Secara umum, warna memang bisa dilihat dari persepsi masing-masing orang.
Ada yang menyukai warna tertentu atau bahkan tidak menyukainya.
. Dalam roda warna, dia mengkategorikan ke dalam tiga kelompok, yaitu primer,
sekunder, dan tersier.
(a) 1. Primer
Menurut Hubspot, warna primer adalah warna yang tidak bisa kamu buat dengan
menggabungkan dua warna atau lebih secara bersamaan.
(b) 2. Sekunder
Berbeda dengan primer, warna sekunder justru warna yang dihasilkan dari
gabungan dua dari tiga warna primer di atas.
(c) 3. Tersier
Warna tersier dinilai lebih rumit dari dua warna di atas. Sebab, ini merupakan
campuran antara warna primer dan sekunder.
Agar memahami warna ini dengan baik, kamu harus memahami semua
komponen warna lainnya.
Salah satu contoh dari warna tersier adalah merah + ungu: magenta.
(a) 1. Monokrom
3. Analog
Bagi bisnis, skema analog tidak hanya enak dipandang, tetapi juga dapat
mengajak konsumen untuk mengambil tindakan, seperti membeli produk atau
layanan.
Secara tidak langsung, di sini juga merupakan perananan penting dari teori
warna melalui skema warna.
(b) 3. Complementary
Skema ini menggunakan warna yang berlawanan pada roda warna, seperti
merah dan hijau. Biasanya, dalam skema ini akan terlihat kontras yang kuat
sehingga sangat terlihat.
(c) 4. Triadic
Skema ini dibuat dengan menggunakan tiga warna yang disebar secara merata
di seluruh roda warna. Warna-warnanya kemungkinan tidak cerah, tetapi skema
dapat mempertahankan kontras yang tinggi.
Dasar-dasar desain adalah dasar setiap media visual, mulai dari seni rupa, desain
web modern, hingga desain motion graphics. Mereka bahkan hadir dalam detail
yang tampaknya tidak penting, seperti font yang paling banyak melengkapi
komposisi.
1. Kesatuan (Unity)
Prinsip pertama adalah kesatuan, yang memiliki arti sebegai salah satu prinsip
dasar desain grafis yang sangat penting.
Apabila tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya desain akan terlihat kacau
dan tidak sedap dipandangnya. Prinsip dari kesatuan dalam komposisi adalah
semua bagian bentuk harus saling memiliki keterkaitan.
Keterkaitan bisa diciptakan dari sebuah bentuk lainnya yang saling
menghubungkan seluruh bentuk tersebut atau disebut dengan prinsip hubungan.
2. Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan secara visual diartikan sebagai suatu kondisi yang sama, baik itu
secara horizontal (kanan-kiri) maupun vertikal (atas-bawah.)
Unsur keseimbangan desain meliputi bentuk, tekstur, nilai, ukuran, dan warna.
Keseimbangan dalam sebuah desain, dibuat agar orang yang dapat dengan
nyaman melihatnya.
3. Proporsi (Proportion)
Desain juga harus memenuhi prinsip proporsi yakni perbandingan ukuran yang
digunakan untuk membantu membandingkan panjang dan lebar, antara gambar
dengan bidang gambarnya.
Untuk membuat desain yang proporsional, kalian bisa menggunakan kotak untuk
membuat kerangka dengan margin, kolom, dan jarak sehingga membentuk suatu
kekeserasian.
4. Irama (Rhythm)
Selanjutnya ada prinsip irama yang menjadi sebuah pola pengulangan terus
menerus secara teratur, yang dibuat dari adanya unsur-unsur yang berbeda.
Irama dapat mengajak mata kita untuk mengikuti pergerakan objek. Dalam
desain, prinsip irama sesungguhnya adalah hubungan pengulanya dari berbagai
bentuk-bentuk indir rupa, yang menjadi kunci visual ritme
5. Kontras
Tak kalah penting, terdapat hal untuk menghindari elemen desain dalam satu
halaman yang terlihat sama atau serupa yang disebut dengan kontras.
Kontras diciptakan dari suatu hal yang berbeda, perbedaan tersebut bisa dilihat
dari warna perbedaan ukuran sekarang bentuk dan lain sebagainya.
