PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menginformasikan kepada pembaca tentang
desain, prinsip desai, ide dalam membuat desain, contoh desain dalam kehidupan sehari-hari,
dan desian grafis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Desain
Desain biasa diterjemahkan sebagai seni terapan, dan berbagai pencapaian kreatif
lainnya.Dalam sebuah kalimat, kata “desain” bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun
kata kerja.Sebagai kata kerja, “desain” memiliki arti “proses untuk membuat dan
menciptakan obyek baru”. Sebagai kata benda, “desain” digunakan untuk menyebut hasil
akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk
obyek nyata.
Pada dasarnya desain merupakan pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu
benda. Desain merupakan langkah awal sebelum memulai membuat suatu benda, seperti baju,
website, bangunan, dll. Pada saat pembuatan desain biasanya mulai memasukkan unsur
berbagai pertimbangan, perhitungan, cita rasa, dll. Sehingga bisa dibilang bahwa sebuah
desain merupakan bentuk perumusan dari berbagai unsur termasuk berbagai macam
pertimbangan di dalamnya
Berikut ini adalah pengertian dan definisi desain:
1. Dudy Wiyancoko , “Desain adalah segala hal yang berhubungan dengan pembuatan konsep,
analisis data, project planning, drawing/rendering, cost calculation, prototyping, frame
testing, dan test riding”.
2. Dedi Nurhadiat, “Desain adalah perencanaan untuk mewujudkan suatu gagasan’.
2.2 prinsip desain
A. Keselarasan (Harmoni)
Keselarasan merupakan prinsip desain yang diartikan sebagai keteraturan tatanan diantara
bagian-bagian suatu karya. Keselarasan dalam desain merupakan pembentukan unsur-unsur
keseimbangan, keteraturan, kesatuan, dan perpaduan yang masing-masing saling mengisi dan
menimbang. Keselarasan (harmoni) bertindak sebagai faktor pengaman untuk mencapai
keserasian seluruh rancangan penyajian.
B. Kesebandingan (Proporsi)
Kesebandingan (proporsi) merupakan hubungan perbandingan antara bagian dengan bagian
lain atau bagian dengan elemen keseluruhan.
Kesebandingan dapat dijangkau dengan menunjukkan hubungan antara:
1. Suatu elemen dengan elemen yang lain,
2. Elemen bidang/ ruang dengan dimensi bidang/ruangnya,
3. Dimensi bidang/ruang itu sendiri.
Dalam grafis komunikasi, semua unsur berperan menentukan proporsi, seperti hadirnya
warna cerah yang diletakkan pada bidang/ruang sempit atau kecil.
C. Irama (Ritme)
Irama (ritme) dapat kita rasakan. Ritme terjadi karena adanya pengulangan pada bidang/ruang
yang menyebabkan kita dapat merasakan adanya perakan, getaran, atau perpindahan dari
unsur satu ke unsur lain. Gerak dan pengulangan tersebut mengajak mata mengikuti arah
gerakan yang terjadi pada sebuah karya.
D. Keseimbangan (Balance)
Tujuan utama sebuah karya diskomvis adalah menarik dilihat. Disain komunikasi visual
sebagai media komunikasi yang bertujuan untuk mentransfer informasi secara jelas sekaligus
estetis memerlukan keadaan keseimbangan pada unsur-unsur yang ada di dalamnya.
Bentuk keseimbangan yang sederhana adalah keseimbangan simetris yang terkesan resmi
atau formal, sedangkan keseimbangan asimetris terkesan informal dan lebih dinamis.
Keseimbangan dipengaruhi berbagai faktor, antara lain faktor tempat posisi suatu elemen,
perpaduan antar elemen, besar kecilnya elemen, dan kehadiran lemen pada luasnya bidang.
Keseimbangan akan terjadi bila elemen-elemen ditempatkan dan disusun dengan rasa serasi
atau sepadan. Dengan kata lain bila bobot elemen-elemen itu setelah disusun memberi kesan
mantap dan tepat pada tempatnya.
