Anda di halaman 1dari 14

PRINSIP DASAR

DESAIN GRAFIS
MR NIUS - 2024
TUJUAN PENGENALAN
PRINSIP DASAR DESAIN
GRAFIS

Desain yang baik adalah desain yang elemennya dapat


berhubungan satu sama lain tanpa ada clash (benturan) yang
bisa merusak ide dan maknanya. Oleh karenanya, penting
bagi orang yang menggeluti desain grafis agar benar-benar
mengerti prinsip dasar yang ada di dalam bidang tersebut.
• CONTRAST
• Merupakan salah satu prinsip desain grafis yang paling
terkenal, kontras adalah prinsip yang harus semua
desainer grafis mengerti dengan benar. Kontras yang
CONTOH:
dimaksud adalah perbedaan dari elemen-elemen yang
kalian gunakan dalam desain. Sebagai contoh adalah
penggunaan warna terang dan gelap.

• Warna gelap dapat digunakan pada satu elemen,


sementara elemen lainnya menggunakan warna terang
agar lebih mudah untuk membedakannya. Saat kalian
membuat desain dengan teks, beri warna gelap untuk
background sementara untuk tulisannya harus
menggunakan warna terang agar nantinya desain dapat
terbaca dengan mudah.
CONTOH: 2. Seimbang (Balance)
Pembuatan desain grafis harus memperhatikan semua elemen yang
ada di dalamnya. Kalian harus memperhitungkan dengan benar
keseimbangannya, baik dari unsur warna, ukuran maupun tekstur.
Kata “seimbang” yang dimaksud adalah bagaimana cara kalian
menempatkan elemen tanpa membuat elemen-elemen berat
berkumpul di satu tempat. Yang dimaksud berat adalah elemen yang
terlihat menonjol dibandingkan yang lain dari segi tampilan.
Ada 2 tipe prinsip ini yakni:
• Simetrikal, yaitu membuat desain seimbang dengan
menyelaraskan elemen berbobot sama.
• Asimetrikal, yaitu menyelaraskan elemen berat bersama elemen
yang lebih ringan guna menampilkan efek kontras.
3. Tekanan (Emphasis)
Prinsip ini merujuk pada pentingnya keberadaan
setiap elemen yang ada dalam desain sehingga
siapapun yang melihat harus bisa menyadarinya.
Penekanan tersebut menunjukkan bahwa
informasi terpenting yang ingin ditonjolkan dari
desain kalian adalah sesuatu yang harus dilihat
pertama kali oleh orang lain.
Desain poster film biasanya menonjolkan judul
film atau bahkan gambar dari poster. Kemudian,
elemen penting lainnya biasanya adalah nama
produser atau sutradara dan aktor serta aktris
yang bermain di dalamnya.
4. Pengulangan (Repetition)

• Prinsip pengulangan adalah salah satu cara yang baik untuk


bisa menguatkan ide yang ingin disampaikan melalui desain.
Aksi mengulang itu juga dapat menyatukan projek yang
kalian buat.
• Pengulangan bisa berbentuk dalam banyak elemen yang
berbeda, seperti warna, jenis huruf, bentuk ruang dan elemen
lainnya. Contohnya adalah kalian memiliki desain dengan
warna atau jenis huruf berbeda sehingga tak sedikit orang
yang akan menganggap desain tersebut buruk dan tak
menarik untuk dilihat.
• Namun, kalian bisa mengantisipasinya dengan memilih 2
macam jenis huruf dan menggunakannya pada semua desain
yang ada. Di sisi lain, pengulangan juga dapat menjadi ciri
khas dari desain grafis yang kalian buat nantinya.
5. Bagian
(Proportion)
Prinsip bagian ini adalah prinsip yang
paling mudah untuk dipahami, karena
hanya mengarah pada ukuran dari elemen
satu dengan lainnya yang ada pada desain.
Elemen yang lebih besar akan lebih mudah
dilihat dibandingkan elemen yang lebih
kecil. Dan pada prinsipnya, elemen yang
besar tentu memiliki informasi yang lebih
penting dibandingkan yang kecil.
6. Tingkatan
(Hierarchy)
Prinsip ini merupakan prinsip yang sangat penting
bagi desain grafis. Selain penting, tingkatan
memberikan visual yang mampu membantu orang
yang melihat desain grafis kalian mengetahui
elemen mana yang terpenting. Misalnya, dengan
mengamati judul dan heading, orang akan langsung
paham elemen mana yang berusaha ditonjolkan dari
desain.
7. Ritme (Rhythm)
Mudah untuk dipahami, prinsip ritme dapat
diartikan pula sebagai penggunaan nada dan
suara seperti musik. Kalian bisa menggunakan
ritme untuk menciptakan ruang diantara elemen.
Ritme juga berguna untuk membuat ritme visual
yang biasanya terjadi saat mengkomposisi
musik. Ritme visual sendiri memiliki 5 tipe
yakni random, regular, alternating, flowing, dan
progressive.
8 . P o l a ( P a t t e r n )

Adanya prinsip pola pada desain grafis juga bisa


diartikan pengulangan yang rapi dari beberapa elemen
grafis sehingga menimbulkan hasil yang menarik
perhatian. Pola juga dapat diartikan pada bagaimana
elemen desain dibuat dalam sebuah project dan
menjadikannya standar agar bisa dengan mudah
menyampaikan ide dengan baik pada orang yang
melihatnya.
9. Ruang Putih (White Space)
Juga dikenal dengan ruang negatif,
ruang putih adalah area pada desain
yang memang dibiarkan kosong dan
tak termasuk dalam elemen desain
manapun. Meskipun begitu,
keberadaan ruang putih sangat
penting karena dapat menyediakan
ruang bagi elemen lainnya untuk
bernapas. Ruang putih juga
membuat elemen satu dan lainnya
tampak berbeda.
10. Pergerakan (Movement)
Dalam desain grafis, pergerakan yang
dimaksud pada prinsip ini adalah
bagaimana cara mata orang lain melihat
desain menentukan keberadaan elemen
terpenting. Maksudnya, prinsip ini
mengarahkan supaya elemen terpenting
yang desain kalian miliki menjadi hal
pertama yang diperhatikan oleh orang
lain saat mereka melihat desain grafis.
Setelahnya, baru orang lain akan
melihat elemen lainnya.
11. BERAGAM
(VARIETY)
Keberagaman dalam desain mampu membuat visual
yang menarik bagi siapapun yang melihatnya. Prinsip
beragam pun dapat dibuat dengan berbagai elemen
berbeda, seperti warna, typography, gambar, bangun
ruang dan sebagainya.
Penggunaan variasi dapat juga untuk menghindari
kemungkinan desain yang menjadi monoton. Poin
penting dari prinsip beragam ini adalah berhati-hati
dalam memilih variasi yang akan digunakan agar
hasilnya tidak berantakan dan overload.
12. KESATUAN
(UNITY)
Pada akhirnya, desain grafis harus
berprinsip pada kesatuan. Hal ini
dikarenakan semua elemen yang ada
harus bisa menunjukkan hubungan satu
sama lain dan memberikan gambaran
penuh yang satu atas keberagaman dan
konsep yang ingin ditonjolkan.
Sehingga, desain grafis bisa terlihat
lebih terorganisir.

Anda mungkin juga menyukai