Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

ANALISIS PERSAINGAN

Disusun oleh:
- Diana Novianti ( 20200310100169 )
- Diana Ramadani ( 20200310100170 )
- Difa Nur Afifah ( 20200310100172 )

Dosen Pengampu: Rony Edward

POGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2023

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
A. Pengertian Persaingan Bisnis.............................................................................................3
B. Teori Persaingan Bisnis.....................................................................................................4
C. Unsur-Unsur Persaingan Usaha.........................................................................................5
D. Aspek dalam Persaingan Usaha.........................................................................................6
E. Posisi Bersaing..................................................................................................................7
F. Memahami distribusi pangsa pasar.................................................................................9
G. kelebihan persaingan.......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

2
PEMBAHASAN

A. Persaingan Bisnis
Dalam berbisnis,memahami persaingan menjadi salah satu risiko besar yang harus
dihadapi para pelaku bisnis. Persaingan dalam dunia bisnis menjadi hal yang pasti
akan terjadi dan tidak bisa dihindari. Tidak peduli seberapa istimewa produk atau jasa
yang dijual, pasti akan selalu ada perusahaan lain yang berada di industri serupa.
Persaingan bisnis mengacu pada persaingan antara perusahaan yang menyediakan
produk yang serupa atau perusahaan yang mempunyai target konsumen yang sama.
Seiring perkembangan zaman kegiatan bisnis khususnya perdagangan semakin
meningkat. Tidak dipungkiri persaingan dalam dunia bisnis juga ikut meningkat.
Dalam hal ini mengakibatkan pelaku bisnis harus membuat strategi-strategi yang tepat
dalam melakukan perdagangan produknya dan agar dapat memaksimalkan persaingan
untuk mendapatkan keuntungan atau laba.
Usaha dalam kehidupan sehari-hari merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang
untuk mencukupi hidupnya. Usaha didefinisikan sebagai sebuah kegiatan atau
aktivitas yang mengalokasikan sumber - sumber daya yang memiliki kendala suatu
kegiatan produksi yang menghasilkan barang dan jasa yang bisa dipasarkan kepada
konsumen agar dapat memperoleh keuntungan atau pengembalian hasil.18 Seseorang
dalam menjalankan usahanya tentu saja mengalami berbgai macam persaingan dari
para pesaingnya. Menurut Porter, persaingan adalah inti dari keberhasilan. Agar dapat
memenangkan setiap persaingan setiap pengusaha harus memiliki strategi bersaing.
Persaingan bisnis tergambar dari struktur pasar, kekuatan persaingan industri, dan
berdasarkan tingkat substitusi produk.
Analisis pesaing memungkinkan suatu organisasi menilai apakah
organisasi tersebut dapat bersaing dengan sukses di dalam suatu pasar yang
memberikan peluang-peluang keuntungan.
Dalam menilai atau mengidentifikasi kekuatan relatif pesaing-pesaing, baik pesaing
potensial yang akan muncul dan pesaing yang telah ada, para eksekutif perlu
mempertimbangkan beberapa variabel penting, yaitu: pangsa pasar, keluasan lini
produk, efektifitas distribusi, daya kompetitif harga, efektifitas advertising dan
aktivitas promosi lainnya, umur dan lokasi fasilitas perusahaan, hak paten, kualitas
karyawan, kapasitas dan produktivitas, biaya bahan baku, posisi keuangan, kualitas
produk relatif, citra perusahaan dan produk, kemampuan penelitian dan
pengembangan. Setiap variabel dari profil pesaing kemudian dibandingkan dengan
profil organisasi itu sendiri untuk mengidentifikasikan bidang-bidang yang secara
relatif mempunyai kelemahan atau kekuatan dibanding pesaing. persaingan menjadi
menu tetap bagi para pelaku bisnis. Bersaing untuk menjadi pemimpin pasar ataukah
akan mati tergilas roda kompetisi. Hal ini membuat para pelaku pasar harus
melakukan langkah- langkah inovatif dan kreatif. Sasaran kreativitas membidik
peluncuran produk dan jasa maupun dalam pelayanan terhadap para pelanggannya.
Selain itu, para pelaku pasar juga dituntut mampu membaca peluang pasar yang ada
dan segera bisa memanfaatkan peluang tersebut. Oleh karena itu, menjaga loyalitas
pelanggan dan merebut pangsa pasar menjadi hal yang sangat penting bagi pelaku

