1. MENCARI ARTI
Higher Order Thinking Skills (HOTS) atau keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah
kemampuan berpikir dan bernalar untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang rumit dan
atau memecahkan suatu kasus atau masalah. Keterampilan ini perlu dilatihkan sejak usia
sekolah dasar agar siswa terbiasa dengan cara berpikir tingkat tinggi yang akan menjadi
modal pada jenjang pendidikan berikutnya. Kemampuan berpikir tingkat tinggi juga
membuat siswa mampu menyampaikan gagasan secara argumentatif, logis, dan percaya diri,
baik secara tertulis, lisan, dan tindakan. Kata kunci pertanyaan untuk melatih berpikir
tingkat tingi antara lain: mengapa? bagaimana caranya? berikan alasan! dengan cara apa?
harus bertindak bagaimana? seandainya? dan lain-lain.
Selama ini pembelajaran di SD lebih menekankan pada Lower Order Thingking Skills
(LOTS) atau kemampuan berpikir tingkat rendah yang hanya mampu menjawab
pertanyaan-pertanyaan faktual yang alternatif jawabannya hanya satu dan biasanya jawaban
tersebut berupa sesuatu yang dapat ditemukan langsung di buku atau hapalan, seperti
pertanyaan Siapa? Kapan? Dimana? Kemampuan berpikir tingkat rendah merupakan
perantara untuk kemampuan berpikir yang lebih tinggi.
2. MENJELASKAN ISTILAH ;
a) Arti 5 M
1. Mengamati
Karena Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu
peserta didik. Sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi.
Dengan metode observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara
obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru.
2. Menanya
Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan
mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru
bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau memandu peserta didiknya belajar
dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia
mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik.
dengan pertanyaan maka siswa akan lebih aktip dan dapat berusaha lebih giat lagi
untuk menjawab pertanyaan seorang guru tersebut dengan benar,maka dengan menanya
seorang siswa akan berusaha lagi.
Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu
tema atau topik pembelajaran.
Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta
mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
3. Menalar
Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris
yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran
dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penakaran nonilmiah tidak selalu tidak
bermanfaat.
Karena proses pembelajaran pembelajaran akan berhasil secara efektif jika terjadi
interaksi langsung antara pendidik dengan peserta didik. Pola ineraksi itu dilakukan
melalui stimulus dan respons.
4. Mencoba
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus
mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai.
1) menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar menurut tuntutan
kurikulum;
2) mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan harus
disediakan;
5. Menyajikan
Menyajikan data yang telah di kelompokan atau yang telah di proleh untuk di
diskusikan dengan siswa yang lain.
Dengan menyajikan kita akan dapat mengetahui hasil dari semua pembelajaran.
1. Communication (komunikasi)
Komunikasi adalah sebuah kegiatan mentransfer sebuah informasi baik secara lisan
maupun tulisan. Namun, tidak semua orang mampu melakukan komunikasi dengan baik.
Terkadang ada orang yang mampu menyampaikan semua informasi secara lisan tetapi
tidak secara tulisan ataupun sebaliknya.
Manusia merupakan mahluk sosial yang selalu berinteraksi dengan sesamanya.
Oleh karena itu, komunikasi merupakan salah satu hal yang terpenting dalam peradaban
manusia. Tujuan utama komunikasi adalah mengirimkan pesan melalui media yang
dipilih agar dapat dimengerti oleh penerima pesan. Komunikasi efektif tejadi apabila
sesuatu (pesan) yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau sama
oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi.
supaya komunikasi antar manusia terjalin secara efektif dibutuhkan teknik
berkomunikasi yang tepat. Teknik komunikasi adalah suatu cara yang digunakan
dalam menyampaikan informasi dari komunikator ke komunikan dengan media tertentu.
Dengan adanya teknik ini diharapkan setiap orang dapat secara efektif melakukan
komunikasi satu sama lain dan secara tepat menggunakannya.
Beberapa teknik dalam komunikasi :
a. Ucapan yang jelas dan idenya tidak ada makna ganda dan utuh.
b. Berbicara dengan tegas, tidak berbelit-belit
c. Memahami betul siapa yang diajak bicara, hadapkan wajah dan badan, pahami
pikiran lawan bicara.
d. Menyampaikan tidak berbelit-belit, tulus dan terbuka.
e. Sampaikan informasi dengan bahasa penerima informasi.
f. Menyampaikan dengan kemampuan dan kadar akal penerima informasi
g. Sampaikan informasi dengan global dan tujuannya baru detailnya.
h. Berikan contoh nyata, lebih baik jadikan Saudara sebagai model langsung.
i. Sampaikan informasi dengah lembut, agar berkesan, membuat sadardan
menimbulkan kecemasan yang mengcerahkan.
j. Kendalikan noise dan carilah umpan balik untuk meyakinkan informasi Saudara
diterima. Contoh dengan bertanya atau menyuruh mengulanginya.
2. Collaborative (kolaborasi)
Adalah kemampuan berkolaborasi atau bekerja sama, saling bersinergi,
beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab; bekerja secara produktif
dengan yang lain; menempatkan empati pada tempatnya; menghormati perspektif
berbeda. Kolaborasi juga memiliki arti mampu menjalankan tanggung jawab pribadi
dan fleksibitas secara pribadi, pada tempat kerja, dan hubungan masyarakat;
menetapkan dan mencapai standar dan tujuan yang tinggi untuk diri sendiri dan orang
lain; memaklumi kerancuan.
a. Elaborasi
Dalarn kegiatan elaborasi, guru mendorong peserta didik membaca dan menuliskan
hasil eksplorasi, mendiskusikan, mendengar pendapat, untuk lebih mendalami sesuatu,
menganalisis kekuatan atau kelemahan argumen, mendalami pengetahuan tentang sesuatu,
membangun kesepakatan melalui kegiatan kooperatif dan kolaborasi, membiasakan peserta
didik membaca dan menulis, menguji prediksi atau hipotesis, menyimpulkan bersama, dan
menyusun laporan atau tulisan, menyajikan hasil belajar.
Peserta didik :
melaporkan hasil eksplorasi secara lisan atau tertulis, baik secara individu maupun
kelompok
menanggapi laporan atau pendapat teman
mengajukan argumentasi dengan santun
Guru :
b. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru melibatkan peserta didik dalam mencari dan
menghimpun informasi, menggunakan media untuk memperkaya pengalaman mengelola
informasi, memfasilitasi peserta didik berinteraksi sehingga peserta didik aktif, mendorong
peserta didik mengamati berbagai gejala, menangkap tanda-tanda yang membedakan dengan
gejala pada peristiwa lain, mengamati objek di lapangan dan labolatorium.
Peserta didik :
Guru :
c. Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru memberikan umpan balik terhadap apa yang
dihasilkan peserta didik melalui pengalaman belajar, memberikan apresiasi terhadap
kekuatan dan kelemahan hasil belajar dengan menggunakan teori yang dikuasai guru,
menambah informasi yang seharusnya dikuasai peserta didik, mendorong peserta didik
untuk menggunakan pengetahuan lebih lanjut dari sumber yang terpercaya untuk lebih
menguatkan penguasaan kompetensi belajar agar lebih bermakna. Setelah memeperoleh
keyakinan, maka peserta didik mengerjakan tugas-tugas untuk mengasilkan produk belajar
yang kongkrit dan kontekstual. Guru membantu peserta didik menyelesaikan masalah dan
menerapkan ilmu dalam aktivitas yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik :
Guru :