id
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Perancangan
1. Definisi
atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan
desain yang akan dibuat menjadi lebih bagus dan memudahkan dalam
pembuatannya.
2. Proses Perancangan
a. Konsep
b. Media
Jika kita salah memilih media, maka hasil desain yang kita buat kurang
maksimal dan efisien. Media tersebut bisa berupa media cetak, elektronik,
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Ide
dilakukan agar desain yang kita buat menjdi efektif, bermakna, diterima
d. Persiapan Data
1) Data informatif
Data yang ada pada desain kita yang dapat memberikan informasi
atau teks.
2) Data Estetis
Data yang ada pada desain kita yang dapat menimbulkan keindahan.
Dalam membuat desain kedua macam data ini harus disatukan agar
e. Visualisasi
3) ilustrasi / gambar
4) huruf / tipografi
5) ruang /space
f. Produksi
Oleh karena itu jangan ada kesalahan kecil yang membuat d-esain kita
(Oktario, 2009:2)
Secara etimologi Kata grafis berasal dari bahasa latin graphicus yang
mempunyai makna keindahan. Kata grafis juga berasal dari bahasa Yunani
graphein yang berarti menulis atau menggambar, dari kata graphe yang berarti
menulis atau menggambar. Menurut kamus besar bahasa Indonesia grafis adalah :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
visual dapat menjelaskan hubungan yang ingin disajikan secara terbaik tentang
etimologi berasal dari kata lingkung yang dalam kamus besar bahasa Indonesia
penunjuk arah, papan pengumuman, ornamen grafis pada sebuah bangunan, pelat
nama di gedung-gedung, juga segala bentuk tulisan pada objek dua maupun tiga
dimensi.
dan simbol yang dapat dimengerti dan dipahami oleh masyarakat luas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
C. Sign System
berbentuk verbal dan visual. Sign atau signage menurut Oxford Advance Leaner
Dictionary of Current English adalah sebuah kata atau kata-kata, desain dan lain-
lain pada sebuah papan atau lempengan untuk memberikan peringatan atau untuk
Sedangkan System (sistem) dalam wikipedia adalah suatu kesatuan yang terdiri
dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran
pengertian lainnya, sign system juga sebagai petunjuk bagi mereka yang
membutuhkannya. Sign system pun harus mempunyai fungsi yang jelas dan
10
Sign system berhubungan erat dengan ikon, indeks, dan simbol. Pada
dasarnya ikon merupakan tanda yang bisa menggambarkan ciri utama suatu
meskipun sesuatu yang lazim disebut sebagai objek acuan tersebut tidak
hadir. Indeks adalah tanda yang hadir secara asosiatif akibat terdapatnya ciri
yang sifatnya tetap. Sementara simbol berarti tanda yang lahir karena adanya
lukisan pada pembuatan lukisan pada bangunan fresco (seni lukis pada
Perkembangan Sign System di era yang lebih modern ditandai dengan lahir
dan tumbuhnya biro-biro desain di awal tahun 1950-an dan 1960-an yang
buku dan company profile. Salah satu projek biro desain yaitu membuat logo,
signage, atau papan petunjuk informasi lainnya untuk public event atau
projek perumahan. Projek semacam ini secara tidak langsung adalah ilmu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
dari tipografi, pemilihan material, dan beberapa detail elemen desain lainnya.
Contoh awal dari projek ini (sign program) adalah Fashion Island
Shopping center, California, yang dikerjakan oleh John Follis dan Signage di
East Coast untuk corporate building yang didesain oleh Rudy de Harak.
signage yang diukir untu penamaan dan papan penunjuk di arena permainan
3. Kategori Sign
Sign ini berupa sign yang berguna untuk memberi informasi mengenai
rute bus, jam buka suatu tempat, jadwal film dan lain-lain.
12
Traffic control signs. Contohnya adalah rambu lalu lintas dan sign
dapat membedakan antara suatu objek dengan objek lainnya, seperti sign
mengenai apa yang tidak boleh dikerjakan atau dilarang. Selain itu, tanda
Sign jenis ini berfungsi untuk memberi tahu kedudukan atau posisi
tepat seseorang dalam suatu kawasan, agar ia tahu arah selanjutnya untuk
4. Tipe-tipe Sign
13
bangunan dan dapat berdiri sendiri) dan sign yang menempel pada bagian
tiang-tiang atau kaki yang membuat sign tersebut dapat berdiri dengan baik.
a. Wall signs
tertentu.
yaitu sign yang di tulis atau dilukis di kanopi bangunan. Sign seperti
c. Projecting signs
yaitu sign yang dipasang pada bangunan dengan cara bergantung pada
(dinding, kolom, dll), dan bagian depan dari sign tersebut terproyeksi
d. Hanging signs
yaitu sign yang dipasang hampir sama dengan projecting signs, tetapi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
e. Window signs
yaitu sign yang ditempel atau dilukis pada bagian interior bangunan
yang transparan, seperti pada jendela atau pintu kaca. Cara pemasangan
seperti ini mengakibatkan sign tersebut dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sisi
dalam sign tersebut. Oleh karena itu, cara pemasangan sign yang tepat harus
kategori yaitu :
Sign yang terletak di luar ruang. Sign ini berfungsi sebagai identifikasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
c. Main Lobby
Lobby Services.
