Beberapa tokoh menyatakan pendapatnya mengenai desain grafis, sumber dari situs
http://id.wikipedia.org/
Menurut Suyanto desain grafis didefinisikan sebagai ” aplikasi dari keterampilan seni dan
komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri”. Aplikasi-aplikasi ini dapat meliputi
periklanan dan penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk institusi, produk dan
perusahaan, dan lingkungan grafis, desain informasi, dan secara visual menyempurnakan
pesan dalam publikasi.
Menurut Danton Sihombing desain grafis mempekerjakan berbagai elemen seperti marka,
simbol, uraian verbal yang divisualisasikan lewat tipografi dan gambar baik dengan teknik
fotografi ataupun ilustrasi. Elemen-elemen tersebut diterapkan dalam dua fungsi, sebagai
perangkat visual dan perangkat komunikasi.
Menurut Michael Kroeger, visual communication (komunikasi visual) adalah latihan teori
dan konsep-konsep melalui terma-terma visual dengan menggunakan warna, bentuk, garis
dan penjajaran (juxtaposition).
Warren dalam Suyanto memaknai desain grafis sebagai suatu terjemahan dari ide dan
tempat ke dalam beberapa jenis urutan yang struktural dan visual.
Sedangkan Blanchard mendefinisikan desain grafis sebagai suatu seni komunikatif yang
berhubungan dengan industri, seni dan proses dalam menghasilkan gambaran visual pada
segala permukaan.
1. Printing (Percetakan) yang memuat desain buku, majalah, poster, booklet, leaflet, flyer,
pamflet, periklanan, dan publikasi lain yang sejenis.
Setelah mengetahui apa saja hasil karya desain grafis dan begitu pula arti desain grafis,
saatnya kita akan memahas apa saja yang harus dikuasai pertama kali oleh seorang
desainer grafis.
1. Nirmana
Nirmana adalah ilmu yang mempelajari tentang elemen-elemen desain grafis beserta
prinsip-prinsip desain grafis. Didalamnya kita akan mempelajari tentang garis, bentuk, ruang,
tekstur, warna dan lain sebagainya.
2.Typografi
Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan
penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu,
sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca
semaksimal mungkin. Dikenal pula seni tipografi, yaitu karya atau desain yang
menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen utama. Dalam seni tipografi, pengertian
huruf sebagai lambang bunyi bisa diabaikan.
3. Pewarnaan
Pewarnaan penting bagi pencitraan hasil karya desin grafis, karena dengan warna
seseorangan akan memahami estetika dari gambar yang kita buat. Warna masuk dalam
ilmu nirmana tetapi sebegitu pentingnya sehingga pewarnaan saya buat point tersendiri.
4.Software
Software adalah pendukung dari apa yang bisa Anda hasilkan, dilihat dari bidangnya
software desain terbagi menjadi dua sofware pengolah grafis 2 dimensi dan pengolah
grafis tiga dimensi. Menurut medianya terbagi menjadi tiga, yaitu media cetak, digital dan
multimedia.
5.Scetch
Lebih mudah dinamai dengan menggambar dengan tangan. Kemampuan menggambar
tidak begitu mempengaruhi hasil karya Anda dalam bidang desain grafis, namun orisinalitas
dalam menggambar manual akan sangat terasa dan efeknya adalah memudahkan Anda
dalam mengolah karya desain menggunakan software.
6. Kemampuan umum
Kemampuan umum ini adalah kemampuan tambahan yang membantu dalam proses
membuat sebuah karya grafis. Kemampuan umum dalam bidang grafis seperti pengetahuan
tentang website ( website grafis seperti flickr, deviantart dsb, website ecommerce untuk
menjual karya desain dsb )
1. Wawasan Teknologi
2. Wawasan Sains
3. Wawasan Seni
4. Wawasan Sosial dan Budaya
Unsur dalam setiap hasil karya desain grafis dan DKV terdiri dari bagian-
bagian yang bisa dipelajari secara terpisah. Pada setiap hasil karya desain
pasti ada minimal satu dari unsur berikut :
1. Garis (Line)
buah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang
lain sehingga bisa berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis adalah unsur
dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain. Di dalam dunia komunikasi visual seringkali
Yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang dapat digunakan untuk
membentuk tulisan sebagai wakil dari bahasa verbal dengan bentuk visual
langsung, seperti A, B, C, dsb.
2.2) Simbol(Symbol) :
Bentuk ini betul-betul mencerminkan kondisi fisik dari suatu obyek. Seperti
gambar manusia secara detil, hewan atau benda lainnya.
3. Tekstur (Texture)
Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat
dinilai
dengan cara dilihat atau diraba. Yang pada prakteknya, tekstur sering
dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya
permukaan karpet, baju, kulit kayu, cat dinding, cat canvas, dan lain
sebagainya.
4. Ruang (Space)
Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya, pada
praktek desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika desain dan
dinamika desain grafis. Sebagai contoh, tanpa ruang Anda tidak akan tahu
mana kata dan mana kalimat atau paragraf. Tanpa ruang Anda tidak tahu
mana yang harus dilihat terlebih dahulu, kapan harus membaca dan kapan
harus berhenti sebentar. Dalam bentuk fisiknya pengidentifikasian ruang
digolongkan menjadi dua unsur, yaitu obyek (figure) dan latar belakang
(background).
