Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

“ ASPEK KEUANGAN RITEL “

Disusun
oleh :

1. Fatmawati Maulidia (180211100004)


2. Dwi Intan Inayah (180211100007)
3. Lisma (180211100036)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
TAHUN 2020/2021

i
KATA
PENGAN
TAR

Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami sampaikan ke hadirat Tuhan
Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Ritel yang
berjudul Aspek Keuangan Ritel. Yang diampu oleh
Bapak Fathor. AS., SE., M.Mark
Kami menyadari bahwa masih ada banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini, kami
mengucapkan mohon maaf atas banyak kekurangan
dari penulisan makalah ini.
Makalah ini ditulis untuk tujuan melengkapi
tugas matakuliah RITEL. Semoga makalah ini akan
berguna dikemudan hari. Jika ada salah kata dalam
penyusunan makalah ini kami mengucapkan banyak
moon maaf.
Wassalamualaikum wr.wb

Sumenep , 13 Maret 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BA
B

I
P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
1.1 Latar Belakang…………………………………………......................1

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………….1

1.3 Tujuan Makalah……………………………………………………….1

B
A
B

I
I

P
E
M
B
A
H
A
S
A
N
2.1 Pengertian Aspek Keuangan
Ritel……………………………………………2

2.2 Sub-Sub Penjelasan Materi


2.2.1 Model Keuntungan
Strategis………………………………………2

2.2.2 Alur Keuntungan…………………………………………………..3

2.2.3 Alur Perputaran……………………………………………………5

2.2.4 Pengendalian Usaha……………………………………………….7

2.2.5 Pola Keuntungan


Strategis…………………………………………8

2.2.6 Indikator Keuangan


Ritel……………………………......................9

2.2.7 Pengaturan Kinerja


Tujuan................................................................9

2.3 Studi
Kasus......................................................................................................11

B
A
B

I
I
I

P
E
N
U
T
U
P
3.1 Kesimpulan………………………………………………………....12

3.2 Contoh Soal dan Jawaban…………………………………………..12

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………
14
B
A
B

P
E
N
D
A
H
U
L
U
A
N
1.1 LATAR BELAKANG
Menurut Christina Whidya Utami, 2017 :Kata
Ritel berasal dari bahasa Prancis ritellier, yang
berarti memotong atau memecah sesuatu. Usaha
ritel atau eceran dapat dipahami sebagai semua
kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau
jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk
penggunaan pribadi dan bukan penggunaan bisnis.
Ritel juga merupakan perangkat dari aktivitas-
aktivitas bisnis yang melakukan penambahan nilai
terhadap produk-produk dan layanan penjualan
kepada konsumen untuk penggunaan atau konsumsi
perseorangan maupun keluarga.
Perkembangan ritel sangat pesat dekade ini.
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya usaha ritel
yang bermunculan untuk menarik minat konsumen
dengan harapan dapat memimpin pasar, sehingga
persaingan dalam dunia ritel akan semakin dekat.
Di indonesia perkembangan bisnis retail telah
memasuki era praktis seperti yang ada di negara-
negara maju ini. Ini khususnya terjadi di kota-kota
besar, seperti Jakarta, Bnadung , Surabaya,
Paelembang, Makassar dan Medan.
Ketika ritel memutuskan struktur organisasi
bentuk organisasi dan perencanaan manajemen
sumberdaya manusianya, maka ritel harus
mengkonsentrasikan diri pada masalah manajemen
operasional ritel. Efisiensi dan efektivitas
operasional manajemen ritel akan sangat
dipengaruhi oleh kebijakan dan keputusan yang
diambil oleh ritel dalam memuaskan banyak pihak

1
yaitu pelanggan karyawan, manajemen , maupun
pemilik modal. Metode dalam menjalankan
operasional bisnis ritel akan berdampak pada
penjualan dan akhirnya berpengaruh terhadap
keuntungan yang diperoleh perusahaan ritel. Oleh
karena itu keputusan dibidang keuangan juga
merupakan hal yang penting dalam bisnis ini.
Keputusan keuangan adalah komponen integral
pada setiap aspek strategi ritel.

