Anda di halaman 1dari 79

MODUL

OPERASI RISET

DOSEN

Dra. ROSWITA HAFNI, M.Si

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur tim penulis haturkan kehadirat Allah SWT
yang telah memudahkan proses pembuatan modul Operasi Riset ini. dan juga salawat
beriring salam semoga Allah sampaikan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad
SAW yang kelak kita sangat mengharapkan syafa’atnya diyaumil mahsyar nanti.

Modul ini disusun bertujuan untuk mempermudah mahasiswa dalam proses


pembelajaran bagi mahasiswa yang mengambil mata kuliah Operasi Riset dalam Program
Studi Ekonomi Pembangunan. Di dalam setiap materi pembelajaran banyak memiliki
kekurangan dan kelemahan, dikarenakan mata kuliah ini adalah mata kuliah hitungan yang
perlu kasus aplikatif, maka tim penulis berusaha menjelaskannya dengan cara yang
sesederhana mungkin, sehingga bisa dimengerti dan difahami.

Akhir kata semoga modul ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan juga bagi
para pembaca. Kritik dan saran diharapkan untuk kesempurnaan modul ini agar
lebih baik lagi dalam penyusunan yang akan datang. Aamiin.

Penulis

Roswita Hafni

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................

DAFTAR ISI .............................................................................................................

I. IDENTITAS ........................................................................................................
A. Nama Mata Kuliah ......................................................................................
B. Kode Mata Kuliah .......................................................................................
C. Jumlah SKS ................................................................................................
D. Nama Dosen / Team Teaching ..................................................................

II. PENDAHULUAN ...............................................................................................


A. Deskripsi Mata Kuliah ................................................................................
B. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah ..........................................................
C. Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah ..................................................

III. PEMBELAJARAN .............................................................................................


A. Kegiatan Pembelajaran ke 1, 2, 3 dan 4 ....................................................
1. Pengertian Operasi Riset, Metode Grafik dan Metode Simpleks ......
2. Tujuan Materi Pembelajaran ................................................................
3. Materi Pembelajaran .............................................................................
4. Tugas / Latihan ......................................................................................
5. Kunci Jawaban ......................................................................................

B. Kegiatan Pembelajaran ke 5 ......................................................................


1. Pengertian Model Persediaan ..............................................................
2. Tujuan Materi Pembelajaran ................................................................
3. Materi Pembelajaran .............................................................................
4. Tugas / Latihan ......................................................................................
5. Kunci Jawaban ......................................................................................

C. Kegiatan Pembelajaran ke 6 dan 7 ...........................................................


1. Pengertian Model Penugasan ..............................................................
2. Tujuan Materi Pembelajaran ................................................................
3. Materi pembelajaran .............................................................................
4. Tugas / Latihan ......................................................................................
5. Kunci Jawaban ......................................................................................

D. Kegiatan Pembelajaran ke 9, 10 dan 11 ....................................................


1. Pengertian Metode Transportasi .........................................................
2. Tujuan Materi Pembelajaran ................................................................
3. Materi Pembelajaran .............................................................................
4. Tugas / Latihan ......................................................................................
5. Kunci Jawaban ......................................................................................
E. Kegiatan Pembelajaran ke 12, 13 dan 14 ..................................................
1. Pengertian Metode Jaringan Kerja ......................................................
2. Tujuan Materi Pembelajaran ................................................................
3. Materi Pembelajaran .............................................................................
4. Tugas / Latihan ......................................................................................
5. Kunci Jawaban ......................................................................................

F. Kegiatan Pembelajaran ke 15 ....................................................................


1. Pengertian Teori Antrian ......................................................................
2. Tujuan Materi Pembelajaran ................................................................
3. Materi Pembelajaran .............................................................................
4. Tugas / Latihan ......................................................................................
5. Kunci Jawaban ......................................................................................

I. IDENTITAS

A. Nama Mata Kuliah


OPERASI RISET

B. Kode Mata Kuliah

ESP430113

C. Jumlah SKS
3 SKS

D. Nama Dosen
Dra. Roswita Hafni, MSi

II. PENDAHULUAN

A. Deskripsi Mata Kuliah


Mata kuliah Operasi Riset adalah mata kuliah pengambilan keputusan yang
optimal secara kuantitatif. Operasi riset merupakan serangkaian kegiatan--kegiatan
ekonomi yang di bentuk dalam model-model matematik dan diselesaikan dengan
menggunakan metode-metode yang sesuai dengan model tersebut dalam
penyelesaian pengambilan keputusan. Mata kuliah ini membahas tentang Model
Program Linear dengan menggunakan metode Grafik dan metode Simpleks. Model
Persediaan, Model Penugasan dengan metode Hungarian, Model Transportasi
dengan metode Pojok Barat Laut (NWCR), metode Biaya Tekecil (LC), metode
Pendekatan Vogel (VAM), metode Batu Loncatan (Stepping Stone) dan metode
MODI (Modified Distribution Method), Model Jaringan Kerja dengan metode Program
Evaluation and Review Technique (PERT), metode Critical Path Method (CPM) dan
Teori Antrian. Metode pembelajaran yang digunakan digunakan antara lain problem
solving, response dan studi kasus. Evaluasi yang digunakan adalah dengan
menyelesaikan soal-soal secara mandiri dan berkelompok.

B. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah


1. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas keputusan yang diambil dalam
pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri.
2. Mampu membedakan dan merumuskan berbagai model, metode yang ada
dalam pokok bahasan Operasi Riset.
3. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada
dibawah tanggung jawabnya dan mampu mengelola pembelajaran secara
mandiri.
4. Mampu mengaplikasikan model dan metode yang ada dalam Operasi Riset
dalam menjelaskan permasalahan-permasalahan ekonomi.

C. Sub Capaian Pembelajaran Mata Kuliah


1. Mahasiswa mampu memahami tentang pengertian Operasi Riset, Model
Program Linear dengan metode Grafik dan metode Simpleks.
2. Mahasiswa mampu memahami dan menyelesaikan masalah dengan Model
Persediaan.
3. Mahasiswa mampu memahami penggunaan Model Penugasan dengan
menggunakan Metode Hungarian.
4. Mahasiswa mampu memahami penggunaan Model Transportasi dengan
menggunakan Metode Pojok Barat Laut (NWCR), Biaya Terendah (Least Cost),
Vogel Approximation Method (VAM), Batu Loncatan (Stepping Stone) dan MODI
(Modified Distribution Method).
5. Mahasiswa mampu memahami tentang model jaringan kerja dengan
menggunakan metode Program Evaluation and Review Technique (PERT) dan
Citical Path Methode (CPM).
6. Mahasiswa mampu memahami tentang Teori Antrian.
III. PEMBELAJARAN

A. Kegiatan Pembelajaran ke 1, 2, 3 dan 4


1. Pengertian Operasi Riset, Model Program Linier, Metode Grafik dan Metode
Simpleks

2. Tujuan Materi Pembelajaran


a. Mahasiswa mampu mendefenisikan operasi riset.
b. Mahasiswa mampu mengetahui berbagai model operasi riset.
c. Mahasiswa mampu menggambarkan garis-garis kendala dalam satu gambar.
d. Mahasiswa mampu menentukan variabel keputusan yang memberikan hasil
optimum.
e. Mahasiswa mampu membuat persamaan matematis dan memasukkan data
kedalam tabel simpleks.
f. Mahasiswa mampu mengoperasikan langkah-langkah teknis pengerjaan
metode simpleks.

3. Materi Pembelajaran
Operasi Riset diidentikkan dengan penggunaan teknik-teknik matematis
untuk membuat model dari suatu kenyataan dengan mengalokasikan semua
sumberdaya yang terbatas dan dengan menggunakan data kuantitatif, sehingga
mengambil keputusan serta menganalisisnya. Keputusan yang diambil sesuai
dengan informasi data yang diberikan.
Ada lima tahap dalam operasi riset, yaitu :
1. Mengunpulka semua informasi yang dperlukan
2. Merumuskan masalah
3. Membentuk model matematis
4. Menggunakan metode dalam penyelesaian masalah
5. Melaksanakan keputusan.

Contoh kasus:
1. Bagaimana mengalokasikan semua sumberdaya yang terbatas, baik dalam
suatu perusahaan, pemerintahan, maupun organisasi, baik tenaga medis,
dokter, persediaan obat, dan sebagainya, agar tujuan tercapai
2. Bagaimana mengoptimalkan produksi, persediaan bahan baku, jadwal kerja
karyawan, problem distribusi dan sebagainya. agar tujuan tercapai
3. Bagaimana mengoptimalkan jadwal kuliah di setiap jurusan, menyusun
kebutuhan tenaga dosen dan karyawan dan sebagainya. agar tujuan tercapai

BAB I. MODEL PROGRAM LINIER


Model Program Linier adalah : Gambaran dari suatu kenyataan, yang
dinyatakan dalam lambing-lambang matematik dan disusun secara
terstruktur yang jangka pendek terjadi perubahan tang stabil

Contoh Model Program Linier


1. Maksimum 𝑍 = 𝑐1𝑥1 + 𝑐2𝑥2 + 𝑐3𝑥3 + ⋯ + 𝑐𝑛𝑥𝑛
dengan kendala : 𝑎11𝑥1 + 𝑎12𝑥2 + 𝑎13𝑥3 + ⋯ + 𝑎1𝑛𝑥𝑛 ≤ 𝑏1
𝑎21𝑥1 + 𝑎22𝑥2 + 𝑎23𝑥3 + ⋯ + 𝑎2𝑛𝑥𝑛 ≤ 𝑏2
……………………………………………......
𝑎𝑚1𝑥1 + 𝑎𝑚2𝑥2 + 𝑎𝑚3𝑥3 + ⋯ + 𝑎1𝑚𝑥𝑛 ≤ 𝑏𝑚
dimana 𝑥1, 𝑥2, . . , 𝑥𝑛 ≥ 0

2. Minimum 𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑝𝑥 + 𝑞𝑦
dengan kendala : 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 ≥ 𝑚
𝑐𝑥 + 𝑑𝑦 ≥ 𝑛
dimana 𝑥 ≥ 0 ;𝑦 ≥ 0
Metode yang digunakan:
A. Metode Grafik
Metode grafik merupakan salah satu dari penyelesaian Model
Pemograman Linear yang digunakan untuk memecahkan masalah. Metode
grafik ini digunakan apabila hanya terdapat dua variabel pilihan atau 2 jenis
produk yang dihasilkan, walaupun jumlah kendalanya lebih dari dua. Dalam
metode grafik kendala-kendala yang berbentuk pertidaksamaan linear harus
terlebih dahulu diubah menjadi persamaan linear. Dan berada pada kuadran
pertama karena variabel/ uotput dalam program linear adalah positif, (≥ 0).

Langkah-langkah pengerjaan metode grafik :

1. Gambar Kendala dengan benar


2. Tentukan daerah layak,
3. Tentukan titik – titik layak
4. Tes titik-titik layak pada fungsi tujuan
5. Keputusan

Contoh 1:

Ibu-ibu Sidorejo membuat usaha dua jenis roti , yaitu rasa coklat dan rasa strowbery.
Setiap bungkus roti rasa coklat membutuhkan modal Rp 10.000, sedangkan roti rasa
keju Rp 15.000 per bungkus. Modal keseluruhan yang dimiliki ibu tersebut Rp
500.000 tiap harinya bisa memproduksi paling banyak 40 bungkus. Keuntungan tiap
bungkus roti rasa coklat adalah Rp 3.000 dan roti rasa keju Rp 4.000 per bungkus.
Buatlah Model Program Linier kasus diatas
a. Tentukan keuntungan terbesar yg dapat di peroleh ibu tersebut.
b. Andaikan pemintaan roti rasa coklat lebih banyak, tentukan perubahan pengurangan
roti rasa keju.

