Anda di halaman 1dari 9

Journal of Business Management Education | Volume 4, Number 1, May 2019, page.

25-33

Peran Hambatan Berpindah dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan Televisi


Berbayar di Indonesia

N. N. Wahyuddin1, R. Hurriyati2 & L. Lisnawati3


Universitas Pendidikan Indonesia
nisaanurw@gmail.com

Abstract: This present study aims to describe switching barrier and customer loyalty of Pay TV in
Indonesia. This study uses a descriptive approach with the explanatory survey method. The unit of analysis
for Paid TV’s Customer is 108 respondents. Data collection using a questionnaire. The data analysis
technique is using a simple linear regression with SPSS 24.0 for Windows program tools. Based on the
results of the study, it can be known that the switching barrier has a partial effect on the customer loyalty
with a high influence category. The difference in this study lies in the object of research, research time,
measuring instruments, literature used, theory used and research results.
Keywords: Customer Loyalty; Pay TV; Switching Barrier
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hambatan berpindah dan loyalitas
pelanggan pada TV berbayar di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan
metode explanatory survey. Unit analisis pada penelitian ini yaitu pelanggan televisi berbayar di Indonesia
sebanyak 108 orang. Teknik pengumpulan data yaitu studi lapangan dengan penyebaran kuesioner. Teknik
analisis data yang digunakan adalah regresi linear sederhana dengan alat bantu software SPSS 24.0 for
Windows. Hasil temuan penelitian diketahui bahwa hambatan berpindah berpengaruh secara parsial
(sebagian) terhadap loyalitas pelanggan dengan pengaruh berkategori tinggi. Perbedaan dalam penelitian
ini terletak pada objek penelitian, waktu penelitian, alat ukur, literatur yang digunakan, teori yang
digunakan dan hasil penelitian hambatan berpindah dan loyalitas pelanggan.
Kata Kunci: Hambatan Berpindah; Loyalitas Pelanggan; TV Berbayar