1.2 RUMUSAN MASALAH

a. Apa pengertian Aspek Keuangan Ritel?


b. Apa saja sub-sub yang terdapat dalam keuangan ritel?
c. Sebutkan beberapa contoh dari bagian Aspek Keuangan Ritel?

1.3 TUJUAN MAKALAH


a. Makalah ini dibuat untuk mengetahui tentang Keuangan Ritel.
b. Mengetahui tentang isi dalam Aspek Keuangan Ritel.
c. Serta dapat mengetahui beberapa contoh yang
terdapat dalam Aspek Keuangan Ritel.

2
B
A
B

I
I

P
E
M
B
A
H
A
S
A
N

2.1 PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN RITEL


Ketika ritel memutuskan struktur organisasi
bentuk organisasi dan perencanaan manajemen
sumberdaya manusianya, maka ritel harus
mengkonsentrasikan diri pada masalah
manajemenoperasional ritel.Efisiensi dan efektivitas
operasional manajemen ritel akan sangat dipengaruhi
oeh kebijakan dankeputusan yang diambil oleh ritel
dalam memuaskan banyak pihak yaitu pelanggan,
karyawan,manajemen, maupun pemilik modal.Metode
dalam menjalankan operasional bisnis ritel akan
berdampak pada penjualan dan akhirnyaberpengaruh
terhadap keuntungan yang diperoleh perusahaan ritel.
Oleh karena itu keputusan dibidang keuangan juga
merupakan hal yang pentingdalam bisnis ini.

2.2 SUB-SUB YANG TERDAPAT DALAM ASPEK


KEUANGAN RITEL
2.2.1 Model Keuntungan Strategis
Setiap ritel menginginkan kesuksesan dalam
hal keuangan. Salah satu tujuan keuangan yang
pentingadalah untuk mencapai imbal hasil atas asset
(return on asset – ROA) yang tinggi. Contohnya,
sebuahperusahaan ritel global menginvestasikan Rp.
174 miliar dalam membangun tokonya dan
membelibarang- barang dagangan yang disiapkan
untuk dijual. Di akhir tahun, perusahaan ritel tersebut
meraupkeuntungan sebesar Rp. 33 miliar, yang berarti
menyumbangkan hasil sebesar 19 %
dibandingkandengan investasinya (Rp. 33 miliar : Rp.
174 miliar). Rumus perhitungan ROA adalah sebagai
berikut:

laba bersih
Rasio Imbal Hasil Atas Aset (ROA) =
total aset

ROA dapat dibagi menjadi dua, yaitu alur laba (profit


path) yang diukur oleh margin laba bersih dan
alurperputaran laba yang dikukur oleh perputaran asset.
Margin laba bersih (net profit margin) adalah
seberapa besar keuntungan (setelah pajak) yang
didapatperusahaan dibagi penjualan bersihnya.
Sedangkan perputaran aset (asset turnover) dapat
jugadigunakan untuk mengukur produktivitas aset yang
diinvestasikan dalam perusahaan, biasanya
dihitungdengan membagi laba bersih dengan total aset.
Sedangkan return on asset dapat diperoleh darirumusan
di bawah ini:

keuntungan bersih penjualan bersih Keuntungan Bersih


X =
p TotalAset TotalAset
e
nj
u
al
a
n
b
e
rs
ih
Salah satu cara untuk menjelaskan keberhasilan
keuangan dalam lingkup bisnis ritel adalah dengan
memberi para pemilik modal perusahaan hasil atau
pengembalian yang baik atas investasi
mereka.Meskipun ritel mengejar tujuan keuangan yang
sama, ritel dapat menggunakan strategi yang berbeda
dalam mencapai keuntungan tersebut.