3
bisnis.Faktor eksternal juga dapat menjadi kekuatan perusahaan. Hal ini dikarenakan
lingkungan di luar kendali perusahaan, dapat mempengaruhi roda perjalanan
perusahaan dan berdampak positif manakala dikelola dengan baik. Senjata cukup
lengkap dan canggih, sumber daya manusia sudah cukup solid dan mempunyai
integritas tinggi, strategi perusahaan juga sudah cukup bagus, tetapi faktor-faktor
eksternal seperti misalnya kondisi pasar, cuaca, kekuatan pesaing tidak
diperhitungkan, maka bisa jadi kekuatan internal.

B. Teori Persaingan Bisnis


Dalam kamus manajemen terdapat 2 teori persaingan bisnis, yaitu:

1. Persaingan sehat (healthy competition)

1) Menjamin persaingan di pasar yang inheren dengan pencapaian efisiensi


ekonomi di semua bidang kegiatan usaha dan perdagangan.
2) Menjamin semua kesejahteraan konsumen serta melindungi kepentingan
konsumen.
3) Membuka peluang pasar yang seluas-luasnya dan menjaga agar tidak
terjadi konsentrasi kekuatan ekonomi pada kelompok tertentu

2. Persaingan tidak sehat (cut throat competition)


ini merupakan persaingan yang mencegah calon pesaing atau menyingkirkan
pesaing dengan cara-cara yang curang. Adapun tindakan-tindakan yang
dilakukan dalam persaingan usaha tidak sehat yaitu:
1) Monopoli adalah suatu pasar disebut monopoli apabila pasar tersebut
terdiri atas satu produsen dengan banyak pembeli dan terlindungi dari
persaingan, pasar yang bersifat monopoli umumnya menghasilkan kuantitas
produk yang lebih sedikit sehingga masyarakat membayar dengan
harga yang lebih tinggi.
2) Kartel adalah bangunan dari perusahaan yang sejenis yang secara
terbuka sepakat untuk mengatur kegiatannya.
3) Dominan Firm adalah pasar yang jumlah produsen yang banyak tidak
indentik bahwa pasar tersebut bersaing sempurna, jumlah perusahaan tidak
akan berarti apabila dalam pasar yang bersangkutan terdapat dominan
firm atau posisi dominan.
4) Penetapan harga
Bagi pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha
pesaingnya untuk menetapkan harga atas suatu barang dan jasa
atau jasa yang harus dibayar oleh konsumen atau pelanggan pada pasar
bersangkutan yang sama.

C. Unsur-Unsur Persaingan Usaha


Tiga unsur yang harus dicermati dalam persaingan bisnis adalah:
1) Pihak-pihak yang bersaing.
Manusia merupakan perilaku dan pusat pengendalian bisnis. Bagi seorang
muslim, bisnis yang dilakukan adalah dalam rangka memperoleh dan
mengembangkan harta yang dimilikinya. Harta yang diperolehnya adalah rizki
yang diberikan Allah SWT. Tugas manusia adalah berusaha sebaik-baiknya,

