Anda di halaman 1dari 7

Sri lestari/ H0415614/Telaah Kurikulum SMA/tugas

1. MENCARI ARTI

a) Apa yang dimaksud dengan indikator pencapaian kompetensi?

Menurut Standar Proses pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas)


Nomor 41 Tahun 2007, indikator pencapaian kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur
dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang
menjadi acuan penilaian mata pelajaran.Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan
dengan menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang dapat diukur, yang mencakup
pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Ini berarti indikator pencapaian kompetensi
merupakan rumusan kemampuan yang harus dilakukan atau ditampilkan oleh siswa untuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar (KD). Dengan demikian indikator pencapaian
kompetensi merupakan tolok ukur ketercapaian suatu KD. Hal ini sesuai dengan maksud
bahwa indikator pencapaian kompetensi menjadi acuan penilaian mata pelajaran.

b) LOTS dan HOTS

Higher Order Thinking Skills (HOTS) atau keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah
kemampuan berpikir dan bernalar untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang rumit dan
atau memecahkan suatu kasus atau masalah. Keterampilan ini perlu dilatihkan sejak usia
sekolah dasar agar siswa terbiasa dengan cara berpikir tingkat tinggi yang akan menjadi
modal pada jenjang pendidikan berikutnya. Kemampuan berpikir tingkat tinggi juga
membuat siswa mampu menyampaikan gagasan secara argumentatif, logis, dan percaya diri,
baik secara tertulis, lisan, dan tindakan. Kata kunci pertanyaan untuk melatih berpikir
tingkat tingi antara lain: mengapa? bagaimana caranya? berikan alasan! dengan cara apa?
harus bertindak bagaimana? seandainya? dan lain-lain.
Selama ini pembelajaran di SD lebih menekankan pada Lower Order Thingking Skills
(LOTS) atau kemampuan berpikir tingkat rendah yang hanya mampu menjawab
pertanyaan-pertanyaan faktual yang alternatif jawabannya hanya satu dan biasanya jawaban
tersebut berupa sesuatu yang dapat ditemukan langsung di buku atau hapalan, seperti
pertanyaan Siapa? Kapan? Dimana? Kemampuan berpikir tingkat rendah merupakan
perantara untuk kemampuan berpikir yang lebih tinggi.

2. MENJELASKAN ISTILAH ;

a) Arti 5 M

Pendekatan 5M yang menciptakan pembelajaran yang aktif. Pendekatan 5M ini adalah:

1. Mengamati

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran


(meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan
media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah
pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati dalam rangka pembelajaran ini
biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan tenaga relatif
banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran.

Mengapa 5m itu di perlukan ( mengamati )

Karena Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu
peserta didik. Sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi.
Dengan metode observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara
obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru.

Bagaimana melakukan kegiatan 5m (mengamati)

Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh


langkah-langkah seperti berikut ini.

a. Menentukan objek apa yang akan diobservasi


b. Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi
c. Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer
maupun sekunder
d. Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi
e. Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan
data agar berjalan mudah dan lancar
f. Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti
menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis
lainnya.
Kegiatan observasi dalam proses pembelajaran meniscayakan keterlibatan peserta
didik secara langsung.

2. Menanya

Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan
mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru
bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau memandu peserta didiknya belajar
dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia
mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik.

Mengapa 5m itu di perlukan ( menanya )

dengan pertanyaan maka siswa akan lebih aktip dan dapat berusaha lebih giat lagi
untuk menjawab pertanyaan seorang guru tersebut dengan benar,maka dengan menanya
seorang siswa akan berusaha lagi.

Bagaimana melakukan kegiatan 5m (menanya)


Dengan cara :

 Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu
tema atau topik pembelajaran.
 Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta
mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.

3. Menalar

Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris
yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran
dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penakaran nonilmiah tidak selalu tidak
bermanfaat.

Mengapa 5m itu di perlukan ( menalar )

Karena proses pembelajaran pembelajaran akan berhasil secara efektif jika terjadi
interaksi langsung antara pendidik dengan peserta didik. Pola ineraksi itu dilakukan
melalui stimulus dan respons.

Bagaimana melakukan kegiatan 5m (menalar)

Kesiapan diidentifikasi berkaitan langsung dengan motivasi peserta didik.


