Anda di halaman 1dari 26

i

TIM PENYUSUN MODUL


PEATIHAN PENGEMBANGAN MEDIA PRESENTASI BAGI SDM KESEHATAN

Penasehat
Sjamsul Ariffin, SKM, M.Epid
Kepala BBPK Ciloto

Penanggung Jawab
Maman, SKM, MPH.

Penyusun:
1. Aditya Nur Iman
2. Tri Budi Gunawan
3. Maman, SKM, MPH
4. Ani Anisah, SKM, MKM

Editor :
Tri Budi Gunawan
Aditya Nur Iman

Tim Pembahas
Pengembangan Kurikulum Pelatihan Pengembangan Media Presentasi Bagi SDM Kesehatan

Pelatihan Pengembangan Media Presentasi Bagi SDM Kesehatan i


DAFTAR ISI

DESKRIPSI SINGKAT.............................................................................................................. 1

HASIL BELAJAR.......................................................................................................................2

A. Hasil Belajar.........................................................................................................2
B. Indikator Hasil Belajar........................................................................................ 2

URAIAN MATERI.........................................................................................................................

A. Konsep Desain Grafis........................................................................................ 3

B. 3 Pilar Presentasi................................................................................................9

C. Konsep Important............................................................................................. 12

D. Konsep Diferensiasi/kontras........................................................................... 14

E. Pemilihan, Penataan, Perpaduan Teks, Gambar dan Warna................... 16

DAFTAR PUSTAKA

Pelatihan Pengembangan Media Presentasi Bagi SDM Kesehatan ii


MODUL MPI 1
KONSEP DASAR MEDIA PRESENTASI

I. DESKRIPSI SINGKAT

Pengembangan media presentasi merupakan kegiatan yang melibatkan unsur seni,


rasa, logika, etika dan esetetika. Banyak aplikasi media presentasi yang dapat
dipergunakan oleh kita dengan kekurangan dan kelebihan yang berbeda-beda. Kita
dapat menggunakan aplikasi apapun sesuai kebutuhan kita, namun apapun
aplikasinya dan sehebat apapun diri kita dalam menguasai tollbar atau menu dalam
aplikasi tersebut. Media presentasi yang dibuat harus memiliki daya kemenarikan.

Daya kemenarikan dalam sebuah media presentasi dapat saudara pelajari dalam
Modul Konsep Dasar Media Presentasi ini. Dalam modul ini kita akan mempelajari
Konsep Desain Grafis, 3 Pilar Presentasi, Konsep Important, Konsep Diferensiasi,
Pemilihan penataan dan perpaduan teks gambar dan warna.

Modul mata pelatihan ini akan sangat membantu saudara untuk lebih asyik dalam
berkreasi dalam membuat media presentasi yang lebih menarik.

Sebelum Anda belajar lebih dalam isi modul ini, pikiran terbuka dan niat yang baik
adalah syarat utama agar agar ilmu yang kita pelajari dapat bermanfaat lebih luas.

Selamat Belajar !!!

Pelatihan Pengembangan Media Presentasi Bagi SDM Kesehatan 1


II. HASIL BELAJAR

A. HASIL BELAJAR
Setelah mengikuti pembelajaran, peserta mampu menjelaskan Konsep Dasar
Media Presentasi.

B. INDIKATOR HASIL BELAJAR


Setelah mengikuti pembelajaran, peserta dapat:
a. Menjelaskan Konsep Desain Grafis
b. Menjelaskan 3 Pilar Presentasi
c. Menjelaskan Konsep Important
d. Menjelaskan konsep diferensiasi/ kontras
e. Menjelaskan Pemilihan, Penataan, Perpaduan teks, gambar dan warna

Pelatihan Pengembangan Media Presentasi Bagi SDM Kesehatan 2


III. URAIAN MATERI

A. POKOK BAHASAN 1 : KONSEP DESAIN GRAFIS

Desain grafis dapat menjadi identitas suatu pesan. Desain grafis dapat
memberikan kesan suatu pesan, maka dari itu desain grafis yang dianggap baik
akan mampu menumbuhkan kesan yang baik bahkan memberikan efek sugesti
terhadap orang yang melihatnya. Ketika kita melihat suatu logo brand terkenal,
biasanya kita langsung bisa menafsirkan.
Desain grafis selalu identik dengan promosi sebuah produk atau periklanan suatu
komoditi, namun sesungguhnya tidak harus demikian. Desain grafis merupakan
bagian dari seni visual yang memadukan titik, garis, bidang atau symbol huruf
tertentu untuk mengkomunikasikan pesan-pesan tertentu. Desain dari segi bahasa
adalah rancangan sedangkan grafis adalah kreasi dari unsur garis, bentuk, gambar,
ilustrasi, warna, tektur, cahaya.

1. DASAR-DASAR KOMUNIKASI VISUAL

Dasar-dasar komunikasi visual (desain grafis) ini akan mengulas tentang dasar
desain grafis. Dengan mengetahui konsep dasar desain grafis, materi ini
semoga dapat menjadi bekal awal dalam mendesain bahan media presentasi
yang menarik.

Desain komunikasi visual bisa dikatakan sebagai seni menyampaikan pesan


(arts of commmunication) dengan menggunakan bahasa rupa (visual language)
yang disampaikan melalui media berupa desain. Komunikasi visual bertujuan
untuk menginformasikan, mempengaruhi hingga mengubah perilaku target
audiens sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Pelatihan Pengembangan Media Presentasi Bagi SDM Kesehatan 3


Pernahkah saudara memperbesar ukuran suatu foto dari HP kemudian di
pindahkan ke dalam laptop dan hasilnya nampak terlihat pecah gambarnya?