4
salah satunya dengan jalan bisnis. Tidak ada anggapan rizki yang diberikan
Allah akan diambil oleh pesaing. Karena Allah telah mengatur hak masing-
masing sesuai usahanya. Keyakinan ini dijadikan landasan sikap tawakal
setelah manusia berusaha sekuat tenaga. Dalam hal kerja, Islam
memerintahkan umatnya untuk berlomba - lomba dalam kebaikan. Dengan
landasan ini persaingan tidak lagi diartikan sebagai usaha mematikan pesaing
lainya, tetapi dilakukan untuk memberikan sesuatu yang terbaik dari usaha
bisnisnya.
2) Segi cara bersaing.
Berbisnis adalah bagian dari muamalah, karenanya bisnis tidak lepas dari
hukum-hukum yang mengatur muamalah. Karenanya, persaingan bebas yang
menghalalkan segala cara merupakan praktik yang harus dihilangkan karena
bertentangan dengan prinsip-prinsip muamalah islami. Dalam berbisnis setiap
orang akan berhubungan dengan pihak-pihak lain, seperti rekanan bisnis dan
pesaing bisnis.
3) Objek (barang atau jasa)
yang dipersaingkan Beberapa keunggulan yang dapat digunakan untuk
meningkatkan daya saing adalah:
a. Produk
Produk yang dipersaingkan baik barang dan jasa harus halal. Spesifikasinya
harus sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen untuk menghindari
penipuan, kualitasnya terjamin dan bersaing.
b. Harga
Bila ingin memenangkan persaingan, harga produk harus kompetitif. Dalam
hal ini, tidak diperkenankan membanting harga untuk menjatuhkan pesaing.
c. Tempat
Tempat yang digunakan harus baik, sehat, bersih dan nyaman, dan harus
dihindarkan dari hal-hal yang diharamkan seperti gambar porno, minuman
keras dan sebagainya untuk sekedar menarik pembeli.
d. Pelayanan
Pelayanan harus diberikan dengan ramah, tapi tidak boleh dengan cara yang
mendekati maksiat.

D. Aspek dalam Persaingan Usaha


Tentunya ada hal-hal yang harus diperhatikan oleh pelaku usaha dalam menganalisis
pesaing usaha. Dengan melakukan analisis, pelaku usaha dapat memahami kondisi
pasar lebih baik, mengantisipasi apa yang akan dilakukan oleh pesaing, dan
menciptakan perencanaan pemasaran yang lebih praktis. Dalam suatu persaingan
usaha, para pelaku usaha harus menekan harga untuk merebut konsumen, penekanan
harga ini tentunya akan berakibat berkurangnya keuntungan yang diperoleh. Namun
demikian hal tersebut merupakan suatu tindakan yang logis dilakukan oleh para
pelaku usaha. Tindakan seperti ini digunakan karena ingin memonopoli pangsa pasar
dengan menyingkirkan pesaing secara tidak wajar.ciri-ciri persaingan sehat:
Melindungi kepentingan dan menjamin kesejahteraan konsumen. Membuka peluang
pasar yang lebih luas dan menjaga agar tidak terjadi konsentrasi kekuatan ekonomi
pada kelompok tertentu. Menjamin persaingan di pasar yang mencapai efisiensi
ekonomi di semua bidang kegiatan usaha.Persaingan atau kompetisi terjadi di
masyarakat karena adanya kesaman untuk mencapai tujuan, tujuan yang ingin dicapai
bersifat terbatas sehingga cenderung diperebutkan.Perusahaan bersaing dengan

5
sejumlah pesaing. Tentunya para pesaing ini harus diidentifikasi, dipelajari, dan
disiasati agar para pebisnis mendapatkan informasi penting demi mempertahankan
loyalitas pelanggan produk.

Jika suatu persaingan antara para pelaku usaha sudah terjadi, maka mereka akan
berupaya mencapai tujuannya sebagai pemenang dengan saling mengungguli dalam
mendapatkan konsumen dan pangsa pasar. Berikut beberapa aspek dalam persaingan
usaha yang perlu diketahui:

1) Ancaman masuknya pendatang baru.


Adanya pemain baru dalam pasar bisa menimbulkan pengaruh yang cukup
signifikan pada usaha bisnis yang sudah berdiri sebelumnya. Dengan
bertambahnya pemain dalam pasar bisa menyebabkan perebutan konsumen.