2.2.2 Alur Keuntungan


Konsep keuntungan perusahaan retail sama
halnya konsep keuntungan pada jenis perusahaan
lainnya yang berasal dari laporan laba dan rugi sebuah
perusahaan retail. Beberapa komponen utama dalam
laporan laba rugi perusahaan ritel sebagai berikut :
a. Penjualan bersih
Penjualan bersih ( net sales ) merupakan jumlah
total penjualan (Rp) yang diterima oleh ritel
setelah dikurangi semua pembayaran Kembali
pada konsumen untuk barang-barang yang
dikembalikan
Penjualan bersih = Jumlah penjualan kotor –
Retur konsumen Pengembalian
konsumen merupakan
nilai barang-barang yang
dikembalikan konsumen karena barang-
barangnya rusak, tidak sesuai dan sebagainya.
b. Margin laba kotor
Margin laba kotor ( gross profit margin ) disebut
juga keuntungan kotor, adalah ukuran penting
dalam bisnis ritel.
Margin keuntungan kotor = Penjualan bersih –
Harga pokok penjualan Keuntungan kotor juga
diperoleh dari persentase penjualan bersih sehingga
ritel dapat membandingkan pengelolaan dari
berbagai tipe barang ( antar kelompok barang
dagangan ) dan pengelolaan mereka dibandingkan
dengan pengelolaan ritel-ritel lain.
c. Beban
Beban (expenses) adalah biaya yang terjadi
karena aktivitas yang dilakukan dalam bisnis
untuk mendapatkan penghasilan. Beberapa
expenses dapat dikategorikan sebagai berikut :
Beban penjualan = Gaji staff
penjualan + Komisi + Manfaat
Beban umum = Sewa + Utilitas
= beban lain-lain
Beban Umum = Gaji semua karyawan selain
tenaga penjualan +beban
operasi kantor +
administrasi beban
pembelian lain
Sedangkan beban operasi ( operating expenses )
adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam
melakukan bisnis untuk memperoleh
pendapatan. Kategori baiya pengeluaran adalah
biaya-biaya pengoperasian. Biaya modal yaitu
biaya yang membiayai segala inventaris sampai
pembelian lokasi toko baru.
d. Keuntungan Bersih
Keuntungan bersih ( net profit ) adalah ukuran
pengelolaan perusahaan keseluruhan.
Keuntungan bersih dapat diperoleh
sebelum atau sesudah pajak.
Keuntungan bersih = Margin kotor –
Beban pajak
Keuntungan bersih menilai keuntungan dari
keseluruhan perusahaan , sedangkan
keuntungan kotor mengukur kemungkinan
keuntungan dari kegiatan pengelolaan barang.

Net Sales

Gross
Margin
Cost of
Goods Sold
( HPP)
Net Profit
Before Tax

Net Profit
Operating after Tax
Expenses

Total Net Profit


Taxes Margin
Expenses
Interest
Expenses Net Sales
2.2.3 Alur Perputaran
Informasi yang dapat digunakan untuk
menganalisis alur perputaran (turnover parth)
perusahaan adalah pos-pos yang berasal dari neraca
saldo. Seperti asset , liabilities dan lain-lain . Aset
(asset) adalah sumber-sumber ekonomi (seperti
inventaris atau perlengkapan-perlengkapan toko) yang
dimiliki atau dikontrol oleh perusahaan.
Liabilities adalah kewajiban-kewajiban
perusahaan untuk membayar tunai/ sumber-sumber
ekonomi lain sebagai hasil dari keuntungan-keuntungan
masa lalu, sekarang atau keuntungan masa depan.
a. Aset lancar
Asset lancar ( current assets ) adalah aset-aset
yang bisa diubah menjadi uang dalam waktu
satu tahun.
Uang yang diterima ( account receivable ) +
inventaris barang(merchandise inventory)+
uang tunai (cash) +aset lain (other current
assets ) = aset sekarang ( current assets ).
b. Uang yang diterima
Uang yang diterima (account receivable) ,
aset ini penting bagi beberap ritel. Contoh
investasi. Wal Mart pada uang yang diterima
jauh lebih kecil daripada Tiffany karena
kecenderungan yang tinggi dari konsumenn
Wal- Mart untuk membayar tunai atau
menggunakan kartu kredit pihak ketiga
, seperti Visa atau Master Card
c. Inventaris Barang
Inventaris barang adalah semua barang dagangan yang
dijual oleh peritel
d. Uang dan Aset lain
Cash = tunai + simpanan dan rekening di
bank + jaminan-jaminan yang bisa di
pasarkan, seperti tagihan-tagihan keuangan.
Aset lain ( other current assets ) = Biaya-
biaya pengeluaran sebelum dibayar ditambah
biaya pengiriman-pengiriman.
e. Aset tetap
Aset tetap ( fixed assets ) adalah aset yang
membutuhkan waktu lebih dari 1 tahun untuk
mengubahnya menjadi tunai. Dalam ritel, aset
tetap ( fixed assets ) = bangunan ,
kelengkapan-kelengkapan , peralatan , dan
investasi jangka panjang.
f. Perputaran aset
Perputaran aset ( assets turnover )adalah
ukuran pengelolaan keseluruhan dari bagian
aset pada neraca saldo. Perputaran aset ini
dapat digunakan untuk mengevaluasi dan
membandingkan seberapa efektifnya manajer-
manajer menggunakan asetnya.
Aset tetap = biay perolehan aset – depresiasi

