Anda di halaman 1dari 19

REKAYASA IDE

KEPEMIMPINAN
“KEPEMIMPINAN OPERASIONAL, ORGANISASI DAN PUBLIK”

DI SUSUN OLEH

NAMA : ISWANDI GIRSANG


NIM : 5193131020
KELAS : PTE - B

FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
ABSTRACT

Sering kali kita bingung ketika masalah dalam hal kepemimpinan muncul tanpa kita
sadari.Terkadang kita tidak sadar saat masalah kepemimpinan itu muncul di hadapan kita.
Banyak definisi kepemimpinan yang menggambarkan asumsi bahwa kepemimpinan
dihubungkan dengan proses mempengaruhi orang baik individu maupun masyarakat.
Dalam kasus ini, dengan sengaja mempengaruhi dari orang ke orang lain dalam susunan
aktivitasnya dan hubungan dalam kelompok atau organisasi.
Gaya partisipatif dan orientasi prestasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
Hal ini mengandung pengertian bahwa kinerja karyawan dapat ditingkatkan apabila gaya
partisipatif dan orientasi prestasi terus ditingkatkan. Variabel gaya partisipatif dan
orientasi prestasi merupakan variabel yang memiliki pengaruh terbesar dalam
hubungannya dengan kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa gaya partisipatif dan
orientasi prestasi sangat mempengaruhi kinerja karyawan. Hubungan antara Gaya
Pengasuh dengan Kinerja Karyawan Pengujian hipotesis ini terbukti bahwa gaya pengasuh
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Kepemimpinan meliputi proses
mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk
mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi. Sebutan pemimpin terlepas
dari perbedaan definisi, perbedaan status formal dan non-formal, perbedaan strata atau
jobtitle-nya, mengarah pada satu pemahaman sebagai sumber solusi suatu urusan. Jadi
pemimpin adalah orang yang isi pikirannya berupa solusi bukan masalah yang ia rasakan.
Perilaku pemimpin merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi
kinerja. Hubungan yang akrab dan saling tolong-menolong dengan teman sekerja serta
dengan pemimpin adalah sangat penting dan memiliki hubungan kuat dengan kinerja
pegawa, semakin baik pemimpin dalam membawahi karyawannya semakin nyaman dan
puas juga para karyawan dalam melakukan pekerjaanya, begitu pula sebaliknya Kepuasan
kerja juga ditemukan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Semakin tinggi kepuasan kerja perawat, semakin tinggi kinerja.
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas semua rahmat,
nikmat serta hidayah-Nya yang telah di limpahkan. Sehingga kami dapat
menyelesaikan  tugas mata kuliah Kepemimpinan ini dalam bentuk “REKAYASA IDE” dan
isinya yang sangat sederhana tepat pada waktunya.
Tugas ini berisi informasi tentang Mengelola Perubahan dan Pembelajaran
Organisasi. Diharapkan tugas ini dapat memberikan informasi kepada kita semua, dan
pengetahuan lebih mengenai pembelajaran tersebut.
Kami menyadari bahwa dalam tugas yang kami buat ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kami harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun  demi kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang bersangkutan
dalam pembuatan tugas ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha yang
kita lakukan. Amin.
DAFTAR ISI

Abstract.............................................................................................................. i
Kata pengantar................................................................................................... ii
Daftar isi.............................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. ARasionalisasi permasalahan/isu yang di bahas dalam TRI.................. 2
B. Tujuan TRI............................................................................................. 2
C. Manfaat TRI........................................................................................... 2
BAB II. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN KEPEMIMPINAN ................. 3
A. Permasalahan Umum Kepemimpinan.................................................... 3
B. Identifikasi Permasalahan sesuai tema yang dibahas:............................ 8
1. Permasalahan Buku 1....................................................................... 8
2. Permasalahan Buku 2....................................................................... 9
3. Permasalahan Buku 3......................................................................10
4. Permasalahan Buku 4.......................................................................11
5. Permasalahan Buku 5.......................................................................12
BAB III. SOLUSI DAN PEMBAHASAN............................................12
A. Solusi dan Pembahasan Permasalahan buku 1.....................13
B. Solusi dan Pembahasan Permasalahan buku 2.....................14
C. Solusi dan Pembahasan Permasalahan buku 3.....................15
D. Solusi dan Pembahasan Permasalahan buku 4.....................16
E. Solusi dan Pembahasan Permasalahan buku 5.....................16
BAB IV. PENUTUP...............................................................................17
A. Kesimpulan...........................................................................17
B. Rekomendasi........................................................................ 17
DAFTAR PUSAKA................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Learningorganization (LO) atau organisasi pembelajar adalah organisasi yang


memberikan kesempatan dan mendorong setiap individu yang ada dalam organisasi
tersebut untuk terus belajar dan memperluas kapasitas dirinya. Ini merupakan organisasi
yang siap menghadapi perubahan dengan mengelola perubahan itu sendiri
(managingchange). Untuk memulai mentransformasikan organisasi di mana kita berada
sekarang, terlebih dulu, mari kita cermati komponen-komponen penting yang harus ada
dalam organisasi pembelajar.

