seorang guru yang

mengajar berpengaruh besar pada kualitas siswa yang diampunya. Kegiatan belajar

mengajar dengan menggunakan media yang menarik dan berbeda-beda harus di

perbanyak untuk mengatasi kejenuhan siswa dalam menyerap materi-materi bahasa

Inggris sebagai bahasa asing. Maka dari itu sekolah harus memperhatikan kulaitas

tenaga pengajar terutama dalam penguasaan materi agar gseorang guru benar-benar

menjadi sumber ilmu yang terpercaya bagi peserta didik. Kegiatan pengembangan diri

yang dimiliki sekolah adalah hal yang harus dipertahankan karena sangat membantu

peserta didik untuk mengembangkan kemampuan dan bakat yang dimiliki demi

peningkatan kualitas sekolah.

2. Pihak Universitas Kanjuruhan Malang

Hubungan kerja sama yang baik antara SMPN 2 Kepanjen dengan pihak

Universitas Kanjuruhan Malang perlu dijaga, sebab dalam pelaksanaan kurikulumnya

banyak terdapat kesamaan dan kesesuaian, khususnya dalam bidang studi. Maka dari

itu, secara otomatis hal ini menjadi kesempatan bagi para mahasiswa untuk bersama-

sama meningkatkan program-program pengajaran yang sesuai dengan bidang

keahliannya masing-masing. Pada tahun yang akan datang, pihak Universitas

Kanjuruhan Malang dan SMPN 2 Kepanjen diharapkan tetap menjalankan kerjasama

dalam program kegiatan magang 3 ini.

3. Mahasiswa Peserta magang 3

Bagi mahasiswa yang akan melaksanakan magang 3 terlebih dahulu hendaknya

mengerti, mengetahui, dan memahami rangkaian kegiatan yang akan dijalani.

21
Pembekalan magang 3 yang diadakan oleh pihak universitsas dapat membantu

kelancaran dalam pelaksanaan kegiatan magang 3 ini. Mahasiswa juga perlu aktif

mencari informasi yang lengkap, baik informasi mengenai prosedur pelaksanaan

magang 3 maupun kegiatannya, yang nantinya akan dilaksanakan. Informasi tersebut

dapat diperoleh dari pihak LP3L Universitas Kanjuruhan Malang, sekolah tempat

pelaksanaan magang 3, dosen pembimbing, dari angkatan sebelumnya yang telah

melaksanakan magang 3 maupun tempat informasi lainnya yang bisa menjadi

penunjang. Sebelum melaksanakan magang 3 mahasiswa hendaknya mempersiapkan

diri menjelang proses pembelajaran. Persiapan tersebut meliputi kemampuan teori dan

praktek bidang studi yang akan diampunya. Apabila mengalami kesulitan, mahasiswa

dapat bertanya kepada dosen pembimbing di universitas maupun guru pembimbing di

sekolah. Hal tersebut akan mendukung penguasaan dan penyampaian materi yang

disampaikan disaat melaksanakan magang 3.

22
DAFTAR PUSTAKA

Tim LP3L. 2018. Buku Panduan Magang 3 Mahasiswa Kependidikan. Malang:

Universitas Kanjuruhan Malang

23
24
KALENDER 2018/2019

Juli 2018. Agustus 2018. September 2018. Oktober 2018.


Senin 2 9 16 23/30 Senin 6 13 20 27 Senin 3 10 17 24 Senin 1 8 15 22 29
Selasa 3 10 17 24/31 Selasa 7 14 21 28 Selasa 4 11 18 23 Selasa 2 9 16 23 30
Rabu 4 11 18 25 Rabu 1 8 15 22 29 Rabu 5 12 19 26 Rabu 3 10 17 24 31
Kamis 5 12 19 26 Kamis 2 9 16 23 30 Kamis 6 13 20 27 Kamis 4 11 18 25
Jum'at 6 13 20 27 Jum'at 3 10 17 24 31 Jum'at 7 14 21 28 Jum'at 5 12 19 26
Sabtu 7 14 21 28 Sabtu 4 11 18 25 Sabtu 1 8 15 22 29 Sabtu 6 13 20 27
Minggu 1 8 15 22 29 Minggu 5 12 19 26 Minggu 2 9 16 23 30 Minggu 7 14 21 28

Nopember 2018. Desember 2018. Januari 2019. Pebruari 2019.


Senin 5 12 19 26 Senin 3 10 17 24/31 Senin 7 14 21 28 Senin 4 11 18 25
Selasa 6 13 20 27 Selasa 4 11 18 25 Selasa 1 8 15 22 29 Selasa 5 12 19 26
Rabu 7 14 21 28 Rabu 5 12 19 26 Rabu 2 9 16 23 30 Rabu 6 13 20 27
Kamis 1 8 15 22 29 Kamis 6 13 20 27 Kamis 3 10 17 24 31 Kamis 7 14 21 28
Jum'at 2 9 16 23 30 Jum'at 7 14 21 28 Jum'at 4 11 18 25 Jum'at 1 8 15 22
Sabtu 3 10 17 24 Sabtu 1 8 15 22 29 Sabtu 5 12 19 26 Sabtu 2 9 16 23
Minggu 4 11 18 25 Minggu 2 9 16 23 30 Minggu 6 13 20 27 Minggu 3 10 17 24

25
Maret 2019. April 2019. Mei 2019. Juni 2019.
Senin 4 11 18 25 Senin 1 8 15 22 29 Senin 6 13 20 27 Senin 3 10 17 24
Selasa 5 12 19 26 Selasa 2 9 16 23 30 Selasa 7 14 21 28 Selasa 4 11 18 25
Rabu 6 13 20 27 Rabu 3 10 17 24 Rabu 1 8 15 22 29 Rabu 5 12 19 26
Kamis 7 14 21 28 Kamis 4 11 18 25 Kamis 2 9 16 23 30 Kamis 6 13 20 27
Jum'at 1 8 15 22 29 Jum'at 5 12 19 26 Jum'at 3 10 17 24 31 Jum'at 7 14 21 28
Sabtu 2 9 16 23 30 Sabtu 6 13 20 27 Sabtu 4 11 18 25 Sabtu 1 8 15 22 29
Minggu 3 10 17 24 31 Minggu 7 14 21 28 Minggu 5 12 19 26 Minggu 2 9 16 23 30

Juli 2019.
Senin 1 8 15 22 29
Selasa 2 9 16 23 30
Rabu 3 10 17 24 31
Kamis 4 11 18 25
Jum'at 5 12 19 26
Sabtu 6 13 20 27
Minggu 7 14 21 28

26
HARI EFEKTIF SEKOLAH, HARI EFEKTIF FAKULTATIF DAN HARI LIBUR SEKOLAH DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MALANG
KALENDER PENDIDIKAN KABUPATEN MALANG
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
UNTUK SEKOLAH DASAR DAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

TANGGAL
No BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Mei'18 PPDB PPDB PPDB PPDB PPDB PPDB PPDB
LU LU LU LU
JUNI'18 PPDB PPDB PPDB PP/DU DU PC
LU LU LU

1 JULI'18 LU LU LU 1 2 3 4 5 6 LU 7 8 9 10 11 12 LU 13 14

2 AGUSTUS,18 15 16 17 18 LU 19 20 21 22 23 24 LU 25 26 27 28 LHB 29 LU 30 31 LHB 32 33 34 LU 35 36 37 38 39

3 SEPTEMBER'18 40 LU 41 42 43 44 45 46 LU 47 LHB 48 49 50 51 LU 52 53 54 55 56 57 LU 58 59 60 KTS KTS KTS LU


86
4 OKTOBER'18 61 62 63 64 65 66 LU 67 68 69 70 71 72 LU 73 74 75 76 77 78 LU 79 80 81 82 83 84 LU 85 87
88 97 108 109
5 NOPEMBER'18 89 90 LU 91 92 93 94 95 96 LU 98 99 100 101 102 LU 103 LHB 104 105 106 107 LU 110 111 112
113 114 115 116 117 118 119
6 DESEMBER'18 LU LU 120 121 122 123 124 125 LU LS1 LS1 LS1 LS1 LS1 LS1 LU LHB LHB LS1 LS1 LS1 LS1 LU LS1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
7 JANUARI'19 LHB LU LU LU LU
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
8 PEBRUARI'19 LU LHB LU LU LU
50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74
9 MARET'19 LU LHB LU LU LU LU
75 76 77 78 79 80 81 82 85 86 90 91 92 97 98
10 APRIL'19 LHB LU 83 84 LU 87 88 89 LHB LU 93 94 95 96 LU
99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116
11 MEI'19 LHB LPP LU LPP LPP LU LU LU EF EF EF LHB LHR
117 118 119 120 121 122 123 124 LS2 LS2 LS2 LS2 LS2 LS2
12 JUNI'19 LHB LU LHR LHR LHB LHB LHR LHR LU LHR LHR LHR LHR LU LU LU
JULI'19 LS2 LS2 LS2 LS2 LS2 LS2 LS2 LS2 LS2 LS2 LS2 LS2
LU LU LU LU

KETERANGAN

LHB : Libur Hari Besar LPP : Libur Permulaan Puasa PPDB : Penerimaan Peserta Didik Baru Offline Semester Gasal : 125 hari

LU : Libur Umum LHR : Libur Sekitar Hari Raya PPDB : Penerimaan Peserta Didik Baru Online Semester Genap : 124 hari

LS1 : Libur Semester 1 EF : Hari Efektif Fakultatif PP : Pengumuman Penerimaan Hari Efektif Fakultatif : 3 hari

LS2 : Libur Semester 2 KTS : Kegiatan Tengah Semester DU : Daftar Ulang KTS : 3 hari

27
PC : Penerimaan Cadangan

Libur Hari Besar 17 Agustus. 2018 : Proklamasi Kemerdekaan RI 1 Januari. 2019 : Tahun Baru Masehi

