Anda di halaman 1dari 18

Critical Book Review

“Pembawaan, Keturunan dan Lingkungan”

Disusun Oleh :

NAMA MAHASISWA : DANIYEL LINGGA


NIM : 5183121032
DOSEN PENGAMPU : SURI HANDAYANI DAMANIK, M.Psi.
MATA KULIAH : PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Psikologi pendidikan merupakan bahan ajar yang dapat digunakan untuk membantu untuk
mengembangkan kompetensi pedagogik bagi profesinal guru, terutama dalam menguasai
konsep untuk memahami perilaku dan proses kognitif di dalam proses belajar dan
pembelajaran. Kompetensi ini dibangun melalui proses belajar, sehingga hasilnya diperoleh
berupa pembaharuan pengetahuan, kemampuan untuk mengemas perasaan, pembahasan
sikap, kecakapan dalam bertindak dan tumbuhnya kesadaran untuk bertanggung jawab.
Mengingat betapa urgensinya persoalan psikologi dalam kehidupan manusia khususnya
dalam dunia pendidikan maka factor ini mendorong psikologi terus dikaji dan dipelajari oleh
banyak orang, guru, pengacara, manajer perusahaan, pembina dan lain sebagainy.
Perkembangan psikologi pada akhirnya mencuat dan melintas lewat pemekaran disiplin, hal
ini menjadikan psikologi berhak menjadi psikologi-psikologi praktis yang termasuk di
dalamnya adalah psikologi pendidikan.
Mempertimbangkan factor pertama bahwa psikologi pendidikan adalah perangkat utama
untuk kegiatan belajar mengajar. Ilmu pengetahuan sebagai unsur kebudayaan maka
kehadiran dan perkembangan sejalan atau seirama dengan tingkat wujud kerja serta proses
ilmu pengetahuan itu selalu hadir dalam aktivitas sehari-hari manusia. Psikologi ini
diharapkan dapat membantu pendidik dalam menerapkannya dalam proses belajar dan
pembelajaran.

TUJUAN
Critical Book Report ini bertujuan :
1. Mengulas isi sebuah buku
2. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku
3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap
bab dari buku utama dan buku pembanding
4. Membandingkan isi buku pertama dan buku kedua
MANFAAT
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah “Psikologi Pendidikan”
2. Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan tentang psikologi pendidikan
3. Untuk mengetahui kelemahan dan kelemahan buku utama dan buku pembanding.
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada saya, sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Critical Book Report”.
Makalah ini berisikan tentang kritikan beberapa buku “Psikologi Pendidikan” yang
diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang isi buku
tersebut.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, karna kesempurnaan
hanya milik Allah dan kesalahan hanya milik manusia oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita. Amin.

Medan, 16 Februari 2019

DANIYEL LINGGA
NIM : 5183121032
DAFTAR ISI

BAB 1………………………………………………………………………………………….
- Pendahuluan ………………………………………………………………………….
- Kata pengantar………………………………………………………………………...
- Daftar isi……………………………………………………………………………….
BAB II………………………………………………………………………………………...
- Isi buku…………………………………………………………………………………
Buku Utama……………………………………………………………………………
Buku Pembanding 1…………………………………………………………………..
Buku pembanding 2…………………………………………………………………..
BAB III………………………………………………………………………………………
- Kelebihan……………………………………………………………………………
- Kelemahan…………………………………………………………………………..
- Penutup………………………………………………………………………………
Kesimpulan…………………………………………………………………………..
Saran…………………………………………………………………………………
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………..
BAB II
ISI BUKU

IDENTITAS BUKU
Buku Utama
Judul : Pikologi pendidikan
Pengarang : Prof. Dr. Sri Milfayetty S.Psi., Ms. Kons, Dr. Anita Yus.,M.Pd,
Dra. Nuraini., S.Psi., MS, Dra. Rahmamulya M.Pd., kons,
Drs. Edidion Hutasuhut M.pd, Dra. Zulhaini
Penerbit : Program Pasca Sarjana Unimed
ISBN : 978-602-8207-18-8
Cetakan :6
Tahun Terbit : 2015
Bahasa : Indonesia
Jumlah Halaman : 210 hal