Semua organisasi merupakan bagian dari sistem sosial yang hidup di tengah-tengah
masyarakat. Masyarakat itu sendiri memiliki sifat dinamis, selalu mengalami perubahan
dan perkembangan. Karakteristik masyarakat seperti itu menuntut organisasi untuk juga
memiliki sifat dinamis. Tanpa dinamika yang sejalan dengan dinamika masyarakat,
organisasi tidak akan siap apalagi berkembang. Ini berarti bahwa perubahan dalam suatu
organisasi merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari. Secara terus menerus
organisasi harus menyesuaikan diri dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di
lingkungannya.

Proses penyesuaian dengan lingkungan merupakan salah satu permasalahan besar yang
dihadapi organisasi modern.Menghadapi kondisi lingkungan yang selalu berubah tersebut,
tidak ada cara lain yang lebih bijaksana bagi seorang pimpinan kecuali dengan memahami
hakekat perubahan itu sendiri danmenyiapkan strategi yang tepat untuk menghadapinya.

Dalam “Rekayasa Ide” ini akan di bahas tentang mengelola perubahan dan
pembelajaran organisasi itu sendiri, sehingga pembaca dapat belajar atau pun
menerapkannya apabila memimpin suatu organisasi dalam kehidupan nyata.

B.Tujuan

o Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Kepemimpinan


o Untuk memberikan gambaran mengenai rekayasa ide memimpin yang benar
o Mengetahui bagaimana penerapan rekayasa ide ini dalam kehiudupan sehari-hari
sehingga dapat diambil manfaatnya.
C. Manfaat

1. Manfaat Bagi Penulis


Rekayasa ide ini ini diharapkan dapat melatih penulis dalam mengeluarkan ide dan
sisi kreatif nya sehingga menyumbang suatu manfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya mengenai masalah bagaimana menjadi pemimpin yang
mendekati sempurna dengan metode memimpin untuk diri sendiri(selfleadership)
2. Manfaat Bagi Pembaca
Rekayasa ide ini diharapkan dapat memberikan sebuah informasi dan
masukanbagimasyarakat dan pembaca pada umumnya,khususnya demi mengetahui
masalah kepemimpinan dan bagaimana merekayasa kepemimpinan itu agar lebih
mudahditerapkanbagidirimasing-masing.