22 Agustus. 2018 : Hari Raya Idul Adha 5 Pebruari. 2019 : Tahun Baru Imlek 2570

11 September. 2018 : Tahun Baru Hijriyah 1440 H 7 Maret. 2019 : Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1941

20 Nopember. 2018 : Maulud Nabi Muhammad SAW 3 April. 2019 : Isro'Miroj 1440 H

25 Desember. 2018 : Hari Raya Natal 19 April. 2019 : Wafat Isa Al-Masih

1 Mei. 2019 : Hari Buruh Internasional

19 Mei. 2019 : Hari Raya Waisak 2573

30 Mei. 2019 : Kenaikan Isa Almasih

1 Juni 2019 : Hari Lahir Pancasila

5-6 Juni 2019 : Hari Raya Idul Fitri 1440 H

28
MINGGU PEKAN EFEKTIF

TAHUN PELAJARAN 2018/2019


Mata Pelajaran : IPS
Kelas /Semester : VIIG/Ganjil

A.JumlahPekanEfektif
No Bulan JumlahPekan Kegiatan JumlahPekanTidak JumlahpekanEfekti
Efektif Efektif f
1 Juli 2018 3 Mos 2 3
2 Agustus 2018 4 1 4
3 September 2018 4 UTS 1 4
4 Oktober 2018 4 4
5 November 2018 4 1 4
6 Desember 2018 4 Remidi,CM, 2 2
LSI
Jumlah 27 Jumlah 7 22

B.JumlahPekanEfektif = 22
C.Jumlah Jam PelajaranEfektif = 68

Mata Pelajaran : IPS


Kelas /Semester :V11/Genap
A.JumlahPekanEfektif
No Bulan JumlahPekan Kegiatan JumlahPekanTidak JumlahPekanEf
Efektif Efektif ektif
1 Januari 2019 4 1 3
2 Febuari 2019 4 UP 1 3
3 Maret 2019 5 US 4
4 April 2019 4 USBN,UN 1 3
5 Mei 2019 3 3 1

29
6 Juni 2019 1 3 1
Jumlah 21 Jumlah 9 15

B.JumlahPekanEfektif = 14
C.Jumlah Jam PelajaranEfektif = 56
Kepanjen, 24 November 2018

Mengetahui,

30
31
PROGRAM TAHUNAN
Mata Pelajaran : IPS
Satuan Pendidikan : SMPN 2 KEPANJEN
Kelas / Semester : VII
Tahun Pelajaran : 2017/2018

Kompetensi Inti :

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya


KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

ALOKASI
NO KOMPETENSI DASAR
WAKTU
1 A. Manusia, Tempat, Dan Lingkungan
3.1 Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora
dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan
manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan.
40 JP
4.1 Menyajikan hasil telaah konsep ruang konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk
muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya
terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan.
B. Interaksi Sosial Dan Lembaga Sosial
3.2 Menganalisis interaksi sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial,
ekonomi, dan budaya dalam nilai dan norma, serta kelembagaan sosial budaya
28 JP
4.2 Menyajikan hasil analisis tentang interaksi sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap
kehidupan sosial, ekonomi dan budaya dalam nilai dan norma, serta kelembagaan sosial budaya
2 C. Aktivitas Manusia Dalam Memenuhi Kebutuhan
3.3 Menganalisis konsep interaksi antara manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan
politik yang menghasilkan berbagai kegiatan ekonomi dalam lingkup provinsi
32 JP
4.3 Menyajikan hasil analisis interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan politik
yang menghasilkan berbagai kegiatan ekonomi dalam lingkup provinsi
D. Masyarakat Indonesia Pada Masa Praaksara Hindu-Budha dan Islam
3.4 Memahami berpikir kronologi, perubahan dan kesinambungan dalam kehidupan bangsa
Indonesia pada aspek politik, sosial, budaya, geografis, dan pendidikan sejak masa praaksara
sampai masa Hindu-Buddha dan Islam. 32 JP
4.4 Menyajikan hasil analisis kronologi, perubahan, dan kesinambungan dalam kehidupan bangsa
Indonesia pada aspek politik, sosial, budaya, geografis dan pendidikan sejak masa praaksara

32
ALOKASI
NO KOMPETENSI DASAR
WAKTU
sampai masa Hindu-Buddha dan Islam

Kepanjen, 24 November 2018

Mengetahui

33
PROGRAM SEMESTER

Mata Pelajaran : IPS Kelas/Semester : VII /Ganjil


Satuan Pendidikan : SMPN 2 Kepanjen Tahun Pelajaran : 2017/2018

Nomor KI
Alokasi Juli Agustus September Oktober Nopember Desember Ket
1 2 3 4 Waktu
Nomor KD 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4
3.1 4.1 40 JP 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3.2 4.2 28 JP 4 4 4 4 4 4 4
Jumlah 68 JP 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Kepanjen, 24 November 2018


Mengetahui,

34
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP. 1)

Sekolah : SMP Negeri 2 Kepanjen


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : VII/Satu
Tema : Interaksi dan lembaga sosial
Sub Tema : Interaksi sosial
Materi pokok : Interaksi sosial dan syarat-syarat terjadinya interaksi sosial
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli toleransi, gotong
royong), santun, percayadiri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori.
B. KD DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KD

KD Indikator Pencapaian KD

3.2 Menganalisis interaksi sosial dalam ruang dan 3.2.1 Menjelaskan pengertian interaksi
social.
pengaruhnya terhadap kehidupan sosial, 3.2.2 Mendeskripsikan syarat interaksi
ekonomi dan budaya dalam nilai dan norma social.
serta kelembagaan sosial budaya 3.2.3 Membedakan bentuk-bentuk interaksi
social.
Menjelaskan pengaruh interaksi
social terhadap pembentukan

35
lembaga social.

4.2 Menyajikan hasil analisis tentang interaksi 4.2.1 Membuat laporan tentang bentuk
sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap interaksi social di masyarakat.
4.2.2 Membuat laporan tentang hasil telaah
kehidupan sosial, ekonomi dan budaya dalam mengenai pengaruh interaksi social
nilai dan norma, serta kelembagaan sosial terhadap pembentukan lembaga social
budaya

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan peserta didik di harapkan dapat :

1. Siswa mampu menjelaskan pengertian dan faktor pendorong interaksi sosial


2. Siswa mampu menjelaskan syarat-syarat terjadinya Interaksi sosial

Nilai karakter yang diinfuskan : fokus pengamatan antara lain saling menghargai, membantu
sesama, kejujuran, tanggung jawab dll.

D. MATERI :
1. Materi reguler
1. Pengertian dan faktoe pendorong Interaksi sosial
2. Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial
2. Materi remidial
1. Pengertian dan faktor pendorong terjadinya Interaksi sosial
3. Materi Pengayaan
1. Syarat-syarat terjadinya Interaksi sosial

E. Pendekatan Dan Model Pembelajaran


1. Pendekatan : Saintefik
2. Model Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, Tanaya jawab, Pemberian Tugas

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Media:
a. Worksheet atau lembar kerja (siswa)
b. Lembar penilaian
2. Alat
a. Spidol, papan tulis
b. Laptop
c. Slide presentasi (ppt)
3. Sumber Pembelajaran:

36
a. Buku Pedoman Guru Mapel IPS Kelas VII
b. Buku Pegangan Siswa Mapel IPS Kelas VII
c. Sumber Internet

G. Kegiatan Pembelajaran

Kegiat Langkah – langkah Deskripsi kegiatan Aloka


an pembelajaran si
Model SAINTIFIK waktu

Penda 1. Guru menyampaikan salam dan doa 10`


huluan 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Guru mengenali karakterisktik peserta didik
4. Guru bersama peserta didik mengkondisikan kelas
5. Apersepsi:
- Guru memberikan gambaran apa yang akan dibahas
Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan
manfaat materi yang akan dibahas

Inti 1. Mengamati  Guru menjelaskan materi tentang pengertian 60’


interaksi sosial dan faktor terjadinya Interaksi
sosial, dan syarat-syarat terjadinya Interaksi sosial.
 Peserta didik diminta mendengarkan penjelasan
guru tentang pengertian interaksi sosial dan faktor
terjadinya Interaksi sosial, dan syarat-syarat
terjadinya Interaksi sosial.
 Setelah selesai menjelaskan, guru memberikan
beberapa gambar terkait dengan materi yang
sedang dibahas kemudian siswa disuru mengamati
gamabar tersebut.
 Peserta didik diminta terlibat secara langsung untuk
menyelesaikan tugas tersebut.

37
menanya  Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri
dari 4-6 orang
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengorganisasikan tugas masing-masing
anggota kelompok dengan cara berdiskusi.
 Peserta didik boleh mengajukan pertanyaan apabila
menemui kesulitan baik kepada guru maupun
teman sekelasnya.

Mengeksplorasi Peserta didik mengumpulkan informasi melalui


sumber yang lain, seperti buku referensi yang relevan
atau internet jika tersedia fasilitas internet untuk
memecahkan masalah bersama kelompok dan
bertanggung jawab.

Mengasosiasi Siswa diminta menganalisis data/informasi yang


telah didapat untuk menjawab pertanyaan dan
membuat simpulan dari jawaban atas pertanyaan dan
mudah di pahami (bahasa Indonesia).

Mengkomunikasi Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik


kan untuk menyampaikan/mempresentasikan hasil diskusi
kelompok di depan kelas dan kelompok lain
menanggapainya serta berani dan menghargai
pendapat teman diskusi

Penutu 1. Membuat kesimpulan bersama siswa 10’


p
2. Post Test

3. Merefleksi kegiatan pembelajaran

4. Penugasan

H. Penilaian Hasil Pembelajaran

1. Teknik penilaian dan Bentuk Penilaian


a. Kompetensi Sikap : Observasi menggunakan jurnal (Tidak langsung)
b. Kompetensi Pengetahuan : Tertulis, berbentuk Uraian
c. Kompetensi Keterampilan : Penilaian kinerja, menggunakan rubrik.