Buku Pembanding

Judul : Psikologi Perkembangan Anak & Remaja


Pengarang : Dr. H. Syamsu Yusuf LN., M.Pd.
Penerbit : Rosda
ISBN : 979-692-0200-X
Cetakan : 12
Tahun Terbit : 2011
Bahasa : Indonesia
Kode Buku : RR.PK0001
Judul : PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Pengarang : M. NGALIM PURWANTO
Tahun : 2017
Cetakan : 28
Dimensi : hvs 70 GR, 16 X 24 cm, 184 hlm + xiii
ISBN : 979-514-036-1
RINGKASAN BUKU UTAMA

Pembawaan, Keturunan Dan Lingkungan


Soal Pembawaan Dan Lingkungan
Soal pembawaan ini adalah soal yang btidak mudah dan dengan demikian memerlukan
penjelasan dan uraian yang tidak sedikit. Telah bertahun-tahun lamanya para ahli didik, ahli
biologo, ahli psikologi, dan lain-lain pemikiran dan berusaha mencari jawaban atas
pertanyaan perkembangan manusia itu tergantung pada pembawaan ataukah pada lingkungan.
Dalam usaha menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut perlu disini di kemukakan adanya
beberapa pendapat:
a. Aliran Nativisme
Aliran ini berpendapat bahwa segala perkembangan manusia itu telah di tentukan oleh faktor-
faktor yang di bawa sejak lahir. Pembawaan yang telah terdapat pada waktu dilahirkan itulah
yang menentukan hasil perkembangannya. Menurut nativisme, pendidikan tidak dapat
mengubah sifat-sifat pembawaannya.
b. Aliran Empirisme
Mereka berpendapat bahwa dalam perkembangan anak menjadi manusia dewasa itu sama
sekali ditentukan oleh lingkungannya atau oleh pendidikan dan pengalaman yang diterimanya
sejak kecil. Pendapat kaum empiris ini terkenal dengan nama optimisme paedagogis.
c. Hukum Konvergensi
Hukum ini berasal dari ahli psikologi bangsa jerman bernama William Strem. Ia berpendapat
bahwa pembawaan dan lingkungan kedua-daunya menentukan perkembangan manusi.dalam
aliran yang menganut aliran konvergansi itu sendiri masih terdapat dua aliran, yaitu aliran
yang dalam hukum konverginsi ini lebih menekankan kepada pengaruh pembawaan dari pada
pengaruh lingkungan.
Pembawaan Dan Keturunan
a. Keturunan
Kita mengatakan bahwa sifat-sifat atau ciri-ciri pada seseorang anak adalah keturunan, jika
sifat-sifat atau ciri-ciri tersebut diwariskan atau diturunkan melalui sel-sel kelamin dari
generasi yang lain.
Banyak para ahli yang berusuha menyelidiki sifat-sifat kejiwaan manusia yang berkenaan
dengan keturunan, tetapi sampai sekarang penyelidikan itu masih belum dapat dikatakan
memuaskan hasilnya. Adapun beberapa faktor yang menyulitkan pelaksanaan penyelidikan
tersebut dengan baik,antara lain :
· Pada manusia tidak dapat di lakukan persilangan (kruising) mrnurut rencana tertentu
umpamanya persilangan antara dua ras yang sangat berlainan asalnya seperti yang dapat
dilakukan terhadap binatang atau tumbuhan-tumbuhan.
· Masa perkembangan manusia yhang sangat lama, sehingga mengakibatkan sifat-sifat
yang ada yang terjadi karena keturunan dapat tersembunyi dengan lamanya, sebelum sifat-
sifat itu menampakkan diri pada suatu individu yang tertentu.
· Masa hidup suatu generasi juga demikian lama sehingga si penyelidik tdak akan
mungkin akan mengdakan pengamatan-pengamatan terhadap lebih dari satu kerturunan.
· Adanya jumlah anak manusia yang relatif (menurut perbandingan hanyan sedikit
sekali).
b. Pembawaan
Agar lebih jelas lagi pengartian kita tentang turunan dan bagaimana hubungannya atau
adakah perbedaannya antara turunan dan pembawaan, marilah kita ikuti uraian yang berikut.
Sebelum kita utarakan lebih lanjut, dapat kita katajan bahwa pembawaan ialah
seluruh kemungkinan atau kesanggupan (potensi) yang dapat suatu individu dan yang selama