BAB II
INDENTIFIKASI PERMASALAHAN KEPEMIMPINAN

A. Permasalah umum dalam Kepemimpinan

Ketika perusahaan terlalu fokus pada bagaimana ia bersaing dengan perusahaan lain,
kondisi dalam organisasi diperlakukan dengan cara yang tidak efektif. Manajemen lebih
tertarik pada penampilan yang baik daripada melakukan apa yang diperlukan, hasilnya
yaitu kemunduran besar bagi ekonomi dan pendidikan di dunia. Pemimpin tim berfokus
untuk memeras bakat individu demi kepentingan organisasi Manajer, di sisi lain
mengevaluasi isu-isu dan masalah. Perbedaannya jelas sebuah tim memiliki visi dan
sebuah manajemen memiliki agenda.”
Agen perubahan memfasilitasi fase diagnostik dengan mengumpulkan, menafsirkan, dan
menyajikan data.Pertama, data dibahas dengan sekelompok manajer top yang diminta
untuk membuat diagnosis sendiri informasi tersebut. kedua, perubahan agen dapat hadir
diagnosa sendiri tanpa membuat eksplisit kerangka kerja mereka untuk menganalisis
data.Kenyataan ini membuat motivasi karyawan menjadi paling penting dan menantang
aspek sistem kepemimpinan. Dalam organisasi dewasa ini, tuntutannya adalah untuk
menanggapi perubahan teknologi dan pasar dengan menjadi organisasi belajar. Pemimpin
dan karyawan menjangkau luar batas-batas mereka dalam rangka untuk mengembangkan
hubungan yang lebih efektif, prosedur, proses, dan penglihatan. Sebagian besar masalah
organisasi saat ini adalah kurangnya kepemimpinan bukan bakat. Untungnya, orang-
orang mulai menyadari bahwa kinerja dari peran kepemimpinan sangat penting tidak
hanya untuk kesuksesab, tapi juga untuk bertahan hidup. Masyarakat menyaksikan
gelombang baru model kepemimpinan yang berpihak pada kepemimpinan partisipatif,
tim bekerja, belajar sepanjang hayat, komunikasi, dan visi. Akhirnya, karyawan,
pelanggan, masyarakat, dan generasi masa depan para pemimpin melihat ke arah yang
baru yang dapat memberikan kesuksesan dan kebahagiaan bagi generasi sekarang dan
jaminan kehidupan yang lebih baik, lingkungan kerja, dan masyarakat untuk generasi
berikutnya. Tugas ini sulit, tetapi manusia memiliki sumber daya, pendidik, multi-dimensi
karyawan, dan teknologi untuk mencapainya. Organisasi harus ingat bahwa generasi ini
memiliki kewajiban etis untuk masa depan dan kesejahteraan generasi berikutnya.
Motivation Saat seseorang memotivasi dirinya sendiri atau orang lain, orang tersebut
sedang mengembangkan kondisi yang akan membantu mendorong seseorang untuk
berperilaku sesuai kehendak. Apakah itu adalah melalui motivasi intrinsik atau ekstrinsik
motivasi, sebagian besar individu digerakkan oleh keyakinan mereka, nilai, kepentingan
pribadi dan bahkan ketakutan. Salah satu tantangan yang lebih sulit untuk seorang
pemimpin adalah untuk belajar bagaimana secara efektif memotivasi mereka yang
bekerja untuk mereka. Salah satu alasan mengapa begitu sulit adalah karena motivasi bisa
sangat pribadi. Biasanya, para pemimpin yang tidak berpengalaman percaya bahwa
faktor-faktor yang memotivasi diri mereka sendiri akan memotivasi lain. Kesalahpahaman
lain adalah bahwa para pemimpin yang tidak berpengalaman adalah bahwa faktor-faktor
yang memotivasi seorang karyawan akan juga bekerja pada orang lain padahal satu
ukuran tidak cocok untuk semua ketika berhubungan dengan motivasi.

1. Kurangnya Koordinasi
Koordinasi dalam Program kerja

Seringkali dalam sebuah organisasi yang suadah mapan sekali pun, atau dapat dikatakan
ketika dalam organisasi terdapat sebuah program kerja yang sangat bagus sekali pun, jika
tidak ada koordinasi maka sering kali menyebabkan kesalahpahaman, yang tentunya
dapat menyebabkan kacaunya terlaksanya sebuah program.Kekacauan tersebut dapat
terjadi ketika antar penanggung jawab tidak mengetahui batasan-batasan jobnya, yang
seringkali hanya dapat diperoleh melalui koordinasi antar penanggungjawab. Hal tersebut
dapat menyebabkan overlaping karena beberapa panitiamengerjaknnya, dalam beberapa
tugas, sementara kekosongan dalam tugas yang lainnya.
Koordinasi antar Pimpinan

Parahnya lagi, koordinasi yang buruk dapat mengarah pada komunikasi yang buruk pula.
Komunikasi yang buruk antar pimpinan tersebut dalam sebuah program dapat berakibat
pada program-program selanjutnya. Maka seringkali terjadi salah sangka dan salah
paham diantaranya.Padahal para pimpinan selain berhubungan dalam pelaksanaan
program kerja seharusnya memiliki ikatan cultural, ketika terjalin komunikasi yang baik
diantaranya.

2. Pengkaderan
Rekrutmen

Bagi sebagian periode organisasi, dan bagi berbagai macam organisasi masalah
pengkaderan ini dirasakan berbeda-beda, oleh karena tingkat animo peminat organisasi
yang berbeda beda misalnya.Namun pernyataan “kesuksesan suatu periode adalah
buakan sekedar sukses ketika masa jabatanya namun ketika dapat menghasilkan (kader-
kader) periode yang lebih sukses”.Maka dapat dikatakan dalam sebuah organisasi adalah
ketika dalam suatu periode dapat dikatakan sebagai masa kejayaan, namun hal tersebut
tidak ada artinya ketika setelah itu organisasi tersebut terpuruk atau bahkan bubar
karena kelemahan tau bahkan tidakadanya kader penerus.

