Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nanda Amelia

No. Absen : 36
Kelas : 12 MIPA 1

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL (DKV)


A. Pengertian
Desain komunikasi visual atau lebih dikenal di kalangan civitas akademik di
Indonesia dengan singkatan DKV pada dasarnya merupakan istilah penggambaran untuk
proses pengolahan media dalam berkomunikasi mengenai pengungkapan ide atau
penyampaian informasi yang bisa terbaca atau terlihat. Desain Komunikasi Visual erat
kaitannya dengan penggunaan tanda-tanda (signs), gambar (drawing), lambang dan simbol,
ilmu dalam penulisan huruf (tipografi), ilustrasi dan warna yang kesemuanya berkaitan
dengan indra penglihatan.
Proses komunikasi disini melalui eksplorasi ide-ide dengan penambahan gambar baik
itu berupa foto, diagram dan lain-lain serta warna selain penggunaan teks sehingga akan
menghasilkan efek terhadap pihak yang melihat. Efek yang dihasilkan tergantung dari tujuan
yang ingin disampaikan oleh penyampai pesan dan juga kemampuan dari penerima pesan
untuk menguraikannya.

B. Ruang Lingkup
1. Desain Periklanan (Advertising) : Disini komunikasi visual persuasif yang harus
diaplikasikan.
2. Desain Identitas Usaha (Corporate Identity) : Logo, kop surat, brand book, hingga
ke background sosial media dan identity kit
3. Desain Marka Lingkungan (Environment Graphics) : marka lingkungan eksterior
dan interior berada dimana-mana, baik itu di mall, universitas, rumah sakit dan
fasilitas umum lainnya.
4. Desain multimedia dimana desing ini digunakan di perusahaan percetakan seperti
pembuatan banner, backdrop, stiker, hingga megatron (billboard video), dsb.
5. DKV sebagai Desain Grafis Industri : Kemasan produk.
6. Desain Grafis Media : buku, surat kabar, majalah, dll. Biasanya hal ini dilakukan di
pekerjaan penerbitan ataupun redaksional.
7. Cerita Bergambar (komik) : Sarana statis yang dapat memberikan narasi lebih
ringan dan mudah di ikuti ketimbang media cetak lain.
8. Fotografi : Industri yang besar dan banyak memiliki keterkaitan dengan bidang
desain lain.
9. Videography : Gambar bergerak lengkap dengan audio banyak dibutuhkan dalam
semua industri hari ini.
10. Ilustrasi : Sebagai konteks tambahan dan pelengkap suatu informasi.
11. Animasi : Salah satu media terkomplit sebagai sarana komunikasi visual,
membutuhkan dedikasi yang tinggi dan kerjasama tim dari berbagai disiplin ilmu
untuk mewujudkannya.
12. Media Interaktif : Website, Aplikasi Mobile, Game. Kerjasama yang dibutuhkan
jauh lebih kompleks lagi.
C. Prinsip DKV

1. Kesederhanaan (Simplicity) : tidak lebih dan tidak kurang atau tepat dan tidak
berlebihan. Prinsip ini mengandung tujuan hasil desain menjadi menarik dan pesan
yang terdapat dalam karya tersampaikan dengan jelas.
2. Kejelasan (Clarity) : Kejelasan mempengaruhi penafsiran audien akan sebuah karya.
Bagaimana sebuah karya tersebut mudah dimengerti dan tidak menimbulkan ambigu
atau makna ganda.
3. Keseimbangan (Balance) : Desainer harus memadukan keseimbangan antara tulisan,
warna, atau pun gambar sehingga tidak muncul kesan berat sebelah. Ada dua
pendekatan dasar dalam prinsip keseimbangan:
1. Keseimbangan Simetris: susunan dari elemen agar merata ke kiri dan kanan dari
pusat. 
2. Keseimbangan Asimetris: pengaturan yang berbeda dengan berat benda yang
sama di setiap sisi halaman. 
4. Kesatuan (Unity) : adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang
merupakan isi pokok dari komposisi. Prinsip ini sesungguhnya adalah prinsip
hubungan, jika salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai hubungan (warna,
raut, arah dan lain-lain), maka kesatuan tersebut telah tercapai.
5. Penekanan (Emphasis) : disebut juga pusat perhatian. Buat bagian utama (pesan
utama yang ingin ditampilkan) dari desain berbeda dari yang lain, baik dari segi
warna ataupun bentuknya, agar perhatian audiens lebih tertuju pada bagian utama
tersebut.
6. Irama (Rhytm) : Ritme adalah pembuatan desain dengan prinsip yang menyatukan
irama. Bisa juga berarti pengulangan atau variasi dari komponen-komponen desain
grafis. Irama adalah pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus. Dalam
bentuk-bentuk alah bisa kita ambil contoh pengulangan gerak pada ombak laut,
barisan semut, gerak dedauan, dan lain-lain.
7. Proporsi (Proportion) : Proporsi dapat diartikan pula sebagai perubuhan ukuran/size
tanpa perubahan ukuran panjang, lebar, atau tinggi, sehingga gambar dengan
perubahan proporsi sering terlihat distorsi.