2) Ancaman Produk Subtitusi


Walau produk subtitusi memiliki karakteristik yang berbeda, namun produk
tersebut memiliki fungsi yang serupa dengan produk yang ada. Karena produk
subtitusi dihargai lebih rendah, maka bisa mengancam penjualan produk yang
sudah ada.

3) Kekuatan tawar menawar pemasok


Pemasok juga dapat mempengaruhi harga jual karena mereka memiliki
kemampuan untuk menaaikkan harga atau mengurangi kualitas produk.
Pemasok bisa memiliki kendali tersebut jika jumlah pemasok dikit, produk
bersifat unik, dan tidak ada produk subtitusi dari produk yang disediakan
pemasok.

4) Kekuatan tawar menawar pembeli


Pembeli memiliki kekuatan juga yang dapat mempengaruhi perusahaan untuk
memotong harga, meningkatkan mutu dan pelayanan serta mengadu
perusahaan dengan kompetitor.
Persaingan bisnis memainkan peran penting dalam perekonomian bisnis.
Dengan adanya persaingan dalam berusaha dapat memacu para pengusaha
untuk saling berlomba menciptakan inovasi produk yang baru dan jauh lebih
menarik daripada sebelumnya.

E. Posisi Bersaing
Michael Porter (1994:1) mengungkapkan bahwa persaingan adalah inti dari
keberhasilan atau kegagalan perusahaan. Hal ini mengandung pengertian bahwa
kegagalan tergantung pada keberanian perusahaan untuk bersaing, tidak mungkin
keberhasilan bisa diperoleh. Persaingan menentukan ketepatan aktivitas perusahaan
yang dapat menyokong kinerjanya,seperti inovasi,budaya kohesif atau pelaksanaan
yang baik. Strategi bersaing adalah pencarian akan posisi bersaing yang
menguntungkan di dalam suatu industri, area fundamental tempat persaingan terjadi.
Strategi bersaing bertujuan untuk menegakan posisi yang menguntungkan dan dapat
dipertahankan terhadap kerkuatan-kekuatan yang menentukan persaingan industri.
Perusahaan-perusahaan yang bersaing pada pasar sasaran yang sama, pada waktu

6
tertentu mempunyai sasaran dan sumber daya yang berbeda. Sebagian perusahaan
mempunyai banyak sumber daya sedangkan yang lain tidak, sebagian merupakan
perusahaan yang sudah tua dan mapan sedangkan yang lain masih baru, dan sebagainya.
Perusahaan menempati posisi bersaing yang berbeda-beda dalam satu pasar sasaran.
Posisi bersaing yang didasarkan pada peran yang dimainkan perusahaan dalam pasar
sasaran dibagi menjadi empat (Kotler & Amstrong, 2001), yaitu:
Pemimpin pasar (Market leader). Perusahaan dalam suatu industri dengan
pangsa pasar terbesar, perusahaan ini biasanya memimpin perusahaan lain dalam
perubahan harga, pengenalan produk baru, cakupan distribusi, dan intensitas promosi.
Penantang pasar (Market challenger) Perusahaan peringkat kedua dalam suatu
industri yang sedang berjuang keras untuk meningkatkan pangsa pasarnya.
Pengikut pasar (Market follower). Perusahaan peringkat kedua dalam suatu industri yang
ingin mempertahankan pangsa pasarnya tanpa mengganggu keseimbangan.