masa perkembangannya benar-benar dapat diwujudkan (direalisasikan) hanya dengan
memperhatikan prestasi-prestasi (actual ability). Bentuk wataknya dan tingkah laku sesuatu
individu sajalah kita dapat mengambil kesimpulan tentang sesuatu pembawaan yang tentu
ada pada individu itu.
Struktur Pembawaan
Sifat-sifat pembawaan atau kesanggupan-kesanggupan yang termasuk dalam
struktur pembawaan itu tidak semuanya dapat berkembang atau menunjukkan diri dalam
perwujudannya. Talent atau tersembunyi jadi tetap tinggal sebagai kemungkinan saja, yang
tidak mewujudkan diri.
Adapun yang menyebabkan berkembangnya sifat-sifat pembawaan itu sehingga
menjadi wujud (actual ability) atau tetap tinggal terpendannya suatu sifat pembawaan
(potensial ability), ialah faktor-faktor dari luar (umpamanya karena mendapat kesempatan
atau latihan atau pengajaran yang cukup) maupun faktor-faktor dari dalam (umpamanya
konstitusi badan yang demikian rupa sehingga tidak memungkinkan perkembangannya sifat-
sifat pembawaannya itu).
c. Pembawaan Dan Keturunan
Pembawaan ( yang dibawa si anak sejak lahirnya) adalah potensi-potensi yang aktif dan
paasif, yang akan terus berkembang mencapai perwujudannya.
Jadi kesimpulannya ialah semua yang dibawa oleh si anak sejak lahir adalah diterima kerena
kelahirannya dan marpakan factor pembawaan. Tetapi pembawaan itu tidaklah semuanya
diperoleh karena keturunan. Sebaliknya, semuanya yang diperoleh karena keturunan adalah
dapat dikatakan pembawaan, atau lebih tepat lagi pembawaan keturunan.
d. Pembawaan Dan Bakat
Sebenarnya kedua istilah itu pembawaan dan bakat adalah dua istilah yang sama maksudnya,
umumnya dalam buku-buku psikologi kita dapati kedua istilah itu sejajar, sama-sama dipakai
untuk satu pengertian yaitu pembawaan (aanleg). Untuk menggantikan kata aanleg kedua
istilah tersebut dapat digunakan sama-sama dengan maksud yang sama pula.
Titik berat perrbedaannya terletak pada luas pengertiannya yang satu mengandung pengertian
yang lebih luas dari pada yang lain.
Beberapa Macam Pembawaan Dan Pengaruh Keturunan
beberapa macam pembawaan, antara lain:
· Pembawaan Jenis
· Pembawaan Ras
· Pembawaan Jenis Kelamin
· Pembawaan Perseorangan
Adapun yang termasuk pembawaan perseorangan yang dalam pertumbuhannya lebih
ditentukan oleh pembawaan keturunan antara lain ialah :
· Konstitusi tubuh
· Cara bekerja alat-alat indra
· Sifat-sifat ingat dan kesanggupan belajar
· Tipe-tipe perhatian
· Cara-cara berlangsunngnya emosi-emosi yang khas
· Tempo dan ritme perkembangan
Lingkungan (Enveronment)
Macam-macam lingkungan
· Lingkungan alam/luar (external or physical enveronment)
· Lingkungan dalam (internal enveronment)
· Lingkungan sosial atau masyarakat (social envorment)
Bagaimana individu berhubungan dengan lingkungan
Menutrut Woorworth, cara-cara individu berhungan dengan lingkungan dapat di
bedakan menjadi 4 macam, di antaranya :
· Individu bertentangan dengan lingkunganya
· Individu menggunakan lingkungannya
· Individu beerpatisipasi dengan lingkungannya
· Individu menyusaikan diri dengan lingkungannya
Sebernanya ke empat macam cara hubungan individu dengan lingkungannya itu kita dapat
rangkum menjadi satu saja, yakni bahwa individu itu senantiasa berusaha untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Dalam arti yang luas menyusuaikan diri itu berarti ;
· Mengubah diri sesuain dengan keadaan lingkungan (penyesuain autoplastis)
· Mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan) untuk menyesuaikan diri