38
2. Instrumen penilaian dan pedoman penskoran (terlampir)
3. Pembelajaran remedial dan pengayaan
a. Pembelajaran remedial
Pembelajaran remedial untuk kompetensi pengetahuan dapat dilakukan dengan cara
mengulang kembali pembelajaran dari materi indikator yang belum dikuasai, atau
denganpenugasan. Remedial dapat juga dilakukan melalui pemberian bimbingan secara
khusus dan perorangan bagi peserta didik yang belum mencapai KKM atau pemberian
tes ulang dengan penyederhanaan. Dalam melakukan remedial guru perlu
memperhatikan pedoman di bawah ini:
 Jika kurang dari 20% dari seluruh peserta didik belum mencapai KKM, remedial
dilakukan dengan penugasan individual dan tes individual
 Jika 20% sampai 50 % dari seluruh peserta didik belum mencapai KKM maka tugas
kelompok dan individual
 Jika lebih dari 50% dari seluruh peserta didik belum mencapai KKM maka
dilakukan pembelajaran ulang
CTT: Untuk Remidi bisa dilakukan dengan kegiatan sbb / kegiatan lain:
1. Pembelajaran ulang
2. Bimbingan perorangan
3. Belajar kelompok
4.dll
b. Program pengayaan (ditambahkan materi yg spesifik)
Program pengayaan dapat dilakukan dengan alternative sebagai berikut:
 Pemberian penugasan bagi peserta didik yang telah mencapai ketuntasan dengan
bahan pembelajaran berupa perluasan dan/atau pendalaman materi atau kompetensi
berupa kilping dampak perkelahian diantara pelajar bagi masa depan mereka.
 Pemberian kegiatan eksploratori yang bersifat umum yang dirancang untuk berikan
kepada peserta didik yang telah tuntas. Kegiatan yang dimaksud berupa pendalaman
terhadap materi yang secara regular tidak tercakup dalam kurikulum.
 Pemberian penugasan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan belajar
lebih tinggi yang berupa pemecahan masalah nyata dengan menggunakan
pendekatan pemecahan masalah atau pendekatan investigative (identifikasi masalah,
penentuanfokus masalah, menggunakan berbagaisumber, mengumpulkan informasi,
menganalisis, dan menyimpulkan hasil ivestigasi)
CTT: Untuk Pengayaan bisa dilakukan dengan kegiatan sbb / kegiatan lain:
1. Tugas mengerjakan soal dengan tk.kesulitan tinggi

39
2. Meringkas buku-buku referensi
3. Mewawancarai Narasumber
4. dll

40
Lampiran 1

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL

Nama peserta didik : ...........................


Kelas : XI
Tanggal pengamatan : ...........................

Skor

No Aspek yang dinilai 4 3 2 1 Keterangan

1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu

2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan


sesuai ajaran agama masing-masing.

3 Memberi salam sesuai agama masing-masing


sebelum dan sesudah melakukan sesuatu

4 Mengucapkan keagungan Tuhan apabila melihat


kebesaran tuhan sesuai agama masing-masing.

5 Menambah rasa keimanan akan keberadaan dan


kebesaran tuhan saat mempelajari ilmu
pengetahuan.

Jumlah skor

Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (√) pada
kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai
berikut:

4 = Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan


3 = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang apabila tidak melakukan
2 = Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan.
1 = Tidak, apabila tidak pernah melakukan.
Penunjuk penyekoran:
Baik sekali, apabila memperoleh skor 16-20
Baik, apabila peserta didik memperoleh skor 11-15
Cukup, apabila peserta didik memperoleh skor 6-10

41
Kurang apabila peserta didik memperoleh skor 1-5

Lampiran 2
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP SOSIAL

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial


Kelas/semester : VII/1(satu)
Tahun pelajaran : 2018/2019
Materi pokok : Interaksi sosial
Waktu pengamatan :

Berikan tanda cek (√) pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan


Sikap

No Nama siswa Aktif Bekerja sama Toleran

K B SB KB B SB K B SB

Keterangan :
K : kurang
B : Baik
SB : Sangat baik
Indikator Sikap Aktif :
1. Kurang baik, jika sama sekali tidak menunjukkan tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2. Baik, jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum
konsisten
3. Sangat baik, jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara
terus menerus dan konsisten
Indikator Sikap Bekerjasama :
1. Kurang baik, jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerja sama dalam kegiatan kelompok
2. Baik, jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi
masih belum konsisten
3. Sangat Baik, jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara
terus menerus dan konsisten.

42
Indikator Sikap Toleran :

1. Kurang baik, jika sama sekali tidak menunjukkan tidak bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif
2. Baik, jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masih belum konsisten
3. Sangat Baik, jika menunjukkan adanya usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan konsisten.

Lampiran 3

INSTRUMEN ATAU RUBRIK PENILAIAN PENGETAHUAN

SOAL
1. Jelaskan pengertian dari interaksi sosial ?
2. Sebut dan jelaskan syarat-syarat terjadinya interaksi sosial?
3. Apa yang mendorong seseorang berinteraksi dengan orang lain?

Pedoman Penskoran

No Kunci Jawaban Skor

1. Hubungan-hubungan antar orang perorangan, antara kelompok manusia, 10


maupun antara orang perorangan dan kelompok manusia.

2. a. kontak sosial: melakukan kontak sosial atau berhubungan dengan orang 20


lain baik yang jaraknya berdekatan maupun berjauhan.
b. komunikasi : suatu komunikasi terjadi apabila seseorang meberikan
tafsiran pada pihak lain yang berupa pesan-pesan, kemudian orang lain
memberi tanggapan.
3. Yang mendorong seseorang melakukan interaksi dengan orang lain adalah 20

a. Faktor inmternal: dorongan untuk meneruskan keturunan, dorongan


untuk memenuhi kebutuhan, dorongan untuk mempertahankan hidup.
b. Faktor eksternal : simpati, empati, motivasi, sugesti, imitasi, dan
identifikasi.

Skor maksimum 50

Rumus Penilaian : Nilai = Jumlah Skor x10


5
Contoh Penilaian Pengetahuan Siswa
Nama Siswa :………………….

43
Mata Pelajaran : Bisnis Manajemen
No Aspek yang Dinilai Skor

1. Menjelaskan secara rinci pengertian dari interaksi sosial 0-5

2. Menjelaskan syarat-syarat terjadinya interaksi sosial 0-5

3. Menjelaskan mendorong seseorang berinteraksi dengan orang lain 0-5

4. Keruntutan bahasa 0-5

Skor Maksimum 20

Nilai = Jumlah Skor Perolehan x100


Total Skor Maksimum

Lampiran 4
INSTRUMEN ATAU RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN
1. Individu

No Nama Kemampuan Kemampuan Kemampuan Kemampuan


Peserta Bertanya (1-4) Menjawab (1- Memberikan Menggunakan
Didik 4) Argumentasi (1- Bahasa yang
4) Baku (1-4)

Kriteria Penskoran :
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Cukup Baik
1 : Kurang Baik
2. Kelompok
Nama Siswa :……………………..
Kelas :VII

44
Kelompok :……………………..

No Aspek Penilaian Skor


Kritea
A Perencanaan:
Penra
1. Kesesuaian tema 1. n
2. Pembagian tugas 2.

3. :
A =
B Pelaksanaan:
10 –
1. Kerjasama 12 (
2. Kesesuaian dengan rencana Baik

3. Partisipasi anggota sekali


dan
C Pelaporan:
berku
1. Estetika alitas
2. Bahasa )

3. Isi laporan B = 7
- 10 (
Rata-Rata Skor
Baik )
C = 5 - 7 ( Cukup )
D = 2 - 4 ( Kurang memenuhi syarat )
Penilaian = Capaian Skor X 100
Skor Maksimum

Lampiran 5
RUBRIK PENILAIAN DIRI

PENILAIAN DIRI

NAMA :……………………………..

KELAS :……………………………..

NO ASPEK YANG DINILAI SKOR

4 3 2 1

45
1 Saya memiliki motivasi dalam diri sendiri selama proses
pembelajaran

2 Saya bekerja sama dalam menyelesaikan tugas kelompok

3 Saya menunjukkan sikap konsisten dalam proses


pembelajaran

4 Saya menunjukkan sikap disiplin dalam menyelesaikan


tugas individu maupun kelompok

5 Saya menunjukkan sikap positif dalam diskusi kelompok

6 Saya menunjukkan sikap menerima, menghargai dan


bertanggung jawab.

7 Saya menunjukkan sikap toleransi terhadap perbedaan


pendapat

8 Saya menunjukkan rasa percaya diri dalam mengemukakan


gagasan, bertanya dan menyajikan hasil diskusi

9 Saya menunjukkan sikap ilmiah pada saat melakukan


pencarian informasi

10 Saya menunjukkan sikap jujur ketika menyelesaikan tugas


di sekolah maupun di rumah.

Catatan :
 Penilaian diri ini harus diisi sesuai dengan kenyataan yang dialami dan bersifat jujur,
pribadi serta rahasia, hanya guru dan siswa yang mengetahui.
Kriteria penskoran :
1 : Tidak pernah
2 : Jarang
3 : Sering
4 : Selalu

Lampiran 6
MATERI PEMBELAJARAN

A. Materi Reguler

Interaksi sosial

46
Interaksi sosial dapat terjadi di mana pun dan kapan pun, serta dilakukan oleh siapa pun tanpa
mengenal usia, status sosial, dan pendidikan. Hal itu terjadi karena manusia hidup selalu
berinteraksi dengan orang lain. Di dalam kehidupan sehari-hari, kamu bisa melihat seseorang atau
sekelompok orang, baik di lingkungan keluarga, di jalan, atau pun di kantor, dan dimana saja
melakukan interaksi sosial.

Proses interaksi sosial akan terjadi apabila diantara pihak yang berinteraksi melakukan kontak
sosial dan komunikasi. Menurut Soerjono Soekanto (2003), kata “kontak” berasal dari bahasa latin,
yaitu berasal dari kata con dan tangere. Kata con berarti bersama-sama sedangkan tangere
mengandung pengertian menyentuh. Jadi dapat disimpulkan bahwa kontak berarti bersama-sama
saling menyentuh secara fisik.

Dalam pengertian gejala sosial, kontak sosial ini dapat berarti hubungan masing-maisng pihak
tidak hanyasecara langsung bersentuhan secara fisik, tetapi bisa juga tanpa hubungan secara fisik.
Misalnya, kontak dapat dilakukan dengan surat-menyurat, telepon, sms, dan lain-lain.

Dengan demikian hubungan fisik bukan syarat utama terjadinya interaksi sosial. Kontak sosial
dapat bersifat positif dan negatif. Kontak yang bersifat positif akan mengarah pada kerjasama,
sedangkan kontak uang bersifat negatif akan mengarah pada suatu pertentangan.

