Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERSAINGAN DI TINGKAT MAKRO DAN ANALISIS KEKUATAN


KOMPETITIF

DISUSUN OLEH

NUUR ALYA MUSLIMAH H 02220200235

MUH ASWAD BAHARUDDIN 02220190441

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI MANAJEMEN

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2023

KATA PENGANTAR

i
[Type here] [Type here] [Type here]

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat
dan limpahan rahmat-Nya-lah maka kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu.
Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judul
"Persaingan di Tingkat Makro dan Analisis Kekuatan Kompetitif", yang menurut
kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita guna menyusun strategi
internasional suatu perusahaan.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan
memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan
yang kami buat kurang tepat.
Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima
kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan
manfaat.

DAFTAR ISI

1
[Type here] [Type here] [Type here]

SAMPUL ..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ..................................................................................................ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................

A. Latar Belakang ....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..............................................................................................2

C. Tujuan .................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN/ISI .........................................................................................

A. Strategi untuk memasuki Pasar persaingan persaingan ditingkat Makro..... 3

B. Strategi mencapai keunggulan bersaing dalam usah........................................ 5

C. Analisis Kekuatan Kompetitif............................................................................. 6

D.Dampak Persaingan Usaha..................................................................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .........................................................................................................9

B. Saran ...................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................10

1
[Type here] [Type here] [Type here]

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini perusahaan dihadapkan pada keharusan untuk
berhadapan dengan sejumlah ketentuan baru. Perusahaan dituntut cepat
tanggap terhadap persaingan dan perubahan pasar. Upaya menjadi terunggul
dalam industri melalui peningkatan kompetensi menjadi yang tidak dapat
kalahkan bila masih ingin tetap eksis. Manajer dituntut untuk dapat memilih
dan memilah berbagai konsepsi strategi yang ditawarkan. Memilih atau
membangun strategi yang tepat bagi perusahaan pada suatu periode waktu
menjadi kata kunci yang harus dilakukan oleh manajer.

Globalisasi ekonomi dan sistem pasar bebas dunia menempatkan Indonesia


bagian dari sistem tersebut. Pada kompetisi tingkat ASEAN saja, kita dituntut
benar-benar siap, apalagi menghadapi persaingan dunia. Indonesia dengan
jumlah penduduk lebih dari 200 juta orang akan merupakan pangsa pasar yang
potensia

Perusahaan-perusahaan Indonesia dituntut mampu bersaing secara


profesional pada skala dunia (global) supaya dapat tetap survive dan bahkan
berkembang. Kotter (1992) mengingatkan bahwa globalisasi pasar dan
kompetisi menciptakan suatu perubahan yang sangat besar. Strategi yang
tepat harus diaplikasi untuk meraih keberhasilan melalui pemanfaatkan
peluang-peluang yang ada pada lingkungan bisnis yang bergerak cepat dan
semakin kompetitif.

Persaingan berasal dari bahasa inggris yaitu (competition) yang artinya


persaingan itu sendiri atau kegiatan bersaing, pertandingan, kompetisi.
Sedangkan dalam kamus manajemen, persaingan adalah usaha dari dua pihak
atau lebih perusahaan yang masing-masing bergiat memperoleh pesanan
dengan menawarkan harga atau syarat yang paling menguntungkan.
Persaingan ini terdiri dari beberapa bentuk termasuk pemotongan harga, iklan
dan promosi penjualan, variasi kualitas, kemasan, desain dan segmentasi
pasar.

Kemudian kata usaha dalam kamus manajemen yaitu kegiatan yang


dilakukan secara terorganisasi dan terarah untuk mencapai sasaran yang sudah
1
[Type here] [Type here] [Type here]

ditentukan secara tetap, baik yang dilakukan secara individu maupun


kelompok.

Persaingan yang wajar dengan mematuhi aturan main tertentu disebut


persaingan sehat dan memberi dampak positif bagi pihak-pihak yang bersaing,
yaitu adanya motivasi untuk lebih baik. Namun jika persaingan sudah tidak
sehat, maka persaingan akan memberi dampak buruk bagi kedua belah pihak

Perdagangan (trade) adalah pertukaran sukarela terhadap barang, jasa,


aset, atau uang antara satu orang atau organisasi dengan yang lain. Oleh
karena itu sifatnya sukarela, kedua pihak dari transaksi tersebut harus
meyakini bahwa mereka mendapatkan keuntungan dari pertukaran tersebut
atau mereka tidak akan melakukannya.Perdagangan Internasional
(Internasional trade) adalah perdagangan antarpenduduk dari dua negara.
Penduduk tersebut dapat berupa individu, perusahaan, organisasi nirlaba,
atau bentuk-bentuk asosiasi lainnya.