25
Journal of Business Management Education | Volume 4, Number 1, May 2019, page. 25-33

PENDAHULUAN upaya maksimal untuk mempertahankan pelanggan


yang ada sekaligus menarik pelanggan baru (Tabaa,
Perusahaan harus meningkatkan dan 2016).
mempertahankan kepuasan setiap pelanggan dalam Perusahaan harus mencoba untuk mengambil
jangka panjang untuk meningkatkan loyalitas setiap langkah untuk meningkatkan loyalitas
(Paribhasagita & Lisnawati, 2016). Loyalitas pelanggan, karena pelanggan yang loyal memiliki
pelanggan mampu mempertahankan prospek yang lebih besar untuk memberikan
keberlangsungan perusahaan sekaligus keuntungan kepada perusahaan (Sulaiman, 2016).
meningkatkan outcome dari perusahaan (Dien, Penelitian oleh Kheng, Mahamad, Ramayah, &
Oroh, & Soepeno, 2016). Tingginya persaingan Mosahab (2010) menyebutkan bahwa loyalitas
pelanggan menjadi suatu hal yang penting bagi
menjadi pertimbangan utama perusahaan dalam
kesuksesan sebuah perusahaan. Pelanggan yang
mempertahankan loyalitas pelanggan (Françoise &
loyal akan melakukan pembelian berulang dan juga
Vanhuele, 2016). Pengaruh perlawanan dari para mereferensikan perusahaan tersebut kepada
kompetitor perusahaan sejenispun berkurang, tidak lingkungannya (Aryani & Rosinta, 2010).
hanya persaingan dalam hal produk namun juga Secara keseluruhan loyalitas pelanggan pada
persaingan dalam hal persepsi (Pratminingsih, industri TV berbayar cukup rendah akan tetapi
Lipuringtyas, & Rimenta, 2013). masih cukup memuaskan dan masih ada cara untuk
Menjaga pelanggan untuk tetap loyal dengan memperbaikinya (Tabaa, 2016). Permasalahan
pelayanan perusahaan harus dijadikan prioritas loyalitas pelanggan juga diperkuat dengan adanya
utama (Kheng, Mahamad, Ramayah, & Mosahab, penelitian pada industri TV berbayar di Indonesia.
2010). Pelanggan yang loyal akan selalu membela Penelitian terdahulu menunjukkan permasalahan
perusahaan bahkan berusaha untuk menarik orang loyalitas pelanggan pada industri TV berbayar di
lain agar menjadi pelanggan, selain itu daerah Semarang, Riau, Malang dan Bandung
mempertahankan pelanggan lama membutuhkan (Farida, 2016; Hartatik & Othman, 2016; Putri,
biaya yang lebih murah dibandingkan dengan biaya Arifin, & Wilopo, 2016; Supianti & Azis, 2015).
mencari pelanggan baru (Paribhasagita & Perkembangan industri TV berbayar di
Lisnawati, 2016). Indonesia masih 9%, maka masih ada 91% pangsa
pasar TV berbayar yang belum dirambah.
Penelitian mengenai konsep loyalitas
Diprediksikan dari total pelanggan yang ada tahun
pelanggan telah dilakukan dalam beberapa industri,
2017 sebesar 5-6 juta pelanggan, akan terus
mulai dari industri televisi berbayar, online
meningkat hingga 7.7 juta pelanggan pada tahun
shopping, hingga industri retail bank (Tabaa, 2016;
2023, ini menjadi target pasar yang sangat potensial
Pratminingsih et al., 2013; Tweneboah-Koduah &
bagi pelaku bisnis industri televisi berbayar dan
Farley, 2015). Industri televisi berbayar merupakan
persaingan pun akan semakin kompetitif.
salah satu industri yang mengalami masalah dalam
Departemen Komunikasi dan Informatika pada
loyalitas (Tabaa, 2016). Penelitian terdahulu
tahun 2018 menegaskan bahwa terdapat sekitar 240
menunjukkan konsep loyalitas pelanggan dapat
TV berbayar legal di Indonesia (youtube.com,
diukur dan diterapkan juga pada industri televisi
2018).
berbayar (Khuong & Hiep, 2014).
Media Partner Asia mengungkapkan bahwa
Televisi (TV) berbayar memiliki peranan dalam
penyebab semakin berkembangnya industri TV
kehidupan manusia sebagai media penyampaian
berbayar di Indonesia adalah pertumbuhan ekonomi
informasi maupun hiburan. Pada industri TV
Indonesia sebesar 5-6 % selama 5 tahun terakhir
berbayar, pelanggan sangat berubah-ubah dalam
dan bertambahnya masyarakat kelas menengah di
memilih perusahaan yang menawarkan media
Indonesia yang kini mencapai 65 juta orang
dengan nilai terbaik dan harga yang terjangkau. Ada
(pusdalisbang.jabarprov.go.id, 2018). Beberapa
penekanan pada layanan nilai tambah, dimana jika
perusahaan TV berbayar yang beroperasi di
pada awalnya pelanggan memilih perusahaan
Indonesia, menurut data KPI terdapat 11 daftar
tertentu karena rendahnya harga, namun dengan
nama TV berbayar yang terdaftar dan memiliki izin
kualitas yang buruk, akhirnya pelanggan akan
penyiaran di Indonesia pada tahun 2018,
beralih ke perusahan lain. Perusahaan melakukan

