PENDAHULUAN
Netflix adalah salah satu penyedia layanan streaming media digital, berkantor pusat di Los
Gatos, California yang didirikan oleh Reed Hasting dan Marc Randolph pada tahun 1997. Bisnis
utama dari perusahaan ini adalah layanan streaming berlangganan yang menawarkan film dan
program televisi, termasuk beberapa program yang dibuat oleh Netflix sendiri.
Melihat sejarahnya, model awal bisnis Netflix adalah penjualan DVD dan rental melalui
pengiriman. Satu tahun setelah berdiri, Netflix berfokus pada penyewaan DVD daripada penjualan
DVD, sehingga bisnis penjualan DVD ditinggalkan. Pada tahun 2010 Netflix memperluas
penyewaan DVD dan Blu-ray. Seiring berjalannya waktu, perusahaan ini memperluas usahanya
secara Internasional, dimana pada tahun 2012 layanan Netflix telah beroperasi lebih dari 190
negara.
Pada tahun 2013 netflix memasuki industry produksi konten secara besar-besaran dengan
menawarkan konten “Netlfix Original” melalui perpustakaan digital milik mereka baik di layanan
televisi maupun film yang telah merilis sebanyak lebih dari 126 “original Series” yang terus
berkembang hingga tahun 2015 netflix memiliki lebih dari 130 juta pelanggan secara internasional.
Selain itu Netflix juga melakukan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan elektronik untuk
memanjakan pelanggannya, dengan beberapa mitra kerja diantaranya Xbox 360, TV set-top boxes,
berbasis langganan semakin populer dan digandrungi banyak orang, yang berdasarkan hasil survei
populix menyatakan bahwa alasan masyarakat memilih video streaming berlangganan diantaranya
karena dapat ditonton kapan saja, banyak pilihan film, mencari hiburan, menawarkan film terbaru
dan tidak terganggu iklan. Dengan kondisi tersebut layanan Netflix pada saat itu jumlah
pelanggannya mencapai 214 juta. Hal tersebut menjadikan Netflix berkembang dengan pesat hal
ini dapat dilihat dari pertumbuhan pendapatan dari tahun 2011 sampai dengan 2021(sumber
Perusahaan Netflix pada tahun 2021 membukukan pendapatan sebesar US$ 29,69 miliar
atau setara Rp. 426,58 triliun (kurs Rp. 14.367/US$). Pendapatan tersebut meningkat 828% dari
tahun 2011 yang hanya membukukan pendapatan sebesar US$ 3,2. miliar.
Dilihat dari sisi persaingan antar perusahaan streaming, berdasarkan survey populix,
Netflix menjadi pemimpin pasar dalam platform video streaming yang paling digemari masyarakat
Netflix 69%
Disney+ 62%
Youtube 52%
Viu 36%
Vidio 25%
We TV 24%
Iflix 15%
HBO Go 15%
iQiyi 13%
Mola TV 12%
Goplay 12%
Prime Video 8%
Sebagai pionir perusahaan platform video streaming, berdasarkan survey yang dilakukan populix
mengungkapkan bahwa Netflix menjadi favorit dimasyarakat dengan raihan 69%, disusul
Disney+ sebesar 62%, Youtube sebesar 52% dan Viu serta Vidio masing-masing sebesar 36% dan
25%. Posisi ke 6 dan 7 diduduki oleh We TV sebesar 24% dan Iflix sebesar 15%, selain itu terdapat
platform video lainnya yang masuk ke dalam daftar 12 favorit masyarakat diantaranya HBO Go,
Sepanjang tahun 2020 dan 2021, Netflix bisa dibilang mendulang sukses besar karena
pandemic covid 19. Perusahaan Netflix melaporkan berhasil menggaet 36,57 juta pelanggan
berbayar baru pada tahun tersebut. Namun kondisi ini berbanding terbalik pada tahun 2022 dimana
Netflix melaporkan kehilangan hampir satu juta pelanggan antara april dan juli 2022.
Dilansir BBC penurunan ini merupakan perubahan besar bagi Netflix setalah bertahun-tahun
memimpin industry layanan streaming. Kabar buruk ini diikuti oleh ratusan karyawan yang
diberhentikan dan harga saham Netflix anjlok. Anjloknya harga saham tersebut berdampak pada
Netflix kehilangan kapitalisasi pasar mencapai US$ 50 miliar atau setara Rp. 717,5 triliun.
Bersumber dari Bursa Efek Nasdaq Anjloknya harga saham Netflix di pada satu tahun terkahir
Gambar 3. Grafik Penurunan harga saham Netflix Inc dalam satu tahun terakhir
Hilangnya hampir satu juta pelanggan di kuartal pertama 2022 yang berdampak pada
anjloknya harga saham, Netflix mencatat beberapa hal yang menjadi penyebab kejadian tersebut
(lockdown) akibat pandemic covid 19 di berbagai wilayah dunia yang menyebabkan aktivitas
masyarakat di luar rumah semakin tinggi sehingga waktu untuk menonton platform streaming
semakin sedikit. Selain itu perlambatan pertumbuhan juga terlihat dalam broadband rumah tangga.
