LEMBAR JAWABAN TANDA

TANGAN
MAHASISWA
KELOMPOK              : 11
NAMA                        :
1. IRFAN JANUAR AFANDI - 202103077
2. FITRIYA - 202103052
3. JEREMY JONATHAN - 202103076
4. ABDUL - 202103067
5. NENG PUJI LESTARI - 202103061
PROGRAM STUDI   :  S1 Business Management
TANGGAL UJIAN     :  17 Januari 2022 NILAI (0-100)

MATA KULIAH        : Tapping  Into New International Market

SEMESTER               :  Ganjil B
DOSEN                    :  Alfonsus B. Say, S.E.,M.M.
QUALITY CONTROLLER :  

Managing Global Competitive Dynamics

Competitive Dynamics

Competitor analysis - Proses mengantisipasi tindakan saingan untuk

merevisi rencana perusahaan dan bersiap untuk menghadapi tanggapan
saingan

Competition, Cooperation, and Collusion

Antitrust law - undang-undang yang mencoba untuk mengutuk practies

bisnis antikompetitif

Prisoners’ dilemma - dalam teori permainan, jenis permainan di mana

hasilnya tergantung satu dua pihak yang memutuskan apakah akan
bekerja sama atau membelot

Explicit collusion - perusahaan secara langsung menegosiasikan output

dan penetapan harga dan membagi pasar

Collusion - .Upaya kolektif antara perusahaan yang bersaing untuk

mengurangi persaingan

Tacit collusion - Perusahaan secara tidak langsung mengkoordinasikan

tindakan dengan menandakan niat mereka untuk mengurangi output dan
mempertahankan harga di atas tingkat kompetitif.
Cooperation and Collusion

Market commonality - Tumpang tindih antara pasar dua saingan

Multimarket competition - Perusahaan melibatkan saingan yang sama

di berbagai pasar

Mutual forbearance - Perusahaan multimarket menghormati lingkup

pengaruh saingan mereka di pasar tertentu, dan saingan mereka
membalas, yang mengarah ke kolusi diam-diam

Cross-market retaliation - Serangan pembalasan terhadap pasar lain

pesaing jikator bersaing inimenyerang pasar asli perusahaan

Concentration ratio - Persentase total penjualan industri yang dicatat

oleh empat, delapan, atau dua puluh perusahaan teratas

Price leader - perusahaan yang memiliki pangsa pasar dominan dan

menetapkan harga dan margin "dapat diterima" di industri

Capacity to punish - perusahaan yang memiliki sumber daya yang

cukup untuk mencegah dan memerangi pembelotan

Formal Institutions Governing Domestic Competition: A Focus on

Antitrust

Collusive price setting - Penetapan harga oleh monopoli atau partai

kolusi pada tingkat yang lebih tinggi dari tingkat kompetitif

Predatory pricing - mencoba memonopoli pasar dengan menetapkan

harga di bawah biaya dan berniat menaikkan harga untuk menutupi
kerugian dalam jangka panjang setelah menghilangkan saingan

Dumping - upaya oleh eksportir untuk memonopoli pasar dengan

menjual di bawah biaya di luar negeri, dan kemudian menaikkan harga
untuk menghilangkan pesaing

Antitrust policy - undang-undang yang dirancang untuk memerangi

monopoli dan carteis 

VIRO FRAMEWORK

 Value - Sumber daya perusahaan harus menciptakan nilai saat

melibatkan saingan

Rairity - Baik secara alami atau memelihara (atau keduanya), aset

tertentu sangat langka, sehingga menghasilkan keuntungan yang
signifikan
Imitability - cara meniru saingan yang sukses

Organizational - perusahaan perlu diorganisir untuk tindakan kompetitif,

seperti serangan siluman dan kesediaan untuk menjawab tantangan "tit-
for-tat"

RESOURCE SIMILARITY

Resource Similarity – Sejauh mana pesaing tertentu memiliki

sumbangan strategis yang sebanding, dalam hal jenis dan jumlah,
dengan perusahaan fokus

ATTACK AND COUNTERATTACK

Awarenness - prasyarat untuk serangan balik
Motivation - jika pasar yang diserang bernilai marjinal, manajer dapat
memutuskan untuk tidak melakukan serangan balik
Capabilities - kemampuan kuat yang diperlukan untuk melakukan
serangan balik
Competition versus Antidumping
karena dumping berpusat pada penjualan "di bawah biaya," seringkali
sulit (jika bukan tidak mungkin) untuk membuktikan kasus ini, mengingat
ambiguitas mengenai biaya.
Argumen kedua adalah bahwa jika perusahaan asing memang menjual di
bawah biaya, jadi apa? Ini hanyalah tindakan kompetitif yang umum
digunakan.

Sebagian besar siswa sekolah bisnis tidak tahu kebijakan antitrust, dan
ketika mereka lulus untuk menjadi manajer mereka juga tidak peduli.
Individu dilatih dalam ekonomi dan hukum yang memiliki rasa yang relatif
sedikit tentang bagaimana perusahaan nyata membuat keputusan dan
membuat dan menegakkan aturan yang mengatur persaingan.
Keterputusan seperti itu secara alami melahirkan saling curiga dan
frustrasi dari kedua belah pihak