http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/maj
Abstract
___________________________________________________________________
The purpose of this research is to know the influence of brand image and consumer attitudes towards purchase
decision of batik directly and indirectly that mediated attract purchase intention of consumer Setono Wholesale
Market and International Batik Center. The population in this research is the Consumer of batik at Setono
Wholesale Market and International Batik Center (IBC) Pekalongan. The number of samples that are used in
this research is 116 people by using accidental sampling with non probability sampling approach. Method of
data collection using the questionnaire. Data analysis using regression analysis and path analysis. This
research concluded that brand image has positive and significant effect directly on purchase decision, but
consumer attitudes not significant effect directly on purchase decision. Whereas the brand image and consumer
attitudes has positive and significant impact indirectly on purchase decision through purchase intention of
consumer Setono Wholesale Market and International Batik Center. The conclusions of this study is proved
that purchase intention can be mediated effect of brand image and consumer attitude on purchase decision
Alamat korespondensi: ISSN 2252-6552
Gedung C6 Lantai 1 FE Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: krisnu1993@gmail.com, murwatiningsih_fe@yahoo.com
129
Kris Nulufi, & Murwartiningsih/ Management Analysis Journal 4 (2) (2015)
130
Kris Nulufi, & Murwartiningsih/ Management Analysis Journal 4 (2) (2015)
alternatif pilihan dan memilih salah satu atau H1: Ada pengaruh positif dan signifikan brand
lebih alternatif yang diperlukan berdasarkan Image secara langsung terhadap minat beli.
pertimbangan-pertimbangan tertentu (Amirullah H2: Ada pengaruh positif dan signifikan sikap
dalam Hidayati 2013). Keputusan pembelian konsumen secara langsung terhadap minat
yang dilakukan oleh konsumen menggambarkan beli.
seberapa jauh tingkat pengaruh usaha H3: Ada pengaruh positif dan signifikan brand
pemasaran yang dilakukan terhadap suatu Image secara langsung terhadap keputusan
produk sehingga pemasar harus mengetahui pembelian.
perilaku konsumen dalam hal menentukan H4: Ada pengaruh positif dan signifikan sikap
keputusan pembeliannya. Terlihat bahwa konsumen secara langsung terhadap
keputusan pembelian merupakan kegiatan keputusan pembelian.
individu yang secara langsung terlibat dalam H5: Ada pengaruh positif dan signifikan minat
pengambilan keputusan untuk melakukan beli secara langsung terhadap keputusan
pembelian terhadap produk yang ditawarkan pembelian.
oleh penjual. H6: Ada pengaruh positif dan signifikan brand
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Image secara tidak langsung terhadap
pengaruh brand image dan sikap konsumen keputusan pembelian melalui minat beli.
terhadap keputusan pembelian secara langsung H7: Ada pengaruh positif dan signifikan sikap
maupun tidak langsung melalui minat beli, serta konsumen secara tidak langsung terhadap
untuk mengetahui pengaruh minat beli terhadap keputusan pembelian melalui minat beli.