Netflix melaporkan ada 100 juta rumah tangga yang menggunakan sharing password langganan
mereka dengan keluarga, saudara dan teman secara illegal. Penyebab lainnya yaitu keputunsan
Netflix menaikkan harga langganannya pada bulan Maret 2022 juga menjadi factor penyebab
Selain pemicu diatas, Netflix melaporkan bahwa anjloknya harga saham tersebut juga
disebabkan karena factor-faktor diluar kendalai perusahaan, seperti perang sengit antara Rusia-
Ukraina juga turut memberikan imbas terhadap jumlah pengguna Netflix. Selain itu inflasi yang
melonjak yang berdampak pada perekonomian dan gaya hidup masyarakat dalam membelanjakan
uangnya.
BAB II
PEMBAHASAN
Setelah terus Berjaya dalam satu decade terakhir, Netflix sebagai raksasa streaming film
menghadapi awan pekat yang menggantung di tahun 2022, mulai dari kehilangan hamper 1 juta
sampai dengan anjloknya harga saham Netflix yang mencapai 60%. Dengan berbagai factor-faktor
penyebab kondisi tersebut, hal ini tentu menjadi pukulan telak bagi Netflix, sehingga dibutuhkan
Dilansir dari Bloomberg, untuk menghadapi tantangan yang berat di tahun 2022, Netflix
inc bakal memperbaiki strategi bisnisnya yang dimulai dari Asia dengan melalukan ekspansi dan
investasi untuk mendanai produksi film dan serial local yang diharapkan mampu menggaet
pelanggan baru diwilayah tersebut. Asia pasifik merupakan pasar potensial, Netflix akan berusaha
untuk mempertahankan pertumbuhan di wilayah dimana bisa menambah pelanggan dan dan
Strategi yang kedua yang diterapkan Netflix adalah dengan mencari lebih banyak
kemitraan dengan operator nirkabel dan perusahaan pembayaran digital untuk menjangkau lebih
banyak pelanggan potensial dengan penggunaan kartu kredit maupun uang digital. Dengan pilihan
pembayaran yang lebih luas melalui kemitraan, manajemen berharap jumlah pelanggan baru yang
baru.
Strategi ketiga dari Netflix untuk menghadapi tantangan semakin banyaknya pesaing di
bisnis streaming video yaitu dengan menurunkan tarif berlangganan yang lebih murah kepada
masyarakat yang didukung iklan. Setelah beberapa tahun berhasil menyediakan layanan menonton
streaming secara premium bebas iklan untuk pelanggannya, Netflix merasa tak lagi bisa bertahan
dengan system tersebut. Dalam berbgai industry lain menggunakan iklan dalam program terbukti
Strategi keempat yang akan dilakukan Netflix untuk mengatasi pelanggaran sharing
password yang dilakukan pelanggannya yaitu dengan menyiapkan program baru untuk bisa mem-
boot pelanggan dari akun orang-orang di luar rumah (illegal) serta menambahkan biaya
berlangganan untuk paket fitur sharing password untuk memfasilitasi dan memberi kesempatan
kepada pelanggannya menambahkan dua orang ke keanggotan Netflix sebagai sub akun.
Strategi lain yang akan diterapkan Netflix untuk meningkatkan kinerja dan pendapatan
perusahaannya adalah dengan melakukan perluasan usaha baru salah satunya dengan masuk ke
bisnis video games dengan merekrut VP game development, sekaligus mengakuisisi sejumlah
menurun dengan harapan bisa bangkit lagi seperti masa kejayaannya dimasa sebelumnya, adalah
sebagai berikut :
Asia pasifik merupakan pasar potensial dalam bisnis video streaming. Dengan menjalin
kemitraan baru di Asia Pasifik, Netflix melaporkan bahwa hampir 50% pertumbuhan
pelanggan berbayarnya berasal dari Asia Pasifik. Salah satu bentuk terobosan yang telah
dilakukan Netflix untuk meningkatkan jumlah pelanggan baru yaitu dengan memproduksi
film dan serial local diantaranya kesuksesan film dari Korea Selatan seperti “Squid Game”,
“Hellbound” serta film “Proper Boy” di India yang terbukti mampu menarik pelanggan
baru di pasar Asia Pasifik. Netflix sangat optimis peluang di pasar Asia Pasifik khususnya
Jepang, Korea, India dan Indonesia karena disana pengguna layanan internet baru, serta
Sebagai informasi, saat ini wilayah Asia Pasifik menyumbang 15% dari 221,6 juta
pelanggan berbayar Netflix dan pada kuartal ketiga tahun ini, manajemen Netflix
menargetkan tambahan sekitar 6,8 juta pelanggan yang berasal dari Asia Pasifik.
