Anda di halaman 1dari 5

OVER THE TOP/ VOD/ STREAMING SERVICES

Layanan Streaming Mulai Menggeser Televisi Konvensional

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2020/09/22/layanan-streaming-mulai-menggeser-tel
evisi-konvensional

Keberadaan layanan streaming melalui video on demand (VOD), perlahan makin


menggeser peran televisi konvensional. Hal ini seiring menurunnya belanja iklan televisi
konvensional, terlebih di tengah situasi krisis akibat pandemi Covid-19.

Berdasarkan prediksi “Statista Advertising & Media Outlook”, penjualan penyedia


layanan streaming dan sejumlah perusahaan video akan meningkat 11% secara global
pada 2020, dibanding 2019. Pertumbuhan ini disokong pada pertumbuhan pasar di
Asia, seperti Indonesia, India, dan Tiongkok. Pendapatan tiap negara tersebut akan
tumbuh 18%, 17,2%, dan 13,1%.
Dalam skala global, pendapatan televisi konvensional akan menurun sekitar 6%. Kondisi
ini disumbang juga turunnya pendapatan di Asia (-2,9%) dan Eropa (-8,1%).

Survei: Masyarakat Kelas Atas Dominasi Penonton Netflix dan Disney+ di


Indonesia

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/12/09/survei-masyarakat-kelas-atas-dominasi-
penonton-netflix-dan-disney-di-indonesia

Hasil survei Nielsen Indonesia bertajuk “Streaming Content Ratings” menunjukkan,


mayoritas penonton berbayar Video on Demand (Subscription VoD/SVoD) di Indonesia
berasal dari masyarakat kelas atas.

Rinciannya, penonton Netflix hingga Disney+ di RI yang dari masyarakat kelas atas
sebanyak 60%. Kemudian, masyarakat kelas menengah sebanyak 37%, sedangkan
masyarakat kelas bawah 3%.
Berikutnya, penonton VoD yang didukung iklan (Advertising Supported VoD/AVoD)
seperti Vidio, RCTI+, dan Viu, mayoritas berasal dari masyarakat kelas menengah
sebanyak 51%. Diikuti masyarakat kelas atas sebanyak 44% dan kelas bawah 5%.

Lalu, penonton YouTube dan seluruh layanan streaming lainnya memiliki profil yang
sama, yakni didominasi oleh masyarakat kelas menengah masing-masing 55%, disusul
kelas atas 37%, dan kelas bawah 7%.

Sementara itu, penonton televisi (TV) mayoritas dari masyarakat menengah sebanyak
58%, diikuti kelas atas 33%, dan 9% kelas bawah.

Adapun survei ini dilakukan terhadap 53,65 juta responden berusia 10 tahun ke atas.
Survei dilakukan pada Juli 2022 di 11 kota besar di Indonesia.

Kota-kota tersebut terdiri dari Bandung, Banjarmasin, Denpasar, DKI Jakarta, Surabaya,
Greater Yogyakarta, Makassar, Medan, Palembang, Semarang, dan Surakarta.

Senja Kala TV Analog: Masihkah Masyarakat Indonesia Menonton Televisi?

https://kumparan.com/kumparantech/senja-kala-tv-analog-masihkah-masyarakat-indonesia-men
onton-televisi-1zACP4N0VEO/2
Penonton tv berkurang

Pengguna Internet Meningkat, Riset


Nielsen Indonesia: TV Tetap Nomor Satu
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/12/09/pengguna-internet-meningkat-riset-niels
en-indonesia-tv-tetap-nomor-satu
Hasil survei Nielsen Indonesia bertajuk “Streaming Content Ratings” menunjukkan
bahwa pengguna televisi (TV) di tanah air saat ini menyusut drastis dibandingkan
sebelum pandemi Covid-19. Sebaliknya, pengguna internet justru meningkat.

Tercatat, persentase pengguna TV di tanah air mencapai 81,1% pada kuartal III 2022.
Angka ini menurun dibandingkan kuartal III 2019 yang sebesar 93,7%.

Sementara, pengguna internet di Indonesia mencapai 76,7% pada kuartal III 2022.
Capaian ini meningkat dari kuartal III 2019 yang sebanyak 55,1%.

Meski demikian, Nielsen Indonesia melihat bahwa penetrasi TV masih yang paling besar
di tanah air, bahkan mengungguli penetrasi internet.

“Dua media dengan angka jangkauan terbesar, yakni TV dan internet,” demikian dikutip
dari hasil survei Nielsen.

engan meningkatnya akses internet di Indonesia memang berdampak pada turunnya


audiens TV. Namun, menurut Nielsen Indonesia, bukan berarti posisi TV bakal
tergantikan oleh internet.
"Saya suka ditanya apakah internet menggantikan TV? Selalu jawabannya tidak.
Mengapa ? (Karena) TV dan internet itu dia bukan bersaing tapi saling melengkapi," ujar
Direktur Eksekutif Nielsen Indonesia Hellen Katherina dikutip dari Detik.com, Kamis
(8/12).

Helen pun memaparkan bukti bahwa TV dan internet merupakan dua media yang saling
melengkapi. Dari sisi gender, persentase pengguna TV sebanyak 51% adalah wanita dan
49% adalah laki-laki. Sedangkan, pengguna internet 48% merupakan perempuan dan
52% itu laki-laki.

"Dari segi usia, kalau kita lihat TV menjangkau banyak kaum dewasa sekitar 40 tahun
lebih, sedangkan internet didominasi anak muda atau 30 tahun ke bawah," ujar Helen.

Adapun survei ini dilakukan terhadap 11.500 responden pengguna TV dan 3.700
responden pengguna ponsel berusia 10 tahun ke atas. Survei dilakukan pada
Juni-Agustus 2022 di 11 kota besar di Indonesia.

Kota-kota tersebut terdiri dari Bandung, Banjarmasin, Denpasar, DKI Jakarta, Surabaya,
Greater Yogyakarta, Makassar, Medan, Palembang, Semarang, dan Surakarta.

https://www.merdeka.com/uang/tren-penonton-televisi-selama-ramadan-turun-imbas-beralih-ke-
media-digital.html

Anda mungkin juga menyukai