Mempertahankan kader

Pengkaderan ini, terkait erat pada pengembangan organisasi. Ketika suatu organisasi
dapat merekrut kader dalam animo besar, memungkinkan jangkauan organisasi tersebut
pada komunitas yang luas, serta hal tersebut merupakan sumber daya yang tidak bisa
diremehkan.Setelah berhasil merekrut kader dalam animo yang besar, jika tidak dapat
memberdayakan, dalam rangka mempertahankan kader-kadernya maka seringkali kader-
kader tersebut akan maengalami seleksi alam. Oleh karena itu usaha mempertahankan
kader sering kali lebih penting daripada rekrutmenya

A. Indentifikasi Permasalahan Kepemimpinan

1.Permasalahan Dalam Buku / Jurnal 1

“ Permasalahan Hubungan antara Gaya Partisipatif, Orientasi Prestasi


dengan Kinerja Karyawan”
Gaya partisipatif dan orientasi prestasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
Hal ini mengandung pengertian bahwa kinerja karyawan dapat ditingkatkan apabila
gaya partisipatif dan orientasi prestasi terus ditingkatkan. Variabel gaya partisipatif dan
orientasi prestasi merupakan variabel yang memiliki pengaruh terbesar dalam
hubungannya dengan kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa gaya partisipatif
dan orientasi prestasi sangat mempengaruhi kinerja karyawan. Hasil pengujian
hipotesis ini memperkuat hasil penelitian empiris dari Griffin (1980), Mc Nesse-Smith
(1996) dan Alimuddin (2001) yang menyatakan adanya korelasi positif antara sikap
pimpinan gaya partisipatif dan orientasi prestasi dengan kinerja karyawan. Hubungan
antara Gaya Direktif dengan Kinerja Karyawan Pengujian hipotesis ini terbukti bahwa
gaya direktif berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hal ini mengandung
pengertian bahwa kinerja karyawan dapat ditingkatkan apabila gaya direktif dijaga.
Variabel gaya direktif merupakan variabel yang memiliki pengaruh terbesar dalam
hubungannya dengan kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa gaya direktif
sangat mempengaruhi kinerja karyawan. Hasil pengujian hipotesis ini memperkuat
hasil penelitian empiris dari Griffin (1980), Mc Nesse-Smith (1996) dan Alimuddin
(2002) yang menyatakan adanya korelasi positif antara sikap pimpinan gaya direktif
dengan kinerja karyawan. Hubungan antara Gaya Supportif dengan Kinerja Karyawan
Pengujian hipotesis ini terbukti bahwa gaya supportif berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan. Hal ini mengandung pengertian bahwa kinerja karyawan dapat
ditingkatkan apabila gaya supportif terus dijaga dan ditingkatkan. Variabel gaya
supportif merupakan variabel yang memiliki pengaruh terbesar dalam hubungannya
dengan kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa gaya supportif sangat
mempengaruhi kinerja karyawan. Hasil pengujian hipotesis ini memperkuat hasil
penelitian empiris Griffin (1980) dan Mc Nesse-Smith (1996) yang menyatakan adanya
korelasi positif antara sikap pimpinan dan perilaku kepemimpinan dengan kinerja
karyawan.

2. Permasalahan Buku / Jurnal 2:


“ Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja
Karyawan”
Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi secara simultan berpengaruh positif
signifikan terhadap kinerja karyawan. Budaya terlahir dari pemimpinnya dan pemimpin
mencerminkan budaya organisasinya. Ibarat dua sisi mata uang.
dalam satu koin. Setiap pemimpin memiliki perangai yang berbeda-beda yang nantinya
akan menciptakan budaya yang mencerminkan kepribadiannya. Senada dengan apa yang
terjadi di semua tempat. Dimana pemimpinnya menjunjung tinggi nilai-nilai kedisiplinan
sehingga mampu menjadikan dirinya sebagai changeagent
untuk mempengaruhi karyawan dalam meningkatkan kedisiplinan yakni penegakan
hukuman disiplin karyawan melalui budaya birokrasi. Disamping itu pemimpin sangat
dekat dengan para karyawan, turut menciptakan suasana yang nyaman dan akrab dalam
bekerja sehingga karyawan menjadikan dirinya teladan dalam membangun budaya
suportif yang tercermin dari rasa kekeluargaan yang cukup solid. Tak hanya menjadi
changeagent dan teladan dalam membangun budaya birokratif dan suportif. Menjadi
Pilot Project dalam pengembangan diri melalui sharingknowledge, berbagi pengalaman
pekerjaan, sehingga mampu mendorong para karyawan untuk lebih meningkatkan
potensi yang mereka miliki. Hal ini dicerminkan melalui budaya inovatif.
Permasalahan Buku / Jurnal 3:

“PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN TEAM WORK TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI


KOPERASI SEKJEN KEMDIKBUD SENAYAN JAKARTA”

Banyak variable yang dapat dianggap mempengaruhi kinerja (Performance)


kelompok selain kepemimpinan. Faktorkepemimpinan sangat diperlukan untuk
mengkolaborasi suatu kelompok kerja (teamwork) guna mencapai suatu tujuan
organisasi. Faktor yang sangat berperan adalah kepemimpinan dalam membentuk team
yang baik. Seorang pemimpin diharapkan dapat berperan sebagai figur yang
menggerakkan bawahannya dan rasional,penuh inisiatif serta kecerdasan dalam
pengambilan keputusan, kapabilitas dalam memecahkan masalah yang pada akhirnya
dapat meningkatkan kinerja. Namun Keberhasilan pencapaian tujuan tersebut juga
tergantung kepada individu-individu yang ada didalam kelompok kerja (teamwork)
terutama pada pimpinannya. Kelompok kerja terdiri dari sekelompok orang dengan
kemampuan, talenta, pengalaman dan latar belakang yang berbeda yang berkumpul
bersama-sama untuk mencapai satu tujuan. Meskipun ada perbedaan diantara mereka,
namun tujuan bersama merupakanpenghubung yang menyatukan sebagai suatu
kelompok kerja (team). Koperasi merupakan suatu bentuk usaha yang banyak dilakukan
di berbagai Negara termasuk Indonesia. Bahkan tahun 2012 dikenal sebagai Tahun
Koperasi Internasional (International ofCoorperativeYear).Jumlah keseluruha mencapai
omzet 300 koperasi besar dunia Koperasi besar dunia ini paling besar bergerak dibidang
keuangan, mencapai US$ 1,6 trilliun pertama di dunia yaitu kredit agricolegroup dari
perancis yang bergerak di sektor simpan pinjam dengan total omzet US$ 193,58 miliar
atau sekitar 1000 rupiah triliun.Urutan selanjutnya koperasi dari jepang (Adi
Sasono,2012:18). Namun dari 300 koperasi besar dunia tersebut, belum ada koperasi
yang berasal dari Indonesia. Untuk itu ukuran besarnya koperasi memang menggunakann
jumlah pendapatan bruto, bukan neto dan besarnya anggota.

3. Permasalahan Buku / Jurnal 4


“Pengaruh antara Budaya Organisasi terhadap Kinerja karyawan”
Budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikanterhadap kinerja karyawan.
Budaya organisasi merupakan nilai-nilai yang dianut oleh orang-orang yang ada di
dalam organisasi.Dibudaya organisasi sangat dijunjung tinggi. Budaya organisasi
sudah tertanam, bahkan mendarah daging pada para karyawan, walaupun telah
munculnya sebuah budaya yang bisa dikatan budaya yang masih baru yaitu budaya
transparansi atau peningkatan citra. Walaupun mereka fokus pada budaya transparansi,
namun mereka tetap mempertahankan keunggulan kompetitif mereka melalui
eksistensi dengan budaya yang lama. Budaya organisasi mampu menggerakkan nurani
dan pikiran untuk melakukan sesuatu menjadi lebih baik. Budaya Birokrasi
dicerminkan melalui penegakan hukuman disiplin karyawan, pembagian tugas
dilakukansecara merata, yang sesuai dengan standar dan kompetensi karyawan. Salah
satu contoh, rata-rata karyawan menyelesaikan pekerjaan sesuai standar yang
ditetapkan, itu terjadi karena sudah menjadi budaya organisasi. Sehingga budaya
tersebut mampu menjadi motivator dalam diri para karyawan untuk meningkatkan
kinerjanya. Budaya Inovatif diwujudkan dengan pemberian kesempatan kepada
karyawan untuk berkarya dan mengembangkan diri melalui pendidikan dan pelatihan
formal maupun informal. Didukung dengan Budaya Suportif melalui membangun
komunikasi yang baik antar sesama karyawan, dan adanya rasa kekeluargaan.

