PENDAHULUAN
saat ini lebih menyukai menonton acara tv melalui media platform online
1
seperti YouTube atau video on demand dibandingkan dengan menonton melalui
Mayoritas masyarakat terutama generasi muda saat ini merasa bosan dengan
menonton film atau acara tv lainnya melalui video on demand. Karena dengan
dengan keinginannya sendiri, dan konten tersebut dapat ditonton berulang kali
tanpa terikat oleh waktu dan tempat. Salah satu jenis video on demand (VOD)
konten video dimana para pelanggan akan dikenakan biaya langganan untuk
dapat menikmati konten secara bebas tanpa terpaku dengan jadwal penyiaran
tertentu.
terutama sejak Indonesia dihadapkan oleh pandemi Covid-19 pada Maret 2020
lalu, yang menyebabkan masyarakat tidak dapat berpergian keluar rumah untuk
Social & Hootsuite (2020), sebanyak 59% pengguna internet di Indonesia telah
2
bulannya. Salah satu perusahaan video on demand yang populer di Indonesia
adalah Netflix.
video lainnya yang dapat diputar melalui perangkat apapun yang terhubung
dengan internet. Hingga saat ini, Netflix telah hadir dengan lebih dari 30 bahasa
mengatur sendiri konten yang akan ditonton tanpa adanya iklan ataupun
menyediakan ribuan konten dan “Netflix Original” yang merupakan film atau
series yang diproduksi oleh Netflix sendiri yang tidak dapat ditemukan di
aplikasi video on demand yang paling sering diakses oleh pengguna VOD di
bagi perusahaan penyedia layanan VOD. Maka dari itu, semakin banyaknya
3
Menjamurnya penyedia layanan VOD di Indonesia membuat persaingan yang
tantangan. Sejak Agustus 2020 lalu, Netflix terpaksa harus menaikkan biaya
langganan mereka karena adanya kebijakan terbaru terkait pajak digital yang
ulang untuk berlangganan Netflix dan bahkan terdapat 11% pelanggan yang
ingin berhenti berlangganan. Serta adanya 14% pelanggan yang masih tetap
4
pelanggan Netflix di Indonesia. Padahal dengan adanya pelanggan yang loyal
meskipun adanya perubahan dan situasi tertentu (Kotler & Keller, 2016:138).
Ditambah pelanggan yang loyal tersebut biasanya akan kurang sensitif terhadap
karena adanya penurunan kualitas layanan pada aplikasi maupun pada website
Store dan Apps Store yang dapat dilihat pada Gambar 1.3 bahwa terdapat
Seperti konten yang tidak dapat diputar, kualitas audio visual yang kurang baik,
5
rumit. Hal tersebut dapat menyebabkan penurunan tingkat kepuasan pelanggan
memiliki beberapa alternatif dalam memilih suatu layanan dengan brand yang
maupun kualitas layanan yang diberikan oleh suatu perusahaan saja, namun
pelanggan juga memperhatikan brand yang melekat pada suatu produk atau
layanan tersebut. Dengan menciptakan brand image yang baik merupakan salah
satu cara agar sebuah produk atau layanan dapat dikenal dan diingat oleh
dan tertanam dalam benak pelanggan (Mann & Ghuman dalam Prabumenang
et al., 2020).
tolak ukur loyalitas pelanggan. Brand image yang positif mampu memprediksi
6
sendiri ataupun orang lain. Maka dari itu, pelanggan tidak akan ragu untuk
layanan VOD yang masuk kedalam peringkat 41 sebagai Best Global Brands
dengan pertumbuhan sebanyak 41% dan brand value sebesar 12,665 juta dollar
(Interbrand, 2020). Tenet Partners (2020) juga mencatat bahwa Netflix berada
pada peringkat 48 sebagai Top 100 Most Powerful Brands of 2020, dimana
urutan tersebut didasarkan pada hasil analisis data CoreBrand® Index (CBI)
perusahaan yang memiliki brand image yang baik. Walaupun Netflix sudah
memiliki citra yang baik, tetapi pada kenyataannya tingkat loyalitas pelanggan
dimiliki Netflix, ternyata Netflix memiliki market share yang paling tinggi
7
dibandingkan dengan pesaing lainnya di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan
8
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah disampaikan diatas, lalu
penelitian ini terdapat beberapa manfaat yang ingin dicapai, antara lain :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan dan pengetahuan,
9
customer satisfaction, dan customer loyalty. Serta memberikan kontribusi
2. Manfaat Praktis
Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi ataupun
10