Modul Operasi Riset Ep
Modul Operasi Riset Ep
OPERASI RISET
DOSEN
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur tim penulis haturkan kehadirat Allah SWT
yang telah memudahkan proses pembuatan modul Operasi Riset ini. dan juga salawat
beriring salam semoga Allah sampaikan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad
SAW yang kelak kita sangat mengharapkan syafa’atnya diyaumil mahsyar nanti.
Akhir kata semoga modul ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan juga bagi
para pembaca. Kritik dan saran diharapkan untuk kesempurnaan modul ini agar
lebih baik lagi dalam penyusunan yang akan datang. Aamiin.
Penulis
Roswita Hafni
DAFTAR ISI
I. IDENTITAS ........................................................................................................
A. Nama Mata Kuliah ......................................................................................
B. Kode Mata Kuliah .......................................................................................
C. Jumlah SKS ................................................................................................
D. Nama Dosen / Team Teaching ..................................................................
I. IDENTITAS
ESP430113
C. Jumlah SKS
3 SKS
D. Nama Dosen
Dra. Roswita Hafni, MSi
II. PENDAHULUAN
3. Materi Pembelajaran
Operasi Riset diidentikkan dengan penggunaan teknik-teknik matematis
untuk membuat model dari suatu kenyataan dengan mengalokasikan semua
sumberdaya yang terbatas dan dengan menggunakan data kuantitatif, sehingga
mengambil keputusan serta menganalisisnya. Keputusan yang diambil sesuai
dengan informasi data yang diberikan.
Ada lima tahap dalam operasi riset, yaitu :
1. Mengunpulka semua informasi yang dperlukan
2. Merumuskan masalah
3. Membentuk model matematis
4. Menggunakan metode dalam penyelesaian masalah
5. Melaksanakan keputusan.
Contoh kasus:
1. Bagaimana mengalokasikan semua sumberdaya yang terbatas, baik dalam
suatu perusahaan, pemerintahan, maupun organisasi, baik tenaga medis,
dokter, persediaan obat, dan sebagainya, agar tujuan tercapai
2. Bagaimana mengoptimalkan produksi, persediaan bahan baku, jadwal kerja
karyawan, problem distribusi dan sebagainya. agar tujuan tercapai
3. Bagaimana mengoptimalkan jadwal kuliah di setiap jurusan, menyusun
kebutuhan tenaga dosen dan karyawan dan sebagainya. agar tujuan tercapai
2. Minimum 𝑓(𝑥, 𝑦) = 𝑝𝑥 + 𝑞𝑦
dengan kendala : 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 ≥ 𝑚
𝑐𝑥 + 𝑑𝑦 ≥ 𝑛
dimana 𝑥 ≥ 0 ;𝑦 ≥ 0
Metode yang digunakan:
A. Metode Grafik
Metode grafik merupakan salah satu dari penyelesaian Model
Pemograman Linear yang digunakan untuk memecahkan masalah. Metode
grafik ini digunakan apabila hanya terdapat dua variabel pilihan atau 2 jenis
produk yang dihasilkan, walaupun jumlah kendalanya lebih dari dua. Dalam
metode grafik kendala-kendala yang berbentuk pertidaksamaan linear harus
terlebih dahulu diubah menjadi persamaan linear. Dan berada pada kuadran
pertama karena variabel/ uotput dalam program linear adalah positif, (≥ 0).
Contoh 1:
Ibu-ibu Sidorejo membuat usaha dua jenis roti , yaitu rasa coklat dan rasa strowbery.
Setiap bungkus roti rasa coklat membutuhkan modal Rp 10.000, sedangkan roti rasa
keju Rp 15.000 per bungkus. Modal keseluruhan yang dimiliki ibu tersebut Rp
500.000 tiap harinya bisa memproduksi paling banyak 40 bungkus. Keuntungan tiap
bungkus roti rasa coklat adalah Rp 3.000 dan roti rasa keju Rp 4.000 per bungkus.
Buatlah Model Program Linier kasus diatas
a. Tentukan keuntungan terbesar yg dapat di peroleh ibu tersebut.
b. Andaikan pemintaan roti rasa coklat lebih banyak, tentukan perubahan pengurangan
roti rasa keju.
Penyelesaian:
METODE GRAFIK
Misalkan x = roti rasa coklat dan y = roti rasa keju
Keuntungan roti rasa coklat = Rp2.500,00/bungkus dan roti rasa keju = Rp3.000,00
Fungsi Tujuan adalah => Keuntungan Maksimum Z = 2.500 x + 3.000 y
Kendala:
i. Modal ibu yang dimiliki = Rp500.000,00, untuk roti rasa coklat =
Rp10.000,00/bungkus dan roti rasa keju = Rp15.000,00, maka 10.000x + 15.000y
≤ 500.000
ii. Tiap hari memproduksi paling banyak 40 bungkus, maka x + y ≤ 40
soal
Sebuah usaha Kue, setiap hari akan menjual x buah roti maros dan y buah jalang kote dengan
keuntungan masing-masing Rp 500 dan Rp 150 per buah, dalam membuat roti maros dan jalan kote
dibatasi kendala bahan tepung dan telur, dimana jumlah tepung maksimum yang bisa digunakan tiap
hari sebanyak 35 kg, sedangkan jumlah telur maksimum 200 butir per hari. Diketahui bahwa untuk
membuat sebuah roti maros dibutuhkan 0,2 kg tepung dan 0,5 butir telur, sedangkan untuk membuat
jalang kote dibutuhkan 0,02 kg tepung dan 0,2 butir telur. Tentukan jumlah jalan kote dan roti maros
yang harus dibuat (dijual) agar diperoleh keuntungan maksimum.
METODE SIMPLEKS
Metode simpleks digunakan sebagai alat untuk memecahkan
permasalahan yang menyangkut dua variabel keputusan atau lebih. Metode
simpleks ini menggunakan pendekatan tabel yang dinamakan tabel simpleks.
Kelebihan dari metode simpleks ini adalah mampu menghitung dua atau lebih
variabel keputusan apabila dibandingkan dengan metode grafik yang hanya
mampu mengaplikasikan dua variabel keputusan.
Ada tiga persyaratan untuk memecahkan masalah dengan menggunakan
metode simpleks :
1. Semua kendala pertidaksamaan harus dinyatakan sebagai persamaan.
2. Sisi kanan dari sebuah kendala tidak boleh ada yang positif.
3. Semua variabel dibatasi pada nilai-nilai non negatif.
A. Persyaratan I untuk tanda lebih kecil dari atau sama dengan (≤ )
Untuk setiap kendala yang mempunyai tanda lebih kecil dari pada atau
sama dengan (≤) harus ditambahkan dengan variabel slack non negatif disisi kiri
kendala. Variabel ini berfungsi untuk menyeimbangkan kedua sisi persamaan.