E. Penekanan (Emphasis)
Dalam setiap bentuk komunikasi ada beberapa bahan atau gagasan yang lebih perlu
ditampilkan dari pada yang lain. Tujuan utama dalam pemberian penekanan (emphasis)
adalah untuk mengarahkan pandangan pembaca pada suatu yang ditonjolkan. Emphasis dapat
dicapai misalnya mengganti ukuran, bentuk, irama dan arah dari unsur-unsur karya desain.
Salah satu sumber ide adalah imajinasi. Imajinasi, menurut Jack Stoops dan Jerry Samuelson,
adalah kekuatan dari dalam diri kita yang memperbolehkan kita untuk mengalami apa yang
telah kita alami, apa yang akan kita alami, dan apa yang tidak akan kita alami; imajinasi dapat
menembus batasan ruang, waktu dan realitas. Imajinasi dapat membawa kita ke alam fantasi
melalui dunia mimpi, yang sebenarnya adalah cermin dari keinginan dan pemikiran kita yang
paling dalam.
Strategy yang membantu kita bermain-main dengan daya imajinasi kita untuk memancing
ide-ide baru melalui pembentukan bentuk baru, yaitu :
1. Seleksi
adalah proses pensortiran dimana kita menfokuskan pandangan kita ke satu bentuk tertentu
untuk diobsevasi. Observasi meliputi perhatian detail terhadap bentuk, warna, cahaya, bahan,
bagian-bagian daripada benda tersebut. Dengan observasi yang baik kita dapat menemukan
bentuk-bentuk baru yang terdapat pada benda tersebut.
2. Alteration (perubahan)
adalah perubahan yang dilakukan pada sebuah benda sehingga tercipta sebuah benda yang
baru. Penggabungan dua elemen yang berbeda, dapat menciptakan suatu bentuk baru. Apel
dan resleting adalah dua elemen yang berbeda, penggabungan keduanya dan alterasi dari
bentuk apel menghasilkan suatu bentuk baru yang mempunyai nilai dan arti baru.
3. Abstraksi
adalah pensederhanaan bentuk sehingga tercipta bentuk yang baru.
4. Spontanitas
adalah pencatatan semua ide yang terlintas ke dalam bentuk visual, atau dapat juga disebut
dengan brainstorming. Dengan demikian tanpa kita sadari kita juga membuat alterasi ide
yang satu menjadi ide baru dan mengem¬bangkannya terus sehingga me¬nemukan ide yang
terbaik.
Advertising (Periklanan)
Periklanan merupakan salah satu penggunaan yang paling menguntungkan grafis, seniman
sering melakukan pekerjaan iklan atau mengambil iklan potensial ke account saat membuat
seni, untuk meningkatkan peluang penjualan karya seni. Sebagai contoh : Membuat kartu
nama, Desain Kaos (T-Shirt)
Business (Bisnis)
Grafis yang umum digunakan dalam bisnis dan ekonomi untuk membuat diagram keuangan
dan tabel. Istilah Usaha Graphics mulai dipakai pada akhir tahun 1970, ketika komputer
pribadi menjadi mampu menggambar grafik dibandingkan menggunakan format tabel. Bisnis
Grafik dapat digunakan untuk menyoroti perubahan selama jangka waktu tertentu.
Political (Politik)
Penggunaan grafis untuk terang-terangan politik (kartun, grafiti, seni poster, desain
bendera,dll) adalah praktek berabad-abad lama yang berlangsung hingga hari ini di setiap
bagian dunia. “The mural Irlandia Utara” adalah salah satu contohnya. Seni melukis di
dinding atau tembok yang menceritakan konflik sejarah selama 35 tahun terakhir di Irlandia
Utara.
Education (Pendidikan)
Grafis yang banyak digunakan adalah dalam buku teks , terutama yang menyangkut mata
pelajaran seperti geografi, sains, dan matematika untuk menggambarkan teori dan konsep,
seperti anatomi manusia . Diagram juga digunakan untuk label foto dan gambar. Dalam
rangka edukasi, grafis berfungsi secara efektif sebagai bantuan pendidikan dan pelajar harus
mampu menafsirkannya dengan baik.
