Anda di halaman 1dari 21

1.

BAB 1 TEKNOLOGI INFORMASI


Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan
istilah Information technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apa pun
yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan,
mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi
dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari
Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon,
TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan perangkat genggam modern
(misalnya ponsel).[1]
2. BAB 2 TEORI DASAR WARNA

teori warna atau color theory adalah pedoman yang digunakan oleh desainer


untuk menyampaikan pesan kepada pengguna melalui warna.

Secara umum, warna memang bisa dilihat dari persepsi masing-masing orang.
Ada yang menyukai warna tertentu atau bahkan tidak menyukainya.

Namun, hal yang tidak disadari oleh entrepreneur adalah bahwa warna memiliki


peran penting dalam membangun brand.

. Dalam roda warna, dia mengkategorikan ke dalam tiga kelompok, yaitu primer,
sekunder, dan tersier.

(a) 1. Primer

Menurut Hubspot, warna primer adalah warna yang tidak bisa kamu buat dengan
menggabungkan dua warna atau lebih secara bersamaan.

Dengan kata lain, primer menjadi warna dasar.

Contoh dari warna primer adalah merah, kuning, dan biru.

(b) 2. Sekunder

Berbeda dengan primer, warna sekunder justru warna yang dihasilkan dari
gabungan dua dari tiga warna primer di atas.

Contoh dari warna sekunder:

 merah + kuning: oranye


 biru + merah: ungu
 kuning + biru: hijau

(c) 3. Tersier

Warna tersier dinilai lebih rumit dari dua warna di atas. Sebab, ini merupakan
campuran antara warna primer dan sekunder.

Agar memahami warna ini dengan baik, kamu harus memahami semua
komponen warna lainnya.

Pasalnya, tidak semua warna primer dapat digabungkan dengan warna


sekunder, dan begitu sebaliknya.

Salah satu contoh dari warna tersier adalah merah + ungu: magenta.

Section I.02 Skema Warna


Nah, setelah membahas mengenai teori warna dan roda warna, kini saatnya kita
berlanjut ke pembahasan skema warna.

Pada dasarnya, desainer mengembangkan skema warna melalui roda warna


untuk materi pemasaran.

Dilansir dari Usability Geek, skema warna dibagi menjadi beberapa kategori:

(a) 1. Monokrom

Secara umum, skema monokromatik menggunakan variasi rona yang


sama. Skema ini sangat sederhana dan dapat menghasilkan tampilan yang
sangat elegan.

3. Analog

Analog menggunakan perpaduan antara warna primer dan juga


sekunder.  Skema ini dinilai sangat menenangkan dan nyaman untuk
digunakan. 

Bagi bisnis, skema analog tidak hanya enak dipandang, tetapi juga dapat
mengajak konsumen untuk mengambil tindakan, seperti membeli produk atau
layanan.

Secara tidak langsung, di sini juga merupakan perananan penting dari teori
warna melalui skema warna.

(b) 3. Complementary

Skema ini menggunakan warna yang berlawanan pada roda warna, seperti
merah dan hijau. Biasanya, dalam skema ini akan terlihat kontras yang kuat
sehingga sangat terlihat.

(c) 4. Triadic

Skema ini dibuat dengan menggunakan tiga warna yang disebar secara merata
di seluruh roda warna. Warna-warnanya kemungkinan tidak cerah, tetapi skema
dapat mempertahankan kontras yang tinggi.

4. BAB 3 SATUAN UKURAN STANDAR PROJEK


5. BAB 4 DASAR DESAIN

Dasar-dasar desain adalah dasar setiap media visual, mulai dari seni rupa, desain
web modern, hingga desain motion graphics. Mereka bahkan hadir dalam detail
yang tampaknya tidak penting, seperti font yang paling banyak melengkapi
komposisi.

Apa contoh-contoh dari dasar seni desain ini? Beberapa elemen yang sangat


mendasar, termasuk Line atau Garis, Shape atau Bentuk, Form atau Rupa,
Texture atau Tekstur, dan Balance atau Keseimbangan. Mereka mungkin tidak
tampak seperti mereka sendiri, tapi bersama-sama, mereka adalah bagian dari
hampir semua hal yang kita lihat dan ciptakan.

1. Kesatuan (Unity)
Prinsip pertama adalah kesatuan, yang memiliki arti sebegai salah satu prinsip
dasar desain grafis yang sangat penting.

Apabila tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya desain akan terlihat kacau
dan tidak sedap dipandangnya. Prinsip dari kesatuan dalam komposisi adalah
semua bagian bentuk harus saling memiliki keterkaitan.
Keterkaitan bisa diciptakan dari sebuah bentuk lainnya yang saling
menghubungkan seluruh bentuk tersebut atau disebut dengan prinsip hubungan.

Kesatuan membantu membuat elemen-elemen pada sebuah objek saling


berdekatan, sehingga mereka akan terlihat bersatu/milik bersama.

2. Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan secara visual diartikan sebagai suatu kondisi yang sama, baik itu
secara horizontal (kanan-kiri) maupun vertikal (atas-bawah.)

Unsur keseimbangan desain meliputi bentuk, tekstur, nilai, ukuran, dan warna.
Keseimbangan dalam sebuah desain, dibuat agar orang yang dapat dengan
nyaman melihatnya.

Keseimbangan terbagi menjadi dua macam, yakni keseimbangan simetris dan


keseimbangan asimetris.

a. Keseimbangan simetris (formal balance) adalah susunan elemen yang


meratakan sisi pusat atas ke bawah atau dari kiri ke kanan. Keseimbangan ini
sifatnya sederhana dan formal.

b. Keseimbangan asimetris (informal balance) adalah pengaturan berbeda


dengan berat yang sama dari komposisinya pada setiap sisi halaman.
Keseimbangan asimetris biasanya banyak digunakan untuk desain kontemporer
atau desain modern.