keputusan pembelian. Berdasarkan uraian di atas maka
Berdasarkan uraian diatas dapat disusun kerangka pikir teoritis yang dikembangkan dari
hipotesis dan model penelitian sebagai berikut: penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1:
131
Kris Nulufi, & Murwartiningsih/ Management Analysis Journal 4 (2) (2015)
Pengujian valid jika nilai sig. (2 tailed kuesioner penelitian dijelaskan pada tabel
pearson correlation < 0,05). Hasil Uji validitas berikut:
Tabel 1 Hasil Uji Validitas Brand Image, Sikap Konsumen, Minat Beli, dan Keputusan Pembelian
No Kode Item Nilai Sig. (2 tailed) Nilai Sig. (2 tailed)
Pearson Correlation Pearson Correlation Keterangan
hitung disyaratkan
1 X1.1 0,000 <0,05 Valid
2 X1.2 0,001 <0,05 Valid
3 X1.3 0,007 <0,05 Valid
4 X1.4 0,003 <0,05 Valid
5 X1.5 0,000 <0,05 Valid
6 X1.6 0,006 <0,05 Valid
7 X1.7 0,000 <0,05 Valid
9 X1.8 0,001 <0,05 Valid
11 X1.9 0,000 <0,05 Valid
12 X1.10 0,000 <0,05 Valid
13 X2.1 0,006 <0,05 Valid
14 X2.2 0,000 <0,05 Valid
15 X2.3 0,000 <0,05 Valid
16 X2.4 0,000 <0,05 Valid
17 X2.5 0,000 <0,05 Valid
18 X2.6 0,049 <0,05 Valid
19 X2.7 0,000 <0,05 Valid
20 X2.8 0,015 <0,05 Valid
21 X2.9 0,002 <0,05 Valid
22 Y1.1 0,027 <0,05 Valid
23 Y1.2 0,004 <0,05 Valid
24 Y1.3 0,004 <0,05 Valid
25 Y1.4 0,000 <0,05 Valid
26 Y1.5 0,015 <0,05 Valid
27 Y1.6 0,003 <0,05 Valid
28 Y1.7 0,011 <0,05 Valid
30 Y1.8 0,031 <0,05 Valid
31 Y1.9 0,002 <0,05 Valid
32 Y1.10 0,000 <0,05 Valid
33 Y1.11 0,020 <0,05 Valid
35 Y2.1 0,015 <0,05 Valid
36 Y2.2 0,045 <0,05 Valid
37 Y2.3 0,000 <0,05 Valid
38 Y2.4 0,000 <0,05 Valid
39 Y2.5 0,021 <0,05 Valid
40 Y2.6 0,002 <0,05 Valid
41 Y2.7 0,031 <0,05 Valid
42 Y2.8 0,011 <0,05 Valid
43 Y2.9 0,006 <0,05 Valid
45 Y2.10 0,029 <0,05 Valid
46 Y2.11 0,008 <0,05 Valid
47 Y2.12 0,001 <0,05 Valid
48 Y2.13 0,004 <0,05 Valid
Sumber: data primer diolah, 2015
132
Kris Nulufi, & Murwartiningsih/ Management Analysis Journal 4 (2) (2015)
Hasil uji validitas pada instrumen variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
penelitian menunjukan semua valid karena nilai Cronbach Alpha > 0,60. Hasil uji validitas
sig < 0,05. instrumen penelitian dijelaskan pada tabel
Uji Reliabilitas berikut:
Pengujian reliabilitas dilakukan untuk
menilai konsistensi jawaban responden. Suatu
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Brand Image, Sikap Konsumen, Minat Beli, dan Keputusan Pembelian
No Variabel Nilai Cronbach’s Nilai Cronbach’s Keterangan
Alpha hasil Alpha disyaratkan
perhitungan
1 Brand Image 0,729 0,70 Reliabel
2 Sikap Konsumen 0,761 0,70 Reliabel
3 Minat Beli 0,715 0,70 Reliabel
4 Keputusan Pembelian 0,736 0,70 Reliabel
Sumber: Data yang diolah, 2015
133
Kris Nulufi, & Murwartiningsih/ Management Analysis Journal 4 (2) (2015)
Tabel 4. Uji Multikolonearitas 0,610, dan minat beli sebesar 0,512 yang semua
Coefficientsa nilai tersebut ≥ 0,1 dan nilai VIF brand image
sebesar 1,263, sikap konsumen sebesar 1,639,
Collinearity Statistics dan minat beli sebesar 1,955 yang semua nilai
Model Tolerance VIF tersebut < 10 maka dapat disimpulkan model
1 (Constant) regresi tidak terjadi masalah multikolinearitas.
Brand Image 0,792 1,263
Sikap Konsumen 0,610 1,639
Hasil Uji Heterokedastisitas
Minat Beli 0,512 1,955
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Salah satu cara mendeteksi ada tidaknya
Sumber: Data yang dioleh (2015) heterokedastisitas adalah dengan melihat
hasiluji glejser.