2.6 Desain grafis
Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakangambar untuk
menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis, teks juga
dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. disain
grafis diterapkan dalam disain komunikasi dan fine art. Seperti jenis disain lainnya, disain
grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk yang dihasilkan
(rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (disain). Seni desain grafis mencakup
kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi,
fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak.
2.6.1 filosofi desain
Sebuah filosofi desain adalah panduan untuk membantu membuat pilihan saat merancang,
seperti Elemen visual ekonomi , metode re-desain dan Jelas dan terorganizir dengan baik.
Sebuah contoh dari filosofi desain adalah "perubahan dinamis" untuk mencapai tampilan elegan
atau bergaya yang Anda butuhkan.
2.Clarity (Kejelasan)
Harus ada alasan yang kuat/masuk akal dan jelas mengapa menggunakan setiap elemen yang
berada dalam suatu interface yang kita buat,contohnya dalam peletakan suatu button,pembuat
harus memiliki alasan mengapa diletakkan di tempat tersebut. Penggunaan elemen yang lebih
sedikit akan lebih baik.
3.Consistency (Ketetapan)
Konsistensi dalam tampilan, pewarnaan, gambar, ikon, typography (model form yang
digunakan pada suatu website), teks, dll. Harus ada konsistensi baik dalam layar maupun
antar layar. Dan harus selalu ada metafora dimanapun juga. Setiap platform mungkin
memiliki panduannya.
4. Alignment (Perataan)
Untuk perataan dapat digunakan rata kiri, kanan atau tengah. Pada umumnya suatu teks pada
website dimulai dari kiri atas (left alignment), dimana left alignment akan mengijinkan mata
untuk menguraikan tampilan dengan lebih mudah. Selain itu dengan menggunakan bantuan
garis akan membantu dalam hal perataan. Sembunyikan garis horizontal dan vertical untuk
membantu mengalokasikan komponen window/jendela. Garis juga membantu
menghubungkan hal-hal yang berhubungan dan memudahkan perataannya.
5. Proximity
Item-item yang berkaitan yang ditampilkan bersama pasti memiliki hubungan karena jarak
yang jauh mengimplikasikan bahwa tidak ada hubungan antara item-item tersebut.
2.6.4 Tipografi (Typography)
Tipografi (Typography) berasal dari kata Yunani Typos = bentuk dan graphein = menulis,
merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya
pada ruang-ruang yang tersedia, menggunakan gabungan bentuk huruf cetak, ukuran huruf,
ketebalan garis, spasi antar huruf, garis pandu dan jarak antar baris. Sehingga dapat menolong
pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Mengapa
Tipografi penting untuk dipahami dalam Desain Grapik ? Karena Tipografi (pengaturan
huruf) mempengaruhi banyak hal : sebagai contoh estetika dari tampilan penulisan blog,
kesan yang di tampilkan blog, hingga yang terpenting keterbacaan blog. Jika Blog
yang pengaturan huruf nya baik, kesan yang di tampilkan baik, tingkat keterbacaannya
tinggi. Maka, secara tidak langsung pengunjung akan nyaman dalam membaca konten blog
anda dan betah membacanya.
2.6.5 Fonts
Fonts adalah kumpulan lengkap dari karakter / huruf dalam satu bentuk desain, ukuran (size),
dan gaya (style). Font menjadi sangat penting karena mewakili isi yang akan disampaikan
oleh pemberi pesan, dengan font tersebut desainer dapat menuangkan pesan yang ingin
disampaikan. Agar pesan dapat sampaikan dengan lebih efektif kepada pembaca pesan maka
perlu diperhatikan pemilihan jenis font yang tepat dengan isi pesan yang ingin disampaikan.
hal ini sangat penting karena font yang dipilih dapat mewakili atau menggambarkan isi pesan
yang disampaikan. Dahulu, Istilah Font dipergunakan pada balok-balok huruf yang biasa
dipergunakan untuk keperluan percetakan, namun kini istilah Font lebih sering dipergunakan
di komputer.