Analisis Posisi Bersaing Eksis atau tidaknya suatu usaha sangat ditentukan oleh posisi
bersaing usaha tersebut dalam pasar. Semakin kuat posisi bersaing semakin tinggi pula
kinerja usaha dalam indutri tersebut. Faktor–faktor yang diduga mempengaruhi posisi
bersaing adalah kemampuan inovasi produk, srategi usaha pada kualitas, respon terhadap
perubahan, keunggulan harga, loyalitas konsumen, status usaha, keanggotaan koperasi,
keunggulan tenaga pemasaran dan peranan pedagang perantara.
Hasil estimasi membuktikan bahwa variabel utama yang berpengaruh
secara signifikan terhadap posisi bersaing adalah kemampuan inovasi (INOVASI), fokus
stretegi kualitas (KUALITAS), loyalitas konsumen (LOYALITAS), respon terhadap
perubahan (RESPON) dan keunggulan tenaga pemasaran (SDM) dengan nilai signifikansi
dibawah 5%. Sedangkan varibel lainnya seperti, keunggulan harga (Harga), keanggotaan
koperasi (KOPERASI), berbadan hukum (BHUKUM) dan pedagang perantara
(PERANTARA) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap posisi bersaing industri
sepatu.
Seluruh koefisien variabel yang berpengaruh terhadap posisi bersaing memiliki tanda
positif yang berarti bahwa semakin tinggi kemampuan inovasi, fokus strategi usaha,
loyalitas konsumen, respon terhadap perubahan dan keunggulan tenaga pemasaran akan
semakin kuat juga posisi bersaingnya.
Sedangkan tidak signifikannya variabel harga menunjukan bahwa harga
tidak dapat dijadikan tumpuan keunggulan bersaing industri. Demikian juga mengenai
keanggotaan koperasi, ternyata tidak mempunyai peran berarti bagi terciptanya posisi
bersaing yang kuat. Hal ini tidaklah mengherankan karena industri sepatu di Mojokerto
sebagian besar bukan merupakan anggota koperasi. Sama halnya dengan status usaha
yang berbadan hukum maupun tidak serta pemanfaatan pedagang perantara bukan hal
yang mempengaruhi kuatnya posisi bersaing. Akan tetapi keempat variabel yang tidak
berpengaruh tersebut tidak dapat dihilangkan dari model karena secara bersama- sama
seluruh variabel independen yang dimasukan mempengaruhi posisi bersaing seperti yang
ditunjukan oleh nilai statistik F yang signifikan.
Untuk menganalisis keunggulan kompetitif. Karakteristik yang dianalisis
adalah kondisi input (factor conditions); kondisi permintaan (demand conditions); industri
pendukung dan terkait (related and supporting industries) serta persaingan, struktur, dan
strategi perusahaan (firms strategy, structure, and rivalry). Keempat atribut tersebut

7
didukung oleh peranan kesempatan dan peranan pemerintah dalam meningkatkan
dayasaing industri nasional.
Perelung pasar (Market nicher). Perusahaan dalam suatu industri yang melayani
segmen kecil yang dilupakan atau diabaikan perusahaan.Strategi bersaing dapat
diartikan sebagai cara untuk menarik perhatian konsumen dan dalam pelaksanaannya
perusahaan dihadapkan pada situasi dan lingkungan pasar yang spesifik, yang
memerlukan berbagai variasi (Limakrisna & Purba, 2017:59). Unsur strategi persaingan
dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: (Rangkuti, 2017:102).
Segmentasi pasar
Tindakan mengidentifikasikan dan membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara
terpisah.
Targetting
Tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki.
Positioning
Penetapan posisi pasar yang bertujuan untuk membangun dan mengkomunikasikan
keunggulan bersaing produk yang ada di pasar ke dalam benak konsumen.

