KEPEMIMPINAN
“KEPEMIMPINAN OPERASIONAL, ORGANISASI DAN PUBLIK”
DI SUSUN OLEH
FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
ABSTRACT
Sering kali kita bingung ketika masalah dalam hal kepemimpinan muncul tanpa kita
sadari.Terkadang kita tidak sadar saat masalah kepemimpinan itu muncul di hadapan kita.
Banyak definisi kepemimpinan yang menggambarkan asumsi bahwa kepemimpinan
dihubungkan dengan proses mempengaruhi orang baik individu maupun masyarakat.
Dalam kasus ini, dengan sengaja mempengaruhi dari orang ke orang lain dalam susunan
aktivitasnya dan hubungan dalam kelompok atau organisasi.
Gaya partisipatif dan orientasi prestasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
Hal ini mengandung pengertian bahwa kinerja karyawan dapat ditingkatkan apabila gaya
partisipatif dan orientasi prestasi terus ditingkatkan. Variabel gaya partisipatif dan
orientasi prestasi merupakan variabel yang memiliki pengaruh terbesar dalam
hubungannya dengan kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa gaya partisipatif dan
orientasi prestasi sangat mempengaruhi kinerja karyawan. Hubungan antara Gaya
Pengasuh dengan Kinerja Karyawan Pengujian hipotesis ini terbukti bahwa gaya pengasuh
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Kepemimpinan meliputi proses
mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk
mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi. Sebutan pemimpin terlepas
dari perbedaan definisi, perbedaan status formal dan non-formal, perbedaan strata atau
jobtitle-nya, mengarah pada satu pemahaman sebagai sumber solusi suatu urusan. Jadi
pemimpin adalah orang yang isi pikirannya berupa solusi bukan masalah yang ia rasakan.
Perilaku pemimpin merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi
kinerja. Hubungan yang akrab dan saling tolong-menolong dengan teman sekerja serta
dengan pemimpin adalah sangat penting dan memiliki hubungan kuat dengan kinerja
pegawa, semakin baik pemimpin dalam membawahi karyawannya semakin nyaman dan
puas juga para karyawan dalam melakukan pekerjaanya, begitu pula sebaliknya Kepuasan
kerja juga ditemukan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Semakin tinggi kepuasan kerja perawat, semakin tinggi kinerja.
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas semua rahmat,
nikmat serta hidayah-Nya yang telah di limpahkan. Sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah Kepemimpinan ini dalam bentuk “REKAYASA IDE” dan
isinya yang sangat sederhana tepat pada waktunya.
Tugas ini berisi informasi tentang Mengelola Perubahan dan Pembelajaran
Organisasi. Diharapkan tugas ini dapat memberikan informasi kepada kita semua, dan
pengetahuan lebih mengenai pembelajaran tersebut.
Kami menyadari bahwa dalam tugas yang kami buat ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kami harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun demi kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang bersangkutan
dalam pembuatan tugas ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha yang
kita lakukan. Amin.
DAFTAR ISI
Abstract.............................................................................................................. i
Kata pengantar................................................................................................... ii
Daftar isi.............................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. ARasionalisasi permasalahan/isu yang di bahas dalam TRI.................. 2
B. Tujuan TRI............................................................................................. 2
C. Manfaat TRI........................................................................................... 2
BAB II. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN KEPEMIMPINAN ................. 3
A. Permasalahan Umum Kepemimpinan.................................................... 3
B. Identifikasi Permasalahan sesuai tema yang dibahas:............................ 8
1. Permasalahan Buku 1....................................................................... 8
2. Permasalahan Buku 2....................................................................... 9
3. Permasalahan Buku 3......................................................................10
4. Permasalahan Buku 4.......................................................................11
5. Permasalahan Buku 5.......................................................................12
BAB III. SOLUSI DAN PEMBAHASAN............................................12
A. Solusi dan Pembahasan Permasalahan buku 1.....................13
B. Solusi dan Pembahasan Permasalahan buku 2.....................14
C. Solusi dan Pembahasan Permasalahan buku 3.....................15
D. Solusi dan Pembahasan Permasalahan buku 4.....................16
E. Solusi dan Pembahasan Permasalahan buku 5.....................16
BAB IV. PENUTUP...............................................................................17
A. Kesimpulan...........................................................................17
B. Rekomendasi........................................................................ 17
DAFTAR PUSAKA................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Semua organisasi merupakan bagian dari sistem sosial yang hidup di tengah-tengah
masyarakat. Masyarakat itu sendiri memiliki sifat dinamis, selalu mengalami perubahan
dan perkembangan. Karakteristik masyarakat seperti itu menuntut organisasi untuk juga
memiliki sifat dinamis. Tanpa dinamika yang sejalan dengan dinamika masyarakat,
organisasi tidak akan siap apalagi berkembang. Ini berarti bahwa perubahan dalam suatu
organisasi merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari. Secara terus menerus
organisasi harus menyesuaikan diri dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di
lingkungannya.