6. Harmoni
Selanjutnya ada prinsip harmoni atau keserasian yang memiliki fungsi sebagai
faktor yang mengamankan agar suatu desain tidak terkesan terlalu raman.
Jika, kontras memberikan kesan kuat dan aktif sehingga menarik perhatian,
harmoni justru akan menunjukan kesan pasif.
Perkembangan seni rupa sangat berkaitan dengan sejarah dari desain grafis.
Melihat sejarah ke belakang, penemuan karya komunikasi visual paling tua
adalah lukisan gua Lascaux di Prancis yang diperkirakan asalnya dari periode
15.000-10.000 SM. Ini adalah sekumpulan simbol berbentuk ideogram, hingga
akhirnya berkembang jadi aksara yang kita biasa gunakan di masa modern
sekarang.
Sementara, dalam pendidikan desain di Inggris, Henry Cole menjadi orang yang
memiliki pengaruh besar. Dia membuat jurnal berjudul Journal of Design and
Manufacturers dan berhasil meyakinkan pentingnya desain lewat jurnalnya
tersebut. Untuk merayakan lahirnya teknologi industri modern serta desain
dengan gaya Victoria, dia menyelenggarakan The Great Exhibition.
Kemudian, di antara tahun 1891-1896, diterbitkan buku karya desain grafis dari
gerakan Arts and Crafts oleh Percetakan William Morris Kelmscott. Lalu,
percetakan ini membuat buku yang desainnya lebih apik dan elegan, untuk
kemudian dijual ke orang-orang kaya. Melalui penjualan ini, Morris membuktikan
bahwa produk karya desain grafis juga berpotensi untuk pasar komersial.
Tahun 1922 adalah masa pertama kalinya kata ‘desain grafis’ digunakan. Penggunaannya
di sebuah esai berjudul New Kind of Printing Calls for New Design karya William
Addison Dwiggins, desainer buku Amerika.
(e) Tahun 1927
Nah, itu tadi sejarah desain grafis yang bisa kita pelajari secara singkat. Jadi, sebenarnya
desain grafis sudah ada sejak dahulu kala bahkan sebelum Masehi. Sampai akhirnya
ilmunya berkembang mengikuti perkembangan zaman. Menarik banget, ya!
* Sukanto Reksohadiprojo
Komunikasi adalah usaha yang dilakukam untuk mengintepretasikan pendapat sesuai
dengan yang dikehendaki kepada orang lain maupun sebaliknya dengan tujuan untuk
mencapai titik kesamaan agar dapat saling mengerti satu sama lain.
Dalam membuat desain Anda bisa menggunakan jasa para ahli di bidang
mendesain baju dan penjahit. Pastikan Anda memberikan gambaran yang jelas
kepada desainer tentang target pasar serta model di balik desain tersebut agar
sesuai dengan gambaran awal yang Anda inginkan.
Salah satu kawasan industri yang memiliki lokasi strategis adalah Karawang New
Industry City (KNIC). Berlokasi dekat dengan ibu kota Jakarta dan memiliki banyak
akses menjadikan KNIC kawasan yang cocok untuk membangun gudang dan
menyewa gudang.
Selain itu, KNIC memiliki 6 akses infrastruktur nasional seperti jalur tol Jakarta-
Cikampek, jalur LRT Jabodetabek, jalur Trans Jawa, Railway Jakarta-Bandung,
Bandara Internasional Kertajati, dan pelabuhan Patimban. Selain itu KNIC juga
didukung fasilitas seperti listrik premium, gas alam, dan koneksi internet cepat
untuk mendukung kinerja perusahaan manufaktur.
Beberapa fasilitas di atas dibutuhkan untuk dapat menjalankan kinerja
perusahaan manufaktur secara maksimal dan efektif.
Adapun bentuk desain dapat berupa poster, kemasan produk, banner, kalender,
dan masih banyak lagi.
Nah, untuk menghasilkan desain yang baik, maka para desainer grafis haruslah
memahami prinsip-prinsip desain grafis yang ada. Prinsip-prinsip tersebut
bertujuan untuk membantu menghasilkan desain yang baik dan menarik.
