Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PSSRD

PENGANTAR STUDI SENI RUPA DAN DESAIN

DOSEN:
Martiyadi Nurhidayat, M.Sn,.
OLEH:
Ammar Dzun N
NIM:
1602190072
KELAS:
DP-43-02B

PROGRAM STUDI DESAIN PRODUK


FAKULTAS INDUSTRI KREATIF
TELKOM UNIVERSITY
BANDUNG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

Bagi seorang desainer, Dorongan untuk mempertimbangkan berbagai prinsip serta unsur dalam
desain merupakan harga mati. Bukan hanya untuk mencapai hasil akhir yang memuaskan tetapi
juga untuk memberikan rasa puas pada klien tentunya .Walau nyatanya, semua itu kembali
tergantung selera desainer, klien, dan khalayak ramai yang akan menjadi sasaran dari hasil seni
dari desainer.

Dalam mata kuliah PSSRD (Pengantar Studi Seni Rupa dan Desain) ini , kita mempelajari hal-
hal dasar dalam kesenian , antara lan : Unsur, prinsip, seni modern , seni post modern dsb.
Setelah melalui proses pembelajaran dalam kurun waktu kurang lebih 5 bulan ini, penulis
ditugaskan untuk melakukan “Pembuatan dan Pencarian Masalah mengensi Produk yang Sudah
Ada di Sekitar Kita” guna menyelesaikan tugas akhr semester ganjil (1) .

Dalam laporan ini penulis memutuskan untuk mengangkat permasalahan “Mobil untuk
Disabilitas”. Serta membahas tentang unsur-unsur, prinsip, asaz seni desain, dan penggayaan
pada Bab 2. dilanjutkan dengan kesimpulan dan saran pada bab 3. Dan juga tak lupa penulis jua
akan melampirkan brainstorming, sketsa produk yang dibahas, serta analisis secara visual
maupun psikologis.
BAB II
ISI
A. Unsur

1. Titik

Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar yang berada pada dimensi satu dan
menjadi kerangka untuk membentuk garis, bentuk, ataupun bidang.

2. Garis (Line)

Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik dengan titik yang
lainnya. Garis dapat diartikan sebagai goresan pensil, pena, atau mouse dalam komputer
dan lain sebagainya. Garis tidak mengenal istilah kedalaman (depth), dan hanya memiliki
ketebalan dan panjang, oleh sebab itu garis sering dimaknai sebagai elemen satu dimensi.
Bentuk garis memiliki banyak variasi, bentuk garis itu sendiri biasanya dapat memaknai
penggunaanya. contoh penggunaan garis misalnya:

Garis lurus, garis lurus biasanya diidentikan dengan kesan kaku, variasi ini biasanya
digunakan sebagai simbol formalitas.
Garis lengkung, penggunaan garis lengkung biasanya memberikan kesan lembut dan
luwes.
Garis zigzag, garis zigzag sering dimaknai sebagai garis yang keras sekaligus dinamis.
Garis tidak beraturan, garis ini bisanya menimbulkan kesan fleksibel dan informal.
Garis horizontal, horizontal melambangkan kesan pasif.
Garis vertikal, vertikal sering dimaknai sebagai bentuk garis yang memiliki kesan stabil.
Garis diagonal, garis ini dapat diartikan sebagai makna aktif, dinamis dan menarik
perhatian.

3. Bidang (Shape)

Bidang merupakan segala bentuk gabungan dari bebarapa garis dimensi tinggi dan lebar.
Bidang dapat berupa bentuk-bentuk geometris seperti (lingkaran, segitiga, segiempat,
elips, setengah lingkaran, dan sebagainya) dan bentuk-bentuk yang tidak beraturan.
Bidang geometris memiliki kesan yang formal, sedangkan bidang non geometris
memiliki kesan yang lebih dinamis dan tidak formal.

4. Tekstur (Texture)

Dalam desain grafis tekstur adalah nilai halus dan kasarnya sebuah benda, atau juga bisa
disebut nilai raba. Penggunaanya dapat dimayakan untuk memberikan visual yang
berkesan dan berkarakter. Dalam sebuah desain komunikasi visual tekstur sering
digunakan untuk mengatur keseimbangan dan kontras. Pada prakteknya tekstur sering
dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet,
baju, kulit, kayu, dan sebagainya. Penggunaan tekstur dalam desain grafis juga biasanya
sering diaplikasikan pada latar desain atau sering kita sebut background desain.