F. Memahami distribusi pangsa pasar


Pangsa pasar mampu menjelaskan kegiatan penjualan pada perusahaan mengenai
besarannya penjualan di pasar. Perusahaan yang meningkatkan pangsa pasar berarti
memperluas distribusi produk kepada konsumen dan dapat meningkatkan penjualan untuk
menghasilkan laba.
Saluran distribusi menghubungkan pemasok dan produsen dengan pengguna akhir
(pelanggan) dari produk atau jasa. Saluran distribusi yang efektif dan efisien akan
memberikan keunggulan strategis yang penting bagi para anggota organisasi atas
saluransaluran pesaingnya. Manfaat dari suatu perusahaan yang menggunakan saluran
distribusi sebagai perantara adalah karena keterbatasan sumber daya finansial dalam
rnenjalankan pemasaran secara langsung, untuk mempertinggi pangsa pasar, serta
mendapatkan tingkat pengembalian investasi terhadap bisnis utama (Kotler, 2012)
Pemilihan strategi dari berbagai alternatif strategi distribusi yang ada tentu saja dengan
mempertimbangkan berbagai hal seperti jenis dan sifat produknya, konsumen yang dituju,
jarak pengangkutan dari produsen ke konsumen, biaya distribusi, dan sebagainya. Dalam
suatu persaingan usaha, para pelaku usaha harus menekan harga untuk merebut
konsumen, penekanan harga ini tentunya akan berakibat berkurangnya keuntungan yang
diperoleh. Namun demikian hal tersebut merupakan suatu tindakan yang logis dilakukan
oleh para pelaku usaha. Tindakan seperti ini digunakan karena ingin memonopoli pangsa
pasar dengan menyingkirkan pesaing secara tidak wajar.ciri-ciri persaingan sehat:
Melindungi kepentingan dan menjamin kesejahteraan konsumen. Membuka peluang
pasar yang lebih luas dan menjaga agar tidak terjadi konsentrasi kekuatan ekonomi pada
kelompok tertentu. Menjamin persaingan di pasar yang mencapai efisiensi ekonomi di
semua bidang kegiatan usaha.Persaingan atau kompetisi terjadi di masyarakat karena
adanya kesaman untuk mencapai tujuan, tujuan yang ingin dicapai bersifat terbatas
sehingga cenderung diperebutkan.Perusahaan bersaing dengan sejumlah pesaing.
Tentunya para pesaing ini harus diidentifikasi, dipelajari, dan disiasati agar para pebisnis
mendapatkan informasi penting demi mempertahankan loyalitas pelanggan produk.

Jika suatu persaingan antara para pelaku usaha sudah terjadi, maka mereka akan berupaya
mencapai tujuannya sebagai pemenang dengan saling mengungguli dalam mendapatkan

8
konsumen dan pangsa pasar. Pangsa pasar sangat erat kaitannya dengan kemungkinannya
perusahaan memperoleh keuntungan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pangsa
pasar dan profitabilitas saling berkaitan. Jika pangsa pasar naik, maka kemungkinan
memperoleh keuntungan juga naik.pangsa pasar adalah jumlah produk yang diminta atau
laku terjual dari perusahaan dibandingkan dengan jumlah seluruh permintaan di pasar.
Dalam prakteknya, pangsa pasar dapat dilihat dari wilayah geografis, tipe pelanggan,
teknologi yang digunakan, dan sebagainya. Untuk strateginya sendiri, perusahaan dapat
berusaha mengejar target persentase setinggi mungin sehingga mampu mengalahkan
pangsa pasar milik kompetitor. Atau bisa juga perusahaan mencipatakan pasar baru yang
berpotensi besar dan dapat dikuasai sendiri.
Seperti yang kita ketahui bahwa distribusi itu menyalurkan dari tangan satu ketangan
yang lain menyalurkan barang atau jasa. Cara-cara yang dapat dilakukan untuk
mendistribusikan barang atau jasa.
- Menentukan lokasi wilayah
Menentukan lokasi wilayah sangat penting dalam menentukan pendistribusian
yaitu dengan cara melakukan pembagian area hal ini dapat dilakukan sesuai
dengan target yang dituju. Jika kita sudah punya perencanaan untuk pembagian
area hal tersebut menjadi pertama yang dapat kita lakukan untuk menjajaki dan
mengukur prospek pemasaran didaerah atau wilayah.
- Menentukan jenis distributor
Penentuan jenis distributor yang digunakan produsen biasanya ditentukan oleh
jenis produk dan jasa yang dibuat oleh produsen sesuai dengan perekonomian dan
karakter masyarakat. Contoh dalam hal ini: agen dan supplier.
- Melakukan pemasaran dan promosi yang baik
Menjalin hubungan yang baik dengan konsumen dapat menjadi sinergis yang
sangat kuat. Pemasaran yang baik dapat diterapkan dengan mengikuti trend-trend
terkini yang sedang naik daun ditangan masyarakat. Saat ini sosial media menjadi
salah satu tempat dalam melakukan pemasaran dan promosi yang paling
berpengaruh dikhalayak masyarakat. Maka dari itu kita dapat memanfaatkan dan
menggunakan dengan bijak sosial media agar pemasaran yang dapat kita lakukan
terus tumbuh dan berkembang. Contohnya: google ads, instagram ads, facebook
ads serta kita dapat melakukan promosi dengan cara mulut kemulut.
- Pelaksanaan distribusi
Setelah 3 tahapan tersebut kita lakukan kita dapat melakukan distribusi yang
dilakukan sesuai dengan pemetaan-pemetaan yang sudah kita tentukan.
- Monitoring dan evaluasi
Evaluasi menjadi hal yang sangat penting selama dalam pendistribusian dengan
cara melakukan evaluasi secara berkala disini kita dapat melakukan daerah mana
saja yang kemajuan disrtibusinya lancar, kita dapat melakukan perhatian khusus
kepada daerah tersebut. Jika monitoring dan evaluasi dilakukan secara rutin maka
kita dapat menemukan daerah mana yang sukses dan gagal.