Salah satu ciri manusia adalah selalu hidup bermasyarakat. Setiap orang sudah pasti berhubungan
atau bekerja sama dengan orang lain. Itulah sebabnya manusi disebut sebagai makluk sosial. Salah
satu ciri yang menandai bahwa manusia sebagai makluk sosial ialah mnusi senantiasa melakukan
interaksi sosial. Dengan tidak adnya komunikasi ataupun interaksi satu sama lain, maka tidak
mungkin ada kehidupan bersama. Jika hanya fisik yang saling berhadapan antar satu sama lain, tidak
dapat menghasilkan suatu bentuk kelompok sosial yang dapat saling berinteraksi.berdasarkan hal
tersebut, dapat di katakan bahwa interaksi merupakan dasar dari suatu bentukproses sosial karena
tanpa adanya interaksi sosial, maka kegiatan-kegiatan antara satu individu dengan individu yang lain
tidak dapa disebut interaksi.

1. Pengertian dan faktor pendorong interaksi sosial.


Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis, baik yang menyangkut
hubungan antar individu dan individu, antar individu dan kelompok, maupn antara kelompok dan
kelompok alin. Hubungn sosial itu terjadi melalui komunikasi dan kontak sosial. Interaksi sosial

47
merupakan kunci dari semua kehidupan sosial. Sebab, tanpa danya interaksi, tidak akan ada
kehidupan bersama.
Ineraksi sosial umumnya terlihat sederhana. Orang bertemu lalu berbicara atau sekedar bertatap
muka. Padahal sebenarnya interaksi sosial merupakan proses yang cukup kompleks. Interaksi ini
dilandasi oleh beberapa faktor psikolgi yaitu: imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, dan empati.
Faktor-faktor itu berdiri sendiri, atau berfungsi bersama-sama sebagai dasar terjadinya interaksi
sosial. Hal itu tergantung pada situasi dan kondisi.
a. Imitasi
Penahkah kamu melihat seseorang berpenampilan bak seorang selebriti? Atau seorang yang
mirip dengan artis terkenal mulai dari penampilan, gaya rambut, gaya hidup serta tingkah lauknya?
Proses ini secara sosiologis dinamakan imitasi. Pengertian imitasi pada hakikatnya adalah proses
belajar sesorang dengan cara meniru atau mengikuti perilaku orang lain.
Imitasi mempunyai peran yang sangat penting dalam proses interaksi sosial. Imitasi dapat
mendorong sesorang untuk mematuhi norma dan nilai yang berlaku di masyarakat. Contohnya,
seorang anak meniru orang dewasa menyebrang jalan menggunakan jembatan penyebarangan.
b. Sugesti
Sugesti biasanya berupa pengaruh psiskis yang ada pada seseorang yang berasal dari diri
sendidri ataupun orang lain karena adanya kepercayaan terhadap sesuatu hal dari orang yang
dipercayai. Pengaruh ini biasanya datang secara tiba-tiba dan tanpa adanya pemikirn terlebih
dahulu. Hal ini disebabkan pengaruh tersebut menggugah emosi spontan yang membuatny
terlambatnya rasional sesorang. Kondisi ini biasanya terjadi ketika seseorang sedang mengalami
suatu kebingungan, kesedihan, kekalutan, kekhawatiran, dan lain-lain. Oleh karenanya, individu
tersebut akan memerima orang lain tanpa berpikir panjang.

c. Identifikasi
Proses identifikasi berawal dari rasa kekaguman seseorang kepada tokoh idolanya. Namun,
lambat laun kekaguman tersebut mendorong seseorang untuk menjadikan dirinya sama atau identik
dengan tokoh tersebut. Dalam proses ini seseorang tidak sekedar meniru gaya hidup, tingkah laku
ataupun perbuatan sang idolanya. Namun, menempatkan kepercayaan dan nilai yang dianut sang
idola menjadi kepercayaan dan nilai sendiri. Oleh karenanya, dalam identifikasi seseorang
mengenal betul idolanya.

d. Simpati
Simpati merupakan suatu proses ketika seseorang merasa tertarik kepad pihak lain. Melalui
proses simpati, seseorang menempatkan dirinya dalam keadaan orang lain dan merasakan apa yang
48
dilami, dpikirkan atau dirasakan rang lain. Dalam proses ini, perasaan berperan penting walaupun
alasan utamanya adalah keinginanmemahami dan bekerja sama dengan orang lain. Conthnya,
ketika ada tetangga yang sedang tertimpah musiba, kita ikut merasakan kesedihanya dan berusaha
membantunya.

e. Empati
Rasa empati merupakan rasa haru keika seseorang melihat orang lain mengalami sesuatu yan
menarik perhatian. Empati merupakan kelanjutan rasa simpati yang merupakan perbuatan nyata
untk mewujudkan rasa simpatinya. Sebgai contohnya, ketika melihat para korban banjir dan tanah
longsor di bebagai darah yang kehilangan harta bahkan nyawa orang-orang yang disyangi, tana
sadar air mata kita menetes seolah-olah kita mersakan penderitaan mereka. Segala bentuk bantuan
akan kita lakukan untuk menolong mereka.

f. Motivasi
Motivasi, merupakan dorongan, rangsangan, pengaruh, atau stimulasi yang diberikan seorang
individu kepada individu lain sehingga orang yang diberi motivasi menuruti atau melaksanakan apa
yang di motivasikan itu secara kritis, rasional, dan penuh rasa tanggung jawab. Motivasi dapat
diberi seorang individu kepada kelompok, kelompok kepada kelompok, atau kelompok kepada
individu. Wujud motivasi dapat berupa sikap, perilku, pendapat, saran, dan pertanyaan. Misalnya,
penghargaan berupa pujian guru kepada siswa berprestasi tingginmerupakan motivasi bagi siswa
untuk belajar lebih giat lagi. Motivasi dalam diri seseorang dapat muncul di sebabkan faktor atau
pengaruh dari orang lainsehingga individu melakukan kontak dengan orang lain.

2. Syarat-syarat terjadinya Interaksi sosial

Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekanto, S.H, M.A, dalam bukunya “sosiologi suatu pengantar”
dijelaskan bahwa suatu interaksi tidak akan mungkin terjadi apabila tidak mmenuhi dua syarat,
sebagai berikut,

a. Kontak sosial

Pengertian kontak sosial

Pengertian Kontak sosial adalah hubungan yang terjadi antara individu dengan individu lain yang
merupakan syarat dari sebuah interaksi. Kontak sosial yang terjadi dapat berupa sebuah percakapan,
tatap muka, berjabat tang, dan lain sebagainya.

Kontak sosial adalah awal dari adanya sebuah interaksi, Tanpa adanya kontak sosial atau
hubungan antara individu maka interaksi tidak akan pernah terjadi. Kontak sosial hanya akan dapat

49
terjadi jika terdapat kesadaran untuk saling berhubungan di antara individu dengan individu yang
lain.

Kesadaran adalah faktor pendukung utama terjadinya sebuah kontak sosial. Oleh karena itu,
diperlukan adanya sebuah kesadaran untuk bekerja sama antara kedua belah pihak dalam hubungan
tersebut. Saat ini, kontak sosial sangat mudah untuk di lakukan oleh kita meskipun tanpa kita duga.

kontak sosial pada saat ini dapat belangsung dengan cepat dan mudah. Hal tersebut
dikarenakan adanya dukungan sebuah teknologi yang semakin berkembang. tenologi yang dapat
digunakan untuk menunjang proses terjadinya kontak sosial seperti Handphone, Internet, dan lain
sebagainya.

Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menjumpai proses terjadinya kontak sosial yang
kadang tidak kita sadari. dimanapun kita dapat mengetahui adanya proses terjadinya kontak sosial,
baik di rumah, sekolah, kantor, kampus, dan lain sebagainya.

Bentuk kontak sosial

Berdasarakan pengertian kontak sosial, dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa terdapat tiga
bentuk kontak sosial yang mendasar. ketiga bentuk tersebut adalah sebagai berikut:

Perorangan : Contoh bentuk kontak sosial perorangan adalah sering kita jumpai sikap anak
yang terbentuk akibat adanya interaksi dengan ayah dan ibu dalam sebuah keluarga

Perorangan dengan suatu komunitas dan sebaliknya : Contoh bentuk kontak sosial antara
perorangan dengan suatu komunitas adalah seperti interaksi antara partai politik dengan kadernya.

Komunitas dengan komunitas yang lain : Contoh bentuk kontak sosial antara komunitas
dengan komunitas lain adalah seperti dua perusahaan yang menjalin kerja sama dalam pemasaran
produk

b. Komunikasi
Ketika Anda berbicara dengan lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung dan
saling baku lempar percakapan, hal itu disebut dengan komunikasi. Komunikasi memiliki banyak
definisi, jenis, dan sejarah nya sendiri. Kali ini, Bela Pendidikan akan mengulas tentang pengertian
komunikasi, sejarah komunikasi, dan beberapa poin penting mengenai komunikasi.

Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah proses penyampaian informasi baik bentuk ide, gagasan, atau pesan dari
suatu pihak kepada pihak lainnya. Secara umum, komunikasi ini dilakukan baik secara lisan atau
verbal yang bisa di mengerti oleh pihak lain atau kedua belah pihak itu sendiri. Namun, jika lisan tak
bisa dimengerti, komunikasi masih bisa dilakukan dengan gerak-gerak benda atau tubuh sendiri.

50
Komunikasi bisa dilakukan secara lisan atau gerak-gerak tubuh selama masih di mengerti
oleh kedua belah pihak. Untuk gerak tubuh, informasi yang disampaikan bisa dimengerti karena
gerak tubuh seperti senyum, geleng kepala, mengangkat bahu, dan lainnya.
Manusia berkomunikasi untuk membagikan apa yang mereka tahu baik itu pengetahuan
ataupun pengalaman. Manusia bisa berkomunikasi dari berbagai media seperti tulisan, berbicara,
gerak, dan penyiaran. Tapi, komunikasi hanya efektif jika pesan yang disampaikan dapat dicerna
dengan baik oleh si penerima pesan.
Komunikasi sudah ada sejak lama dan dipergunakan bahkan manusia pertama atau
sebelumnya, komunikasi telah ada. Dalam masa-masa dulu, manusia melakukan komunikasi dengan
gerakan namun seiring berkembangnya revolusi dan teknologi, komunikasi dapat dipermudah
bahkan bisa berbicara dari tempat yang jauh melintasi samudera dan benua.

Proses Komunikasi
Komunikasi merupakan kegiatan yang memiliki proses, berikut ini adalah prosesnya:
Komunikator, seseorang yang memiliki maksud untuk melakukan komunikasi dengan orang
lain. Pesan yang akan disampaikan tersebut berupa informasi, baik dalam lisan ataupun gerakan
tubuh yang bisa dimengerti oleh kedua pihak.
Pesan, serangkaian informasi yang akan disampaikan kedua pihak baik secara langsung
maupun tidak langsung seperti berbicara lewat handphone dan berbicara dari mulut ke mulut (Secara
langsung).

