IT Service Management
Dosen Pengampu : Megawati, S.Kom, M.T.
DISUSUN OLEH:
Ardian Syukri Nanda
( 12150311864 )
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini merupakan
hasil dari kerja penulis dalam menggali, mengumpulkan, dan menganalisis informasi
mengenai topik yang kami bahas.
Makalah ini kami susun dengan harapan memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang topik yang kami bahas. Kami sadar makalah ini tidak sempurna, namun kami
berusaha sebaik mungkin untuk memberikan informasi yang akurat dan relavan. Saya juga
berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dalam mendukung pembelajaran
dan diskusi mengenai topik ini.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan masyarakat
luas. Kami menerima dengan senang hati kritik dan saran untuk perbaikan di masa mendatang.
Semoga makalah ini dapat menjadi bahan referensi yang bermanfaat. Terima kasih.
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ..........................................................................................................................................1.3
D. Metode Penelitian .....................................................................................................................1.4
E. Study Literatur ..........................................................................................................................1.4.1
F. Observasi ....................................................................................................................................1.4.2
G. Menentukan Responden Dengan RACI.............................................................................1.4.3
H. Penyebaran Kuesioner.............................................................................................................1.4.4
BAB II PEMBAHASAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Memberikan pemahaman tentang RACI Model
b. Menjelaskan Manfaat Raci Model
c. Memberikan pengetahuan tentang penggunaan RACI Model dalam manajemen proyek
RACI merupakan diagram yang digunakan untuk menentukan siapa saja yang akan
jadi responden. RACI adalah singkatan dari:Responsible (R), yang bertanggung jawab untuk
melaksanakan jawaban atasan keputusan tersebut,Accountable (A), yang berwenang untuk
menyetujui jawaban atas keputusan tersebut, Consulted(C), mereka yang pendapatnya banyak
dicari dan dengan siapa ada komunikasi dua arah, Informed (I), adalah mereka yang
diberitahu setelah keputusan dibuat dan dengan siapa ada komunikasi satu arah.
1.4.4 Penyebaran Kuesioner
Setelah mengidentifikasi peran dan tanggung jawab melalui diagram RACI, langkah
berikut adalah mendistribusikan kuesioner yang berisi pernyataan tentang layanan
manajemen E-learning. Penelitian ini menggunakan skala Likert untuk mengukur persepsi
responden terhadap pernyataan-pernyataan.
BAB II
PEMBAHASAN
RACI Model terdiri dari Responsible, Accountable, Consulted, dan Informed. Berikut
merupakan penjelasannya:
a. Responsible (R), bagian yang bertanggung jawab langsung untuk melaksanakan tugas
atau aktivitas. Bagian ini adalah pelaksana utama yang menjalankan.
b. Accountable (A), bagian yang bertanggung jawab atas hasil akhir dari tugas atau
aktivitas tersebut. Mereka adalah orang yang memastika bahwa tugas diselesaikan
dengan benar dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
c. Consulted (C), bagian yang perlu dikonsultasikan atau dimintai masukan sebelum
tugas atau aktivitas dimulai atau selama proses berlangsung bagi mereka yang
memiliki keahlian yang relavan untuk tugas tertentu.
d. Informed (I), bagian yang harus diberi tahu atau diberi informasi tentang
perkembangan atau hasil dari tugas atau aktivitas tersebut. Mereka tidak aktif terlibat
dalam pelaksanaan tugas, tetapi perlu mengetahui apa yang sedang terjadi.
2.2 Manfaat Penggunaan RACI Model
Model RACI membantu mengklarifikasi peran dan tanggung jawab anggota tim atau
individu dalam suatu tugas atau proyek. Dengan menentukan siapa yang bertanggung jawab, yang
bertanggung jawab penuh, yang berkonsultasi, dan yang diberi tahu, tim dapat bekerja lebih
efisien dan produktif tanpa kebingungan atau tumpang tindih. Model ini juga mendorong
kolaborasi yang lebih baik dan memastikan berbagi informasi yang tepat pada saat yang tepat,
sehingga meningkatkan pengambilan keputusan yang lebih baik.
Model RACI mempermudah pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat.
Dengan pemahaman yang jelas tentang peran dan tanggung jawab setiap anggota tim,
manajer atau pemimpin proyek dapat dengan mudah mengarahkan pertanyaan atau masalah
kepada individu yang sesuai. Hal ini mengurangi waktu yang terbuang untuk mencari tahu
siapa yang harus dihubungi, memastikan bahwa keputusan dapat diambil dengan cepat dan
efisien.
2.3 Penerapan RACI Model pada studi kasus
Berikut adalah responden yang merupakan pengguna atau yang terlibat dengan E-
learning. Responden yang telah ditentukan menggunakan RACI model dapat dilihat pada
tabel berikut:
Berdasarkan tabel di atas, kepala sekolah berperan sebagai Informed dari keseluruhan aktivitas,
hal ini dikarenakan kepala sekolah memiliki tanggung jawab dan perspektif yang harus
dikonfirmasi oleh guru dan siswa sehingga penerapan E-learning tidak menyimpang dari
manajemen operasional belajar menagjar yang telah ditentukan. Lalu untuk guru hanya
bersifat opsional dan insidensi. Kemudian pada siswa mendapatkan informasi baik dari
kemajuan E-learning.