G. kelebihan persaingan
keuntungan yg diterima dalam skala normal, dan dana akan meningkat
Mampu melakukan inovasi dengan baik karena tuntutan pasar
Mendorong efisiensi pangsa pasar untuk berlomba-lomba untuk meningkatkan mutu produk yang
akan dipasarkan

9
Produsen bisa memproduksi barang sesuai dengan kemampuan perusahaan tanpa khawatir terjadi
penurunan harga. Dalam memproduksi barang tersebut, produsen berusaha mencapai kondisi
yang akan menghasilkan laba maksimum.
Dalam jangka panjang akan terjadi efisiensi produksi. 
Kebebasan bertindak dan memilih
Tidak ada hambatan dalam mobilitas sumber-sumber ekonomi dari satu usaha ke usaha yang lain
atau dari lokasi yang satu ke lokasi yang lain.
Peusahaan akan menambah skala produksi dan merangsang adanya perluasan kapasitas produksi
Harga terbentuk melalui mekanisme harga
Dalam jangka panjang akan menguntungkan konsumen

Bagi perusahaan kepuasan pelanggan merupakan tujuan dan sarana pemasaran. Perusahaan harus
lebih baik lagi memperhatikan tingkat kepuasan pelanggannya. Karena apabila perusahaan tidak
memperhatikan tingkat kepuasan pelanggan, pelanggan akan menyebarkan berita buruk tentang
perusahaan tersebut karena tidak memberikan pelayanan yang baik terhadap pelanggan
Dalam menjalankan sebuah usaha tentu ada sebuah permasalahan yang mengganggu jalannya
usaha tersebut baik dari segi internal maupun eksternal usaha itu sendiri. Oleh sebab itu setiap
perusahaan diharuskan memikirkan dan menentukan strategi apa yang akan dijalankan untuk
menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin kompleks ini agar usaha yang mereka jalankan
selama ini tidak mengalami kerugian yang menyebabkan kemunduran pada usaha tersebut.
Penerapan strategi bisnis ini tentu tidak semudah yang dibayangkan karena memang dalam
menjalankan sebuah usaha tidak hanya beorientasi pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan
konsumen melainkan juga untuk lebih mempertimbangkan apa-apa yang sudah dilakukan dan
dapat mengevaluasi kinerja selama ini. Strategi yang umum digunakan dalam penentuan
kebijakan strategi pemasaran adalah SWOT atau biasa disebut Strength (Kekuatan), Weakness
(Kelemahan), Opportunity (Peluang), serta Threats (Ancaman).