Atau pernahkan saudara mengeprint suatu foto atau gambar dan hasilnya tidak
bagus bahkan hasil cetak gambarnya pecah?

Nah untuk menjelaskan dengan singkat mengapa suatu gambar jika diperbesar
ukurannya akan nampak terlihat pecah dan ada juga gambar yang diperbesar
ukurannya tidak pecah. Berikut penjelasan singkatnya terkait jenis format
gambar grafis yang terdiri menjadi 2 jenis yaitu:

a. Grafis Vektor
Grafis vektor merupakan gambar yang tersusun atas sekumpulan garis dan
kurva. Garis dan kurva disusun hingga membentuk suatu pola gambar yang
didesain dan dibentuk. Grafis vektor yang sudah berbentuk gambar vektor
tidak dipengaruhi oleh resolusi gambar atau titik pixel (dpi). Gambar vektor
dapat diperbesar hingga ukuran sangat besar dan hasilnya gambar tidak
akan pecah dikarenakan warnanya solid (bukan titik pixel).

Cara menggambar grafis vektor dapat dilakukan dengan beberapa aplikasi


pendukung desain. Contoh aplikasi yang familiar untuk membuat grafis
vektor adalah coreldraw, inkscape dll. Gambar vektor dapat diperbesar
hingga berapa kali lipat bahkan tidak pecah sehingga grafis format vektor ini
biasanya digunakan untuk contoh desain grafis untuk mendesain logo,
desain kartu undangan, desain banner billboard dll.

Gambar dengan grafis vektor memiliki kekurangan untuk gambar bergradasi


warna (full colour) dalam mendesainnya. Sehingga grafis vektor biasanya
digunakan untuk gambar yang memiliki warna-warna yang solid.

b. Grafis Bitmap
Grafis bitmap tersusun dari ribuan titik yang biasanya dikenal dengan istilah
pixel. Pola yang tersusun dari pixel kualitas gambarnya tergantung dari
besarnya resolusi gambar tersebut. Tidak seperti halnya gambar vektor yang
berbentuk garis dan kurva, gambar bitmap ini sangat tergantung dari jumlah
titik yang membentuk gambar, semakin tinggi tingkat titik kerapatan
gambarnya, maka ketajaman warna dan detail gambar akan semakin baik
namun kapasitas file yang dihasilkan juga semakin besar.

Kelebihan dari grafis bitmap adalah ketajaman warna, gradasi warna dan
perpaduan warna yang sangat dinamis. Namun ketajaman warna dan detail
Pelatihan Pengembangan Media Presentasi Bagi SDM Kesehatan 4
gambar pada tampilan bitmap sangat tergantung pada banyaknya pixel
warna atau resolusi yang membentuk gambar yang di desain. Satuan ukuran
grafis jenis bitmap adalah dpi (dot per inchi) yang berarti banyaknya titik
dalam satu inci. File gambar bitmap mempunyai ekstensi .bmp, .jpg, .tiff, .gif,
dan sebagainya. Beberapa program aplikasi komputer yang digunakan untuk
pengolah gambar bitmap yaitu Paint dan Photoshop.

(sumber: https://talkactive.id/mengenal-komunikasi-dalam-bentuk-visual/)
(Sumber: https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-visual)

2. FUNGSI DESAIN GRAFIS

Beberapa fungsi desain grafis:

a. Media Komunikasi

Desain grafis adalah salah satu media untuk menyampaikan informasi baik
itu untuk menyampaikan sesuatu, mempengaruhi orang terhadap suatu hal,
menjelaskan sistem yang rumit atau mendemonstrasikan suatu proses
melalui bahasa komunikasi visual. Desain grafis adalah proses kreatif yang
memadukan seni dan teknologi untuk menyampaikan sebuah ide sehingga
orang lain mudah memahami informasi yang didapatkan dari desain grafis
yang dibuat.

b. Media Promosi

Promosi adalah sebuah aktivitas yang berkaitan langsung dalam upaya


untuk memperkenalkan produk kepada konsumen. Desain Grafis yang
dijadikan sebagai media untuk mempromosikan sebuah kegiatan, komofitas
atau produk tertentu agar orang tertarik mengikuti ajakan promosi dari desain
grafis yang dibuat. Desain komunikasi visual media promosi ini terdiri dari
spanduk, brosur, flyer dan poster.

c. Media Apresiasi Seni

Desain grafis juga menjadi media untuk apresiasi seni. Hal ini dikarenakan
pembuatan desain grafis menggunakan seni. Tentu dalam proses hal ini
membutuhkan daya kreatifitas, mengaktualkan sebuah ide tentang sesuatu
dan menambahkan unsur keindahan pada desain grafis yang dibuat.

Pelatihan Pengembangan Media Presentasi Bagi SDM Kesehatan 5


3. UNSUR-UNSUR DESAIN GRAFIS
Unsur-unsur dalam desain komunikasi visual yaitu:
(Sumber: https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-visual)

a. Warna

Warna merupakan unsur penting dalam obyek desain. Karena dengan warna
orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan
sifat dari bentuk-bentuk bentuk visual secara jelas. Dalam prakteknya warna
dibedakan menjadi dua: yaitu warna yang ditimbulkan karena sinar (Additive
color/RGB), dan warna yang dibuat dengan unsur-unsur tinta atau cat
(Substractive color/CMYK).