3. Proporsi (Proportion)
Desain juga harus memenuhi prinsip proporsi yakni perbandingan ukuran yang
digunakan untuk membantu membandingkan panjang dan lebar, antara gambar
dengan bidang gambarnya.

Untuk membuat desain yang proporsional, kalian bisa menggunakan kotak untuk
membuat kerangka dengan margin, kolom, dan jarak sehingga membentuk suatu
kekeserasian.

4. Irama (Rhythm)
Selanjutnya ada prinsip irama yang menjadi sebuah pola pengulangan terus
menerus secara teratur, yang dibuat dari adanya unsur-unsur yang berbeda.

Irama dapat mengajak mata kita untuk mengikuti pergerakan objek. Dalam
desain, prinsip irama sesungguhnya adalah hubungan pengulanya dari berbagai
bentuk-bentuk indir rupa, yang menjadi kunci visual ritme
5. Kontras
Tak kalah penting, terdapat hal untuk menghindari elemen desain dalam satu
halaman yang terlihat sama atau serupa yang disebut dengan kontras.

Kontras diciptakan dari suatu hal yang berbeda, perbedaan tersebut bisa dilihat
dari warna perbedaan ukuran sekarang bentuk dan lain sebagainya.

Terkadang, kontras menjadi visualisasi yang paling menarik perhatian orang


dalam melihat sebuah halaman tersebut.

6. Harmoni
Selanjutnya ada prinsip harmoni atau keserasian yang memiliki fungsi sebagai
faktor yang mengamankan agar suatu desain tidak terkesan terlalu raman.

Jika, kontras memberikan kesan kuat dan aktif sehingga menarik perhatian,
harmoni justru akan menunjukan kesan pasif.

6. BAB 6 SEJARAH SENI RUPA DAN DESAIN

Perkembangan seni rupa sangat berkaitan dengan sejarah dari desain grafis.
Melihat sejarah ke belakang, penemuan karya komunikasi visual paling tua
adalah lukisan gua Lascaux di Prancis yang diperkirakan asalnya dari periode
15.000-10.000 SM. Ini adalah sekumpulan simbol berbentuk ideogram, hingga
akhirnya berkembang jadi aksara yang kita biasa gunakan di masa modern
sekarang.

Sementara, dalam pendidikan desain di Inggris, Henry Cole menjadi orang yang
memiliki pengaruh besar. Dia membuat jurnal berjudul Journal of Design and
Manufacturers dan berhasil meyakinkan pentingnya desain lewat jurnalnya
tersebut. Untuk merayakan lahirnya teknologi industri modern serta desain
dengan gaya Victoria, dia menyelenggarakan The Great Exhibition.

Kemudian, di antara tahun 1891-1896, diterbitkan buku karya desain grafis dari
gerakan Arts and Crafts oleh Percetakan William Morris Kelmscott. Lalu,
percetakan ini membuat buku yang desainnya lebih apik dan elegan, untuk
kemudian dijual ke orang-orang kaya. Melalui penjualan ini, Morris membuktikan
bahwa produk karya desain grafis juga berpotensi untuk pasar komersial.

(d) Tahun 1922

Tahun 1922 adalah masa pertama kalinya kata ‘desain grafis’ digunakan. Penggunaannya
di sebuah esai berjudul New Kind of Printing Calls for New Design karya William
Addison Dwiggins, desainer buku Amerika.
(e) Tahun 1927

Di tahun 1927, diterbitkanlah buku Raffe’s Graphic Design yang dianggap menjadi buku


pertama dengan judul yang menggunakan istilah ‘desain grafis’.

(f) Tahun 1928

Di tahun 1928, dirumuskan prinsip-prinsip dasar tipografi modern oleh Jan Tschichold


dalam bukunya dengan judul New Typography. Kemudian, muncul para tipografer
lainnya yakni Bauhaus, Herbert Bayer dan Laszlo Moholy-Nagy, serta El Lissitzky yang
memiliki pengaruh besar di bidang ilmu desain grafis modern.

Nah, itu tadi sejarah desain grafis yang bisa kita pelajari secara singkat. Jadi, sebenarnya
desain grafis sudah ada sejak dahulu kala bahkan sebelum Masehi. Sampai akhirnya
ilmunya berkembang mengikuti perkembangan zaman. Menarik banget, ya!

7. BAB 7 PRINSIP DASAR KOMUNIKASI

Pengertian komunikasi Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata


komunikasi memiliki arti proses pengiriman dan penerimaan pesan dari dua
orang atau lebih sehingga pesan yang disampaikan dapat dipahami. Baca juga:
Apa itu Model Komunikasi Satu Tahap? Secara etimologis, komunikasi berasal
dari bahasa Latin "communicare" yang artinya menyampaikan. Kata
communicare sendiri berasal dari dua kata, yaitu "com" yang artinya bersama
dan "munis" yang berarti diikat. Jika digabungkan, komunikasi dapat diartikan
sebagai bersama dalam mengartikan, memahami dan memaknai suatu obyek
atau pesan.

Berikut pengertian komunikasi dari beberapa ahli, antara lain:

*T. Hani Handoko

Komunikasi merupakan sebuah proses pemindahan informasi atau pengertian dalam


bentuk gagasan dari seseorang kepada orang lain.

* Sukanto Reksohadiprojo
Komunikasi adalah usaha yang dilakukam untuk mengintepretasikan pendapat sesuai
dengan yang dikehendaki kepada orang lain maupun sebaliknya dengan tujuan untuk
mencapai titik kesamaan agar dapat saling mengerti satu sama lain.