RINGKASAN BUKU PEMBANDING

BUKU 1

A. Pembawaan dan Lingkungan


Berikut ini ada beberapa pengertian tentang pembawaan dan lingkungan, sebagai
berikut :
1. Pengertian Pembawaan
Pembawaan ialah seluruh kemungkinan-kemungkinan atau kesanggupan-kesanggupan
(potensi) yang terdapat pada seorang individu dan yang selama masa perkembangannya
benar-benar dapat diwujudkan (direalisasikan).
Pembawaan itu akan membentuk perkembangan dengan memberikan dan menyediakan
potensi-potensi dan kemungkinan-kemungkinannya yang akan diwujudkan melalui proses
belajar dengan di tunjang oleh faktor-faktor lingkungan.
Jadi, dari beberapa pengertian pembawaan diatas dapat disimpulkan bahwa pembawaan ialah
potensi-potensi yang dibawa oleh setiap individu ketika lahir, yang selama masa
perkembangannya benar-benar dapat diwujudkan dengan melalui proses belajar dengan di
tunjang oleh faktor-faktor lingkungan.
Unsur-unsur pembawaan (potensi) tersebut dapat berupa ciri-ciri atau sifat-sifat fisik dan
mental psikologis serta kesanggupan atau kemampuan berupa bakat, instink, intelegensi dan
potensi-potensi lainnya. Semua potensi-potensi bawaan tersebut akan dapat diwujudkan
menjadi sifat-sifat atau kesanggupan nyata melalui proses pertumbuhan atau perkembangan.