Contoh gradasi warna: Contoh Warna Solid :

b. Format

Format adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya
suatu obyek. Dengan menggunakan unsur ini Anda dapat menciptakan
kontras dan penekanan (emphasis) pada obyek desain anda sehingga orang
akan tahu mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih dahulu. Hal ini
memudahkan anda untuk menyampaikan pesan yang sangat penting , penting
dan kurang penting yang terlihar dari ukuran (format ) suatu elemen tersebut.
Jika elemen itu dibuat lebih besar dari yang lain berarti itu menjadi hal yang
sangat penting untuk sampaikan begitu juga sebaliknya.

c. Tekstur

Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat
dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Yang pada prakteknya, tekstur sering
dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya
permukaan karpet, baju, kulit kayu, cat dinding, cat canvas, dan lain
sebagainya.
Tekstur dibagi menjadi dua yaitu tekstur nyata dan tekstur semu. Pada DKV
Pelatihan Pengembangan Media Presentasi Bagi SDM Kesehatan 6
tekstur yang lebih sering digunakan adalah tekstur semu. Hal ini dapat
memudahkan pekerjaaan seorang desainer Karena dapat menimbulkan
tekstur kasar seperti kayu, batu dan yang lainnya tanpa harus langsung
menggunakan benda-benda itu begitu juga dengan tekstur halus yang lebih
mudah mendapatkan kesan halus ketika menggunakan tekstur semu (tidak
Nyata).

Corak dalam suatu design yang dapat dilihat melalui indra peraba. Tekstur
sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, seperti
permukaan karpet, baju, kulit kayu, cat dinding, cat canvas, dan yang lainnya.
Tekstur dibagi menjadi dua yaitu nyata dan semu.

Contoh tekstur:

Sumber gambar: http://allaboutstream.org/materi/index.php/materi/komputer-desain-dan-web/90-


unsur-unsur-desain-grafis

d. Ruang

Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya, pada
praktek desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika desain dan
dinamika desain grafis. Sebagai contoh, tanpa ruang Anda tidak akan tahu
mana kata dan mana kalimat atau paragraf. Tanpa ruang Anda tidak tahu
mana yang harus dilihat terlebih dahulu, kapan harus membaca dan kapan
harus berhenti sebentar. Dalam bentuk fisiknya pengidentifikasian ruang
digolongkan menjadi dua unsur, yaitu obyek (figure) dan latar belakang
(background).

Unsur ini sangat menentukan kenyamanan membaca Karena jika tidak ada
ruang pada suatu desain maka yang terlihat sangatlah sesak begitu juga bila
terlalu banyak ruang kosong pada desain maka akan terlihat hampa. Disini lah
seorang desainer dituntut untuk pintar memanfaatkan suatu ruang pada
bidang kosong.

Pelatihan Pengembangan Media Presentasi Bagi SDM Kesehatan 7


e. Garis

Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin
dengan titik poin yang lain sehingga bisa berbentuk gambar garis lengkung
(curve) atau lurus (straight). Garis adalah unsur dasar untuk membangun
bentuk atau konstruksi desain. Di dalam duni a komunikasi visual seringkali
kita menggunakan dotted line, solid line, dan garis putus-putus.

Garis juga memiliki suatu arti dan anda harus tahu hal ini seperti garis vertical
memiliki kesan stabil, gagah,dan elegan sedangkan garis horizontal memilki
arti pasif, tenag dan damai sementara garis diagonal memiliki kesan aktif,
dinamis dan menarik perhatian

f. Bentuk (shape)

Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk
dasar yang dikenal orang adalah kotak (rectangle), lingkaran (circle), dan
segitiga (triangle). Pada desain komunikasi visual kita akan mempelajari
bentuk dasar dan bentuk turunan. Sementara pada kategori sifatnya, bentuk
dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu:

 Huruf (Character) : yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang


dapat digunakan untuk membentuk tulisan sebagai wakil dari bahasa
verbal dengan bentuk visual langsung, seperti A, B, C, dsb.
 Simbol (Symbol) : yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang
mewakili bentuk benda secara sederhana dan dapat dipahami secara
umum sebagai simbol atau lambang untuk menggambarkan suatu bentuk
benda nyata, misalnya gambar orang, bintang, matahari dalam bentuk
sederhana (simbol), bukan dalam bentuk nyata (dengan detail).
 Bentuk Nyata (Form) : bentuk ini betul-betul mencerminkan kondisi fisik
dari suatu obyek. Seperti gambar manusia secara detil, hewan atau
benda lainnya.

Bentuk dasar pada umumnya adalah kotak, lingkaran, dan segitiga.

Contoh bentuk

Pelatihan Pengembangan Media Presentasi Bagi SDM Kesehatan 8


B. POKOK BAHASAN 2 : 3 PILAR PRESENTASI

Dalam melakukan presentasi, seseorang akan dihadapkan dengan kebutuhan


bahan apa saja yang tepat untuk dipresentasikan. Materi-materi apa saja yang
akan disampaikan, pesan-pesan apa saja yang akan dibawakan untuk presentasi.
Kebutuhan akan sebuah bahan yang akan dipresentasikan tentu juga
dihadapkan dengan visualisasi seperti apa yang akan di sampaikan kepada
audien dan media apa yang akan digunakan untuk menyampaikan bahan
presentasi. Hal ini tentu akan membuat Saudara berusaha maksimal semampu
saudara untuk membuat yang terbaik demi keberhasilan presentasi saudara.

Nah bagaimana jika saudara bukanlah yang akan melakukan presentasi tersebut
namun saudara hanya di minta tolong oleh atasan atau pimpinan saudara untuk
membuat bahan presentasi mereka? Mungkin Ada 2 (dua) pilihan yang akan
saudara lakukan. Pertama saudara akan membuat bahan presentasi / media
presentasi dengan asal-asalan yang penting jadi, dan yang kedua mungkin
saudara akan membuat bahan presentasi / media presentasi yang indah dan
menarik.