Prinsip dasar komunikasi Dikutip dari Ensiklopedia Komunikasi (2014) karya


Alex Sobur, prinsip-prinsip komunikasi sebagai berikut:

 Komunikasi tidak dapat dihindari


 Komunikasi merupakan suatu proses simbolik
 Sebagian besar komunikasi yang dilakukan adalah komunikasi non-
verbal
 Konteks atau lingkungan memengaruhi komunikasi
 Persepsi mengenai arti kata terdapat pada orangnya, bukan kata-
katanya
 Komunikasi tidak dapat diubah
 Gangguan memengaruhi komunikasi
 Komunikasi itu sirkular, bukan linier
 Komunikasi adalah hal paling efisien ketika partisipan saling
membagikan pengalaman umum
 Komunikasi menimbulkan berbagai jenis efek
METODE PRODUKSI
Perencanaan proses produksi memiliki tahapan atau metode dalam skala besar. Beberapa
tahapan perencanaan proses produksi, seperti:
(g) Desain Awal
Tahapan pertama dalam perencanaan proses produksi adalah desain awal. Hal
ini meliputi desain spesifikasi produk dan persyaratan apa saja yang harus
dipenuhi. Desain awal sangat penting karena membentuk kebutuhan inti dari
produk yang akan Anda tawarkan.

Misalnya, jika Anda ingin membangun bisnis clothing line, Anda perlu


menggunakan mesin sablon printer DTG, mesin Cutting Sticker dan mesin Hot
Press.
(h) Desain Produk
Tahapan kedua dalam perencanaan proses produksi adalah tahapan desain
produk. Dalam tahapan ini meliputi desain detail tentang barang apa saja yang
akan diproduksi dengan tepat. Contohnya, Anda dapat membuat desain baju
berdasarkan beberapa variabel seperti usia pemakai, bahan, ukuran, dan
warna.

Dalam membuat desain Anda bisa menggunakan jasa para ahli di bidang
mendesain baju dan penjahit. Pastikan Anda memberikan gambaran yang jelas
kepada desainer tentang target pasar serta model di balik desain tersebut agar
sesuai dengan gambaran awal yang Anda inginkan.

(i) Cara Pembuatan


Tahapan perencanaan proses produksi berikutnya adalah pada cara
pembuatan. Pada tahapan ini Anda akan membuat urutan proses produksi,
lokasi kerja, dan peralatan yang digunakan. Sebagai contoh pada pembuatan
baju, membuat pola, memotong bahan, jahit, dan melakukan pengecekan.
(j) Pembuatan
Tahapan perencanaan proses produksi berikutnya adalah tahap pembuatan.
Anda bisa melakukan modifikasi dari tiga langkah di atas, akan tetapi harus
menyesuaikan dengan kualitas yang ingin Anda dapatkan. Pasalnya, kualitas
yang Anda dapatkan dalam proses pembuatan sedikit berbeda dari rencana
awal dan memang merupakan hal yang wajar.

Anda perlu mengingat bahwa dalam menentukan kuantitas barang yang


dihasilkan akan bergantung pada pola permintaan atau forecast agar barang
yang dihasilkan bisa habis dengan cepat.
Nah,metode perencanaan proses produksi yang bisa Anda jadikan referensi.
Selain itu, pemilihan lokasi yang strategis tentu juga akan mengoptimalkan
perencanaan proses produksi.

Salah satu kawasan industri yang memiliki lokasi strategis adalah Karawang New
Industry City (KNIC). Berlokasi dekat dengan ibu kota Jakarta dan memiliki banyak
akses menjadikan KNIC kawasan yang cocok untuk membangun gudang dan
menyewa gudang.
Selain itu, KNIC memiliki 6 akses infrastruktur nasional seperti jalur tol Jakarta-
Cikampek, jalur LRT Jabodetabek, jalur Trans Jawa, Railway Jakarta-Bandung,
Bandara Internasional Kertajati, dan pelabuhan Patimban. Selain itu KNIC juga
didukung fasilitas seperti listrik premium, gas alam, dan koneksi internet cepat
untuk mendukung kinerja perusahaan manufaktur.
Beberapa fasilitas di atas dibutuhkan untuk dapat menjalankan kinerja
perusahaan manufaktur secara maksimal dan efektif.

8. BAB 8 PENERAPAN PRINSIP DASAR DESAIN


Elemen-elemen tertentu yang membentuk suatu desain bisa berupa jenis tulisan
dengan tebal-tipisnya, ukuran, warna, spasi, ruang, bidang dan lain-lain, melalui
unsur titik dan garis.

Adapun bentuk desain dapat berupa poster, kemasan produk, banner, kalender,
dan masih banyak lagi.

Nah, untuk menghasilkan desain yang baik, maka para desainer grafis haruslah
memahami prinsip-prinsip desain grafis yang ada. Prinsip-prinsip tersebut
bertujuan untuk membantu menghasilkan desain yang baik dan menarik.

Dengan menerapkan prinsip desain, maka desainer akan dengan mudah


menggabungkan berbagai elemen atau menyatukan komposisi dalam sebuah
tata letak, sehingga pesan dapat tersampaika

7 Prinsip Dasar Desain Grafis:

1. Kesatuan (Unity)
Prinsip pertama adalah kesatuan, yang memiliki arti sebegai salah satu prinsip
dasar desain grafis yang sangat penting.

Apabila tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya desain akan terlihat kacau
dan tidak sedap dipandangnya. Prinsip dari kesatuan dalam komposisi adalah
semua bagian bentuk harus saling memiliki keterkaitan.

Keterkaitan bisa diciptakan dari sebuah bentuk lainnya yang saling


menghubungkan seluruh bentuk tersebut atau disebut dengan prinsip
hubungan.
Kesatuan membantu membuat elemen-elemen pada sebuah objek saling
berdekatan, sehingga mereka akan terlihat bersatu/milik bersama.

2. Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan secara visual diartikan sebagai suatu kondisi yang sama, baik itu
secara horizontal (kanan-kiri) maupun vertikal (atas-bawah.)