Secara garis besar huruf-huruf digolongkan menjadi:
Roman, pada awalnya adalah kumpulan huruf kapital seperti yang biasa ditemui di pilar dan
prasasti Romawi, namun kemudian definisinya berkembang menjadi seluruh huruf yang
mempunyai ciri tegak dan didominasi garis lurus kaku.
Serif, dengan ciri memiliki serif di ujungnya. Selain membantu keterbacaan, serif juga
memudahkan saat huruf diukir ke batu. Contoh penggunaan huruf serif di nisan Johanna
Christine, Museum Taman Prasasti
Egyptian, atau populer dengan sebutan slab serif. Cirinya adalah kaki/sirip/serif yang
berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang
ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil. Salah satu contoh huruf slab serif di nisan
Thomas de Souza, di pintu masuk Museum Taman Prasasti
Sans Serif, dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau
hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan
efisien.
Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan
biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.
2.6.6 Warna (atribut, asosiasi)
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Desain adalah segala hal yang berhubungan dengan pembuatan konsep, analisis data, project
planning, drawing/rendering, cost calculation, prototyping, frame testing, dan test riding”.
Ide dalam membuat design bisa melalui pemikiran dan dengan lingkungan yang berada
sekitar kita.
Tantangan dalam membuat design adalah suatu rintangan atau suatu hambatan dalam
pembuatan desain.
Prinsip Desain grafis memiliki enam buah prinsip yang mendasar. Prinsip-prinsip tersebut
adalah sebagai berikut :
1.Metaphor (Metafora)
2.Clarity (Kejelasan)
3.Consistency (Ketetapan)
4. Alignment (Perataan)
5. Proximity
6. Contrast (Keserasian Tampilan)
Tipografi (Typography)
Mengapa Tipografi penting untuk dipahami dalam Desain
Grapik ? Karena Tipografi (pengaturan huruf) mempengaruhi banyak hal : sebagai contoh
estetika dari tampilan penulisan blog, kesan yang di tampilkan blog, hingga yang
terpenting keterbacaan blog.
Fonts adalah kumpulan lengkap dari karakter / huruf dalam satu bentuk desain, ukuran (size),
dan gaya (style).
Secara garis besar huruf-huruf digolongkan menjadi:
Roman
Serif
Egyptian
Sans Serif
Script
Miscellaneous
DAFTAR PUSTAKA
http://blog.re.or.id/antarmuka-pemakai-user-interface.html
http://carapedia.com/pengertian_definisi_desain_info2196.html
http://sennyherliyantir.blogspot.com/2011/05/desain.html
http://kyfi.wordpress.om/2010/11/01/desain-dalam-imk/
http://heriyanto-annafi.blogspot.om/2013/04/prinsip-design-ide-dalam-membuat-design.html
http://adrianade.blogspot.om/2013/05/prinsip-desain.html
http://kartikacrhptr.blogspot.com/2013/02/tipografi-typography.html
a. Titik.
Yang merupakan unsure dasar karya seni rupa yang terkecil. Segala bentuk wujud yang dihasilkan dimulai dari
titik. Sehingga tiik menjadi pusat perhatian. Titik yang membesar disebut dengan bintik
b. Garis,
Yang merupakan batas limit darisuatu benda, bidang, ruang, tekstur, warna dll. Garis memiliki dimensi
yang memanjang dengan arah tertentu, memiliki sifat seperti panjang, pendek, lurus, tipis, tebal,
vertical, horizontal, halus, melengkung, berombak, miring, putus-putus, dan masih banyak sifat-sifat
lainnya. Garis ini memberikan kesan simbolik, gerak, ide dan lain sebagainya.
c. Bidang,
Unsur ini merupakan perkembangan dari penampilan garis, yakni perpaduan antara garis-garis dalam kondisi
tertentu. Bidang bisa diamati secara visual pada setiap benda alam & pada karya seni rupa yang dihasilkan.
