Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MATA KULIAH KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Arismunandar, M.Pd.

REVIEW JURNAL INTERNASIONAL

TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP IN EDUCATION :


CONCEPT ANALISYS
Penulis : Cristina MORA
Dosen, Departemen Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Politik, Administrasi dan
Komunikasi, Universitas Babeș-Bolyai, Cluj-Napoca, Rumania

Reviewer Oleh :
1. MUH. IRFAN HATTABE
NIM. 181051401016
2. RAHMATIA ZAKARIA
NIM. 181051401021

MANAJEMEN PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019
DAFTAR ISI

Halaman Sampul .......................................................................................... i


Daftar Isi ....................................................................................................... ii
Prakata ........................................................................................................... iii
BAB I LATAR BELAKANG ................................................................. 1
A. Alasan Pemilihan Judul Penelitian ................................................ 1
B. Tujuan Penelitian .......................................................................... 1
C. Teori dan Hasil Penelitian Sebelumnya ....................................... 2
BAB II METODE PENELITIAN ........................................................... 7
A. Subyek Penelitian ......................................................................... 7
B. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 7
C. Alat Pengumpulan Data ................................................................ 7
D. Analisis Data ................................................................................. 7
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 9
A. Hasil Penelitian ............................................................................. 9
B. Pembahasan Penelitian .................................................................. 11
BAB IV KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN
REKOMENDASI/SARAN ......................................................... 13 .
A. Kesimpulan ................................................................................... 13
B. Keterbatasan .................................................................................. 14
C. Rekomendasi/Saran ...................................................................... 14
BAB V KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ...................................... 15
A. Kelebihan ................................................................................... 15
B. Kekurangan .................................................................................. 15
Daftar Pustaka .............................................................................................. 16
Lampiran ....................................................................................................... 17
PRAKATA

Puji dan syukur kehadirat Allah swt, atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga
tugas review jurnal internasional mata kuliah Kepemimpinan Pendidikan dengan
judul “Transformational Leadership In Education : Concept Analisys” yang
ditulis oleh Cristina Mora pada Universitas Babes Bolyai, Cluj-Napoca, Rumania
dapat diselesaikan dengan baik oleh kelompok kami.
Proses penyelesaian tugas ini, merupakan suatu usaha bersama kelompok
kami. Selama proses penyusunan tugas ini, tidak sedikit mengalami kendala yang
dihadapi. Namun demikian, berkat kerjasama yang baik sehingga tugas ini dapat
diselesaikan dengan baik. Kami tidak lupa menyampaikan penghargaan dan
ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Prof.Dr. Arismunandar, M.Pd
selaku dosen pengampu mata kuliah Kepemimpinan Pendidikan atas arahan,
nasihat, bimbingan dan usahnya dalam memotivasi seluruh mahasiswa dalam
mengikuti mata kuliah beliau. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
teman-teman mahasiswa Program Studi Administrasi Pendidikan Kelas A yang
banyak memberikan masukan yang sangat berarti dalam penyusunan tugas ini.
Mudah-mudahan bantuan dan bimbingan yang diberikan mendapat pahala dari
Allah swt.
Terwujudnya tugas ini juga atas doa, dorongan, dan restu keluarga. Oleh
karena itu, kami menghaturkan terima kasih kepada seluruh keluarga tercinta,
yang memberikan motivasi dan dukungan sampai selesainya tugas ini.
Akhirnya, penulis berharap semoga segala bantuan yang telah diberikan
oleh berbagai pihak dapat bernilai ibadah dan mendapatkan pahala dari Allah swt.