4. Permasalahan Buku / Jurnal 5


”GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI PENGARUHNYA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN”

gaya kepemimpinan yang diterapkan di Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara


belum sesuai dengan harapan para karyawan. Hal ini terjadi karena sering terjadi mutasi
dan pergantian pimpinan. Setiap pergantian pucuk pimpinan maka otomatis selalu terjadi
perubahan kebijakan, sehingga efek dari gaya kepemimpinan belum sempat dirasakan
oleh para karyawan, sudah terjadi lagi mutasi pimpinan. Penerapan gaya
kepemimpinan transaksional di Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara belum
membuahkan hasil yang maksimal dikarenakan kurangnyapemberianimbalan dalam
bentuk finansial kepada karyawan yang berprestasi. Kompetisi dalam dunia bisnis saat ini
menuntut setiap organisasi untuk melakukan perubahan agar terus berkembang dan
bertahan. Perubahan tersebut bisa dimulai dari individu kemudian menjalar pada
perubahan kelompok. Perubahan hendaklah dilakukan terlebih dahulu oleh Pimpinan,
karena pimpinan merupakan contoh dalam ogranisasi. Oleh sebab itu, organisasi harus
memiliki pemimpin yang tidak hanya sekedar memimpin, tapi juga mampu menggerakan
organisasinya untuk berubah. Kelangsungan hidup sebuah organisasi bergantung pada
pemimpinnya. Pemimpin menjadi salah satu indikator penentu keberhasilan dalam
mencapai tujuan organisasi. Pemimpin yang Reformis harus peka terhadap perubahan,
mampu menganalisa apa yang menjadi kelemahan dan kekuatan baik internal dan
eksternal organisasinya, sehingga mampu memecahkan masalah yang dihadapi, dan lebih
meningkatkan kinerja karyawan dan kinerja organisasi. Dalam segala situasi pemimpin
memilki peran yang sangat penting. Pemimpin merupakan simbol, panutan, pendorong
sekaligus sumber pengaruh, yang dapat mengarahkan berbagai kegiatan dan sumber daya
guna mencapai tujuannya. Kemampuan untuk menyatukan aspek-aspek manusia menjadi
kesulitan tersendiri, dan hal tersebut merupakan salah satu tugas dari seorang pemimpin.

BAB III
SOLUSI DAN PEMBAHASAN
A. Solusi dan Pembahasan Permasalahan Buku / Jurnal 1

1. Definisi
Prinsip-prinsip pembelajaran ini berfungsi untuk mencairkan pembelajaran tua,
menanamkan baru belajar, dan membekukan bahwa belajar baru. pembelajaran tua
unfreezing membutuhkan orang-orang yang ingin belajar cara-cara baru untuk berpikir
dan bertindak. penawaran unfreezing langsung dengan resistensi terhadap
perubahan.Gerakan untuk pembelajaran baru membutuhkan pelatihan, demonstrasi, dan
pemberdayaan.
2. Ruang Lingkup Solusi
Jika rekan-rekan dan atasan yang baru orang dilatih mengenali dan memperkuat ide-ide
baru atau keterampilan baru, orang-orang akan didorong untuk terus berperilaku dalam
cara baru. Penguatan juga dapat terjadi ketika pengetahuan atau keterampilan yang
diperoleh dalam program pelatihan ini disampaikan kedua kalinya melalui kursus
penyegaran.
3. Cara/strategi
Karyawan harus lebih diutamakan, karenan kepuasan karyawan juga menentukan
kinerja ,begitu sebaliknya , Mengusahakan pelatihan dan pengembangan karyawan
yang disesuaikan dengan bidangnya masing-masing.

4. Prosedur/ Langkah-langkah masing-masing solusi


Manajemen harus waspada terhadap kemungkinan bahwa apa seseorang telah belajar di
pelatihan Situs hilang ketika seseorang yang ditransfer ke tempat kerja yang sebenarnya.
Jika pelatihan berjalan dengan baik, hanya jumlah minimum akan hilang dalam transfer
yang diperlukan ini.

B. Solusi Dan Pembahasan Buku / Jurnal 2

1.DefinisiDevinisi

Kepemimpinan sangat diperlukan oleh suatu organisasi. Berhasil tidaknya organisasi


mencapai tujuannya akan sangat tergantung pada pemimpinnya. Kepemimpinan
adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktifitas yang berkaitan dengan
pekerjaan dari anggota kelompok. Pemimpin bertanggung jawab dalam
mengintegrasikan antara kebutuhan dan keinginan dari anggota organisasi dengan
kebutuhan-kebutuhan organisasi. Penting kiranya dalam organisasi untuk melaksanakan
manajemen kepemimpinan yang akan mendukung organisasi dalam mencapai
tujuannya.