26
Journal of Business Management Education | Volume 4, Number 1, May 2019, page. 25-33

diantaranya yaitu Indovision/MNC Vision, Top MNC Vision mengalami penurunan jumlah
TV, Okevision, Big Tv, Orange TV, Aora TV, First pelanggan, dapat diartikan bahwa merek MNC
Media, Next Media, Centrin TV, K-Vision, dan Vision di mata masyarakat sudah melemah. MNC
TransVision (ciriseo.net, 2018). Vision memiliki pelanggan sebesar 2.28 juta pada
Dua pemain terbesar pada bisnis TV berbayar tahun 2015, namun pada tahun 2017 mengalami
di Indonesia yaitu MNC Vision dan First Media. penurunan sehingga jumlah pelanggan MNC
MNC Vision merupakan market leader pada bisnis Vision sebesar 1.76 juta, berbeda dengan First
ini. Berdasarkan data Tabel 1, market share MNC Media yang mengalami kenaikan sebesar 140 ribu
Vision mulanya 28% pada tahun 2015, pada tahun hingga tahun 2017. Penurunan jumlah pelanggan
2017 menjadi 19%, hal tersebut menunjukkan TV Berbayar MNC Vision secara lengkap terdapat
bahwa persaingan yang semakin banyak membuat pada Tabel 3 sebagai berikut:
MNC Vision mengalami penurunan karena
banyaknya merek-merek baru yang bersaing. Tabel 3. Jumlah Pelanggan TV Berbayar di
indonesia Tahun 2015 - 2017.
Market share TV berbayar dapat dilihat pada Tabel
Jumlah Pelanggan
1 sebagai berikut: Merek
2015 2016 2017
Tabel 1. Market Share Industri TV Berbayar di Indovision/MNC
2.28juta 1.91juta 1.76juta
Indonesia Tahun 2015 - 2017. Vision
Market Share % Top TV 2.02juta 1.84juta 2.13juta
Merek First Media 2.26juta 2.37juta 2.4juta
2015 2016 2017
Indovision/MNC Sumber: Databoks.katadata.co.id (2018)
28,0 22,0 19,0
Vision Dampak beralihnya dan berkurangnya
Okevision 9,0 11,3 13,0 pelanggan juga dapat dilihat pada indeks
Top TV 10,0 13,0 15,3
First Media 24,0 25,6 26,6 pengukuran standar kepuasan pelanggan yang
Trans Vision 9,0 8,3 11,0 tersaji pada Tabel 4. Indeks tersebut dinamakan
Sumber: Mncvision.id (2018) Global Customer Satisfaction Standard (GCSS).
Munculnya banyak pesaing berdampak pada Tabel 4. Indeks GCSS di Indonesia Tahun 2018.
turunnya Top Brand Index (TBI) MNC Vision pada Merek GCSS Index
kategori TV berbayar. MNC Vision menempati First Media 60,7
merek pada peringkat pertama, namun MNC Vision Top TV 57,0
justru mengalami penurunan. Berdasarkan indikasi Indovision/MNC Vision 55,2
tersebut, dapat dikatakan bahwa mind share, market Sumber: Majalah MIX Edisi Mei 2018
share dan commitment share pada merek MNC Berdasarkan Tabel 4, kepuasan pelanggan atas
Vision masih kurang di mata konsumen. TBI merek tersebut berada di atas rata-rata dengan First
kategori TV berbayar dapat dilihat pada Tabel 2 Media pada peringkat pertama yang disusul oleh
sebagai berikut: Top Tv dan MNC Vision pada peringkat ketiga. Hal
ini membuat MNC Vision menjadi merek yang
Tabel 2. Top Brand Index Kategori TV Berbayar di
Indonesia Tahun 2015 - 2017. tidak direkomendasikan penggunaannya oleh
masyarakat dan mengalami penurunan pada jumlah
TBI %
Merek penggunanya. Dampak dari kehilangan pelanggan
2015 2016 2017
Indovision/MNC dapat mengacu pada hal-hal berikut, perusahaan
51,4 44,2 40,0
Vision harus mencari pelanggan baru dan memerlukan
Okevision 9,4 10,3 13,9 biaya lebih besar daripada mempertahankan
Top TV 10,9 12,4 15,5 pelanggan yang sudah ada (Kotler & Keller, 2016).
First Media 20,6 22,3 27,5
Trans Vision 11,3 8,6 13,0
Terdapat beberapa hal yang menjadi faktor
Sumber: Mncvision.id (2018) yang dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan,
salah satunya yaitu switching barrier (hambatan
berpindah) (Mardalis, 2005; Liu, Maggie, & Lee,