Satu-satunya masalah terbesar dalam perencanaan internasional adalah


kurangnya informasi kompetitif yang efisien dan baik. Masih banyak
perusahaan yang tidak memiliki pendekatan yang terorganisasi terhadap
penilaian persaingan global yang bagaimana bisa mencapai keunggulan
bersaing dalam usaha .

B. Rumusan Masalah
 Bagaimana Strategi untuk memasuki pasar persaingan ditingkat Makro
 Bagaimana strategi mencapai keunggulan bersaing dalam usaha
 Bagaimana cara menganalisis kekuatan kompetitif
 Dampak persaingan Usaha

C. Tujuan
Untuk memberikan informasi dan pengetahuan tentang strategi memasuki
pasar pesaing untuk mencapai keunggulan serta bagaimana cara
menganalisis kekuatan kompetitif dan mengetahui dampak positif dan
negatif dari persaingan usaha

1
[Type here] [Type here] [Type here]

BAB II
PEMBAHASAN

A. Strategi untuk memasuki Pasar persaingan persaingan ditingkat Makro

Persaingan tingkat Nasional (Makro) adalah kemampuan para produsen


sebuah bangsa untuk bersaing dan sukser di pasar-pasar dunia dan dengan
impor di pasar-pasar domestik mereka sendiri

Dalam perdagangan atau dunia bisnis secara internasional perlu adanya


cara untuk memilih dalam memasuki pasar persaingan ditingkat makro
maka dengan adanya strategi untuk masuk dalam persaingan secara
kompetitif.

a.) Cara pemilihan dalam memasuki pasar persaingan ditingkat makro :

Cara pemilihan dalam memasuki pasar persaingan ditingkat makro :

1. Pertahankan (satu negara) barang nasional basis produksi dan ekspor ke


pasar luar negeri, baik menggunakan saluran distribusi ke depan
perusahaan yang dimiliki atau dikendalikan asing.
2. Lisensi asing untuk menggunakan teknologi perusahaan guna memproduksi
dan mendistribusikan produk-produk perusahaan.
3. Menggunakan strategi waralaba.
4. Ikuti strategi yang di pakai oleh banyak negara, berbagai pendekatan
strategis perusahaan (mungkin sedikit, mungkin banyak) dari negara ke
negara sesuai dengan kondisi lokal dan berbeda selera dan preferensi
pembeli.
5. Ikuti strategi global, dengan menggunakan pendekatan dasarnya strategi
yang sama kompetitif di semua pasar negara di mana perusahaan memiliki
suatu kehadiran.

1
[Type here] [Type here] [Type here]

6. Gunakan aliansi strategis atau usaha patungan dengan perusahaan asing


sebagai kendaraan utama memasuki pasar luar negeri.

Ada beberapa strategi dasar bagi perusahaan untuk memasuki pasar


luar negeri:

1.  Export Strategy

Mempertahankan produksi berbasis nasional dan mengekspor barang-


barang ke pasar luar negeri dengan menggunakan jalur pengawasan
distribusi. Dengan memakai pabrik dalam negeri (domestik) sebagai
suatu basis produksi untuk mengekspor barang-barang keluar negeri
adalah suatu strategi yang terbaik untuk mengejar penjualan
internasional.

2. Licensing Strategy

Strategi ini dilakukan jika perusahaan mempunyai kemampuan secara


teknis tetapi tidak mempunyai kemampuan secara internasional untuk
memasuki pasar luar negeri dan adanya keinginan untuk menghindari
risiko pada saat mengirimkan atau memasukkan sumberdaya ke pasar
yang mana tidak lazim, kondisi politik yang mudah berubah dan
ketidakstabilan ekonomi

3. Franchising Strategy

Strategi ini dilakukan oleh perusahaan jasa dan retail yang melakukan
ekspansi global. Keuntungan strategi ini antara lain franchises
membawa serta biaya-biaya dan risiko dalam menetapkan
lokasi/tempat aktivitasnya dan juga franchisor hanya melakukan
pengeluaran untuk rekruitmen sumberdaya manusia, pelatihan.
Kerugiannya adalah bahwa franchisor harus selalu menjaga kualitas
dari produk tersebut.

1
[Type here] [Type here] [Type here]

B. Strategi mencapai keunggulan bersaing dalam usaha


Strategi adalah suatu rencana aksi yang menyelaraskan sumber-sumber
dan komitmen organisasi untuk mencapai kinerja unggul. Keunggulan
bersaing/kompetitip adalah suatu manfaat yang ada ketika suatu
perusahaan mempunyai dan menghasilkan suatu produk atau jasa yang
dilihat dari pasar targetnya lebih baik dibandingkan dengan para
kompetitor terdekat.