Tabel 4 menunjukan nilai tolerance brand
image sebesar 0,792, sikap konsumen sebesar
Tabel di atas menunjukkan tidak ada 5% maka model regresi tidak terjadi
satupun variabel independen mempengaruhi heterokedastisitas.
variabel dependen RES2 dan signifikansi diatas
Berdasarkan tabel 7 menunjukan Variabel brand image memiliki thitung sebesar 4,754
hubungan brand image dan minat beli memiliki dengan tingkat signifikansi 0,000 ≤ 0,05, dapat
hubungan positif sehingga hubungan brand image disimpulkan bahwa brand image berpengaruh
dan minat beli memiliki hubungan positif. positif dan signifikan terhadap minat beli. Maka
134
Kris Nulufi, & Murwartiningsih/ Management Analysis Journal 4 (2) (2015)
H1 yang menyatakan “Ada pengaruh positif dan independen terhadap variabel intervening dan
signifikan brand Image secara langsung terhadap analisis regresi yang kedua untuk mengetahui
minat beli diterima. hubungan variabel independen terhadap variabel
dependen.
Hasil Uji Analisis Jalur (path) Hubungan sikap konsumen dan minat
Dalam penelitian mengunakan dua kali beli memiliki hubungan positif. Variabel sikap
metode analisis data yaitu regresi linier dan konsumen memiliki thitung sebesar 7,936 dengan
analisis jalur. Yang akan dijelaskan sebagai tingkat signifikansi 0,000 ≤ 0,05, dapat
berikut: disimpulkan bahwa sikap konsumen
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Uji Regresi minat beli. Maka H2 yang menyatakan “Ada
Pada penelitian ini dilakukan analisis pengaruh positif dan signifikan sikap konsumen
regresi sebanyak dua kali yaitu analisis regresi secara langsung terhadap minat beli” diterima.
yang untuk mengetahui hubungan dari variabel
135
Kris Nulufi, & Murwartiningsih/ Management Analysis Journal 4 (2) (2015)
standardized coefisient beta sikap konsumen adalah secara tidak langsung terhadap keputusan
nilai b2 sebesar 0,548 pada model regresi satu. pembelian melalui minat beli” diterima.
Sedangkan pada model regresi dua, nilai
standardized coefisient beta brand image adalah b1 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung sikap
sebesar 0,342, nilai standardized coefisien beta sikap konsumen terhadap keputusan pembelian
konsumen adalah b2 sebesar 0,172, dan nilai Melalui minat beli
standardized coefisien beta minat beli adalah b3 Minat beli sebagai variabel intervening
sebesar 0,232. Besarnya nilai e1 = hubungan sikap konsumen (independen)
2 sebesar 0,715 dan nilai e2 =
√1 − 𝑅 terhadap keputusan pembelian (dependen).
√1 − 𝑅2 sebesar 0,807. Interpretasi dari hasil analisis jalur dapat
dilakukan sebagai berikut:
Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung brand
image terhadap keputusan pembelian Melalui Pengaruh langsung = 0,172
minat beli sikap konsumen
Minat beli sebagai variabel intervening terhadap keputusan
hubungan brand image (independen) terhadap pembelian
keputusan pembelian (dependen). Interpretasi Pengaruh tidak (0,328 x 0,232)= 0,127
dari hasil analisis jalur dapat dilakukan sebagai langsung sikap
berikut: Konsumen ke minat
beli ke keputusan
Pengaruh langsung = 0,342 pembelian
brand image terhadap Total pengaruh = 0,299
keputusan pembelian
Pengaruh tidak (0,328x 0,232)= 0,076 Total pengaruh secara tidak langsung
langsung brand image lebih besar dari pengaruh langsungnya 0,299 >
ke minat beli ke 0,172, maka H6 yang menyatakan “Ada
keputusan pembelian pengaruh positif dan signifikan sikap konsumen
Total pengaruh = 0,418 secara tidak langsung terhadap keputusan
pembelian melalui minat beli” diterima.
