Mungkin banyak orang yang tidak tahu bahwa Netflix telah berdiri sejak tahun 1997.
Sebelum menjadi perusahaan raksasa seperti saat ini, Netflix merupakan perusahaan yang
menjual dan menyewakan DVD dengan sistem digital dan keanggotaan untuk menjadi
pelanggan. Pada 2007, Netflix mengubah bisnisnya menjadi layanan streaming online.
Perubahan bisnis tersebut tidak dilakukan secara tiba-tiba begitu saja. Di saat bisnis rental
DVD Netflix berada di puncak kesuksesan, Netflix telah memiliki rencana untuk masuk
ke bisnis streaming online. Namun Netflix hanya bisa menunggu perkembangan
teknologi. Hingga pada akhirnya di tahun 2007, di saat teknologi internet telah
berkembang pesat, Netflix akhirnya meluncurkan layanan streaming online di Amerika
Serikat dengan koleksi tayangan yang berlisensi Studio Hollywood. Sejak saat itu bisnis
Netflix semakin tumbuh, di sisi lain penjualan DVD semakin menurun.
Tidak berhenti begitu saja, Netflix selanjutnya melakukan pengembangan konten dengan
menambahkan konten internasional untuk penonton dari berbagai negara. Netflix bahkan
menjadi produsen dan distributor TV Series dan film dari berbagai negara, seperti Korea
Selatan, Prancis, Inggris, dan sebagainya.
Tidak hanya dari faktor lingkungan eksternal, kesuksesan Netflix didorong oleh sumber
daya manusia sebagai penggerak roda bisnis perusahaan. Dalam menggerakkan roda
bisnisnya, Netflix turut mengikutsertakan para karyawannya saat mengambil keputusan.
Netflix meyakini karyawannya akan melakukan apa yang menurut mereka terbaik untuk
Netflix, dengan memberikan mereka kebebasan, kekuatan, dan informasi untuk
mendukung keputusan yang mereka ambil. Dengan memberikan keleluasaan, maka
karyawan akan merasa bertanggung jawab untuk memberikan pekerjaan yang baik dan
bernilai positif kepada perusahaan.
Hal serupa juga diungkapkan Cummings dan Worley (2018) yang menyatakan bahwa
keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan akan memberikan dampak positif
kepada perusahaan, seperti pengambilan keputusan yang lebih cepat dan lebih responsif,
peningkatan kinerja, dan peningkatan kepuasan karyawan.
Inklusif
Sebagai perusahaan global, Netflix memiliki pegawai yang berasal dari latar belakang
yang beragam, baik ras, etnik, usia, dan gender. Menyadari hal tersebut Netflix ingin
menciptakan perasaan yang nyaman bagi seluruh karyawannya dengan menciptakan
Employee Resource Group (ERGs) sebagai ruang kepada para karyawan yang memiliki
kesamaan satu dengan yang lain.