2.Ruang Lingkup Solusi

a. Kepemimpinan yang dilaksanakan di organisasi harus didukung dengan


adanya karakter kepemimpinan (leadershipcharacters) yang kuat dan
pelaksanaan prinsip-prinsip kepemimpinan (leadershipprinciples) secara
baik dan benar. Karakter dan prinsip kepemimpinan tersebut kemudian
apabila dibudayakan ke seluruh anak buah maka mereka akan mereka
memahami, menghayati, dan melakukannya sehingga akan dapat
membentuk iklim kepemimpinan (leadershipclimate) dalam organisasi. Iklim
kepemimpinan ini memungkinkan organisasi menjalankan siklus manajemen
(planning, organizing, actuating, dan controlling) secara efektif. Dengan
demikian maka pencapaian tujuan organisasi akan dapat dilaksanakan dengan
lebih mudah dan dengan hasil yang lebih baik.

3. Cara / Strategi
pemimpin harus membudayakan (culturing) karakter dan prinsip kepemimpinan
tersebut di kalangan anak buah (followers). Proses pembudayaan ini dilakukan
dengan menginternalisasikan karakter dan prinsip kepemimpinan tersebut ke
seluruh anak buah sehingga mereka memahami, menghayati, dan melakukannya.
Ketika proses

C. Solusi dan Pembahasan Permasalahan Buku / Jurnal 3

1. Devinisi
Team work adalah sekelompok orang dengan kemampuan, talenta, pengalaman
dan latar belakang yang berbeda yang berkumpul bersama-sama untuk mencapai satu
tujuan dalam satu atau lebih kegiatan. Indikatornya terlihat pada kerjasama, satu arah
tujuan, dialogis, delegasi dan organisasi.
2. Ruang Lingkup Solusi

Untuk menjadi Seorang pemimpin harus lebih memperhatikan kepemimpinan


mempertahankan teamwork yang soli dan baik menyelesaikan tugasnya sehingga dapat
meningkatkan Kinerja Pegawai Koperasi dan Untuk meningkatan Kinerja Pegawai
Koperasi diSekjenKemdidbudSenayan Jakarta sebaiknya pemimpin perlu lebih
memperhatikan kebutuhan pegawai seperti memotivasi pegawai dan memberikan
kesejahteraan.

3. Cara / Strategi

Dengan Kinerja seorang pegawai baik, dengan dia memenuhi persyaratan yang
ditetapkan organisasi, misalnya keterampilan (skill) tinggi, mau bekerja karena diberi
upah, serta memberikan harapan (expectation) masa depan yang lebih baik. Oleh karena
itu terdapat hubungan yang erat antara pelaksanaan tugas (performance) motivasi,
harapan, dan produktivitas

4. Prosedur / Langkah-langkah masing-masing Solusi

a. Deskripsi secara sistematiktentang relevansi antara tugas-tugas yang diberikan


dengan pelaksanaannya oleh seorang pekerja,

b. Usaha mengidentifikasikan, mengukur, dan mengelola pekerjaan yang


dilaksanakan oleh para pekerja di lingkungan perusahaan.

c. Kegiatan mengidentifikasi pelaksanaan pekerjaan dengan menilai aspeknya yang


difokuskan pada pekerjaan.
d. Kegiatan pengukuran sebagai usaha menetapkan keputusan tentang sukses atau
gagal dalam melaksanakan pekerjaan oleh seorang pekerja

D. Solusi Dan Pembahasan Permasalahan Buku / Jurnal 4

1. Definisi

Kepemimpinan pada umumnya didefinisikan sebagai suatu pengaruh, seni atau


proses mempengaruhi orang sehingga mereka akan bertindak secara sukarela menuju
pencapaian tujuan kelompok.

2. Ruang Lingkup Solusi

Bagi seorang pemimpin agar dapat menyelaraskan pengikut menjadi pribadi yang
lebih baik, pemimpin harus berada pada “level keadaan yang lebih baik” dari pengikutnya.

3. Cara / Strategi

Derajat kemampuan pemimpin menciptakan hubungan yang mendorong


pertumbuhan pengikut sebagai pribadi yang terpisah merupakan ukuran pertumbuhan
psikologis.