Total pengaruh secara tidak langsung Pengaruh langsung, tidak langsung dan
lebih besar dari pengaruh langsungnya 0,418 > pengaruh total tiap-tiap variabel dapat dilihat
0,342, maka H6 yang menyatakan “Ada pada tabel 11 sebagai berikut:
pengaruh positif dan signifikan brand Image
136
Kris Nulufi, & Murwartiningsih/ Management Analysis Journal 4 (2) (2015)
Pengaruh brand image terhadap minat beli maka keinginan konsumen untuk membeli batik
Berdasarkan distribusi indikator brand meningkat, begitu juga sebaliknya. Indikator
image, indikator kepribadian memiliki persentase sikap konatif memiliki persentase terbesar pada
tertinggi. Hal ini menandakan bahwa brand distribusi indikator sikap konsumen yang
image dapat terbentuk ketika sasaran sikap, menandakan sikap konsumen terbentuk dari
seperti merek dapat dikaitkan dengan ciri-ciri kecenderungan konsumen melakukan sesuatu
kepribadian yang memberikan manfaat ekspresif tindakan terhadap objek sikap dalam hal ini
atau simbolis diri bagi konsumen. Ekspresi diri adalah produk batik. Indikator sikap afektif
dapat menjadi pendorong (driver) yang memiliki persentase yang masih rendah dalam
berpengaruh pada preferensi dan pilihan distribusi indikator sikap konsumen yang
konsumen. kepribadian suatu merek berada di menandakan bahwa evaluasi menyeluruh dan
benak atau persepsi konsumen yang terbentuk panilaian konsumen yang berhubungan dengan
secara langsung maupun tidak langsung melalui perasaan dan emosi seseorang konsumen
pengalaman langsung dalam menggunakan terhadap produk batik memiliki peranan kecil.
produk atau melalui usaha pemasaran. Pembentukan sikap konsumen dapat
Kepribadian merek dibentuk melalui nama mempengaruhi minat beli konsumen terhadap
merek, simbol atau logo, iklan, maupun atribut batik di Pekalongan, artinya mayoritas
produk. konsumen batik di Pekalongan selalu
Minat beli konsumen terhadap batik di mencari informasi mengenai produk yang
Pekalongan, diketahui bahwa indikator minat diminatinya dan cenderung melakukan
eksploratif memiliki persentase terbesar dalam sesuatu tindakan terhadap produk batik sesuai
menarik minat konsumen dalam pembelian
dengan sikap yang dimilikinya. Penelitian ini
batik di Pekalongan. Brand image dapat juga sesuai sesuai dengan penelitian yang
mempengaruhi minat beli konsumen terhadap
dilakukan oleh Chen (2011) yang meneliti
batik di Pekalongan terutama pada minat mengenai pengaruh sikap konsumen terhadap
eksploratif, perilaku seseorang yang selalu minat beli dan menemukan bahwa minat beli di
mencari informasi mengenai produk yang pengaruhi oleh sikap konsumen, maka semakin
diminatinya dan mencari informasi untuk positif sikap konsumen semakin tinggi minat beli
mendukung sifat-sifat positif dari produk konsumen.
engaruh brand image terhadap keputusan
tersebut yang memberikan manfaat ekspresif
pembelian
atau simbolis diri bagi konsumen.
Brand image memiliki pengaruh yang
Hasil Penelitian sesuai dengan penelitian
signifikan terhadap keputusan pembelian
yang dilakukan oleh Shah (2012) yang
konsumen Batik di Pekalongan, mayoritas
menjelaskan bahwa brand image memiliki
konsumen batik di Pekalongan memperhatikan
pengaruh positif terhadap minat beli konsumen,
citra dari produk yang akan dibelinya.
menyebutkan bahwa semakin positif brand
Persentase indikator terendah adalah indikator
image semakin tinggi minat beli dan
awareness. Para pemasar batik di Pekalongan
menyimpulkan bahwa konsumen batik di
juga harus memperhatikan konsumen dalam
Pekalongan dalam penelitian ini memperhatikan
pengambilan keputusan pembelian batik. Image
brand image untuk menarik minat beli mereka.
positif dan brand awareness akan memegang
Pengaruh sikap konsumen terhadap minat beli
peran penting dalam membentuk persepsi awal
Sikap konsumen memiliki pengaruh yang
dalam benak konsumen. Semakin baik image
signifikan terhadap minat beli konsumen
atau semakin besar kesadaran konsumen akan
terhadap Batik di Pekalongan, hal ini berarti
merek (awareness) akan mendorong potensial
sikap konsumen yang terbentuk dapat
konsumen untuk membeli produk batik suatu
mempengaruhi minat beli konsumen, jika sikap
merek ketimbang produk merek lainnya karena
positif yang terbentuk dalam benak konsumen
137
Kris Nulufi, & Murwartiningsih/ Management Analysis Journal 4 (2) (2015)
konsumen telah lebih mengenal produk batik keputusan membeli batik di Pekalongan
suatu merek tersebut. tersebut..