Proses penyesuaian dengan lingkungan merupakan salah satu permasalahan besar yang
dihadapi organisasi modern.Menghadapi kondisi lingkungan yang selalu berubah tersebut,
tidak ada cara lain yang lebih bijaksana bagi seorang pimpinan kecuali dengan memahami
hakekat perubahan itu sendiri danmenyiapkan strategi yang tepat untuk menghadapinya.
Dalam “Rekayasa Ide” ini akan di bahas tentang mengelola perubahan dan
pembelajaran organisasi itu sendiri, sehingga pembaca dapat belajar atau pun
menerapkannya apabila memimpin suatu organisasi dalam kehidupan nyata.
B.Tujuan
BAB II
INDENTIFIKASI PERMASALAHAN KEPEMIMPINAN
Ketika perusahaan terlalu fokus pada bagaimana ia bersaing dengan perusahaan lain,
kondisi dalam organisasi diperlakukan dengan cara yang tidak efektif. Manajemen lebih
tertarik pada penampilan yang baik daripada melakukan apa yang diperlukan, hasilnya
yaitu kemunduran besar bagi ekonomi dan pendidikan di dunia. Pemimpin tim berfokus
untuk memeras bakat individu demi kepentingan organisasi Manajer, di sisi lain
mengevaluasi isu-isu dan masalah. Perbedaannya jelas sebuah tim memiliki visi dan
sebuah manajemen memiliki agenda.”
Agen perubahan memfasilitasi fase diagnostik dengan mengumpulkan, menafsirkan, dan
menyajikan data.Pertama, data dibahas dengan sekelompok manajer top yang diminta
untuk membuat diagnosis sendiri informasi tersebut. kedua, perubahan agen dapat hadir
diagnosa sendiri tanpa membuat eksplisit kerangka kerja mereka untuk menganalisis
data.Kenyataan ini membuat motivasi karyawan menjadi paling penting dan menantang
aspek sistem kepemimpinan. Dalam organisasi dewasa ini, tuntutannya adalah untuk
menanggapi perubahan teknologi dan pasar dengan menjadi organisasi belajar. Pemimpin
dan karyawan menjangkau luar batas-batas mereka dalam rangka untuk mengembangkan
hubungan yang lebih efektif, prosedur, proses, dan penglihatan. Sebagian besar masalah
organisasi saat ini adalah kurangnya kepemimpinan bukan bakat. Untungnya, orang-
orang mulai menyadari bahwa kinerja dari peran kepemimpinan sangat penting tidak
hanya untuk kesuksesab, tapi juga untuk bertahan hidup. Masyarakat menyaksikan
gelombang baru model kepemimpinan yang berpihak pada kepemimpinan partisipatif,
tim bekerja, belajar sepanjang hayat, komunikasi, dan visi. Akhirnya, karyawan,
pelanggan, masyarakat, dan generasi masa depan para pemimpin melihat ke arah yang
baru yang dapat memberikan kesuksesan dan kebahagiaan bagi generasi sekarang dan
jaminan kehidupan yang lebih baik, lingkungan kerja, dan masyarakat untuk generasi
berikutnya. Tugas ini sulit, tetapi manusia memiliki sumber daya, pendidik, multi-dimensi
karyawan, dan teknologi untuk mencapainya. Organisasi harus ingat bahwa generasi ini
memiliki kewajiban etis untuk masa depan dan kesejahteraan generasi berikutnya.