Jika anda memilih pilihan yang pertama yaitu membuat media presentasi asal
jadi dan asal-asalan, berarti belajar kita pada pelatihan ini boleh dicukupkan
sampai disini. Namun jika saudara mengambil sikap kedua untuk membuat
bahan presentasi/media presentasi yang indah dan menarik, maka mengikuti
pelatihan ini sangat tepat karena saudara tentu memerlukan kemampuan untuk
membuat yang media presentasi yang terbaik tersebut.

Namun tidak hanya tentang tampilan bahan presentasi yang menarik secara
tampilan semata, untuk keefektifan bahan presentasi perlu juga dikuatkan
dengan materi yang terstruktur dan sistematis agar tidak terjadi kegagalan
konten. Sehingga audiens kita tidak hanya mendapat pesan insight tentang slide
menarik saja namun juga perlu diperkuat dengan slide yang terstruktur dan
sistematis.

Pokok bahasan ini akan mengahantarkan saudara bagaimana memahami 3 pilar


presentasi. Berikut 3 pilar presentasi yang diakronimkan singkatan dengan istilah
COVID (CONTENT, VISUAL, DELIVERY) dari sumber pelatihan Melukis Slide
Dengan Hati (Andi Sukma Lubis) yang menarik untuk dipelajari:

Pelatihan Pengembangan Media Presentasi Bagi SDM Kesehatan 9


1. CONTENT
Konten adalah raja dari sebuah bahan presentasi (slide) sedangkan desain
menjadi pelengkapnya. Desain slide atau grafis slide sebagus apapun jika
membuat audiens salah konsep atau tidak mengerti pesan apa yang
disampaikan pada presentasi dan hanya melihat keindahan slide kita maka
slide indah tersebut juga akan percuma saja.

Sebelum anda mendesain slide dengan baik, maka pikirkan dan susun secara
sistematis terlebih dahulu materi dan pesan yang akan di sampaikan.
Susunlah materi secara terstruktur agar efektif sebelum divisualkan dalam
desain slide yang akan memberikan pemahaman pada audien.

Untuk membuat konten yang akan didesain atau divisualiasikan secara


sistematis dan terstruktur, berikut rumus yang harus dilakukan dalam
menyusun pesan, ide dan konten yang akan didesain dalam slide agar
sistematis:

a. LANGKAH WHY
Langkah pertama dalam mensistematika/ menstrukturkan materi atau pesan
yang akan disusun untuk bahan presentasi kita yaitu WHY, Carilah alasan-
alasan ”MENGAPA” untuk memperkuat materi anda, berikan pertanyaan
tentang keuntungan jika audien menyimak pesan atau materi anda atau cari
alasan tentang kerugian jika audien tidak menyimak materi yang diberikan
oleh anda.

Adapun cara untuk menghadirkan WHY dalam presentasi yang Anda buat
bisa dengan beberapa cara yaitu:
1. Buatlah Fakta yang Mengejutkan (hasil riset/hasil survei)
2. Story Telling
3. Four Statment (4 statment pilihan untuk audien)
4. Surga & Neraka (kelebihan/manfaat dan kekurangan/kerugian audien)

Dalam langkah WHY ini, pada intinya adalah bagaimana peserta atau
audien yang menyimak presentasi anda dapat menganggap dan yakin
bahwa pesan/materi yang anda sampaikan itu penting bahkan sangat
penting dan bermanfaat baginya. Biasanya menjawab pertanyaan mengapa
audien harus menyimak, mendengarkan, menonton, mengikuti presentasi
anda. Misalkan ketika anda mempresentasikan tentang vaksin virus baru
dalam sebuah rapat yang anda jelaskan kepada audien presentasi anda,
pertanyaan untuk audien anda pada langkah WHY ini contohnya:
Statement 1: apakah anda memilih diam dan keadaan memburuk
Pelatihan Pengembangan Media Presentasi Bagi SDM Kesehatan 10
Statement 2: atau anda memilih berusaha walaupun keadaan memburuk
Statement 3: atau anda memilih diam berharap keadaan membaik
Statement 4: atau anda akan memilih berusaha dan keadaan membaik
Pertanyaan-pertanyaan ini biasanya peserta akan memilih statment 4
Jika audien memilih nomer 4, maka konsekuensinya peserta harus
menyimak dan mendengarkan presentasi anda hingga tuntas.

b. LANGKAH WHAT
Setelah anda menyusun jawaban pertanyaan WHY, Langkah kedua dalam
mensistematika/ menstrukturkan materi / pesan presentasi anda yaitu
WHAT, langkah ini bertujuan untuk menyusun jawaban dari pertanyaan
WHAT yaitu defenisi, konsep, landasan teori atau penjelasan apa pokok
pesan materi yang akan disampaikan kepada audien.

Dalam langkah ini anda rumuskan pesan/materi utama tentang arti dari
judul atau tema utama yang akan anda presentasikan. Biasanya menjawab
pertanyaan apa dengan kata adalah, ialah, yaitu, artinya, maksudnya dll.
Misalkan ketika anda mempresentasikan tentang vaksin virus baru dalam
sebuah rapat yang anda jelaskan kepada audien presentasi anda, pada
langkah WHAT ini contohnya: Vaksin Virus X adalah……. atau Vaksin virus
Y yaitu….

c. LANGKAH HOW TO
Langkah ini adalah langkah yang berisi tentang pertanyaan yang menjawab
solusi tentang bagaimana caranya, bagaimana kiat, bagaimana tips,
bagaimana metode, bagaimana memecahkan masalah, bagaimana solusi.
Langkah ini berisi pesan pokok pikiran sebuah ide atau gagasan yang akan
dipresentasikan oleh anda. Di Langkah inilah saudara dapat mempublish
ide gagasan pokok anda tersebut. Langkah ini saudara menyusun pesan
tentang solusi yang saudara tawarkan dalam presentasi.