PrinsipPesan visual harus kreatif (asli, inovatif dan lancar), komunikatif, efisien
dan efektif, sekaligus indah/estetis. Berbeda dengan prinsip desain grafis.
Dalam ilmu desain grafis, selain prinsip-prinsip diatas ada beberapa prinsip
utama komunikasi visual dari sebuah karya desain yaitu:
1.RuangKosong(WhiteSpace)
Ruang kosong dimaksudkan agar karya tidak terlalu padat dalam
penempatannya pada sebuah bidang dan menjadikan sebuah obyek menjadi
dominan.
2. Kejelasan (Clarity)
3. Kesederhanaan(Simplicity)
Kesederhanaan menuntut penciptaan karya yang tidak lebih dan tidak
kurang. Kesederhanaan sering juga diartikan tepat dan tidak berlebihan.
Pencapaian kesederhanaan mendorong penikmat untuk menatap lama dan
tidak merasa jenuh.
4. Emphasis(Point of Interest)
sumber:
Merah (Red)
Memberi
kesan aktif bergerak, memotivasi diri, menghangatkan, namun juga
merangsang kemarahan. Merah adalah warna yang kuat sekaligus hangat.
Biasanya di gunakan untuk memberikan efek psikologi ‘panas’ , ‘berani’ ,
‘marah’ dan ‘berteriak’. Beberapa studi juga mengindentifikasi merah sebagai
warna yang
sensual. Di dalam desain, kita bisa menggunakan warna merah sebagai
aksen karena sifatnya yang kuat. Misalnya, foto hitam putih di berikan aksen
warna merah sedikit saja sudah bisa membuat foto tersebut menjadi terlihat
berbeda.
Jingga (Orange)
Sosialisasi,
bersahabat, kreatif, praktikal, menyenangkan, berenergi,
namun dapat mengakibatkan perilaku hiperaktif. Oranye adalah hasil
peleburan merah dan kuning, sehingga efek yang di hasilkan masih tetap
sama, yaitu ‘kuat’ dan ‘hangat’. Warna ini sering di gunakan pada tombol
website yang penting, seperti ‘buy now’ , ‘register now’ dan lainnya yang
sejenis, istilahnya adalah ‘call to action’ button. Dari sisi psikologis
sebenarnya warna oranye memberikan kesan tidak nyaman, dan sedikit
gaduh. Mungkin karena sebab itulah warna ini paling banyak di pakai untuk
menarik perhatian orang.
Kuning (Yellow)
Melambangkan
kecepatan, menaikkan mood, memberikan inspirasi
dan ide, terang, ringan, gembira, komunikatif, namun bisa
menakutkan. Kuning adalah warna yang ceria, menyenangkan dan menurut
saya sedikit ‘melompat-lompat’. Tidak heran warna kuning identik dengan
mainan anak-anak. Kuning juga biasanya di gunakan untuk mendapatkan
perhatian dari orang yang melihat desain kita. Karena begitu kuatnya warna
kuning ini, seringkali di gunakan untuk mendapatkan perhatian orang. Ingat
rambu lalu lintas yang memberikan tanda bahaya? Semua di dominasi warna
kuning atau merah (yang masih satu garis keturunan).
Hijau (Green)
Biru (Blue)
Ungu (Purple)
Hitam (Black)
Bersahaja,
misterius, maskulin, memiliki potensi, namun juga memberikan
kesan krisis identitas, bersembunyi, dan duka. Hitam adalah warna yang
gelap, suram, menakutkan tetapi elegan. Saya merasa elemen apapun jika di
taruh di atas background hitam akan terasa lebih bagus (misalnya, pada
waktu menampilkan foto, portfolio atau produk).
Putih (White)
Bersih,
steril, kejujuran, namun juga kaku dan terisolasi. Warna ini banyak
digunakan pada interior bergaya minimalis. Putih adalah warna yang murni,
tidak ada campuran apapun. Makanya sering di anggap sebagai warna yang
menimbulkan efek suci dan bersih. Ketika kita ingin membuat desain yang
simple dan minimalis, menggunakan warna putih adalah langkah yang tepat
(walaupun bukan cara satu-satunya).
Cokelat (Brown)
Mengingatkan
tanah dan kesan yang natural. Warna ini bersifat hangat
dan bersahabat. Cukup aman digunakan untuk interior, namun terkadang juga
kaku. Coklat adalah warna bumi, memberikan kesan
hangat, nyaman dan aman. Namun selain itu, coklat juga memberikan kesan
‘sophisticated’ karena dekat dengan warna emas. Bisa di bayangkan kesan
‘mahal’ desain dengan kombinasi warna hitam dan coklat muda. Dan tidak
lupa, coklat juga bisa memberikan nuansa ‘dapat di andalkan’ dan ‘kuat’. Saya
membayangkan warna coklat bisa di gunakan di firma hukum sebagai warna
utama perusahaan mereka.
Macam-macam warna