Motivation Saat seseorang memotivasi dirinya sendiri atau orang lain, orang tersebut
sedang mengembangkan kondisi yang akan membantu mendorong seseorang untuk
berperilaku sesuai kehendak. Apakah itu adalah melalui motivasi intrinsik atau ekstrinsik
motivasi, sebagian besar individu digerakkan oleh keyakinan mereka, nilai, kepentingan
pribadi dan bahkan ketakutan. Salah satu tantangan yang lebih sulit untuk seorang
pemimpin adalah untuk belajar bagaimana secara efektif memotivasi mereka yang
bekerja untuk mereka. Salah satu alasan mengapa begitu sulit adalah karena motivasi bisa
sangat pribadi. Biasanya, para pemimpin yang tidak berpengalaman percaya bahwa
faktor-faktor yang memotivasi diri mereka sendiri akan memotivasi lain. Kesalahpahaman
lain adalah bahwa para pemimpin yang tidak berpengalaman adalah bahwa faktor-faktor
yang memotivasi seorang karyawan akan juga bekerja pada orang lain padahal satu
ukuran tidak cocok untuk semua ketika berhubungan dengan motivasi.
1. Kurangnya Koordinasi
Koordinasi dalam Program kerja
Seringkali dalam sebuah organisasi yang suadah mapan sekali pun, atau dapat dikatakan
ketika dalam organisasi terdapat sebuah program kerja yang sangat bagus sekali pun, jika
tidak ada koordinasi maka sering kali menyebabkan kesalahpahaman, yang tentunya
dapat menyebabkan kacaunya terlaksanya sebuah program.Kekacauan tersebut dapat
terjadi ketika antar penanggung jawab tidak mengetahui batasan-batasan jobnya, yang
seringkali hanya dapat diperoleh melalui koordinasi antar penanggungjawab. Hal tersebut
dapat menyebabkan overlaping karena beberapa panitiamengerjaknnya, dalam beberapa
tugas, sementara kekosongan dalam tugas yang lainnya.
Koordinasi antar Pimpinan
Parahnya lagi, koordinasi yang buruk dapat mengarah pada komunikasi yang buruk pula.
Komunikasi yang buruk antar pimpinan tersebut dalam sebuah program dapat berakibat
pada program-program selanjutnya. Maka seringkali terjadi salah sangka dan salah
paham diantaranya.Padahal para pimpinan selain berhubungan dalam pelaksanaan
program kerja seharusnya memiliki ikatan cultural, ketika terjalin komunikasi yang baik
diantaranya.
2. Pengkaderan
Rekrutmen
Bagi sebagian periode organisasi, dan bagi berbagai macam organisasi masalah
pengkaderan ini dirasakan berbeda-beda, oleh karena tingkat animo peminat organisasi
yang berbeda beda misalnya.Namun pernyataan “kesuksesan suatu periode adalah
buakan sekedar sukses ketika masa jabatanya namun ketika dapat menghasilkan (kader-
kader) periode yang lebih sukses”.Maka dapat dikatakan dalam sebuah organisasi adalah
ketika dalam suatu periode dapat dikatakan sebagai masa kejayaan, namun hal tersebut
tidak ada artinya ketika setelah itu organisasi tersebut terpuruk atau bahkan bubar
karena kelemahan tau bahkan tidakadanya kader penerus.
Mempertahankan kader
Pengkaderan ini, terkait erat pada pengembangan organisasi. Ketika suatu organisasi
dapat merekrut kader dalam animo besar, memungkinkan jangkauan organisasi tersebut
pada komunitas yang luas, serta hal tersebut merupakan sumber daya yang tidak bisa
diremehkan.Setelah berhasil merekrut kader dalam animo yang besar, jika tidak dapat
memberdayakan, dalam rangka mempertahankan kader-kadernya maka seringkali kader-
kader tersebut akan maengalami seleksi alam. Oleh karena itu usaha mempertahankan
kader sering kali lebih penting daripada rekrutmenya
BAB III
SOLUSI DAN PEMBAHASAN
A. Solusi dan Pembahasan Permasalahan Buku / Jurnal 1
1. Definisi
Prinsip-prinsip pembelajaran ini berfungsi untuk mencairkan pembelajaran tua,
menanamkan baru belajar, dan membekukan bahwa belajar baru. pembelajaran tua
unfreezing membutuhkan orang-orang yang ingin belajar cara-cara baru untuk berpikir
dan bertindak. penawaran unfreezing langsung dengan resistensi terhadap
perubahan.Gerakan untuk pembelajaran baru membutuhkan pelatihan, demonstrasi, dan
pemberdayaan.