Contoh :
2𝑋1 + 3𝑋2 ≤ 24
2𝑋1 + 𝑋2 ≤ 16
𝑋1 + 4𝑋2 ≤ 27
Perubahan dari kendala-kendala ini adalah dengan menambahkan variabel
slack pada sisi kiri di setiap kendala :
2𝑋1 + 3𝑋2 + 𝑆1 = 24
2𝑋1 + 𝑋2 + 𝑆2 = 16
𝑋1 + 4𝑋2 + 𝑆3 = 27
B. Persyaratan I untuk tanda lebih besar dari pada atau sama dengan ( ≥)
Untuk setiap kendala yang mempunyai tanda lebih besar atau sama
dengan ( ≥) harus dikurangkan dengan variabel surplus non negatif disisi kiri
kendala. Selain mengurangkan dengan variabel surplus harus ditambahkan lagi
dengan variabel buatan (artificial) disisi kiri kendala.
Contoh :
30X1 + 15X 2 ≥ 900
diubah menjadi :
30𝑋1 + 15𝑋2 − 𝑆1 + 𝐴1 = 900
C. Persyaratan I untuk tanda sama dengan ( = )
2𝑋1 + 3𝑋2 ≤ 150
3𝑋1 + 4𝑋2 ≥ 240
𝑋1 + 2𝑋2 = 100
diubah menjadi :
2𝑋1 + 3𝑋2 + 𝑆1 = 150
3𝑋1 + 4𝑋2 − 𝑆1 + 𝐴1 = 240
𝑋1 + 2𝑋2 + 𝐴2 = 100
D. Persyaratan II dari metode simpleks menyatakan bahwa sisi kanan dari suatu
kendala tidak boleh bernilai negatif. Jika bernilai negatif dapat dikalikan
dengan -1untuk membuat sisi kanan positif.
Contoh :
𝑋1 + 5𝑋2 ≥ −150 dan −2𝑋1 + 3𝑋2 ≤ −175
dikalikan dengan -1 menjadi :
−𝑋1 − 5𝑋2 ≤ 150 dan 2𝑋1 − 3𝑋2 ≥ 175
Langkah-langkah dalam metode simpleks :
1. Buat tabel simpleks awal.
2. Plilih satu kolom dengan bilangan negatif terbesar dalam baris fungsi tujuan (
baris pertama ). Kolom ini disebut kolom pivot (kolom kunci). Jika ada dua
bilangan negatif terbesar maka pilih salah satunya.
3. Bagi setiap bilangan positif dari kolom pivot yang bersesuaian dengan
bilangan pada kolom konstanta (kolom terakhir). Kita pilih baris dengan hasil
bagi yang terkecil. Baris ini disebut baris pivot (baris kunci). Perpotongan
antara baris pivot dengan kolom pivot disebut elemen pivot (elemen kunci).
4. Elemen pivot dibuat sama dengan 1, jika perlu dengan membagi semua
elemen dalam baris pivot dengan angka elemen itu sendiri.
5. Gunakan prosedur yang serupa dengan metode eliminasi Gauss-Jordan
yaitu operasi baris, sehingga elemen lainnya dalam kolom pivot akan
diperoleh angka 0. Rumusnya adalah :
𝐵𝑎𝑟𝑖𝑠 𝐵𝑎𝑟𝑖𝑠 𝐵𝑎𝑟𝑖𝑠 𝐸𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑜𝑙𝑜𝑚 𝑝𝑖𝑣𝑜𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔
( )=( ) − [( )𝑥( )]
𝑏𝑎𝑟𝑢 𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑝𝑖𝑣𝑜𝑡 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑙𝑎𝑚𝑎
6. Jika masih tersisa bilangan negatif di baris pertama (fungsi tujuan),
lakukanlah langkah ke-2 lagi. Jika sudah tidak ada lagi bilangan negatif di
baris pertama berarti penyelesaian telah optimal.
Contoh :
Dengan menggunakan metode simpleks, maksimumkanlah :
𝑓(𝑋1 , 𝑋2 ) = 𝑍 = 8.000𝑋1 + 7.000𝑋2
dengan kendala-kendala :
2𝑋1 + 3𝑋2 ≤ 24
2𝑋1 + 𝑋2 ≤ 16
𝑋1 + 4𝑋2 ≤ 27
𝑋1 ≥ 0 ; 𝑋2 ≥ 0
Penyelesaian :
Kita harus menambahkan variabel slack karena masalah diatas adalah masalah
maksimisasi
2𝑋1 + 3𝑋2 + 𝑆1 = 24
2𝑋1 + 𝑋2 + 𝑆2 = 16
𝑋1 + 4𝑋2 + 𝑆3 = 27
Langkah 1 :
Kita buat tabel simpleks awal
Z X1 X2 S1 S2 S3 Konstanta
Baris 1 Z 1 -8000 -7000 0 0 0 0
Baris 2 S1 0 2 3 1 0 0 24
Baris 3 S2 0 2 1 0 1 0 16
Baris 4 S3 0 1 4 0 0 1 27
Langkah 2 :
Kita pilih kolom ke-2 menjadi kolom pivot karena -8000 adalah nilai negatif
terbesar pada baris pertama
Z X1 X2 S1 S2 S3 Konstanta
Baris 1 Z 1 -8000 -7000 0 0 0 0
Baris 2 S1 0 2 3 1 0 0 24
Baris 3 S2 0 2 1 0 1 0 16
Baris 4 S3 0 1 4 0 0 1 27
Kolom pivot
Langkah 3 :
Kita bagi setiap bilangan positif (konstan) di kolom terakhir dengan
24
Baris 2 adalah = 12
2
16
Baris 3 adalah =8
2
27
Baris 4 adalah = 27
1
Pilih hasil bagi terkecil yaitu 8 pada baris ke-3. Baris ini disebut baris pivot (baris
kunci). Sehingga elemen 2 menjadi elemen pivot (elemen kunci) karena
perpotongan antara kolom pivot dan baris pivot
Z X1 X2 S1 S2 S3 Konstanta
Baris 1 Z 1 -8000 -7000 0 0 0 0
Baris 2 S1 0 2 3 1 0 0 24
Baris 3 S2 0 2 1 0 1 0 16
Baris 4 S3 0 1 4 0 0 1 27
Baris pivot
Elemen pivot
Langkah 4 :
Semua elemen yang ada di baris 3 (baris pivot) dibagi dengan elemen pivot
yaitu 2, sehingga tabel simpleks menjadi :
Z X1 X2 S1 S2 S3 Konstanta
Baris 1 Z 1 -8000 -7000 0 0 0 0
Baris 2 S1 0 2 3 1 0 0 24
Baris 3 S2 0 1 ½ 0 1/2 0 8
Baris 4 S3 0 1 4 0 0 1 27
Langkah 5 :
Kita buat angka nol pada elemen-elemen pivot lain dengan menggunakan
operasi baris.