Unsur keseimbangan desain meliputi bentuk, tekstur, nilai, ukuran, dan warna.
Keseimbangan dalam sebuah desain, dibuat agar orang yang dapat dengan
nyaman melihatnya.

Keseimbangan terbagi menjadi dua macam, yakni keseimbangan simetris dan


keseimbangan asimetris.

a. Keseimbangan simetris (formal balance) adalah susunan elemen yang


meratakan sisi pusat atas ke bawah atau dari kiri ke kanan. Keseimbangan ini
sifatnya sederhana dan formal.

b. Keseimbangan asimetris (informal balance) adalah pengaturan berbeda


dengan berat yang sama dari komposisinya pada setiap sisi halaman.
Keseimbangan asimetris biasanya banyak digunakan untuk desain kontemporer
atau desain modern.

3. Proporsi (Proportion)
Desain juga harus memenuhi prinsip proporsi yakni perbandingan ukuran yang
digunakan untuk membantu membandingkan panjang dan lebar, antara gambar
dengan bidang gambarnya.

Untuk membuat desain yang proporsional, kalian bisa menggunakan kotak


untuk membuat kerangka dengan margin, kolom, dan jarak sehingga
membentuk suatu kekeserasian.

4. Irama (Rhythm)
Selanjutnya ada prinsip irama yang menjadi sebuah pola pengulangan terus
menerus secara teratur, yang dibuat dari adanya unsur-unsur yang berbeda.

Irama dapat mengajak mata kita untuk mengikuti pergerakan objek. Dalam
desain, prinsip irama sesungguhnya adalah hubungan pengulanya dari berbagai
bentuk-bentuk indir rupa, yang menjadi kunci visual ritme.

5. Kontras
Tak kalah penting, terdapat hal untuk menghindari elemen desain dalam satu
halaman yang terlihat sama atau serupa yang disebut dengan kontras.

Kontras diciptakan dari suatu hal yang berbeda, perbedaan tersebut bisa dilihat
dari warna perbedaan ukuran sekarang bentuk dan lain sebagainya.

Terkadang, kontras menjadi visualisasi yang paling menarik perhatian orang


dalam melihat sebuah halaman tersebut.

6. Harmoni
Selanjutnya ada prinsip harmoni atau keserasian yang memiliki fungsi sebagai
faktor yang mengamankan agar suatu desain tidak terkesan terlalu raman.

Jika, kontras memberikan kesan kuat dan aktif sehingga menarik perhatian,
harmoni justru akan menunjukan kesan pasif.

Baca juga:
Siswa, Ini Lho Ciri-ciri Poster yang Baik dan Cara Membuatnya

7. Penekanan (Emphasis)
Terakhir, desain perlu memiliki prinsip penekanan yang berarti suatu hal yang
menjadi fokus atau yang mendapatkan perhatian pertama.

Pada bagian penekanan ini, tata letak merupakan kebutuhan yang penting untuk
menarik pandangan orang.

Nah, itulah penjelasan mengenai prinsip-prinsip dasar desain grafis. Jangan


lupa menerapkan prinsip-prinsip di atas, ketika ingin membuat sebuah desain
ya, detikers!

9. BAB 9 METODE PRODUKSI DESAIN

Section I.03 METODE DESAIN PRODUK DAN KEMASAN


Desain produk dan kemasan menjadi penting karena merupakan titik awal untuk
memutuskan produk itu disukai customer atau tidak.  Banyak pelaku usaha yang
belum menyadari pentingnya desain produk dan kemasan yang bagus.

Desain produk tidak hanya terkait logo. Desain tidak pernah lepas dari kreatifitas
dan harus berpikir out of the box. Inovasi dan kreatifitas sangat dibutuhkan
dalam desain produk, misalnya produk es krim yang disajikan dengan gaya yang
menarik. Produk bakpia kukus yang diminati karena kemasannya menarik.
Produk bakpia ini menjadi berkelas dan menguatkan branding. Desain kemasan
yang menarik dan berkualitas menjadi faktor pembeda dengan kompetitor.

Apa yang membuat produk bakpia kukus Jogja bisa laku? Di marketplace
harganya bisa mencapai Rp 42 ribu dipengaruhi oleh desain yang menarik. Ada
juga produk bolu susu lembang yang dikemas secara istimewa sehingga
memberikan nilai tambah.  Ini menunjukkan pentingnya kemasan yang bisa
menarik market.

Desain produk dan kemasan harus memiliki fungsi dan keindahan, dengan
tujuan menghindari kegagalan yang mungkin terjadi dalam pembuatan sebuah
produk. Misalnya  ketika kita mau membuat produk bakpao tapi tidak pernah
tahu gambar bakpao seperti apa, maka bisa jadi bentuknya segitiga atau bentuk
kotak, sehingga dibutuhkan prototype. Tujuan lain adalah untuk  memilih metode
yang paling baik dan ekonomis dalam pembuatan produk, untuk menentukan
standarisasi dan spesifikasi produk yang dibuat. Selain itu untuk menghitung
biaya dan harga produk yang dibuat. Harga pokok produk ini ditentukan di awal.

Tujuan lainnya adalah untuk mengetahui kelayakan produk apakah sudah


memenuhi persyaratan atau masih perlu diperbaiki, untuk menghasilkan produk
berkualitas tinggi dan nilai jual tinggi, untuk menghasilkan produk yang tren pada
masanya. Misalnya zaman dulu speaker pasti bentuknya kotak, tapi sekarang ini 
ada yang bulat. Tujuan lain membuat produk seekonomis mungkin dalam
penggunaan bahan baku dan biaya-biaya dengan tanpa mengurangi nilai jual
produk .