2. Pengertian Lingkungan
Orang sering mengartikan lingkungan secara sempit, seolah-olah lingkungan hanyalah alam
sekitar diluar dari manusia/individu. Lingkungan itu sebenarnya mencakup segala materiil
dan stimuli di dalam dan diluar diri individu.
Lingkungan dapat diartikan dengan segala sesuatu yang ada didalam dan diluar diri
individu yang bersifat mempengaruhi sikap tingkah laku atau perkembangannya.
Berikut akan dijelaskan tentang macam-macam lingkungan dan bagaimana cara individu
berhubungan dengan lingkungan, sebagai berikut :
a. Macam-macam lingkungan
Menurut Sertain (seorang ahli psikologi Amerika) lingkungan dapat dibagi menjadi 3
bagian, sebagai berikut :
1) Lingkungan alam/luar (external or physical environment)
Yang dimaksud dengan lingkungan alam/luar ialah segala sesuatu yang ada dalam dunia ini
yang bukan manusia, seperti rumah, tumbuh-tumbuhan, air, iklim, hewan, dan sebagainya.
2) Lingkungan dalam (internal environment)
Unsur-unsur lingkungan dalam terdiri dari kondisi organ dan material dalam diri
seseorang seperti: gizi, vitamin, suhu, sistem urat syaraf, sitem peredaran darah, percernaan
makanan, kelenjar indokrin, kondisi inteligensi, kondisi kesehatan, kebugaran tubuh,
termasuk didalamnya kondisi psikologisnya seperti sikap, minat, motivasi, kemauan dan
sebagainya.
3) Lingkungan sosial/Masyarakat (social environment)
Yang dimaksud dengan lingkungan sosial, ialah semua orang lain yang mempengaruhi
kita. Pengaruh lingkungan sosial itu ada yang kita terima secara langsung dan ada yang tidak
langsung. Pengaruh secara langsung, seperti dalam pergaulan sehari-hari dengan orang lain,
dengan keluarga kita, teman-teman kita, kawan sekolah, sepekerjaan, dan sebagainya.
Pengaruh yang secara tidak langsung, melalui radio dan televisi, dengan membaca buku,
majalah-malajah, surat-surat kabar, dan sebagainya.
b. Bagaimana cara individu berhubungan dengan lingkungan
Menurut Woodworth, cara-cara individu berhubungan dengan lingkungannya dapat
dibedakan menjadi empat macam, sebagai berikut :
1) Individu bertentangan dengan lingkungannya,
2) individu menggunakan lingkungannya,
3) Individu berpatisipasi dengan lingkungannya, dan
4) individu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Sebenarnya keempat macam cara hubungan individu dengan lingkungannya itu dapat
kita simpulkan menjadi satu saja, yakni bahwa individu itu senantiasa berusaha untuk
menyesuaikan diri (dalam arti yang luas) dengan lingkungannya.
Contoh :
Seorang mahasiswa yang belajar di negeri asing, Inggris umpamanya, ia menyesuaikan
dirinya dengan lingkungan amaliah disana : berpakaian panas dan tebal, membiasakan makan
dan minum disana, melakukan tata cara dan adat-istiadat yang berlaku disana, dan
sebagainya.
Contoh lain misalnya orang-orang transmigrasi dari Jawa Tengah ke Sumatera atau
Kalimantan, meskipun tata cara dan kehidupan masyarakat yang didatangi itu berbeda,
namun sesampainya mereka di tempat yang baru itu mereka membuat dan mengatur
rumahnya serta mengerjakan sawah ladangnya menurut apa yang telah mereka lakukan
ditempat asalnya. Juga cara-cara hidup dan pergaulan serta adat-istiadatnya. Bahkan
pengaruh dari para transmigran inilah yang kemudian banyak merubah lingkungan dan
masyarakat yang didatanginya.
Dalam proses perkembangan manusia, likungan ini merupakan faktor yang penting
setelah faktor pembawaan, artinya keduanya ini saling berkaitan atau saling berhubungan.
Tanpa adanya dukungan dalam mewujudkan potensi pembawaan menjadi kemampuan nyata
tidak akan terjadi. Oleh karena itu fungsi atau peranan lingkungan ini dalam proses
perkembangan dapat dikatakan sebagai faktor ajar, yaitu faktor yang akan mempengaruhi
perwujudan suatu potensi secara baik atau tidak baik sebab pengaruh lingkungan dalam hal
ini dapat bersifat positif yang berarti pengaruhnya baik dan sangat menunjang perkembangan.
Oleh karena itu sudah menjadi tugas utama seorang pendidik untuk menciptakan atau
menyediakan lingkungan yang positif agar dapat menunjang perkembangan si anak dan
berusaha untuk mengawasi dan menghindarkan pengaruh faktor lingkungan yang negatif
yang dapat menghambat dan merusak perkembangan sang anak.
Demikian jika kita hubungkan kembali antara pembawaan dan lingkungan dalam hal
pengaruhnya terhadap perkembangan manusia, dapatlah kita katakan sebagai berikut: Sifat-
sifat dan watak kita adalah hasil interaksi antara pembawaan dan liNgkungan kita. Dalam hal
ini pengertian kita harus tekankan pada kata interaksi. Interaksi antara keduanya antara
pembawaan dan lingkungan itulah yang menentukan bagaimana hasil perkembangan aspek-
aspek tertentu dari manusia.
B. Pembawaan dan Keturunan
Sudah kita singgung diatas pada bagian A tentang apa itu pembawaan, dan sekarang akan
dijelaskan tentang apa itu keturunan, dan macam-macam pembawaan dan keturan dalam
pendidikan.
Keturunan dapat diartikan sebagai pewarisan atau pemindahan karakteristik biologis individu
dari pihak kedua orang tua ke anak atau karakteristik biologis individu yang dibawa sejak