a. Mudah dilihat
Sign system yang baik harus mudah dilihat. Hal yang mendukung
keseluruhan.
b. Mudah dibaca
disampaikan oleh sign tersebut dapat dibaca dengan jelas oleh orang lain
dengan mudah saat disajikan dalam bentuk kata atau kalimat. Tipografi
yang digunakan dalam sign sebisa mungkin terbaca baik siang ataupun
malam.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
c. Mudah dimengerti
Bentuk penulisan pada sign system harus mudah dipahami oleh target
d. Dapat dipercaya
7. Copy Wording
Kriteria yang harus dipenuhi suatu copy wording pada sign system agar
a. Konsisten
kata (copy wording) di semua jenis sign. (Follis & Hammer, 1979:21)
Kebutuhan sign system yang efektif dan efisien sangat besar. Sign system
bahasa visual. Visual sendiri bermakna segala sesuatu yang dapat dilihat dan
direspon oleh indra penglihatan. Maka fungsi sign system adalah bertujuan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
dalam sebuah sign system sebaiknya terbatas pada inti yang penting dan
dan maksud dari sign system ini mempunyai dampak yang besar pada
Berbeda-beda.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
a. Elemen Dasar
berikut :
Sebagai contoh sebuah sign yang memiliki tiga baris teks, batas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19
3+6=9
20 x 9 = 180
15 : 10 = 1,5
6. Tinggi minimum yang bisa dipakai adalah 3,3” atau sekitar 8,4 cm
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
nilai estetika dari suatu bagian interior bangunan ataupun strukturnya. Sign
21
d. Faktor fungsional
1) Eksterior sign
a) Ukuran
b) Alur Pergerakan
c) Penempatan
atau kendaraan yang melintas dan pagar. Untuk sign yang terletak
d) Material
22
fiberglass.
2) Interior sign
a) Lokasi
b) Pendukung
lain-lain.
e) Material
23
1) Penggunaan piktogram
suatu ide atau konsep. Hal ini dikarenakan adanya ambiguitas yang
D. Tipografi
terucap ke halaman yang dapat dibaca. Peran dari tipografi adalah untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
tipografi dalam sebuah media terapan visual merupakan faktor yang membedakan
antara desain grafis dan media terapan visual. Tipografi merupakan representasi
visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan representasi visual
dari sebuah bentuk komunikasi verbal yang merupakan properti visual yang
pokok dan efektif. Lewat kandungan nilai fungsional dan nilai estetiknya, huruf
visual.
1. Legibility
Legibility adalah kualitas pada huruf yang membuat huruf tersebut dapat
terbaca. Seorang desainer harus mengenal dan mengerti karakter dari bentuk
2. Clarity
desai dapat dibaca dan dimengerti oleh target pengamat yang dituju (target
audience). Beberapa unsur desain yang dapat mempengaruhi clarity antara lain
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
3. Visibility
Visibility adalah kemampuan suatu huruf, kata, atau kalimat dapat terbaca
dalam jarak baca tertentu. Setiap karya desain mempunyai suatu target jarak
baca dan huruf-huruf yang digunakan dalam desain tipografi harus dapat
terbaca dalam jarak tersebut sehingga suatu karya desain dapat berkomunikasi
dengan baik.
4. Readibility
menggabungkan huruf dan huruf, baik untuk membentuk suatu kalimat, harus
memperhatikan hubungan antara huruf yang satu dengan yang lain, khususnya
spasi antar huruf. Jarak antar tidak dapat diukur secara matematika, tetapi harus
Tipografi memiliki beraneka ragam jenis dan bentuk, yang berbeda antara
satu dan lainnya, dan mempunyai ciri khas tersendiri. Letterstyle sebagai suatu
kesatuan akan berbeda dari letterstyle-letterstyle yang lain. Letterstyle ini juga
bisa disebut dengan typeface. Elemen-elemen dari sebuah letterstyle antara lain
Ada lebih dari 5000 jenis letterstyle yang berbeda, dan mereka dibagi ke
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
1. Serif
Serif adalah jenis huruf yang memiliki kait pada stroke hurufnya. Biasanya
huruf jenis ini relatif mudah untuk dibaca, namun tidak sebaik jenis sans serif.
Jenis huruf yang termasuk dalam kelompok serif ini berkesan serius, elegan dan
klasik. Biasanya huruf serif memiliki stroke dengan ketebalan yang tidak sama.