5. Ruang (Space)

Ruang atau space merupakan jarak anatara suatu bentuk dengan bentuk yang lainnya,
yang pada desain grafis biasanya dapat dijadikan sebagai unsur pemberi efek estetika
desain. Dalam pengertian desain grafis area yang kosong yang berada diantara elemen-
elemen visual juga dianggap sebagai elemen desain. Bidang kosong dimaksudkan untuk
menambah kesan nyaman dan “istirahat” serta memberikan kesan tekanan kepada objek
visual yang ada dalam sebuah desain.

6. Ukuran (Size)

Ukuran adalah unsur lain dalam desain grafis yang mendefinisikan besar kecilnya suatu
objek. Unsur ini digunakan untuk memperlihatkan objek manakah yang kita mau
tonjolkan karena dengan menggunakan unsur ini seorang desainer grafis akan dapat
menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada objek desain sehingga orang akan
tahu skala prioritas objek yang akan dilihat terlebih dahulu dibandingkan yang lainnya,
misalnya saja untuk ukuran suatu judul akan lebih besar dari skala objek yang lainnya.

7. Warna (Colour)

Warna adalah elemen dari unsur desain grafis yang menjadi penarik perhatian paling
utama. Penggunaan warna yang tepat akan berbanding lurus dengan kualitas, citra,
keterbacaan, dan penyampaian pesan dalam desain tersebut. semisal adalah untuk
penggunaan warna yang lembut akan memancarkan kesan romantis, kedamaian, dan
kenyamanan. Sedangkan warna-warna tegas dan terang akan memberi kesan dinamis.
Menghindari memadukan warna yang salah adalah sangat penting untuk menjauhi
penafsiran yang salah oleh orang yang melihatnya.

B. Prinsip
1.Keseimbangan (balance)
Keseluruhan komponen-komponen desain harus tampil seimbang. Tidak berat sebelah.
Desainer harus memadukan keseimbangan antara tulisan, warna, atau pun gambar
sehingga tidak muncul kesan berat sebelah.
desain-balance

2.Kesatuan (unity)
Kesatuan dalam prinsip desain grafis adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau
keutuhan, yang merupakan isi pokok dari komposisi. Dengan prinsip kesatuan dapat
membantu semua elemen menjadi sebuah kepaduan dan menghasilkan tema yang kuat,
serta mengakibatkan sebuah hubungan yang saling mengikat.
desain-unity

3.Ritme (rhythm)

Ritme adalah pembuatan desain dengan prinsip yang menyatukan irama. Bisa juga berarti
pengulangan atau variasi dari komponen-komponen desain grafis.
desain-rhythm

4.Penekanan (emphasis)

Setiap bentuk desain ada hal yang perlu ditonjolkan lebih dari yang lain. Tujuan utama
dari penekanan ini adalah untuk mewujudkan hal itu sehingga dapat mengarahkan
pandangan khalayak sehingga apa yang mau disampaikan tersalur.
desain-emphasis

5.Proporsi

Proporsi dapat diartikan pula sebagai perubuhan ukuran/size tanpa perubahan ukuran
panjang, lebar, atau tinggi, sehingga gambar dengan perubahan proporsi sering terlihat
distorsi.
desain-proporsional
Kompilasi dari berbagai sumber

C. Penggayaan

1.Bentuk Visual

visual dalam KBBI berarti dapat dilihat dengan indra penglihat (mata); berdasarkan
penglihatan, yang dimaksud Penggayaan secara visual adalah penggayaan suatu bentuk
karya seni berdasarkan apa yang dapat dilihat oleh indra (mata) sedangkan yang
dimaksud memvisualkan ialah menjadikan suatu konsep dapat dilihat dengan indra
penglihatan

