Anda di halaman 1dari 7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Literasi Keuangan
Desain grafis terdiri dari dua kata, yaitu desain dan grafis. Desain sebagai kata
kerja diartikan sebagai proses untuk membuat dan menciptakan obyek Baru yang
berkaitan erat dengan seni untuk mencapai tujuan tertentu. Desain sebagai kata benda
dapat diartikan sebagai hasil akhir dari proses kreatif.Grafis dapat diartikan sebagai
citra visual (image). Įstilah grafis tidak sama dengan grafik. Istilah grafik sudah
dipakai untuk suatu grafis yang menghasilkan informasi data yang dalam bahasa
Inggris disebut dengan chart.

Desain grafis adalah bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar


untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam desain grafis,
teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa
dibunyikan.Desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan seni rupa murni.
Seperti jenis desain lain, desain grafis dapat merujuk pada proses pembuatan, metode
merancang, produk yang dihasilkan, ataupun disiplin ilmu yang digunakan. Seni
desain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk
tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak.
Desainer grafis atau perancang grafis ialah seseorang yang berprofesi
menciptakan ilustrasi, tipografi, fotografi atau grafis motion. Desainer grafis bertugas
menyampaikan informasi secara tepat dari suatu produk atau klien dalam bentuk
desain tampilan yang menarik. Seorang desainer grafis akan menggunakan sketsa
untuk mengeksplorasi ide-ide yang komple secara cepat dan selanjutnya bebas
memilih alat untuk penyelesaian proses desain grafis, baik menggunakan tangan
maupun komputer.
Konsep atau ide yang belum direalisasikan atau dinyatakan dalam bentuk visual tidak
dapat dianggap sebagai desain. Proses membuat desain grafis menggunakan komputer
memungkinkan desainer grafis melihat hasil dari perubahan yang dibuat semisal mengubah
tata letak atau tipografi dengan seketika tanpa perlu menggunakan alat gambar, seperti tinta,
pena, atau pewarna. Selain itu, penggunaan komputer dalam proses desain juga dapat
menyimulasikan efek dari media tradisional tanpa perlu mengeluarkan biaya berlebih (wisnu
arto subari
Kategori desain grafis,secara garis besar desain grafis deibdakn menjadi beberapa
kategori:
a. Percetakan atau printing, termasuk desain buku majalah, poster, booklet
liflet.Flyer periklanan dan publikasi lain yang sejenis.

b. Desain web untuk mendesain halaman web atau desain interaktif.

c. Film termasuk acara TV, komersial, animasi, dan multimedia interaktif.

d. Logo atau identifikasi, EGD (environmental graphic design) ialah desain


profesional yang mencakup desain industri seperti iklan, branding, dan profil
perusahaan.

e. Desain produk, kemasan produk, dan pemaetan

B. Pengaruh Citra Perusahaan


Citra atau Branding merupakan kegiatan yang memberikan citra dari perusahaan ke
masyarakat hingga masyarakat menarik minat dari konsumen. Dengan. melakukan branding,
bisa meningkatkan brand awareness dari masyarakat untuk menggunakan produk atau jasa
yang dijual oleh perusahaan. Mengutip dari jurnal Ekonomi dan Bisnis (2022), branding
adalah nama, tanda, istilah, simbol, kata, rancangan, atau kombinasi dari semuanya untuk
melakukan. identifikasi barang dan kelompok penjual dengan yang lainnya untuk
membedakan barang dan jasa dari pesaing yang menjual hal tersebut.
Dengan melakukan branding, seseorang dapat mengenal bagaimana produk atau jasa
itu dijual, bagaimana perusahaan memberikan citra ke masyarakat, hingga memberikan
loyalitas ke pelanggan untuk menggunakan produk atau jasa tersebut, Branding bisa
digunakan dengan berbagai macam cara. Salah satunya adalah dengan menggunakan
platform media sosial. Dengan. menggunakan media sosial, jangkauannya bisa lebih luas dan
bisa lebih dikenal oleh masyarakat bahkan hingga ke seluruh dunia. Jenis branding bisa
dengan memberikan konten-konten untuk hard selling, soft selling, edukasi, hingga ke
informasi.(Ahmad zakky:2022)