Kesiapan itu harus ada pada diri guru dan peserta didik. Guru harus benar-benar siap
mengajar dan peserta didik benar-benar siap menerima pelajaran dari gurunya. Sejalan
dengan itu, segala sumber daya pembelajaran pun perlu disiapkan secara baik dan
saksama.

4. Mencoba

Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus
mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai.

Mengapa 5m itu di perlukan ( mencoba)

Karena Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk


mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.

Bagaimana melakukan kegiatan 5m (mencoba)

1) menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar menurut tuntutan
kurikulum;

2) mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan harus
disediakan;

3) mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasil-hasil eksperimen sebelumnya;


4) melakukan dan mengamati percobaan;

5) mencatat fenomena yang terjadi, menganalisis, dan menyajikan data;

6) menarik simpulan atas hasil percobaan; dan

7) membuat laporan dan mengkomunikasikan hasil percobaan

5. Menyajikan

Menyajikan data yang telah di kelompokan atau yang telah di proleh untuk di
diskusikan dengan siswa yang lain.

Mengapa 5m itu di perlukan ( menyajikan)

Dengan menyajikan kita akan dapat mengetahui hasil dari semua pembelajaran.

Bagaimana melakukan kegiatan 5m (menyajikan)

 Mempersiapkan dulu bahan yang akan di sajikan.


 Menyususn rencana untuk menyajikan.
 Membuat rencana penyajian.
 Merangkum hasil

b) ARTI 4C (COMMUNICATION, COLLABORATIVE, CRITICAL THINKING,


DAN CREATIVITY)

Berikut penjelasan 4C.

1. Communication (komunikasi)
Komunikasi adalah sebuah kegiatan mentransfer sebuah informasi baik secara lisan
maupun tulisan. Namun, tidak semua orang mampu melakukan komunikasi dengan baik.
Terkadang ada orang yang mampu menyampaikan semua informasi secara lisan tetapi
tidak secara tulisan ataupun sebaliknya.
Manusia merupakan mahluk sosial yang selalu berinteraksi dengan sesamanya.
Oleh karena itu, komunikasi merupakan salah satu hal yang terpenting dalam peradaban
manusia. Tujuan utama komunikasi adalah mengirimkan pesan melalui media yang
dipilih agar dapat dimengerti oleh penerima pesan. Komunikasi efektif tejadi apabila
sesuatu (pesan) yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau sama
oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi.
supaya komunikasi antar manusia terjalin secara efektif dibutuhkan teknik
berkomunikasi yang tepat. Teknik komunikasi adalah suatu cara yang digunakan
dalam menyampaikan informasi dari komunikator ke komunikan dengan media tertentu.
Dengan adanya teknik ini diharapkan setiap orang dapat secara efektif melakukan
komunikasi satu sama lain dan secara tepat menggunakannya.
Beberapa teknik dalam komunikasi :
a. Ucapan yang jelas dan idenya tidak ada makna ganda dan utuh.
b. Berbicara dengan tegas, tidak berbelit-belit
c. Memahami betul siapa yang diajak bicara, hadapkan wajah dan badan, pahami
pikiran lawan bicara.
d. Menyampaikan tidak berbelit-belit, tulus dan terbuka.
e. Sampaikan informasi dengan bahasa penerima informasi.
f. Menyampaikan dengan kemampuan dan kadar akal penerima informasi
g. Sampaikan informasi dengan global dan tujuannya baru detailnya.
h. Berikan contoh nyata, lebih baik jadikan Saudara sebagai model langsung.
i. Sampaikan informasi dengah lembut, agar berkesan, membuat sadardan
menimbulkan kecemasan yang mengcerahkan.
j. Kendalikan noise dan carilah umpan balik untuk meyakinkan informasi Saudara
diterima. Contoh dengan bertanya atau menyuruh mengulanginya.

2. Collaborative (kolaborasi)
Adalah kemampuan berkolaborasi atau bekerja sama, saling bersinergi,
beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab; bekerja secara produktif
dengan yang lain; menempatkan empati pada tempatnya; menghormati perspektif
berbeda. Kolaborasi juga memiliki arti mampu menjalankan tanggung jawab pribadi
dan fleksibitas secara pribadi, pada tempat kerja, dan hubungan masyarakat;
menetapkan dan mencapai standar dan tujuan yang tinggi untuk diri sendiri dan orang
lain; memaklumi kerancuan.