lahir yang tidak diturunkan dari pihak kedua orang tua.Kita dapat mengatakan bahwa sifat-
sifat atau ciri-ciri pada seorang anak adalah keturunan, jika sifat-sifat atau ciri-ciri tersebut
diwariskan atau diturunkan melalui sel-sel kelamin dari generasi lain. Jadi sebelum kita
memutuskan suatu sifat atau ciri-ciri yang terdapat pada seseorang itu keturunan atau bukan,
lebih dahulu kita harus ingat dua syarat : persamaan sifat atau ciri-ciri, dan ciri-ciri ini harus
menurun melalui sel-sel kelamin.
Dengan demikian kita harus berhati-hati benar memutuskan sesuatu itu merupakan
keturunan atau bukan. Meskipun kita melihat suatu sifat atau ciri-ciri yang sama antara orang
tua dan anaknya, kita belum dapat mengambil kesimpulan bahwa sifat-sifat atau ciri-ciri pada
anak itu merupakan keturunan. Umpamanya saja : bapak malas dan anaknya juga malas, ini
belum berarti bahwa kemalasan anak itu adalah keturunan. Mungkin sifat malas pada anak
itu, di sebabkan karena dengan tiada sadar anak itu “meniru” dari orang tuanya, jadi mungkin
adalah pengaruh lingkungannya.
Misalnya lagi : seorang bapak atau ibu ada persamaan dengan anaknya dalam
motoriknya atau gerak-geriknya pada waktu berjalan. Inipun tidak dapat tergesa-gesa kita
katakan bahwa itu adalah keturunan. Mungkin juga sifat itupun ditiru oleh anak dari gerak-
gerik orang tuanya, jadi mungkin juga soal lingkungan.
Berikut akan dijelaskan tentang beberapa macam pembawaan dan pengaruh keturunan,
sebagai berikut :
a. Perlu pula kiranya kita singgung sedikit beberapa macam pembawaan berikut :
1) Pembawaan jenis
Tiap-tiap manusia biasa diwaktu lahirnya telah memiliki pembawaan jenis, yaitu jenis,
yaitu jenis manusia. Bentuk badannya, anggota-anggota tubuhnya, intelijensinya, ingatannya
dan sebagainya semua itu menunjukkan ciri-ciri yang khas, dan berbeda dengan jenis-jenis
makhluk lain.
2) Pembawaan ras
Dalam jenis manusia pada umumnya masih terdapat lagi bermacam-macam perbedaan
yang jugan termasuk pembawaan keturunan, yaitu pembawaan keturunan mengenai ras.
Seperti Indo Jerman, ras Mongolia, ras Negro dan lain-lain. Masing-masing ras itu terlihat
perbedaannya satu sama lain.
3) Pembawaan jenis kelamin
Setiap manusia yang normal sejak lahir telah membawa pembawaan jenis kelamin
masing-masing : laki-laki atau perempuan. Pada kedua jenis kelamin itu terdapat pula
perbedaan sikap dan sifatnya terhadap dunia luar. Tetapi dalam hal ini kita hendaklah berhati-
hati dalam mencari perbedaan sifat antara kedua jenis kelamin itu.
4) Pembawaan Perseorangan
Kecuali pembawaan-pembawaan tersebut diatas, tiap-tiap orang sendiri-sendiri (individu)
memiliki pembawaan yang bersifat individual (pembawaan perseorangan) yang tipikal. Tiap-
tiap individu meskipun bersamaan ras atau jenis kelaminnya masing-masing mempunyai
pembawaan watak, intelejensi, sifat-sifat dan sebagainya yang berbeda-beda. Jadi tiap-tiap
orang mempunyai pembawaan perseorangan yang berlain-lain.
b. Beberapa macam pembawaan tersebut diatas yang paling banyak ditentukan oleh
keturunan ialah pembawaan ras, pembawaan jenis, dan pembawaan kelamin. Ketiga macam
pembawaan tersebut dapat dikatakan sedikit sekali dipengaruhi oleh lingkungan. Akan tetapi
pada pembawaan perseorangan, pengaruh lingkungan adalah penting. Banyak sifat-sifat
pembawaan peseorangan yang dalam pertumbuhannya lebih ditentukan oleh lingkungannya.
Demikianlah soal pembawaan dan turunan telah kita telaah secara singkat. Mudah-
mudahan adanya pengertian tersebut dapat menjadi pedoman bagi para guru untuk
menyesuaikan pendidikan dan pengajarannya terhadap anak didiknya.
Buku 2
Pembawaan dan Lingkungan
Pengertian Pembawaan ialah semua kesanggupan-kesanggupan yang dapat diwujudkan,
Pembawaan atau bakat terkandung dalam sel-benih (kiem-cel), yaitu keseluruhan
kemungkinan-kemungkinan yang ditentukan oleh keturunan, inilah yang dalam arti terbatas
kita namakan pembawaan (aanleg).Di muka telah dikatakan bahwa pembawaan ialah seluruh
kemungkinan yang terkandung dalam sel-benih yang akan berkembang mencapai
perwujudannya.Pembawaan (yang dibawa anak sejak lahir) adalah potensi-potensi yang aktif
dan pasif, yang akan terus berkembang hingga mencapai perwujudannya.
Pengertian Lingkungandalam ilmu psikologi, lingkungan disebut dengan environment
(Milieu). Jadi bukan surrounding yang berarti keadaan sekeliling saja Karena kata
environment mencakup semua faktor di luar diri manusia yang mempunyai arti bagi dirinya,
dalam arti memungkinkan untuk memberikan reaksi pada diri manusia tersebut. Jadi antara
kita (manusia) dan lingkungan terjadi interaksi yang terus menerus.Lingkungan
(environment) ialah meliputi semua kondisi-kondisi dalam dunia ini yang dalam cara-cara
tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processkita
kecuali gen-gen.
Seperti yang kita singgung dalam bab yang lalu mengenai hal ini ada beberapa pendapat.
a. Aliran Nativisme
Aliran ini berpendapat bahwa perkembangan manusia itu ditentukan oleh faktor-faktor yang
dibawa manusia sejak lahir, pembawaan yang telah terdapat pada waktu dilahirkan itulah
yang menentukan hasil perkembangannya.