Manfaat. Manfaat desain produk dan kemasan yaitu dapat membantu


pemasaran, sehingga desain produk harus mencantumkan semua hal-hal
penting, seperti info expired, kandungan gizi, alamat dan keterangan produsen,
dan sebagainya. jangan sampai desain kemasan sudah mau dicetak tapi masih
ada informasi yang kurang di kemasan . Manfaat lain desain produk adalah
meningkatkan brand awareness sehingga banyak konsumen yang membeli dan
merasa bangga ketika menggunakan produk tersebut.  Manfaat kemasan
menjaga kualitas produk di dalamnya . Kemasan yang tidak baik akan   memuat
produk menjadi rusak.
Metode desain produk dan kemasan  ada beberapa tahapan antara lain:

– Explosing yaitu mencari inspirasi dengan berpikir kritis untuk  mendapat


sebuah desain  yang belum pernah dibuat, misalnya tas helm yang dipatenkan
karena belum pernah ada.

– Redefining yaitu mengolah kembali sebuah desain supaya menjadi bentuk


yang lebih baik dan berbeda.

– Managing yaitu menciptakan desain dengan berkelanjutan dan terus menerus.


Mislanya produk fast moving kemasannya kerap berubah supaya menarik.

– Phototyping yaitu memperbaiki dan atau memodifikasi desain warisan nenek


moyang.

– Desain dibuat menyesuaikan tren yang sedang berkembang. Seperti di saat


pandemi Covid-19 desain menjual nasi padang tidak lagi disajikan untuk protokol
kesehatan. Begitu juga produk pizza, dan lainnya.

Langkah desain pertama kali dengan menjelajah atau browsing, brainstorming,


menonton acara yang menimbulkan ide baru, mencari tempat yang bisa
mengeluarkan ide seperti saat menongkrong di tempat wisata. Tahap kedua
menguraikan masalah demi mendapatkan tujuan yang tepat. Misalnya masalah
pengiriman buah yang mudah rusak atau masalah pada dus yang diatasi dengan
membuat desain  produk dan kemasan yang  bisa mengatasi masalah tersebut.
Tahap ketiga baru membuat desain produk sesuai target market dengan
melakukan survei terhadap kebutuhan target market terlebih dulu.

Berikut ini informasi yang wajib ada dalam kemasan:

1. Brand nama / logo merk dagang, merupakan nama dagang dari


perusahaan anda (contoh Nestle, Indofood dll)
2. Nama produk, yaitu nama yang diberikan kepada produk anda (Contoh
Indomie, Milo dll)
3. Jenis produk yang anda pasarkan (contoh susu cokelat, kripik pisang)
4. Logo halal (tanda sertifikat bahwa produk anda  dapat  dikonsumsi oleh
umat muslim. Tanda ini dikeluarkan Din POM dan MUI Provinsi tempat
anda  berdomisili).
5. Berat netto produk anda
6. PIRT (Perizinan),  yaitu nomor sertifikat izin yang menyatakan  bahwa
produk anda  telah lulus uji klinis  yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan
di provinsi anda.
7. Penjelasan produk, yaitu penjelasan singkat mengenai keunggulan produk
anda.
8. Expire date, yaitu tanggal masih dapat dipergunakan atau tidak dari
produk yang dibungkus dalam kemasan.
9. Barcode, yaitu sistem registrasi komputerisasi barang
10. Komposisi yaitu kandungan bahan-bahan yang dipakai untuk membuat
produk anda
11. Kandungan gizi yaitu kandungan bahan-bahan yang dipakai untuk
membuat produk anda
12. Alamat dan keterangan produsen yang berguna jika ada keluhan
konsumen.
Desain produk dan kemasan ternyata sangat penting. Apakah Anda sudah
memikirkannya dengan sungguh-sungguh?

10. BAB 10 MERENCANAKAN PRINSIP DASAR DESAIN


Kontras adalah perbedaan yang dimiliki berbagai elemen dalam satu desain
yang membuatnya mencolok dari yang lain.
Prinsip ini digunakan dengan berbagai tujuan mulai dari alasan estetika hingga
fungsional.

Penggunaan kontras yang tepat dapat dilihat pada desain Perpustakaan


Universitas Helsinki, Finlandia.

Desain perpustakaan ini menggunakan prinsip kontras pada façade bangunan


untuk mengarahkan pengunjung pada pintu masuk utama.

Kalau kita perhatikan, bangunan ini juga memiliki akses sekunder untuk servis
pada sisi kanan façade. Hal ini memperkuat alasan penggunaan kontras agar
pengunjung tidak kebingungan.

1) KESEIMBANGAN
Setiap elemen dalam desain memiliki bobot visual mulai dari warna, ukuran,
hingga tekstur. Dengan memahami bobot ini, penggunaan dan penempatan
elemen pada desain harus diatur untuk
menciptakan keseimbangan atau balance.
Keseimbangan itu sendiri ada 2 macam, yaitu Simetris dan Asimetris.
1. Simetris
Keseimbangan simetris tercipta ketika elemen desain seimbang terhadap garis
sumbu dengan setiap elemen tercerminkan pada kedua sisinya.

Keseimbangan ini menciptakan kesan stabil dan mudah ditemukan pada


arsitektur tradisional. Namun jika terlalu banyak digunakan, simetri beresiko
menciptakan komposisi yang monoton.

Contoh keseimbangan simetris dapat dilihat pada bangunan Taj Mahal. Bila
dilihat dari depan, kita bisa membayangkan garis sumbu yang membelah kedua
sisi bangunan secara simetris.

Keseimbangan simetris juga dapat dicapai dengan lebih dari satu garis sumbu.
Ini dikenal dengan Keseimbangan Radial. Keseimbangan ini biasanya dapat
dilihat pada denah bangunan.
Contoh keseimbangan radial ini juga dapat kita lihat pada denah Taj Mahal.
Dengan 2 garis sumbu yang membelah keempat sisi bangunan yang saling
mencerminkan satu sama lain.