analisis yang membantu perusahaan dalam mencari dan mengetahui apa saja yang menjadi
keunggulan perusahaan sehingga bisa menjadikan perusahaan tetap dapat bersaing dengan para
pesaing perusahaan dibidang yang sama. Tujuan analisis ini adalah untuk membantu perusahaan
dalam merumuskan strategi-strategi apa yang nantinya bisa memperkokoh posisi perusahaan
berkat adanya keunggulan tersebut dan sebagai alat dalam mengukur apakah menejemen
perusahaan sudah bekerja secara tepat.

Manfaat Positif Adanya Persaingan Usaha Bagi Konsumen


Perusahaan akan memperbaiki produk mereka, memberikan keunggulan, pelayanan, dan harga
yang sangat bersahabat dengan konsumen. Konsumen juga dimanjakan dengan pelayanan
perusahaan yang menjual produk karena mereka akan terus berusaha menjaga pelanggan
loyal.Setidaknya, terdapat dua manfaat persaingan usaha agar menjadi sehat. Pertama dari sisi
hukum, yakni dengan menjalankan bisnis yang benar dan tidak melanggar peraturan. Kedua, dari
sisi ekonomi adanya pemerataan pendapatan dan tercipta iklim usaha yang baik. adanya pesaing
adalah meningkatnya kreatifitas dalam usaha. Setiap pihak akan cenderung melakukan inovasi-
inovasi demi memberikan daya tarik terhadap produk yang sedang mereka tawarkan. Ini tentunya
menjadi sebuah poin positif dari adanya pesaing (persaingan) Mengetahui kelemahan atau
kekurangan dibanding para kompetitor juga akan sangat membantu untuk menemukan di mana
saja produk kompetitor tersebut dapat menjadi ancaman bagi brand terkait dan menjadi tahu apa
yang perlu dikembangkan berikutnya agar produknya dapat lebih dipilih dibanding milik para
pesaing.

10
DAFTAR PUSTAKA

Marista, D. (2018). Analisis Persaingan Usaha di Pasar Kenali Kecamatan Belalau


Kabupaten Lampung Barat Ditinjau dari Perspektif Etika Bisnis Islam (Doctoral dissertation,
UIN Raden Intan Lampung).
Khurriyatuzzahroh, S. (2016). Analisis Persaingan Bisnis Pedagang Pasar Ditinjau Dari
Etika Bisnis Islam (Studi Kasus Di Pasar Juwana Baru Pasca Kebakaran) (Doctoral
dissertation, STAIN Kudus).
Sholihah, F. D. (2019). Analisis Persaingan Usaha Antara Warung Kopi Modern Versus
Warung Kopi Tradisional Di Kabupaten Tulungagung.
Pasaribu, F., & Astuty, W. (2018). STRATEGI PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI, DAN
PROMOSI DALAM MENINGKATKAN PANGSA PASAR INDUSTRI KECIL
PENGOLAHAN IKAN. Kumpulan Penelitian dan Pengabdian Dosen, 1(1). Aryani, R. N.,
Rustini, N. M., & Sari, T. (2020). Analisis Posisi Bersaing dan Strategi Bauran Pemasaran
untuk Meningkatkan Jumlah Kunjungan Pada Handara Golf and Resort di Bedugul
Bali. WACANA EKONOMI (Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi), 19(2), 91-97.
Fitanto, B. (2009). Analisis omset dan posisi bersaing pada klaster usaha kecil menengah
(UKM) sepatu Kota Mojokerto. Journal of Indonesian Applied Economics, 3(1).
Solihin, U. (2014). Analisis strategi pemasaran dalam menghadapi persaingan usaha pada
perusahaan kain dan sarung tenun ikat cap sinar barokah kediri. Jurnal cendekia, 12(3).
Lubis, A. N. (2004). Strategi Pemasaran dalam persaingan bisnis.

11

Anda mungkin juga menyukai