b. Aliran Naturalisme
Aliran ini berpendapat bahwa pada hakikatnya semua anak (manusia) sejak dilahirkan adalah
baik. Bagaimana hasil perkembangannya kemudian sangat ditentukan oleh pendidikan yang
diterimanya atau yang mempengaruhinya.

c. Aliran Empirisme
Aliran ini berpendapat berlawanan dengna kaum nativisme karena berpendapat bahwa dalam
perkembangan anak menjadi manusia dewasa itu sama sekali ditentukan oleh lingkungannya
atau oleh pendidikan dan pengalaman yang diterimanya sejak kecil.

d. Hukum Konvergensi
Hukum ini berasal dari ahli ilmu jiwa bangsa jerman, yang bernama William Stern. Ia
berpendapat bahwa pembawaan dan lingkungan kedua-duanya menentukan perkembangan
manusia. Dengan adanya pendapat William Stern itu dapatkah kita katakan bahwa persoaalan
tentang pembawaan dan lingkungan itu sudah selesai? Belum! Dalam aliran yang menganut
hukum konvergensi itu masih terdapat dua aliran, yaitu aliran yang dalam hukum
konvergensi ini lebih menekankan kepada pengaruh pembawaan dari pada pengaruh
lingkungan, dan dipihak lain mereka yang lebih menekankan pengaruh lingkungan atau
pendidikan.
Keturunan dan Pembawaan
a. Keturunan
Kita dapat mengatakan bahwa sifat-sifat atau ciri-ciri yang terdapat pada seorang anak adalah
keturunan, jika sifat-sifat atau ciri-ciri tersebut diwariskan atau diturunkan dengan melalui
sel-sel kelamin dari generasi yang lain. Jadi, sebelum kita memutuskan suatu sifat atau ciri-
ciri yang terdapat pada seseorang itu keturunan atau bukan, terlebih dahulu kita harus ingat
dua syarat yaitu:
1) Persamaan sifat atau ciri-ciri.
2) Ciri-ciri ini harus menurunkan melalui sel-sel kelamin.