Penyelesaian:

METODE GRAFIK
Misalkan x = roti rasa coklat dan y = roti rasa keju
Keuntungan roti rasa coklat = Rp2.500,00/bungkus dan roti rasa keju = Rp3.000,00
Fungsi Tujuan adalah => Keuntungan Maksimum Z = 2.500 x + 3.000 y
Kendala:
i. Modal ibu yang dimiliki = Rp500.000,00, untuk roti rasa coklat =
Rp10.000,00/bungkus dan roti rasa keju = Rp15.000,00, maka 10.000x + 15.000y
≤ 500.000
ii. Tiap hari memproduksi paling banyak 40 bungkus, maka x + y ≤ 40

a. Model Program Liniernya adalah


Keuntungan Maksimum Z = 3.000 x + 4.000 y
Kendala: i. 10.000 x + 15.000 y ≤ 500.000
ii. x+ y ≤ 40
Dimana x,y≥0

Keuntungan Maksimum dapat diselesaika dengan Metode Grafik


1. Gambar Kendala dengan benar
i. 10.000 x + 15.000 y ≤ 500.000,
untuk x = 0, => 10.000(0) + 15.000y = 500.000
y =500.000/15.000,=> y=100/3 =>
(0,100/3)
untuk y = 0, => 10.000 x + 15.000(0) = 500.000
10.000 x = 500.000, => x = 50, => (50, 0)
ii. x + y ≤ 40, untuk x = 0, => 0 + y = 40, => y = 40, => (0, 40)
untuk y = 0, => x + 0 = 40, => x = 40, => (40, 0)
kendala i, dan ii, dapat dilihat pada grafik dengan menggunakan tanda ≤
2. Tentukan daerah layak,
Yaitu dengan cara melihat semua kendala ada pada daerah tersebut. Pada grafik
dibawah adalah daerah yang diarsir tebal
3. Tentukan titik – titik layak
Yaitu titik –titik yang mewakili dari semua titik yang ada pada daerah layak. Yaitu
titik-titik A,B,C dan D
Titik A (0,0)
Titik B (0,100/3)
Titik C adalah menentukan titik perpotongan kendala i dan ii, yang dapat
diselesaikan dengan cara subsitusi, eliminasi atau matriks
Dengan cara eliminasi, yaitu
10000 x + 15000 y = 500000 |×1|
x+ y = 40 |×10000|
50
10000 x + 15000 y = 500000
10000 x + 10000 y = 400000 40
---------------------------------- -
5000 y = 100000
y = 20
subsitusikan y = 20 ke x + y = 40 (20,20)
x + 20 = 40
x = 20 => (20,20)
Titik C (20,20)
Titik D (40,0) 40 50
4. Tes titik-titik layak pada fungsi tujuan x + y ≤ 40 2x+3y≤100
Z = 2.500x + 3.000y
A(0,0) => Z = 3.000 (0) + 4.000 (0) = 0
B(0,100/3) => Z = 3.000(0) + 4.000(100/3) = 133.333
C(20, 20) => Z = 3.000(20) + 4.000(20) = 140.000
D(40, 0) => Z = 3.000(40) + 4.000(0) = 120.000
5. Keputusan
Yaitu titik yang membuat fungsi tujuan optimum, yaitu maksimumkan keuntungan di
titik C(20,20) => Z = 140.000

b. Keuntungan maksimum akan diperoleh Ibu-ibu Sidorejo sebesar Rp 140.000,00,- , jika


menjual roti rasa coklat sebanyak 20 bungkus dan roti rasa keju sebanyak 20 bungkus,
Andaikan pemintaan roti rasa coklat (x) lebih banyak, maka x ditambah, x
merupakan variable bebas, maka fungsi tujuan dapat diuraikan
3000 x + 4000 y = 140.000
4000 y = 140.000 – 3000 x
y = (140.000 – 3000 x)/4000
y = 140/4 – 3/4 x,
artinya jika x ditambah 1, maka y berkurang 3/4
c. Andaikan pemintaan roti rasa coklat ditambah 1 bungkus, maka roti rasa keju akan
dikurangi 3/4 bungkus, dan keuntungan tetap sebesar Rp 140.000,00,-

soal

Sebuah usaha Kue, setiap hari akan menjual x buah roti maros dan y buah jalang kote dengan
keuntungan masing-masing Rp 500 dan Rp 150 per buah, dalam membuat roti maros dan jalan kote
dibatasi kendala bahan tepung dan telur, dimana jumlah tepung maksimum yang bisa digunakan tiap
hari sebanyak 35 kg, sedangkan jumlah telur maksimum 200 butir per hari. Diketahui bahwa untuk
membuat sebuah roti maros dibutuhkan 0,2 kg tepung dan 0,5 butir telur, sedangkan untuk membuat
jalang kote dibutuhkan 0,02 kg tepung dan 0,2 butir telur. Tentukan jumlah jalan kote dan roti maros
yang harus dibuat (dijual) agar diperoleh keuntungan maksimum.

METODE SIMPLEKS
Metode simpleks digunakan sebagai alat untuk memecahkan
permasalahan yang menyangkut dua variabel keputusan atau lebih. Metode
simpleks ini menggunakan pendekatan tabel yang dinamakan tabel simpleks.
Kelebihan dari metode simpleks ini adalah mampu menghitung dua atau lebih
variabel keputusan apabila dibandingkan dengan metode grafik yang hanya
mampu mengaplikasikan dua variabel keputusan.
Ada tiga persyaratan untuk memecahkan masalah dengan menggunakan
metode simpleks :
1. Semua kendala pertidaksamaan harus dinyatakan sebagai persamaan.
2. Sisi kanan dari sebuah kendala tidak boleh ada yang positif.
3. Semua variabel dibatasi pada nilai-nilai non negatif.
A. Persyaratan I untuk tanda lebih kecil dari atau sama dengan (≤ )
Untuk setiap kendala yang mempunyai tanda lebih kecil dari pada atau
sama dengan (≤) harus ditambahkan dengan variabel slack non negatif disisi kiri
kendala. Variabel ini berfungsi untuk menyeimbangkan kedua sisi persamaan.
Contoh :
2𝑋1 + 3𝑋2 ≤ 24
2𝑋1 + 𝑋2 ≤ 16
𝑋1 + 4𝑋2 ≤ 27
Perubahan dari kendala-kendala ini adalah dengan menambahkan variabel
slack pada sisi kiri di setiap kendala :
2𝑋1 + 3𝑋2 + 𝑆1 = 24
2𝑋1 + 𝑋2 + 𝑆2 = 16
𝑋1 + 4𝑋2 + 𝑆3 = 27
B. Persyaratan I untuk tanda lebih besar dari pada atau sama dengan ( ≥)
Untuk setiap kendala yang mempunyai tanda lebih besar atau sama
dengan ( ≥) harus dikurangkan dengan variabel surplus non negatif disisi kiri
kendala. Selain mengurangkan dengan variabel surplus harus ditambahkan lagi
dengan variabel buatan (artificial) disisi kiri kendala.
Contoh :
30X1 + 15X 2 ≥ 900
diubah menjadi :
30𝑋1 + 15𝑋2 − 𝑆1 + 𝐴1 = 900
C. Persyaratan I untuk tanda sama dengan ( = )
2𝑋1 + 3𝑋2 ≤ 150
3𝑋1 + 4𝑋2 ≥ 240
𝑋1 + 2𝑋2 = 100
diubah menjadi :
2𝑋1 + 3𝑋2 + 𝑆1 = 150
3𝑋1 + 4𝑋2 − 𝑆1 + 𝐴1 = 240
𝑋1 + 2𝑋2 + 𝐴2 = 100
D. Persyaratan II dari metode simpleks menyatakan bahwa sisi kanan dari suatu
kendala tidak boleh bernilai negatif. Jika bernilai negatif dapat dikalikan
dengan -1untuk membuat sisi kanan positif.
Contoh :
𝑋1 + 5𝑋2 ≥ −150 dan −2𝑋1 + 3𝑋2 ≤ −175
dikalikan dengan -1 menjadi :
−𝑋1 − 5𝑋2 ≤ 150 dan 2𝑋1 − 3𝑋2 ≥ 175
Langkah-langkah dalam metode simpleks :
1. Buat tabel simpleks awal.
2. Plilih satu kolom dengan bilangan negatif terbesar dalam baris fungsi tujuan (
baris pertama ). Kolom ini disebut kolom pivot (kolom kunci). Jika ada dua
bilangan negatif terbesar maka pilih salah satunya.
3. Bagi setiap bilangan positif dari kolom pivot yang bersesuaian dengan
bilangan pada kolom konstanta (kolom terakhir). Kita pilih baris dengan hasil
bagi yang terkecil. Baris ini disebut baris pivot (baris kunci). Perpotongan
antara baris pivot dengan kolom pivot disebut elemen pivot (elemen kunci).
4. Elemen pivot dibuat sama dengan 1, jika perlu dengan membagi semua
elemen dalam baris pivot dengan angka elemen itu sendiri.
5. Gunakan prosedur yang serupa dengan metode eliminasi Gauss-Jordan
yaitu operasi baris, sehingga elemen lainnya dalam kolom pivot akan
diperoleh angka 0. Rumusnya adalah :
𝐵𝑎𝑟𝑖𝑠 𝐵𝑎𝑟𝑖𝑠 𝐵𝑎𝑟𝑖𝑠 𝐸𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 𝑝𝑖𝑣𝑜𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔
( )=( ) − [( )𝑥( )]
𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑝𝑖𝑣𝑜𝑡 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑙𝑎𝑚𝑎
6. Jika masih tersisa bilangan negatif di baris pertama (fungsi tujuan),
lakukanlah langkah ke-2 lagi. Jika sudah tidak ada lagi bilangan negatif di
baris pertama berarti penyelesaian telah optimal.
Contoh :
Dengan menggunakan metode simpleks, maksimumkanlah :
𝑓(𝑋1 , 𝑋2 ) = 𝑍 = 8.000𝑋1 + 7.000𝑋2
dengan kendala-kendala :
2𝑋1 + 3𝑋2 ≤ 24
2𝑋1 + 𝑋2 ≤ 16
𝑋1 + 4𝑋2 ≤ 27
𝑋1 ≥ 0 ; 𝑋2 ≥ 0
Penyelesaian :
Kita harus menambahkan variabel slack karena masalah diatas adalah masalah
maksimisasi
2𝑋1 + 3𝑋2 + 𝑆1 = 24
2𝑋1 + 𝑋2 + 𝑆2 = 16
𝑋1 + 4𝑋2 + 𝑆3 = 27
Langkah 1 :
Kita buat tabel simpleks awal
Z X1 X2 S1 S2 S3 Konstanta
Baris 1 Z 1 -8000 -7000 0 0 0 0
Baris 2 S1 0 2 3 1 0 0 24
Baris 3 S2 0 2 1 0 1 0 16
Baris 4 S3 0 1 4 0 0 1 27

Langkah 2 :
Kita pilih kolom ke-2 menjadi kolom pivot karena -8000 adalah nilai negatif
terbesar pada baris pertama
Z X1 X2 S1 S2 S3 Konstanta
Baris 1 Z 1 -8000 -7000 0 0 0 0
Baris 2 S1 0 2 3 1 0 0 24
Baris 3 S2 0 2 1 0 1 0 16
Baris 4 S3 0 1 4 0 0 1 27

Kolom pivot
Langkah 3 :
Kita bagi setiap bilangan positif (konstan) di kolom terakhir dengan
24
Baris 2 adalah = 12
2
16
Baris 3 adalah =8
2
27
Baris 4 adalah = 27
1

Pilih hasil bagi terkecil yaitu 8 pada baris ke-3. Baris ini disebut baris pivot (baris
kunci). Sehingga elemen 2 menjadi elemen pivot (elemen kunci) karena
perpotongan antara kolom pivot dan baris pivot
Z X1 X2 S1 S2 S3 Konstanta
Baris 1 Z 1 -8000 -7000 0 0 0 0
Baris 2 S1 0 2 3 1 0 0 24
Baris 3 S2 0 2 1 0 1 0 16
Baris 4 S3 0 1 4 0 0 1 27
Baris pivot

Elemen pivot

Langkah 4 :

Semua elemen yang ada di baris 3 (baris pivot) dibagi dengan elemen pivot
yaitu 2, sehingga tabel simpleks menjadi :

Z X1 X2 S1 S2 S3 Konstanta
Baris 1 Z 1 -8000 -7000 0 0 0 0
Baris 2 S1 0 2 3 1 0 0 24
Baris 3 S2 0 1 ½ 0 1/2 0 8
Baris 4 S3 0 1 4 0 0 1 27

Langkah 5 :
Kita buat angka nol pada elemen-elemen pivot lain dengan menggunakan
operasi baris.
1. Gantikan baris 1 dengan : Baris 1 – (baris ke-3 x -8000)
2. Gantikan baris 2 dengan : Baris 2 – (baris ke-3 x 2)
3. Gantikan baris 4 dengan : Baris 4 – (baris ke-3 x 1)
Setelah kita lakukan operasi baris tadi maka dapat kita buat tabel simpleks
berikutnya :

Z X1 X2 S1 S2 S3 Konstanta
Baris 1 Z 1 0 -3000 0 4000 0 64000
Baris 2 S1 0 0 2 1 -1 0 8
Baris 3 X1 0 1 ½ 0 1/2 0 8
Baris 4 S3 0 1 1½ 0 -1/2 1 19

Karena masih terdapat elemen negatif di baris 1 (-3000 di kolom 3), kita harus
kembali ke langkah 2 dan mengulangi proses tersebut dengan kolom ke-3
sebagai kolom pivot. Baris pivot diperoleh dengan cara :
8
Baris ke 2 adalah =4
2
8
Baris ke 3 adalah 1⁄ = 16
2
19 38
Baris ke 4 adalah 7⁄ =
2 7

Jadi baris pivot adalah baris ke-2 dan elemen pivot yang baru adalah 2,
sehingga kita peroleh tabel simpleks :

Z X1 X2 S1 S2 S3 Konstanta
Baris 1 Z 1 0 -3000 0 4000 0 64000
Baris 2 S1 0 0 2 1 -1 0 8
Baris 3 X1 0 1 ½ 0 1/2 0 8
Baris 4 S3 0 1 1½ 0 -1/2 1 19

Kolom pivot Elemen pivot baris pivot


Kita gunakan lagi operasi baris :

1. Baris 2 baru adalah dengan membagi baris ke-2 dengan angka 2


2. Gantikan baris 1 dengan : Baris 1 – (baris ke-2 baru x -3000)
3. Gantikan baris 3 dengan : Baris 3 – (baris ke-2 baru x 1/2)
4. Gantikan baris 4 dengan : Baris 4 – (baris ke-2 baru x 7/2)
Kita peroleh tabel simpleks yang baru :
Z X1 X2 S1 S2 S3 Konstanta
Baris 1 Z 1 0 0 1500 2500 0 76000
Baris 2 X2 0 0 1 1/2 -1/2 0 4
Baris 3 X1 0 1 0 -1/2 -1/4 0 6
Baris 4 S3 0 0 0 -1/4 -1/4 1 5