D. Cabang Ilmu DKV


1. Desain Grafis : Proses komunikasi menggunakan elemen visual,
seperti tipografi, fotografi, serta ilustrasi yang dimaksudkan untuk menciptakan
persepsi akan suatu pesan yang disampaikan. Bidang ini melibatkan
proses komunikasi visual dan desain komunikasi.
2. Desain Multimedia : Cara berkomunikasi konsep atau informasi melalui website, CD
- ROM, kios, biasanya dalam bentuk interaktif . Televisi menggunakan spesialis
multimedia dalam bentuk non interaktif.
3. Fotografi : Cara atau proses untuk menghasilkan suatu gambar atau foto yang
diambil dari sebuah objek dengan cara merekam pantulan cahaya. Yang mana cahaya
itu mendapatkan objek yang diambil pada bantuan media yang peka terhadap cahaya.
4. Videography / Perfilman : Media untuk merekam suatu moment/kejadian yang
dirangkum dalam sebuah sajian gambar dan suara yang dapat kita nikmati dikemudian
hari baik sebagai sebuah kenangan ataupun sebagai bahan kajian untuk mempelajari
apa yang sudah/pernah terjadi.
5. Desain Permainan (Game Design) : Proses mendesain atau merancang konten dan
peraturan permainan dalam tahap pra-pembuatan dan perancangan tata permainan,
lingkungan, alur cerita, dan karakter selama tahap pembuatan. Istilah ini juga
digunakan untuk menjelaskan desain permainan yang ada di dalam suatu permainan
dan dokumentasi yang menjelaskan desain seperti itu

E. Unsur DKV
1. Garis (Line) : unsur yang merupakan titik/poin yang saling terhubung dengan
titik/poin lainnya yang akan membentuk sebuah bentukan gambar garis seperti garis
lurus, lengkung, zigzag, tidak beraturan, horizontal, vertikal, diagonal.
2. Bentuk/Bidang (Shape) : sebuah bentukan yang memiliki bentuk seperti lingkaran
(circle), kotak (rectangle), segitiga (triangle) ataupun bentukan lain yang memiliki
diameter tinggi dan lebar.
3. Tekstur (Texture) : tampilan dari sebuah gambar (desain) yang pada visualisasi
permukaannya memiliki suatu bentuk, corak dan pola yang bisa dilihat dan dicermati
oleh mata bahwa permukaan gambar tersebut terlihat halus, kasar, lembut. 
4. Ruang/Jarak (Space) : ruang atau jarak antara elemen-elemen yang terdapat pada
desain grafis. Elemen-elemen tersebut berupa object, background, dan text. 
5. Ukuran (Size) : panjang dan pendek, tinggi dan rendah, serta besar dan kecilnya
sebuah objek. 
6. Warna (Color) : Pemilihan warna menentukan arah dan tujuan sebuah desain grafis,
karena warna mewakili visual yang bisa dinilai oleh mata. 
7. Gelap-terang (Value) : Value merupakan unsur yang menentukan sebuah desain
menjadi lebih indah dipandang mata atau tidak. Value tersebut adalah gelap terangnya
warna sebuah objek, background (latar), atau teks.

F. Fungsi dan Tujuan


1. Sarana Identifikasi : Identitas perusahaan dapat mengungkapkan pesan dan gagasan
perusahaan tersebut. Begitu juga dengan produknya, harus memiliki identitas yang
mencerminkan nilai jual dan kualitas produk tersebut. Sehingga produk itu mudah
dikenali dan baik citranya yang akan berdampak pada angka penjualan. Konsumen
akan lebih memilih membeli air mineral dengan menyebutkan merek A daripada
hanya mengatakan membeli air mineral saja, jika identitas produk terbentuk dengan
baik.
2. Sarana Informasi dan Instruksi : Misalnya, Peta, diagram, simbol, infografis dan
penunjuk arah. Pesan akan dianggap berguna jika disampaikan kepada komunikan
yang tepat dan pada kondisi yang tepat, juga dalam bentuk yang mudah dipahami.
Kemudian, dipresentasikan secara logis dan konsisten. Contohnya, seperti tanda dan
rambu lalu lintas, simbol telepon umum, toilet, restoran dan lain-lain yang bersifat
informatif dan komunikatif, dan mudah dibaca oleh orang dari berbagai latar belakang
berbeda. Sehingga, komunikasi visual ini haruslah bersifat universal.
3. Sarana Presentasi dan Promosi : Tujuan ini pun dapat kita lihat ketika para
pengusaha yang menyebarkan pamflet atau poster sebagai promosi untuk
memberitahukan informasi bahwa terdapat produk yang dapa digunakan oleh
konsumen. Singkat, jelas, dan padat akan mudah diingat oleh pembaca. Umumnya,
untuk mencapai tujuan tersebut, maka pesan yang disampaikan harus bersifat
persuasif dan menarik.
G. Contoh Gambar

Anda mungkin juga menyukai