2. Asimetris
Keseimbangan asimetris, yang juga dikenal dengan keseimbangan aktif, tidak
memiliki garis sumbu yang membagi desain menjadi dua bagian yang sama.

Elemen pada desain dengan keseimbangan asimetris tidak tercermin pada dua
sisi sumbu, tetapi tetap tertata sedemikian rupa sehingga tercapai
keseimbangan.

Contoh keseimbangan asimetris dapat dilihat pada Walt Disney Concert Hall.


Massa bangunan yang dirancang asimetris, menciptakan bangunan yang unik
dan dinamis
 

2) TEKANAN/PUSAT PERHATIAN
Tekanan visual didapatkan dengan menjadikan satu atau lebih elemen desain
sebagai pusat perhatian. Elemen ini biasa disebut Focal Point. Focal
point dapat dibentuk dari ukuran, bentuk, warna, tekstur, ornamen, atau lokasi
yang mencolok, tapi tetap harus harmonis dengan elemen desain lainnya.
Tekanan visual juga dapat berupa prinsip desain yang diterapkan pada suatu
komposisi seperti repetisi, pergerakan, dan lainnya.

Contoh penerapan tekanan visual dapat dilihat pada desain Monumen Nasional
(Monas). Pada monumen ini, puncak berlapis emas digunakan sebagai focal
point. Melambangkan perjuangan rakyat Indonesia yang berkobar penuh
semangat ketika melawan penjajah.
3) SKALA
Skala yang dimaksud dalam prinsip desain arsitektur adalah hubungan antara
ukuran bangunan beserta komponennya terhadap ukuran manusia.
Disadari atau tidak, ukuran suatu benda dapat memberikan persepsi tertentu
terhadap seseorang.

Skala dibedakan menjadi 4 macam yaitu Normal, Intim, Monumental,


dan Kejutan.
1. Normal
Skala normal adalah skala yang biasa digunakan oleh manusia. Skala ini tidak
memberikan kesan tertentu dan paling sering digunakan dalam desain
bangunan.

2. Intim
Skala intim menggunakan ukuran yang lebih kecil dari apa yang biasa dianggap
normal. Contoh penggunaannya dapat dilihat pada desain Bed Alcove. Ruang
istirahat dirancang lebih kecil untuk menciptakan kesan yang nyaman dan
terturup.

3. Monumental/Megah/Heroik
Skala monumental menggunakan ukuran yang lebih besar dari apa yang
dianggap normal. Skala ini dapat digunakan untuk menunjukkan status
kepentingan.

Kita bisa lihat penggunaan skala ini pada bangunan istana yang dirancang untuk
menunjukkan kekuasaan penghuninya.
4. Kejutan
Skala kejutan dapat lebih kecil ataupun lebih besar dari yang biasa dianggap
normal. Tapi perbedaan ukuran ini sangat signifikan sampai membuat kita
tersentak.

Skala kejutan ini dapat ditemukan pada bangunan Piramida Giza. Sejarawan
masih memperdebatkan makna dari desain bangunan yang digunakan sebagai
makam firaun mesir ini. Namun tidak dapat dipungkiri, Piramida Giza dibangun
dengan skala yang luar biasa.

4) PROPORSI
Proporsi adalah ukuran elemen-elemen dalam komposisi desain dan
keterkaitannya antara satu sama lain.
Pada pembahasan sebelumnya, dijelaskan bahwa memainkan ukuran elemen
desain bisa menjadi strategi dalam menentukan focal point, skala, maupun
keseimbangan komposisi. Tapi mempermainkan ukuran ini tidak bisa
sembarangan!
Ukuran antar elemen dan secara keseluruhan komposisi desain harus
proporsional.

Terus desain yang proporsional itu bagaimana? Sama seperti skala, proporsi


juga ditentukan dari pengalaman setiap individu manusia. Pengalaman
seseorang mengamati dunia di sekelilingnya membentuk indra rasa (sense)
dalam mengenali proporsi.
Seperti dalam mendesain interior, sesuaikan furnitur dengan dimensi ruang.
Gunakan furnitur yang sederhana dan minimalis jika ruangan yang tersedia
cukup kecil. Sedangkan gunakan furnitur yang dapat mengisi ruangan dengan
baik jika ruangan cukup besar.
5) HIERARKI
Hierarki mengacu pada perbedaan tingkat kepentingan di antara komposisi
desain. Elemen yang dipentingkan harus terlihat mencolok secara visual dengan
memberlakukan prinsip tekanan yang sudah dibahas sebelumnya.
Bisa ada lebih dari 1 elemen dominan dalam suatu komposisi desain. Focal
point sekunder ini dapat berperan sebagai variasi.
Tapi hati-hati! Focal point yang terlalu banyak dalam satu komposisi bisa
membingungkan. Kalau semua mau jadi pusat perhatian, tidak ada yang jadi
pusat perhatian.
When everyone’s super, no one will be! – Syndrome, The Incredibles
Dalam penggunaannya, prinsip hierarki bisa ditekankan dengan berbagai cara.
Masjid Istiqlal yang berdiri megah di jantung Ibu Kota merupakan contoh
penggunaan prinsip hierarki dengan ukuran dan lokasi.

Ini menunjukkan salah satu masjid terbesar di Indonesia ini memiliki tingkat
kepentingan yang tinggi, bukan hanya bagi masyarakat Ibu Kota, tapi juga
nasional.

6) REPETISI
Repetisi bagus digunakan untuk menyatukan desain yang memiliki banyak
elemen yang berbeda. Ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, baik dari segi
warna, bentuk, pola, dan lainnya.
Dalam repetisi, elemen desain tidak harus identikal. Setiap elemen cukup
memiliki karakteristik yang sama dengan keunikannya masing-masing.