1. Kesatuan (Unity)
Prinsip pertama adalah kesatuan, yang memiliki arti sebegai salah satu prinsip
dasar desain grafis yang sangat penting.
Apabila tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya desain akan terlihat kacau
dan tidak sedap dipandangnya. Prinsip dari kesatuan dalam komposisi adalah
semua bagian bentuk harus saling memiliki keterkaitan.
2. Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan secara visual diartikan sebagai suatu kondisi yang sama, baik itu
secara horizontal (kanan-kiri) maupun vertikal (atas-bawah.)
Unsur keseimbangan desain meliputi bentuk, tekstur, nilai, ukuran, dan warna.
Keseimbangan dalam sebuah desain, dibuat agar orang yang dapat dengan
nyaman melihatnya.
3. Proporsi (Proportion)
Desain juga harus memenuhi prinsip proporsi yakni perbandingan ukuran yang
digunakan untuk membantu membandingkan panjang dan lebar, antara gambar
dengan bidang gambarnya.
4. Irama (Rhythm)
Selanjutnya ada prinsip irama yang menjadi sebuah pola pengulangan terus
menerus secara teratur, yang dibuat dari adanya unsur-unsur yang berbeda.
Irama dapat mengajak mata kita untuk mengikuti pergerakan objek. Dalam
desain, prinsip irama sesungguhnya adalah hubungan pengulanya dari berbagai
bentuk-bentuk indir rupa, yang menjadi kunci visual ritme.
5. Kontras
Tak kalah penting, terdapat hal untuk menghindari elemen desain dalam satu
halaman yang terlihat sama atau serupa yang disebut dengan kontras.
Kontras diciptakan dari suatu hal yang berbeda, perbedaan tersebut bisa dilihat
dari warna perbedaan ukuran sekarang bentuk dan lain sebagainya.
6. Harmoni
Selanjutnya ada prinsip harmoni atau keserasian yang memiliki fungsi sebagai
faktor yang mengamankan agar suatu desain tidak terkesan terlalu raman.
Jika, kontras memberikan kesan kuat dan aktif sehingga menarik perhatian,
harmoni justru akan menunjukan kesan pasif.
Baca juga:
Siswa, Ini Lho Ciri-ciri Poster yang Baik dan Cara Membuatnya
7. Penekanan (Emphasis)
Terakhir, desain perlu memiliki prinsip penekanan yang berarti suatu hal yang
menjadi fokus atau yang mendapatkan perhatian pertama.
Pada bagian penekanan ini, tata letak merupakan kebutuhan yang penting untuk
menarik pandangan orang.
Desain produk tidak hanya terkait logo. Desain tidak pernah lepas dari kreatifitas
dan harus berpikir out of the box. Inovasi dan kreatifitas sangat dibutuhkan
dalam desain produk, misalnya produk es krim yang disajikan dengan gaya yang
menarik. Produk bakpia kukus yang diminati karena kemasannya menarik.
Produk bakpia ini menjadi berkelas dan menguatkan branding. Desain kemasan
yang menarik dan berkualitas menjadi faktor pembeda dengan kompetitor.
Apa yang membuat produk bakpia kukus Jogja bisa laku? Di marketplace
harganya bisa mencapai Rp 42 ribu dipengaruhi oleh desain yang menarik. Ada
juga produk bolu susu lembang yang dikemas secara istimewa sehingga
memberikan nilai tambah. Ini menunjukkan pentingnya kemasan yang bisa
menarik market.
Desain produk dan kemasan harus memiliki fungsi dan keindahan, dengan
tujuan menghindari kegagalan yang mungkin terjadi dalam pembuatan sebuah
produk. Misalnya ketika kita mau membuat produk bakpao tapi tidak pernah
tahu gambar bakpao seperti apa, maka bisa jadi bentuknya segitiga atau bentuk
kotak, sehingga dibutuhkan prototype. Tujuan lain adalah untuk memilih metode
yang paling baik dan ekonomis dalam pembuatan produk, untuk menentukan
standarisasi dan spesifikasi produk yang dibuat. Selain itu untuk menghitung
biaya dan harga produk yang dibuat. Harga pokok produk ini ditentukan di awal.