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Perputaran aset =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐴𝑠𝑒𝑡
g. Kewajiban dan hak milik
Kewajiban sekarang ( current liabilities )
adalah utang-utang yang diharapkan dibayar
paling tidak dalam jangka waktu satu tahun.
Pertanggungjawaban yang paling penting
adalah uang dapat dibayar, surat utang yang
dapat dibayar, dan pertanggungjawaban yang
ditambah.
a. Uang yang dapat dibayar, adalah
sejumlah uang yang dipinjam atau
diutang untuk penjual-penjual,
khususnya untuk inventaris barang.
b. Surat utang yang dapat dibayar, adalah
bunga yang dipinjam ritel pada bank
yang melebihi tanggal dan dapat
dibayar kurang dari satu tahun.
c. Pertanggungjawaban ditambah,
termasuk pajak-pajak, gaji, sewa,
pemakaian, dan kewajiban-kewajiban
lain yang belum terbayarkan.
d. Pertanggungjawaban jangka panjang
adalah utang-utang yang akan dibayar
setelah satu tahun.
e. Hak pemilik, juga disebut hak para
pemegang saham, mewakili sejumlah
aset milik pemilik perusahaan ritel
setelah semua kewajiban terpenuhi.
Hubungan tersebut dapat diperoleh
dengan rumus :
Hak para pemilik = Total – Total
pertanggungjawaban

Cash

Accounts
Receivable

Total current Net assets


assets
Merchandise
Inventory Assets
turnover
Total Assets
Other current Fixed Assets
assets

2.2.4 Pengendalian Usaha


Pengendalian usaha dilakukan untuk mengontrol
keuangan perusahaan ritel yang dilakukan melalui :
1) Audit penjualan
a. Audit penjualan dilakukan dengan mengevaluasi
dan mengawasi
b. Grafik penjualan
c. Rekonsiliasi harian dari laporan
POS ( point of sales ) dengan fisik
uang dan media lainnya ( kasir )
d. Daftar harian POS yang dipakai dengan total POS
aktif ISP
e. Kendali nomor register akhir hari dan awal
keesokan harinya
f. Sampling chech pengisian formulir
perhitungan perkasiran dan total
toko
2) Kendali terhadap persediaan
Kendali terhadap persediaan dapat
dilakukan area penerimaan barang, hal
tersebut dapat diimplementasikan dalam
No PO, pengapalan dan jumlah SKU
2.2.5 Pola Keuntungan Strategis
Pola keuntungan strategis sangat berguna bagi
ritel karena pola ini menggabungkan dua bagian
pengembalian keputusan – manajemen pembatasan dan
manajemen asset – sehingga para manajer dapat
meninjau hubungan antar manajemen tersebut. Pola
keuntungan strategis juga dapat digunakan untuk
mengevaluasi dampak keuangan dari strategi baru
sebelum strategi-strategi tersebut dilaksanakan.