Untuk mencapai keunggulan bersaing, seorang pengusaha harus mampu


mengenali berbagai unsur dasar untuk mencapai keunggulan bersaing ,
yakni sebagai berikut.

1) Harga atau nilai


Seorang pengusaha harus mampu menghasilkan produk dan atau jasa
rendah biaya, sehingga strategi dalam menetapkan harga tidak terlalu
tinggi dibandingkan dengan produk atau jasa para pesaing. Jika mampu
dapat juga ditambahkan bahwa produk atau jasa memiliki nilai lebih
dibandingkan dengan pesaing.
2) Menyenangkan konsumen
Keunggulan kedua yang harus diupayakan agar produk atau jasa dapat
bersaing dengan kompetitor adalah diupayakan agar produk atau jasa
dapat menyenangkan konsumen.
3) Pengalaman konsumen
Pengalaman baik atau buruk yang kita sampaikan dan yang dialami oleh
seorang konsumen, umumnya akan menjadi catatan penting. Untuk itu,
berikanlah pengalaman yang paling menyenangkan atau memuaskan
bagi para pemangku kepentingan, lebih-lebih bagi para konsumen
pelanggan.
4) Atribut produk yang dapat dicatat
Keunggulan berikut yang harus dicapai oleh seorang pengusaha adalah
seluruh atribut produk atau jasa yang melekat di dalamnya harus dicatat.
Manfaat dari catatan atribut produk atau jasa adalah agar produk atau
jasa dapat ditingkatkan dari atribut yang sudah ada sebelumnya.

1
[Type here] [Type here] [Type here]

C. Analisis Kekuatan Kompetitif

Satu-satunya masalah terbesar dalam perencanaan internasional


adalah kurangnya informasi kompetitif yang efisien dan baik.
Masih banyak perusahaan yang tidak memiliki pendekatan yang
terorganisasi terhadap penilaian persaingan global. Apa pun yang
dilakukan tersebar di antara berbagai bagian dari perusahaan
itu

-Analisis pesaing

a. Sumber-sumber informasi

Terdapat 5 sumber informasi utama mengenai kekuatan,


kelemahan, dan ancaman dari pesaing suatu perusahaan:

1. Di dalam Perusahaan

Wakil-wakil penjualan dari suatu perusahaan adalah sumber yang


terbaik untuk jenis informasi ini. Para pustakawan, apabila
perusahaan memilikinya, juga dapat menyediakan input bagi CIS.
Sumber lainnya adalah orang-orang di bagian R&D dan teknis,
yang ketika menghadiri pertemuan-pertemuan profesional atau
membaca jurnal- jurnal profesional mereka, sering kali
mengetahui perkembangan sebelum hal tersebut menjadi
pengetahuan umum.

2. Bahan-bahan publikasi, termasuk Basis Data Komputer

Selain jurnal-jurnal teknis, terdapat jenis-jenis lain dari


bahan publikasi yang menyediakan informasi berharga. Basis data
seperti Compuserve, Dialog, Dow Jones News/Retrieval, Lexis-
Nexis, dan NewsNet memungkinkan para analisis untuk
memperoleh intelijen dasar mengenai penjualan, pendapatan,
laba, pasar, dan data-data lainnya yang diperlukan untuk
menyiapkan profil yang rinci dari para pesaing.

1
[Type here] [Type here] [Type here]

3. Para Pemasok / Pelanggan

Perusahaan sering kali memberitahukan sebelumnya kepada para


pelanggannya mengenai produk-produk baru untuk menjaga agar
mereka tidak membeli dari tempat lain. Tetapi, sering kali
pelanggan meneruskan informasi ini kepada pesaing.

4. Karyawan Pesaing

Para karyawan pesaing, baik yang sekarang masih bekerja


ataupun yang pernah bekerja di situ, dapat memberikan
informasi. Orang- orang yang berpengalaman dari bagian
hubungan antar manusia memberikan perhatian khusus kepada
para pelamar baru, terutama lulusan baru, yang menyatakan
bahwa mereka telah magang bekerja. Mereka secara tidak sengaja
atau tidak sadar mengungkapkan informasi rahasia. Perusahaan-
perusahaan juga membajak karyawan pesaingnya, dan
perusahaan yang nakal bahkan mengiklankan dan melakukan
wawancara untuk lowongan pekerjaan yang sebenarnya tidak ada
hanya untuk memperoleh informasi dari karyawan pesaing.