27
Journal of Business Management Education | Volume 4, Number 1, May 2019, page. 25-33

2016). Hambatan berpindah merupakan salah satu Metode penelitian yang digunakan adalah
pengaruh pelanggan untuk melakukan pembelian metode explanatory survey. Explanatory survey
ulang (Dawi, Jusoh, Nor, & Qureshi, 2016). adalah metode penelitian untuk mendapatkan data
Hambatan berpindah menyulitkan pelanggan untuk dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan),
beralih ke produk atau jasa lain sehingga pelanggan tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam
tetap menggunakan produk atau jasa yang pengumpulan data, dengan mengedarkan kuesioner
(Sugiyono, 2017). Metode penelitian ini dilakukan
dipilihnya, apabila hambatan untuk berpindah
melalui kegiatan pengumpulan informasi dari
semakin besar maka pelanggan akan semakin loyal sebagian populasi dengan tujuan untuk mengetahui
untuk menggunakan pelayanan jasa tersebut. pendapat dari sebagian populasi terhadap objek
Perusahaan dalam mengelola interaksi yang sedang diteliti. Objek/unit analisis pada
pelanggan dapat lebih efektif dibantu oleh penelitian ini yaitu pelanggan televisi berbayar di
hambatan berpindah yang baik untuk Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada kurun
mempertahankan daya saing dalam perekonomian waktu kurang dari satu tahun, sehingga teknik
saat ini. Terdapat tiga dimensi dalam hambatan pengumpulan data yang digunakan pada penelitian
berpindah yaitu interpersonal relationship ini adalah cross-sectional method.
(hubungan interpersonal), attractiveness of Teknik yang digunakan dalam menarik sampel
alternative (daya tarik alternatif lain), dan pada penelitian ini adalah teknik non-probability
perceived switching cost (biaya peralihan yang sampling, karena setiap elemen populasi penelitian
tidak memiliki peluang atau probabilitas yang sama
dirasakan) (Fauziah, Hartoyo, & Yuliati, 2017).
untuk dipilih sebagai sampel. Metode yang
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: digunakan yaitu metode accidental sampling,
(1) Bagaimana gambaran hambatan berpindah dan dimana setiap elemen dalam populasi tidak
loyalitas pelanggan, (2) Seberapa besar peran memiliki probabilitas seleksi yang setara.
hambatan berpindah dalam membentuk loyalitas Accidental sampling adalah teknik penentuan
pelanggan. sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
memperoleh gambaran mengenai hambatan digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang
berpindah dan loyalitas pelanggan, (2) Untuk yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber
memperoleh temuan mengenai peran hambatan data (Sugiyono, 2017), dengan jumlah sampel
berpindah dalam membentuk loyalitas pelanggan. sebanyak 108 responden.
Penelitian ini menggunakan beberapa teknik
METODE PENELITIAN untuk mengumpulkan data, diantaranya: studi
lapangan dengan penyebaran kuesioner, dan studi
Penelitian ini dilakukan untuk mengalanisis literatur. Sedangkan teknik analisis data yang
hambatan berpindah dalam membentuk loyalitas dilakukan adalah analisis deskriptif dan verifikatif.
pelanggan pada televisi berbayar di Indonesia. Analisis data verifikatif menggunakan regresi linier
Variabel bebas (independent variable) atau variabel sederhana dengan bantuan software SPSS 24.0 for
eksogen yang terdapat pada penelitian ini yaitu Windows, karena penelitian ini menganalisis dua
hambatan berpindah dengan dimensi interpersonal variabel. Analisis regresi linear sederhana
relationship (hubungan interpersonal), merupakan hubungan secara linear antara satu
attractiveness of alternative (daya tarik alternatif variabel independen (X) dengan variabel dependen
lain), dan perceived switching cost (biaya peralihan (Y). Analisis ini dilakukan untuk mengetahui arah
yang dirasakan). Sedangkan variabel terikat hubungan antara variabel hambatan berpindah
(dependent variable) atau variabel endogen pada (independen) dengan variabel loyalitas pelanggan
penelitian ini yaitu loyalitas pelanggan dengan (dependen) apakah positif atau negatif, serta untuk
dimensi pembelian ulang, pembelian antar lini memprediksi nilai variabel apabila nilai variabel
produk/jasa, rekomendasi produk/jasa, dan independen mengalami penurunan atau kenaikan.
kekebalan terhadap daya tarik produk pesaing.

28
Journal of Business Management Education | Volume 4, Number 1, May 2019, page. 25-33

HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum melakukan evaluasi terhadap model


pengukuran dalam regresi linier sederhana, perlu
Pembahasan Deskriptif
dilakukan uji asumsi klasik. Uji normalitas
Berdasarkan hasil penelitian yang bersifat
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah
empirik mengenai hambatan berpindah,
data yang digunakan berdistribusi normal atau
menunjukkan bahwa dimensi hubungan tidak, uji normalitas pada penelitian ini
interpersonal memberikan kontribusi terbesar menggunakan rumus Kolmogrov-Smirnov dengan
dalam hambatan berpindah. Hal ini sejalan dengan bantuan software SPSS 24,0 for windows dengan
penelitian terdahulu yang mengemukakan bahwa hasil sebagai berikut:
keadaan hubungan interpersonal yang positif
cenderung akan menghasilkan hambatan berpindah Tabel 5. Hasil Uji Normalitas.
yang positif pula, dimana keadaan hubungan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
interpersonal tersebut dapat diciptakan dengan cara
Residual
memberi kenyamanan dalam berkomunikasi dan N 108
kualitas layanan (M. Kim, Park, & Jeong, 2017). Normal Mean ,0000000
Loyalitas Pelanggan: Berdasarkan hasil Parametersa,b Std.
4,29934158
penelitian yang bersifat empirik mengenai loyalitas Deviation
pelanggan, menunjukkan bahwa dimensi Most Extreme Absolute ,059
Differences Positive ,052
merekomendasikan produk/jasa memberikan
Negative -,059
kontribusi terbesar dalam loyalitas pelanggan. Test Statistic ,059
Rekomendasi produk/jasa menunjukkan bahwa Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
produk yang dituju merupakan produk yang Sumber: SPSS 24,0 for windows (2018)
menguntungkan, sesuai dengan harapan yang
Berdasarkan Tabel 5 terlihat bahwa nilai
dipikirkan para pelanggan. Pelanggan melakukan
signifikansi untuk uji normalitas data penelitian
komunikasi dari mulut ke mulut berkenaan dengan
sebesar 0,200. Nilai ini > 0,05 sehingga data
produk/jasa tersebut kepada orang lain agar mereka
variabel penelitian dinyatakan mempunyai sebaran
tidak membeli produk dan jasa dari perusahaan lain
data yang berdistribusi normal.
(Griffin, 2005).
Langkah selanjutnya yaitu perlunya
Pembahasan Verifikatif mengetahui apakah kedua variabel benar-benar
Pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan memiliki hubungan linear atau tidak, maka perlu
untuk mengetahui besarnya pengaruh hambatan dilakukannya uji linearitas regresi variabel tersebut.
berpindah terhadap loyalitas pelanggan. Pengujian Pengujian linearitas ini bertujuan untuk mengetahui
hipotesis secara simultan dilakukan menggunakan hubungan linearitas antar variabel hambatan
teknik analisis Regresi Linier Sederhana. Hipotesis berpindah terhadap loyalitas pelanggan. Dikatakan
penelitian ini adalah hambatan berpindah terdapatnya hubungan linear apabila nilai
berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas Fhitung>Ftabel dan nilai signifikansi ≤ 0,05. Hasil
pelanggan. analisis linearitas tersebut dapat disajikan pada
Uji Asumsi Klasik Tabel 6 sebagai berikut:

Tabel 6. Hasil Uji Linearitas.


Sum of Mean
Df F Sig.
Squares Square
Loyalitas Between (Combined) 7983,909 32 249,497 15,178 ,000
Pelanggan * Groups Linearity 7238,917 1 7238,917 440,383 ,000
Hambatan Deviation from
Berpindah 744,992 31 24,032 1,462 ,093
Linearity
Within Groups 1232,832 75 16,438
Total 9216,741 107
Sumber: SPSS 24,0 for windows (2018)

29
Journal of Business Management Education | Volume 4, Number 1, May 2019, page. 25-33

Berdasarkan Tabel 6 dapat dikatakan bahwa Penelitian ini akan menggunakan analisis
data yang dihasilkan memenuhi asumsi linearitas. koefisien korelasi. Analisis koefisien ini bertujuan
Hasil pengujian linearitas diperoleh nilai Fhitung untuk menguji ada tidaknya korelasi atau hubungan
sebesar 440,383 yang lebih besar dari nilai Ftabel dari variabel independen terhadap variabel
sebesar 1,65 dengan tingkat signifikansi 0,000 ≤ dependen. Hasil pengolahan yang dilakukan
0,05 artinya terdapat hubungan linear secara dengan software SPSS 24.0 for windows,
signifikan antara variabel hambatan berpindah (X) didapatkan output model summary dari hasil
dengan variabel loyalitas pelanggan (Y), sehingga perhitungan koefisien korelasi Pearson Product
regresi bisa dipakai untuk memprediksi loyalitas Moment yang disajikan pada Tabel 8 sebagai
pelanggan. berikut:
Analisis Regresi Linier Sederhana Tabel 8. Output Model Summary.
Dengan menggunakan software SPSS 24,0 for
Std. Error
windows, diperoleh hasil koefisien regresi sebagai Adjusted
Model R R Square of the
berikut: R Square
Estimate
Tabel 7. Model Regresi Linier Sederhana. 1 ,886a ,785 ,783 4,320
Sumber: SPSS 24.0 for windows (2018)
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui bahwa
T Sig.
Std. korelasi atau hubungan antara hambatan berpindah
B Beta
Error dengan loyalitas pelanggan memperoleh hasil
(Constant) 12,286 3,123 3,933 ,000 sebesar 0,886 (positif). Sesuai dengan pedoman
1 Hambatan 19,69
,907 ,046 ,886 ,000 untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien
Berpindah 7
a. Dependent Variable: Loyalitas Pelanggan korelasi, maka korelasi antara hambatan berpindah
Sumber: SPSS 24,0 for windows (2018) terhadap loyalitas pelanggan termasuk ke dalam
kategori sangat kuat yaitu berada pada interpretasi
Berdasarkan nilai-nilai pada Tabel 7, maka koefisien korelasi (0,80 – 0,100) (Sugiyono, 2017).
dapat ditentukan model regresi linear sederhana Dari ouput tersebut diperoleh koefisien
yang dinyatakan dalam bentuk persamaan sebagai
determinasi (R square) yang bertujuan untuk
berikut: mengetahui seberapa besar kontribusi pengaruh
Y= a + bX atau kemampuan variabel independen (X) terhadap
Y= 12,286 + 0,907 X variabel dependen (Y), yaitu sebesar 78,5 atau
Persamaan regresi linear sederhana tersebut
78,5%. Sedangkan 21,5% sisanya dipengaruhi oleh
menyatakan bahwa jika tidak ada variabel faktor-faktor lainnya di luar hambatan berpindah.
hambatan berpindah, maka besarnya loyalitas Teori serta konsep hambatan berpindah yang
pelanggan sebesar 12,286. Koefisien regresi pada digunakan dalam penelitian ini mengadopsi dan
variabel hambatan berpindah yaitu 0,907 yang memodifikasi teori serta konsep yang berasal dari
artinya setiap terjadi penambahan 1% nilai teori pemikiran tentang hambatan berpindah
hambatan berpindah, maka nilai loyalitas menurut Jones, et. al. (2000) yaitu segala faktor
pelanggan bertambah sebesar 0,907. Dapat yang mempersulit atau memberikan biaya kepada
dikatakan bahwa terdapat hubungan linear antara pelanggan jika beralih ke penyedia produk atau
hambatan berpindah dalam membentuk loyalitas jasa lain. Dimensi yang digunakan untuk mengukur
pelanggan. hambatan berpindah dari teori menurut Tung, et. al.
Dari Tabel 7, dapat diketahui besarnya thitung dalam Fauziah, Hartoyo, & Yuliati (2017) adalah
adalah 19,697 dengan ttabel 1,663 sehingga thitung >
1) hubungan interpersonal, 2) daya tarik alternatif
ttabel (19,697 > 1,663) maka keputusan yang dapat lain, dan 3) biaya peralihan yang dirasakan.
diambil adalah H0 ditolak dan Ha diterima. Artinya Teori serta konsep loyalitas pelanggan yang
hambatan berpindah berpengaruh terhadap digunakan dalam penelitian ini mengadopsi dan
loyalitas pelanggan. memodifikasi teori serta konsep loyalitas