Kalau kita perhatikan, bangunan ini juga memiliki akses sekunder untuk servis
pada sisi kanan façade. Hal ini memperkuat alasan penggunaan kontras agar
pengunjung tidak kebingungan.
1) KESEIMBANGAN
Setiap elemen dalam desain memiliki bobot visual mulai dari warna, ukuran,
hingga tekstur. Dengan memahami bobot ini, penggunaan dan penempatan
elemen pada desain harus diatur untuk
menciptakan keseimbangan atau balance.
Keseimbangan itu sendiri ada 2 macam, yaitu Simetris dan Asimetris.
1. Simetris
Keseimbangan simetris tercipta ketika elemen desain seimbang terhadap garis
sumbu dengan setiap elemen tercerminkan pada kedua sisinya.
Contoh keseimbangan simetris dapat dilihat pada bangunan Taj Mahal. Bila
dilihat dari depan, kita bisa membayangkan garis sumbu yang membelah kedua
sisi bangunan secara simetris.
Keseimbangan simetris juga dapat dicapai dengan lebih dari satu garis sumbu.
Ini dikenal dengan Keseimbangan Radial. Keseimbangan ini biasanya dapat
dilihat pada denah bangunan.
Contoh keseimbangan radial ini juga dapat kita lihat pada denah Taj Mahal.
Dengan 2 garis sumbu yang membelah keempat sisi bangunan yang saling
mencerminkan satu sama lain.
2. Asimetris
Keseimbangan asimetris, yang juga dikenal dengan keseimbangan aktif, tidak
memiliki garis sumbu yang membagi desain menjadi dua bagian yang sama.
Elemen pada desain dengan keseimbangan asimetris tidak tercermin pada dua
sisi sumbu, tetapi tetap tertata sedemikian rupa sehingga tercapai
keseimbangan.
2) TEKANAN/PUSAT PERHATIAN
Tekanan visual didapatkan dengan menjadikan satu atau lebih elemen desain
sebagai pusat perhatian. Elemen ini biasa disebut Focal Point. Focal
point dapat dibentuk dari ukuran, bentuk, warna, tekstur, ornamen, atau lokasi
yang mencolok, tapi tetap harus harmonis dengan elemen desain lainnya.
Tekanan visual juga dapat berupa prinsip desain yang diterapkan pada suatu
komposisi seperti repetisi, pergerakan, dan lainnya.
Contoh penerapan tekanan visual dapat dilihat pada desain Monumen Nasional
(Monas). Pada monumen ini, puncak berlapis emas digunakan sebagai focal
point. Melambangkan perjuangan rakyat Indonesia yang berkobar penuh
semangat ketika melawan penjajah.
3) SKALA
Skala yang dimaksud dalam prinsip desain arsitektur adalah hubungan antara
ukuran bangunan beserta komponennya terhadap ukuran manusia.
Disadari atau tidak, ukuran suatu benda dapat memberikan persepsi tertentu
terhadap seseorang.
2. Intim
Skala intim menggunakan ukuran yang lebih kecil dari apa yang biasa dianggap
normal. Contoh penggunaannya dapat dilihat pada desain Bed Alcove. Ruang
istirahat dirancang lebih kecil untuk menciptakan kesan yang nyaman dan
terturup.
3. Monumental/Megah/Heroik
Skala monumental menggunakan ukuran yang lebih besar dari apa yang
dianggap normal. Skala ini dapat digunakan untuk menunjukkan status
kepentingan.
Kita bisa lihat penggunaan skala ini pada bangunan istana yang dirancang untuk
menunjukkan kekuasaan penghuninya.
4. Kejutan
Skala kejutan dapat lebih kecil ataupun lebih besar dari yang biasa dianggap
normal. Tapi perbedaan ukuran ini sangat signifikan sampai membuat kita
tersentak.
Skala kejutan ini dapat ditemukan pada bangunan Piramida Giza. Sejarawan
masih memperdebatkan makna dari desain bangunan yang digunakan sebagai
makam firaun mesir ini. Namun tidak dapat dipungkiri, Piramida Giza dibangun
dengan skala yang luar biasa.
4) PROPORSI
Proporsi adalah ukuran elemen-elemen dalam komposisi desain dan
keterkaitannya antara satu sama lain.