Makassar, April 2019


Penulis

Muh. Irfan Hattabe &


Rahmatia Zakaria
BAB I
LATAR BELAKANG

D. Alasan Pemilihan Judul Penelitian


Jurnal penelitan “Transformational Leadership In Education : Concept
Analisys” merupakan judul penelitian yang sangat relevan atau berkaitan erat
dengan mata kuliah “Kepemimpinan Pendidikan” yang diberikan kepada
mahasiswa untuk melakukan review jurnal.
Sedangkan menurut reviewer alasan pemilihan judul penelitan
“Transformational Leadership In Education : Concept Analisys” oleh Christina
Mora adalah
1. Kepemimpinan telah menjadi salah satu konsep yang paling banyak dipelajari
dalam 50 tahun terakhir di negara-negara Barat
2. Teori kepemimpinan transformasional sangat menarik bagi peneliti sosial
terutama karena argumen untuk mencapai kinerja di luar harapan yang
dijanjikannya.
3. Beliau melihat ada kekurangan pada sistem pendidikan di negara Rumania
yang tidak semakin membaik atau lebih maju, sehingga Christina Mora
mencoba melakukan pengamatan terhadapa sistem pendidikan dan
menawarkan sebuah konsep melalui teori singkat tentang kepemimpinan
transformasinal yang bisa dijadikan solusi untuk memperbaiki sistem
pendidikan di negara Rumania.

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan hasil bacaan reviewer terhadap jurnal penelitian
“Transformational Leadership In Education : Concept Analisys” oleh Christina
Mora, maka reviewer mencoba menyimpulkan tujuan dari penelitian tersebut
adalah untuk melihat apakah kepemimpinan transformasional dapat menjadi
pendekatan yang layak untuk perubahan positif dalam sistem pendidikan. Peniliti
Christina Mora akan fokus pada tiga aspek penting dari kepemimpinan, yaitu 1)
makna. Peneliti akan mencoba menawarkan makna konsep yang sederhana namun
dapat digunakan; 2) kerangka teori. Peneliti akan fokus pada teori populer,
kepemimpinan transformasional; dan 3) konteks. Peneliti akan menempatkan
pendekatan ini (kepemimpinan transformasional) dalam konteks pendidikan.

F. Teori dan Hasil Penelitian Sebelumnya


1. Teori
a. Defenisi kepemimpinan
Kepemimpinan telah didefinisikan dalam berbagai cara berdasarkan pada
minat para ilmuwan dalam elemen-elemen tertentu dari konsep, sehingga
menciptakan pendekatan yang berfokus pada sifat-sifat, perilaku, proses
pengaruh, konteks organisasi, mekanisme kekuasaan atau atribusi
peran.Berdasarkan defenisi kepemimpinan oleh para ahli maka dapat
disimpulkan beberapa defenisi tentang kepemimpinan sebagai berikut :
1) Kepemimpinan adalah proses pengaruh yang disengaja. Fakta bahwa itu
disengaja adalah relevan karena para pemimpin yang sukses adalah
mereka yang mampu mempengaruhi pengikut mereka untuk mencapai
tujuan dan sasaran tertentu.
2) Kepemimpinan berarti memiliki pengikut. Tidak ada gunanya berbicara
tentang pemimpin tanpa pengikut. Kita dapat mengatakan bahwa kita
mengenali seorang pemimpin dengan jumlah pengikut yang dia dapat
kumpulkan. Dengan demikian seorang pemimpin tanpa pengikut adalah
murni 'kacang tunggal'.
3) Kepemimpinan adalah tentang menginspirasi orang. Hal-hal seperti
membuat akal, membingkai dan mendefinisikan realitas, menciptakan
visi, memungkinkan orang lain untuk memiliki kontribusi yang bermakna
sangat penting bagi kepemimpinan, karena mereka membedakannya dari
manajemen. Ini lebih dari hubungan formal berdasarkan kemungkinan
sanksi atau hadiah. Pemimpin menjadi panutan bagi pengikut mereka.
4) Kepemimpinan adalah tentang mencapai hasil. Tidak peduli seberapa
inspirasional dan karismatik seorang pemimpin tanpa 'kesuksesan',
kapasitas para pemimpin untuk menginspirasi dan mempengaruhi pasti
akan memudar. Kepemimpinan masuk akal jika dapat mencapai hasil
yang diharapkan atau bahkan lebih. Daya tarik konsep ini juga terletak
pada kapasitas pemimpin sejati untuk mencapai lebih dari apa yang
diharapkan dari mereka. Kita dapat mengatakan bahwa ini mungkin
kriteria paling penting yang membedakan pemimpin dari 'non-pemimpin'.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dalam menurut Mora dalam


bukunya definisi kepemimpinan adalah kepemimpinan mengacu pada proses
non-rutin dari pengaruh yang disengaja, dari seorang individu (pemimpin)
menuju sekelompok individu, yang bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu
yang telah ditentukan yang relevan dengan keduanya. kelompok dan
pemimpin (Mora dan Ţiclău, 2012, hlm. 76).

b. Konsep kepemimpinan transformasional


Barnard M. Bass dianggap sebagai salah satu pengembang teori
kepemimpinan transformasional meskipun karyanya didasarkan pada buku
James Burns tentang kepemimpinan politik (1978) berjudul Kepemimpinan.
Burns (1978) mendefinisikan pemimpin yang bertransformasi sebagai orang
yang : ‘(1) meningkatkan tingkat kesadaran pengikut tentang pentingnya dan
nilai hasil yang ditentukan dan cara untuk mencapai mereka; (2) membuat
pengikut melampaui kepentingan diri mereka sendiri demi tim; (3)
meningkatkan tingkat kebutuhan pengikut pada hierarki kebutuhan Maslow
(1954), dari keprihatinan tingkat yang lebih rendah untuk keselamatan dan
keamanan hingga kebutuhan tingkat yang lebih tinggi untuk pencapaian dan
aktualisasi diri '(Bass, 2008, hlm. 619).
Pemimpin transformasional di sisi lain mampu memberikan kinerja di
luar harapan (Bass, 1985, hal. 16) dengan (1) meningkatkan tingkat kesadaran
pengikut tentang pentingnya mencapai hasil yang berharga dan strategi untuk
mencapainya, (2) mendorong pengikut untuk melampaui kepentingan diri
mereka demi tim, organisasi, atau tujuan yang lebih besar dan (3)
mengembangkan kebutuhan rekan kerja ke tingkat yang lebih tinggi di
bidang-bidang seperti pencapaian, otonomi, dan afiliasi, yang dapat terkait
dengan pekerjaan atau di luar terkait pekerjaan.
Kepemimpinan transformasional terdiri dari empat elemen utama :
1) Pengaruh yang ideal - mengacu pada tingkat rasa hormat dan kekaguman
yang didapat para pemimpin dari pengikut mereka. Ini termasuk atribut
ideal (kualitas yang diidentifikasi oleh pengikut dalam pemimpin sebagai
luar biasa dan yang menimbulkan rasa hormat dan kebanggaan) dan
perilaku ideal (perilaku khusus yang sangat dihargai dan dihargai oleh
pengikut). Ini adalah bagian utama yang oleh penulis lain disebut karisma.
2) Motivasi inspirasional - mengacu pada kapasitas pemimpin untuk
menginspirasi orang-orang di sekitarnya dan untuk melihat masa depan
dengan cara yang optimis. Ini menimbulkan antusiasme tentang apa yang
sedang dikerjakan orang dan kepercayaan diri tentang pencapaian di masa
depan.
3) Stimulasi intelektual - mengacu pada kemampuan pemimpin untuk
membangkitkan pengikut untuk berpikir di luar kotak, untuk menantang
asumsi mereka dan untuk menghasilkan ide atau solusi baru untuk masalah
yang mereka hadapi. Dengan kata lain, pemimpin transformasional
mendorong pemikiran kreatif dan memelihara lingkungan yang berpikiran
terbuka.
4) Pertimbangan individu - terlihat ketika para pemimpin memahami
perbedaan (dalam kebutuhan) antara pengikut dan menyesuaikan perilaku
mereka. Pemimpin transformasional adalah pelatih atau mentor yang hebat
dan terus-menerus berusaha mendorong pengembangan pribadi pengikut
mereka.

c. Konsep kepemimpinan transformasional


Kepemimpinan transaksional terdiri dari dua elemen utama :
1) Imbalan Kontinjensi - mengacu pada cara pemimpin mendefinisikan dan
mengklarifikasi apa yang mereka harapkan dari pengikut dan penghargaan
kinerja mereka. Ini juga menyiratkan sanksi bagi mereka yang tidak
mematuhi atau tidak dapat mencapai standar yang ditetapkan oleh
pemimpin. Dengan demikian imbalan kontinjensi pada dasarnya berarti
menghargai kinerja dan memberi sanksi terhadap kurangnya penghargaan.
2) Manajemen aktif dengan pengecualian - artinya pemimpin secara konstan
memantau aktivitas pengikut dan melakukan intervensi ketika standar atau
protokol yang ditetapkan tidak dihormati. Pada dasarnya pemimpin terus
mencari kemungkinan kesalahan, kesalahan dan kegagalan dalam upaya
untuk memperbaikinya sebelum mereka menjadi lebih besar.

d. Konsep kepemimpinan passive-avoidant


yaitu gaya kepemimpinan yang cenderung untuk menghindar dari tugas
dan tanggung jawab. Pemimpin yang termasuk dalam gaya ini mudah
menyerah dalam menghadapi kesulitan. Pemimpin passive avoidant tidak
mau dirugikan apabila gagal melaksanakan kegiatan, memilih untuk bekerja
pada tugas-tugas yang ringan, mudah dan tidak menggunakan banyak tenaga
untuk mencapai tujuan organisasi (Horwitz, 2008).
Kepemimpinan passive-avoidant terdiri dari dua elemen utama :
1) Dalam bentuk pasifnya, pemimpin hanya melakukan intervensi
ketika masalah menjadi kritis dan tidak dapat dihindari. Sebagian
besar bersifat reaktif dan para pemimpin yang memanifestasikan
perilaku seperti itu biasanya adalah orang yang sangat percaya pada
‘jika tidak rusak jangan perbaiki pepatah itu.
2) Laissez-faire - pada dasarnya merujuk pada seorang pemimpin yang
memiliki sedikit atau tidak ada campur tangan dalam aktivitas
kelompok. Ini pada dasarnya adalah perilaku non-kepemimpinan
karena ia menolak semua fungsi utama yang biasanya dimiliki para
pemimpin.
2. Hasil-hasil penelitian sebelumnya
Reviewer samapi saat ini belum melihat atau menemukan hasil penelitian
yang sama. Reviewer hanya mendapatkan jurnal atau hasil penelitian yang
sejenis seperti :
a. Kepemimpinan transformasional dalam pendidikan
b. Implementasi kepemimpinan transformasional kepala sekolah
c. Kepemimpinan transformasional bidang pendidikan dalam manajemen
berbasis sekolah
d. Kepemimpinan transformasional di lembaga pendidikan. (Kajian Sejarah,
Psikologis dan Pandangan Islam Tentang Kepemimpinan).
BAB II
METODE PENELITIAN

A. Subyek Penelitian
Secara tersirat yang menjadi subyek pada penelitian ini adalah Negara
Rumania. Peneliti (Cristina Mora) mencoba mengungkap Sistem Pendidikan di
negara Rumania. Kemudian menawarkan sebuah kerangka teori pendek perihal
kepemimpinan transformasional dalam sistem pendidikan di negera Rumania.

B. Teknik Pengumpulan Data


Secara tersirat Cristina Mora sebagai peniliti dalam mengungkap sistem
pendidikan di negara Rumania. Beliau menenggunakan teknik pengumpulan data
dengan melakukan observasi berupa pengamatan terhadap sistem pendidikan di
negara Rumania.

C. Alat Pengumpulan Data


Pengamatan dalam istilah sederhana adalah proses peneliti dalam melihat
situasi penelitian. Menurut reviewer teknik ini digunakan peneliti untuk
melakukan pengamatan terhadap sistem pendidikan di negara Rumania.
Pengamatan dapat dilakukan secara bebas dan terstruktur. Alat yang bisa
digunakan dalam pengamatan adalah lembar pengamatan, ceklist, catatan kejadian
dan lain-lain.

D. Analisis Data
Analisis data yang digunakan oleh Cristina Mora dalam penelitian ini tidak
tersirat. Menurut reviewer berdasarkan hasil bacaan jurnal peneliti bahwa setelah
peneliti mendapatkan informasi dari hasil pengamatan peneliti tentang sistem
pendidikan di negara Rumania, peneliti mencoba menyimpulkan kondisi sistem
pendidikan di negara Rumania, kemudian menawarkan konsep berdasarkan teori
singkat tentang kepemimpinan transformasional sebagai langkah dalam
melakukan perubahan untuk memperbaiki sistem pendidikan di negara Rumania.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Rumania telah melakukan perubahan serius dalam 23 tahun terakhir (dari
perspektif administrasi negara) yang berasal dari kediktatoran komunis hingga
1989 menjadi negara demokrasi penuh dan negara anggota UE pada 2007.
Meskipun Rumania dari 2013 jelas merupakan negara lain dibandingkan dengan
23 tahun sebelumnya. lalu, masih menghadapi perjuangan berat untuk menangkap
negara-negara Eropa Timur lainnya dalam masalah yang paling penting (ekonomi,
pendidikan, layanan sosial, dan administrasi publik). Dalam konteks yang terus
berubah ini, pendidikan selalu menjadi topik utama perdebatan bagi pihak mana
pun yang telah memegang kekuasaan dalam 23 tahun terakhir, dengan janji yang
paling ambisius menjadi Pakta Nasional untuk Pendidikan yang ditandatangani
oleh semua pemimpin politik pada tahun 2008 yang bertujuan untuk membentuk
kembali seluruh sistem pendidikan untuk lebih baik menghadapi tantangan abad
ke-21.
Sayangnya hal ini telah dipahami berbeda oleh hampir setiap partai politik,
perubahan yang konstan terutama mengenai kerangka hukum seiring dengan
perubahan pada arena politik yang membuktikan bahwa prinsip panduan dalam
kebijakan publik (termasuk pendidikan) dapat dibingkai oleh aksioma berikut:
yang lain salah, tapi kami di sini untuk memperbaikinya '. Yang tertinggal adalah
fakta-fakta, ditunjukkan oleh Laporan Komisi Presiden, dan fakta-fakta itu tidak
membesarkan hati (Komisi Presiden Rumania, 2007) :
− Rumania berada di peringkat terakhir di antara negara-negara anggota UE
pada peringkat PISA, TIMSS dan PIRLS.
− Rumania berada di peringkat di antara negara-negara terakhir di UE
berdasarkan indikator econo-my - Lisbon berdasarkan pengetahuan.
− Sistem pendidikan Rumania sangat tidak adil, hanya 24% anak-anak yang
tinggal di daerah pedesaan mencapai tingkat sekolah menengah, hasil
pendidikan untuk siswa pedesaan di bidang sastra dan matematika antara 2
dan 6 kali lebih rendah dibandingkan dengan rekan-rekan mereka di
perkotaan.
− Hanya 18% guru di sekolah yang memiliki pelatihan ITC untuk penggunaan
teknologi modern, sementara hampir 75% persen siswa hingga kelas 8
menyatakan bahwa guru mereka biasanya menentukan materi pembelajaran
di kelas.
− Dalam pendidikan tinggi, tidak ada Universitas Rumania berada di peringkat
internasional mana pun di antara 500 yang pertama.
− Rasio artikel ilmiah yang dihasilkan (mengambil populasi total sebagai
referensi) adalah 11 kali lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata OECD
dan 4 kali lebih rendah dibandingkan dengan Hongaria, 2 kali lebih rendah
dibandingkan dengan Bulgaria.
− Tingkat promosi ujian Baccalaureate telah di bawah 50% dalam 2 tahun
terakhir sejak diperkenalkannya kamera video untuk pemantauan.

Sebagai kesimpulan, laporan tersebut berpendapat bahwa sistem pendidikan


saat ini tidak efektif, tidak relevan, tidak adil dan berkualitas buruk. Jelas bahwa
perubahan paradigma diperlukan dalam menangani masalah ini. Di sinilah
paradigma kepemimpinan transformasional dapat menjadi solusi yang mungkin,
atau setidaknya alternatif untuk pendekatan saat ini. Dengan ini saya memahami
jenis pendekatan baru dalam mengubah sistem pendidikan saat ini tetapi dengan
cara yang berbeda dari apa yang telah dilakukan sejak sekarang.
Meskipun beberapa masalah diingat ketika menguraikan dan mengadopsi UU
Pendidikan yang baru (UU No.1 / 2011) seperti yang disebutkan sebelumnya,
perubahan kekuatan politik pada awal 2012 telah berarti lagi beberapa perubahan
pada undang-undang ini.
B. Pembahasan Penelitian
Serangkaian solusi yang diusulkan oleh Gabriel Bădescu (2010) dapat
dihubungkan dengan perilaku kepemimpinan transformasional yang khas :
1. Standar kinerja yang lebih tinggi yang sebanding dengan standar
internasional - satu masalah utama dengan tingkat kinerja saat ini adalah
bahwa kita tampaknya 'berkinerja baik' ketika standar nasional diterapkan dan
sangat buruk ketika standar yang lebih jelas dan ketat diterapkan. Contoh
yang baik adalah tingkat promosi untuk ujian sekolah menengah terakhir -
Baccalaureate - yang telah berkurang dua dalam dua tahun terakhir setelah
pengenalan kamera video untuk pengawasan. Pergi ke kinerja penelitian,
sebagian besar artikel ISI ditulis dalam jurnal nasional yang memiliki faktor
dampak yang sangat rendah dan hampir tidak dibaca. Perubahan dalam
bidang ini akan berarti perubahan paradigma - apa yang kita pahami melalui
kinerja di setiap tingkat pendidikan? Aspek penting lainnya adalah etika yang
terlibat dalam mengevaluasi kinerja. Keduanya adalah elemen penting dalam
paradigma kepemimpinan transformasional. Ini akan menerjemahkan ke
dalam sebuah visi baru tentang seperti apa sistem pendidikan yang
berpenampilan seharusnya.
2. Definisi kualitas yang lebih baik dan lebih realistis dalam pendidikan.
Meskipun Rumania menempati peringkat terakhir di hampir semua peringkat
internasional pada kualitas pendidikan, persepsi umum adalah bahwa sistem
pendidikan Rumania berkinerja baik - dalam sebuah studi nasional pada tahun
2009 mayoritas responden merasa bahwa pendidikan yang didapat anak-anak
di sekolah adalah solid. Sulit membayangkan perubahan sistem yang
umumnya dianggap baik. Suatu pendekatan transformasional pertama-tama
harus jujur tentang tingkat kualitas pendidikan saat ini dan berdasarkan pada
itu mengusulkan solusi jangka panjang baru untuk mengatasi masalah ini.
Visi untuk masa depan. Paradigma saat ini di mana kita bangga dengan
beberapa Olimpiade, kisah sukses klasik, meskipun nyata memiliki efek
negatif pada jangka panjang. Pertama karena mendukung gagasan bahwa
tidak ada yang salah dan kedua karena sebenarnya tidak benar. Jika Anda
mengambil diajukan seperti matematika Anda akan melihat kami tidak
memiliki pemenang Rumania untuk hadiah paling bergengsi di lapangan -
Fields Medal, Abel Prize dan Wolf Prize (Bădescu, 2010). Jika kami
menerapkan rumus ini untuk hampir semua bidang pendidikan lainnya, kami
mendapatkan hasil yang kurang lebih sama. Pertanyaannya adalah apakah
kita memiliki keberanian untuk menghadapi fakta dan mengusulkan visi
untuk masa depan yang ambisius tetapi juga realistis. Kepemimpinan
memainkan peran penting dalam upaya semacam itu.
BAB IV
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI/SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka reviewer dapat menarik beberpa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Jurnal penelitian “Transformational Leadership In Education : Concept
Analisys” oleh Christina Mora, maka reviewer mencoba menyimpulkan
tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk melihat apakah kepemimpinan
transformasional dapat menjadi pendekatan yang layak untuk perubahan
positif dalam sistem pendidikan.
2. Penelitian ini telah mengeksplorasi konsep kepemimpinan transformasional
dan mencoba menghubungkan beberapa atribut spesifik dari konsep ini
dengan konteks pendidikan Rumania saat ini. Meskipun ini sebagian besar
merupakan pendekatan teoretis dan bahkan pendekatan filosofis mengenai
hubungan antara model kepemimpinan transformasional dan sistem
pendidikan saat ini di Rumania, tujuan utamanya adalah untuk mengangkat
serangkaian pertanyaan yang dapat mengarah pada upaya yang lebih
pragmatis di masa depan.
3. Secara tersirat yang menjadi subyek pada penelitian ini adalah Negara
Rumania. Peneliti (Cristina Mora) mencoba mengungkap Sistem Pendidikan
di negara Rumania. Kemudian menawarkan sebuah kerangka teori pendek
perihal kepemimpinan transformasional dalam sistem pendidikan di negera
Rumania.
4. Secara tersirat Cristina Mora sebagai peniliti dalam mengungkap sistem
pendidikan di negara Rumania. Beliau menenggunakan teknik pengumpulan
data dengan melakukan observasi berupa pengamatan terhadap sistem
pendidikan di negara Rumania.
5. Sistem pendidikan saat ini tidak efektif, tidak relevan, tidak adil dan
berkualitas buruk. Jelas bahwa perubahan paradigma diperlukan dalam
menangani masalah ini. Di sinilah paradigma kepemimpinan transformasional
dapat menjadi solusi yang mungkin, atau setidaknya alternatif untuk
pendekatan saat ini.

B. Keterbatasan
Menurut reviewer yang menjadi keterbatasan dalam jurnal penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Peneliti kurang detail mengungkapkan metodologi penelitian
2. Peneliti kurang jelas mengungkapkan apa yang menjai latar belakang masalah
penelitian dilakukan
3. Peneliti kurang detail memberikan data baik empirik mauput teknis
sehubungan permasalahan yang dibahas
4. Peneliti merasa kajian teori terkait penelitian masih kurang

C. Rekomendasi/Saran
Apa yang menjadi keterbatasan yang telah diungkapkan di atas merupakan
sebagai rekomendasi/saran reviewer agar jurnal kedepannya dapat lebih detail dan
lengkap baik metodologi maupun substansi materi jurnal.
BAB V
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

A. Kelebihan
Adapun kelebihan dari jurnal penelitian ini adalah judul penelitian sangat
menarik karena melihat kondisi pendidikan yang saat ini seakan tidak ada
perubahan atau perkembangan yang signifikan bahkan terkesan menurun sehingga
dibutuhkan suatu solusi atau perubahan besar yang salah satunya adalah
penerapan kepemimpinan transformasional dalam sistem pendidikan.

B. Kekurangan
Menurut reviewer apa yang menjadi keterbatasan adalah sekaligus menjadi
kekurangan peneliti dalam jurnal penelitian ini yaitu :
5. Peneliti kurang detail mengungkapkan metodologi penelitian
6. Peneliti kurang jelas mengungkapkan apa yang menjai latar belakang masalah
penelitian dilakukan
7. Peneliti kurang detail memberikan data baik empirik mauput teknis
sehubungan permasalahan yang dibahas
Peneliti merasa kajian teori terkait penelitian masih kurang
DAFTAR PUSTAKA

Avolio B.J and Bass, B.M., Multifactor Leadership Questionnaire: Third Edition
Manual and Sampler Set, Redwood City, CA: Mind Garden, 2004.

Bădescu, G., ‘Wunderkind, olimpici și angajaţi de top. Ce fel de performanţe ne


dorim în educaţie?’, 2010, [Online] available at
http://www.cogitus.ro/educatie/ce-fel-de-per-formanta-ne-dorim-in-
educatie, accessed on December 10, 2012.

Bass, B.M. and Bass, R., The Bass Handbook of Leadership: Theory, Research,
and Managerial Applications, 4th ed., New York: Free Press, 2008.

Bass, B.M., Leadership and Performance beyond Expectations, New York: Free
Press, 1985.

Bennis, W., ‘Leadership Theory and Administrative Behaviour: The Problems of


Au-thority’, 1959, Administrative Science Quarterly, vol. 4, pp. 259-301.

Lichtheim, G., Collected Essays, New York: Viking Press, 1973.

Miner, J.B., Organizational Behavior I. Essential Theories of Motivation and


Leadership, Ar-monk, New York: M.E. Sharpe, 2005.

Mora C. and Ţiclău, T., ‘Transformational Leadership in the Public Sector. A


Pilot Study Using MLQ to Evaluate Leadership Style in Cluj County Local
Authorities’, 2012, Revista de cercetare și intervenţie socială, vol. 36, pp.
74-98.

Romanian Presidential Commission, ‘The Report of the Romanian Presidential


Com-mission for the analysis and drafting of policies in the field of
education and research in Romania’, 2007, [Online] available at
http://edu.presidency.ro/upload/raport_edu. pdf, accessed on December 15,
2012.

Stogdill, R.M., Handbook of Leadership: A Survey of Theory and Research, New


York: Free Press, 1974.

Yukl, G., Leadership in Organizations, 7th ed., Upper Saddle River, N.J.: Pearson
Prentice Hall Inc., 2010.

Anda mungkin juga menyukai