Karena tidak ada lagi bilangan yang bernilai negatif di baris pertama, masalah ini
telah selesai dan telah optimal. Nilai maksimum dari setiap variabel pilihan
nampak pada kolom terakhir (kolom konstanta), yaitu :
X1 = 6 , X2 = 4 dan Z = 7600

4. Tugas / Latihan
a. Suatu pabrik memproduksi 2 jenis mainan boneka dan mobil2an, jenis 1
mainan perempuan dengan jenis 2 mainan laki laki. Keuntungan setiap
mainan jenis 1 adalah Rp. 3.000,00 dan jenis 2 adalah Rp. 5.000.00. mainan
jenis 1 memerlukan waktu 6 jam untuk membuat bahan bahannya, 4 jam
untuk memasang, dan 5 jam untuk mengepak. Mainan jenis 2 memerlukan
waktu 3 jam untuk membuat bahan bahannya, 6 jam untuk memasang, dan 5
jam untuk mengepak. Suatu pesanan sedang dikerjakan oleh pabrik itu
dengan alokasi waktu 54 jam untuk membuat bahan-bahannya, 48 jam untuk
memasang dan 50 jam untuk mengepak. Pabrik tersebut berharap untuk
mendapatkan keuntungan maksimum dari pesanan tersebut.

b. Dengan menggunakan metode simpleks maksimumkan :


Z = 30X1 + 20X2 + 60X3
Dengan kendala-kendala :
2X1 + 3X2 + X3 ≤ 100
X1 + 2X3 ≤ 80
X1 + 2X2 + 5X3 ≤ 19
X1 ; X 2 ; X3 ≥ 0

5. Kunci Jawaban
1) - Buat model program linier
Variabel keputusan : X₁ = Banyaknya mainan jenis 1 yang di proleh

X₂ = Banyaknya mainan jenis 2 yang di proleh

Fungsi Tujuan :
Z𝑚𝑎𝑘𝑠 = 3000 x₁ + 5000 x₂

Fungsi kendala :
6x₁ + 3x₂ ≤ 54
4x₁ + 6x₂ ≤ 48
5x₁ + 5x₂ ≤ 50

Syarat tak negatif : x₁ , x₂ ≥ 0

- Gambar kendala dengan benar

1. Kendala 1 : 6x₁ + 3x₂ ≤ 54 yang garis pembatasnya adalah 6x₁ + 3x₂ = 54


a. Titik potong dalam garis terhadap sumbu X₁ adalah (9,0)
b. Titik potong garis terhadap sumbu X₂ adalah (0,18)
2. Kendala 2 : 4x₁ + 6x₂ ≤ 48 garis pembatasnya adalah 4x₁ + 6x₂ = 48
a. Titik potong garis terhadap sumbu X₁ adalah (12,0)
b. Titik potong garis terhadap sumbu X₂ adalah (0,18)
3. Kendala 3 : 5x₁ + 5x₂ ≤ 50 garis pembatasnya adalah 5x₁ + 5x₂ = 50
a. Titik potong garis sumbu X₁ adalah (10,0)
b. Titik potong garis terhadap sumbu X₂ adalah (0,10)

X₂

18

10

D
8 C

0 A X₁

9 10 12

6x₁ + 3x₂ = 54 Kedua persamaan tersebut diselesaikan dengan menggunakan


metode
5x₁ + 5x₂ = 50 eliminasi, sehingga di proleh x₁ = 8 dan x₂ = 2

4x₁ + 6x₂ = 48 kedua persamaan tersebut diselesaikan dengan menggunakan


5x₁ + 5x₂ = 50 metode eliminasi, sehingga di proleh x₁ = 6 dan x₂ = 4

- Tentukan titik-titik layak


Yaitu : Titik A,B,C dan D yang mungkin terisi untuk maksimum :
A. (9,0) → 3000 (9) + 5000(0) = 36.000
B. (8,2) → 3000(8) + 5000(2) = 34.000
C. (6,4) → 3000 (6) + 5000(4) = 38.000
D. (0.8) → 3000 (0) + 5000(8) = 40.000

- Keputusan
Dari hasil titik A,B,C dan D adalah keuntungan maksimum yang di proleh
oleh pabrik mainan yang menjual mainan anak laki laki dan mainan anak
perempuan keuntungan yang didapat dari pabrik tersebut adalah titik D. Rp.
40.000 dengan cara memproduksi mainan jenis 1 sebanyak 0 dan mainan
jenis 2 sebanyak 8 mainan.

2) Z = 30X1 + 20X2 + 60X3


Dengan kendala – kendala :
2X1 + 3X2 + X3 + S1 = 100
X1 + +2X3 + S2 = 80
X1 + 2X2 + 5X3 + S3 = 190
Langkah 1.
Tabel awal metode simpleks

Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 Konstanta
Baris 1 Z 1 -30 -20 -60 0 0 0 0
Baris 2 S1 0 2 3 1 1 0 0 100
Baris 3 S2 0 1 0 2 0 1 0 80
Baris 4 S3 0 1 2 5 0 0 1 190

Langkah 2.

Kita pilih kolom ke-3 menjadi kolom pivot karena -60 adalah nilai negatif
terbesar pada baris pertama. Dan baris pivot adalah baris ke-4 karena nilai
38 (190 : 5) pada kolom konstanta adalah nilai terkecil.

Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 Konstanta
Baris 1 Z 1 -30 -20 -60 0 0 0 0
Baris 2 S1 0 2 3 1 1 0 0 100
Baris 3 S2 0 1 0 2 0 1 0 80
Baris 4 S3 0 1 2 5 0 0 1 190
Kolom pivot baris pivot

Elemen pivot

Langkah 3.

Setiap elemen baris ke-4 (baris pivot) kita bagi dengan elemen pivot

(5) sehingga tabel simpleks berubah menjadi

Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 Konstanta
Baris 1 Z 1 -30 -20 -60 0 0 0 0
Baris 2 S1 0 2 3 1 1 0 0 100
Baris 3 S2 0 1 0 2 0 1 0 80
Baris 4 S3 0 1/5 2/5 1 0 0 1/5 38

Langkah 4.

1. Gantikan baris 1 dengan : Baris 1 – (baris ke-4 x -60)


2. Gantikan baris 2 dengan : Baris 2 – (baris ke-4 x 1)
3. Gantikan baris 3 dengan : Baris 3 – (baris ke-4 x 2)
Sehingga kita peroleh tabel simpleks :

Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 Konstanta
Baris 1 Z 1 -18 4 0 0 0 12 2.280
Baris 2 S1 0 9/5 13/5 0 1 0 -1/5 62
Baris 3 S2 0 3/5 -4/5 0 0 1 -2/5 4
Baris 4 X3 0 1/5 2/5 1 0 0 1/5 38

Langkah 5.

Kita gunakan lagi operasi baris, sehingga kita peroleh tabel simpleks

Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 Konstanta
Baris 1 Z 1 0 -20 0 0 30 0 2.400
Baris 2 S1 0 0 5 0 1 -3 1 50
Baris 3 X1 0 1 -4/3 0 0 5/3 2/3 20/3
Baris 4 X3 0 0 2/3 1 0 -1/3 1/3 110/3

Langkah 6.

Kita gunakan lagi operasi baris, sehingga kita peroleh tabel simpleks

Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 Konstanta
Baris 1 Z 1 0 0 0 4 16 4 2.600
Baris 2 X2 0 0 1 0 1/5 -1/5 1/5 10
Baris 3 X1 0 1 0 0 0 13/15 -2/5 20
Baris 4 X3 0 0 0 1 -2/5 1/5 1/5 30

Karena tidak ada lagi bilangan yang bernilai negatif di baris pertama, maka
masalah ini telah selesai, dan penyelesaiannya telah optimal. Nilai
maksimum (optimal) dari setiap variabel pilihan terlihat pada kolom terakhir
(kolom konstanta), yaitu X1 = 20, X2 = 10, X3 = 30 dan Z = 2.600

Soal1. Fungsi Tujuan Z = 7X1 + 5X2 + 5X3

X1 + X2 + X3 ≤ 25
2X2 + X2 + X3≤ 40
X1 + X2 ≤ 25
Dimana X1,X2,X3 ≥ 0

Soal2. Sebuah usaha Kue, setiap hari akan menjual x buah roti maros dan y buah jalang kote dengan
keuntungan masing-masing Rp 500 dan Rp 150 per buah, dalam membuat roti maros dan jalan kote
dibatasi kendala bahan tepung dan telur, dimana jumlah tepung maksimum yang bisa digunakan tiap
hari sebanyak 35 kg, sedangkan jumlah telur maksimum 200 butir per hari. Diketahui bahwa untuk
membuat sebuah roti maros dibutuhkan 0,2 kg tepung dan 0,5 butir telur, sedangkan untuk membuat
jalang kote dibutuhkan 0,02 kg tepung dan 0,2 butir telur. Tentukan jumlah jalan kote dan roti maros
yang harus dibuat (dijual) agar diperoleh keuntungan maksimum.

Soal3. Sebuah usaha pembuatan jendela dan pintu. Usaha tersebut memiliki fungsi F = ( K , L ),
yang terbatas dan memiliki ( ST ) kendala. Untuk memproduksi jendela dan pintu membutuhkan
waktu 6 jam, untung dari pembuatan jendela adalah Rp 20.000 sedangkan untung dari pembuatan
pintu Rp 50.000.

Jendela Pintu Waktu


Perancangan 3 5 10
Penghalusan 5 2 8
Total max penjualan 20.000 50.000

Z = 5X + 3Y
Maximum = 3X + 5Y ≤ 10 → Perancangan dimana X , Y ≤ 8
5X + 2Y ≤ 8 → ( penghalusan )

Soal4. ABC Furniture akan membuat lemari dan meja. Keuntungan yang diperoleh dari satu unit
meja adalah sebesar $7 dan keuntungan yang diperoleh dari satu unit lemari adalah $5.Kendala yang
dihadapi yaitu keterbatasan jam keja.Untuk pembuatan satu unit lemari memerlukan 3jam
kerja.Untuk pengecatan satu unit lemari dibutuhkan 2jam kerja,dan untuk pengecatan satu unit meja
dibutuhkan 1jam kerja.Jumlah jam kerja yang tersedia untuk pembuatan lemari dan meja adalah 240
jam/minggu,sedangkan jumlah jam kerja untuk pengecatan adalah 10jam/minggu.Berapa lemari
sebaiknya dan meja yang diproduksi agar keuntungan perusahaan maksimum?

Soal5. Sebuah usaha Kue, setiap hari akan menjual x buah roti maros dan y buah jalang kote
dengan keuntungan masing-masing Rp 500 dan Rp 150 per buah, dalam membuat roti bantal dan
Sari Roti dibatasi kendala bahan tepung dan telur, dimana jumlah tepung maksimum yang bisa
digunakan tiap hari sebanyak 35 kg, sedangkan jumlah telur maksimum 200 butir per hari. Diketahui
bahwa untuk membuat sebuah roti bantal dibutuhkan 0,2 kg tepung dan 0,5 butir telur, sedangkan
untuk membuat sari roti dibutuhkan 0,02 kg tepung dan 0,2 butir telur. Tentukan jumlah roti bantal
dan sari roti yang harus dibuat (dijual) agar diperoleh keuntungan maksimum.

Soal6. UTS EP 2020-2021


1. Sebuah industri kecil mempunyai 2 jenis barang(barang M dan barang N) dengan
menggunakan 2 mesin (Mesin R1 dan R2). Satu unit barang M dibuat dengan
mengoperasikan mesin R1 selama 2 menit dan R2 selama 4 menit, sedangkan satu
unit barang N dibuat dengan mengoperasikan mesin R1 selama 8 menit dan
mesin R2 selama 4 menit. Dalam satu hari mesin R1 dan mesin R2 beroperasi tidak
lebih dari 8 jam. Keuntungan bersih yang diperoleh dari satu unit barang M
adalah Rp 250,00 san satu unit barang N adalah Rp 500,00. Tentukan berapa
keuntungan maksimum yang dapat diperoleh?
1. Soal7. Suatupabrikberkeinginanmemproduksi 2 jenisbarangyaitubarang A
danbarang B. barang A memberi keuntunganRp 12.000,- per buahdanbarang B
member keuntunganRp 17.000,- per buah.
Untukmemperolehkeduabarangitudiperlukan 2 buahmesin, yaitumesin I
danmesin II. Waktu yang diperlukanuntukmemproduksisetiap
barang dengankeduamesintersebutdanwaktu yang tersediauntuksetiapmesin selama
2 bulandiperlukandalamtabeltersebut:
Mesin I (jam) Mesin II (jam)
Barang A 2 2
Barang B 3 2
Waktu yang tersedia 1500 1400
BerapabanyakbarangAdanbarang B yang harusdiproduksi agar keuntungan yang
diperolehsebesar-sebesarnya?

2. Soal8. Seorang pedagang jam ingin membeli dua jenis jam tangan, yaitu jam tangan
digital dan jam tangan mekanik. Untuk persediaan, dia menginginkan jumlah jam
tangan yang dibelinya tidak lebih dari 25 buah dengan modal Rp 4.200.000,00. Tiap
jam tangan digital harganya Rp 150.000,00 dan jam tangan mekanik harganya Rp
200.000,00. Laba yang diperoleh setiap penjualan sebuah jam tangan digital Rp
50.000,00 dan sebuah jam tangan mekanik Rp 70.000,00. Jika pedagang itu ingin
menentukan masing-masing banyaknya jenis jam tangan yang akan ia beli agar
labanya maksimal, maka berapa banyak yang harus dibeli untuk memenuhi laba
maksimal?