30
Journal of Business Management Education | Volume 4, Number 1, May 2019, page. 25-33

pelanggan yang berasal dari pemikiran Lovelock & berbayar dapat dikatakan baik secara keseluruhan.
Wright (2005) yang mengemukakan bahwa Dimensi yang memperoleh tanggapan yang paling
loyalitas pelanggan adalah keinginan pelanggan tinggi yaitu dimensi hubungan interpersonal,
untuk melanjutkan berlangganan di suatu sedangkan dimensi dengan perolehan tanggapan
perusahaan dalam jangka panjang, membeli barang paling rendah yaitu dimensi daya tarik alternatif
dan jasa hanya dari satu tempat saja dan secara lain.
berulang-ulang, serta secara sukarela Gambaran mengenai loyalitas pelanggan
merekomendasikan produk perusahaan ke orang dapat dilihat dari dimensi-dimensinya yang terdiri
lain. Dimensi yang digunakan dalam penelitian ini dari pembelian ulang, pembelian antar lini
untuk mengukur loyalitas pelanggan yaitu menurut produk/jasa, rekomendasi produk/jasa, dan
Jill Griffin (2005), 1) pembelian ulang, 2) kekebalan terhadap daya tarik produk pesaing,
pembelian antar lini produk/jasa, 3) rekomendasi berada pada kategori baik. Hal ini menunjukkan
produk/jasa, dan 4) kekebalan terhadap daya tarik bahwa kondisi loyalitas pelanggan yang dimilikki
produk pesaing. perusahaan TV berbayar sudah menunjukkan
Hambatan berpindah berpengaruh untuk kinerja yang baik. Dimensi yang memperoleh
menghasilkan loyalitas pelanggan. Hal ini sejalan tanggapan paling tinggi yaitu dimensi rekomendasi
dengan hasil penelitian yang dilakukan Farida produk/jasa, sedangkan dimensi dengan perolehan
(2016), M. Kim, Park, & Jeong (2017) dan tanggapan paling rendah yaitu dimensi pembelian
Fauziah, Hartoyo, & Yuliati (2017) mengatakan antar lini produk/jasa.
bahwa adanya hubungan yang positif antara Hambatan berpindah memiliki pengaruh yang
hambatan berpindah terhadap loyalitas pelanggan positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan
dan berdampak terhadap perilaku pelanggan untuk pada perusahaan televisi berbayar di Indonesia. Hal
tetap loyal dengan perusahaan/penyedia layanan ini menunjukkan bahwa semakin baik hambatan
tersebut. berpindah yang dilakukan perusahaan, maka
Hambatan berpindah merupakan salah satu semakin rendah tingkat pelanggan yang beralih
pengaruh pelanggan untuk melakukan pembelian pada perusahaan lain dan semakin tinggi pula
ulang. Hambatan berpindah muncul ketika loyalitas pelanggan dalam menggunakan
pelanggan akan berpindah dari satu merek ke produk/jasa tv berbayar yang ditawarkan
merek lainnya (Dawi, Jusoh, Nor, & Qureshi, perusahaan.
2016). Sehingga perusahaan perlu memperhatikan Berdasarkan hasil penelitian di pembahasan
bagaimana caranya memberikan hambatan dikemukakan saran yang dapat meningkatkan
berpindah dengan baik yang bisa diterima oleh loyalitas pelanggan TV berbayar sebagai berikut:
pelanggan. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Indikator dari hambatan berpindah yang
peran hambatan berpindah dalam membentuk paling rendah yaitu aspek daya tarik alternatif lain.
loyalitas pelanggan TV berbayar memperoleh Strategi yang dapat dilakukan yaitu perusahaan
kesimpulan bahwa hambatan berpindah memiliki harus bisa menumbuhkan minat beli konsumen dan
hubungan yang kuat dengan loyalitas pelanggan. pelanggan, seperti meningkatkan kualitas
produk/jasa TV berbayar. Dengan cara membuat
KESIMPULAN DAN SARAN survey kepuasan pelanggan mengenai kualitas
produk/jasa yang diberikan, untuk menjadi bahan
Berdasarkan hasil penelitian di pembahasan
perbaikan kualitas produk/jasa perusahaan
dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:
Gambaran mengenai hambatan berpindah kedepannya.
dapat dilihat dari dimensi-dimensinya yang terdiri Indikator dari loyalitas pelanggan yang paling
rendah adalah aspek pembelian antar lini
dari hubungan interpersonal, daya tarik alternatif
produk/jasa. Strategi yang dapat dilakukan yaitu
lain, dan biaya peralihan yang dirasakan, berada
pada kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan harus bisa menumbuhkan rasa ingin
hambatan berpindah yang dirasakan pelanggan TV tahu dan membeli pelanggan mengenai produk/jasa