Penjualan bersih
Margin
kotor
Harga pokok Laba bersih
penjualan sebelum
Beban pajak Laba bersih Margin
Beban total setelah
Penjualan laba
operasi Pajak pajak
bersih bersih

Beban
bunga

O
Piutang A
usaha
Aktiva
lancar total
Persediaan
barang Aktifa total
dagang Perpu
taran
Kas aktifa
Penjualan
Aktifa tetap bersih
Aktiva
lancar
lain

POLA
KEUTUN
GAN
STRATE
GI
Sumber:
Levy &
Weits
2.2.6 Indikator Keuangan dalam Ritel
1. Margin Kotor
 Persentase margin kotor
 Analisi per kategori
 Markdown / kerusakan
 Persediaan barang
 Margin kotor per meter persegi
2. Biaya operasional toko sebagai persentase penjualan
 Gaji : produktivitas per karyawan
 Biaya sewa
 Depresiasi
 Lsitrik
 Total biaya operasi toko
3.M
argi
n
Kon
tribu
si
 Selisih antara margin kotor dengan biaya operasional
toko
 Perbandingan antar toko dan rata-rata perusahaan

2.2.7 Pengaturan Kinerja Tujuan


Pengaturan kinerja tujuan merupakan komponen
penting dalam proses perencanaan strategis. Pengaturan
kinerja tujuan termasuk ;
1) Hasil kinerja yang sering kali dinyatakan
dalam indeks yang dibandingkan dengan
kemajuan yang dapat terukur,
2) Kerangka waktu dimana tujuan harus tercapai, dan
3) Sumber-sumber yang diperlukan untuk
mencapai tujuan tersebut. Pengaturan kinerja tujuan
dapat disusun dengan memerhatikan hal sebagai
berikut:
a. Proses atas-bawah melawan bawah-atas
Perencanaan atas-bawah ( top-down) artinya bahwa
tujuan-tujuan diatur dibagian atas organisasi dan
menurun kebawah melalui tingkat pengelolaan.
perencanaan sebelumnya. Perbedaan antara
keduanya harus melalui proses negoisasi antara para
perencanaan dan manajer pengoperasian.
b. Kemampuan untuk dapat dipetanggungjawabkan
(akuntabilitas)
Pada tiap level organisasi ritel, unit bisnis dan
manajernya harus menangani pertanggungjawaban
pengendalian pendapatan dan biaya-biaya
pengeluaran.pengukuran pengelolaan tidak boleh
digunakan untuk bagian masalah yang ditunjuk.
Pengelolaan sebenarnya bisa berbeda dari
perencanaan karena berada dibawah kendali
manajer.
c. Pengukuran pengelolaan
Banyak faktor yang mendukung pengelolaan
ritel secara keseluruhan. Jadi sangatlah sulit
untuk menemukan satu pengukur untuk
mengevaluasinya. Contohnya, penjualan adalah
ukuran global dari seberapa banyak kegiatan
yang terjadi. Namun manajer toko dapat dengan
mudah meningkatkan penjualan dengan
menurunkan harga, tetapi keuntungan terlihat
pada barang yang tersisa ( keuntungan kotor).
Pengukur-pengukur yang digunakan untuk
evaluasi pengelolaan ritel berbeda-beda,
tergantung pada (1)level organisasi diimana
keputusan dibuat dan (2) sumber-sumber kendali
manajer.
d. Jenis-jenis pengukuran
Pengukuran input menilai jumlah sumber atau
uang yang digunakna oleh ritel untuk mencapai
hasil pengukur output menilai hasil-hasil
keputusan investasi ritel. Pengukur
produktivitas ( perbandingan output dengan
input ) menentukan sberapa efektivnya dalam
menggunakan sumber yang dimiliki.