d. LANGKAH CALL TO ACTION


Langkah terakhir dalam menyusun konten, agar sistematis dan terstruktur
yaitu CALL TO ACTION, langkah ini saudara menyusun pesan tentang
ajakan untuk aksi untuk melakukan atau melaksanakan ide gagasan yang
anda presentasikan. Cara agar pedan Anda bisa tertancap di benak
audiene adalah berikan statment call to action yang kuat. Bisa dengan
bercerita atau keyword dari seluruh isi presentasi Anda

Pelatihan Pengembangan Media Presentasi Bagi SDM Kesehatan 11


2. VISUAL
Pilar yang kedua dalam presentasi adalah visual, visualisasi seperti apa yang
akan saudara rancang dalam desain slide presentasi saudara. Konten yang
sudah saudara susun secara sistematis dan terstruktur berdasarkan langkah
CONTENT di atas kemudian saudara tuangkan dalam media presentasi yang
akan saudara desain.

Saudara akan melakukan pemilihan kata/kalimat, pemilihan garis, pemilihan


warna, pemilihan gambar yang saudara dapat desain menjadi bahan visual
(slide) dengan menarik. Pemilihan gambar, pemilihan kata/kalimat yang akan
di tonjolkan dalam slide, pemilihan warna dominan dalam slide, pemilihan
model infografis yang akan disajikan dll memerlukan keahlian untuk
merangkainya menjadi slide yang menarik.

Nah dalam pelatihan kali ini saudara akan diajak untuk belajar bagaimana
membuat visual slide yang menarik.

3. DELIVERY
Pilar presentasi yang ketiga yaitu DELIVERY. How to delivery adalah
kemampuan saudara menyampaikan dan menyajikan pesan yang sudah anda
visuakan dalam media presentasi kepada audien presentasi. Bagaimana
intonasi, bagaimana gesture bagaimana tatapan mata, bagaimana kata-kata
yang disampaikan kepada audien anada lakukan pada saat presentasi.
Banyak kelas pelatihan yang saudara dapat ikuti untuk memiliki kemampuan
delivery ini.

C. POKOK BAHASAN 3 : KONSEP IMPORTANT


Kaidah dalam mendesain presentasi salah satunya adalah memanfaatkan
gambar atau bahan dari website lain, tentu silahkan saudara cari website
gratisan. Bahan atau gambar dapat saudara manfaatkan untuk dimasukan ke
dalam bahan presentasi yang sedang saudara desain. Ingatlah cari sumber
gambar atau bahan yang gratisan dant idak asal menggambil gambar secara
serampangan.

Konsep important merupakan konsep yang digunakan dalam memastikan bahwa


pesan yang kita visualkan dalam gambar mengandung pesan yang menonjol.
Dari sekian banyak warna, dari sekian banyak teks dari sekian banyak symbol,
deseiner harus mampu menonjolkan apa yang important yang perlu ditafsirkan
oleh audiens yang meihat visual slide kita.
Pelatihan Pengembangan Media Presentasi Bagi SDM Kesehatan 12
Contoh perbedaan gambar yang menggunakan konsep important dan tidak:

GAMBAR 1

GAMBAR 2

Sumber gambar: pelatihan melukis slide dengan hati (onlineclass 2020

Dari 2 contoh gambar di atas, dapat saudara kaji apa perbedaannya. Pada
gambar 1 warna background baik itu warna orang hutan maupun warna daun
dan pohon terlihat jelas. Caption dan tulisan pesan yang di shape hitam dengan
font warna putih juga terihat sama dan jelas semua.

Namun pada gambar 2 desainer melakukan konsep important dengan cara


membedakan warna yang akan di tonjolkan yaitu warna orang hutan dengan
dominan full warna, dan membuat warna daun atau pohon lebih gelap dan tidak
dominan warnanya. Sehingga audien diarahkan untuk focus melihat orang
utannya saja, Audien juga diarahkan untuk melihat point utama pesan pada
caption yaitu “MENURUN SEBANYAK 80%” dan kalimat “SELAMA 75 TAHUN
TERAKHIR”

Pelatihan Pengembangan Media Presentasi Bagi SDM Kesehatan 13


Terihat sekali bukan perbedaan antara gambar yang menggunakan konsep
important dengan gambar yang tidak menerapkan konsep important. Namun
konsep important ini secara garis besar hanya untuk membantu menambah
keindahan slide grafis dan memperkuat pesan utama yang akan di tonjolkan
kepada audien yang melihatnya.

D. POKOK BAHASAN 4 : KONSEP DIFERENSIASI/ KONTRAS

Konsep Diferensiasi dalam desain grafis atau desain slide bermaksud dalam
prinsip penekanan. Bagaimana pesan visual yang didesain dalam bentuk gambar
ataupun teks di tonjolkan sebagai pesan utama dalam konten yang dibuat
tersebut.

1. PERBEDAAN UKURAN
Dalam sebuah slide atau gambar grafis, dalam konsep diferensiasi perlunya
menekankan (kontras) pesan tertentu dalam teks, maka kita sebagai desainer perlu
membedakan ukuran teks atau ukuran gambar yang kita jadikan sebagai key (kunci)
pesan utama yang ingin dilihat oleh khalayak.
Contoh:

Sumber gambar:
https://www.slideshare.net/asukmalubis/chi-of-love-desain-slide-presentasi
Dari contoh gambar ini, desainer melakukan kontras atau penekanan dengan cara
membedakan ukuran FONT (huruf) pada teks “membaca” dengan maksud dan tujuan
agar viewer focus mendapatkan pesan dari gambar tersebut yaitu tentang membaca.

Pelatihan Pengembangan Media Presentasi Bagi SDM Kesehatan 14


1. PERBEDAAN WARNA
Dalam sebuah slide atau gambar grafis, dalam konsep diferensiasi perlunya
menekankan (kontras) pesan tertentu dalam warna, maka kita sebagai desainer perlu
membedakan warna yang mengandung pesan utama yang ingin ditonjolkan untuk
dilihat oleh khalayak.
Contoh:
perbedaan warna

Sumber: http://www.harapankeluarga.co.id/en/promosi-kesehatan/
Perbedaan warna pada gambar tersebut, bermaksud untuk menonjolkan sebuah
heading poster, desainer menonjolkan warna pink pada kata “Kelola” dan kata “stres”,
dengan tujuan para khalayak yang membaca mengetahui bahwa pesan utama poster
grafis ini adalah tentang Kelola stress

2. PERBEDAAN JARAK
Dalam sebuah slide atau gambar grafis, dalam konsep diferensiasi perlunya
menekankan (kontras) pesan tertentu terkait perbedaan jarak antar huruf, jarak antar
gambar, jarak antar symbol/shape, jarak antar garis. Kita sebagai desainer perlu
membuat perbedaan jarak antara pesan utama yang ingin ditonjolkan untuk dilihat oleh
khalayak dengan pesan pelengkap

Pelatihan Pengembangan Media Presentasi Bagi SDM Kesehatan 15


.Contoh: perbedaan jarak

Sumber: https://twitter.com/kemenkesri/status/587794184058224640?lang=es

Perbedaan jarak pada gambar tersebut dapat terlihat dari jarak dari judul/heading
dengan jarak poin-poin pesannya, desainer menonjolkan JUDUL dengan jarak tulisan
pada kata “BIJAK GUNAKAN ANTIBIOTIK”” dengan poin-poin pesan dengan tujuan
para khalayak yang membaca mengetahui bahwa pesan utama poster grafis ini adalah
tentang penggunakan antibiotic yang bijak.

E. POKOK BAHASAN 5 : PEMILIHAN, PENATAAN, PERPADUAN


TEKS, GAMBAR DAN WARNA

1. PRINSIP KOMUNIKASI VISUAL

Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam Komunikasi visual menurut Joe
Hallock (www.komunikasipraktis.com)
a. Keseimbangan
Desain grafis yang memadukan komponen-komponen warna, bentuk, tulisan,
ukuran dengan seimbang baik panjang, lebar atau tinggi.

Keseimbangan vertikal adalah keseimbangan yang cenderung dirasakan keterkaitan


bersama, kelihatan bersatu, dan perasaan harmonis.

Pelatihan Pengembangan Media Presentasi Bagi SDM Kesehatan 16


Simetris: yaitu terkesan rapi (formal) dengan sama dalam ukuran, bentuk, bangun
dan letak dari bagian-bagian atau obyek-obyek yang akan disusun di sebelah kiri dan
kanan garis suatu sumbu khayal .

Asimetris: yaitu terkesan tidak resmi atau informal tetapi tampak dinamis apabila
garis, bentuk, tangan, atau massa yang tidak sama dengan ukuran, isi atau
volume diletakkan sedemikian rupa sehingga tidak mengikuti aturan (Kusmiati,
1999).
Keseimbangan horizontal: keseimbangan yang diperoleh dengan menjaga
keseimbangan antara bagian bawah dan bagian atas suatu desain.

b. Prinsip Penekanan
Desain grafis dengan cara mengarahkan pandangan khalayak kepada titik pesan
utama dengan dilakukan penekanan pesan yang ditonjolkan baik itu angka,
gambar, teks atupun warna untuk mewujudkan pesan inti tersebut terpahami oleh
khalayak.

Maksud dari menonjolkan titik fokus ini untuk menarik perhatian dari
pembaca/audien. Misalnya antara merek dan ilustrasi. Keduanya merupakan dua
unsur yang saling berebut perhatian. Agar tidak membingungkan konsumen maka
diperlukan suatu penonjolan baik dari segi warna maupun dari segi ukuran.

c. Prinsip Hierarki Visual


Merupakan prinsip yang mengatur elemen-elemen mengikuti perhatian yang
berhubungan secara langsung dengan titik fokus.

Tiga pernyataan penting mengenai heirarki visual yaitu:


 Mana yang anda lihat pertama?
 Mana yang anda lihat kedua?
 Mana yang anda lihat ketiga?

d. Prinsip Kesatuan (unity)


Prinsip kesatuan dapat membantu semua komponen menjadi keterpaduan dan
menghasilkan tema yang kuat, serta mengakibatkan sebuah hubungan yang
saling mengikat dan menguatkan.
Mengorganisasi seluruh elemen dalam suatu tampilan grafis. Untuk mencapai
kesatuan desainer harus mengerti tentang garis, bentuk, warna, tekstur, kontras
nilai, format, keseimbangan, titik fokus dan ritme.

e. Proporsi
Proporsi adalah perbandingan antara satu bagian dari suatu obyek atau komposisi
terhadap bagian yang lain atau terhadap keseluruhan obyek atau komposisi. Ada
kemiripan pengertian dengan skala, hanya saja unsur proporsi tidak berdiri sendiri,
melainkan selalu dikaitkan dengan ukuran obyek lain yang telah diketahui
sebelumnya (Kusmiati, 1999).

Pelatihan Pengembangan Media Presentasi Bagi SDM Kesehatan 17


f. Dominasi
Dominasi merupakan salah satu prinsip dasar tatarupa yang harus ada dalam
karya seni dan deisan. Dominasi berasal dari kata Dominance yang berarti
keunggulan . Sifat unggul dan istimewa ini akan menjadikan suatu unsure sebagai
penarik dan pusat perhatian.

Dalam dunia desain, dominasi sering juga disebut Center of Interest, Focal Point
dan Eye Catcher. Dominasi mempunyai bebrapa tujuan yaitu untuk menarik
perhatian, menghilangkan kebosanan dan untuk memecah keberaturan.

g. Ilustrasi
Ilustrasi kalau dilihat dari segi teknisnya dapat digolongkan menjadi beberapa
teknik yaitu:

 Ilustrasi Tangan (Hand Drawing). Yaitu gambar teknik ilustrasi dengan cara
mengandalkan keterampilan tangan sepenuhnya baik itu menggunakan kuas,
pensil, pena, air brush dan alat-alat yang dipakai menggambar lainnya.
 Ilustrasi Fotografi. Yaitu teknik membuat gambar ilustrasi berupa foto dengan
bantuan kamera baik itu manual maupun digital. Biasanya obyek fotografi
menjadi lebih realistis, eklusif dan persuasif.
 Teknik Gabungan. Yaitu ilustrasi bentuk komunikasi dengan struktur visual atau
rupa yang terwujud dari perpaduan antara teknik fotografi/ilustrasi manual
dengan teknik drawing di komputer (Pujiriyanto, 2005).

h. Teks
Adalah sederetan kata atau kalimat yang menjelaskan suatu pesan untuk tujuan
tertentu. Bahasa yang digunakan untuk penyusunan teks hendaknya sederhana
jelas, singkat, dan tepat serta memiliki daya tarik pada kalimatnya (Ananda, 1978).

Teks dibagi menjadi beberapa sistem penamaan dan masing-masing memiliki


fungsi berbeda, yaitu:

 Judul (Headline/ Heading). Terletak di bagian paling atas pada sebuah iklan,
dengan ukuran huruf paling besar antara huruf yang lainnya dan biasanya
berfungsi untuk menyampaikan pesan yang paling penting (Santosa, 2002:54).
 Sub Judul (Sub Headline). Berfungsi untuk melengkapi serta memperjelas
pengertian headline dan untuk membagi dan sebagai penyela teks berikutnya.
Biasanya ukurannya lebih kecil daripada judul dengan warna yang berbeda.
 Teks Isi (Body Copy). Teks ini digunakan untuk menerangkan produk atau
maksud secara detail, lebih detail dari judul atau sub judul dan menjelaskan
kandungan dalam produk.
 Slogan (Semboyan). Slogan (semboyan) adalah kalimat pendek yang unik dan
khas yang dimiliki oleh sebuah produk untuk memancing ingatan konsumen.
 Kata Penutup (Closing Word). Kata penutup difungsikan sebagai penutup teks
yang berisikan harapan dan janji dengan kalimat yang singkat dan jelas.

Pelatihan Pengembangan Media Presentasi Bagi SDM Kesehatan 18


i. Tipografi
Kata tipografi berasal dari bahasa latin yaitu terdiri dari kata typos dan graphia.
Typos artinya cetakan bentuk dan sejenisnya, sedangkan graphia artinya hal
tentang seni tulisan (Schender, 1997).

Secara umum tipografi diartikan seni mencetak dengan menggunakan huruf, seni
menyusun huruf dan cetakan dari huruf atau penyusunan bentuk dengan gaya-
gaya huruf.

Tifografi sama dengan menata huruf yang merupakan unsur penting dalam
sebuah karya desain komunikasi visual untuk mendukung terciptanya kesesuaian
antara konsep dan komposisi karya (Santosa, 2002). Tifografi lebih dari sepuluh
ribu berlaku secara internasional dan sudah dibakukan.

j. Warna
Warna adalah hal pertama yang dilihat oleh seseorang,setiap warna akan
memberikan kesan dan identitas tertentu,walaupun hal ini tergantung dari latar
belakang pengamatnya. Warna dikelompokkan menjadi warna primer, sekunder,
dan tersier.

2. PEMILIHAN, PENATAAN, PERPADUAN


Coba anda bayangkan jika anda sedang membeli bubur ayam di tukang bubur A dan
anda sekarang sedang disajikan bubur ayam oleh tukang dagang bubur ayam tersebut.
Seperti gambar berikut:

Gambar: Bubur sudah diaduk

Bubur ayam disajikan oleh penjual dengan sajian yang telah diaduk. Bubur, daun,
ayam bawang goreng dll disajikan namun telah diaduk dan dicampur ketika dihadapan
meja anda. Tukang bubur bermaksud membantu anda agar lebih praktis untuk
menyantap bubur ayamnya. Apa yang anda rasa dan kesankan sebelum anda
menyantapnya?

Pelatihan Pengembangan Media Presentasi Bagi SDM Kesehatan 19


Kemudian dihari yang berbeda anda membeli bubur ayam di tukang bubur ayam B,
dan anda sekarang sedang disajikan bubur ayam oleh tukang dagang bubur ayam
tersebut. Seperti gambar berikut:

Gambar: Bubur tidak diaduk

Bubur ayam disajikan oleh penjual B dengan sajian yang belum diaduk. Bubur, daun,
ayam bawang goreng dll disajikan dengan ditata terpisah tidak aduk ketika dihadapan
meja anda.

Dari segi rasa mungkin kedua bubur di atas sama-sama enak ketika di santap. Namun
dari segi estetika dan kemenarikan mata kita, kesan pertama melihat kira-kira bubur A
atau bubur B yang menarik untuk di santap dan di nikmati oleh anda?
Jika jawaban anda adalah Bubur B, kira-kira apa yang menyebabkan bubur B lebih
menarik dilihat dan memberikan kesan baik dibanding bubur A pada saat penyajian
awal?