Berdasarkan bentuknya, bidang terdiri dari bidang biomorfis, geometris, bersudut, dan tak beraturan. Bidang
terbentuk dari pertemuan ujung-ujung garisatau juga karena sapuan warna.
d. Bentuk,
Bentuk merupakan wujud yang terdapat di alam dan terlihat nyata. Bentuk dapat
berarti shape, yakni bentuk benda polos yang muncul tanpa penjiwaan atau hadir secara
kebetulan, dapat dilihat hanya sekedar penyebutan sifatnya saja seperti :ornamental, bulat,
panjang, tidak teratur, persegi dan lain sebagainya . Dan bentuk plastis atau dalam bahasa
inggrisnya form yang berarti bentuk benda yang dapat dilihat dan dirasakan karena memiliki
unsur nilai dari benda tersebut, seperti contoh: lemari.
e. Tekstur,
Tekstur ialah sifat permukaan pada setiap benda yang bisa dilihat juga diraba.
Dimana sifatnya terkesan halus, kusam, kasar, licin, mengkilap, dan lainnya. Sifat tersebut
bisa dirasakan melalui indera pengelihatan dan juga rabaan. Tekstur terbagi dua
yakni tekstur nyata dimana sifat permukaannya menunjukkan kesan yang sebenarnya
dan tekstur semu (maya), dimana kesan permukaannya dapat berbeda-beda antara
pengelihatan dan rabaan. Tekstur berfungsi untuk memberikan karakter tertentu pada
bagian bidang permukaan yang bisa menimbulkan nilai-nilai estetik.
f. Warna,
Berdasarkan cahaya, warna dapat dilihat dari tujuh spectrum warna dalam ilmu fisika.
Sedangkan secara teorinya, warna dipelajari melalui dua pendekatan dimana salah satunya
ialah melalui teori pigmen warna (Goethe) yaitu butiran halus pada warna. Adapun beberapa
istilah dalam teori warna pigmen diantaranya yaitu:
Warna primer atau warna dasar, yang terdiri dari warna merah, biru dan kuning.
Sekunder, warna yang didapat dari campuran kedua warna primer seperti warna
jingga, hijau dan ungu.
Analogus, merupakan deretan warna yang letaknya sampingan dalam satu lingkaran warna
atau berdekatan, seperti pada deretan warna hijau menuju warna kuning.
Komplementer,
merupakan warna yang kontras dan letaknya berseberangan dalam satu
lingkaran warna, seperti contoh warna merah dengan hijau, warna kuning dengan warna
ungu.
g. Gelap Terang
Gelap terang dalam karya seni rupa dua dimensi berfungsi untuk menggambarkan benda
seolah gambar tiga dimensi, memberikan kesan ruang / kedalaman, juga memberikan
kontras pada gambar. Tenik gelap terang dibedakan menjadi dua yaitu chiaroscuro yang
merupakan peralihan bertahap atau gradasi dan silhouette yakni bayangan tanpa peralihan
bertahap atau gradasi
Dalam karya seni tiga dimensi, ruang bisa dirasakan langsung oleh penikmat seni seperti
ruangan di dalam gedung, rumah, sekolah dan lain-lain. Unsur ruang pada karya seni dua
dimensi bersifat semu / maya karena didapat melalui penggambaran yang terkesan cekung,
pipih, menjorok, datar, cembung, dan lain sebagainya.
2. Unsur-unsur Desain
a. Garis (Line), Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan
titik poin yang lain sehingga bisa berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis
adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain. Di dalam dunia komunikasi
visual seringkali kita menggunakan dotted line, solid line, dan garis putus-putus.
b. Bentuk (Shape), Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk dasar yang
dikenal orang adalah kotak (rectangle), lingkaran (circle), dan segitiga (triangle).
c. Tekstur (Texture), Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai
dengan cara dilihat atau diraba. Yang pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan sebagai corak
dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju, kulit kayu, cat dinding, cat canvas,
dan lain sebagainya.
d. Ruang (Space), Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya, pada praktek
desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika desain dan dinamika desain grafis. Dalam
bentuk fisiknya pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu obyek (figure) dan
latar belakang (background).
e. Ukuran (Size), Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu obyek.