1. Gantikan baris 1 dengan : Baris 1 – (baris ke-3 x -8000)
2. Gantikan baris 2 dengan : Baris 2 – (baris ke-3 x 2)
3. Gantikan baris 4 dengan : Baris 4 – (baris ke-3 x 1)
Setelah kita lakukan operasi baris tadi maka dapat kita buat tabel simpleks
berikutnya :
Z X1 X2 S1 S2 S3 Konstanta
Baris 1 Z 1 0 -3000 0 4000 0 64000
Baris 2 S1 0 0 2 1 -1 0 8
Baris 3 X1 0 1 ½ 0 1/2 0 8
Baris 4 S3 0 1 1½ 0 -1/2 1 19
Karena masih terdapat elemen negatif di baris 1 (-3000 di kolom 3), kita harus
kembali ke langkah 2 dan mengulangi proses tersebut dengan kolom ke-3
sebagai kolom pivot. Baris pivot diperoleh dengan cara :
8
Baris ke 2 adalah =4
2
8
Baris ke 3 adalah 1⁄ = 16
2
19 38
Baris ke 4 adalah 7⁄ =
2 7
Jadi baris pivot adalah baris ke-2 dan elemen pivot yang baru adalah 2,
sehingga kita peroleh tabel simpleks :
Z X1 X2 S1 S2 S3 Konstanta
Baris 1 Z 1 0 -3000 0 4000 0 64000
Baris 2 S1 0 0 2 1 -1 0 8
Baris 3 X1 0 1 ½ 0 1/2 0 8
Baris 4 S3 0 1 1½ 0 -1/2 1 19
Karena tidak ada lagi bilangan yang bernilai negatif di baris pertama, masalah ini
telah selesai dan telah optimal. Nilai maksimum dari setiap variabel pilihan
nampak pada kolom terakhir (kolom konstanta), yaitu :
X1 = 6 , X2 = 4 dan Z = 7600
4. Tugas / Latihan
a. Suatu pabrik memproduksi 2 jenis mainan boneka dan mobil2an, jenis 1
mainan perempuan dengan jenis 2 mainan laki laki. Keuntungan setiap
mainan jenis 1 adalah Rp. 3.000,00 dan jenis 2 adalah Rp. 5.000.00. mainan
jenis 1 memerlukan waktu 6 jam untuk membuat bahan bahannya, 4 jam
untuk memasang, dan 5 jam untuk mengepak. Mainan jenis 2 memerlukan
waktu 3 jam untuk membuat bahan bahannya, 6 jam untuk memasang, dan 5
jam untuk mengepak. Suatu pesanan sedang dikerjakan oleh pabrik itu
dengan alokasi waktu 54 jam untuk membuat bahan-bahannya, 48 jam untuk
memasang dan 50 jam untuk mengepak. Pabrik tersebut berharap untuk
mendapatkan keuntungan maksimum dari pesanan tersebut.
5. Kunci Jawaban
1) - Buat model program linier
Variabel keputusan : X₁ = Banyaknya mainan jenis 1 yang di proleh
Fungsi Tujuan :
Z𝑚𝑎𝑘𝑠 = 3000 x₁ + 5000 x₂
Fungsi kendala :
6x₁ + 3x₂ ≤ 54
4x₁ + 6x₂ ≤ 48
5x₁ + 5x₂ ≤ 50
X₂
18
10
D
8 C
0 A X₁
9 10 12
- Keputusan
Dari hasil titik A,B,C dan D adalah keuntungan maksimum yang di proleh
oleh pabrik mainan yang menjual mainan anak laki laki dan mainan anak
perempuan keuntungan yang didapat dari pabrik tersebut adalah titik D. Rp.
40.000 dengan cara memproduksi mainan jenis 1 sebanyak 0 dan mainan
jenis 2 sebanyak 8 mainan.
Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 Konstanta
Baris 1 Z 1 -30 -20 -60 0 0 0 0
Baris 2 S1 0 2 3 1 1 0 0 100
Baris 3 S2 0 1 0 2 0 1 0 80
Baris 4 S3 0 1 2 5 0 0 1 190
Langkah 2.
Kita pilih kolom ke-3 menjadi kolom pivot karena -60 adalah nilai negatif
terbesar pada baris pertama. Dan baris pivot adalah baris ke-4 karena nilai
38 (190 : 5) pada kolom konstanta adalah nilai terkecil.
Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 Konstanta
Baris 1 Z 1 -30 -20 -60 0 0 0 0
Baris 2 S1 0 2 3 1 1 0 0 100
Baris 3 S2 0 1 0 2 0 1 0 80
Baris 4 S3 0 1 2 5 0 0 1 190
Kolom pivot baris pivot
Elemen pivot
Langkah 3.
Setiap elemen baris ke-4 (baris pivot) kita bagi dengan elemen pivot
Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 Konstanta
Baris 1 Z 1 -30 -20 -60 0 0 0 0
Baris 2 S1 0 2 3 1 1 0 0 100
Baris 3 S2 0 1 0 2 0 1 0 80
Baris 4 S3 0 1/5 2/5 1 0 0 1/5 38
Langkah 4.
Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 Konstanta
Baris 1 Z 1 -18 4 0 0 0 12 2.280
Baris 2 S1 0 9/5 13/5 0 1 0 -1/5 62
Baris 3 S2 0 3/5 -4/5 0 0 1 -2/5 4
Baris 4 X3 0 1/5 2/5 1 0 0 1/5 38
Langkah 5.
Kita gunakan lagi operasi baris, sehingga kita peroleh tabel simpleks
Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 Konstanta
Baris 1 Z 1 0 -20 0 0 30 0 2.400
Baris 2 S1 0 0 5 0 1 -3 1 50
Baris 3 X1 0 1 -4/3 0 0 5/3 2/3 20/3
Baris 4 X3 0 0 2/3 1 0 -1/3 1/3 110/3
Langkah 6.
Kita gunakan lagi operasi baris, sehingga kita peroleh tabel simpleks
Z X1 X2 X3 S1 S2 S3 Konstanta
Baris 1 Z 1 0 0 0 4 16 4 2.600
Baris 2 X2 0 0 1 0 1/5 -1/5 1/5 10
Baris 3 X1 0 1 0 0 0 13/15 -2/5 20
Baris 4 X3 0 0 0 1 -2/5 1/5 1/5 30
Karena tidak ada lagi bilangan yang bernilai negatif di baris pertama, maka
masalah ini telah selesai, dan penyelesaiannya telah optimal. Nilai
maksimum (optimal) dari setiap variabel pilihan terlihat pada kolom terakhir
(kolom konstanta), yaitu X1 = 20, X2 = 10, X3 = 30 dan Z = 2.600
X1 + X2 + X3 ≤ 25
2X2 + X2 + X3≤ 40
X1 + X2 ≤ 25
Dimana X1,X2,X3 ≥ 0
Soal2. Sebuah usaha Kue, setiap hari akan menjual x buah roti maros dan y buah jalang kote dengan
keuntungan masing-masing Rp 500 dan Rp 150 per buah, dalam membuat roti maros dan jalan kote
dibatasi kendala bahan tepung dan telur, dimana jumlah tepung maksimum yang bisa digunakan tiap
hari sebanyak 35 kg, sedangkan jumlah telur maksimum 200 butir per hari. Diketahui bahwa untuk
membuat sebuah roti maros dibutuhkan 0,2 kg tepung dan 0,5 butir telur, sedangkan untuk membuat
jalang kote dibutuhkan 0,02 kg tepung dan 0,2 butir telur. Tentukan jumlah jalan kote dan roti maros
yang harus dibuat (dijual) agar diperoleh keuntungan maksimum.
Soal3. Sebuah usaha pembuatan jendela dan pintu. Usaha tersebut memiliki fungsi F = ( K , L ),
yang terbatas dan memiliki ( ST ) kendala. Untuk memproduksi jendela dan pintu membutuhkan
waktu 6 jam, untung dari pembuatan jendela adalah Rp 20.000 sedangkan untung dari pembuatan
pintu Rp 50.000.