3. Soal9. Suatu pabrik memproduksi 2 jenis mainan, yaitu jenis I dan jenis II.
Keuntungan setiap mainan jenis I adalah Rp 3.000,00 dan jenis II adalah Rp 5.000,00.
Mainan jenis I memerlukan waktu 6jam untuk membuat bahan-bahannya, 4 jam
untuk memasang, dan 5 jam untuk mengepak. Mainan jenis II memerlukan waktu
3jam untuk membuat bahan-bahannya, 6 jam untuk memasang, dan 5 jam untuk
mengepak. Suatu pesanan sedang dikerjakan pabrik itu dengan alokasi waktu 54jam
untuk membuat bahan-bahannya, 48jam untuk memasang dan 50jam untuk
mengepak. Pabrik tersebut berharap untuk mendapatkan keuntungan maksimum
dari pesanan tersebut. Buatlah model matematika dari persoalan tersebut dan
selesaikan persoalan tersebut!

4. Soal10. Suatu perusahaan kerajinan tas dan sepatu memerlukan 4 unsur a dan 6
unsur b per minggu untuk masing-masing hasil produksinya. Setiap tas memerlukan
satu unsur a dan dua unsur b, setiap sepatu memerlukan dua unsure a dan dua
unsure b. jika setiap tas mendapat keuntungan Rp 3.000,00 dan setiap sepatu
mendapat keuntungan Rp 2.000,00, tentukan banyak tas dan sepatu yang dihasilkan
per minggu agar diperoleh keuntungan maksimum?

5. Soal11. Sebuah butik memiliki 4m kain satin dan 5m kain prada. Dari bahan
tersebut akan dibuat dua baju pesta. Baju pesta I memerlukan 2m kain satin dan 1m
kain prada. Baju pesta II memerlukan 1m kain satin dan 2m kain prada. Jika harga
jual baju pesta I Rp 500.000,00 dan baju pesta II Rp 400.000,00. Hasil penjualan
maksimum butik adalah?
1. Soal12. Seorang pengusaha mempunyai pabrik sepatu di dua kota, yaitu di Jakarta
dan Semarang. Untuk memenuhi pesanan sebanyak 300 sepatu pria, 180 sepatu
wanita dan 240 sepatu anak anak, maka pengusaha tersebut mengoperasikan kedua
pabrik. Pabrik di Jakarta setiap hari menghasilkan sepatu pria, wanita dan anak –
anak masing – masing 30, 12,dan 12 dengan ongkos pekerja Rp 30.000,00 tiap hari.
Sedangkan pabrik Semarang setiap harinya menghasilkan sepatu pria, wanita dan
anak-anak masing masing 15, 12, dan 24 dengan ongkos pekerja Rp 25.000,00 setiap
hari. Buatlah model matematika untuk masalah tersebut jika diharapkan
pengeluaran ongkos seminimal mungkin!
2. Soal 13. Dalam satu minggu tiap orang membutuhkan paling sedikit 16 unit protein
, 24 unit karbohidrat dan 18 unit lemak Makanan A mengandung protein,
karbohidrat dan lemak berturut-turut 4, 12 dan 2 unit setiap kg. Makanan B
mengandung protein, karbohidrat dan lemak berturut turut 2 , 2 dan 6 unit setiap kg.
Berapa kg masing- masing makanan harus dibeli setiap minggunya, agar kebutuhan
terpenuhi, tetapi dengan biaya semurah-murahnya, bila 1 kg makanan A harganya Rp
1.700,00 dan 1 kgmakanan B harganya Rp 800,00 ?

3. Soal13. Seorang anak diharuskan makan dua jenis tablet setiap hari. Tablet pertama
mengandung 5 unit vitamin A dan 3 unit vitamin B. Tablet vitamin kedua
mengandung 2 unit vitamin A dan 5 unit vitamin B. Dalam satu hari anak itu
memerlukan minimal 20 unit vitamin A dan 15 unit vitamin B. Jika harga tablet
pertama Rp. 4/biji dan tablet kedua Rp. 8/biji, pengeluaran minimum untuk
pembelian tablet per hari adalah?
Jawab:
Variabel Keputusan: = Banyak tablet pertama yang dibeli sebanyak biji
= Banyak tablet pertama yang dibeli sebanyak biji
Fungsi Tujuan : =4 +8
Fungsi kendala :
5 +2 20

3 +5 15

Syarat Tak negatif : , ≥0


4. Soal14. Seorang petani ingin memberikan pupuk pada tanaman padinya. Pupuk
yang diberikan harus mengandung sekurang-kurangnya 600g fosfor dan 720g
nitrogen. Pupuk 1 mengandung 30g fosfor dan 30g nitrogen per bungkus. Pupuk II
mengandung 20g fosfor dan 40g nitrogen per bungkus. Petani ingin mencampur
kedua pupuk tersebut. Satu bungkus pupuk I harganya Rp 17.500,00 dan pupuk II Rp
14.500,00 per bungkus. Tentukan biaya minimum yang harus dikeluarkan oleh petani
tersebut?
Jawab:
Variabel Keputusan: = Banyak pupukI yang dibeli sebanyak gram
= Banyak pupuk II yang dibeli sebanyak gram
Fungsi Tujuan : = 17500 + 14500
Fungsi kendala :
30 + 20 600

30 + 40 720

Syarat Tak negatif : , ≥0


5. Soal15. Suatu rombongan wisatawan di Pulau Bali terdiri dari 240 orang akan
menyewa kamar hotel. Kamar yang tersedia adalah kamar untuk 2 orang dan untuk 3
orang. Rombongan itu akan menyewa kamar sekurang-kurangnya 100 kamar. Tarif
kamar untuk 2 orang adalah Rp 80.000,00 dan untuk 3 orang adalah Rp 100.000,00.
Rombongan itu mengeluarkan uang sewa yang seminimal mungkin. Tentukan model
matematika dan penyelesaian untuk masalah ini?
Jawab:
Variabel Keputusan: = Banyak kamar untuk 2 orang
= Banyak kamar untuk 3 orang
Fungsi Tujuan : = 80.000 + 100.000
Fungsi kendala :
2 + 3 ≥ 240

+ ≥ 100

Syarat Tak negatif : , ≥0


6. Soal17. Seorang pengusaha peternakan ingin mencampur bahan pakan. Tiap
hari ternaknya membutuhkan sedikitnya 12kg unsur A, 1kg unsur B, dan 40g unsur C.
Apabila di pasaran tersedia bahan pakan jenis I tiap kantongnya mengandung
600gram unsur A, 20gram unsur B, dan 1gram unsur C, sedangkan bahan pakan jenis
II tiap kantongnya mengandung 200gram unsur A, 50gram unsur B, dan 1gram unsur
C. Harga tiap kantong pakan jenis I adalah Rp 7.500,00 dan jenis II adalah Rp
8.000,00. Tentukan model matematika dan penyelesaiannya agar pengusaha
tersebut hanya mengeluarkan biaya yang minimum!
7. Soal18. Untuk menjaga kesehatan, Nisa harus memenuhi kebutuhan minimum per
hari dengan beberapa zat makanan. Perhatikan table berikut !
Jenis Makanan Kebutuhan
Kandungan
Sayur (gram) Daging (gram) minimum
kalsium 5 1 10
protein 2 2 8
Harga per unit 2000 8000
Tentukan kombinasi jenis makanan tersebut agar Nisa memenuhi kebutuhan
minimum per hari dan memberi biaya terendah?
8. Soal19. Suatu rombongan olahraga pria terdiri dari 60 orang. Mereka akan
menginap di hotel Indal yang mempunyai dua tipe kamar yaitu tipe A dan tipe B. Tipe
A dapat ditempati 5orang dan tipe B dapat ditempati 3orang. Pemili hotel
menghendaki bahwa rombongan itu harus menyewa paling sedikit 15 kamar. Berapa
tipe A dan tipe B yang harus disewakan agar semua tertampung dan dengan
pembayawan semurah- murahnya, apabila sewa kamar untuk tipe A Rp 12.000,- dan
tipe B Rp 8.000,-?
soal20. Seorang petani modern menghadapi masalah sebagai berikut. Agar sehat,
setiap sapi harus diberi makanan yang mengandung paling sedikit 27,21, dan 30
satuan unsur nutrisi jenis A,B, dan C setiap harinya. Dua jenis makanan M dan N
diberikam kepada sapi tersebut. 1kg makanan jenis M mengandung unsur nutrisi
A,B, dan C masing-masing 1,1, dan 2 satuan, sedangkan 1kg makanan jenis N
mengandung unsur nutrisi A,B, dan C masing-masing 3,1, dan 1 satuan. Perlu juga
diketahui bahwa harga 1kg makanan jenis M dan N masing-masing adalah Rp 2.000,-
dan Rp 4.000,-. Petani tersebut harus memutuskan apakah akan membeli satu jenis
makanan saja atau
membeli kedua jenis tersebut, kemudia mencampurnya agar petani itu
mengeluarkan uang serendah mungkin!
9. Soal21. Mobil pick up dan mobil truk akan digunakan untuk mengangkut
1.000 m3 pasir. Satu kali jalan, pick up dapat mengangkut 2 m3 pasir dan truk 5
m3 pasir. Untuk mengangkut pasir tersebut diperlukan jumlah truk dan pick up
paling sedikit 350 buah dengan biaya angkut pick up satu kali jalan Rp 15.000,-
dan truk Rp 30.000,- . Biaya minimum untuk mengangkut pasir tersebut
adalah ?
Soal22.

B. Kegiatan Pembelajaran ke 5
1
1. Model Persediaan

2. Tujuan Materi Pembelajaran


a. Mahasiswa mampu memahami akan pentingnya persediaan bagi
perusahaan
b. Mahasiswa mampu memahami biaya-biaya yang muncul berkenaan
dengan persediaan.

3. Materi pembelajaran
Model Persediaan merupakan salah satu bagian dari Model
Program Linier. Persediaan diartikan sebagai kekayaan perusahaan,
memiliki peranan penting dalam operasi bisnis. Perusahaan memerlukan
persediaan karena
1. Adanya unsur ketidak pastian permintaan
2. Adanya unsur ketidak pastian pasokan dari supplier
3. Adanya unsur ketidak pastian tenggang waktu pemesanan
Persediaan yang baik akan tepat dalam ukuran, tidak terlalu banyak
sehingga meningkatkan biaya penyimpanan, atau terlalu sedikit sehingga
menimbulkan biaya stock out.

A. Keputusan Dalam Model Persediaan


Tujuan persediaan adalah untuk meminimalkan biaya yang terjadi
dalam persediaan. Yang harus diperhatikan manajemen adalah :
1. Kapan melakukan pemesanan
2. Berapa jumlah yang harus dipesan dan
3. Kapan melakukan pemesanan kembali (re order point)
Ada tiga pendekatan yang dilakukan dalam melakukan pemesanan,
yaitu :
1. Pendekatan titik pemesanan kembali (reorder point approach)
2. Pendekatan tinjauan periodik (periodic review approach)
3. Material requirement planning approach (MRP)

2
Keberadaan persediaan akan menambah fleksibilitas produksi operasi
perusahaan. Fungsi dari persediaan adalah :
1. Memberikan stok barang agar dapat memenuhi permintaan yang
diantisipasi akan timbul dari konsumen.
2. Memasangkan produksi dengan distribusi.
3. Mengambil keuntungan dari potongan jumlah (discount factor)
4. Menghindari kekurangan stok
5. Menjaga agar produksi dapat berlangsung dengan baik.
Persediaan yang dimiliki perusahaan mengandung beberapa komponen
biaya, yaitu :
1. Biaya pemesanan (ordering cost) merupakan biaya yang timbul untuk
mendapatkan barang atau bahan dari pemasok yang terdiri dari biaya
penulisan pesanan, biaya transportasi dan lain-lain.
2. Biaya penyimpanan (carrying cost / holding cost) yang terdiri dari
beberapa komponen seperti :
a. Biaya modal seperti gedung penyimpanan serta peralatan/fasilitas
b. Biaya simpan seperti biaya sewa gudang dan
perbaikan/pemeliharaan
c. Biaya resiko seperti biaya keusangan, asuransi, depresi dan lain-
lain.
3. Biaya kekurangan persediaan (stock out cost) yang akan terjadi bila
persediaan tidak tersedia ketika dibutuhkan sehingga perusahaan
kehilangan kesempatan memenuhi pesanan konsumen.
4. Biaya yang dikaitkan dengan kapasitas produksi yang dapat terjadi
ketika ada perubahan kapasitas produksi, dalam usaha perusahaan
untuk menyesuaikan dengan permintaan konsumen.
5. Biaya bahan atau barang yang merupakan harga atas barang yang
dibeli. Biaya ini dipengaruhi oleh diskon yang diberikan oleh pemasok
misalnya jika pembelian dilakukan dalam jumlah yang besar.