Dengan menggunakan unsur ini Anda dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada
obyek desain anda sehingga orang akan tahu mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih dahulu.
f. Warna (Color), Warna merupakan unsur penting dalam obyek desain. Karena dengan warna orang
bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk
bentuk visual secara jelas
Karya seni rupa dikatakan mempunyai nilai estetika karena unsur yang
dikandungnya, berupa garis, bidang, bentuk, warna, dan lainnya. Ternyata keindahan
karya seni rupa tersebut dikarenakan oleh prinsip-prinsip seni rupa yang mendukung
segala bentuk karya seni rupa.
Prinsip ini bisa dijadikan sebagai pedoman dalam membuat suatu karya seni, prinsip seni
rupa meliputi: kesatuan (unity), keseimbangan (balance), irama (rythme), komposisi,
proporsi (kesebandingan), pusat perhatian (center of interes), keselarasan (harmoni),
gradasi, penekanan (kontras).
a a) Kesatuan (Unity)
Prinsip Kesatuan (Unity) adalah wadah unsur-unsur lain di dalam seni rupa sehingga
unsur-unsur seni rupa saling berhubungan satu sama lain dan tidak berdiri sendiri.
Sehingga unsur seni rupa akan bersatu padu dalam membangun sebuah komposisi yang
indah, serasi, dan menarik. Prinsip kesatuan merupakan bahan awal komposisi karya
seni.
Prinsip keseimbangan berhubungan dengan berat ringan nya suatu karya seni. Karya
seni diatur agar mempunyai daya tarik yang sama di setiap sisinya. Prinsip keseimbangan
ini memberikan pengaruh besar pada kesan suatu susunan unsur-unsur seni rupa.
Balance bisa dibuat secara formal/simetris dan denganinformal/asimetris serta
keseimbangan radial/memancar.
Irama atau Ryhme merupakan pengulangan satu atau lebih unsur secara teratur dan
terus menerus sehingga mempunyai kesan bergerak. Pengulangan ini bisa berwujud
bentuk, garis, atau rupa-rupa warna. Pengulangan unsur bentuk jika diletakkan ditempat
yang sama maka akan terlihat statis, berbeda dengan irama harmonis maka
menghasilkan nilai estetika yang unik. Untuk itu pintar-pintar dalam melakukan
variasi warna, ukuran, jarak, dan tekstur.
d) Komposisi
Prinsip seni rupa Komposisi merupakan salah satu prinsip yang menjadi dasar keindahan
dari sebuah karya seni. Karena komposisi berhubungan dengan penyusunan unsur-unsur
seni rupa sehingga menjadi susunan yang teratur, serasi, sehingga menghasilkan karya
seni yang bagus dan menarik sehingga dapat bertujuan untuk menampilkan ekspresi.
e) Proporsi (Kesebandingan)
Prinsip ini bertanggung jawab membandingkan bagian satu dengan bagian lainnya
sehingga terlihat selaras dan enak dipandang. Besar kecil, panjang pendek, luas sempit,
tinggi rendah adalah masalah prinsip proporsi. Contoh mudah yang bisa kita jadikan
gambaran yaitu ketika akan membuat lukisan tubuh manusia maka bagian tubuh (kita
ambil wajah) ukuran antara alis, mata, hidung, mulus harus seimbang.
Prinsip seni rupa ini disebut juga prinsip dominasi adalah usaha untuk menampilkan
bagian tertentu dari karya seni rupa sehingga terlihat menonjol atau gampang nya
terlihat berbeda dengan bagian yang lain di sekitarnya. Bisa dilakukan dengan cara
mengatur posisi, warna, ukuran, dan unsur lainnya.
Keselarasan adalah prinsip guna menyatukan unsur yang ada di dalam seni rupa dari
berbagai bentuk berbeda. Keselarasan muncul dengan adanya kesesuaian, kesamaan,
dan tidak bertentangan. Keselarasan bisa dimunculkan dengan cara mengatur warna,
pencahayaan, bentuk dengan rapi atau tidak terlalu mencolok satu sama lain. Tujuan
prinsip harmoni ini untuk menciptakan perpaduan yang selaras.
h) Gradasi
Gradasi merupakan susunan warna berdasarkan tingkat perpaduan berbagai warna yang
digunakan di dalam karya seni secara berangsur angsur. Prinsip gradasi sering digunakan
saat membuat karikatur, lukisan, mozaik, dan seni rupa 2 dimensi lain. Karena gradasi
berperan menghidupkan karya seni.