Z = 5X + 3Y
Maximum = 3X + 5Y ≤ 10 → Perancangan dimana X , Y ≤ 8
5X + 2Y ≤ 8 → ( penghalusan )
Soal4. ABC Furniture akan membuat lemari dan meja. Keuntungan yang diperoleh dari satu unit
meja adalah sebesar $7 dan keuntungan yang diperoleh dari satu unit lemari adalah $5.Kendala yang
dihadapi yaitu keterbatasan jam keja.Untuk pembuatan satu unit lemari memerlukan 3jam
kerja.Untuk pengecatan satu unit lemari dibutuhkan 2jam kerja,dan untuk pengecatan satu unit meja
dibutuhkan 1jam kerja.Jumlah jam kerja yang tersedia untuk pembuatan lemari dan meja adalah 240
jam/minggu,sedangkan jumlah jam kerja untuk pengecatan adalah 10jam/minggu.Berapa lemari
sebaiknya dan meja yang diproduksi agar keuntungan perusahaan maksimum?
Soal5. Sebuah usaha Kue, setiap hari akan menjual x buah roti maros dan y buah jalang kote
dengan keuntungan masing-masing Rp 500 dan Rp 150 per buah, dalam membuat roti bantal dan
Sari Roti dibatasi kendala bahan tepung dan telur, dimana jumlah tepung maksimum yang bisa
digunakan tiap hari sebanyak 35 kg, sedangkan jumlah telur maksimum 200 butir per hari. Diketahui
bahwa untuk membuat sebuah roti bantal dibutuhkan 0,2 kg tepung dan 0,5 butir telur, sedangkan
untuk membuat sari roti dibutuhkan 0,02 kg tepung dan 0,2 butir telur. Tentukan jumlah roti bantal
dan sari roti yang harus dibuat (dijual) agar diperoleh keuntungan maksimum.
2. Soal8. Seorang pedagang jam ingin membeli dua jenis jam tangan, yaitu jam tangan
digital dan jam tangan mekanik. Untuk persediaan, dia menginginkan jumlah jam
tangan yang dibelinya tidak lebih dari 25 buah dengan modal Rp 4.200.000,00. Tiap
jam tangan digital harganya Rp 150.000,00 dan jam tangan mekanik harganya Rp
200.000,00. Laba yang diperoleh setiap penjualan sebuah jam tangan digital Rp
50.000,00 dan sebuah jam tangan mekanik Rp 70.000,00. Jika pedagang itu ingin
menentukan masing-masing banyaknya jenis jam tangan yang akan ia beli agar
labanya maksimal, maka berapa banyak yang harus dibeli untuk memenuhi laba
maksimal?
3. Soal9. Suatu pabrik memproduksi 2 jenis mainan, yaitu jenis I dan jenis II.
Keuntungan setiap mainan jenis I adalah Rp 3.000,00 dan jenis II adalah Rp 5.000,00.
Mainan jenis I memerlukan waktu 6jam untuk membuat bahan-bahannya, 4 jam
untuk memasang, dan 5 jam untuk mengepak. Mainan jenis II memerlukan waktu
3jam untuk membuat bahan-bahannya, 6 jam untuk memasang, dan 5 jam untuk
mengepak. Suatu pesanan sedang dikerjakan pabrik itu dengan alokasi waktu 54jam
untuk membuat bahan-bahannya, 48jam untuk memasang dan 50jam untuk
mengepak. Pabrik tersebut berharap untuk mendapatkan keuntungan maksimum
dari pesanan tersebut. Buatlah model matematika dari persoalan tersebut dan
selesaikan persoalan tersebut!
4. Soal10. Suatu perusahaan kerajinan tas dan sepatu memerlukan 4 unsur a dan 6
unsur b per minggu untuk masing-masing hasil produksinya. Setiap tas memerlukan
satu unsur a dan dua unsur b, setiap sepatu memerlukan dua unsure a dan dua
unsure b. jika setiap tas mendapat keuntungan Rp 3.000,00 dan setiap sepatu
mendapat keuntungan Rp 2.000,00, tentukan banyak tas dan sepatu yang dihasilkan
per minggu agar diperoleh keuntungan maksimum?
5. Soal11. Sebuah butik memiliki 4m kain satin dan 5m kain prada. Dari bahan
tersebut akan dibuat dua baju pesta. Baju pesta I memerlukan 2m kain satin dan 1m
kain prada. Baju pesta II memerlukan 1m kain satin dan 2m kain prada. Jika harga
jual baju pesta I Rp 500.000,00 dan baju pesta II Rp 400.000,00. Hasil penjualan
maksimum butik adalah?
1. Soal12. Seorang pengusaha mempunyai pabrik sepatu di dua kota, yaitu di Jakarta
dan Semarang. Untuk memenuhi pesanan sebanyak 300 sepatu pria, 180 sepatu
wanita dan 240 sepatu anak anak, maka pengusaha tersebut mengoperasikan kedua
pabrik. Pabrik di Jakarta setiap hari menghasilkan sepatu pria, wanita dan anak –
anak masing – masing 30, 12,dan 12 dengan ongkos pekerja Rp 30.000,00 tiap hari.
Sedangkan pabrik Semarang setiap harinya menghasilkan sepatu pria, wanita dan
anak-anak masing masing 15, 12, dan 24 dengan ongkos pekerja Rp 25.000,00 setiap
hari. Buatlah model matematika untuk masalah tersebut jika diharapkan
pengeluaran ongkos seminimal mungkin!
2. Soal 13. Dalam satu minggu tiap orang membutuhkan paling sedikit 16 unit protein
, 24 unit karbohidrat dan 18 unit lemak Makanan A mengandung protein,
karbohidrat dan lemak berturut-turut 4, 12 dan 2 unit setiap kg. Makanan B
mengandung protein, karbohidrat dan lemak berturut turut 2 , 2 dan 6 unit setiap kg.
Berapa kg masing- masing makanan harus dibeli setiap minggunya, agar kebutuhan
terpenuhi, tetapi dengan biaya semurah-murahnya, bila 1 kg makanan A harganya Rp
1.700,00 dan 1 kgmakanan B harganya Rp 800,00 ?
3. Soal13. Seorang anak diharuskan makan dua jenis tablet setiap hari. Tablet pertama
mengandung 5 unit vitamin A dan 3 unit vitamin B. Tablet vitamin kedua
mengandung 2 unit vitamin A dan 5 unit vitamin B. Dalam satu hari anak itu
memerlukan minimal 20 unit vitamin A dan 15 unit vitamin B. Jika harga tablet
pertama Rp. 4/biji dan tablet kedua Rp. 8/biji, pengeluaran minimum untuk
pembelian tablet per hari adalah?
Jawab:
Variabel Keputusan: = Banyak tablet pertama yang dibeli sebanyak biji
= Banyak tablet pertama yang dibeli sebanyak biji
Fungsi Tujuan : =4 +8
Fungsi kendala :
5 +2 20
3 +5 15
30 + 40 720
+ ≥ 100
B. Kegiatan Pembelajaran ke 5
1
1. Model Persediaan
3. Materi pembelajaran
Model Persediaan merupakan salah satu bagian dari Model
Program Linier. Persediaan diartikan sebagai kekayaan perusahaan,
memiliki peranan penting dalam operasi bisnis. Perusahaan memerlukan
persediaan karena
1. Adanya unsur ketidak pastian permintaan
2. Adanya unsur ketidak pastian pasokan dari supplier
3. Adanya unsur ketidak pastian tenggang waktu pemesanan
Persediaan yang baik akan tepat dalam ukuran, tidak terlalu banyak
sehingga meningkatkan biaya penyimpanan, atau terlalu sedikit sehingga
menimbulkan biaya stock out.