B. Persediaan Untuk Permintaan Independen

3
Model pengendalian persediaan mengasumsikan bahwa
permintaan untuk satu barang bisa bersifat independen atau dependen
terhadap permintaan barang lainnya. Permintaan independen adalah
keadaan dimana permintaan akan suatu produk tidak berkaitan dengan
produk lainnya. Misalnya permintaan kulkas independen terhadap
permintaan televisi. Sebaliknya permintaan ban mobil akan dependen
terhadap permintaan mobil. Hal inilah yang disebut dengan permintaan
dependen dimana permintaan satu produk akan tergantung /dipengaruhi
oleh permintaan lainnya.
Ada beberapa model persediaan untuk permintaan independen:
1. Economic order quantity
Konsep ini digunakan untuk menjawab pertanyaan berapa jumlah
yang harus dipesan. Dalam menggunakan model EOQ ini terdapat
beberapa asumsi yang harus dipenuhi yaitu :
a. Tingkat permintaan diketahui dan konstan
b. Lead time (waktu antara/waktu tunggu) diketahui dan konstan
c. Persediaan diterima dengan segera
d. Harga konstan/tidak ada diskon
e. Tidak terjadi stock out
f. Biaya variabel yang muncul hanya biaya pemesanan dan biaya
penyimpanan.
Biaya pemesanan tahunan =
𝑝𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑎𝑛
𝑥 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑠𝑎𝑛𝑎𝑛
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑠𝑎𝑛𝑎𝑛

𝐷
=𝑄 𝑥𝑆

𝑄
Biaya penyimpanan tahunan = 𝑥𝐻
2

Jumlah pemesanan optimal (𝑄 ∗ 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐸𝑂𝑄) terjadi bila

Biaya pemesanan tahunan = biaya penyimpanan tahunan

Atau

4
𝐷 𝑄
𝑥𝑆= 𝑥 𝐻 , sehingga didapat
𝑄 2

2𝐷𝑆
𝑄∗ = √ 𝐻

Dimana :

𝑄 ∗ = jumlah optimal barang per pemesanan (EOQ)

Q = jumlah barang setiap pemesanan

D = permintaan tahunan (unit)

S = biaya pemesanan setiap kali pesan

H = biaya penyimpanan/unit/tahun

L = lead time untuk pemesanan baru(dalam hari)

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎𝑎𝑛 𝐷
Jumlah pemesanan yang diinginkan (N) = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑠𝑎𝑛 = 𝑄∗

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛


Jumlah waktu antar pemesanan yang diinginkan (T) = 𝑁

Biaya total (TC) = biaya pemesanan tahunan + biaya penyimpanan


tahunan

𝑄∗
= (𝐷⁄𝑄 ∗ ) 𝑥 𝑆 + ( ⁄2) 𝑥 𝐻

Reorder point (titik pemesanan kembali) = d x L

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛𝑎𝑛 (𝐷)


Permintaan per hari (d) = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

Contoh :

Jika permintaan per hari sebesar 500 unit, dengan biaya simpan Rp 5.000

dan biaya pesan Rp 6.000 setiap kali pesan. Dalam satu tahun terdapat
265 hari kerja. Hitunglah :

a. EOQ
5
b. Jumlah pemesanan yang diinginkan
c. Waktu antar pemesanan
d. Reorder point, jika lead time ditetapkan 7 hari
e. Biaya total pada pemesanan EOQ
Penyelesaian :
2𝐷𝑆 2(500.265).6000
a. 𝑄 ∗ = √ =√ = 564 𝑢𝑛𝑖𝑡
𝐻 5000

𝐷 (500.265)
b. Jumlah pemesanan yang diinginkan (N) = 𝑄∗ = = 235 𝑘𝑎𝑙𝑖
564
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 265
c. Jumlah waktu antar pemesanan (T) = = 235 = 1
𝑁

hari
d. Reorder point (titik pemesanan kembali) = d x L = 500 x 7 = 3500 unit
𝑄 ∗⁄
e. Biaya total (TC) = [(𝐷⁄𝑄 ∗ ) 𝑥 𝑆 + ( 2) 𝑥 𝐻]

=[(500.265⁄564) 𝑥 6000 + (564⁄2) 𝑥 5000] =

= 𝑅𝑝2.820.000

2. Production Order Quantity


Pada model EOQ diasumsikan bahwa pemesanan akan diterima
dalam satu waktu. Namun, ada saat-saat tertentu dimana perusahaan
dapat menerima persediaan sepanjang suatu periode. Model Production
Order Quantity digunakan ketika persediaan secara terus menerus
terbentuk sepanjang suatu periode waktu setelah dilakukan pemesanan
atau ketika produk diproduksii dan dijual pada saat yang bersamaan.
Biaya penyimpanan tahunan = tingkat persediaan tahunan x biaya
penyimpanan
= tingkat persediaan rata-rata x H
Tingkat persediaan rata-rata = tingkat persediaan maksimum / 2
Tingkat persediaan maksimum = total yang diproduksi selama berjalannya
operasi – total yang terpakai selama
berjalannya operasi
= pt – dt
Total yang diproduksi (Q) = p x t atau t = Q/p
6
Tingkat persediaan maksimum = p(Q/p) – d(Q/p)
= Q(1 – (d/p) )

Biaya penyimpanan = ½ (HQ)[1 − (𝑑⁄𝑝)]

Biaya pemesanan = (𝐷⁄𝑄 ) 𝑥 𝑆

Jumlah pemesanan optimal (Q.p) akan terjadi jika biaya pemesanan sama
dengan biaya penyimpanan, sehingga didapat :
2𝐷𝑆
𝑄∗𝑝 = √
𝐻 [1 − (𝑑⁄𝑝)]

Dimana :
𝑄 ∗ = jumlah unit per pemesanan
𝐻 = biaya penyimpanan/unit/tahun
𝑝 = tingkat produksi harian
𝑑 = tingkat permintaan harian atau tingkat penggunaan
𝑡 = lama jalannya produksi, dalam satuan hari
𝑑 = 𝐷 = jumlah hari pabrik beroperasi

3. Model Quantity Discount


Bila barang dibeli dalam jumlah besar, maka pemasok dapat
memberikan pengurangan harga (discount). Dengan meningkatknya
potongan harga, biaya produksi menurun, tetapi biaya penyimpanan
meningkat karena pesanannya besar. Biaya yang terjadi dalam model ini
adalah sebagai berikut :
Biaya total = biaya pemesanan + biaya penyimpanan + biaya produk

TC = [(𝐷⁄𝑄 ) 𝑥 𝑆] + [(𝑄𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑥 𝐻)/2] + [𝑃 𝑥 𝐷]


𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖𝑎𝑛

Tahap – tahap penyelesaian sebagai berikut :


1. Untuk setiap potongan harga, hitunglah nilai 𝑄 ∗ dengan menggunakan
2𝐷𝑆
persamaan 𝑄 ∗ = √ 𝐼𝑃

Dimana :

7
IP = biaya penyimpanan, biaya penyimpanan (I) dinyatakan sebagai
persentase dari harga per unit (P)
2. Untuk setiap tingkat potongan harga, bila jumlah pesanannya terlalu
rendah untuk mendapatkan potongan harga, sesuaikan jumlah
pesanan keatas ke jumlah terendah yang memungkinkan dierolehnya
potongan harga
3. Dengan menggunakan persamaan total biaya, hitunglah biaya total
untuk setiap Q* yang ditetapkan pada tahap 1 dan 2.
4. Pilih Q* yang biaya totalnya paling rendah.

C. Persediaan Untuk Permintaan Dependen


Dependen artinya persediaan untuk satu produk akan berkaitan
dengan permintaan untuk produk lain. Misalnya permintaan untuk ban
sepeda akan tergantung pada jumlah sepeda yang akan diproduksi. Misal
untuk memproduksi 10 unit sepeda maka diperlukan 20 ban sepeda.
Teknik ini dikenal dengan nama MRP ( Material Requirement Planning).
Manfaat yang dapat diambil dari penggunaan MRP adalah :
1. Peningkatan pelayanan dan kepuasan konsumen.
2. Peningkatan pemanfaatan fasilitas dan tenaga kerja.
3. Perencanaan dan penjadwalan persediaan yang lebih baik.
4. Tanggapan yang lebih cepat terhadap perubahan dan pergeseran
pasar.
5. Tingkat persediaan menurun tanpa mengurangi pelayanan kepada
konsumen.
Dalam menggunakan model persediaan dependen ini diperlukan data
sebagai berikut :
1. Jadwal produksi utama / master production schedule , yang berisi
material apa yang akan dibuat dan kapan akan dilakukan.
2. Spesifikasi atau bill of material yang berisi bagaimana produk akan
dibuat atau susunan komponen.

8
3. Ketersediaan persediaan
4. Pesanan yang harus dipenuhi
5. Lead time / waktu yang diperlukan untuk mendapatkan berbagai
komponen yang dibutuhkan.

4.Tugas / Latihan
Jika permintaan tahunan sebesar 5000 unit per tahun, dengan biaya
simpan Rp 5.000 dan biaya pesan Rp 6.000 setiap kali pesan. Dalam satu
tahun terdapat 250 hari kerja. Hitunglah :
a. EOQ
b. Jumlah pemesanan yang diinginkan
c. Waktu antar pemesanan
d. Reorder point, jika lead time ditetapkan 10 hari

5.Kunci Jawaban
2𝐷𝑆 2(5000.250).6000
a. EOQ = Q* = √ = √ = 1.732 𝑢𝑛𝑖𝑡
𝐻 5000

𝐷 (5000.250)
b. Jumlah pemesanan yang diinginkan (N) = 𝑄∗ = = 722 𝑘𝑎𝑙𝑖
1.732

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 250


c. Waktu antar pemesanan (T) = = 722 = 0,35
𝑁

d. Reorder point, jika lead time 10 hari

= d x L = 5000 x 10 = 50.000 unit

9
C. Kegiatan Pembelajaran ke 6 dan 7
1. Model Penugasan

2. Tujuan Materi Pembelajaran


a. Mahasiswa mampu memahami akan pentingnya penugasan bagi
perusahaan
b. Mahasiswa mampu menyelesaikan masalah penugasan akan
pekerjaan ataupun karyawan dengan mengoptimalkan waktu ataupun
biaya yang dikeluarkan

3. Materi pembelajaran

Model Penugasan merupakan bahagian dari Model Program Linier, yaitu


bagaimana mengalokasikan sumber daya yang terbatas, sehingga tujuan optimal.
Dalam hal ini, bagimana mengalokasikan pekerjaan yang akan ditugaskan pada
karyawan sehingga biaya ataupun waktu penyelesaian seoptimal mungkin. Dengan
asumsi banyanya pekerjaan yang akan diselesaikan sama dengan banyaknya
karyawan yang akan menyelesaikan pekerjaan tersebut. atau sebaliknya. Namun,
10
dalam model penugasan dapat diselesaikan tanpa menggunakan metode yang ada
dalam model program linier, metode yang digunakan yaitu Metode Hungarian.

Langkah-langkah Metode Hungarian. Banyaknya pekerjaan yang akan


diselesaikan sama dengan banyaknya karyawan yang akan menyelesaikan
pekerjaan ( banyak baris = banyak kolom)

1) Masing-masing baris harus ada bilangan nol (0) yaitu dengan cara masing-
masing baris dikurangi dengan bilangan terkecil yang ada pada baris tersebut
2) Masing-masing kolom harus ada bilangan nol (0), yatu dengan cara masing-
masing kolom dikurangi dengan bilangan terkecil yang ada pada kolom
tersebut.
3) Buat matriks opportunity cost nol, yaitu table yang pada masing-masing baris
dan kolom ada nol
4) Tarik garis lurus, boleh pada baris ataupun kolom, dengan cara
menghubungan bilangan nol
5) Solusi optimal Jika banyaknya garis = banyaknya baris atau kolom
6) Jika banyaknya garis ≠ banyaknya baris atau kolom, maka munculkan
bilangan nol pada bilangan yang tidak kena garis dengan cara kurangkan
dengan bilangan yang terkecil. Dan bilangan yang kena perpotongan garis
tambahkan dengan bilangan yang terkecil tersebut
7) Ikuti langkah 4)
8) Ikuti langkah 5). Keputusan optimal pada bilangan nol

Contoh;

11
Peternak ayam Rio mempunyai 4 pekerja yang ditugaskan untuk pengawasan
4 kandang dengan waktu yang dibutuhkan oleh setiap pekerja /minggu (jam) dalam
pengawasan yang ada pada table dibawah ini :

Pekerja Kandang

A B C D

Rian 5 20 30 15

Riky 45 35 50 45

Rifai 20 25 55 35

Rozi 40 35 40 25

Tentukan schedule penugasan e 4 pekerja tersebut sehingga waktu yang


dibutuhkan dalam pengawasan seminimal mungkin.

1) Masing-masing baris harus ada bilangan nol (0) yaitu dengan cara masing-
masing baris dikurangi dengan bilangan terkecil yang ada pada baris tersebut

Pekerj Kandang
a
A B C D

Rian 5 20 30 15 -5

Riky 45 35 50 45 -
35

Rifai 20 25 55 35 -
20

Rozi 40 35 40 25 -
25

Diperoleh table berikut dibawah ini, selanjutnya;

12
2) Masing-masing kolom harus ada bilangan nol (0), yatu dengan cara masing-
masing kolom dikurangi dengan bilangan terkecil yang ada pada kolom
tersebut, ternyata kolom c tidak ada nol, maka - 15

Pekerj Kandang
a
A B C D

Rian 0 15 25 10

Riky 10 0 15 10

Rifai 0 5 35 15

Rozi 15 10 15 0

-15

3) Matrik opportunity cost nol adalah ;

Pekerj Kandang
a
A B C D

Rian 0 15 5 10

Riky 10 0 0 10

Rifai 0 5 20 15

Rozi 15 10 0 0

4) Dari table diatas belum optimal, maka tarik garis. Garis yang ditarik itu yang
ada nol nya, boleh pada garis atau kolom yang ada bilangan nol nya.