Pada pembahasan sebelumnya, dijelaskan bahwa memainkan ukuran elemen
desain bisa menjadi strategi dalam menentukan focal point, skala, maupun
keseimbangan komposisi. Tapi mempermainkan ukuran ini tidak bisa
sembarangan!
Ukuran antar elemen dan secara keseluruhan komposisi desain harus
proporsional.
Ini menunjukkan salah satu masjid terbesar di Indonesia ini memiliki tingkat
kepentingan yang tinggi, bukan hanya bagi masyarakat Ibu Kota, tapi juga
nasional.
6) REPETISI
Repetisi bagus digunakan untuk menyatukan desain yang memiliki banyak
elemen yang berbeda. Ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, baik dari segi
warna, bentuk, pola, dan lainnya.
Dalam repetisi, elemen desain tidak harus identikal. Setiap elemen cukup
memiliki karakteristik yang sama dengan keunikannya masing-masing.
Penggunaan prinsip ini bisa dilihat pada desain Borobudur. Arsitektur candi
terbesar di Indonesia ini memiliki tiga bagian yang mewakili tiga tingkatan ranah
spiritual dalam kosmologi Buddha. Serta dilengkapi dengan ribuan relief dan
puluhan stupa, bangunan ini memiliki detail arsitektur yang rumit.
Tapi dibalik kerumitannya, desain Borobudur tetap tersusun rapih berkat prinsip
repetisi.
11.PRINSIP DASAR KOMUNIKASI
B. Fungsi Komunikasi
a. Kebutuhan fisik
Individu sebagai makhluk sosial perlu berkomunikasi.
b. Kebutuhan ego
Komunikasi memungkinkan seseorang dapat menemukan dan memahami
dirinya sendiri.
c. Kebutuhan sosial
Komunikasi merupakan sarana bagi seseorang untuk berinteraksi dengan
orang lain.
d. Inklusi
Kebutuhan untuk berinterkasi dengan orang lain.
e. Kontrol
Kebutuhan untuk mempengaruhi orang lain.
f. Afeksi
Kebutuhan untuk menjalin komunikasi yang lebih akrab dan lebih
pribadi.
Strategi memainkan peran besar dalam memecahkan masalah baik di dalam maupun di
luar dunia profesional. Ini adalah bagaimana mengatasi rintangan, bagaimana bergerak
maju dengan menerapkan metode dengan sengaja dan, yang paling penting, seringkali
seberapa penting hal itu dilakukan.
Pemikiran strategis di tempat kerja bergerak menuju tujuan yang berdampak positif pada
audiens atau keuangan, menggunakan alat atau tantangan apa pun di sepanjang jalan
untuk memenuhi tujuan tersebut dengan paling efisien.
Strategi yang efektif sederhana dan dapat dimengerti. Ketika strategi desain
mudah dikomunikasikan ke seluruh tim atau organisasi, setiap karyawan dapat
menggunakannya sebagai titik referensi.
Ini adalah saat Anda akan mulai membentuk strategi untuk menentukan
bagaimana desain proyek akan bekerja untuk memenuhi tantangan dan
peluang yang teridentifikasi. Di sini Anda dapat menetapkan indikator
yang biasa digunakan dalam perencanaan strategis, seperti key
performance indicator (KPI) dan tujuan dan Objectives and Key Results
(OKR).
Saat rencana Anda menjadi lebih jelas, Anda dan tim Anda akan
mendelegasikan tanggung jawab dan menetapkan praktik terbaik untuk
memastikan hasil yang sukses. Anda akan terus menilai kembali
kebutuhan dan tujuan Anda saat Anda bekerja untuk mencapainya.
Strategi desain berkembang pesat ketika karyawan dapat fleksibel
dengan ide-ide mereka.
Mereka juga menyadari bahwa jika mereka merancang sarana untuk menyewa
kontraktor independen di mobil mereka sendiri yang juga bekerja melalui
aplikasi, mereka dapat terus mengembangkan armada pengemudi mereka yang
pada gilirannya akan mengembangkan bisnis mereka tanpa biaya yang
diperlukan untuk menyewa taksi. armada atau membeli dan memodifikasi mobil
baru yang menjunjung tinggi merek taksi.