2
Keberadaan persediaan akan menambah fleksibilitas produksi operasi
perusahaan. Fungsi dari persediaan adalah :
1. Memberikan stok barang agar dapat memenuhi permintaan yang
diantisipasi akan timbul dari konsumen.
2. Memasangkan produksi dengan distribusi.
3. Mengambil keuntungan dari potongan jumlah (discount factor)
4. Menghindari kekurangan stok
5. Menjaga agar produksi dapat berlangsung dengan baik.
Persediaan yang dimiliki perusahaan mengandung beberapa komponen
biaya, yaitu :
1. Biaya pemesanan (ordering cost) merupakan biaya yang timbul untuk
mendapatkan barang atau bahan dari pemasok yang terdiri dari biaya
penulisan pesanan, biaya transportasi dan lain-lain.
2. Biaya penyimpanan (carrying cost / holding cost) yang terdiri dari
beberapa komponen seperti :
a. Biaya modal seperti gedung penyimpanan serta peralatan/fasilitas
b. Biaya simpan seperti biaya sewa gudang dan
perbaikan/pemeliharaan
c. Biaya resiko seperti biaya keusangan, asuransi, depresi dan lain-
lain.
3. Biaya kekurangan persediaan (stock out cost) yang akan terjadi bila
persediaan tidak tersedia ketika dibutuhkan sehingga perusahaan
kehilangan kesempatan memenuhi pesanan konsumen.
4. Biaya yang dikaitkan dengan kapasitas produksi yang dapat terjadi
ketika ada perubahan kapasitas produksi, dalam usaha perusahaan
untuk menyesuaikan dengan permintaan konsumen.
5. Biaya bahan atau barang yang merupakan harga atas barang yang
dibeli. Biaya ini dipengaruhi oleh diskon yang diberikan oleh pemasok
misalnya jika pembelian dilakukan dalam jumlah yang besar.
3
Model pengendalian persediaan mengasumsikan bahwa
permintaan untuk satu barang bisa bersifat independen atau dependen
terhadap permintaan barang lainnya. Permintaan independen adalah
keadaan dimana permintaan akan suatu produk tidak berkaitan dengan
produk lainnya. Misalnya permintaan kulkas independen terhadap
permintaan televisi. Sebaliknya permintaan ban mobil akan dependen
terhadap permintaan mobil. Hal inilah yang disebut dengan permintaan
dependen dimana permintaan satu produk akan tergantung /dipengaruhi
oleh permintaan lainnya.
Ada beberapa model persediaan untuk permintaan independen:
1. Economic order quantity
Konsep ini digunakan untuk menjawab pertanyaan berapa jumlah
yang harus dipesan. Dalam menggunakan model EOQ ini terdapat
beberapa asumsi yang harus dipenuhi yaitu :
a. Tingkat permintaan diketahui dan konstan
b. Lead time (waktu antara/waktu tunggu) diketahui dan konstan
c. Persediaan diterima dengan segera
d. Harga konstan/tidak ada diskon
e. Tidak terjadi stock out
f. Biaya variabel yang muncul hanya biaya pemesanan dan biaya
penyimpanan.
Biaya pemesanan tahunan =
𝑝𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑎𝑛
𝑥 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑠𝑎𝑛𝑎𝑛
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑠𝑎𝑛𝑎𝑛
𝐷
=𝑄 𝑥𝑆
𝑄
Biaya penyimpanan tahunan = 𝑥𝐻
2
Atau
4
𝐷 𝑄
𝑥𝑆= 𝑥 𝐻 , sehingga didapat
𝑄 2
2𝐷𝑆
𝑄∗ = √ 𝐻
Dimana :
H = biaya penyimpanan/unit/tahun
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎𝑎𝑛 𝐷
Jumlah pemesanan yang diinginkan (N) = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑠𝑎𝑛 = 𝑄∗
𝑄∗
= (𝐷⁄𝑄 ∗ ) 𝑥 𝑆 + ( ⁄2) 𝑥 𝐻
Contoh :
Jika permintaan per hari sebesar 500 unit, dengan biaya simpan Rp 5.000
dan biaya pesan Rp 6.000 setiap kali pesan. Dalam satu tahun terdapat
265 hari kerja. Hitunglah :
a. EOQ
5
b. Jumlah pemesanan yang diinginkan
c. Waktu antar pemesanan
d. Reorder point, jika lead time ditetapkan 7 hari
e. Biaya total pada pemesanan EOQ
Penyelesaian :
2𝐷𝑆 2(500.265).6000
a. 𝑄 ∗ = √ =√ = 564 𝑢𝑛𝑖𝑡
𝐻 5000
𝐷 (500.265)
b. Jumlah pemesanan yang diinginkan (N) = 𝑄∗ = = 235 𝑘𝑎𝑙𝑖
564
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 265
c. Jumlah waktu antar pemesanan (T) = = 235 = 1
𝑁
hari
d. Reorder point (titik pemesanan kembali) = d x L = 500 x 7 = 3500 unit
𝑄 ∗⁄
e. Biaya total (TC) = [(𝐷⁄𝑄 ∗ ) 𝑥 𝑆 + ( 2) 𝑥 𝐻]
= 𝑅𝑝2.820.000
Jumlah pemesanan optimal (Q.p) akan terjadi jika biaya pemesanan sama
dengan biaya penyimpanan, sehingga didapat :
2𝐷𝑆
𝑄∗𝑝 = √
𝐻 [1 − (𝑑⁄𝑝)]
Dimana :
𝑄 ∗ = jumlah unit per pemesanan
𝐻 = biaya penyimpanan/unit/tahun
𝑝 = tingkat produksi harian
𝑑 = tingkat permintaan harian atau tingkat penggunaan
𝑡 = lama jalannya produksi, dalam satuan hari
𝑑 = 𝐷 = jumlah hari pabrik beroperasi
Dimana :
7
IP = biaya penyimpanan, biaya penyimpanan (I) dinyatakan sebagai
persentase dari harga per unit (P)
2. Untuk setiap tingkat potongan harga, bila jumlah pesanannya terlalu
rendah untuk mendapatkan potongan harga, sesuaikan jumlah
pesanan keatas ke jumlah terendah yang memungkinkan dierolehnya
potongan harga
3. Dengan menggunakan persamaan total biaya, hitunglah biaya total
untuk setiap Q* yang ditetapkan pada tahap 1 dan 2.
4. Pilih Q* yang biaya totalnya paling rendah.
8
3. Ketersediaan persediaan
4. Pesanan yang harus dipenuhi
5. Lead time / waktu yang diperlukan untuk mendapatkan berbagai
komponen yang dibutuhkan.
4.Tugas / Latihan
Jika permintaan tahunan sebesar 5000 unit per tahun, dengan biaya
simpan Rp 5.000 dan biaya pesan Rp 6.000 setiap kali pesan. Dalam satu
tahun terdapat 250 hari kerja. Hitunglah :
a. EOQ
b. Jumlah pemesanan yang diinginkan
c. Waktu antar pemesanan
d. Reorder point, jika lead time ditetapkan 10 hari
5.Kunci Jawaban
2𝐷𝑆 2(5000.250).6000
a. EOQ = Q* = √ = √ = 1.732 𝑢𝑛𝑖𝑡
𝐻 5000
𝐷 (5000.250)
b. Jumlah pemesanan yang diinginkan (N) = 𝑄∗ = = 722 𝑘𝑎𝑙𝑖
1.732
9
C. Kegiatan Pembelajaran ke 6 dan 7
1. Model Penugasan
3. Materi pembelajaran
1) Masing-masing baris harus ada bilangan nol (0) yaitu dengan cara masing-
masing baris dikurangi dengan bilangan terkecil yang ada pada baris tersebut
2) Masing-masing kolom harus ada bilangan nol (0), yatu dengan cara masing-
masing kolom dikurangi dengan bilangan terkecil yang ada pada kolom
tersebut.
3) Buat matriks opportunity cost nol, yaitu table yang pada masing-masing baris
dan kolom ada nol
4) Tarik garis lurus, boleh pada baris ataupun kolom, dengan cara
menghubungan bilangan nol
5) Solusi optimal Jika banyaknya garis = banyaknya baris atau kolom
6) Jika banyaknya garis ≠ banyaknya baris atau kolom, maka munculkan
bilangan nol pada bilangan yang tidak kena garis dengan cara kurangkan
dengan bilangan yang terkecil. Dan bilangan yang kena perpotongan garis
tambahkan dengan bilangan yang terkecil tersebut
7) Ikuti langkah 4)
8) Ikuti langkah 5). Keputusan optimal pada bilangan nol
Contoh;
11
Peternak ayam Rio mempunyai 4 pekerja yang ditugaskan untuk pengawasan
4 kandang dengan waktu yang dibutuhkan oleh setiap pekerja /minggu (jam) dalam
pengawasan yang ada pada table dibawah ini :
Pekerja Kandang
A B C D
Rian 5 20 30 15
Riky 45 35 50 45
Rifai 20 25 55 35
Rozi 40 35 40 25
1) Masing-masing baris harus ada bilangan nol (0) yaitu dengan cara masing-
masing baris dikurangi dengan bilangan terkecil yang ada pada baris tersebut
Pekerj Kandang
a
A B C D
Rian 5 20 30 15 -5
Riky 45 35 50 45 -
35
Rifai 20 25 55 35 -
20
Rozi 40 35 40 25 -
25
12
2) Masing-masing kolom harus ada bilangan nol (0), yatu dengan cara masing-
masing kolom dikurangi dengan bilangan terkecil yang ada pada kolom
tersebut, ternyata kolom c tidak ada nol, maka - 15
Pekerj Kandang
a
A B C D
Rian 0 15 25 10
Riky 10 0 15 10
Rifai 0 5 35 15
Rozi 15 10 15 0
-15
Pekerj Kandang
a
A B C D
Rian 0 15 5 10
Riky 10 0 0 10
Rifai 0 5 20 15
Rozi 15 10 0 0
4) Dari table diatas belum optimal, maka tarik garis. Garis yang ditarik itu yang
ada nol nya, boleh pada garis atau kolom yang ada bilangan nol nya.
Pekerj Kandang
13
a A B C D
Riam 0 15 5 10
Riky 10 0 0 10
Rifai 0 5 20 15
Rozi 15 10 0 0
5) Tabel diatas belum optimal, maka kurangkan bilangan terkecil pada bilangan-
bilangan yang tidak kena garis -5. Perpotongan garis pada bilangan ditambah
5, kemudian tarik garis.
Pekerj Kandang
a
A B C D
Riky 10+5 0 0 10
Rozi 15+5 10 0 0
Pekerj Kandang
a
A B C D
Rian 0 10 0 5
Riky 15 0 0 10
Rifai 0 0 15 10
Rozi 20 10 0 0
14
Solusi optimal, karena banyaknya garis sama dengan banyaknya baris/kolom. Maka
solusi optimal. Nol sebagai keputusan.
Pekerja Kandang
Rian 5 A
Riky 25 B
50
Riky C
Rozia 25 D
= 105 jam/minggu
4.Tugas / Latihan
Kasus :
ANGGI 6 7 10 9
LIZA 2 8 7 8
LILO 8 9 5 12
KINOY 7 11 12 3
15
Buatlah schedule penugasan ke 4 karyawan tersebut sehingga biaya
yang dikeluaran seminimal mungkin.
5.Kunci Jawaban
1) Buat matriks opportunity cost nol, yaitu : Pada table, 1.Masing-masing
baris dan kolom ada bilangan 0, dengan cara ; Masing-masing
bilangan pada baris kurangkan bilangan yang terkecil pada masing-
masing baris.
ANGGI 6 7 10 9
LIZA 2 8 7 8
LILO 8 9 5 12
KINOY 7 11 12 3
ANGGI 6 7 10 9 (-6)
LIZA 2 8 7 8 (-2)
LILO 8 9 5 12 (-5)
KINOY 7 11 12 3 (-3)
16
Karyawan/produksi BAJU CELANA ROK CARDIGAN
ANGGI 0 1 4 3
LIZA 0 6 5 6
LILO 3 4 0 7
KINOY 4 8 9 0
-1
ANGGI 0 0 4 3
LIZA 0 5 5 6
LILO 3 3 0 7
KINOY 4 7 9 0
2) Tarik garis pada bilangan yang ada 0, boleh pada baris atau kolom
ANGGI 0 0 4 3
LIZA 0 5 5 6
LILO 3 3 0 7
KINOY 4 7 9 0
17
Karyawan Produksi
Anggi Baju
Liza Celana
Lilo Rok
Kinoy Cardigan
Kesimpulan :
18
D. Kegiatan Pembelajaran 9, 10 dan 11
1. Model Transportasi
3. Materi Pembelajaran
A. Model Transportasi
19
Tabel awal transportasi
Tujuan
Sumber T1 T2 T3 Kapasitas
C11 C12 C13
S1 X11 X12 X13 B1
C21 C22 C23
S2 X21 X22 X23 B2
C31 C32 C33
S3 X31 X32 X33 B3
B1+B2+B3=
Permintaan P1 P2 P3 P1+P2+P3
Dimana :
S = sumber pokok itu berasal
T = tempat tujuan dari produk tersebut
C = biaya angkut per unit produk dari sumber ke tempat tujuan
X = jumlah produk yang didistribusikan
B = jumlah keseluruhan kapasitas dari sumber
P = jumlah keseluruhan permintaan
20
1. Metode Pojok Barat Laut (north west corner rules)
21
dengan kapasitas dan permintaan) di sel yang memiliki biaya
terendah pada baris/kolom
c. Baris/kolom yang telah diisi penuh tidak dapat diikut sertakan
kembali dalam proses perhitungan pencarian selisih biaya
berikutnya.
d. Lakukan kembali pada langkah a sampai semua produk
dialokasikan sesuai dengan kapasitas dan permintaan.