5. Observasi Langsung atau Menganalisis Bukti-bukti Fisik


mengenai Aktivitas Pesaing Perusahaan Sumber-sumber
tersebut dapat sangat membantu di negara-negara
berkembang, yang biasanya kurang memiliki informasi yang
diterbitkan

1
[Type here] [Type here] [Type here]

D. Dampak Persaingan Usaha

Pada bagian berikut ini dampak persaingan dapat dibedakan menjadi dua
aspek, yaitu aspek positif dan aspek negatif persaingan.

a. Aspek positif persaingan

Secara garis besar, persaingan bisa membawa aspek positif apabila dilihat
dari dua perspektif: non ekonomi dan ekonomi.

1) Perspektif nonekonomi

Selama ini memang orang banyak mengajukan argumentasi ekonomi


(efisiensi) untuk menyetujui keberadaan persaingan. Namun dilihat dari
perspektif nonekonomi akan didapati pula bahwa kondisi persaingan
ternyata juga membawa aspek positif.

Dari sisi politik, Scherer mencatat bahwa ada tiga alasan untuk
mendukung persaingan dalam bidang usaha.

-Pertama, dalam kondisi penjual atau pembeli terstruktur secara atomistik


(masing-masing berdiri sendiri sebagai unit-unit terkecil dan independen)
yang ada dalam persaingan, kekuasaan ekonomi atau yang didukung
faktor ekonomi menjadi tersebar dan terdesentralisasikan. Dengan
demikian pembagian sumber daya alam dan pemerataan pendapatan
akan terjadi secara mekanik, terlepas sama sekali dari campur tangan
kekuasaan pemerintah maupun pihak swasta yang memegang kekuasaan.
Gagasan melepaskan aktivitas sipil (termasuk aktivitas ekonomi) dari
campur tangan penguasa (khususnya pemerintah) ini sejalan dengan
ideologi liberal yang mewarnai sistem pemerintahan negara-negara Barat.

-Kedua, berkaitan erat dengan hal di atas, sistem ekonomi pasar yang
kompetitif akan bisa menyelesaikan persoalan-persoalan ekonomi secara
impersonal, bukan melalui personal pengusaha maupun birokrat. Dalam
kondisi persaingan, jika seorang warga masyarakat terpuruk dalam bidang
usahanya, ia tidak akan merasa sakit karena ia jatuh bukan karena
kekuasaan orang tertentu, melainkan karena suatu proses yang
mekanistik (permintaan-penawaaran).

1
[Type here] [Type here] [Type here]

-Ketiga, kondisi persaingan juga berkaitan erat dengan kebebasan


manusia untuk mendapatkan kesempatan yang sama di dalam berusaha.
Dalam kondisi persaingan pada dasarnya setiap orang akan mempunyai
kesempatan yang sama untuk berusaha dan dengan hak setiap manusia
untuk mengembangkan diri menjadi terjamin.

2) Perspektif ekonomi

Dari sudut pandang ekonomi, argumentasi sentral untuk mendukung


persaingan berkisar di seputar masalah efisiensi. Di samping itu, dalam
konteks pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan, persaingan juga
membawa implikasi positif, diantaranya:

a) Persaingan merupakan sarana untuk melindungi para pelaku ekonomi


terhadap eksploitasi dan penyalahgunaan. Kondisi persaingan
menyebabkan kekuatan ekonomi para pelaku ekonomi tidak terpusat
pada tangan tertentu. Dalam kondisi tanpa persaingan, kekuatan ekonomi
akan tersentralisasikan pada beberapa pihak saja.

Kekuatan ini pada tahap berikutnya akan

menyebabkan kesenjangan besar pada posisi tawarmenawar, serta pada


akhirnya membuka peluang bagi penyalahgunaan dan eksploitasi
kelompok ekonomi tertentu.

b) Persaingan mendorong alokasi dan realokasi sumber-sumber daya


ekonomi sesuai dengan keinginan konsumen. Karena ditentukan oleh
permintaan, perilaku para penjual dalam kondisi persaingan akan
cenderung mengikuti pergerakan permintaan para pembeli. Yakni suatu
perusahaan akan meninggalkan bidang usaha yang tidak memiliki tingkat
permintaan yang tinggi, artinya pembeli akan menentukan produk apa
dan produk bagaimana yang mereka sukai dan penjual akan bisa
mengefisiensikan alokasi sumber daya dan proses produksi seraya
berharap bahwa produk mereka akan mudah terserap oleh permintaan
pembeli.

