Bagi anda yang ingin mendesain sesuatu, biasanya anda membutuhkan kemampuan
Namun ada hal lain yang harus anda miliki selain penguasaan piranti lunak komputer
tersebut, karena produk teknologi hanyalah alat pendukung pekerjaan desain grafis.
Hal lain tersebut adalah potensi kreatifitas dari seorang desainer grafis.
grafis, tetapi tidak mengasah dan menambah wawasannya dengan memahami teori
seni dan desain, serta ilmu komunikasi. Modul ini dipersiapkan untuk memberikan
modul tutorial yang sekadar menjadikan anda operator perangkat lunak komputer
grafis melainkan lebih dari itu menjadi seorang desainer komunikasi visual. Artinya,
tidak hanya skill yang kita kuasai namun juga soul yang harus diasah, bukan hanya
teknik yang handal tapi lebih dari itu touch harus juga dilatih terus menerus,
Seni sangat berperan untuk keteraturan (karena berhubungan dengan tata letak
berkaitan dengan imajinasi dan kesesuaian konteks kultural yang dibawa) ketika
posisi desainer sebagai komunikator yang sedang menyusun pesan yang hendak
dibaca oleh khalayak sasaran. Pekerjaan desainer grafis menuntut pemahaman
terhadap esensi dunia visual dan seni (estetika). Sebab desain grafis menerapkan
elemen dan prinsip desain (komposisi) dalam memproduksi sebuah karya visual.
khalayak sasaran, sehingga mereka memahami pesan dari produk visual tersebut.
kesatuan, penekanan, dan repetisi. Prinsip ini salah satu penerapannya pada
komposisi visual/ tata letak, dimana ke-lima hal tersebut yang menjadi acuannya.
informasi di balik informasi visual tersebut; prinsip kesatuan memberi tahu audiens
hal-hal mana dari elemen visual tersebut yang menjadi satu kesatuan runtutan
informasi, prinsip penekanan mengarahkan audiens pada informasi mana yang harus
diingat dan informasi mana yang berlaku sebagai penyelaras atau pendukung
elemen-elemen yang digunakannya meliputi garis, bentuk, ruang, tekstur, dan warna.
Sehingga pada gilirannya apresiator karya visual akan memberikan penilaian: nilai
estetis dan nilai ekstra. Nilai estetis diperoleh melalui penggunaan elemen-elemen
dan prinsip-prinsip visual, sedangkan nilai ekstranya muncul dari gerakan (animasi),
elemen warna (nilai estetis) memunculkan kesan temperatur (nilai ekstra) warna
Form atau bentuk yang diambil dari kata Latin, forma (bahasa Yunani), memiliki arti
bentuk, struktur, dan ide. Pada intinya bentuk adalah gabungan elemen-elemen
visual dasar, yaitu ukuran, warna dan tekstur, dan lebih dari pada sekedar shape.
Oleh karena itu bentuk menjadi penting dalam bidang desain komunikasi visual,
karena lewat bentuk yang kasat mata, tanda bisa dimaknai dan dipergunakan untuk
Bentuk-bentuk tersebut memiliki fungsi utama dan sejumlah fungsi tambahan atau
pendukung. Fungsi-fungsi tersebut kadang jelas terkait pada bentuk tertentu, pisau
misalnya, gunanya untuk memotong. Persepsi tentang fungsi dalam bentuk muncul
ketika kita telah mengenali bentuk benda tersebut sesuai pengalaman yang
terkonstruksi dalam otak kita. Jika kita melihat bentuk lain dari pisau (misalnya
bentuknya setengah lingkaran) yang berbeda dari bentuk pisau yang biasa kita
kenali, maka kita juga akan sulit meraba fungsi dari bentuk pisau seperti itu. Dalam
bentuk dua dimensi fungsi agak lebih abstrak dan sulit dikenal/tidak jelas berbeda
dengan bentuk tiga dimensi. Desain komunikasi visual tidak hanya berfungsi
2006 : 3).
pesan tersebut dapat dipahami/ dimaknai sesuai kemauan komunikator. Tiga tahapan