C. Hubungan Desain Grafis Terhadap Citra Perusahaan


Desain grafis bukan hanya sekadar elemen estetika, tetapi juga merupakan elemen
strategis dalam pemasaran perusahaan. Dengan desain yang terencana baik, perusahaan dapat
menciptakan identitas visual yang konsisten melalui logo, warna, dan elemen-elemen desain
lainnya. Identitas visual yang kuat mempermudah pengenalan merek oleh konsumen dan
membangun loyalitas.
Selain itu, desain grafis juga memainkan peran dalam komunikasi perusahaan. Materi
pemasaran seperti brosur, poster, dan materi promosi lainnya menjadi lebih efektif ketika
didesain dengan baik. Desain yang menarik dapat menangkap perhatian target pasar dan
menyampaikan pesan perusahaan dengan jelas. Konsistensi visual dalam semua materi
komunikasi membantu menciptakan kesan profesional dan dapat dipercaya.
Dalam era digital, desain grafis sangat relevan untuk media online. Situs web, media
sosial, dan materi pemasaran digital lainnya membutuhkan desain yang responsif dan
menarik. Desain yang memperhatikan tata letak, tipografi, dan penggunaan gambar dapat
meningkatkan pengalaman pengguna, meningkatkan retensi informasi, dan mendukung upaya
pemasaran online perusahaan.
Jadi, secara keseluruhan, hubungan antara desain grafis dan perusahaan sangat erat
karena desain membantu membentuk citra merek, mendukung komunikasi, dan
meningkatkan efektivitas pemasaran perusahaan.

D. Kerangka Konseptual

Hubungan teoritis antara desain grafis dan citra perusahaan melibatkan cara elemen-
elemen visual seperti logo, warna, dan tipografi membentuk identitas merek. Desain grafis
menjadi elemen pertama yang dipersepsikan oleh khalayak, memberikan kesan pertama yang
dapat memengaruhi pandangan mereka terhadap perusahaan.Identitas merek yang dibangun
melalui desain grafis dapat menciptakan daya ingat yang kuat dan membedakan perusahaan
dari pesaing. Penggunaan desain yang konsisten di berbagai saluran komunikasi membantu
membentuk citra perusahaan yang konsisten dan terpercaya.
Selain itu, desain grafis mampu membangkitkan asosiasi emosional yang dapat
memengaruhi persepsi positif terhadap perusahaan. Kesinambungan dalam desain
menciptakan pandangan yang koheren terhadap kualitas, profesionalisme, dan keandalan
perusahaan.
Dalam konteks ini, desain grafis juga berperan dalam diferensiasi dari pesaing dengan
menciptakan elemen visual yang unik dan menarik. Keseluruhan, hubungan teoritis ini
menunjukkan bahwa desain grafis memiliki peran strategis dalam membentuk dan
memelihara citra perusahaan yang diinginkan oleh perusahaan itu sendiri.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang lingkup

Penelitian ini merupakan penelitian survei kuantitatif. penelitian ini melakukan pengumpulan
data berupa data primer dan sekunder. Setelah data dikumpulkan kemudian dilakukan analisa
data dan pembuat laporan. Penelitian ini dilakukan pada para desainer grafis
B. Teknik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer (berupa kuesioner yang
disebarkan) dan data sekunder (berupa organizational record). Pengumpulan data yang
dipakai dalam penelitian ini adalah teknik in depth interview, penyebaran kuesioner dan
telaah organizational record. Data penelitian ini dikumpulkan dengan cara menyebarkan
kuesioner secara online malalui email maupun social media seperti facebook dan whatsapp.
Responden yang mengisi kuesioner tersebut dapat langsung mendaftarkan kuesioner yang
telah diisi dan akan langsung terekapitulasi secara otomatis.