2. Ruang Lingkup Solusi
Jika rekan-rekan dan atasan yang baru orang dilatih mengenali dan memperkuat ide-ide
baru atau keterampilan baru, orang-orang akan didorong untuk terus berperilaku dalam
cara baru. Penguatan juga dapat terjadi ketika pengetahuan atau keterampilan yang
diperoleh dalam program pelatihan ini disampaikan kedua kalinya melalui kursus
penyegaran.
3. Cara/strategi
Karyawan harus lebih diutamakan, karenan kepuasan karyawan juga menentukan
kinerja ,begitu sebaliknya , Mengusahakan pelatihan dan pengembangan karyawan
yang disesuaikan dengan bidangnya masing-masing.
1.DefinisiDevinisi
3. Cara / Strategi
pemimpin harus membudayakan (culturing) karakter dan prinsip kepemimpinan
tersebut di kalangan anak buah (followers). Proses pembudayaan ini dilakukan
dengan menginternalisasikan karakter dan prinsip kepemimpinan tersebut ke
seluruh anak buah sehingga mereka memahami, menghayati, dan melakukannya.
Ketika proses
1. Devinisi
Team work adalah sekelompok orang dengan kemampuan, talenta, pengalaman
dan latar belakang yang berbeda yang berkumpul bersama-sama untuk mencapai satu
tujuan dalam satu atau lebih kegiatan. Indikatornya terlihat pada kerjasama, satu arah
tujuan, dialogis, delegasi dan organisasi.
2. Ruang Lingkup Solusi
3. Cara / Strategi
Dengan Kinerja seorang pegawai baik, dengan dia memenuhi persyaratan yang
ditetapkan organisasi, misalnya keterampilan (skill) tinggi, mau bekerja karena diberi
upah, serta memberikan harapan (expectation) masa depan yang lebih baik. Oleh karena
itu terdapat hubungan yang erat antara pelaksanaan tugas (performance) motivasi,
harapan, dan produktivitas
1. Definisi
Bagi seorang pemimpin agar dapat menyelaraskan pengikut menjadi pribadi yang
lebih baik, pemimpin harus berada pada “level keadaan yang lebih baik” dari pengikutnya.
3. Cara / Strategi
Hubungan ini akan mendongkrak pengikut menjadi pribadi yang lebih baik.Bagi
seorang pemimpin agar dapat menyelaraskan pengikut menjadi pribadi yang lebih baik,
pemimpin harus berada pada “level keadaan yang lebih baik” dari pengikutnya. Dengan
level kedaan yang lebih baik berarti pemimpin memiliki kematangan secara psikologis.
Derajat kemampuan pemimpin menciptakan hubungan yang mendorong pertumbuhan
pengikut sebagai pribadi yang terpisah merupakan ukuran pertumbuhan psikologis.
Pemimpin yang matang kepribadiannya adalah orang yang berfungsi sepenuhnya.
1. Definisi
Secara simultan, gaya kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Secara parsial gaya kepemimpinan
berpengaruh terhadap kinerja karyawan namun tidak signifikan. Secara parsial budaya
organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
3. Cara / Strategi
a. Gaya kepemimpinan yang ada diperwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara yaitu
dengan menyesesuaikan dari situasi dan kondisi yang ada di Perwakilan BPKP
Provinsi Sulawesi Utara saat ini.
B. Rekomendasi
Adapun saran yang saya dapat berikan dalam pengplikasian rekayasa ide melatih
jiwa kepemimpinan ini adalah pada bagian pendalaman aspek-aspek yang
berkaitan dengan bagaimana cara kita memimpin diri sendiri secara bertahap dan
selanjutnya bagaimana memimpin orang lain maupun kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
SuharsimiArikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta, Jakarta, 2010.