Penggunaan prinsip ini bisa dilihat pada desain Borobudur. Arsitektur candi
terbesar di Indonesia ini memiliki tiga bagian yang mewakili tiga tingkatan ranah
spiritual dalam kosmologi Buddha. Serta dilengkapi dengan ribuan relief dan
puluhan stupa, bangunan ini memiliki detail arsitektur yang rumit.

Tapi dibalik kerumitannya, desain Borobudur tetap tersusun rapih berkat prinsip
repetisi.
11.PRINSIP DASAR KOMUNIKASI

A Definisi dan Prinsip Dasar Komunikasi (https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi)


a. Definisi Komunikasi
 Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan,
ide, gagasan) dari satu pihak kepda pihak lain. (Wikipedia.org)
Dengan kata lain komunikasi merupakan suatu proses penyampaian
pesan dari komunikator (yang memberikan pesan) kepada komunikan
(penerima informasi) melalui saluran (channel) tertentu.
 Definisi Komunikasi
Komunikasi  communication (Bahasa inggris)
Komunikasi  Communicatio (Bahasa Latin) yang bersumber pada kata
communis yang berati sama.
Sama yang dimaksud adalah sama makna, yaitu komunikasi akan
terjalin selama ada kesamaan makna mengenai apa yang
dikomunikasikan.
 Komunikasi secara terminologis yaitu adanya proses penyampaian
pernyataan dari seseorang kepada orang lain.
 Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseoran atau sekelompok
orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan teteapi, komunikasi hanya
akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama
oleh penerima pesan tersebut.
 Secara istilah para ahli yaitu Chitty (1997) dan Jurgen Ruesch (1972)
dalam Anjawarni (2016) mendefinisikan arti komunikasi adalah:
Suatu proses tukar menukar ide, pikiran, gagasan atau informasi dalam
suatu interaksi. Informasi dapat disampaikan secara sadar maupun tidak
sadar dengan menggunakan lisan, tulisan dan Gerakan atau isyarat baik
menggunakan tanda maupun simbol.
Jadi yang dinamakan komunikasi adalah pertukuran keseluruhan perilaku
dari komunikator (orang yang memberikan informasi) kepada komunikan
(orang yang mendapat informasi), baik yang disadari maupun tidak
disadari.
Yang berupa ucapan verbal atau tulisan, Gerakan, ekspresi wajah dan
semua yang ada dalam diri komunikator dengan tujuan untuk
mempengaruhi orang lain.
Komunikasi adalah tentang proses timbal balik di mana
pesan dikirim dan diterima antara dua orang atau lebih.

b. Prinsip Dasar Komunikasi (https://slideplayer.info/slide/13898648/)


 Komunikasi adalah suatu proses simbolik
Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak
berakhir pada suatu titik, tetapi terus berkelanjutan.
 Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
Alih-alih komunikasi terjadi bila seseorang memberi makna pada
perilaku orang lain atau perilakunya sendiri.
 Komunikasi memiliki dimensi isi dan dimensi hubungan
Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi
isi terseubt kita bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara
pihak- pihak yang melakukan proses komunikasi.
 Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat
kesengajaan Mulai dari komunikasi yang tidak sengaja sama sekali
sampai komunikasi terencana. Kesengajaan bukan merupakan
syarat utama untuk berkomunikasi.
 Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu
Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik
secaraverbal maupun non verbal disesuaikan dengan tempat, dimana
proses komunikasi itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan
dan kapan komunikasi itu berlangsung.
 Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi
Jika kita menyapa seseorang, maka orang tersebut akan membalas
sapaan kita. Prediksi seperti itu akan membuat seseorang menjadi
tennag dalam melakukan proses komunikasi.
 Komunikasi itu bersifat sistematik
Komunikasi dipengaruhi oleh beberapa hal internal, seperti
lingkungan keluarga dan lingkungan dimana ia bersosialisasi.
 Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin
efektiflah komunikasi
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai dengan
harapan para pesertanya (orang-orang yang sedang berkomunikasi).
 Komunikai bersifat nonsekuensial
Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidaklangsung satu
arah. Melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa
pesan yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti.

 Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional


Sebuah proses adalah komunikasi itu dinamis dan transaksional. Ada
proses saling memberi dan menerima informasi diantara pihak-pihak
yang melakukan komunikasi.
 Komunikasi bersifat irreversible (tidak dapat diubah)
Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol
sedemikian rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang
dikirimkan.
 Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai
masalah Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat
muzarab yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah.

B. Fungsi Komunikasi
a. Kebutuhan fisik
Individu sebagai makhluk sosial perlu berkomunikasi.
b. Kebutuhan ego
Komunikasi memungkinkan seseorang dapat menemukan dan memahami
dirinya sendiri.
c. Kebutuhan sosial
Komunikasi merupakan sarana bagi seseorang untuk berinteraksi dengan
orang lain.
d. Inklusi
Kebutuhan untuk berinterkasi dengan orang lain.
e. Kontrol
Kebutuhan untuk mempengaruhi orang lain.
f. Afeksi
Kebutuhan untuk menjalin komunikasi yang lebih akrab dan lebih
pribadi.

12. BAB 12 INTERPRETASI PROJECT BRIEF


13. BAB 13 PERUMUSAN DESAIN BRIEF
14. BAB 14 MENGUMPULKAN INFORMASI
15. BAB 15 MENGANALIS DATA
16. BAB 16 REKOMENDASI STRATEGI DESAIN

Apa itu strategi desain?


Strategi desain menerapkan pemikiran taktis dari strategi bisnis dengan
kebutuhan pengguna untuk menciptakan produk yang paling efektif.
Persimpangan antara strategi perusahaan dan pemikiran desain ini mencapai
tujuan jangka panjang melalui aplikasi kreatif yang ditargetkan pada pengguna
akhir.