C. Populasi dan Sampel


Populasi pada penelitian ini adalah seluruh desainer grafis

D. Analisis Data
Analisis dilaksanakan dengan metode Kuantitatif, menggunakan analisis regresi linear
berganda (Multiple Regression Method), dengan terlebih dahulu melakukan uji kualitas
data berupa validitas dan reliabilitas data. Data kemudian dianalisis dengan
menggunakan analisis jalur (path analysis). Analisis regresi digunakan untuk mengetahui
seberapa berpengaruhnya desain grafis terhadap citra perusahaan
Gambar 1
Kerangka Pemikiran

H2
Pengaruh desain grafis

Pengaruh desain grafis Citra perusahaan

H1

Dalam penelitian ini, di hipotesiskan bahwa desain grafis memiliki pengaruh langsung
terhadap citra perusahaan
Adapun tahapan analisis data yang akan dilakukan adalah sebagai berikut
1. Uji Validitas
Hasil dari uji validitas menunjukkan bahwa nilai r hitung > r tabel , dengan nilai
signifikansi rtabel sebesar 0,05 (5%) sehingga keseluruhan item dari kuesioner ini
dapat dikatakan valid dalam pengukuran pada penelitian ini.(Melewar, 2006)
2. Uji Reliabilitas
Maka dapat dikatakan bahwa semua indikator dinyatakan reliable dalam mengkur
variabelnya dan dapat digunakan sebagai pengukuran dalam penelitian.( Melewar,
2006)
3. Analisis Deskriptif
Uji Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Validitas
dan Reliabilitas. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis
regresi linear berganda yang diolah menggunakan SPSS 25.( Melewar, 2006)
E. Data dan Sumber data
Data yang akan dikumpulkan pada penelitian ini meliputi:
a. Data primer, berupa kuesioner yang disebarkan kepada responden, selanjutnya
sebagai bahan untuk diolah dan dibuat pembahasannya
b. Data sekunder, berupa panduan akademik perguruan tinggi, Sertifikat akreditasi, data
dosen dan sebagainya

F. Pengukuran Variabel Penelitian

Dependent variable
Desain grafis responden diukur dengan pertanyaan 10-point skala Likert yang diadaptasi
dari (Oscario, A. (2013) Delapan pertanyaan berkaitan dengan desain grafis ditanyakan,
meliputi pengaruh terhadap citra perusahaan terhadap kondisi saat ini dan respon visual
dalam desain grafis perusahaan. Mereka yang merasa tidak puas, akan mendapatkan nilai
yang lebih rendah, semestara mereka yang merasa lebih puas akan mendapatkan nilai
yang lebih tinggi.

Independent variables
Desain grafis
Variable desain grafis dikumpulkan yang terdiri dari umur, tingkat pendidikan, inovasi
desain, status perkawinan, status dosen, dan penghasilan diukur sebagai continuous
variable. Dalam melakukan analisa, jenis kelamin, diberikan kode sebagai dummy
variable. Responden akan diberi kode 1 jika berjenis kelamin laki-laki. Luzar, L.C. and
Monica, M. (2013)

Citra perusahaan
Citra perusahaan diukur dengan pilihan “Betul” atau “Salah” terhadap 15
pertanyaan berkaitan elemen grafis,pemilihan warna,layout dan kreatifitas. (aji, F.H.
and Semuel, D.H.)

Hubungan desain grafis terhadap citra


perusahaan
Keseluruhan tingkatan kesesuaian desain dengan nilai perusahaan responden diukur
dengan 3 poin skala Likert (Tidak Pernah, Jarang, dan Selalu). Sembilan pertanyaan
berkaitan dengan fdesain logo ditanyakan meliputi item seperti warna,typhography dalam
membangun citra perusahaan agar lebihberkembang. (Jayanegara, I.N. (2017)

Anda mungkin juga menyukai