51
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP. 2)

Sekolah : SMPN 02 KEPANJEN


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : VII/Satu
Tema : Interaksi dan lembaga sosial
Sub Tema : Interaksi sosial
Materi pokok : Bentuk interaksi sosial yang bersifat Assosiatif
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI
5. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
6. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli toleransi, gotong
royong), santun, percayadiri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
7. Memahami pengetahuan(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
8. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori

B. KD DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KD

KD Indikator Pencapaian KD

3.2 Menganalisis interaksi sosial dalam ruang dan 3.2.4 Menjelaskan pengertian interaksi
social.
pengaruhnya terhadap kehidupan sosial, 3.2.5 Mendeskripsikan syarat interaksi
ekonomi dan budaya dalam nilai dan norma social.
serta kelembagaan sosial budaya 3.2.6 Membedakan bentuk-bentuk interaksi
social.
3.2.7 Menjelaskan pengaruh interaksi

52
social terhadap pembentukan lembaga
social.

4.2 Menyajikan hasil analisis tentang interaksi 4.2.3 Membuat laporan tentang bentuk
sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap interaksi social di masyarakat.
4.2.4 Membuat laporan tentang hasil telaah
kehidupan sosial, ekonomi dan budaya dalam mengenai pengaruh interaksi social
nilai dan norma, serta kelembagaan sosial terhadap pembentukan lembaga social
budaya

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan peserta didik di harapkan dapat :

3. Menjelaskan bentu-bentuk interaksi sosial yang bersifat Assosiatif dan Dissosiatif


4. Menjelaskan macam-macam bentuk interaksi sosial yang bersifat Assosiatif
5. Menjelaskan macam-macam bentuk interaksi sosial yang bersifat Dissosiatif

Nilai karakter yang diinfuskan : fokus pengamatan antara lain saling menghargai, membantu
sesama, kejujuran, tanggung jawab dll.

D. MATERI :
1. Materi reguler
6. bentu-bentuk interaksi sosial yang bersifat Assosiatif dan Dissosiatif
7. Macam-macam bentuk interaksi sosial yang Assosiatif

2. Materi remidial
Macam-macam bentuk interaksi sosial yang Assosiatif

4. Materi Pengayaan
Pemberian tugas
E. Pendekatan Dan Model Pembelajaran
3. Pendekatan : Saintefik
4. Model Pembelajaran : Ceramah, Diskusi, Tanaya jawab, Pemberian TugaS

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


2. Media:
a. lembar kerja siswa
2. Alat
a. Laptop/Komputer

53
b. Spidol dan Papan tulis
3. Sumber Pembelajaran:
a. Buku Pedoman Guru Matapelajaran IPS kelaas VII
b. Buku Pegangan Siswa (buku paket dan LKS)
c. Internet

1. Kegiatan Pembelajaran

Kegiat Langkah – Deskripsi kegiatan Alokasi


an langkah waktu
pembelajaran
Model
SAINTIFIK

Penda 1. Peserta didik bersama guru 10`


huluan menyampaikan salam dan berdoa.
2. Peserta didik bersama dengan guru
mengondisikan kelas.
3. Guru memberi motivasi kepada peserta
didik.
4. Guru menanyakan tentang materi
pembelajaran berkaitan dengan bentuk-
bentuk interaksi sosial, misalnya:
bagaimana pendapatmu tentang kerja
sama atau gotong royong ?
5. Peserta didik menerima informasi topik
dan tujuan pembelajaran dari guru.

54
Inti 2. Mengamati a. Peserta diminta mengamati gambar tentang 60’
proses-proses yang assosiatif

b. Berdasrkan hasil pengamatan, peserta didik


diminta untuk mendiskusikan tentang hal-
hal yang ingin diketahui.
c. Peserta didik diminta untuk menyeleksi
apakah hal-hal yang ingin diketahui telah
sesuai dengan tujuan pembelajaran, jika
belum bisa tentu dengan panduan guru,
peserta didik diminta memperbaiki untuk
dibacakan didepan kelas.
d. Jika hal-hal yang ingin diketahui belum
semuanya mencakup tujuan pembelajaran,
maka guru dapat menambahkan hal-hal
yang terkait dengan tujuan pembelajaran.

Menanya a. Guru memebrikan kesempatan kepada siswa


untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
mengenai bentuk interaksi sosial proses
yang assosiatif.
b. Peserta didik diminta membentuk kelompok
dengan anggota 4 siswa.
c. Peserta didik mendiskusikan dalam
kelompok merumuskan pertanyaan
berdasarkan hal-hal yang ingin diketahui
dari hasil pengamatan contoh: apa
perbedaan yang terjadi pada gambar yang
disajikan? Bagaimana tujuan akhir yang
terjadi pada kedua gambar tersebut?
d. Salahsatu dari peserta didik dari wakil
kelompok diminta menuliskan rumusan
pertanyaan dipapan tulis.

55
Mengeksplorasi a. Peserta didik mengumpulkan informasi dari
dari berbagai sumber termasuk dari internet,
buku siswa atau sumber lain yang relevan
untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan
apa yang diketahui berkaitan dengan bentuk
interaksi sosial proses yang assosiatif.
b. Peserta juga mendiskusikan lembar kerja
untuk mengumpulkan informasi sesuai
dengan pertanyaan mengenai bentuk-bentuk
interaksi sosial yang assosiatif.

Mengasosiasikan a. Peserta didik diminta mengolah dan


menganalisis data atau informasi yang telah
dikumpulkan dari berbagai sumber untuk
menjawab pertnayaan yang telah
dirumuskan.
b. Pesrta didik diminta untuk mendiskusikan
didalam kelompok untuk mengambil
kesimpulan dari jawaban atas pertanyaan
yang telah dirumuskan.

a. simpulan dari jawaban atas pertanyaan yang


Mengomunikasika telah dirumuskan.
n b. Kelompok lain diminta memberi tanggapan
atas hasil simpulan kelompok yang
dipresentasikan.
c. Peserta didik bersama guru mengambil
simpulan atas materi yang telah dipelajri
hari ini.

Penutu 1. Perta didik diberi kesempatan untuk 10’


p menanyakan hal-hal yang belum dipahami.
2. Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan
yang disampaikan oleh peserta didik mengenai
hal-hal yang belum dipahami.
3. Peserta didik diminta melakukan refleksi
terhadap proses pebelajaran terkait dengan
penguasaan materi, pendekatan dan model
pembelajaran yang digunakan.
4. Peserta didik diberi pesan tentang nilai dan
moral.
5. Peserta didik diingatkan untuk
menyempunakan laporan hasil diskusi

56
kelompok tentang jawaban atas pertanyaan
yang telah dirumuskan untuk dikumpulkan
kepada guru.
6. Peserta didik di ingatkan untuk membaca
materi pada subbab berikutnya yaitu bentuk
interaksi sosial yang dissosiatif.

2. Penilaian Hasil Pembelajaran

1. Teknik penilaian dan Bentuk Penilaian


d. Kompetensi Sikap : Observasi menggunakan jurnal (Tidak langsung)
e. Kompetensi Pengetahuan : Tertulis, berbentuk Uraian
f. Kompetensi Keterampilan : Penilaian kinerja, menggunakan rubrik.
4. Instrumen penilaian dan pedoman penskoran (terlampir)
5. Pembelajaran remedial dan pengayaan
c. Pembelajaran remedial
Pembelajaran remedial untuk kompetensi pengetahuan dapat dilakukan dengan cara
mengulang kembali pembelajaran dari materi indikator yang belum dikuasai, atau
denganpenugasan. Remedial dapat juga dilakukan melalui pemberian bimbingan secara
khusus dan perorangan bagi peserta didik yang belum mencapai KKM atau pemberian
tes ulang dengan penyederhanaan. Dalam melakukan remedial guru perlu
memperhatikan pedoman di bawah ini:
 Jika kurang dari 20% dari seluruh peserta didik belum mencapai KKM, remedial
dilakukan dengan penugasan individual dan tes individual
 Jika 20% sampai 50 % dari seluruh peserta didik belum mencapai KKM maka tugas
kelompok dan individual
 Jika lebih dari 50% dari seluruh peserta didik belum mencapai KKM maka
dilakukan pembelajaran ulang
CTT: Untuk Remidi bisa dilakukan dengan kegiatan sbb / kegiatan lain:
1. Pembelajaran ulang
2. Bimbingan perorangan
3. Belajar kelompok
4.dll
d. Program pengayaan (ditambahkan materi yg spesifik)
Program pengayaan dapat dilakukan dengan alternative sebagai berikut:

57
 Pemberian penugasan bagi peserta didik yang telah mencapai ketuntasan dengan
bahan pembelajaran berupa perluasan dan/atau pendalaman materi atau kompetensi
berupa kilping dampak perkelahian diantara pelajar bagi masa depan mereka.
 Pemberian kegiatan eksploratori yang bersifat umum yang dirancang untuk berikan
kepada peserta didik yang telah tuntas. Kegiatan yang dimaksud berupa pendalaman
terhadap materi yang secara regular tidak tercakup dalam kurikulum.
 Pemberian penugasan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan belajar
lebih tinggi yang berupa pemecahan masalah nyata dengan menggunakan
pendekatan pemecahan masalah atau pendekatan investigative (identifikasi masalah,
penentuanfokus masalah, menggunakan berbagaisumber, mengumpulkan informasi,
menganalisis, dan menyimpulkan hasil ivestigasi)
CTT: Untuk Pengayaan bisa dilakukan dengan kegiatan sbb / kegiatan lain:
1. Tugas mengerjakan soal dengan tk.kesulitan tinggi
2. Meringkas buku-buku referensi
3. Mewawancarai Narasumber
4. dll

58
Lampiran 1

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL

Nama peserta didik : ...........................


Kelas : XI
Tanggal pengamatan : ...........................

Skor
No Aspek yang dinilai 4 3 2 1 Keterangan

1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu

2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan sesuai


ajaran agama masing-masing.

3 Memberi salam sesuai agama masing-masing


sebelum dan sesudah melakukan sesuatu

4 Mengucapkan keagungan Tuhan apabila melihat


kebesaran tuhan sesuai agama masing-masing.