Tidak seperti perencanaan strategis, yang mengumpulkan data untuk membuat


keputusan tentang bagaimana mendekati tujuan, pemikiran strategis melibatkan
seluruh kelompok yang memberikan kontribusi yang berarti di semua tingkatan
dalam bisnis.

Strategi memainkan peran besar dalam memecahkan masalah baik di dalam maupun di
luar dunia profesional. Ini adalah bagaimana mengatasi rintangan, bagaimana bergerak
maju dengan menerapkan metode dengan sengaja dan, yang paling penting, seringkali
seberapa penting hal itu dilakukan.

Pemikiran strategis di tempat kerja bergerak menuju tujuan yang berdampak positif pada
audiens atau keuangan, menggunakan alat atau tantangan apa pun di sepanjang jalan
untuk memenuhi tujuan tersebut dengan paling efisien.

Manfaat dari strategi desain


Menerapkan strategi desain yang kuat tidak hanya melibatkan pengguna secara
persuasif. Ini menciptakan proses kerja yang efisien yang berorientasi pada
tujuan dan hemat biaya. Menerapkan strategi desain adalah dengan
mempertimbangkan titik awal dan tujuan akhir Anda dan kemudian
merencanakan dengan tepat bagaimana menuju ke sana.

Faktor strategi desain untuk bisnis dipertimbangkan


Pada tahap ini, pemikiran desain bergerak ke depan untuk membantu
mengidentifikasi kebutuhan pengguna dan klien. Strategi desain mengharuskan
bisnis untuk mempertimbangkan faktor-faktor berikut untuk menciptakan
pengalaman pengguna yang berkinerja tinggi:

 Masalah dan tantangan yang ada


 Keberhasilan dan manfaat saat ini yang dapat mereka manfaatkan
 Kebutuhan klien atau pengguna yang tidak terpenuhi
 Mengubah perilaku dan sikap pasar/pelanggan
 Ide dan tren yang muncul
 Peluang untuk membedakan dari pesaing

Strategi yang efektif sederhana dan dapat dimengerti. Ketika strategi desain
mudah dikomunikasikan ke seluruh tim atau organisasi, setiap karyawan dapat
menggunakannya sebagai titik referensi.

5 langkah membuat strategi desain yang efektif


Jika tim Anda bersiap untuk mengadopsi pemikiran desain strategis ke dalam
alur kerja, mulailah dengan mempertimbangkan bagaimana hal itu dilakukan.
Langkah-langkah berikut menguraikan proses pembuatan dan pelaksanaan
strategi desain dari awal hingga akhir:

1. Lihat gambaran besarnya

Lihatlah keseluruhan proyek dan identifikasi tujuan yang


terukur. Menganalisis tantangan dan peluang melalui
perspektif bisnis dan pengguna.

2. Temukan keunggulan kompetitif anda

Tentukan di mana tujuan Anda harus menempatkan Anda di pasar yang


kompetitif. Ini dapat mencakup tren pasar, tujuan bisnis, dan faktor kunci
lainnya yang mungkin telah Anda kumpulkan saat menilai tujuan bisnis
Anda.

3. Tetapkan tujuan yang dapat diukur

Ini adalah saat Anda akan mulai membentuk strategi untuk menentukan
bagaimana desain proyek akan bekerja untuk memenuhi tantangan dan
peluang yang teridentifikasi. Di sini Anda dapat menetapkan indikator
yang biasa digunakan dalam perencanaan strategis, seperti key
performance indicator (KPI) dan tujuan dan Objectives and Key Results
(OKR).

4. Melaksanakan dan mengevaluasi

Saat rencana Anda menjadi lebih jelas, Anda dan tim Anda akan
mendelegasikan tanggung jawab dan menetapkan praktik terbaik untuk
memastikan hasil yang sukses. Anda akan terus menilai kembali
kebutuhan dan tujuan Anda saat Anda bekerja untuk mencapainya.
Strategi desain berkembang pesat ketika karyawan dapat fleksibel
dengan ide-ide mereka.

5. Sesuaikan dari waktu ke waktu


Saat produk Anda terus berkembang, periksa apakah produk tersebut
masih memenuhi kebutuhan lingkungannya dan melayani pengguna
secara optimal.

Contoh pemikiran desain

Pada akhirnya, pemikiran desain menggabungkan kecerdasan dan metodis


tentang bisnis Anda dengan inovasi kreatif yang diperlukan untuk menghasilkan
pengalaman pertumbuhan bisnis, semuanya atas nama pencapaian tujuan.
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana perusahaan dapat menggunakan
strategi desain:

Layanan taksi menggunakan sistem pengiriman telepon untuk mengirim


pengemudi dengan mobil milik perusahaan kepada pelanggan yang
membutuhkan transportasi.

Tetapi pelanggan sering mengeluh tentang layanan yang terbatas. Pengembang


web internal berkomentar bahwa tidak ada yang menggunakan telepon lagi;
mungkin mereka harus membuat aplikasi untuk merampingkan proses dengan
cara yang dipahamis pelanggan.

Setelah pertemuan dengan pemasaran, keuangan dan desainer, perusahaan


datang dengan rencana untuk membuat aplikasi untuk merampingkan proses
mendapatkan tumpangan.

Mereka juga menyadari bahwa jika mereka merancang sarana untuk menyewa
kontraktor independen di mobil mereka sendiri yang juga bekerja melalui
aplikasi, mereka dapat terus mengembangkan armada pengemudi mereka yang
pada gilirannya akan mengembangkan bisnis mereka tanpa biaya yang
diperlukan untuk menyewa taksi. armada atau membeli dan memodifikasi mobil
baru yang menjunjung tinggi merek taksi.

17. BAB 17 PENERAPAN PRINSIP DASAR DESAIN

Anda mungkin juga menyukai