Keputusan pembelian konsumen terhadap Penelitian ini sesuai dengan penelitian
batik di Pekalongan, diketahui bahwa indikator yang dilakukan oleh Utami (2010) mengatakan
pilihan merek memiliki presentase terbesar bahwa sikap konsumen tidak berpengaruh
dalam keputusan pembelian batik di terhadap keputusan pembelian dan
Pekalongan. Brand image dapat mempengaruhi menyimpulkan bahwa keputusan pembelian
keputusan pembelian konsumen terutama pada susu formula tidak di pengaruhi oleh sikap
keputusan akan pilihan merek, artinya konsumen.
konsumen lebih memilih satu merek untuk satu Pengaruh minat beli terhadap keputusan
produk diantara merek-merek produk lain yang pembelian
sejenis. Pilihan merek yang diambil konsumen Minat beli dalam penelitian ini memiliki
tersebut merupakan keyakinan konsumen empat indikator yang terdiri dari minat
mengenai kemampuan suatu produk transaksional, minat refrensial, minat
dibandingkan produk dengan merek lain. preferensial, dan minat eksploratif yaitu
Penelitian ini sesuai dengan penelitian menunjukan kriteria baik terhadap pernyataan
yang dilakukan oleh Mendrofa (2010) yang yang diberikan. Persentase paling tinggi minat
meneliti mengenai pengaruh brand image pada eksploratif dimana konsumen batik di
keputusan pembelian menjelaskan bahwa brand Pekalongan ingin selalu mencari informasi
image mempunyai pengaruh positif dan mengenai produk yang diminatinya dan mencari
signifikan pada keinginan konsumen untuk informasi untuk mendukung sifat-sifat positif
memutuskan membeli produk, menjelaskan dari produk tersebut bagi konsumen. Sedangkan
bahwa brand image memiliki pengaruh positif persentase terendah adalah minat preferensial,
terhadap keputusan pembelian. Pengaruh yang berarti konsumen batik di Pekalongan kurang
positif bisa diartikan bahwa semakin positif memiliki prefrensi utama pada produk dalam
brand image maka semakin tinggi intensitas minat belinya tersebut. Preferensi ini hanya
pembelian konsumen pada sebuah produk. dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk
Pengaruh sikap konsumen terhadap keputusan prefrensinya. Berarti pemasar batik di
pembelian Pekalongan harus meningkatkan minat beli
Sikap konsumen tidak memiliki pengaruh konsumen dengan memberikan manfaat yang
yang signifikan terhadap keputusan pembelian bisa dirasakan konsumen secara langsung dari
konsumen terhadap produk batik di Pekalongan, produknya, dalam hal ini kualitas, kenyamanan
hal ini berarti sikap konsumen yang terbentuk produk batik harus benar-benar bisa dirasakan
tidak mempengaruhi keputusan pembelian oleh konsumen, sehingga konsumen akan
konsumen. Hasil kuesioner yang telah dijawab belajar dari pengalaman yang dirasakan
oleh konsumen, sebagian besar memiliki sikap sehingga konsumen akan tetap memilih suatu
yang baik terhadap batik di Pekalongan, namun produk tersebut sebagai pilihan utamanya.