31
Journal of Business Management Education | Volume 4, Number 1, May 2019, page. 25-33

tambahan TV berbayar, dengan cara memperbaiki Intentions in Services. Journal of Retailing, 76(2),
sekaligus memaksimalkan produk/jasa tambahan 259–274.
http://Doi.Org/10.1016/S0022-4359(00)00024-5.
dan juga sistem yang ditawarkan sehingga menarik
Hartatik, & Othman, L. (2016). Analisis Hambatan
perhatian pelanggan. Berpindah (Switching Barrier) Kartu Prabayar
Hasil penelitian menyatakan bahwa hambatan Simpati Telkomsel (Studi pada Mahasiswa Fisip
berpindah berpengaruh secara positif terhadap Universitas Riau). Jurnal Aplikasi Bisnis, 1(1), 61–
loyalitas pelanggan, dengan demikian penulis 72.
menyarankan agar perusahaan TV berbayar tetap Kheng, L. L., Mahamad, O., Ramayah, T., & Mosahab,
R. (2010). The Impact of Service Quality on
menjaga, mempertahankan, mengawasi dan Customer Loyalty : A Study of Banks in Penang,
meningkatkan kembali hambatan berpindah Malaysia, 2(2), 57–66.
dengan memberikan pengalaman melalui Khuong, M. N., & Hiep, T. H. (2014). The Effects Of
hubungan interpersonal, daya tarik alternatif lain Customer Satisfaction Through Perceived Value
maupun biaya peralihan yang dirasakan guna And Service Quality Of Saigon Tourist Cable
Television Services, Vietnam. International
menunjang berkembangnya usaha. Journal Of Currunt Research And Academic
Review, 2(6), 1–17.
DAFTAR PUSTAKA Kim, M., Park, M., & Jeong, D. (2017). The Effects of
Customer Satisfaction and Switching Barrier on
Aryani, D., & Rosinta, F. (2010). Pengaruh Kualitas
Customer Loyalty in Korean Mobile
Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan dalam
Telecommunication Services. Telecommunications
Membentuk Loyalitas Pelanggan. Jurnal Ilmu
Policy, 28, 145–159. .
Administrasi dan Organisasi, 17(2), 114–126.
http://Doi.Org/10.1016/J.Telpol.2003.12.003.
Dawi, N. M., Jusoh, A., Nor, K. M., & Qureshi, M. I.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing
(2016). Service Quality Dimensions in Pay TV
Management. United States of America: Pearson.
Industry : A Preliminary Study. International
Liu, C., Maggie, Y., & Lee, C. (2016). The Effects of
Review of Management and Marketing, 6(S4), 239–
Relationship Quality and Switching Barriers on
249.
Customer Loyalty. International Journal of
Dien, H. H. M., Oroh, S. G., & Soepeno, D. (2016).
Information Management, 31(1), 71–79.
Influence of Product Quality, Physical Evidence,
http://Doi.Org/10.1016/J.Ijinfomgt.2010.05.008.
and Service Quality on Customer Loyality in
Lovelock, & Wright. (2005). Manajemen Pemasaran
Rumah Makan Ayam Kuning Lalapan Jogja. Jurnal
Jasa. Alih Bahasa Oleh Agus Widyantoro. Jakarta:
Berkala Ilmiah Efisiensi, 16(2), 483–494.
PT Indeks.
Farida, N. (2016). Pengaruh Nilai Pelanggan dan
Mardalis, A. (2005). Meraih Loyalitas Pelanggan.
Hambatan Berpindah terhadap Loyalitas Pelanggan
Benefit, 9(2), 111–119.
serta Implikasi pada Perpindahan Merek Studi pada
Paribhasagita, T., & Lisnawati, L. (2016). Pengaruh
Mahasiswa Fisip Undip Semarang Pengguna Kartu
Customer Relationship Management terhadap
Prabayar IM3 PT. Indosat Tbk. Jurnal Administrasi
Loyalitas Nasabah (Survei pada Nasabah Asuransi
Bisnis, I(1), 55–64.
Jiwa Prudentual Cabang Kota Bandung). Journal of
Fauziah, M., Hartoyo, & Yuliati, L. N. (2017). Pengaruh
Business Management and Enterpreneurship
Aktivasi Merek, Hambatan berpindah dan
Education, 1(1), 37–53.
Kepuasan Nasabah terhadap Loyalitas Nasabah
Pratminingsih, S. A., Lipuringtyas, C., & Rimenta, T.
Bank “X.” Jurnal Aplikasi Bisnis Dan Manajemen,
(2013). Factors Influencing Customer Loyalty
3(1), 80–90. .
Toward Online Shopping. International Journal of
http://doi.org/10.17358/JABM.3.1.80.
Trade, Economics and Finance, 4(3).
Françoise, A., & Vanhuele, A. P. M. (2016). Where Do
http://Doi.Org/10.7763/IJTEF.2013.V4.268.
Customer Loyalties Really Lie, and Why? Gender
Putri, N. A., Arifin, Z., & Wilopo. (2016). Pengaruh
Differences in Store Loyalty. International Journal
Citra Merek, Kepercayaan Merek, dan Switching
of Retail & Distribution Management, 44(8).
Barrier terhadap Kepuasan Pelanggan dan
http://Doi.Org/10.1108/IJRDM-01-2016-0002.
Dampaknya pada Loyalitas Pelanggan (Survei pada
Griffin, J. (2005). Customer Loyalty: Menumbuhkan
Mahasiswa S1 Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis
Dan Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan, Edisi
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Revisi. Jakarta: Erlangga.
Tahun 2014/2015 P. Jurnal Administrasi Bisnis,
Jones, M. A., Mothersbaugh, D. L., & Beatty, S. E.
32(1), 128–134.
(2000). Switching Barriers and Repurchase

