Anda di halaman 1dari 10

SENI BUDAYA

"Seni Dua Dimensi Desain Komunikasi Visual"

Nama : Widiqda Rizal Ardiansyah


Kelas. : XII IPS 3
No. : 32

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 KOTA PROBOLINGGO


Jl. Jeruk 66-68 Wonoasih Probolinggo Telp. (0335) 423475
Website : www.sman3-ppl.sch.id email
:sman3_probolinggo@yahoo.co.id
PROBOLINGGO 67233
Desain Komunikasi Visual: Pengertian, Sejarah, Prinsip, Unsur, Elemen, Contoh

Desain Komunikasi Visual (DKV) pada dasarnya merupakan istilah penggambaran untuk proses
pengolahan media dalam berkomunikasi mengenai pengungkapan ide atau penyampaian
informasi yang bisa terbaca atau terlihat. (Wikipedia).

Komunikasi Visual sendiri artinya "komunikasi melalui penglihatan", yakni proses penyampaian
informasi atau pesan dengan penggunaan media penggambaran yang hanya terbaca oleh indra
penglihatan (mata).

Komunikasi visual menkombinasikan seni, lambang, tipografi, gambar, desain grafis, ilustrasi,
dan warna dalam penyampaiannya.

DKV adalah cabang ilmu desain yang mempelajari ungkapan kreatif, teknik, dan media dengan
memanfaatkan elemen-elemen visual atau rupa untuk menyampaikan pesan.

Studi DKV mengembangkan bentuk bahasa visual (gambar) dan mengolah pesan (kata) untuk
tujuan sosial dan komersial.

Contoh Desain Komunikasi Visual antara lain logo, label produk, brosur, dan iklan di media, serta animasi
dan desain web.

Pengertian Desain Komunikasi Visual


Desain Komunikasi Visual terdiri dari tiga kata: Desain, Komunikasi, dan Visual.

Secara etimologis (asal-usul kata), kata desain diambil dari kata “designo” (Italia) yang artinya
gambar.

Dalam bahasa Inggris, design berakar kata dari bahasa Latin, designare, yang artinya
"merencanakan" atau "merancang".

Jadi, dalam pengertian praktis, desain artinya merancang. Komunikasi adala menyampaikan
suatu pesan atau informasi. Visual artinya dapat dilihat atau diindera dengan mata.

Desain Komunikasi Visual adalah menyampaikan pesan dengan menggunakan bahasa rupa
(visual language) berbentuk grafis, tanda, simbol, ilustrasi gambar/foto, tipografi/huruf, dan
sebagainya.
Sejarah DKV
Komunikasi Visual sudah ada sejak munculnya piktogram, yaitu ideogram yang menyampaikan
suatu makna melalui penampakan gambar yang menyerupai/meniru keadaan fisik objek yang
sebenarnya.

Tanda atau gambar yang termasuk piktogram disebut piktograf. Contoh suatu piktograf
meliputi gambar-gambar kuno dan lukisan prasejarah yang ditemukan dalam dinding gua.

Piktogram menceritakan kejadian sehari-hari pada Zaman Gua (Cave Age) dan Hieroglyphics
yang digunakan oleh bangsa Mesir.

Hieroglif merupakan sebuah karakter dari sistem tulisan Mesir kuno. Skrip logografis yang
berbentuk piktografic dalam bentuk yang mengingatkan pada orang Mesir kuno terkadang juga
disebut "hieroglif".

Piktogram

Hieroglif
Pada perkembangannya, piktograf dan heroglif beralih ke tulisan (teks) seperti prasasti dan
buku, dan kini desain grafis untik periklanan, penerbitan majalah dan surat kabar, pemasaran
dan hubungan masyarakat (humas, public relations).

Prinsip Desain Komunikasi Visual


1. Kesatuan (Unity)

Desain yang menggabungkan berbagai unsur atau elemen visual harus merupakan satu
kesatuan sehingga nyaman dipandang. Prinsip ini sesungguhnya adalah prinsip hubungan. Jika
salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai hubungan (warna, raut, arah, dll), maka
kesatuan telah tercapai.

2. Keseimbangan (Balance)

Karya seni dan desain harus memiliki keseimbangan agar nyaman dipandang. Pinsip
keseimbangan adalah stabilitas atau kesan adanya daya tarik yang sama antara bagian yang
satu dengan yang lain tanpa meniadakan aksentuasi/klimaks atau yang menjadi pusat perhatian
pada susunan karya seni.

Keseimbangan dikelompokkan menjadi:

• Keseimbangan Sentral/Radial adalah keseimbangan yang diperlihatkan melalui unsur yang


relatif sama dari pusat hingga ke keseluruhan tepi (kiri-kanan, atas-bawah).

• Keseimbangan Simetris/Formal adalah keseimbangan yang diperlihatkan melalui unsur yang


relatif sama dari pusat hingga sisi ( kiri dengan kanan, dan atau atas dengan bawah).

• Keseimbangan Asimetris/Inormal adalah keseimbangan yang susunan unsur-unsurnya pada


tiap sisi ditempatkan berbeda namun tetap memberikan kesan seimbang, baik dengan
komposisi vertikal, diagonal, horizontal atau kombinasi. Kesan lainnya adalah adanya gerak,
bebas dan spontan.

• Keseimbangan Kontras adalah keseimbangan yang didapat dengan menyatukan dua hal yang
berbeda baik bentuk, ukuran maupun warnanya, untuk menghindari kesan monoton. Namun,
penyatuan tersebut menyusupkan unsur pengalih agar tidak terlalu kontradiktif.

3. Proporsi (Proportion)

Proporsi termasuk prinsip dasar tata rupa untuk memperoleh keserasian. Untuk memperoleh
keserasian dalam sebuah karya diperlukan perbandingan –perbandingan yang tepat. Pada
dasarnya proporsi adalah perbandingan matematis dalam sebuah bidang.
Proporsi Agung (The Golden Mean) adalah proporsi yang paling populer dan dipakai hingga saat
ini dalam karya seni rupa hingga karya arsitektur. Proporsi ini menggunakan deret bilangan
Fibonacci yang mempunyai perbandingan 1:1,618, sering juga dipakai 8 : 13.

Konon proporsi ini adalah perbandingan yang ditemukan di benda-benda alam termasuk
struktur ukuran tubuh manusia sehingga dianggap proporsi yang diturunkan oleh Tuhan sendiri.
Dalam bidang desain proporsi ini dapat kita lihat dalam perbandingan ukuran kertas dan layout
halaman.

4. Irama (Rhythm)

Irama adalah pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus. Dalam bentuk –bentuk alam
bisa kita ambil contoh pengulangan gerak pada ombak laut, barisan semut, gerak dedaunan,
dan lain-lain. Prinsip irama sesungguhnya adalah hubungan pengulangan dari bentuk –bentuk
unsur rupa.

5. Dominasi (Domination)

Dominasi merupakan salah satu prinsip dasar tatarupa yang harus ada dalam karya seni dan
desain. Sifat unggul dan istimewa ini akan menjadikan suatu unsure sebagai penarik dan pusat
perhatian.

Dalam dunia desain, dominasi sering juga disebut Center of Interest, Focal Point dan Eye
Catcher. Dominasi mempunyai bebrapa tujuan yaitu untuk menarik perhatian, menghilangkan
kebosanan dan untuk memecah keberaturan.

Unsur Desain Komunikasi Visual


1. Warna (Color)

Warna merupakan unsur penting dalam obyek desain. Karena dengan warna orang bisa
menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk
bentuk visual secara jelas.

2. Format / Ukuran

Format adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu objek.
Dengan menggunakan unsur ini Anda dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis)
pada objek desain sehingga orang akan tahu mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih
dahulu.
Hal ini memudahkan Anda untuk menyampaikan pesan yang sangat penting, penting, dan
kurang penting yang terlihat dari ukuran (format) suatu elemen tersebut.

Jika elemen itu dibuat lebih besar dari yang lain berarti itu menjadi hal yang sangat penting
untuk sampaikan begitu juga sebaliknya.

3. Tekstur (Texture)

Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara
dilihat atau diraba.

Tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan
karpet, baju, kulit kayu, cat dinding, cat canvas, dan lain sebagainya.

Tekstur dibagi menjadi dua yaitu Tekstur Nyata dan Semu. Tekstur yang lebih sering digunakan
adalah tekstur semu yang dapat menimbulakan tekstur kasar, seperti kayu dan batu.

4. Ruang (Space)

Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya, pada praktek desain dapat
dijadikan unsur untuk memberi efek estetika desain dan dinamika desain grafis.

Sebagai contoh, tanpa ruang Anda tidak akan tahu mana kata dan mana kalimat atau paragraf.
Tanpa ruang Anda tidak tahu mana yang harus dilihat terlebih dahulu, kapan harus membaca
dan kapan harus berhenti sebentar.

Ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu objek (figure) dan latar belakang (background).

Unsur ini sangat menentukan kenyamanan membaca Karena jika tidak ada ruang pada suatu
desain maka yang terlihat sangatlah sesak begitu juga bila terlalu banyak ruang kosong pada
desain maka akan terlihat hampa. Disini lah seorang desainer dituntut untuk pintar
memanfaatkan suatu ruang pada bidang kosong.

5. Garis (Line)

Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin
yang lain sehingga bisa berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis
adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain. Di dalam duni a
komunikasi visual seringkali kita menggunakan dotted line, solid line, dan garis putus-putus.
Garis juga memiliki suatu arti dan anda harus tahu hal ini seperti garis vertical memiliki kesan
stabil, gagah,dan elegan sedangkan garis horizontal memilki arti pasif, tenag dan damai
sementara garis diagonal memiliki kesan aktif, dinamis dan menarik perhatian

6. Bentuk (Shape)

Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk dasar yang dikenal
orang adalah kotak (rectangle), lingkaran (circle), dan segitiga (triangle).

Bentuk juga dapat dikategorikan menjadi tiga:

Huruf (Character) yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang dapat digunakan untuk
membentuk tulisan sebagai wakil dari bahasa verbal dengan bentuk visual langsung, seperti A,
B, C, dsb

Simbol (Symbol) yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang mewakili bentuk benda
secara sederhana dan dapat dipahami secara umum sebagai simbol atau lambang untuk
menggambarkan suatu bentuk benda nyata, misalnya gambar orang, bintang, matahari dalam
bentuk sederhana (simbol), bukan dalam bentuk nyata (dengan detail).

Bentuk Nyata (Form) bentuk ini betul-betul mencerminkan kondisi fisik dari suatu obyek.
Seperti gambar manusia secara detil, hewan atau benda lainnya.

Elemen Desain Komunikasi Visual

Elemen-elemen yang sering digunakan dalam desain komunikasi visual antara lain adalah
tipografi, simbolisme, ilustrasi, layout, dan fotografi. Elemen-elemen ini bisa digunakan sendiri-
sendiri, bisa juga digabungkan.

1. Ilustrasi

Ilustrasi adalah adalah gambar yang tidak dihasilkan dari kamera atau fotografi
(nonphotographic image) untuk visualisasi.

Dengan kata lain, ilustrasi yang dimaksudkan di sini adalah gambar yang dihasilkan secara
manual. Ilustrasi dapat menjelaskan beberapa subjek yang tidak dapat dilakukan dengan
fotografi.

2. Simbolisme

Tempat-tempat umum seperti pusat perbelanjaan, hotel, restoran, rumah sakit dan bandar
udara; semuanya menggunakan simbol yang komunikatif dengan orang banyak.
Simbol sangat efektif digunakan sebagai sarana informasi untuk menjembatani perbedaan
bahasa yang digunakan.

Untuk menginformasikan letak toilet, telepon umum, restoran, pintu masuk dan keluar, dan
lain-lain digunakan simbol.

Bentuk yang lebih kompleks dari simbol adalah logo. Logo adalah identifikasi dari sebuah
perusahaan.

3. Fotografi

Foto-foto yang digunakan haruslah dapat “bercerita” dan menunjang informasi lain, seperti
berita, yang diterbitkan.

4. Tipografi

Tipografi adalah seni menyusun huruf-huruf. Tipografi digunakan sebagai metode untuk
menerjemahkan kata-kata (lisan) ke dalam bentuk tulisan (visual) melalui pemilihan jenis huruf
(font).

Contoh, penggunaan bentuk Script untuk mengesankan keanggunan, keluwesan, feminitas, dan
lain-lain.

Hal yang harus diperhatikan dalam tipografi antara lain:

• Legibility -- tingkat kemudahan mata mengenali suatu tulisan/teks.

• Readability (Keterbacaan) -- tingkat kenyamanan suatu susunan huruf saat dibaca yang
dipengaruhi oleh ukuran, spasi, perataan (alignment), warna, dan jenis huruf.

5. Tata Letak (Layout)

Layout menjadi elemen yang terakhir dan sangat penting, dimana kita dituntut untuk bisa
mengolah ruang kosong pada suatu bidang untuk dijadikan media desain yang mudah dibaca.

Layout harus membuat pembaca menjadi cepat lelah. Hal yang mempengaruhi agar menjadi
desain yang baik dan benar (layout) ada beberapa faktor, seperti keseimbangan, kesatuan, dan
unsur desain komunikasi visual lainnya.

6. Animasi

Penggunaan unsur-unsur gerak atau disebut animasi khususnya dalam multimedia untuk
mendukung tampilan secara lebih dinamis.

Berdasarkan teknis pembuatannya, animasi dibagi menjadi dua, yaitu:


Animasi dua dimensi (2D), adalah animasi yang berkesan datar (flat), baik itu karakter maupun
warnanya.

Animasi tiga dimensi (3D), adalah karakter yang dibuat dapat dilihat dari berbagai sudut
pandang dan adanya kesan mendalam atau berdimensi ruang.

7. Suara

Suara merupakan elemen pendukung yang digunakan untuk lebih menghidupkan suasana
interaksi. Dalam multimedia interaktif, suara dibedakan menjadi dua, yaitu suara utama dan
suara pendukung.

Suara utama adalah suara yang mengiringi pengguna selama interaksi berlangsung, sedang
suara pendukung merupakan suara yang terdapat pada tombol-tombol.

Contoh Desain Komunikasi Visual: Logo, Poster, Spanduk

Logo adalah gambar atau sekadar sketsa dengan arti tertentu, dan mewakili suatu arti dari
perusahaan, daerah, organisasi, produk, negara, lembaga, dan hal lainnya membutuhkan
sesuatu yang singkat dan mudah diingat sebagai pengganti dari nama sebenarnya.

logo

Poster adalah media publikasi yang terdiri atas tulisan, gambar, ataupun kombinasi antar
keduanya dengan tujuan memberikan informasi kepada khalayak ramai. Poster umumnya
ditempel didinding

poster
Spanduk adalah adalah semacam bendera berukuran panjang yang menampilkan sebuah
simbol, logo, slogan, atau pesan lainnya.

Spanduk

Demikian ulasan tentan Pengertian, Sejarah, Prinsip, Unsur, Elemen, dan Contoh Desain
Komunikasi Visual. Wasalam. (www.baticmedia.com).

-- Sumber Rakhmat Supriyono.2010.Desain Komunikasi Visual-Teori dan Aplikasi.Yogyakarta: CV

Andi Offset, dan sumber lainnya. Sumber gambar: internet/google. *

Anda mungkin juga menyukai