Strategi kolaborasi ini dilakukan Netflix sebagai upaya dan perwujudan rencana jangka
panjang perusahaan yang melihat masih rendahnya penetrasi kartu kredit di beberapa
semua orang dalam mendapatkan akses untuk menikmati film-film berkualitas dan terbaik
Adapun contoh kemitraan yang sudah dilakukan oleh Netflix dengan opearator Nirkabel
adalah bekerjasama dengan Telkomsel pada bulan April 2022 yang menawarkan paket
berlangganan menarik bagi para pelanggan Telkomsel untuk bisa menikmati layanan
Selain dengan telkomsel, Netflik juga menjalin kerjasama dengan layanan dompet digital
gopay sebagai pilihan pembayaran berlangganan dengan uang elektronik. Hal ini dilakukan
Selain kerjasama dengan Gopay, Netflix juga menjalin kerjasama dengan dengan dompet
Dalam upaya menghadapi gempuran pesaing di bisnis video streaming, Eksekutif Netflix
berencana memperkenalkan paket berlangganan murah yang disertai dengan iklan. Hal ini
dilakukan karena saat ini biaya berlangganan Netflix menjadi paling mahal ketimbang
Saat ini paket standar Netflix dibanderol US$ 15,49 perbulan lebih mahal dibanding
penyedia lainnya seperti HBO Max sebesar US$ 14,99, Hulu US$ 12,99, Peacock Premium
Plus US$ 9,99, Paramount + US$ 9,99, Disney+ US$ 7,99, Discovery+ US$ 6,99, Apple
TV US$ 4,99. Harga yang ditawarkan pesaing bisa lebih murah karena menawarkan opsi
Langkah Netflix ini adalah upaya untuk meningkatkan dan menstabilkan kembali
perusahaannya dengan menawarkan opsi harga yang lebih rendah dengan menambah
tingkat iklan untuk pelanggan yang tidak keberatan dengan adanya iklan pada platform.
Adapun tarif paket baru dengan iklan yang akan ditawarkan Netflix yaitu sekitar US$ 4,99
atau Rp. 73.888. Namun Perusahaan juga tetap mempertahankan Paket khusus yang bebas
iklan untuk pelanggan yang menginginkan layanan premium dan bebas dari iklan.
Untuk menerapkan strategi ini, Netflix akan bekerjasama dengan Microsft. Microsoft akan
bertanggung jawab untuk merancang dan mengelola platform bagi pengiklan yang ingin
Untuk menghadapi kompetisi yang semakin ketat dan serta pertumbuhan pelanggan dan
pendapatan Netflix pada kondisi yang kurang baik tahun ini disebabkan terjadinya
kebocoran akun atau sharing password pelanggan secara illegal yang jumlahnya
diperkirakan mencapai 100 juta rumah tangga diperlukan strategi khusus untuk mengatasi
hal tersebut. Salah satunya dengan paket tambahan anggota secara legal.
Selain kemampuan untuk mentransfer profil tampilan kea kun baru, pelanggan akan
ini telah dijalankan di 3 negara diantaranya di Chilie, Kosta Rika dan Peru. Di Negara
tersebut, Netflix memberi tambahan harga paket sebesar US$ 2,99 di Kosta Rika, 7,9 PEN
Penambahan fitur “tambah anggota ekstra” dan “profil transfer” menunjukkan bahwa
Netflix berpikir secara strategis tentang bagaimana perusahaan tetap dapat tumbuh.
Strategi Netflix untuk meningkatkan usahanya yaitu dengan masuk ke bisnis video games.
Layanan video game Netflix akan menjadi cara lain untuk memikat pelanggan baru dan
juga menawarkan sesuatu yang berbeda dari pesaingnya seperti Walt Disney, AT&T,
Warner Media dan Amazon.com yang memiliki akses siaran langsung olahraga, tetapi
sebelumnya menjadi wakil presiden konten augmented reality and virtual reality. Ini
Selain itu dalam menggarap bisnis video games, Netflix juga melakukan akuisisi
Perusahaan Game Night School Studio yang merupakan pengembang game independent
di California. Game yang dikembangkan Netflix akan tampil sebagai program baru,
layaknya documenter atau stand-up special, dimana perusahaan tidak akan mengenakan
KESIMPULAN
Netflix sebagai perusahaan yang berbasis streaming mengalami perkembangan dari tahun
ke tahun yang dapat dilihat dari kisah perusahaan, yang bahkan dapat meraih keberhasilan sangat
baik dalam satu decade terakhir dengan tingkat pertumbuhan selama periode tersebut sebesar
828%, dari awal mula di tahun 2011 Netflix hanya membukukan pendapatan sebesar US$ 3,2
miliar terus berkembang menjadi US$ 29,69 miliar di tahun 2021. Perencanaan pemasaran Netflix
menjadi sangat membantu perkembangannya dengan pendekatan flexibilitas dan kreativitas dalam
sebanyak 1 juta disertai penuruhan harga saham mencapai 60%. Mengatasi tantangan tersebut
Netflix tidak tinggal diam, banyak penyesuian strategi yang dilakukan diantaranya Investasi dan
ekspansi di pasar Asia Pasifik, membangun kemitraan dengan operator nirkable dan perusahaan
pembayaran digital, menurunkan tarif berlangganan, mengatasi sharing password secara illegal
Hasil dari langkah-langkah taktis yang dilakukan Netflix masih perlu diuji beberapa tahun
kedepan, dimana pergulatan bisnis memang menjadi sesuatu yang natural. Persaingan usaha,