4. Prosedur / Langkah-Langkagmasing-Masing Solusi

Hubungan ini akan mendongkrak pengikut menjadi pribadi yang lebih baik.Bagi
seorang pemimpin agar dapat menyelaraskan pengikut menjadi pribadi yang lebih baik,
pemimpin harus berada pada “level keadaan yang lebih baik” dari pengikutnya. Dengan
level kedaan yang lebih baik berarti pemimpin memiliki kematangan secara psikologis.
Derajat kemampuan pemimpin menciptakan hubungan yang mendorong pertumbuhan
pengikut sebagai pribadi yang terpisah merupakan ukuran pertumbuhan psikologis.
Pemimpin yang matang kepribadiannya adalah orang yang berfungsi sepenuhnya.

a. Solusi dan Pembahasan Permasalahan Buku / Jurnal 5

1. Definisi
Secara simultan, gaya kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Secara parsial gaya kepemimpinan
berpengaruh terhadap kinerja karyawan namun tidak signifikan. Secara parsial budaya
organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

2. Ruang Lingkup Solusi

karyawan membutuhkan bukan hanya sekedar bimbingan dan motivasi tetapi


yang paling mereka butuhkan adalah vitamin yang berbentuk finansial untuk
meningkatkan kinerja karyawan.

3. Cara / Strategi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Budaya organisasi


merupakan nilai-nilai yang dianut oleh orang-orang yang ada di dalam organisasi. Di
Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi utara, budaya organisasi sangat dijunjung tinggi.
Budaya organisasi sudah tertanam, bahkan mendarah daging pada para karyawan,
walaupun telah munculnya sebuah budaya yang bisa dikatan budaya yang masih baru
yaitu budaya transparansi atau peningkatan citra. Walaupun mereka fokus pada
budaya transparansi, namun mereka tetap mempertahankan keunggulan kompetitif
mereka melalui eksistensi dengan budaya yang lama. Budaya organisasi mampu
menggerakkan nurani dan pikiran untuk melakukan sesuatu menjadi lebih baik.

4. Prosedur / langkah-LangkahMasing-Masing Solusi

a. Gaya kepemimpinan yang ada diperwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara yaitu
dengan menyesesuaikan dari situasi dan kondisi yang ada di Perwakilan BPKP
Provinsi Sulawesi Utara saat ini.

b. Dengan membangkan dimasa –masa mendatang dengan pemengembang


variabel lain seperti motivasi kerja, organisasi pembelajar dan komitmen
organisasi sebagai variabel intervening.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Kepemimpinan adalah suatu proses dimana pimpinan/pemimpin dapat


mempengaruhi bawahannya/orang lain, agar bawahan/orang lain tersebut mau
melakukan apa yang diinginkan oleh pimpinan/pemimpin tersebut. Gaya
kepemimpinan adalah cara yang digunakan pimpinan/pemimpin dalam
mempengaruhi bawahan/orang lain, agar tercapai apa yang diinginkannya.
Produktivitas kerja adalah hasil kerja yang nyata diperoleh oleh tenaga kerja yang
didasari sikap mental yang patriotik yang menganggap bahwa hari ini harus lebih
baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Cara-cara kerja
hari ini harus lebih baik dari cara-cara kerja kemarin, dan cara-cara kerja hari esok
harus lebih baik dari cara- cara kerja hari ini. Untuk meningkatkan Produktivitas
kerja, gaya kepemimpinan situasional adalah gaya yang paling sesuai diterapkan
seorang pemimpin/pimpinan saat ini, mengingat bahwa penerapan gaya ini
disesuaikan dengan tingkat kematangan bawahan/pengikut. Hal ini didasari
asumsi bahwa setiap bawahan/orang lain akan memiliki tingkat kematangan yang
berbeda satu sama lain.

B. Rekomendasi

Adapun saran yang saya dapat berikan dalam pengplikasian rekayasa ide melatih
jiwa kepemimpinan ini adalah pada bagian pendalaman aspek-aspek yang
berkaitan dengan bagaimana cara kita memimpin diri sendiri secara bertahap dan
selanjutnya bagaimana memimpin orang lain maupun kelompok.
DAFTAR PUSTAKA

SuharsimiArikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta, Jakarta, 2010.

Cahyono,ari,2012,analisa pengaruh,kepemimpinan motivasi dan budaya organisasi


terhadap kinerja.
Colavautt,jasonA,jeffrey A, andmichael, j wesson 2011,organizational,internasional
edition,megrawhill/irwin,newyork.
Tanri Abeng. (2010),”DariMeja Tanri Abeng: Gagasan, Wawasan, Terapan, dan Renungan”,
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Ulrich, Dave, Leadership in Asia –ChallengesandOpportunities, The MsGraw-Hill


Companies, 2010
Andre Wijaya.2015. Kepemimpinan Dengan Metode Memimpin Diri Sendiri http://intisari-
online.com . Diakses Pada 20 Oktober 2017
Bayu Pradana.2012. Kepemimpinan Dengan Metode Memimpin Diri Sendiri .
http://ekonomi.kompasiana.com. Diakses Pada 24 Oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai