Anda di halaman 1dari 4

Desain Komunikasi Visual –

Pengertian, Ruang Lingkup, dan


Jenisnya
 Post author

 By Heru
 Post date

 March 22, 2017

Seseorang yang menyampaikan informasi atau pesan kepada individu atau kelompok
lain sebagai komunikan atau penerima informasi atau pesan melalui media yang
hanya bisa dilihat merupakan teknik komunikasi visual. Komunikasi visual ini biasa
dilakukan melalui gambar, iklan pamflet, atau video tanpa suara.

Terkadang, komunikasi visual ini menggunakan bahasa tubuh atau bahasa non verbal.
Dan, kebanyakan komunikasi visual ini kerap kali digunakan oleh para designer grafis
dalam menyampaikan pesan melalui ilustrasi yang mereka buat untuk memberikan
pesan kepada orang yang melihat. Sehingga banyak orang yang menyebutnya istilah
ini adalah ‘Desain Komunikasi Visual’ (DKV).

Baca juga:

 Pengantar Ilmu Komunikasi


 Hambatan-hambatan Komunikasi

Pengertian Desain Komunikasi Visual Menurut Para Ahli

1. Menurut Suyanto, bahwa Desain Komunikasi Visual ini diartikan sebagai sebuah seni
serta komunikasi yang digunakan kebutuhan bisnis dan industri. Ketrampilan ini bisa meliputi
periklanan dan penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk institusi, produk dan
perusahaan. Serta lingkungan grafis, desain informasi, dan secara visual melengkapi pesan
dalam publikasi. (Baca juga: Komunikasi Persuasif)
2. Menurut Michael Kroeger, bahwa Visual Communication (komunikasi visual) merupakan
latihan teori dan konsep-konsep. Konsep tersebut dihasilkan melalui tema-tema visual
dengan menggunakan warna, bentuk, garis dan penjajaran (juxtaposition). (Baca
juga: Komunikasi Politik)
3. Menurut Danton Sihombing, bahwa desain grafis mempekerjakan berbagai perangkat
seperti marka, simbol, uraian verbal yang ditampilkan lewat tipografi dan gambar. Visualisasi
tersebut ditampilkan baik dengan teknik fotografi ataupun ilustrasi. Dan juga, beberapa
perangkat tersebut diterapkan dalam dua fungsi, sebagai perangkat visual dan perangkat
komunikasi. (Baca juga: Komunikasi Antar Pribadi)

Unsur-unsur Desain Komunikasi Visual (DKV)


1. Warna – Unsur penting dalam DKV. Karena warna merupakan unsur yang dapat sebagai
penanda atau sesuatu ciri khas dalam suatu design. Warna sendiri dibedakan menjadi dua:
RGB dan CMYK.
2. Format – Unsur sekunder/tambahan dalam DKV. Unsur ini bertugas mengartikan besar
kecilnya ketajaman pada obyek. Dengan kata lain, apabila obyek itu dihasilkan lebih besar
ketajamannya dari yang lain, berarti itu merupakan hal yang lebih penting untuk disampaikan.
(Baca juga: Prinsip – prinsip Komunikasi)
3. Tekstur – Corak dalam suatu design yang dapat dilihat melalui indra peraba. Tekstur sering
dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, seperti permukaan karpet, baju,
kulit kayu, cat dinding, cat canvas, dan yang lainnya. Tekstur dibagi menjadi dua yaitu nyata
dan semu.
4. Ruang – Jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya. Dan, disinilah komunikator dapat
memberikan efek estetika desain juga dinamika desain grafis. Kemudian, ruang digolongkan
menjadi dua unsur. Antara lain obyek dan background. (Baca juga: Komunikasi Organisasi)
5. Garis – Unsur desain yang menghubungkan antara titik poin satu dengan titik poin yang
lainnya. Hubungan tersebut agar membentuk gambar garis curve atau lurus. Di dalam dunia
komunikasi visual, seringkali komunikator menggunakan solid line, dotted line, serta garis
putus-putus.
6. Bentuk – Unsur yang memberikan suatu pola dalam obyek. Bentuk dasar pada umumnya
adalah kotak, lingkaran, dan segitiga.(Baca juga: Komunikasi Massa)

Ruang Lingkup Komunikasi Visual

Ruang lingkup ini merupakan beberapa hal yang kerap menggunakan komunikasi
Visual dalam melakukan komunikasi. Ruang lingkup itu di antaranya :

 Desain Grafis Periklanan (Advertising). Dalam hal periklanan pasti membutuhkan komunikasi
visual dan persuasif. (Baca juga: Psikologi Komunikasi)
 Animasi. Inilah yang menarik untuk para komunikator dengan teknik komunikasi visual.
 Desain Identitas Usaha (Corporate Identity). Pada umumnya, hal ini digunakan ketika
pembuatan Company Profile, Mock Up, hingga Slider Presentation.
 Desain Marka Lingkungan (Environment Graphics).
 Desain Multimedia. Desain multimedia ini digunakan di perusahaan percetakan seperti
pembuatan banner, backdrop, stiker, dan lain sebagainya. (Baca juga: Komunikasi Bisnis)
 Desain Grafis Industri (promosi).
 Desain Grafis Media (buku, surat kabar, majalah, dan lain-lain). Biasanya hal ini dilakukan di
pekerjaan penerbitan ataupun redaksional. (Baca juga: Teori Public Relations)
 Cergam (komik), Karikatur, Poster. Hal ini diperlukan ketika pembuatan ilustrasi terhadap
tulisan sebagai perwakilan tulisan. (Baca juga: Gender dan Komunikasi)
 Fotografi, Tipografi, dan Ilustrasi. (Baca juga: Teori Media Baru)

Jenis – jenis Komunikasi Visual


Sebenarnya komunikasi ini sudah digunakan dari zaman dahulu kala bahkan zaman
purba. Mereka yang sering berkomunikasi dengan bahasa tubuh, bahkan hingga
berkomunikasi melalui simbol-simbol yang dilukis di batu ataupun gua.

Bahasa inilah yang disebut piktogram, yaitu bahasa yang menggunakan simbol-
simbol. Selain itu juga terdapat bentuk komunikasi visual yang lain komunikasi visual
yang disebut hieroglyphics yang yang merupakan gambar-gambar atau simbol-simbol
sebagai penanda suatu kejadian atau sebagai tata cara mereka berkomunikasi dengan
kelompok lain. (Baca juga: Teori Komunikasi)
Dan seiring dengan kemajuan jaman dan peradaban manusia, bentuk-bentuk tersebut
beralih ke verbal atau tulisan seperti prasasti, buku, dan lain-lain. Sehingga, bentuk
tulisan pun kini semakin berkembang juga karena adanya kreatifitas seseorang yang
semakin maju. Bentuk tulisan ini pun menjadi bentuk komunikasi yang lebih
komunikatif dan efektif dibandingkan sebelumnya. Kemudian, bentuk komunikasi ini
dapat menggunakan media seperti melalui pertunjukkan drama atau opera bahkan
wayang yang masih digunakan hingga saat ini pun masih digunakan.

Salah satu contohnya para demonstran yang ingin berkomunikasi kepada para pejabat
melalui orasi dengan mempertontonkan sebuah pertunjukkan tetaer dengan simbolik
kegelisahan mereka.

Baca juga: Sosiologi Komunikasi

Fungsi Desain Komunikasi Visual (DKV)


Seiring berkembangnya jaman dan peradaban, desain komunikasi visual menurut
Cenadi (1999:4) terdapat tiga fungsi dasar, yaitu :

 Sarana Identifikasi

Identitas seseorang atau pesan dapat mengungkapkan pesan atau orang tersebut.
Demikian juga dengan suatu produk ataupun lembaga. Jika mempunyai produk
tersebut memiliki identitas berarti mencerminkan bahwa kualitas produk tersebut
mudah dikenali dan baik citranya. Seseorang akan lebih memilih membeli air mineral
dengan menyebutkan merek A daripada hanya mengatakan membeli air mineral saja.
Atau, seseorang akan membeli air mineral merek A karena branded yang berkesan
terkenal.

(Baca juga: Komunikasi Antar Budaya)

 Sarana Informasi dan Instruksi

Desain komunikasi visual bertujuan untuk menunjukkan hubungan antara sesuatu


dengan hal yang lain seperti peta, diagram, simbol dan penunjuk arah. Pesan akan
dianggap berguna jika disampaikan kepada komunikan yang tepat dan pada kondisi
yang tepat, juga dalam bentuk yang mudah dipahami. Kemudian, dipresentasikan
secara logis dan konsisten.

Contohnya, seperti tanda dan rambu lalu lintas, simbol telepon umum, toilet, restoran
dan lain-lain yang bersifat informatif dan komunikatif, dan mudah dibaca oleh orang
dari berbagai latar belakang dan kalangan secara umum. Sehingga, komunikasi visual
ini haruslah bersifat universal.

Baca juga: Teori Komunikasi Antar Budaya

 Sarana Presentasi dan Promosi


Tujuan ini pun dapat kita lihat ketika para pengusaha yang menyebarkan pamflet atau
poster sebagai ajang promosi mereka atau memberitahukan informasi bahwa terdapat
produk yang bisa masyarakat gunakan. Singkat, jelas, dan padat akan mudah diingat
oleh pembaca. Umumnya, untuk mencapai tujuan tersebut, maka pesan yang
disampaikan bersifat persuasif dan menarik. Sehingga tujuan akhirnya adalah menjual
suatu produk atau jasa.

Baca juga: Komunikasi yang Efektif

Manfaat Mempelajari Desain Komunikasi Visual (DKV)

Desain komunikasi visual (DKV) ini sebenarnya memiliki beberapa manfaat jika
dipelajari. Seperti halnya di bawah ini :

 Di Bidang Pendidikan

Di sini, DKV dapat digunakan ketika menampilkan objek-objek hasil karya siswa
secara riil melalui software komputer. Sehingga diharapkan siswa yang melihat dapat
memahami materi yang telah diajarkan, bukan hanya teori saja tetapi sudah melihat
bentuk dan simulasinya. Hasil karya pada umumnya berupa penggambaran bidang,
ruang, grafik, gambar kerangka manusia, susunan tubuh manusia, dan sebagainya
yang berkaitan dengan pendidikan atau mata ajar yang diajarkan.

 Di Bidang Hiburan

DKV selain untuk pendidik, dalam hiburan pun juga bermanfaat. Sekarang, sudah
mulai banyak acara hiburan di televisi yang menampilkan visual hasil grafik
komputer. Mulai dari film, kartun, iklan di TV sampai acara hiburan sekalipun sudah
berbasis grafik komputer.

 Di Bidang Perancangan

Pada bidang ini dapat digunakan untuk membuat beragam desain dan model objek
yang akan dibuat. Seperti contohnya ketika melakukan desain arsitektur bangunan,
kendaraan dan lainnya. Dengan menggunakan software desain grafis seperti auto cad
semua dapat dilakukan dengan mudah bahkan bisa lebih spesifik. (Baca juga: Etika
Komunikasi)

Namun, pada umumnya Desain Komunukasi Visual ini lebih kerap kali digunakan
oleh para desainer grafis yang bekerja di advertising maupun multimedia. Karena
Inilah semua komunikasi dapat berjalan dengan lancar dan mudah dipahami melalui
visual.

Anda mungkin juga menyukai