Pekerj Kandang

13
a A B C D

Riam 0 15 5 10

Riky 10 0 0 10

Rifai 0 5 20 15

Rozi 15 10 0 0

5) Tabel diatas belum optimal, maka kurangkan bilangan terkecil pada bilangan-
bilangan yang tidak kena garis -5. Perpotongan garis pada bilangan ditambah
5, kemudian tarik garis.

Pekerj Kandang
a
A B C D

Rian 0 15-5 5-5 10-5

Riky 10+5 0 0 10

Rifai 0 5-5 20-5 15-5

Rozi 15+5 10 0 0

Makahasilnya, tarik garis;

Pekerj Kandang
a
A B C D

Rian 0 10 0 5

Riky 15 0 0 10

Rifai 0 0 15 10

Rozi 20 10 0 0
14
Solusi optimal, karena banyaknya garis sama dengan banyaknya baris/kolom. Maka
solusi optimal. Nol sebagai keputusan.

schedule penugasannya adalah :

Pekerja Kandang

Rian 5 A

Riky 25 B
50

Riky C

Rozia 25 D

Total waktu minimum = 5 + 50 + 25 + 25

= 105 jam/minggu

Semua pekerjaan selesai, dengan keempat pekerja mengawasi 4 kandang


dengan total waktu 105 jam/minggu.

4.Tugas / Latihan

Kasus :

Seorang pengusaha konveksi mempunyai 4 orang karyawati yang


memproduksi 4 jenis produk yaitu baju, celana, rok, dan cardigan. Upah
masing-masing (oooo) produk jika dikerjakan karyawan adalah bervariasi
dengan latar belakang ang berbeda. adalah sebagai berikut:

Karyawan/produksi BAJU CELANA ROK CARDIGAN

ANGGI 6 7 10 9

LIZA 2 8 7 8

LILO 8 9 5 12

KINOY 7 11 12 3

15
Buatlah schedule penugasan ke 4 karyawan tersebut sehingga biaya
yang dikeluaran seminimal mungkin.

5.Kunci Jawaban
1) Buat matriks opportunity cost nol, yaitu : Pada table, 1.Masing-masing
baris dan kolom ada bilangan 0, dengan cara ; Masing-masing
bilangan pada baris kurangkan bilangan yang terkecil pada masing-
masing baris.

Karyawan/produksi BAJU CELANA ROK CARDIGAN

ANGGI 6 7 10 9

LIZA 2 8 7 8

LILO 8 9 5 12

KINOY 7 11 12 3

Karyawan/produksi BAJU CELANA ROK CARDIGAN

ANGGI 6 7 10 9 (-6)

LIZA 2 8 7 8 (-2)

LILO 8 9 5 12 (-5)

KINOY 7 11 12 3 (-3)

Masing-masing kolom harus ada bilangan 0, dengan cara masing-masing


kolom kurangkan dengan bilangan terkecil pada masing-masing

Kolom 2 tidak ada 0, maka

16
Karyawan/produksi BAJU CELANA ROK CARDIGAN

ANGGI 0 1 4 3

LIZA 0 6 5 6

LILO 3 4 0 7

KINOY 4 8 9 0

-1

Sehingga pada masing-masing baris dan kolom ada 0

Matriks opportunity cost nol

Karyawan/pro BAJU CELANA ROK CARDIGAN


duksi

ANGGI 0 0 4 3

LIZA 0 5 5 6

LILO 3 3 0 7

KINOY 4 7 9 0

2) Tarik garis pada bilangan yang ada 0, boleh pada baris atau kolom

Karyawan/produksi BAJU CELANA ROK CARDIGAN

ANGGI 0 0 4 3

LIZA 0 5 5 6

LILO 3 3 0 7

KINOY 4 7 9 0

3) Solusi optimal, karena banyaknya garis = banyaknya baris

Maka scedule penugasannya adalah :

17
Karyawan Produksi

Anggi Baju

Liza Celana

Lilo Rok

Kinoy Cardigan

Kesimpulan :

Anggi dapat membuat celana denganupah 70000

Liza dapat membuat baju dengan upah 20000

Lilo dapat membuat rok dengan upah 50000

Kinoy dapat membuat cardigan dengan upah 30000

Dengan total biaya upah minimum ; 70000 + 20000 + 50000 + 30000 =


170000

18
D. Kegiatan Pembelajaran 9, 10 dan 11
1. Model Transportasi

2. Tujuan Materi Pembelajaran

a. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan penggunaan model


transportasi.
b. Mahasiswa mampu mengalokasikan produk dari sumber yang ada ke
tempat tujuan dengan biaya minimum dengan menggunakan metode-
metode transportasi yang ada.

3. Materi Pembelajaran
A. Model Transportasi

Model Transportasi merupakan bagian dari model rogram


linear yang digunakan untuk mengatur dan mendistribusikan sumber-
sumber daya yang terbatas seperti menyediakan produk yang akan
dikirim ke tempat-tempat yang membutuhkan untuk mencapai efisiensi
biaya transportasi. Alokasi produk harus memperhatikan biaya dari satu
tempat ke tempat lain, hal ini dikarenakan adanya perbedaan dari biaya-
biaya tersebut. Syarat dari metode transportasi adalah besarnya
kebutuhan (permintaan) sama dengan kapasitas, apabila kebutuhan
tidak sama dengan kapasitas maka untuk menyamakannya ditambahkan
variabel dummy dengan biaya distribusi sebesar 0 (nol).

19
Tabel awal transportasi

Tujuan
Sumber T1 T2 T3 Kapasitas
C11 C12 C13
S1 X11 X12 X13 B1
C21 C22 C23
S2 X21 X22 X23 B2
C31 C32 C33
S3 X31 X32 X33 B3
B1+B2+B3=
Permintaan P1 P2 P3 P1+P2+P3

Dimana :
S = sumber pokok itu berasal
T = tempat tujuan dari produk tersebut
C = biaya angkut per unit produk dari sumber ke tempat tujuan
X = jumlah produk yang didistribusikan
B = jumlah keseluruhan kapasitas dari sumber
P = jumlah keseluruhan permintaan

Metode yang digunakan dalam model Transportasi adalah;

1. Metode Pojok Barat Laut (north west corner rules/NWCR),


2. Metode Biaya Terendah (least cost)
3. Metode Vogel Approximation Method (VAM)
4. LMetode Batu loncatan (Stepping Stone)
5. Moetode MODI (Modified Distribution).

20
1. Metode Pojok Barat Laut (north west corner rules)

Langkah-langkah metode sudut barat laut :

a.Pakai istilah POKIA-POKABA


(Pojok Kiri Atas ke Pojok Kanan Bawah)

b.Selesaikan kasus/sel pada pojok kiri atas yang diisi dengan


angka sebanyak-banyaknya yang disesuaikan dengan
kapasitas dan permintaan (pilih yang paling kecil).

c.Selesaikan kasus/sel pada pojok kiri bawah, dan seterusnya


yang disesuaikan dengan kapasitas dan permintaan sampai
seluruh kapasitas dan permintaan terpenuhi.

2. Metode Biaya Terendah (least cost)


Langkah-langkah metode biaya terendah :
a. Selesaikan kasus/sel dengan memilih biaya terendah dengan
angka sebanyak-banyaknya yang disesuaikan dengan kapasitas
dan permintaan (pilih yang paling kecil).
b. Lakukan langkah yang sama pada langkah a untuk mengisi sel-
sel lain yang disesuaikan dengan kapasitas dan permintaan
sampai seluruh kapasitas dan permintaan terpenuhi.

3. Metode Vogel Approximation (VAM)


Langkah-langkah metode vogel approximation (VAM) :
a. Tentukan biaya finalti, dengan mencari selisih dua biaya
terendah dari masing-masing baris dan kolom
b. Selesaikan kasus/sel dengan memilih biaya finalti terbesar pada
baris/kolom tersebut (apabila terdapat selisih terbesar yang
sama maka dapat dipilih salah satunya). Dengan
mengalokasikan produk sebanyak-banyaknya (disesuaikan

21
dengan kapasitas dan permintaan) di sel yang memiliki biaya
terendah pada baris/kolom
c. Baris/kolom yang telah diisi penuh tidak dapat diikut sertakan
kembali dalam proses perhitungan pencarian selisih biaya
berikutnya.
d. Lakukan kembali pada langkah a sampai semua produk
dialokasikan sesuai dengan kapasitas dan permintaan.

4. Metode Batu Loncatan (stepping stone)


Langkah-langkah metode batu loncatan (stepping stone) :
a. Mencari sel yang kosong
b. Melakukan loncatan pada sel yang terisi
Keterangan :
1. Loncatan dapat dilakukan secara vertikal/horizontal
2. Dalam satu loncatan tidak boleh dilakukan lebih dari satu
kali loncatan pada baris/kolom yang sama tersebut.
3. Loncatan dapat dilakukan melewati sel lain selama sel
tersebut terisi.
4. Setelah loncatan pada baris langkah selanjutnya loncatan
pada kolom dan sebaliknya.
5. Jumlah loncatan bersifat genap (dapat berjumlah 4,6,8
dst)
6. Pastikan sel yang terisi pada loncatan berikutnya untuk
memastikan proses tidak terhambat.
c. Lakukan perhitungan biaya pada sel yang kosong tersebut
dimulai dari sel yang kosong.
d. Perhitungan dilakukan dengan cara menghitung biaya, sel yang
kosong diberi tanda positif selanjutnya negatif, positif, negatif dst.
e. Apabila semua telah bernilai positif berarti solusi awal yang telah
dikerjakan sebelumnya telah menghasilkan biaya transportasi
minimum, tetapi apabila masih terdapat nilai negatif maka dicari
nilai negatif terbesar (penghematan terbesar)

22
f. Apabila terdapat tanda negatif, alokasikan produk dengan
melihat proses d, akan tetapi yang dilihat adalah isi dari sel
tersebut. Tambahkan dan kurangkan dengan isi sel negatif
terkecil pada seluruh sel.
g. Lakukan langkah yang sama dengan mengulang dari langkah b
sampai hasil perhitungan biaya tidak ada yang bernilai negatif.

5. Metode MODI (Modified Distribution Method)


Langkah-langkah metode MODI :
a. Menghitung nilai indeks pada masing-masing baris dan kolom,
dengan menggunakan rumus Ri + Kj = Cij, dimana Ri merupakan
nilai indeks pada baris i, Kj merupakan indeks pada kolom j dan
Cij adalah biaya transportasi dari sumber i ke tujuan j. Pemberian
nilai indeks ini harus berdasarkan pada sel yang telah terisi atau
digunakan. Sebagai alat bantu untuk memulai pencarian nilai
indeks, maka nilai baris pertama (R1) ditetapkan sama dengan
nol.
b. Nilai indeks seluruh baris dan kolom diperoleh dengan
menggunakan rumus di atas (Ri + Kj = Cij).
c. Mencari sel-sel yang kosong atau sel yang belum terisi.
d. Menghitung besarnya nilai pada sel-sel kosong tersebut dengan
menggunakan rumus Iij = Cij – Ri – Kj
e. Apabila nilai sel-sel kosong tersebut keseluruhannya bernilai
positif berarti proses tersebut telah menghasilkan biaya
transportasi minimum.
f. Apabila masih terdapat nilai negatif berarti masih terdapat
penghematan biaya, maka dilakukan proses eksekusi terhadap
sel yang memiliki angka negatif (pilih negatif terbesar apabila
terdapat lebih dari satu nilai negatif).
g. Proses pengalokasian dilakukan menggunakan pendekatan yang
serupa dengan metode batu loncatan (stepping stone)

23
h. Lakukan langkah dari awal (langkah a) untuk memastikan semua
nilai sel (Iij) kosong tidak ada yang bernilai negatif.

Contoh Soal :

Perusahaan CV “W” memiliki tiga buah pabrik di Jakarta, Bekasi dan


Tangerang dengan kapasitas masing-masing 2.400, 1.600 dan 1.600 unit
dan memiliki daerah pemasaran di Cirebon, Bandung, dan Sukabumi
dengan permintaan masing-masing 3.000,1.400 dan 1200 unit. Biaya
angkut per unit (dalam ribuan) dari pabrik ke daerah pemasaran seperti
yang tertera pada tabel dibawah ini.