Analogi di atas untuk memudahkan pertanyaan mengapa belajar tentang penataan dan
perpaduan warna, teks dan gambar sangat penting dalam mendesain slide presentasi.
Membuat slide presentasi melibatkan unsur visual (mata) kita, maka dari itu unsur-
unsur yang dapat menstimulus mata, unsur yang memanjakan mata serta unsur yang
bersahabat dengan mata sangatlah penting diperhatikan. Tidak hanya tentang manfaat
dari sebuah pesan namun juga tentang seni mendesain visual pesan agar manfaatnya
tetap tersampaikan dari sebuah pesan itu sendiri.

Gambar: contoh slide warna teks dan gambar yang berantakan

Pelatihan Pengembangan Media Presentasi Bagi SDM Kesehatan 20


Warna yang bercampur, teks yang berantakan, gambar yang bercampur akan
berdampak menjadi tidak enak dipandang oleh visual mata. Bahkan slide yang dibuat
dapat mengakibatkan pesan utama tidak sampai hingga audien/peserta presentasi kita
malas melirik slide anda.

Kaidah penataan dan perpaduan teks, warna dan gambar diuraikan pada tabel berikut:

BAHASAN URAIAN PENJELASAN


WARNA  Warna digunakan untuk memperkuat dan membangun suasana
presentasi
 Warna dapat disesuaikan dengan karakteristik peserta/audien presentasi
kita. Contoh jika audien kita ibu-ibu atau dari unsur darmawanita kita
dapat menggunakan warna dengan menonjolkan warna pink atau ungu
sebagai warna utama pada setiap slide kita.

 Warna dapat disesuaikan juga dengan ciri khas brand kita. Contoh: jika
kita dari Kemenkes membuat bahan presentasi dengan warna dari unsur
logo kemenkes, untuk menonjolkan kesan bahwa presentasi kita
keterwakilan dari kemenkes kita dapat mengambil 2 warna utama pada
setiap slidenya yaitu hijau toska dan hijau stabilo. (ide ini juga dapat
digunakan jika kita dari Kemenkes melakukan presentasi bersama
lembaga di luar kemenkes)

 Dalam 1 slide tidak diperkenankan dengan berbagai unsur warna hadir.


Upaya kan warna dalam setiap slide yaitu maksimal 2 warna dan jika
terpaksa harus menambahkan warna maka maksimal cukup 4 warna (1-2
warna dominan + 2 warna tambahan)

 Jika latar/background slide kita dari unsur warna gelap, maka tulisan atau
pesan utama disajikan dari unsur warna terang. Begitupun sebaliknya
Jika latar/background slide kita dari unsur warna terang, maka tulisan
atau pesan utama disajikan dari unsur warna gelap.
TEKS  Teks atau kalimat yang ditulis sebagai pesan dalam slide menggunakan
jenis font yang mudah dibaca. Contoh: arial, tahoma, bahnschrift, calibri
dll. Hindari penggunaan jenis font yang menurut kita bagus namun sulit
dibaca pesannya oleh peserta / audien presentasi kita.

Contoh Font jelas: FONT (arial)


Contoh Font tidak jelas: FONT (blenda script)

Pelatihan Pengembangan Media Presentasi Bagi SDM Kesehatan 21


 Teks atau kalimat yang ditulis sebagai pesan dalam slide tidak
menumpuk, maksimal 6 garis pada setiap slide (kecuali hal tertentu)
 Teks atau kalimat yang ditulis sebagai pesan dalam slide menggunakan
size font disesuaikan dengan proposi pesan utama yang di tonjolkan
dengan pesan pendukung pada setiap slide.
 Warna Teks atau kalimat yang ditulis sebagai pesan dalam slide tidak
menggunakan banyak warna font. Sehingga akhirnya tidak ada pesan
utama yang menonjol satupun.

GAMBAR  Gambar dapat menjadi pesan utama atau dapat menjadi pesan
pendukung. Gambar yang menjadi pesan utama adalah gambar yang
bukan hanya menjadi latar/background slide tetapi gambar tentang pesan
sesuatu yang memiliki keterangan tertentu yang perlu diketahui oleh
peserta dan audien kita. Sedangkan gambar yang menjadi pesan
pendukung biasanya hanya dijadikan sebagai latar belakang/background
slide.
 Gunakan gambar yang mendukung tema materi pada setiap slidenya.
Contoh: jika kita akan mempresentasikan tentang wilayah DKI Jakarta,
maka kita boleh mencari gambar pendukung icon kota Jakarta seperti
monas dll.
 Gambar yang digunakan untuk Latar / background jika terdiri dari banyak
warna, maka dapat ditonjolkan warna utama sesuai gambar yang akan
ditonjolkannya. Warna lain dapat di edit untuk di blur atau edit warna lain
yg tidak dominan.
 Gambar yang digunakan untuk Latar / background jika terdiri dari banyak
warna.

Warna, teks dan gambar adalah unsur slide yang jika dipadukan secara harmonis akan
mengandung nilai estetika dan seni dalam desain grafis. Bahkan tidak hanya menjadi nilai
seni jika konten sudah kuat secara struktur, maka desain slide akan semakin powerfull
penuh dengan makna.

Pelatihan Pengembangan Media Presentasi Bagi SDM Kesehatan 22


DAFTAR PUSTAKA

https://talkactive.id/mengenal-komunikasi-dalam-bentuk-visual/
https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-visual/
https://designideasdkv1.wordpress.com/2013/01/07/unsur-dan-prinsip-desain-komunikasi-
visual/
https://komunikasipraktis.com/2018/09/komunikasi-visual-pengertian-prinsip-contoh.html

Pelatihan Melukis Slide dengan Hati – Andi Sukma Lubis

Pelatihan Pengembangan Media Presentasi Bagi SDM Kesehatan iii

Anda mungkin juga menyukai