2. Sans serif
Sans serif dikenal sejak abad ke-19. Ciri khas dari huruf sans serif ini
adalah tidak mempunyai serif (garis pembuka dan penutup pada stroke) dan
kebanyakan memiliki stroke dengan ketebalan yang sama. Huruf sans serif
sangat baik digunakan pada display type, headline, dan dapat digunakan
untuk body copy yang pendek. Dilihat dari pertimbangan fungsional, huruf
sans serif dianggap sebagai pilihan yang tepat karena lebih mudah dibaca dan
3. Italic
Jenis huruf yang miring ke sebelah kanan (lebih kurang 12°) ini bisa
4. Dekoratif
Huruf dekoratif biasanya unik dan bersifat menghias. Huruf jenis ini
huruf jenis ini biasanya sulit dibaca dan digunakan tidak untuk
misalnya desain logo, judul buku, label dan lain-lain. (Follis & Hammer, 1979:
64-66)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27
E. Warna
logotype, dan warna merupakan tiga elemen yang visual yang diperlukan dalam
menyusun sebuah simbol. Pemilihan warna yang tepat dapat membuat sebuah
simbol tampak lebih hidup dan lebih menarik untuk diamati, dan memudahkan
untuk diingat.
Dalam suatu logo atau simbol, warna dapat tampil sebagai perwakilan
simbolik dan dapat juga tampil untuk mempengaruhi secara psikologis. Pada
simbol yang bersifat persuasif, warna tampil secara psikologis, sehingga mampu
merupakan faktor paling penting dalam hal kenyamanan pembacaan sign. Jiga
teks yang digunakan memiliki warna tertentu dipakai di background yang terang,
kontras dari kombinasi keduanya akan lemah. Untuk menghasilkan kontras yang
optimal menggunakan teks yang berwarna putih dengan background yang gelap.
28
sign satu dengan yang lainnya dan mampu memberikan pesan tanpa harus
Arthur & Passini dalam bukunya yang berjudul Wayfinding tahun 1992
menjelaskan tentang metode perhitungan perbedaan nilai kontras antar dua warna
warna yang lebih gelap dari warna lebih terang, kemudian dibagi dengan warna
yang paling terang, dan dikalikan dengan 100. Dari rumus tersebut akan kita
atau lebih tinggi, dapat dikatakan memiliki yang keterbacaan baik . Ketika itu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
29
lingkungan sekitar.
c. Memberi identifikasi.
d. Menarik perhatian.
f. Mengembangkan asosiasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
30
a. Warna primer
Warna primer adalah warna pokok, yaitu warna yang tidak bisa dibuat
dari warna lain, tetapi dalam campurannya bisa dibuat warna yang lain.
Waang termasuk dalam warna primer adalah : magenta, cyan, dan kuning.
b. Warna sekunder
warna primer. Yang termasuk dalam warna sekunder adalah warna orange,
c. Warna tersier
warna sekunder. Yang termasuk dalam warna tersier ini adalah warna
d. Warna quartenair
e. Warna intermediate
sekunder. Yang termasuk dalam kelompok warna ini adalah warna merah
ungu, biru ungu, biru hijau, kuning orange, dan merah orange.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
31
f. Warna standar
Warna standar adalah tiga warna primer dan dua warna sekunder atau
warna pelangi. Yang termasuk warna ini adalah warna merah, jingga,
g. Warna analogoes
a. Merah
b. Biru
c. Hijau
d. Kuning
e. Hitam
Warna ini dipakai sebagi warna simbol pada tanda yang menggunakan
warna merah dan kuning. Selain itu warna juga dipakai sebagi tanda
kewajiban.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
32
f. Putih
lainnya, atau dapat juga digunakan pada semua tanda yang telah disebut
F. Semiotika
berarti “tanda” Sudjiman dan Van Zoest” (dalam sobur, 2009:16). Secara
memiliki arti.
umum yang berlaku di masyarakat yang akan menjadi targetnya. Ilmu semiotika
sejarah, ilmu semiotika setidaknya sama tuanya dengan ilmu kedokteran dan
filosofi Yunani. Dalam dunia grafis, semiotika adalah ilmu komunikasi yang
istiadat, atau kebiasaan masyarakat. Semiotik dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
a. Semantik
terkandung dalam simbol kompleks dari suatu konsep yang lain. Misalnya
tulisan Heirogliph dari jaman Mesir kuno. Hal itu biasanya menyangkut
persepsi atau interpretasi makna pesan visual yang berbeda dari khalayak
yang mengapresiasi.
1) Denotatif
Memiliki makna leksikal, arti yang pokok, pasti dan terhindar dari
2) Konotatif
tersirat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
34
3) Semantik Indrawi
a) Memvisualisasikan suara
4) Karakter
5) Memvisualisasikan suasana
35
a) Semantik metafora
b) Semantik kontradiksi
c) Semantik kombinasi
sama.
d) Semantik style
b. Sintaktik
penting untuk menjaga citra yang baik dari sebuah rancangan dalam
bentuk apa pun. Usaha itu dialakukan agar citra yang baik dapat tertanam
serta dapat diingat oleh para khalayak. Dikalangan desainer istilah yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
kesatuan rancangan.
keseragaman dan keterpaduan konsep, ada suatu ciri khas/ benang merah
c. Pragmatik
37
commit to user