2.3.2 Analisa Tingkat Kematangan
Dari hasil kuesioner yang sudah disebar ke responden dalam melakukan pengukuran
tingkat kematangan pada Manajemen Layanan E-learning SMKN 1 Palembang maka
didapatlah hasil seperti tabel dibawah ini.
Dari hasil rekapitulasi diatas didapatkan bahwa tingkat kematangan pada manajemen
layanan E-learning SMKN 1 Palembang saat ini adalah level 3 yakni Defined dengan nilai
2.82. Hal ini berarti saat ini manajemen layanan E-learning SMKN 1 Palembang sudah
terstandarisasi, terdokumentasi dan dikomunikasikan melalui pelatihan.
Berdasarkan Dari hasil wawancara dengan kepala sekolah SMKN 1 Palembang, guru,
dan beberapa siswa yang merupakan pengguna E-Learning, ditemukan bahwa sekolah
berharap dapat meningkatkan tingkat kematangan ke level 4 (managed). Nilai harapan ini
ditentukan sebagai tingkat kematangan yang akan menciptakan kesenjangan dengan tingkat
kematangan saat ini. Hasil analisis gap dapat dilihat dalam tabel berikut:
Dari tabel di atas, Nilai ini didapatkan dengan membandingkan tingkat target yang
diinginkan dengan tingkat proses yang berlaku saat ini. Hasil analisis kesenjangan untuk
setiap proses kemudian dijumlahkan dan dirata-ratakan. Rata-rata kesenjangan yang
ditemukan adalah sebesar 1.17. Tingkat kematangan yang diharapkan adalah level 4
(managed). Oleh karena itu, rekomendasi yang diberikan adalah untuk meningkatkan tingkat
kematangan dalam prinsip-prinsip operasi layanan. Hal ini dapat dicapai dengan
mengoptimalkan proses pengukuran dan memantau prosedur yang ada, sehingga jika terjadi
kesalahan atau penyimpangan, dapat segera ditangani. Hal ini juga berkaitan dengan
permasalahan yang dihadapi, yaitu bahwa inti dari E-learning adalah untuk menyederhanakan
dan mempermudah proses belajar mengajar. tolong ringkas.
2.3.4 Rekomendasi
3.1 Kesimpulan
Model RACI adalah alat pemetaan yang menghubungkan sumber daya dengan
aktivitas dalam suatu organisasi. Ini adalah matriks yang menggambarkan semua tugas,
otorisasi pengambilan keputusan, dan pelaksanaan dalam organisasi yang melibatkan
berbagai pihak atau posisi. RACI terdiri dari Responsible (bertanggung jawab), Accountable
(bertanggung jawab penuh), Consulted (yang berkonsultasi), dan Informed (yang diberi tahu).
Dalam studi kasus yang diberikan, yaitu analisis manajemen layanan E-Learning
Thatquiz di SMK Negeri 5 Palembang, data diperoleh melalui wawancara dan observasi
langsung terhadap pengguna E-Learning. Penentuan pengguna ini didasarkan pada diagram
RACI. E-Learning menggunakan sistem kode atau token untuk ujian tengah semester (UTS)
dan ujian akhir semester (UAS). Penggunaan token ini seringkali memakan waktu karena
menunggu, dan alur pengisian token terasa cukup rumit, terutama bagi guru dan siswa yang
kurang memahami teknologi. Oleh karena itu, dalam studi kasus ini, diusulkan model untuk
mengukur tingkat kematangan menggunakan kerangka ITIL Versi 3 dengan domain Service
Operation.
DAFTAR PUSTAKA
Messakh, N. S. F., & Tanaamah, A. R. (2021). Analisis Sistem Informasi Berbasis Cobit 5 (Studi Kasus:
LTC UKSW). JATISI (Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi), 8(1), 388-400.
Utami, S. T., & Sutabri, T. (2023). Analisis Manajemen Layanan E-Learning Thatquiz Pada SMK
Negeri 5 Palembang Menggunakan Framework ITIL. JSAI (Journal Scientific and
Applied Informatics), 6(2), 85-94.
A. M. F. Tata Sutabri, “Analisis Manajemen Layanan E - Learning Berbasis Teknologi
Informasi Menggunakan Framework ITIL Versi 3 pada SMK Muhammadiyah
1 Palembang,”J-Ilmudata, 2023.
D. N. Abdul Aziz, Hidayat Koniyo, “The Evaluation of Electronic Based Government
System Using E-Government Maturity Model (Case in Government of Gorontalo City),” J.
Penelit. Komun. dan Opini Publik, 2019.