2. Bentuk Geometris

Bentuk geometris yaitu bentuk-bentuk tertentu yang terukur dan dapat didefinisikan,
seperti lingkaran, bola, bujur sangkar, tabung, limas, dan sebagainya. Sering juga
dikatakan sebagai bentuk mutlak atau murni.
3. Bentuk Abstrak
Bentuk abstrak adalah sebuah bentuk yang dimana dianggap menyimpang dari berbagai
macam bentuk akan wujud dari benda maupun makhluk yang idmana di dalam keadaan
tersebut berada di dalam sebauh alam yang nonfiguratif. Kemudian sebuah karya abstrak
sendiri merupakan sebuah bentuk akan karya yang idmana kemudian dalam prosesnya
telah terjadi berabgai macam bentuk akan eksplorasi akan bentuk yang dimana lebih
lanbjut akan berbentuk yang dimana secara umum akan dapat kita lihat sebagai sebuah
bentuk ide yang dimana sangatlah tinggi. Kemudian sebuah bentuk abstrak sendiri akan
lebih menampilkan esensi dari berabgai macam bentuk yang dimana sejatinya dengan
pengolahan akan imajinasi dan juga daya khayal yang dimiliki oleh seniman itu sendiri.

4. Bentuk Stilasi
Bentuk stilasi adalah merubah dari bentuk alamiah menjadi bentuk baru, atau biasa
digunakan dalam seni menggambar dengan menyederhanakan bentuk dan tidak
meninggalkan karakter bentyk aslinya.
D. Pembahasan

1. Pengenalan Produk

Pada era 4.0 ini teknologi berkembang sangat pesat, begitupula assesoris
handphone. Dengan berkembangnya teknologi, para pengusaha ditantang untuk
menciptakan atau mengembangkan assesorins handphone yang bukan hanya untuk
menambahkan estetika, namun juga memiliki fungsi. Salah satu dari assesoris ini adalah
printer photo portable atau yang sering disebut dengan polaroid.
Polaroid pada dasar nya merupakan system pengeprint foto instant dimana
seorang pengguna mengambil foto dan dapat diprint pada saat itu juga. Perkembangan
polaroid dari generasi pertama sampai sekarang sudah sangat jauh, dari kamera polaroid
hingga mesin polaroid Bluetooth yang dapat digunakan dengan menyambungkan ke
handphone. Namun system polaroid ini masih dijual dalam satu alat yang yang masih
dibilang cukup besar dan harganya yang sangat mahal.

Rata-rata polaroid Bluetooth di pasaran tidak dapat ditempel sebagai casing


handphone dan harus diletakan terpisah di dalam tas sehingga polaroid yag sudah
menjadi satu dengan casing handphone akan menjadi generasi polaroid selanjutnya.

2. Permasalah
- Polaroid di pasaran masih jarang yang sudah satu paket dengan casing handphone.
- Polaroid di pasaran dijual dalam bentuk yang masih cukup besar dan harganya
yang mahal.

3. Solusi
Dari permasalahan diatas, alangkah baik nya bila polaroid portable didesain
menyatu sebagai casing handphone namun didesain dalam kemasan yang tipis,
compact, dan kuat agar masih mudah untuk disimpan di kantung celana.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dalam mata kuliah PSSRD (Pengantar Studi Seni Rupa dan Desain) ini , kita
mempelajari hal-hal dasar dalam kesenian , antara lan : Unsur, prinsip, seni modern ,
seni post modern dsb. Dalam laporan ini penulis mengambil permasalahan “printer
polaroid portable yang tidak terlalu portable”. yang diciptakan dalam paket yang
masih besar dengan harga yang cukup tinggi , dan solusi yang ditawarkan penulis
untuk assesoris ini yang telah dijelaskan pada bab 2 bagian permasalahan dan solusi.
Analisis secara visual akan dibahas pada bab terakhir yang membahas produk ini
secara visual dan berdasar pada seni.
2. Saran
Alangkah baik nya bila produsen polaroid mulai mendesain dan memproduksi
polaroid yang benar-benar portable sehingga memudahkan penguna alat ini seperti
polaroid yang sudah menjadi satu dengan casing handpone.
BRAINSTORMING
SKETSA DAN ANALISA VISUAL

Anda mungkin juga menyukai