Kontras mengatur perbedaan dari 2 unsur yang berlawanan, perbedaan mencolok terletak di warna,
bentuk, dan ukuran sehingga karya seni tidak terkesan selalu lama. Dengan prinsip seni rupa ini
maka hasilnya karya seni akan terasa lebih berwarna dan menarik.
22. Prinsip-prinsip Desain
Desain grafis juga memiliki prinsip seperti halnya manusia, seseorang dikenal karena prinsipnya,
prinsip utama harus ditampilkan dalam sebuah desain grafis sehingga karya tersebut komunikatif,
sedangkan unsur yang lainnya ditampilkan sekedar dan tidak mengalahkan unsur utama. Semuanya
itu tergantung selera desainer grafis, klien dan khalayak yang menjadi sasaran pesan.
a) Keselarasan (Harmoni)
Keselarasan merupakan prinsip desain yang diartikan sebagai keteraturan tatanan diantara bagian-
bagian suatu karya. Keselarasan dalam desain merupakan pembentukan unsur-unsur keseimbangan,
keteraturan, kesatuan, dan perpaduan yang masing-masing saling mengisi dan menimbang.
Keselarasan (harmoni) bertindak sebagai faktor pengaman untuk mencapai keserasian seluruh
rancangan penyajian.
b) Kesebandingan (Proporsi)
Kesebandingan (proporsi) merupakan hubungan perbandingan antara bagian dengan bagian lain
atau bagian dengan elemen keseluruhan.
Dalam grafis komunikasi, semua unsur berperan menentukan proporsi, seperti hadirnya warna cerah
yang diletakkan pada bidang/ruang sempit atau kecil.
c) Irama (Ritme)
Irama (ritme) dapat kita rasakan. Ritme terjadi karena adanya pengulangan pada bidang/ruang yang
menyebabkan kita dapat merasakan adanya perakan, getaran, atau perpindahan dari unsur satu ke
unsur lain. Gerak dan pengulangan tersebut mengajak mata mengikuti arah gerakan yang terjadi
pada sebuah karya.
d) Keseimbangan (Balance)
Tujuan utama sebuah karya diskomvis adalah menarik dilihat. Disain komunikasi visual sebagai
media komunikasi yang bertujuan untuk mentransfer informasi secara jelas sekaligus estetis
memerlukan keadaan keseimbangan pada unsur-unsur yang ada di dalamnya.
Bentuk keseimbangan yang sederhana adalah keseimbangan simetris yang terkesan resmi atau
formal, sedangkan keseimbangan asimetris terkesan informal dan lebih dinamis.
Keseimbangan dipengaruhi berbagai faktor, antara lain faktor tempat posisi suatu elemen, perpaduan
antar elemen, besar kecilnya elemen, dan kehadiran lemen pada luasnya bidang.
Keseimbangan akan terjadi bila elemen-elemen ditempatkan dan disusun dengan rasa serasi atau
sepadan. Dengan kata lain bila bobot elemen-elemen itu setelah disusun memberi kesan mantap dan
tepat pada tempatnya.
e) Penekanan (Emphasis)
Dalam setiap bentuk komunikasi ada beberapa bahan atau gagasan yang lebih perlu ditampilkan dari
pada yang lain. Tujuan utama dalam pemberian penekanan (emphasis) adalah untuk mengarahkan
pandangan pembaca pada suatu yang ditonjolkan. Emphasis dapat dicapai misalnya mengganti
ukuran, bentuk, irama dan arah dari unsur-unsur karya desain.
Dalam penciptaan desain tidak seharusnya elemen yang ada menonjol semuanya, dalam artian sama
kuatnya, sehingga terlihat ramai dan informasi atau apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan
akan menjadi tidak jelas. Tampilnya emphasis merupakan strategi komunikasi.