3. Critical thinkingand Problem Solving (berpikir kritis dan pemecahan masalah).


Adalah kemampuan untuk memahami sebuah masalah yang rumit,
mengkoneksikan informasi satu dengan informasi lain, sehingga akhirnya muncul
berbagai perspektif, dan menemukan solusi dari suatu permasalahan. Critical thinking
dimaknai juga kemampuan menalar, memahami dan membuat pilihan yang rumit;
memahami interkoneksi antara sistem, menyusun, mengungkapkan, menganalisis, dan
menyelesaikan masalah.

4. Creativity and Innovation (Kreativitas dan inovasi)


Adalah kemampuan untuk mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan
gagasan-gagasan baru kepada yang lain; bersikap terbuka dan responsif terhadap
perspektif baru dan berbeda.
Kreativitas juga didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam menciptakan
penggabungan baru. Kreativitas akan sangat tergantung kepada pemikiran kreatif
seseorang, yakni proses akal budi seseorang dalam menciptakan gagasan baru.
Kreativitas yang bisa menghasilkan penemuan-penemuan baru (dan biasanya bernilai
secara ekonomis) sering disebut sebagai inovasi.
3. ISTILAH PADA KTSP

a. Elaborasi

Dalarn kegiatan elaborasi, guru mendorong peserta didik membaca dan menuliskan
hasil eksplorasi, mendiskusikan, mendengar pendapat, untuk lebih mendalami sesuatu,
menganalisis kekuatan atau kelemahan argumen, mendalami pengetahuan tentang sesuatu,
membangun kesepakatan melalui kegiatan kooperatif dan kolaborasi, membiasakan peserta
didik membaca dan menulis, menguji prediksi atau hipotesis, menyimpulkan bersama, dan
menyusun laporan atau tulisan, menyajikan hasil belajar.

Kegiatan guru dan peserta didik dalam siklus elaborasi adalah

Peserta didik :

 melaporkan hasil eksplorasi secara lisan atau tertulis, baik secara individu maupun
kelompok
 menanggapi laporan atau pendapat teman
 mengajukan argumentasi dengan santun

Guru :

 memfasilitasi peserta didik untuk berpikir kritis, menganalisis, meemcahkan masalah,


 bertindak tanpa rasa takut
 memfasilitasi peserta didik untuk berkompetisi

b. Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru melibatkan peserta didik dalam mencari dan
menghimpun informasi, menggunakan media untuk memperkaya pengalaman mengelola
informasi, memfasilitasi peserta didik berinteraksi sehingga peserta didik aktif, mendorong
peserta didik mengamati berbagai gejala, menangkap tanda-tanda yang membedakan dengan
gejala pada peristiwa lain, mengamati objek di lapangan dan labolatorium.

Kegiatan guru dan peserta didik dalam siklus ekplorasi adalah

Peserta didik :

 menggali informasi dengan membaca, berdikusi, atau percobaan


 mengumpulkan dan mengolah data

Guru :

 menggunakan berbagai pendekatan dan media


 memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, dan
peserta didik dengan sumber belajar
 melibatkan peserta didik secara aktif

c. Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru memberikan umpan balik terhadap apa yang
dihasilkan peserta didik melalui pengalaman belajar, memberikan apresiasi terhadap
kekuatan dan kelemahan hasil belajar dengan menggunakan teori yang dikuasai guru,
menambah informasi yang seharusnya dikuasai peserta didik, mendorong peserta didik
untuk menggunakan pengetahuan lebih lanjut dari sumber yang terpercaya untuk lebih
menguatkan penguasaan kompetensi belajar agar lebih bermakna. Setelah memeperoleh
keyakinan, maka peserta didik mengerjakan tugas-tugas untuk mengasilkan produk belajar
yang kongkrit dan kontekstual. Guru membantu peserta didik menyelesaikan masalah dan
menerapkan ilmu dalam aktivitas yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan guru dan peserta didik dalam siklus konfirmasi

Peserta didik :

 melakukan refleksi terhadap pengalaman belajarnya

Guru :

 memberi umpan balik positif kepada peserta didik


 memberi konfirmasi melalui berbagai sumber terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi
 berperan sebagai narasumber dan fasilitator
 memberi acuan agar peserta didik melakukan pengecekan hasil ekplorasi
 memberi motivasi kepada peserta didik

Anda mungkin juga menyukai