Beberapa aktivitas yang berkaitan dengan aspek


keuangan yang dapat digunakan untuk mengontrol took
adalah sebagai berikut :
Audit penjualan
Audit terhadap penjualan dapat dilakukan dengan
mengevaluasi dan mengawasi :
1. Grafik penjualan , diskon, retur, selisih uang
2. Rekonsiliasi harian dari laporan titik
penjualan ( point of sales POS ) dengan fisik
uang dan media lainnya ( perkasir)
3. Daftar harga harian POS yan dipakai dengan total POS
aktif di ISP
4. Kendali motor register akhir hari dan awal keesokan
harinya
5. Sampling check pengisian formulir perhitungan perkasir
dan toko-toko

 Kendali terhadap persediaan


Pengendalian persediaan dapat dilakukan dalam
area penerimaan barang. Hal tersebut akan
diimplementasikan dalam aktivitas pengendalian
terhadap tanggal penerimaan persediaan , nomer
PO dan nomor pengiriman , dan jumlah unit
penyimpanan persediaan ( SKU )
2.3 STUDI KASUS
Sebuah perusahaan ritel global
menginvestasikan Rp. 174 miliar dalam membangun
tokonya dan membeli barang-barang dagangan yang
disiapkan untuk dijual. Di akhir tahun, perusahaan ritel
tersebut meraupkeuntungan sebesar Rp. 33 miliar, yang
berarti menyumbangkan hasil sebesar 19
%dibandingkan dengan investasinya (Rp. 33 miliar :
Rp. 174 miliar). Rumus perhitungan ROAadalah
sebagai berikut:Rasio Imbal Hasil Atas Aset (ROA) =
Total aset Laba bersih ROA dapat dibagi menjadi
dua, yaitu alur laba (profit path) yang diukur
oleh margin laba bersih dan alur perputaran laba
yang dikukur oleh perputaran asset. Margin laba bersih
adalah seberapa besar keuntungan (setelah pajak) yang
didapatperusahaan dibagi penjualan bersihnya.
Sedangkan perputaran aset (asset turnover) dapat juga
digunakan untuk mengukur produktivitas aset yang
diinvestasikan dalam perusahaan, biasanya dihitung
dengan membagi laba bersih dengan total aset. Salah
satu cara untuk menjelaskan keberhasilan keuangan
dalam lingkup bisnis ritel adalah dengan memberi para
pemilik modal perusahaan hasil atau pengembalian
yang baik atas investasi mereka. Meskipun ritel
mengejar tujuan keuangan yang sama, ritel dapat
menggunakan strategi yang berbeda dalam mencapai
keuntungan tersebut.
Untuk contoh perusahaan-perusahaan besar di
Indonesia itu sendiri yaitu:
1. Bank Central Asia ( BCA )
2. PT Gudang Garam Tbk.
3. Unilever
4. PT HM Sampoerna Tbk
B
A
B

I
I
I

P
E
N
U
T
U
P

3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan uraian di atas bisa ditarik kesimpulan
bahwa bisnis Ritel adalah bisnis yang sudah mulai
merambah ke segala bidang dan wilayah. Sehinnga
memudahkan pencarian berbagai perusahaan retail

