Disusun
oleh :
i
KATA
PENGAN
TAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami sampaikan ke hadirat Tuhan
Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Ritel yang
berjudul Aspek Keuangan Ritel. Yang diampu oleh
Bapak Fathor. AS., SE., M.Mark
Kami menyadari bahwa masih ada banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini, kami
mengucapkan mohon maaf atas banyak kekurangan
dari penulisan makalah ini.
Makalah ini ditulis untuk tujuan melengkapi
tugas matakuliah RITEL. Semoga makalah ini akan
berguna dikemudan hari. Jika ada salah kata dalam
penyusunan makalah ini kami mengucapkan banyak
moon maaf.
Wassalamualaikum wr.wb
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BA
B
I
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
1.1 Latar Belakang…………………………………………......................1
B
A
B
I
I
P
E
M
B
A
H
A
S
A
N
2.1 Pengertian Aspek Keuangan
Ritel……………………………………………2
2.3 Studi
Kasus......................................................................................................11
B
A
B
I
I
I
P
E
N
U
T
U
P
3.1 Kesimpulan………………………………………………………....12
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………
14
B
A
B
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
1.1 LATAR BELAKANG
Menurut Christina Whidya Utami, 2017 :Kata
Ritel berasal dari bahasa Prancis ritellier, yang
berarti memotong atau memecah sesuatu. Usaha
ritel atau eceran dapat dipahami sebagai semua
kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau
jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk
penggunaan pribadi dan bukan penggunaan bisnis.
Ritel juga merupakan perangkat dari aktivitas-
aktivitas bisnis yang melakukan penambahan nilai
terhadap produk-produk dan layanan penjualan
kepada konsumen untuk penggunaan atau konsumsi
perseorangan maupun keluarga.
Perkembangan ritel sangat pesat dekade ini.
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya usaha ritel
yang bermunculan untuk menarik minat konsumen
dengan harapan dapat memimpin pasar, sehingga
persaingan dalam dunia ritel akan semakin dekat.
Di indonesia perkembangan bisnis retail telah
memasuki era praktis seperti yang ada di negara-
negara maju ini. Ini khususnya terjadi di kota-kota
besar, seperti Jakarta, Bnadung , Surabaya,
Paelembang, Makassar dan Medan.
Ketika ritel memutuskan struktur organisasi
bentuk organisasi dan perencanaan manajemen
sumberdaya manusianya, maka ritel harus
mengkonsentrasikan diri pada masalah manajemen
operasional ritel. Efisiensi dan efektivitas
operasional manajemen ritel akan sangat
dipengaruhi oleh kebijakan dan keputusan yang
diambil oleh ritel dalam memuaskan banyak pihak
1
yaitu pelanggan karyawan, manajemen , maupun
pemilik modal. Metode dalam menjalankan
operasional bisnis ritel akan berdampak pada
penjualan dan akhirnya berpengaruh terhadap
keuntungan yang diperoleh perusahaan ritel. Oleh
karena itu keputusan dibidang keuangan juga
merupakan hal yang penting dalam bisnis ini.
Keputusan keuangan adalah komponen integral
pada setiap aspek strategi ritel.
2
B
A
B
I
I
P
E
M
B
A
H
A
S
A
N
laba bersih
Rasio Imbal Hasil Atas Aset (ROA) =
total aset
Net Sales
Gross
Margin
Cost of
Goods Sold
( HPP)
Net Profit
Before Tax
Net Profit
Operating after Tax
Expenses
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Perputaran aset =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐴𝑠𝑒𝑡
g. Kewajiban dan hak milik
Kewajiban sekarang ( current liabilities )
adalah utang-utang yang diharapkan dibayar
paling tidak dalam jangka waktu satu tahun.
Pertanggungjawaban yang paling penting
adalah uang dapat dibayar, surat utang yang
dapat dibayar, dan pertanggungjawaban yang
ditambah.
a. Uang yang dapat dibayar, adalah
sejumlah uang yang dipinjam atau
diutang untuk penjual-penjual,
khususnya untuk inventaris barang.
b. Surat utang yang dapat dibayar, adalah
bunga yang dipinjam ritel pada bank
yang melebihi tanggal dan dapat
dibayar kurang dari satu tahun.
c. Pertanggungjawaban ditambah,
termasuk pajak-pajak, gaji, sewa,
pemakaian, dan kewajiban-kewajiban
lain yang belum terbayarkan.
d. Pertanggungjawaban jangka panjang
adalah utang-utang yang akan dibayar
setelah satu tahun.
e. Hak pemilik, juga disebut hak para
pemegang saham, mewakili sejumlah
aset milik pemilik perusahaan ritel
setelah semua kewajiban terpenuhi.
Hubungan tersebut dapat diperoleh
dengan rumus :
Hak para pemilik = Total – Total
pertanggungjawaban
Cash
Accounts
Receivable
Penjualan bersih
Margin
kotor
Harga pokok Laba bersih
penjualan sebelum
Beban pajak Laba bersih Margin
Beban total setelah
Penjualan laba
operasi Pajak pajak
bersih bersih
Beban
bunga
O
Piutang A
usaha
Aktiva
lancar total
Persediaan
barang Aktifa total
dagang Perpu
taran
Kas aktifa
Penjualan
Aktifa tetap bersih
Aktiva
lancar
lain
POLA
KEUTUN
GAN
STRATE
GI
Sumber:
Levy &
Weits
2.2.6 Indikator Keuangan dalam Ritel
1. Margin Kotor
Persentase margin kotor
Analisi per kategori
Markdown / kerusakan
Persediaan barang
Margin kotor per meter persegi
2. Biaya operasional toko sebagai persentase penjualan
Gaji : produktivitas per karyawan
Biaya sewa
Depresiasi
Lsitrik
Total biaya operasi toko
3.M
argi
n
Kon
tribu
si
Selisih antara margin kotor dengan biaya operasional
toko
Perbandingan antar toko dan rata-rata perusahaan
I
I
I
P
E
N
U
T
U
P
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas bisa ditarik kesimpulan
bahwa bisnis Ritel adalah bisnis yang sudah mulai
merambah ke segala bidang dan wilayah. Sehinnga
memudahkan pencarian berbagai perusahaan retail
NAMA BARANG :
Tanggal Masuk Keluar Sisa
DAFTAR
PUSTAK
A