hal ini belum tentu meningkatkan pengambilan Variabel keputusan pembelian, diketahui
keputusan konsumen untuk membeli batik di bahwa indikator keputusan akan pilihan merek
Pekalongan. Usia konsumen yang didominasi memiliki persentase terbesar, hal ini
oleh usia produktif dan jumlah responden yang menandakan bahwa konsumen batik di
sebagian besar adalah perempuan menyebabkan Pekalongan memperhatikan produk batik yang
sikap tidak terlalu diperhatikan dalam keputusan akan dibelinya berdasarkan pada citra dari
pembelian. Konsumen yang memiliki sikap baik merek itu sendiri. Asosiasi konsumen terhadap
terhadap batik di Pekalongan belum tentu akan merek yang dapat memberikan manfaat
mengambil keputusan untuk membeli, banyak ekspresif atau simbolis bagi diri konsumen, dan
faktor lain yang diperhatikan konsumen dalam juga berkaitan dengan pembentukan merek itu
sendiri seperti nama merek yang mudah
138
Kris Nulufi, & Murwartiningsih/ Management Analysis Journal 4 (2) (2015)
dipahami dan logo atau moto yang baik. Minat Brand image yang dimiliki oleh batik di
beli dapat mempengaruhi pengambilan Pekalongan dan melekat pada benak persepsi
keputusan terutama karena adanya kebutuhan konsumen itu baik, maka akan meningkatkan
yang harus terpenuhi konsumen akan mencari kesadaran konsumen akan merek tersebut, yang
insformasi tentang produk yang akan dipilihnya pada akhirnya akan mempengaruhi
yang berarti dalam tahapan memiliki minat pengambilan keputusan konsumen. Brand image
sebelum pada akhirnya melakukan pengambilan diperkuat ketika konsumen memiliki minat yang
keputusan membeli. Penelitian ini juga sesuai tinggi dan akan menurun apabila konsumen
dengan penelitian yang dilakuakan oleh kurang memiliki minat terhadap produk
Mahendrayasa (2014) yang meneliti mengenai tersebut. Konsumen yang didominasi usia
pengaruh minat beli terhadap keputusan produktif dan telah memiliki pekerjaan akan
pembelian konsumen, menemukan bahwa minat memikirkan berbagai faktor dalam pengambilan
beli memiliki pengaruh yang positif dan keputusan pembelian, berdasarkan distribusi
signifikan terhadap keputusan pembelian, variabel pada keputusan pembelian, indikator
artinya semakin positif minat beli, semakin pilihan merek memiliki persentase paling besar,
tinggi keputusan pembelian konsumen akan sehingga penting pembentukan suatu citra yang
produk tersebut. baik dalam benak konsumen. Kesadaran
Pengaruh brand image terhadap keputusan konsumen akan merek (awareness) juga
pembelian melalui minat beli merupakan faktor atau indikator penting, karena
Berdasarkan hasil penelitian terbukti menandakan pengambilan keputusan konsumen
bahwa total effect brand image terhadap proses terpengaruh oleh kesadaran konsumen akan
keputusan pembelian melalui minat beli lebih brand image suatu produk batik di Pekalongan.
besar dari direct effect brand image terhadap proses Pengaruh sikap konsumen terhadap keputusan
keputusan pembelian, maka minat beli mampu pembelian melalui minat beli
memediasi pengaruh brand image terhadap Berdasarkan hasil penelitian terbukti
keputusan pembelian secara positif dan bahwa total effect sikap konsumen terhadap
signifikan. Minat beli mampu memediasi brand keputusan pembelian melalui minat beli lebih
image terhadap keputusan pembelian karena besar dari direct effect sikap konsumen terhadap
dengan dikenalnya pekalongan sebagai kota keputusan pembelian, maka minat beli mampu
batik, kemudian keragaman jenis batik yang memediasi pengaruh sikap konsumen terhadap
ditawarkan di Pekalongan juga bervariasi dapat keputusan pembelian secara positif dan
meningkatkan minat beli konsumen, yang signifikan. Minat beli mampu memediasi sikap
dibuktikan dengan adanya tingkat persentase konsumen terhadap keputusan pembelian
indikator minat eksploratif yang mana karena adanya pengetahuan konsumen tentang
konsumen batik di Pekalongan ingin selalu informasi produk batik yang diberikan,
mencari informasi mengenai produk yang kemudian faktor afektif atau perasaan emosi
diminatinya dan mencari informasi untuk konsumen yang menyukai perpaduan warna dan
mendukung sifat-sifat positif dari produk corak batik Pekalongan dan sebagai tindakan
tersebut bagi konsumen. Minat beli selanjutnya yang secara tidak langsung untuk ikut
akan mempengaruhi keputusan pembelian melestarikan nilai-nilai budaya batik itu sendiri
konsumen yang terlihat dari adanya pengenalan dapat meningkatkan minat beli konsumen, yang
masalah dan kebutuhan maka konsumen akan dibuktikan dengan adanya tingkat persentase
mencari informasi mengenai produk yang ingin indikator minat eksploratif yang mana
dibelinya, dari hal tersebut konsumen akan konsumen batik di Pekalongan ingin selalu
memliki minat untuk membeli sebelum akhirnya mencari informasi mengenai produk yang
konsumen melakukan evaluasi alternatif dan diminatinya dan mencari informasi untuk
mengambil keputusan tentang produk yang akan mendukung sifat-sifat positif dari produk
dibelinya. tersebut bagi konsumen. Semakin positif sikap
139
Kris Nulufi, & Murwartiningsih/ Management Analysis Journal 4 (2) (2015)
140
Kris Nulufi, & Murwartiningsih/ Management Analysis Journal 4 (2) (2015)
image atau semakin besar kesadaran konsumen Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran jilid 1, edisi
akan merek (awareness) akan mendorong kesebelas. Jakarta: Indeks.