Tujuan
Sumber Cirebon Bandung Sukabumi Kapasitas
16 10 12
Jakarta 2.400
30 20 24
Bekasi 1.600
6 18 20
Tangerang 1.600

Permintaan 3.000 1.400 1.200 5.600

Tentukan alokasi produk dari pabrik ke daerah pemasaran dengan


menggunakan metode sudut barat laut, biaya terendah dan VAM serta
tentukan berapa biaya transportasinya.
Penyelesaian :
Metode sudut barat laut (north west corner rules)

24
Tujuan
Sumber Cirebon Bandung Sukabumi Kapasitas
16 10 12
Jakarta 2.400 X X 2.400
30 20 24
Bekasi 600 1.000 X 1.600
6 18 20
Tangerang X 400 1.200 1.600

Permintaan 3.000 1.400 1.200 5.600

a. Alokasi pertama pada sudut kiri atas sebesar 2.400 unit (kapasitas
2.400 unit dan permintaan 3.000 unit, kita pilih yang paling kecil).
b. Bekasi – Cirebon sebesar 600 unit (kapasitas 1.600unit dan
permintaan 600 unit). Selanjutnya Bekasi – Bandung sebesar 1.00
unit (kapasitas 1.000 unit dan permintaan 1.400 unit).
c. Tangerang-Bandung sebesar 400 unit (kapasitas 1.600 unit dan
permintaan 400 unit).
d. Tangerang-Sukabumi sebesar 1.200 (kapasitas sama dengan
permintaan).
Alokasi produk dari pabrik ke daerah pemasaran menurut metode sudut
barat laut dan biaya transportasinya adalah :
Dari Ke Jumlah Biaya/unit Biaya (Rp)
Jakarta Cirebon 2.400 16.000 38.400.000
Bekasi Cirebon 600 30.000 18.000.000
Bekasi Bandung 1.000 20.000 20.000.000
Tangerang Bandung 400 18.000 7.200.000
Tangerang Sukabumi 1.200 20.000 24.000.000
Total Biaya 107.600.000

25
Metode biaya terendah (least cost):

Tujuan
Sumber Cirebon Bandung Sukabumi Kapasitas
16 10 12
Jakarta X 1.400 1.000 2.400
30 20 24
Bekasi 1.400 X 200 1.600
6 18 20
Tangerang 1.600 X X 1.600

Permintaan 3.000 1.400 1.200 5.600

a. Alokasi pertama kali dilakukan pada biaya terkecil, yaitu Rp 6.000


dialokasikan sebanyak 1.600 unit (permintaan 3.000 unit dan
kapasitas 1.600 unit, jadi kita pilih yang paling kecil).
b. Langkah selanjutnya adalah biaya Rp 10.000 dengan kapasitas 2.400
unit dan permintaan 1..400 unit, kita pilih 1.400 unit.
c. Kemudian biaya Rp 12.000 dengan kapasitas 1.000 unit dan
permintaan 1.200 unit , kita pilih 1.000 unit.
d. Selanjutnya biaya Rp 24.000 kapasitas 1.600 unit dan permintaan
200 unit, kita pilih 200 unit.
e. Kemudian biaya Rp 30.000, kapasitas dan permintaan 1.400 unit
Alokasi produk dari pabrik ke daerah pemasaran menurut metode biaya
terkecil dan biaya transportasinya adalah :

Dari Ke Jumlah Biaya/unit Biaya (Rp)


Jakarta Bandung 1.400 10.000 14.000.000
Jakarta Sukabumi 1.000 12.000 12.000.000
Bekasi Cirebon 1.400 30.000 42.000.000
Bekasi Sukabumi 200 24.000 4.800.000

26
Tangerang Cirebon 1.600 6.000 9.600.000
Total Biaya 82.400.000

Metode Vogel Aproximation (VAM)


Tujuan
Cirebon Bandung Sukabumi Kapasitas Selisih
Sumber Baris
16 10 12
Jakarta 2.400 2

30 20 24
Bekasi 1.600 4

6 18 20
Tangerang 1.600 X X 1.600 12

Permintaan 3.000 1.400 1.200 5.600

10 8 8
Selisih
Kolom

27
Selisih terbesar adalah angka 12, alokasikan pada baris tangerang pada
sel yang memiliki biaya terendah (6).Besarnya alokasi adalah 1.600 unit,
dengan demikian baris Tangerang tidak dapat diikut sertakan kembali
dalam proses perhitungan karena sudah dialokasikan seluruhnya untuk
cirebon.

Tujuan
Cirebon Bandung Sukabumi Kapasitas Selisih
Sumber Baris
16 10 12
Jakarta 1.400 X 1.000 2.400 2 2 2

30 20 24
Bekasi X 1.400 200 1.600 4 4 4

6 18 20
Tangerang 1.600 X X 1.600 12 -

Permintaan 3.000 1.400 1.200 5.600

10 8 8
Selisih 14 10 12
Kolom - 10 12

Alokasi produk dari pabrik ke daerah pemasaran menurut metode vogel


approximation (VAM) dan biaya transportasinya adalah :
28
Dari Ke Jumlah Biaya/unit Biaya (Rp)
Jakarta Cirebon 1.400 16.000 22.400.000
Jakarta Sukabumi 1.000 12.000 12.000.000
Bekasi Bandung 1.400 20.000 28.000.000
Bekasi Sukabumi 200 24.000 4.800.000
Tangerang Cirebon 1.600 6.000 9.600.000
Total Biaya 76.800.000

6. Tugas / Latihan
PT. Sukses Terus adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi
kertas untuk fotocopy. Saat ini perusahaan memiliki tiga buah pabrik yakni
di Muara karang dengan kapasitas 10.000 unit, Pondok Gede dengan
kapasitas 20.000 unit dan Teluk Gong dengan kapasitas 10.000 unit.
Berikut data biaya transportasi (dalam ribu rupiah) ke masing-masing
daerah pemasaran

Tujuan
Sumber Kelapa Pondok Jelambar Kapasitas
Gading Indah
5 7 3
Muara 10.000
karang
3 2 6
Pondok 20.000
Gede
4 5 6
Telok Gong 10.000

29
Permintaan 15.000 13.000 12.000 40.000

Dengan menggunakan metode sudut barat laut (north west corner rules),
biaya terkecil (least cost) dan vogel approximation (VAM) tentukan biaya
transportasi minimum PT. Sukses Terus.

7. Kunci Jawaban
Penyelesaian :
Metode sudut barat laut ( north west corner rules ) :

Tujuan
Kelapa Pondok Jelambar Kapasitas
Sumber Gading Indah
5 7 3
Muara 10.000 X X 10.000
karang
3 2 6
Pondok 5.000 13.000 2.000 20.000
Gede
4 5 6
Telok Gong X X 10.000 10.000

Permintaan 15.000 13.000 12.000 40.000

30
Alokasi produk dari pabrik ke daerah pemasaran dan biaya
transportasinya adalah :
Dari Ke Jumlah Biaya/unit Biaya (Rp)
Muara Kelapa 10.000 5.000 50.000.000
Karang Gading
Pondok Kelapa 5.000 3.000 15.000.000
Gede Gading
Pondok Pondok 13.000 2.000 26.000.000
Gede Indah
Pondok Jelambar 2.000 6.000 12.000.000
Gede
Teluk Gong Jelambar 10.000 6.000 60.000.000
Total Biaya 163.000.000

Metode biaya terkecil ( least cost ) :

Tujuan
Kelapa Pondok Jelambar Kapasitas
Sumber Gading Indah
5 7 3
Muara X X 10.000 10.000
karang
3 2 6
Pondok 7.000 13.000 X 20.000
Gede
4 5 6
Telok Gong 8.000 X 2.000 10.000

31
Permintaan 15.000 13.000 12.000 40.000

Alokasi produk dari pabrik ke daerah pemasaran dan biaya


transportasinya adalah :
Dari Ke Jumlah Biaya/unit Biaya (Rp)
Muara Jelambar 10.000 3.000 30.000.000
Karang
Pondok Kelapa 7.000 3.000 21.000.000
Gede Gading
Pondok Pondok 13.000 2.000 26.000.000
Gede Indah
Teluk Gong Kelapa 8.000 4.000 32.000.000
Gading
Teluk Gong Jelambar 2.000 6.000 12.000.000
Total Biaya 121.000.000

Metode Vogel Approximation ( VAM ) :

Tujuan
Kelapa Pondok Jelambar Kapasitas Selisih
Sumber Gading Indah Baris
5 7 3
Muara X X 10.000 10.000 2 2 2
Karang

32
3 2 6 1 3 -
Pondok 7.000 13.000 X 20.000
Gede
4 5 6 1 2 2
Teluk Gong 8.000 X 2.000 10.000

Permintaan 15.000 13.000 12.000 40.000

1 3 3
Selisih 1 - 3
Kolom 1 - 3

Alokasi produk dari pabrik ke daerah pemasaran dan biaya


transportasinya adalah :
Dari Ke Jumlah Biaya/unit Biaya (Rp)
Muara Jelambar 10.000 3.000 30.000.000
Karang

33
Pondok Kelapa 7.000 3.000 21.000.000
Gede Gading
Pondok Pondok 13.000 2.000 26.000.000
Gede Indah
Teluk Gong Kelapa 8.000 4.000 32.000.000
Gading
Teluk Gong Jelambar 2.000 6.000 12.000.000
Total Biaya 121.000.000

E. Kegiatan Pembelajaran ke 12, 13 dan 14


1. Model Jaringan Kerja

34
2. Tujuan Materi Pembelajaran
1) Mahasiswa mampu memahami akan manfaat perencanaan
prtoyek/pekerjaan dengan menggunakan jaringan
2) Mahasiswa mampu mengambil keputusan dalam menyelesaikan
jaringan kerja serta menganalisisnya

3. Materi pembelajaran

MODEL JARINGAN KERJA (NETWORK)

Jaringan kerja adalah :

1) Perencanaan yang efektif dari suatu rangkaian yang mempunyai


interaktivita/kegiatan dari suatu kejadian-kejadian yang lain
2) memperoleh gambaran dari suatu sistem yang dengan mudah
diperlihatkan dalam bentuk jaringans.

misal :

• jaringan rel kereta api, terdiri dari sejumlah rute (garis edar) yang
menghubungkan dari stasiun ke stasiun yang lain
• jaringan telepon, jaringan televisi, sistem jalan tol, pembangunan rumah,,
konferensi, penerimaan mahasiswa baru, dll..

Model jaringan kerja merupakan bahagian dari Model Program Linear yang
dapat diperlihatkan dengan lambang/simbol matematik yang terstruktur dan
merupakan gambaran dari suatu k enyataaan dan metode penyelesaiannya secara
simpleks. Namun, model jaringan kerja/model arus jaringan/network flow models ini
menggunakan metode PERT (Project Evaluation and Review Technique) dan CPM
(Critical Path Method).

Model jaringan kerja merupakan salah satu teknik pengambilan keputusan


dalam me-manage suatu proyek / kegiatan, baik skala besar maupun dalam
kehidupan sehari-hari yang relative mudah untuk dipahami dan dibuat.

Langkah-langah membuat jaringan

1. gunakan semua informasi yang tersedia


2. buat kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan

35
3. susun kegiatan-kegiatan tersebut mana kegiatan yang tidak bisa ditunda dan
mana kegiatan yang bisa ditunda.

Simbol-simbol yang digunakan

Dalam menggambarkan suatu jaringan kerja digunakan tiga buah simbol sebagai
berikut;

a) lingkaran /node ( ○ ) yang merupakan symbol kejadian /event.awal atau akhir


suatu aktivitas
b) tanda panah /arrow (→) adalah garis yang menggambarkan aktivitas/kegiatan
yang dilaksanakan, dengan pengertian jarsk, lamanya waktu, biaya, yang
menghubungkan suatu kejadian ke kejadian yang lain
c) tanda panah putus-putus/ dummy (− − →) merupakan dummy
variable/kegiatan semu yang tidak mempunyai nilai jarak, waktu ataupun
biaya, gunanya adalah untuk mempermudah dalam menganalisis jaringan
kerja

Penggunaan simbol-simbol ini mengikuti aturan-aturan sebagai berikut:

1. Di antara dua event yang sama, hanya boleh digambarkan satu anak panah.
2. Nama suatu aktivitas dinyatakan dengan huruf atau nomor urut event.
3. Aktivitas harus diurutkan dari event bernomor rendah ke event bernomor
tinggi

Missal :

① adalah lokasi UIN (belum melakukan aktivitas)

② adalah lokasi UMSU (sudah melakukan aktivitas)

A adalah aktivitas perjalanan 10 menit

36
① lokasi kandang (tanah kosong)

② lokasi kandang sudah ada fondasi dan bahan bangunan

A pembuatan fondasi 3 hari

B pesan bahan bangunan 2 hari

Untuk mempermudah dalam menganalisis kegiatan-kegiatan alangkah baiknya


gambar diatas ditambahkan dummy variable, maka :

A’ adalah dummy variable (kegiatan semu)


yaitu: kegiatan yang sebenernya tidak
melakukan aktivitasapa-apa, waktunya 0

Contoh :

1. Aktivitas kegiatan Tahfidz semakin berkembang dengan menggunakan


metode digital. Tahfidz ummy akan memindahkan aktivitasnya dari Tombak
(T) ke Jatiluhur (JL) yang mempunyai lokasi ruangan lebih luas. Pemindahan
ini dilaksanakan saat liburan sekolah. Pemindahan barang-barang dilakukan
sendiri, namun untuk IT mempekerjakan jasa computer dengan aktivitas dan
wa ktu yang dibutuhkan

Kegiatan Deskripsi Pendahulu Waktu


A Persiapan ruangan di JL - 3
B Pemasangan jaringan di JL - 3
C Mengumpulkan barang-barang di T - 4
D Pemindahan peralatan yang ada di JL A 3
(pengosongan)
E Membersihkan dan pengecatan di JL D 5
F Pemindahan computer ke JL B,E 2
G Pemindahan baran-barang di T B,C,E 6
H Pemasangan instalasi computer di JL F 4
I Pemindahan pegawai ke JL G 4
J Pengaturan computer dan penggantian H,I 2
peralatan
37
Gambarkanlah jaringan kerja pemindahan Tahfidz digital UMMY dari lokasi Tombak
ke Jat luhur

Jawab :

▪ Kegiatan adalah tanda panah dengan waktu pekerjaan


▪ Kegiatan adalah dengan tanda 1,2 dan seterusnya… sebagai
penghubung kegiatan
▪ Hanya ada satu kejadian awal (sebelum melakukan aktivitas) dengan
berbagai aktivitas/kegiatan. Hanya ada satu kejaidan akhir (bahaian selesai)
dan jangan ragu menarik garis/tanda panah