32
Journal of Business Management Education | Volume 4, Number 1, May 2019, page. 25-33

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif,


Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sulaiman. (2016). Kualitas Pelayanan dan Loyalitas
Konsumen. Jurnal Ilmu Administrasi Negara,
14(1), 46–51.
Supianti, D., & Azis, E. (2015). Analisis Peferensi
Konsumen Terhadap Televisi Berbayar di Kota
Bandung dengan Menggunakan Metode Conjoint
Analysis.
Tabaa, I. S. H. (2016). Factors Affecting Customer
Loyalty for Mobile Telecommunication Industry.
Euromed Journal of Business, 11(3), 1–15.
http://Doi.Org/10.1108/EMJB-07-2015-0034.
Tweneboah-Koduah, E. Y., & Farley, A. Y. D. (2015).
Relationship Between Customer Satisfaction and
Customer Loyalty in The Retail Banking Sector of
Ghana. International Journal of Business and
Management, 11(1), 249–262.
http://Doi.Org/10.5539/Ijbm.V11n1p249.

Website:
Departemen Komunikasi dan Informatika. (2018).
Jumlah Industri Televisi Berbayar di Indonesia.
Dalam bloomberg tv (2018). Diakses dari
https://www.youtube.com/watch?v=TgSkwtzbhA
U.
Jumlah Pelanggan TV Berbayar di Indonesia. [Online].
Diakses dari
www.databoks.katadata.co.id/datapublish pada
tanggal 16/02/2018.
Market Share Industri TV Berbayar di Indonesia.
[Online]. Diakses dari www.mncvision.tv pada
tanggal 21/05/2018.
Perkembangan Industri TV Berbayar di Indonesia.
[Online]. Diakses dari
http://pusdalisbang.jabarprov.go.id/pusdalisbang/
pada tanggal 16/02/2018.
Perusahaan TV Berbayar di Indonesia. [Online].
Diakses dari http://www.ciriseo.net/ pada tanggal
16/02/2018.
Top Brand Index Kategori Tv Berbayar di Indonesia.
[Online]. Diakses dari
www.mncvision.tv/achievement pada tanggal
21/05/2018.

33

Anda mungkin juga menyukai