5 Menambah rasa keimanan akan keberadaan dan


kebesaran tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan.

Jumlah skor

Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (√) pada
kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai
berikut:

4 = Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan


3 = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang apabila tidak melakukan
2 = Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan.
1 = Tidak, apabila tidak pernah melakukan.
Penunjuk penyekoran:
Baik sekali, apabila memperoleh skor 16-20
Baik, apabila peserta didik memperoleh skor 11-15
Cukup, apabila peserta didik memperoleh skor 6-10
Kurang apabila peserta didik memperoleh skor 1-5

59
Lampiran 2
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP SOSIAL

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial


Kelas/semester : VII/1(satu)
Tahun pelajaran : 2018/2019
Materi pokok : Interaksi sosial
Waktu pengamatan :

Berikan tanda cek (√) pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan


Sikap
No Nama siswa Aktif Bekerja sama Toleran

K B SB KB B SB K B SB

Keterangan :
K : kurang
B : Baik
SB : Sangat baik
Indikator Sikap Aktif :
1. Kurang baik, jika sama sekali tidak menunjukkan tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2. Baik, jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum
konsisten
3. Sangat baik, jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara
terus menerus dan konsisten
Indikator Sikap Bekerjasama :
1. Kurang baik, jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerja sama dalam kegiatan kelompok
2. Baik, jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi
masih belum konsisten
3. Sangat Baik, jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara
terus menerus dan konsisten.

60
Indikator Sikap Toleran :

1. Kurang baik, jika sama sekali tidak menunjukkan tidak bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif
2. Baik, jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masih belum konsisten
3. Sangat Baik, jika menunjukkan adanya usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan konsisten.

Lampiran 3
INSTRUMEN ATAU RUBRIK PENILAIAN PENGETAHUAN

SOAL
4. Jelaskan proses interaksi sosial yang bersifat assosiatif?
5. Sebut dan jelaskan 3 bentuk akomodasi?
6. Jelaskan pengertian dari akulturasi?

Pedoman Penskoran

No Kunci Jawaban Skor

1. Proses interaksi sosial yang assoaiatif adalah proses menuju 10


terbentuknya persatuan atau interksi sosial yang mengarah kepada kesatuan
pandangan.
2. a. koersi (coercion) yatu bentuk yang terjadi karena adanya 20
pelaksanaan dari pihak lain yang lebih kuat
b. kompromi (compromise), yaitu bentuk akomodasi dimana pihak
yang mengalami perselisihan mengurangi tuntutannya agar
tercapai suatu penyelesaian.
c. Arbitrasi (arbitration), yaitu bentuk akomodasi yang melibatkan
pihak ketiga dalam menyelesaikan suatu konflik
5. Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu 20
kelompo manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari
suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambta laun diterima dan
diolah kedalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur
kebudayaan kelompok itu sendiri.
Skor maksimum 50

Rumus Penilaian : Nilai = Jumlah Skor x10


5

61
Contoh Penilaian Pengetahuan Siswa
Nama Siswa :………………….
Mata Pelajaran : Bisnis Manajemen
No Aspek yang Dinilai Skor

1. Jelaskan proses interaksi sosial yang bersifat assosiatif? 0-5

2. Sebut dan jelaskan 3 bentuk akomodasi? 0-5

3. Jelaskan pengertian dari akulturasi? 0-5

6. Keruntutan bahasa 0-5

Skor Maksimum 20

Nilai = Jumlah Skor Perolehan x100


Total Skor Maksimum

Lampiran 4
INSTRUMEN ATAU RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN
3. Individu

No Nama Peserta Didik Kemampuan Kemampuan Kemampuan Kemampuan


Bertanya (1- Menjawab (1- Memberikan Menggunakan
4) 4) Argumentasi Bahasa yang
(1-4) Baku (1-4)

Kriteria Penskoran :
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Cukup Baik
1 : Kurang Baik

62
4. Kelompok
Nama Siswa :……………………..
Kelas :VII
Kelompok :……………………..

No Aspek Penilaian Skor Krite


ria
A Perencanaan:
Pens
1. Kesesuaian tema 1.
kora
2. Pembagian tugas 2. n
3.

B Pelaksanaan: :
A =
1. Kerjasama
10 –
2. Kesesuaian dengan rencana
12 (
3. Partisipasi anggota Baik
C Pelaporan: sekal

1. Estetika i dan
berk
2. Bahasa
ualit
3. Isi laporan
as )
Rata-Rata Skor B =
7 -
10 ( Baik )
C = 5 - 7 ( Cukup )
D = 2 - 4 ( Kurang memenuhi syarat )
Penilaian = Capaian Skor X 100
Skor Maksimum

Lampiran 5
RUBRIK PENILAIAN DIRI

PENILAIAN DIRI

63
NAMA :……………………………..
KELAS :……………………………..
NO ASPEK YANG DINILAI SKOR
4 3 2 1
1 Saya memiliki motivasi dalam diri sendiri selama proses
pembelajaran
2 Saya bekerja sama dalam menyelesaikan tugas kelompok
3 Saya menunjukkan sikap konsisten dalam proses
pembelajaran
4 Saya menunjukkan sikap disiplin dalam menyelesaikan
tugas individu maupun kelompok
5 Saya menunjukkan sikap positif dalam diskusi kelompok
6 Saya menunjukkan sikap menerima, menghargai dan
bertanggung jawab.
7 Saya menunjukkan sikap toleransi terhadap perbedaan
pendapat
8 Saya menunjukkan rasa percaya diri dalam mengemukakan
gagasan, bertanya dan menyajikan hasil diskusi
9 Saya menunjukkan sikap ilmiah pada saat melakukan
pencarian informasi
10 Saya menunjukkan sikap jujur ketika menyelesaikan tugas
di sekolah maupun di rumah.
Catatan :
 Penilaian diri ini harus diisi sesuai dengan kenyataan yang dialami dan bersifat jujur,
pribadi serta rahasia, hanya guru dan siswa yang mengetahui.
Kriteria penskoran :
1 : Tidak pernah
2 : Jarang
3 : Sering

3 : Selalu

64
Lampiran 6

MATERI

INTERAKSI SOSIAL YANG BERSIFAT ASSOSIATIF

Bentuk-bentuk interaksi social

Interakisosial dapat terjadi diman pun dan kapan pun, serta dilakukan oleh siapa pun tanpa
mengenal usia tanpa mengenal usia, status sosial, dan pendidikan. Hal itu terjadi karena manusia
hidup selalu berinteraksi dengan orang lain. Di dalam kehidupan sehari-hari, kamu bisa melihat
seseorang atau sekelompok orang, baik dilingkungan keluarga , di jalan, atau pun di kantor, di
mana saja melakukan interaksi sosial. Mereka berinteraksi sosial dalam bentuk yang beraneka
ragam ada beberapa interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat, yaitu sebagai berikut:

a. Proses-proses yang assosiatif


Proses ini terjadi apabila sesorang atau sekelompok orang melakukan interaksi sosial yang
mengarah kepada kesatuan pandangan. Interaksi sosila yang bersifat assosiatif dapat berbentuk
kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi.
1. Kerja sama
Kerja sama merupakan suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok
untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama dilakukan sejak manusia mulai berinteraksi
dengan sesamanya. Kebiasaan kerja sam dimulai sejak kank-kanak, mulai dari dalam
kehidupan keluarga lalu menungkat kelmpok sosial yang lebih luas. Dalam masyarakat
tradisional Indonesia, kerja sama di kenal dengan istilah gotong royong. Kerja sama yang
dilakukan masyarakat pada umumnya didasari oleh kebersamaan dan rasa memiliki.
Misalnya, memperbaiki jalan, kerja bakti mendirikan gereja, mendirikan masjid, dan
sebagainya.
2. Akomodasi
Akomodasi serimg terjadi dalam situasi konflik sosial (pertentangan). Akomdasi
merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan,
sehingga pihak lawan tidak kehilangan kepribadiannya. Bentuk-bentuk akomodasi, antar lain
sebagai berikut:
a. Koersi
b. Kompromi
c. Arbitrasi

65
d. Toleransi
e. Mwdiasi
f. Konversi
g. Konsiliasi
h. Ajudikasi
i. Stalemate
j. Segregasi
k. Ceasefire
l. Dispasement
3. Asimilasi
Asimiasi adalah proses sosial yang timbul apabila ada kelompok masyarakat dengan
latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul seacra interaktif dalam jangka
waktu ang lama. Dengan demikian, lambat laun tidak ada perbedaan antar individu dengan
kelompok untuk mrngurangi perbedaan tersebut, sehingga dapa melahirkan suatu
kebudayaan yang baru.
Asimilasi tidak terjadi begitu saja, melainkan harus memenuhi syarat-syarattertentu
agarproses asimilasi berjalan dengan baik. Beberapa syarat asimilasi diantaranya adalah
sebagai berikut :
a. adanya perbedaan kebudayaan antara kelompok yang satu dan kelompok lain. Contohnya
adalah gangnam style, semula tidak di kenal di Indonesia tetapi kemudian banyak
mayarakat Indonesia yang terampil dalam menari tarian tersebut.
b. Adanya iteraksi sosial antara masing-masing kelompok. Interaksi tersebut bisa bersifat
langsung maupun tidak langsung dan berlangsung dalam waktu yang relatif lama.
Contohnya, sebagian masyarakat dipulau jawa begitu mahir menyanyikan irama
keroncong karena mereka biasa bergaul dengan bangsa portugis pada zamana penjajahan
dahulu kala, sehingga melahirkan kebudayaan baru dan bersifat turun temurun.
c. Adanya kesadaran dari masing-masing pihak untuk saling menyesuaikan diri dengan
kebudayaan mereka masing-masing. Idealnya, bangsa Indonesia harus menjadi bangsa
yang selektif terhadap penerimaan budaya asing, sehingga mereka hanya menerima
kebudayaan yang sesuai degan jati diri bangsa.

Proses asimilasi ini terkadang sulit terjadi dan terkadang pula mudah terjadi, bahkan masyarakat
tanpa sadar menyerap budaya asing. Di Indonesia banyak sekali contoh dari hasil dari asimilasi antar
budaya. Berikut beberapa hasil asimilasi budaya di Indonesia.

66
a. Seni rupa atau seni lukis
b. Seni sastra
c. Seni bangunan
d. Kalender
e. Pemerintahan
6. Akulturasi
Akulturasi adalah proses sosial yang timbul karena penerimaan dan pengelolaan unsur-unsur
kebudayaan asing tanpa menghilangkan unsur-unsur kebudayaan asli. Akulturasi merupakan
perpaduan dua unsur kebudayaan dalam kurun waktu yang lama. Contohnya, perpaduan musik
melayu dengan musik spanyolmenjadi atau lahir musik keroncong.

67
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP. 4)

Sekolah : SMPN 02 KEPANJEN


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : VII/Satu
Tema : Interaksi dan lembaga sosial
Sub Tema : interaksi sosial
Materi pokok : pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan lembaga sosial
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI
9. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
10. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli toleransi, gotong
royong), santun, percayadiri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
11. Memahami pengetahuan(faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
12. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori.

B. KD DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KD

KD Indikator Pencapaian KD

3.2 Menganalisis interaksi sosial dalam ruang dan 3.2.8


Menjelaskan pengertian interaksi
social.
pengaruhnya terhadap kehidupan sosial, 3.2.9 Mendeskripsikan syarat interaksi
ekonomi dan budaya dalam nilai dan norma social.
serta kelembagaan sosial budaya 3.2.10 Membedakan bentuk-bentuk interaksi
social.
3.2.11 Menjelaskan pengaruh interaksi

68
social terhadap pembentukan lembaga
social.

4.2 Menyajikan hasil analisis tentang interaksi 4.2.5 Membuat laporan tentang bentuk
sosial dalam ruang dan pengaruhnya terhadap interaksi social di masyarakat.
4.2.6 Membuat laporan tentang hasil telaah
kehidupan sosial, ekonomi dan budaya dalam mengenai pengaruh interaksi social
nilai dan norma, serta kelembagaan sosial terhadap pembentukan lembaga social
budaya

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan peserta didik di harapkan dapat :

8. Menjelaskan pengaruh interaksi social terhadap pembentukan lembaga sosial


9. Menjelaskan beberapa tingkatan norma yang mengikat anggota masyarakat

Nilai karakter yang diinfuskan : fokus pengamatan antara lain saling menghargai, membantu
sesama, kejujuran, tanggung jawab dll.

D. MATERI :
1. Materi reguler
5. Pengaruh interaksi sosial terhadapa pemebentukan lembaga sosial
6. Tingkataan norma yang mengikata anggota masyarakat
2. Materi remidial
Pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan lembaga sosial
7. Materi Pengayaan
Tingkatan norma yang mengikat anggota masyarakat

E. Pendekatan Dan Model Pembelajaran


5. Pendekatan : Saintifik
6. Model Pembelajaran : discivery learning, problem bassed learning (PBL)

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


3. Media:
a. Buku
2. Alat
a. Laptop/Komputer
3. Sumber Pembelajaran:
b. Kemendikbud. 2016. Buku Siswa : Ilmu Pengetahuan Sosial. Kelas VII .
Jakarta:Kemendikbud, hal. 83-86

69
c. Kemendikbud. 2016. Buku Guru : Ilmu Pengetahuan Sosial. Buku Guru. Kelas VII.
Jakarta: Kemendikbud , hal. 93 s.d. 120

3. Kegiatan Pembelajaran

Kegiat Langkah – langkah Deskripsi kegiatan Aloka


an pembelajaran Model si
SAINTIFIK waktu

Penda 1. Peserta didik bersama guru menyampaikan salam 10`


huluan dan berdoa.
2. Peserta didik bersama guru mengondisikan kelas.
3. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik.
4. Guru menanyakan tentang materi pembelajaran
berkaitan dengan pengaruh interaksi sosial terhadap
pembentukan lembaga sosial, misalnya : bagimana
cara manusia memenuhi kebutuhan hidupnya?
Mengapa dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,
manusia tidak memenuhinya sendiri.
5. Peserta didik merima informasi topik dan tujuan
pembelajaran dari guru.

Inti 3. Mengamati  Disajikan tayangan gambar atau artikel tentang 60’


kegiatan manusia sehari-hari kemudian peserta
didik diberikan kesempatan unutk mengemukakan
masalah yang timbul dari kegiatan yang ada pada
tayangan gambar tersebut.

(a) (b)

(c)

Apabila masalah terlalu luas sebaiknya guru

70
mengarahkan masalah tersebut yang berhubungan
dengan tujuan pembelajaran.

4. Menanya  Peserta didik dibagi atas beberapa kelompok


antara 4-5 orang per kelompok.
 Peserta didik diberikan kesempatan untuk
bertanya dan berpikir tentang gambar atau
artikel yang diamati.
 Peserta didik dimotivasi untuk bertanya
tentang:
1. Masalah apa yang muncul yang
berhbungan dengan kehidupan sehari-hari?
2. Bagaimana cara manusia memenuhi
kebutuhan hidupnya?
3. Apa yang diperlukan agar kebutuhan
hidup setiap orang bisa dipenuhi?
 Peserta didik dalam kelompok merumuskan
masalah untuk dipilih dan dipecahkan.

Berdasarkan permasalahan yang diajukan siswa, guru


memilih masalah yang akan dibahas.

5. Mengeksplor Peserta didik dibimbing dalam proses pengumpulan


asi data tentang pengaruh interaksi sosisal terhadap
pembentukan lembaga sosial, untuk mendapatkan
penjelasan dan pemecahan masalah tersebut melalui
pencarian data dan membaca buku sumber lain yang
peserta didik miliki atau brouwsing dari internet.

6. Mengasos Peserta didik dibimbing dalam proses pengumpulan


iasikan data tentang pengaruh interaksi sosisal terhadap
pembentukan lembaga sosial, untuk mendapatkan
penjelasan dan pemecahan masalah tersebut melalui
pencarian data dan membaca buku sumber lain yang
peserta didik miliki atau brouwsing dari internet.

7. Mengomunikas  Setiap kelompok mempresentasikan didepan kelas


ikan hasil diskusinya.
 Kelompok lain memberi tanggapan, tamabahan
atau melengkapi.

71
Guru mengarahkan dan mengoreksi pengertian dan
pemahaman siswa terhadap[

Penutu 1. Peserta didik diberi kesempatan untuk 10’


p menanyakan hal-hal yang belum dipahami
2. Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yan
disimpulkan olehpeserta didik
3. Peserta didik diminta melakukan refleksi terhadap
proses pembelajaran terkait dengan penguasaan
materi, pendekatan dan model pembelajaran yang
digunakan.
4. Peserta didik diberi pesan tentang nilai moral.
5. Pesrta diingatkan untuk menyempurkan laporan
hasil diskusi kelompok tentang jawaban atas
pertanyaan yang telah dirumuskan untuk
dikumpulkan kepada guru.

4. Penilaian Hasil Pembelajaran

1. Teknik penilaian dan Bentuk Penilaian


g. Kompetensi Sikap : Observasi menggunakan jurnal (Tidak langsung)
h. Kompetensi Pengetahuan : Tertulis, berbentuk Uraian
i. Kompetensi Keterampilan : Penilaian kinerja, menggunakan rubrik.
7. Instrumen penilaian dan pedoman penskoran (terlampir)
8. Pembelajaran remedial dan pengayaan
e. Pembelajaran remedial
Pembelajaran remedial untuk kompetensi pengetahuan dapat dilakukan dengan cara
mengulang kembali pembelajaran dari materi indikator yang belum dikuasai, atau
denganpenugasan. Remedial dapat juga dilakukan melalui pemberian bimbingan secara
khusus dan perorangan bagi peserta didik yang belum mencapai KKM atau pemberian
tes ulang dengan penyederhanaan. Dalam melakukan remedial guru perlu
memperhatikan pedoman di bawah ini:
 Jika kurang dari 20% dari seluruh peserta didik belum mencapai KKM, remedial
dilakukan dengan penugasan individual dan tes individual
 Jika 20% sampai 50 % dari seluruh peserta didik belum mencapai KKM maka tugas
kelompok dan individual
 Jika lebih dari 50% dari seluruh peserta didik belum mencapai KKM maka
dilakukan pembelajaran ulang

72
CTT: Untuk Remidi bisa dilakukan dengan kegiatan sbb / kegiatan lain:
1. Pembelajaran ulang
2. Bimbingan perorangan
3. Belajar kelompok
4.dll
f. Program pengayaan (ditambahkan materi yg spesifik)
Program pengayaan dapat dilakukan dengan alternative sebagai berikut:

 Pemberian penugasan bagi peserta didik yang telah mencapai ketuntasan dengan
bahan pembelajaran berupa perluasan dan/atau pendalaman materi atau kompetensi
berupa kilping dampak perkelahian diantara pelajar bagi masa depan mereka.
 Pemberian kegiatan eksploratori yang bersifat umum yang dirancang untuk berikan
kepada peserta didik yang telah tuntas. Kegiatan yang dimaksud berupa pendalaman
terhadap materi yang secara regular tidak tercakup dalam kurikulum.
 Pemberian penugasan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan belajar
lebih tinggi yang berupa pemecahan masalah nyata dengan menggunakan
pendekatan pemecahan masalah atau pendekatan investigative (identifikasi masalah,
penentuanfokus masalah, menggunakan berbagaisumber, mengumpulkan informasi,
menganalisis, dan menyimpulkan hasil ivestigasi)
CTT: Untuk Pengayaan bisa dilakukan dengan kegiatan sbb / kegiatan lain:
1. Tugas mengerjakan soal dengan tk.kesulitan tinggi
2. Meringkas buku-buku referensi
3. Mewawancarai Narasumber

73
Lampiran 1

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL

Nama peserta didik : ...........................


Kelas : XI
Tanggal pengamatan : ...........................

Skor
No Aspek yang dinilai 4 3 2 1 Keterangan

1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu

2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan sesuai


ajaran agama masing-masing.

3 Memberi salam sesuai agama masing-masing


sebelum dan sesudah melakukan sesuatu

4 Mengucapkan keagungan Tuhan apabila melihat


kebesaran tuhan sesuai agama masing-masing.

5 Menambah rasa keimanan akan keberadaan dan


kebesaran tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan.

Jumlah skor

Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (√) pada
kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai
berikut:

4 = Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan


3 = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang apabila tidak melakukan
2 = Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan.
1 = Tidak, apabila tidak pernah melakukan.
Penunjuk penyekoran:
Baik sekali, apabila memperoleh skor 16-20
Baik, apabila peserta didik memperoleh skor 11-15
Cukup, apabila peserta didik memperoleh skor 6-10
Kurang apabila peserta didik memperoleh skor 1-5

74
Lampiran 2
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP SOSIAL

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial


Kelas/semester : VII/1(satu)
Tahun pelajaran : 2018/2019
Materi pokok : Interaksi sosial
Waktu pengamatan :

Berikan tanda cek (√) pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan


Sikap
No Nama siswa Aktif Bekerja sama Toleran

K B SB KB B SB K B SB

Keterangan :
K : kurang
B : Baik
SB : Sangat baik
Indikator Sikap Aktif :
1. Kurang baik, jika sama sekali tidak menunjukkan tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2. Baik, jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum
konsisten
3. Sangat baik, jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara
terus menerus dan konsisten
Indikator Sikap Bekerjasama :
1. Kurang baik, jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerja sama dalam kegiatan kelompok
2. Baik, jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi
masih belum konsisten
3. Sangat Baik, jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara
terus menerus dan konsisten.

75
Indikator Sikap Toleran :

1. Kurang baik, jika sama sekali tidak menunjukkan tidak bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif
2. Baik, jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masih belum konsisten
3. Sangat Baik, jika menunjukkan adanya usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan konsisten.

Lampiran 3

INSTRUMEN ATAU RUBRIK PENILAIAN PENGETAHUAN

SOAL
7. Apakah yang mendorong seseorang melakukan interaksi dengan orang lain?
8. Jelaskan pengertian dari norma?
9. Sebutkan macam-macam norma?
Pedoman Penskoran

No Kunci Jawaban Skor

1. a. faktor internal : dorongan untuk menruskan keturunan, dorongan untuk 20


memnuhi kebutuhan, dan dorongan unutk mempertahankan hidup.
b. faktor eksternal : si pati, motivasi, empati, sugesti, imitasi, identifikasi.
2. Norma dalah ketentuan yang mengatur tingkah laku manusia dalam 20
kehidupan masyarakat. Orang yang ingin hidup harmonis maka wajib
memenuhi aturan atau ketentuan tersebut jika tidak ingin mendapatkan
sanksi baik hukum atau sosial.
3. a. Norma susial 10
b. Norma kesopanan
c. Norma agama
d. Norma hukum
Skor maksimum 50

Rumus Penilaian : Nilai = Jumlah Skor x10


5

76
Contoh Penilaian Pengetahuan Siswa
Nama Siswa :………………….
Mata Pelajaran : Bisnis Manajemen
No Aspek yang Dinilai Skor

1. Menjelaskan faktor yang mendorong seseorang melakukan interaksi dengan 0-5


orang lain
2. Menjelaskan pengertian dari norma 0-5

3. Menjelaskan macam-macam norma 0-5

6. Keruntutan bahasa 0-5

Skor Maksimum 20

Nilai = Jumlah Skor Perolehan x100


Total Skor Maksimum

Lampiran 4
INSTRUMEN ATAU RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN
5. Individu

No Nama Kemampuan Kemampuan Kemampuan Kemampuan


Peserta Bertanya (1-4) Menjawab (1-4) Memberikan Menggunakan
Didik Argumentasi (1-4) Bahasa yang
Baku (1-4)

Kriteria Penskoran :
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Cukup Baik
1 : Kurang Baik
6. Kelompok

77
Nama Siswa :……………………..
Kelas :VII
Kelompok :……………………..

No Aspek Penilaian Skor Krite


ria
A Perencanaan:
Pens
1. Kesesuaian tema 1.
kora
2. Pembagian tugas 2. n
3.

B Pelaksanaan: :
A =
1. Kerjasama
10 –
2. Kesesuaian dengan rencana
12 (
3. Partisipasi anggota Baik
C Pelaporan: sekal

1. Estetika i dan
berk
2. Bahasa
ualit
3. Isi laporan
as )
Rata-Rata Skor B =
7 -
10 ( Baik )
C = 5 - 7 ( Cukup )
D = 2 - 4 ( Kurang memenuhi syarat )
Penilaian = Capaian Skor X 100
Skor Maksimum

78
Lampiran 5
RUBRIK PENILAIAN DIRI

PENILAIAN DIRI
NAMA :……………………………..
KELAS :……………………………..
NO ASPEK YANG DINILAI SKOR
4 3 2 1
1 Saya memiliki motivasi dalam diri sendiri selama proses
pembelajaran
2 Saya bekerja sama dalam menyelesaikan tugas kelompok
3 Saya menunjukkan sikap konsisten dalam proses
pembelajaran
4 Saya menunjukkan sikap disiplin dalam menyelesaikan
tugas individu maupun kelompok
5 Saya menunjukkan sikap positif dalam diskusi kelompok
6 Saya menunjukkan sikap menerima, menghargai dan
bertanggung jawab.
7 Saya menunjukkan sikap toleransi terhadap perbedaan
pendapat
8 Saya menunjukkan rasa percaya diri dalam mengemukakan
gagasan, bertanya dan menyajikan hasil diskusi
9 Saya menunjukkan sikap ilmiah pada saat melakukan
pencarian informasi
10 Saya menunjukkan sikap jujur ketika menyelesaikan tugas
di sekolah maupun di rumah.
Catatan :
 Penilaian diri ini harus diisi sesuai dengan kenyataan yang dialami dan bersifat jujur,
pribadi serta rahasia, hanya guru dan siswa yang mengetahui.
Kriteria penskoran :
1 : Tidak pernah
2 : Jarang
3 : Sering

4 : Selalu

79
Lampiran 6

MATERI PEMBELAJARAN

pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan lembaga sosial

Proses interaksi sosial akan terjadi apabila diantara pihak yang berinteraksi melakukan
kontak sosial dan komunikasi. Menurut Soerjono Soekanto (2003), kata “kontak” berasal dari
bahasa latin, yaitu berasal dari kata con dan tangere. Kata con berarti bersama-sama sedangkan
tangere mengandung pengertian menyentuh. Jadi dapat disimpulkan bahwa kontak berarti bersama-
sama saling menyentuh secara fisik.

Melalui interaksi sosial, manusia saling bekerjasama, menghargai, mengormati, hidup rukun,
dan gotongroyong. Sikap-sikap tersebut mampu menciptakan keteraturan dan ketertiban dalam
kehidupan bermasyarakat yang mendorong munculnya lembaga sosial, sehingga kehidupan
masyarakat menjadi tertib dan teratur (harmonis).

Ketertiban sosial merupakan suatu kondisi dimana kehidupan bermasyarakatnya berjalan


tertib dan teratur sehingga tujuan kehidupan bermasyarakat dapat tercapai. Ciri-ciri terbentinya
ketertiban sosial sebagai berikut:

a. Terdapat suatu sistem nilai dan norma yang berlaku


b. Individu atau kelompok memahami dan mengetahui nilai dan norma yang berlaku
c. Individu atau kelompok menaati nilai dan norma dengan sebaik-baiknya.

80
ANALISIS ULANGAN
SISWA KELAS VII H SMP NEGERI 2 KEPANJEN, TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Juml keterca Ketuntasan


Nomor Soal/Skor Maksimal Skor yang diPeroleh ah paian Belajar
skor
N

Tidak
Nama
o

Ya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 100 100% 
1 Ananda Devta Arafah 4 4 4 0 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 0 4 0 0 4 76 76% 
2 Arya Dava Putra P. 0 4 0 4 4 4 0 4 0 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 0 4 4 0 4 92 92% 
3 Asya Mabila Rafita Dewi 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 88 88% 
4 Braga Sandha Maulidian 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 88 88% 
5 Dimas Wahyu Wibowo 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 72 72% 
6 Fariza Andrianto 4 4 4 0 0 4 4 4 4 4 0 0 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 0 0 92 92% 
7 Ferdiansyah Bayu P. 0 4 4 4 0 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 0 4 80 80% 
8 Friska Dwi Febrianti 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 84 84% 
9 Gita Alfa Ariza 4 4 4 0 4 4 4 0 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 0 96 96% 
10 Heravi Kusuma 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 0 4 4 0 4 0 4 92 92% 
11 Kinanti Handayani 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 84 84% 
12 Linisa Dwi Rahma K. 4 4 4 0 4 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92 92%5 
13 Marchella Putri Fendika 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 0 92 92%5 
14 Michael Davin 4 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 92 92% 
15 Much. Agung Prasetyo 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 92 92% 
16 Muhammad Andika P. 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 88 88% 
17 Muhammad Yongky P. 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 96 96% 
18 Naila Karima Risqiana 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 92 92% 
19 Putri Septi Rudiati 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 92 92% 

81
20 Rangga Fajar S. 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 88 88% 
21 Rendi A. S. Pamungkas 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 96 96% 
22 Revalina S. Al Sabila 4 4 4 0 4 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 88 88% 
23 Rico Novanda Saputra 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 96 96% 
24 Rizky Firmansyah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 0 4 0 4 88 88% 
25 Ruth Pyrena Ann 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88 88% 
26 Sendy Firmansyah 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 0 92 92% 
27 Verrill Royce Augusta 4 4 4 4 4 4 4 0 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 96 96% 
28 Wanda Juwita Triana 4 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84 84% 
29 Yoga Eka Aditia 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72 72% 
30 Yukha E. R.Syajudin 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 0 4 0 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 80 80% 
Jumlah skor 116 124 112 96 112 120 80 116 116 112 120 92 112 124 120 116 124 124 100 104 100 88 120 100 100

Jumlah skor maksimal 124 124 124 124 124 124 124 124 124 124 124 124 124 124 124 124 124 124 124 124 124 124 124 124 124

Presentase skor 93,5 100 90,3 77,4 90,3 96,8 64,5 93,5 93,5 90,3 96,8 74,2 90,3 100 96,8 93,5 100 100 80,6 83,9 80,6 71 96,8 80,6 80,6

Kepanjen, 24 November 2018


Mengetahui,

82
DOKOMENTASI

1. Kegiatan belajar di kelas VII G(1), H(2), dan I(3) SMPN 2 KEPANJEN

83
2. Kegiatan PERSAMI SMPN 2 KEPANJEN

84
85
3. Latihan ADIWIYATA SMPN 2 KEPANJEN

86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99

Anda mungkin juga menyukai