2. Acara silaturrahmi makan malam dirumah yang dibantu oleh Ayu. Susunan
perencanaan persiapan makan malam tersebut sebagai berikut:

Kegiatan Deskripsi Pendahulu Waktu


A Belanja sayur, buah dan ikan - 2
B Pembersihan - 1
C Penyedotan debu B 1
2
D Pengaturan meja, kursi C 1
2
E Periapan sayuran A 1
2
F Persiapan lauk A 1
2
G Persiapan makanan pembuka A 1

38
H Ayu mandi dan bersiap-siap D,G 1
I Menyiapkan dan menyusun E,F 1
hidangan
J Ibu bersiap I 1
K Menyiapkan minuman H 1
2

Gambarnya sebagai berikut:

Analisis Jaringan Kerja

Dalam menganalisis jaringan kerja, diperlukan symbol-simbol yang ada pada gambar
jaringan kerja, seperti:

1) Waktu Mulai paling Cepat melakukan kegiatan (WMC) atau ES =


earliest activity start time,
2) Waktu Selesai paling Cepat kegiatan (WSC) atau EF = earliest activity
finish time, diperoleh dari WMC ditambah lamanya /perkitraan waktu
kegiatan (t = activity duration time)
3) Waktu Selesai paling Lama kegiatan (WSL) atau LF = latest activity
finish time
Symbol tersebut diletakkan pada gambar lingkaran

39
Keterangan:

a = nomor event

b = waktu selesai paling lambat kegiatan

c = waktu mulai paling cepat melakukan kegiatan

Contoh;

3 Berikut adalah table kegiatan-kegiatan dalam merencanakan penelitian


dengan rincian waktu telah diketahui sebagai berikut:

Kegiatan Kegiatan Waktu


sebelumnya
A - 2
B - 7
C A 2
D A,B 4
E D 1
F C,E 5
G F 3

1) Gambarlah Jaringan Kerja kegiatan – kegiatan penelitian tersebut dengan


menampilkan WMC, WSC dan WSL
2) Dengan menggunaka CPM, tentukan waktu kegiatan tersebut selesai
3) Analisislah gambar jaringan kerja tersebut untuk satu kegiatan yang dilakukan

Jawab

40
1) Gambar jaringan kerjanya adalah sebagai berikut

0 2 4
A C
1 2 2 2 4
0 7 12

7 B

0 A’

0 C’
0
7
3
7
0 0
0 B’

12 F 17 G 20
7 8 9 10
5 12 5 17 3 20
0 7

4 D
41
0 E’

11
6
11 1E
12
7
12

0
2) Untuk menentukan CPM dengan cara WSC = WSL, dengan demikian
diperlukan table berikut;

Kegiatan Waktu WMC WSC WSL CPM→WSC=WSL

A 2 0 2 7
A’ 0 2 2 7
B 7 0 7 7 B
B’ 0 7 7 7 B’
C 2 2 4 12
C’ 0 4 4 12
D 4 7 11 11 D
E 1 11 12 12 E
E’ 0 12 12 12 E’
F 5 12 17 17 F
G 3 17 20 20 G

Dari table tersebut terlihat Garis edar kritis (Critical Path Methode) adalah;

B B’ D E E’ F G
7 0 4 1 0 5 3

Jika masing-masing kegiatan dilakukan waktu selesainya 24 hari, dengan


menggunakan CPM total waktu: 20 hari, maka waktu penyelesaian bisa di

42
efisiensikan 4 hari dengan rute kegiatan yang tidak bisa ditunda adalah kegiatan B,
B’, D, E, E’, F, dan G.

3) Ingin menganalisis satu kegiatan F yaitu mengambil data responden.


Pelaksanaan kegiatan mengambil data responden yaitu dilaksanakan selama
5 hari. Pelaksanaan kegiatan mengambil data responden bisa dikerjakan jika
kegiatan C dan E selesai. mengambil data responden paling cepat
Aktivitas Uraian Aktivitas Waktu
Pendahulu (Minggu)

dilaksanakan hari ke 12, selama mengambil data responden 5 hari, selesai


paling cepat yaitu hari ke 17 dan selesai paling lambat juga hari ke 17.
Berarti kegiatan mengambil data responden tidak bisa ditunda

4. Tugas / Latihan

Berikut proyek bangunan rumah 2019

43
A Mendesain Rumah - 1

B Meletakkan Pondasi A 3

C Memesan Bahan Bangunan A 2

D Membangun Rumah B,C 16

E Memilih Cat Rumah D 1

F Memilih Perabot Rumah D 4

G Mengecat Rumah E 4

H Mengisi Perabot Rumah F,G 2

44
1) Gambarlah Jaringan Kerja kegiatan – kegiatan penelitian tersebut dengan
menampilkan WMC, WSC dan WSL
2) Dengan menggunaka CPM, tentukan waktu kegiatan tersebut selesai
3) Analisislah gambar jaringan kerja tersebut untuk satu kegiatan yang dilakukan

Kegiatan Waktu WMC WSC WSL CPM

A 1 0 1 1 A
B 3 1 4 4 B
B1 0 4 4 4 B1
C 2 1 3 4
C1 0 3 3 4
D 16 4 20 20 D
E 1 20 21 21 E
F 4 20 24 25
F1 0 24 24 25
G 4 21 25 25 G
G1 0 25 25 25 G1
H 2 25 27 27 H
33
5.Kunci Jawaban

TABEL KEGIATAN JARINGAN KERJA PROYEK BANGUNAN RUMAH 2019

45
GAMBAR KEGIATAN JARINGAN KERJA PROYEK BANGUNAN RUMAH 2019

WMC

0 A 1 B 4
1 2 3
0 1 1 3 4 B1
0 4 D 20 E 21 G 25
C 5 6 7 9
4 20 1 21 4 25
2 C1 16
WSL 4 3 F
0
4
4 1 0
24 F
8
25
0

Waktu : 33 – 27 = 6 Minggu Waktu yang dapat diefisiensikan sebanyak 6


Minggu.

ANALISIS : pada kegiatan H, dimana kegiatan ini merupakan tahap mengisi


perabotan rumah yang dilakukan selama 2 Minggu. Kegiatan H dapat dilakukan
apabila kegiatan F dan G sudah selesai dilaksanakan. Dengan kata lain, mengisi
perabotan rumah dapat dilakukan apabila memilih perabot rumah dan mengecat
rumah sudah selesai. Selama melakukan pengisian perabot rumah dengan waktu 2
Minggu, selesai paling cepat pada itu pada minggu ke-27 dan waktu selesai paling
lambat pada minggu ke-27. Jadi mengisi perabot rumah tidak dapat ditunda.

Kesimpulan ; Dengan metode CPM, dapat mengefisiensikan waktu kegiatan


pembangunan rumah yang awalnya dilakukan 33 minggu kini menjadi 27 minggu.

46
F.Kegiatan Pembelajaran 15

1. Teori Antrian

2. Tujuan Materi Pembelajaran

a. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang teori antrian.

3. Materi Pembelajaran

Antrian sering terjadi di toko, loket, teller, bandara, bengkel


pemeliharaan, mesin produksi, jalan raya, pintu tol, dan lain-lain. Pihak
manajemen harus memperhatikan persoalan ini agar
konsumen/pelanggan tidak kecewa atau malah membatalkan rencana
mereka.

Adapun karakteristik antrian, antara lain :

a. Pola kedatangan pelanggan (customer)


b. Pola pelayanan
c. Jumlah pelayan (server)
d. Kapasitas sistem/fasilitas untuk melayani pelanggan
e. Order/urutan/disiplin pelayanan

A. Sistem Antrian
a. Single Channel – Single Phase (satu jalur antrian – satu
fasa/tahap/layanan.
b. Multiple Channel – Single Phase (beberapa jalur antrian – satu
fasa/tahan/layanan.
c. Single Channel – Multiple Phase (satu jalur antrian – beberapa
fasa/tahap/layanan.
d. Multiple Channel – Multiple Phase (beberapa jalur antrian –
beberapa fasa/tahap/layanan.
Sistem antrian (queing system) :

47
a. Terdiri dari beberapa unit yang antri (menunggu/queue) yang
dilambangkan dengan lingkaran/oval
b. Terdiri atas beberapa fasilitas layanan yang dilambangkan
dengan kotak.

A fa

Notasi dalam antrian :

P (n) = probabilitas ada n unit dalam sistem

λ = tingkat kedatangan (arrival rate)

μ = tingkat pelayanan (sevice rate)

N = ekspektasi jumlah unit dalam sistem

Nq = ekspektasi jumlah unit yang antri menunngu

T = ekspektasi waktu yang dibutuhkan dalam sistem

Tq = ekspektasi waktu menunggu sebelum dilayani

Formula :

P(O) = 1 - λ/μ

P(n) = P(O)(𝜆⁄𝜇 )𝑛

N = λ/(μ-λ)

Nq = N(𝜆/𝜇)

T = 1⁄(𝜇 − 𝜆)

Tq = 𝑇(𝜆/𝜇)

Contoh :

48
Kedatangan TV set untuk proses inspeksi di bagian QC
(pengendalian kualitas) suatu perusahaan manufaktur :

λ = 3 menit (waktu antar kedatangan TV set yang akan diinspeksi


oleh bagian QC

μ = 4 menit (waktu layanan rata-rata untuk tiap TV set oleh bagian


QC

simulasikan untuk 30 menit pertama.

Penyelesaian :

Jumlah rata-rata unit TV dalam sistem dihitung dengan


menjumlahkan ada beberapa TV yang dilayani dan menunggu untuk
berapa menit, kemudian dibagi dengan waktu total (30 menit)
sehingga diperoleh :

[1(6)+2(12)+3(11)+4(1)]
N= = 2,23 𝑢𝑛𝑖𝑡
30

[0(6)+1(12)+2(11)+3(1)]
Nq = = 1,23 𝑢𝑛𝑖𝑡
30

Waktu rata-rata dalam sistem dihitung berdasarkan berapa lama tiap


TV menunggu plus dilayani, kemudian dibagi jumlah TV yang ada
(10 unit).

[4+5+6+7+8+9+10+9+6+3]
T= = 6,7 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
10

[0+1+2+3+4+5+6+7+6+3]
Tq = = 3,7 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
10

4.Tugas / Latihan

Diketahui waktu antar kedatangan pada suatu fasilitas pelayanan adalah 3


menit. Waktu layanan tiap server adalah 10 menit. Misalkan pihak
manajemen telah menyiapkan 2 server, Hitung N, Nq ,T dan Tq

5.Kunci Jawaban

49
Jumlah rata-rata unit dalam sistem dihitung dengan menjumlahkan ada
berapa unit yang dilayani dan menunggu untuk berapa menit, kemudian
dibagi dengan waktu total (60 menit) sehingga diperoleh :

[1(3)+2(3)+3(7)+4(7)+5(7)+6(9)+7(7)+8(7)+9(7)]
N= = 5,75 𝑢𝑛𝑖𝑡
60

[0(3)+0(3)+1(7)+2(7)+3(7)+4(9)+5(7)+6(7)+7(7)+8(3)]
Nq = = 3,8 𝑢𝑛𝑖𝑡
60

Waktu rata-rata dalam sistem dihitung berdasarkan berapa lama tiap unit
menunggu plus dilayani, kemudian dibagi jumlah unit yang ada (20 unit).

[4+5+6+7+8+9+10+9+6+3]
T= = 6,7 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
10

[0+1+2+3+4+5+6+7+6+3]
Tq = = 3,7 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
10

50
IV. PENUTUP

Dengan adanya modul mata kuliah Operasi Riset ini para mahasiswa
yang mengambil mata kuliah Operasi Riset di program studi Manajemen dapat lebih
memahami tentang cara-cara pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seorang
manajer, dalam mengoptimalkan tujuannya, menentukan pekerjaan yang tepat bagi
karyawan, mengoptimalkan keuntungan, biaya penugasan, transportasi, pengerjaan
suatu proyek dan sebagainya

Semoga para mahasiswa yang mengambil mata kuliah Operasi Riset ini
dapat mengaplikasikannya di dalam pekerjaan setelah selesai menamatkan kuliah
dan menjadi sarjana manajemen yang handal dan dipercaya.

51
V. DAFTAR PUSTAKA

a. Kakiay, Thomas j. 2008. Pemrograman Linier (Metode dan Problema).


Yogyakarta. Andi
b. Kalangi, Josep B. 2010. Matematika Ekonomi Dan Bisnis. Jakarta. Salemba
Empat.
c. Lieberman, Hillier. 2008. Introduction to Operations Research. Andi
d. Noer, Bustanul Arifin. 2010. Belajar Mudah Riset operasional. Yogyakarta.
Andi
e. Taylor III, Bernard W. 2001. Buku I SAINS MANAJEMEN Pendekatan
Matematika untuk Bisnis.. Jakarta. Salemba Empat.
f. Taylor III, Bernard W. 2001. Buku II SAINS MANAJEMEN Pendekatan
Matematika untuk Bisnis. Jakarta. Salemba Empat.
g. Wijaya, Andi. 2013. Pengantar Riset Operasi. Jakarta. Mitra Wicana Media.
h. G Hamdy A. Taha. Operation Research. An Introduction, MacMillan, 1992
i. Sri Mulyani. Riset Operasional. LPEM, UI.
j. Hillier, Frederich S. and Lieberman. Introduction to Operation Research, McGraw-Hill,
1990
k. Bazaara. Linear Programming and Network Flows. 5. Schaum Series Operation
Research

52

Anda mungkin juga menyukai