potensial konsumen untuk membeli suatu _____, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran jilid 2, edisi
kesebelas. Jakarta: Indeks.
produk karena konsumen telah lebih mengenal
Lendo, R. R. 2013. The Influence of Motivation and
produk suatu merek tersebut. Berkaitan dengan
Consumer Attitude onOnline Shop Purchase
pilihan penyalur atau tempat, hendaknya Decision. Faculty of Economics and Business,
perbaikan dilakukan terutama pada sektor tata International Business Administration (IBA)
ruang untuk kios-kios, lingkungan kantin yang Program. University of Sam Ratulangi
rapi dan bersih akan lebih mencitrakan bahwa Manado.
obyek ini tertib dan indah. Kemudian membuat Mahendrayasa, A. C., Srikandi K. & Yusri A. 2014.
fasilitas yang memadai dan layak supaya Pengaruh Word of Mouth terhadap Minat Beli
pengunjung nyaman pada saat berbelanja dan serta Dampaknya padaKeputusan Pembelian.
Fakultas Ilmu Administrasi. Universitas
berkaitan dengan minimnya informasi tentang
Brawijaya.
batik, hendaknya menyelenggarakan event batik
Mendrofa, Y. B. 2010. Effect of Product Knowledge
atau festival batik yang ada di Pekalongan agar and BrandImage to Purchase Intention with
konsumen mengetahui dan menyukai produk HP Laptop Brand Price Discounts as Variables
batik serta melakukan pembelian batik tersebut. Moderated in Surabaya. Journal of
Management.
DAFTAR PUSTAKA Permana, M. V. 2013. Peningkatan Kepuasan
Pelanggan melalui Kualitas Produk dan
Bhaduri, G. 2011. “Trust/Distrusr, Perceived Kualitas Layanan. Jurnal Dinamika
Quality, Perceived Price, And Apparel Manajemen. 4 (2).
Purchase Intention”. Thesis. Unites State of Suciningtyas, W. 2012. Pengaruh Brand Awareness,
America: Faculty of Graduate School Brand Image, Dan Media Communication
Universitas Missouri. Terhadap Keputusan Pembelian. Management
Cheng, S. I., Hwai-H. F. & Le Thi C. T. 2011. Analysis Journal. 1 (1).
Examining CustomerPurchase Intentions for Suryani, T. 2008. Perilaku Konsumen, Implikasi Pada
Counterfeit Products Based on a Modified Strategi Pemasaran, edisi pertama, cetakan
Theory of Planned Behavior. International pertama. Jakarta : Graha Ilmu.
Journal of Humanities and Social Science. 1 (10) Simamora, B. & Johanes L. 2002. Aura Merek: 7
Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Langkah MembangunMerek yang Kuat. Jakarta:
dengan Progam IBM SPSS 19 (edisi kelima). Gramedia Pustaka Utama.
Semarang. Badan Penerbit: Universitas Utami, G. A. A. M. 2010. The Effect of Motivation,
Diponegoro. Perception andConsumer Attitudes Purchase
Hidayati, T. A. Suharyono. Dahlan. Fanani. 2013. Decision on Formula Milk in Sukamaju Depok.
Pengaruh Citra Merek terhadap Minat Beli dan Fakultas Ekonomi. Gunadarma.
Keputusan Pembelian. Fakultas Ilmu
Administrasi. UIN Malang.
141