3.2 CONTOH SOAL DAN JAWABAN


1. Jelaskan konsep alur keuntungan?
 Alur keuntungan dari bisnis ritel tersebut
dapat diperoleh dari bebrapa komponen
seperti melalui penjualan bersih, margin laba
kotor, beban dan dari keuntungan bersih
(dapat diperoleh sebelum atau sesudah pajak)
2. Jelaskan konsep alur perputaran?
 Dalam konsep alur perputaran bisnis ritel ini
yang terdapat dalam perusahaan dari bagian
pos-pos yang berasal dari neraca saldo. Seperti
asset , liabilities, dan lain-lain. Menurut
pemahaman kami dari penjabaran materi di
atas bahwa alur perputaran ini berupa asset
lancar, uang yang diterima ,inventaris barang,
uang dan aset lain , aset tetap , perputaran aset
kemudian terakhir kewajiban dan hak pemilik.
3. Jelaskan cara perhitungan keuntungan strategis dalam perusahaan
ritel?
 Salah satu tujuan keuangan yang penting
adalah imbal hasil atas asset (return on
asset – ROA) yang tinggi. Contohnya =,
sebuah perusahaan ritel global
menginvestasikan Rp. 174 miliar dalam
membangun tokonya dan membeli
barang-barang dagangan yang disiapkan
untuk dijual. Di akhir tahun, perusahaan
ritel tersebut meraup keuntungan sebesar
Rp. 33 miliar, yang berarti
menyumbangkan hasil sebesar 19%
dibandingkan dengan investasinya ( Rp.
33 miliar : Rp 174 miliar). Rumus
perhitungan ROA adalah sebagai berikut
: Rasio Imbal hasil Atas Aset ( ROA) =
Total aset Laba bersih ROA dapat dibagi
menjadi dua , yaitu alur laba ( profit path
) yang diukur oleh margin laba bersih
dan alur perputaran laba yang diukur
oleh perputaran asset. Margin laba bersih
adalah seberapa besar keuntungan
(setelah pajak) yang didapat perusahaan
dibagi penjualan bersihnya. Sedangkan
perputaran aset ( asset turnover) dapat
juga digunakan untuk mengukur
produktivitas aset yang diinvestasikan
dalam perusahaan, biasanya dihitung
untuk membagi laba bersih dengan total
aset.

4. Jelaskan bagaimana metode melakukan pengendalian usaha bisnis


ritel?
 Pertama melakukan audit penjualan
- audit penjualan dilakukan dengan mengevaluasi dan
mengawasi
- grafik penjualan
- rekonsiliasi harian dari laporan POS( point
of sales ) dengan fisik uang dan media
lainnya ( kasir )
- daftar harian POS yang dipakai dengan total POS aktif ISP
- Kendal nomor register akhir hari dan awal keesokan harinya
- sampling check pengisian formular perhitungan perkasir dan
total toko
 Kedua kendali terhadap persediaan
- kendali terhadap persediaan dapat
dilakukan dalam area penerimaan barang, hal
tersebut dapat diimplementasikan dalam No
PO, pengapalan dan jumlah SKU

5. Buatlah kartu pengendalian persediaan toko secara sederhana?


KARTU
PERSEDIAAN

NAMA BARANG :
Tanggal Masuk Keluar Sisa
DAFTAR
PUSTAK
A

Utami, Christina Widya. 2012. Utami, Christina Widya . 2006.


Manajemen Ritel.

Strategi dan Implementasi Ritel Modern.


Edisi ke-2. Jakarta : Salemba Empat

Levy M, dan Weitz, A Bartoon. 2004 . Retailing


Management. Edisi ke-5, New York : Mc
Graw Hill, Irwin.

Berman , Barry & Joel R.Evans. 2010. Retailing


Management, a Strategic Approach. Edisi
ke-8. New Jersey : Pearson.

Sha, Tio Lie and Nawawi , M. tony and Rasyid,


Rosmita. 2021. Membangun Customer
Relationship Management Pada Usaha Ritel
Di Pasar Tradisional.
http://repository.untar.ac.id/id/eprint/14328 .
Diakses tanggal 15 Maret 2021

Angga, Rah. 2016. Aspek Manajemen Keuangan Bisnis Ritel.


https://id.co.scribd.com/doc/308210715/Aspek-Manajemen-
Keuangan.

Diakses tanggal 29 Maret 2021

Restanovel, Zeggy. 2015. Aspek Keuangan Ritel .


https://id.scribrd.com/doc/286277798/Aspek-
Keuangan-Ritel . Di akses tanggal 20 Maret

Fakhrudin, M Mohammad. 2015. Buku Ajar Mata Kuliah Retailing.


http://repository.unikama.ac.id/664/1/Buku%20Ajar
%20Retailing.pdf.

Diakses tanggal 15.

Anda mungkin juga menyukai