22
f. Apabila terdapat tanda negatif, alokasikan produk dengan
melihat proses d, akan tetapi yang dilihat adalah isi dari sel
tersebut. Tambahkan dan kurangkan dengan isi sel negatif
terkecil pada seluruh sel.
g. Lakukan langkah yang sama dengan mengulang dari langkah b
sampai hasil perhitungan biaya tidak ada yang bernilai negatif.
23
h. Lakukan langkah dari awal (langkah a) untuk memastikan semua
nilai sel (Iij) kosong tidak ada yang bernilai negatif.
Contoh Soal :
Tujuan
Sumber Cirebon Bandung Sukabumi Kapasitas
16 10 12
Jakarta 2.400
30 20 24
Bekasi 1.600
6 18 20
Tangerang 1.600
24
Tujuan
Sumber Cirebon Bandung Sukabumi Kapasitas
16 10 12
Jakarta 2.400 X X 2.400
30 20 24
Bekasi 600 1.000 X 1.600
6 18 20
Tangerang X 400 1.200 1.600
a. Alokasi pertama pada sudut kiri atas sebesar 2.400 unit (kapasitas
2.400 unit dan permintaan 3.000 unit, kita pilih yang paling kecil).
b. Bekasi – Cirebon sebesar 600 unit (kapasitas 1.600unit dan
permintaan 600 unit). Selanjutnya Bekasi – Bandung sebesar 1.00
unit (kapasitas 1.000 unit dan permintaan 1.400 unit).
c. Tangerang-Bandung sebesar 400 unit (kapasitas 1.600 unit dan
permintaan 400 unit).
d. Tangerang-Sukabumi sebesar 1.200 (kapasitas sama dengan
permintaan).
Alokasi produk dari pabrik ke daerah pemasaran menurut metode sudut
barat laut dan biaya transportasinya adalah :
Dari Ke Jumlah Biaya/unit Biaya (Rp)
Jakarta Cirebon 2.400 16.000 38.400.000
Bekasi Cirebon 600 30.000 18.000.000
Bekasi Bandung 1.000 20.000 20.000.000
Tangerang Bandung 400 18.000 7.200.000
Tangerang Sukabumi 1.200 20.000 24.000.000
Total Biaya 107.600.000
25
Metode biaya terendah (least cost):
Tujuan
Sumber Cirebon Bandung Sukabumi Kapasitas
16 10 12
Jakarta X 1.400 1.000 2.400
30 20 24
Bekasi 1.400 X 200 1.600
6 18 20
Tangerang 1.600 X X 1.600
26
Tangerang Cirebon 1.600 6.000 9.600.000
Total Biaya 82.400.000
30 20 24
Bekasi 1.600 4
6 18 20
Tangerang 1.600 X X 1.600 12
10 8 8
Selisih
Kolom
27
Selisih terbesar adalah angka 12, alokasikan pada baris tangerang pada
sel yang memiliki biaya terendah (6).Besarnya alokasi adalah 1.600 unit,
dengan demikian baris Tangerang tidak dapat diikut sertakan kembali
dalam proses perhitungan karena sudah dialokasikan seluruhnya untuk
cirebon.
Tujuan
Cirebon Bandung Sukabumi Kapasitas Selisih
Sumber Baris
16 10 12
Jakarta 1.400 X 1.000 2.400 2 2 2
30 20 24
Bekasi X 1.400 200 1.600 4 4 4
6 18 20
Tangerang 1.600 X X 1.600 12 -
10 8 8
Selisih 14 10 12
Kolom - 10 12
6. Tugas / Latihan
PT. Sukses Terus adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi
kertas untuk fotocopy. Saat ini perusahaan memiliki tiga buah pabrik yakni
di Muara karang dengan kapasitas 10.000 unit, Pondok Gede dengan
kapasitas 20.000 unit dan Teluk Gong dengan kapasitas 10.000 unit.
Berikut data biaya transportasi (dalam ribu rupiah) ke masing-masing
daerah pemasaran
Tujuan
Sumber Kelapa Pondok Jelambar Kapasitas
Gading Indah
5 7 3
Muara 10.000
karang
3 2 6
Pondok 20.000
Gede
4 5 6
Telok Gong 10.000
29
Permintaan 15.000 13.000 12.000 40.000
Dengan menggunakan metode sudut barat laut (north west corner rules),
biaya terkecil (least cost) dan vogel approximation (VAM) tentukan biaya
transportasi minimum PT. Sukses Terus.
7. Kunci Jawaban
Penyelesaian :
Metode sudut barat laut ( north west corner rules ) :
Tujuan
Kelapa Pondok Jelambar Kapasitas
Sumber Gading Indah
5 7 3
Muara 10.000 X X 10.000
karang
3 2 6
Pondok 5.000 13.000 2.000 20.000
Gede
4 5 6
Telok Gong X X 10.000 10.000
30
Alokasi produk dari pabrik ke daerah pemasaran dan biaya
transportasinya adalah :
Dari Ke Jumlah Biaya/unit Biaya (Rp)
Muara Kelapa 10.000 5.000 50.000.000
Karang Gading
Pondok Kelapa 5.000 3.000 15.000.000
Gede Gading
Pondok Pondok 13.000 2.000 26.000.000
Gede Indah
Pondok Jelambar 2.000 6.000 12.000.000
Gede
Teluk Gong Jelambar 10.000 6.000 60.000.000
Total Biaya 163.000.000
Tujuan
Kelapa Pondok Jelambar Kapasitas
Sumber Gading Indah
5 7 3
Muara X X 10.000 10.000
karang
3 2 6
Pondok 7.000 13.000 X 20.000
Gede
4 5 6
Telok Gong 8.000 X 2.000 10.000
31
Permintaan 15.000 13.000 12.000 40.000
Tujuan
Kelapa Pondok Jelambar Kapasitas Selisih
Sumber Gading Indah Baris
5 7 3
Muara X X 10.000 10.000 2 2 2
Karang
32
3 2 6 1 3 -
Pondok 7.000 13.000 X 20.000
Gede
4 5 6 1 2 2
Teluk Gong 8.000 X 2.000 10.000
1 3 3
Selisih 1 - 3
Kolom 1 - 3
33
Pondok Kelapa 7.000 3.000 21.000.000
Gede Gading
Pondok Pondok 13.000 2.000 26.000.000
Gede Indah
Teluk Gong Kelapa 8.000 4.000 32.000.000
Gading
Teluk Gong Jelambar 2.000 6.000 12.000.000
Total Biaya 121.000.000
34
2. Tujuan Materi Pembelajaran
1) Mahasiswa mampu memahami akan manfaat perencanaan
prtoyek/pekerjaan dengan menggunakan jaringan
2) Mahasiswa mampu mengambil keputusan dalam menyelesaikan
jaringan kerja serta menganalisisnya
3. Materi pembelajaran
misal :
• jaringan rel kereta api, terdiri dari sejumlah rute (garis edar) yang
menghubungkan dari stasiun ke stasiun yang lain
• jaringan telepon, jaringan televisi, sistem jalan tol, pembangunan rumah,,
konferensi, penerimaan mahasiswa baru, dll..
Model jaringan kerja merupakan bahagian dari Model Program Linear yang
dapat diperlihatkan dengan lambang/simbol matematik yang terstruktur dan
merupakan gambaran dari suatu k enyataaan dan metode penyelesaiannya secara
simpleks. Namun, model jaringan kerja/model arus jaringan/network flow models ini
menggunakan metode PERT (Project Evaluation and Review Technique) dan CPM
(Critical Path Method).
35
3. susun kegiatan-kegiatan tersebut mana kegiatan yang tidak bisa ditunda dan
mana kegiatan yang bisa ditunda.
Dalam menggambarkan suatu jaringan kerja digunakan tiga buah simbol sebagai
berikut;
1. Di antara dua event yang sama, hanya boleh digambarkan satu anak panah.
2. Nama suatu aktivitas dinyatakan dengan huruf atau nomor urut event.
3. Aktivitas harus diurutkan dari event bernomor rendah ke event bernomor
tinggi
Missal :
36
① lokasi kandang (tanah kosong)
Contoh :
Jawab :
2. Acara silaturrahmi makan malam dirumah yang dibantu oleh Ayu. Susunan
perencanaan persiapan makan malam tersebut sebagai berikut:
38
H Ayu mandi dan bersiap-siap D,G 1
I Menyiapkan dan menyusun E,F 1
hidangan
J Ibu bersiap I 1
K Menyiapkan minuman H 1
2
Dalam menganalisis jaringan kerja, diperlukan symbol-simbol yang ada pada gambar
jaringan kerja, seperti:
39
Keterangan:
a = nomor event
Contoh;
Jawab
40
1) Gambar jaringan kerjanya adalah sebagai berikut
0 2 4
A C
1 2 2 2 4
0 7 12
7 B
0 A’
0 C’
0
7
3
7
0 0
0 B’
12 F 17 G 20
7 8 9 10
5 12 5 17 3 20
0 7
4 D
41
0 E’
11
6
11 1E
12
7
12
0
2) Untuk menentukan CPM dengan cara WSC = WSL, dengan demikian
diperlukan table berikut;
A 2 0 2 7
A’ 0 2 2 7
B 7 0 7 7 B
B’ 0 7 7 7 B’
C 2 2 4 12
C’ 0 4 4 12
D 4 7 11 11 D
E 1 11 12 12 E
E’ 0 12 12 12 E’
F 5 12 17 17 F
G 3 17 20 20 G
Dari table tersebut terlihat Garis edar kritis (Critical Path Methode) adalah;
B B’ D E E’ F G
7 0 4 1 0 5 3
42
efisiensikan 4 hari dengan rute kegiatan yang tidak bisa ditunda adalah kegiatan B,
B’, D, E, E’, F, dan G.
4. Tugas / Latihan
43
A Mendesain Rumah - 1
B Meletakkan Pondasi A 3
G Mengecat Rumah E 4
44
1) Gambarlah Jaringan Kerja kegiatan – kegiatan penelitian tersebut dengan
menampilkan WMC, WSC dan WSL
2) Dengan menggunaka CPM, tentukan waktu kegiatan tersebut selesai
3) Analisislah gambar jaringan kerja tersebut untuk satu kegiatan yang dilakukan
A 1 0 1 1 A
B 3 1 4 4 B
B1 0 4 4 4 B1
C 2 1 3 4
C1 0 3 3 4
D 16 4 20 20 D
E 1 20 21 21 E
F 4 20 24 25
F1 0 24 24 25
G 4 21 25 25 G
G1 0 25 25 25 G1
H 2 25 27 27 H
33
5.Kunci Jawaban
45
GAMBAR KEGIATAN JARINGAN KERJA PROYEK BANGUNAN RUMAH 2019
WMC
0 A 1 B 4
1 2 3
0 1 1 3 4 B1
0 4 D 20 E 21 G 25
C 5 6 7 9
4 20 1 21 4 25
2 C1 16
WSL 4 3 F
0
4
4 1 0
24 F
8
25
0
46
F.Kegiatan Pembelajaran 15
1. Teori Antrian
3. Materi Pembelajaran
A. Sistem Antrian
a. Single Channel – Single Phase (satu jalur antrian – satu
fasa/tahap/layanan.
b. Multiple Channel – Single Phase (beberapa jalur antrian – satu
fasa/tahan/layanan.
c. Single Channel – Multiple Phase (satu jalur antrian – beberapa
fasa/tahap/layanan.
d. Multiple Channel – Multiple Phase (beberapa jalur antrian –
beberapa fasa/tahap/layanan.
Sistem antrian (queing system) :
47
a. Terdiri dari beberapa unit yang antri (menunggu/queue) yang
dilambangkan dengan lingkaran/oval
b. Terdiri atas beberapa fasilitas layanan yang dilambangkan
dengan kotak.
A fa
Formula :
P(O) = 1 - λ/μ
P(n) = P(O)(𝜆⁄𝜇 )𝑛
N = λ/(μ-λ)
Nq = N(𝜆/𝜇)
T = 1⁄(𝜇 − 𝜆)
Tq = 𝑇(𝜆/𝜇)
Contoh :
48
Kedatangan TV set untuk proses inspeksi di bagian QC
(pengendalian kualitas) suatu perusahaan manufaktur :
Penyelesaian :
[1(6)+2(12)+3(11)+4(1)]
N= = 2,23 𝑢𝑛𝑖𝑡
30
[0(6)+1(12)+2(11)+3(1)]
Nq = = 1,23 𝑢𝑛𝑖𝑡
30
[4+5+6+7+8+9+10+9+6+3]
T= = 6,7 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
10
[0+1+2+3+4+5+6+7+6+3]
Tq = = 3,7 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
10
4.Tugas / Latihan
5.Kunci Jawaban
49
Jumlah rata-rata unit dalam sistem dihitung dengan menjumlahkan ada
berapa unit yang dilayani dan menunggu untuk berapa menit, kemudian
dibagi dengan waktu total (60 menit) sehingga diperoleh :
[1(3)+2(3)+3(7)+4(7)+5(7)+6(9)+7(7)+8(7)+9(7)]
N= = 5,75 𝑢𝑛𝑖𝑡
60
[0(3)+0(3)+1(7)+2(7)+3(7)+4(9)+5(7)+6(7)+7(7)+8(3)]
Nq = = 3,8 𝑢𝑛𝑖𝑡
60
Waktu rata-rata dalam sistem dihitung berdasarkan berapa lama tiap unit
menunggu plus dilayani, kemudian dibagi jumlah unit yang ada (20 unit).
[4+5+6+7+8+9+10+9+6+3]
T= = 6,7 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
10
[0+1+2+3+4+5+6+7+6+3]
Tq = = 3,7 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
10
50
IV. PENUTUP
Dengan adanya modul mata kuliah Operasi Riset ini para mahasiswa
yang mengambil mata kuliah Operasi Riset di program studi Manajemen dapat lebih
memahami tentang cara-cara pengambilan keputusan yang dilakukan oleh seorang
manajer, dalam mengoptimalkan tujuannya, menentukan pekerjaan yang tepat bagi
karyawan, mengoptimalkan keuntungan, biaya penugasan, transportasi, pengerjaan
suatu proyek dan sebagainya
Semoga para mahasiswa yang mengambil mata kuliah Operasi Riset ini
dapat mengaplikasikannya di dalam pekerjaan setelah selesai menamatkan kuliah
dan menjadi sarjana manajemen yang handal dan dipercaya.
51
V. DAFTAR PUSTAKA
52