1
[Type here] [Type here] [Type here]

c) Persaingan bisa menjadi kekuatan untuk mendorong penggunaan


sumber daya ekonomi dan metode pemnafaatannya secara efisien. Dalam
hal perusahaan bersaing secara bebas maka mereka akan cenderung
menggunakan sumber daya yang ada secara efisien. Jika tidak demikian
resiko yang dihadapi oleh perusahaan adalah munculnya biaya yang
berlebihan yang pada gilirannya akan menyingkirkan dia dari pasar.

d) Persaingan bisa merangsang mutu produk, pelayanan, proses produksi,


dan tekhnologi. Dalam kondisi persaingan setiap pesaing akan mengurangi
biaya produksi serta memperbesar pangsa pasar.

b. Aspek Negatif Persaingan

Meskipun secara umum dapat dikatakan bahwa aspek positifnya lebih


menonjol, kondisi persaingan dalam beberapa hal juga memiliki aspek–
aspek negatif. Aspek negatif yang dikemukakan oleh Anderson sebagai
berikut:

1) Sistem persaingan memerlukan biaya dan kesulitankesulitan tertentu


yang tidak didapati dalam sistem monopoli. Dalam keadaan persaingan,
pihak penjual dan pembeli secara relatif akan memiliki kebebasan untuk
mendapatkan keuntungan ekonomi. Mereka masing-masing akan
memiliki posisi tawar-menawar yang tidak terlalu jauh berbeda, sehingga
konsekuensi logisnya adalah bahwa akan ada waktu yang lebih lama dan
upaya yang lebih keras dari masing-masing pihak untuk mencapai
kesepakatan. Biaya yang harus dibayar untuk hal ini adalah biaya
kontraktual yang tidak perlu ada seandainya para pihak tidak bebas
bernegosiasi.

2) Persaingan bisa mencegah koordinasi yang diperlukan dalam industri


tertentu. Salah satu sisi negatif dari persaingan adalah bahwa persaingan
bisa mencegah koordinasi fasilitas tekhnis dalam bidang usaha tertentu
yang dalam lingkup luas sebenarnya diperlukan demi efisiensi. Misal,
pengguna produk suatu perusahaan tertentu menjadi kesulitan untuk
menghubungi pengguna telepon produk perusahaan lain, apabila kedua
perusahaan tersebut saling bermusuhan.

1
[Type here] [Type here] [Type here]

3) Persaingan apabila dilakukan oleh pelaku ekonomi yng tidak jujur, bisa
bertentangan dengan kepentingan publik. Resiko ekstrem dari persaingan
adalah kemungkinan ditempuhnya praktik-praktik curang, karena
persaingna dianggap sebagai kesempatan untuk menyingkirkan pesaing
dengan cara apapun.

1
[Type here] [Type here] [Type here]

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Persaingan tingkat Nasional (Makro) adalah kemampuan para produsen
sebuah bangsa untuk bersaing dan sukser di pasar-pasar dunia dan
dengan impor di pasar-pasar domestik mereka sendiri

Dalam perdagangan atau dunia bisnis secara internasional perlu adanya


cara untuk memilih dalam memasuki pasar persaingan ditingkat makro
maka dengan adanya strategi untuk masuk dalam persaingan secara
kompetitif.

Ada beberapa strategi dasar bagi perusahaan untuk memasuki pasar

luar negeri yaitu Export Strategy,Licensing Strategy dan Franchising


Strategy

Strategi adalah suatu rencana aksi yang menyelaraskan sumber-sumber


dan komitmen organisasi untuk mencapai kinerja unggul. Keunggulan
bersaing/kompetitip adalah suatu manfaat yang ada ketika suatu
perusahaan mempunyai dan menghasilkan suatu produk atau jasa yang
dilihat dari pasar targetnya lebih baik dibandingkan dengan para
kompetitor terdekat.

B. Saran
Dengan hasil kesimpulan tadi, penulis memberikan saran agar perusahaan mampu
bertahan / bersaing dengan para pesaing melalui strategi keunggulan kompetitif

1
[Type here] [Type here] [Type here]

DAFTAR PUSTAKA
- Ball. Donal A., Mcculloch H. Wendell. 2014. Bisnis Internasional. Buku 2 Jakarta :
Salemba Empat
- http://viaoctaviani.blogspot.com/2011/12/manajemen-strategi-internasional.html

- https://www.scribd.com/doc/23027820/Manajemen-Strategis-International
- http://iamluckyone.blogspot.com/2011/03/makalah-manajemen-
strategis.html#ixzz3YlEPsfsP

Anda mungkin juga menyukai