Dengan demikian kita harus berhati-hati benar dalam memutuskan sesuatu itu merupakan
keturunan atau bukan. Meskipun kita melihat suatu sifat atau ciri-ciri yang sama antara orang
tua dan anaknya, kita belum dapat mengambil kesimpulan bahwa sifat atau ciri-ciri pada anak
itu diterima melalui keturunan.
Lingkungan (Environment)
Sartain (seorang ahli psikologi Amerika) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan
lingkungan (Environment) meliputi semua kondisi dalam dunia ini yang dengan cara-cara
tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan atau life processes
kita kecuali gen-gen. Bahkan, gen-gen dapat pula dipandang sebagai menyiapkan lingkungan
( to provide environment) bagi gen yang lain.
Menurut definisi yang luas ini, ternyata bahwa didalam lingkungan kita atau disekitar kita
tidak hanya terdapat sejumlah faktor pada suatu saat, tetapi terdapat pula faktor-faktor lain
yang banyak sekali, yang secara potensial sanggup atau dapat mempengaruhi perkembangan
dan tingkah laku kita. Akan tetapi, lingkungan kita yang aktual (yang sebenarnya) hanyalah
faktor-faktor dalam dunia sekeliling kita, yang benar-benar secara mempengaruhi
pertumbuhan dan tingkah laku kita.
Sartain membagi lingkungan itu menjadi tiga bagian seagai berikut:
1) Lingkungan alam atau luar.
2) Lingkungan dalam.
3) Lingkungan sosial
BAB III
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN BUKU

KELEBIHAN
· Kedua buku tersebut sangat menarik untuk dibaca karena memuat berbagai maca
informasi yang berbeda-beda mengai psikologi pendidikan.
· Kedua buku tersbut sangat bermanfaat bagi guru/calon guru (mahasiswa) untuk
menambah wawasan dan pengetahuan tentang psikologi pendidikan.
· Kedua buku ini sangat baik untuk dibaca terutama untuk jurusan psikologi dan untuk
calon guru karena didalam buku tersebut bias membantu kita untuk mengetahui tumbuh dan
berkembangnya peserta didik.
· Kedua buku tersebut memuat beberapa contoh –contoh yang jelas sehingga pembaca
lebih mudah untuk mengerti.
· Ketiga buku tersebut banyak memaparkan pendapat para ahli sehingga informasi yang
dituangkan dalam buku tersebut dapat dipercaya.

KELEMAHAN
· Kedua buku tersebut ada beberapa kalimat yang berbelit-belit da nada kata-kata asing
yang sulit dipahami.
· Pada buku pembanding kedua sangat sedikit membahas mengenai psikologi belajar
pada anak dan remaja.
PENUTUP

KESIMPULAN
Psikologi Pendidikan merupakan salah satu cabang psikologi yang secara khusus
mengkaji perilaku individu dalam konteks situasi pendidikan dengan tujuan untuk
menemukan berbagai fakta, generalisasi dan teori-teori psikologi berkaitan dengan
pendidikan, yang diperoleh melalui metode ilmiah tertentu, dalam rangka pencapaian
efektivitas proses pendidikan. Hubungan antara teoritis dan praktis memiliki keterkaitan dan
tidak bisa dipisahkan. Praktik pendidikan seharusnya berlandaskan pada teori pendidikan.
Demikian pula, teori-teori pendidikan seharusnya bercermin dari praktik pendidikan.
Perubahan yang terjadi dalam praktik pendidikan dapat mengimbas pada teori pendidikan.
Sebaliknya, perubahan dalam teori pendidikan pun dapat mengimbas pada praktik
pendidikan.

SARAN
Dalam penulisan makalah critical book report ini, penulis menyadari bahwa
penyusunan makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan senantiasa penyusunan nanti dalam upaya evaluasi. Penulis
berharap, bahwa dibalik ketidak sempurnaannya penulisan dan penyusunan manakalah ini
adalah ditemukan sesuatu yang bermanfaat atau bahkan hikmah dari penulis, pembaca, dan
bagi seluruh Universitas Negeri Medan. Sehingga teori-teori psikologi belajar bisa menjadi
patokan dan dapat di aplikasikan ketika kita melakukan proses belajar mengajar kelak.
DAFTAR PUSTAKA

- Prof. Dr. Sri Milfayetty S.Psi., Ms. Kons, Dr. Anita Yus.,M.Pd
Dra. Nuraini., S.Psi., MS, Dra. Rahmamulya M.Pd., kons,
Drs. Edidion Hutasuhut M.pd, Dra. Zulhaini
- Dr. H. Syamsu Yusuf LN., M.Pd.
- M. NGALIM PURWANTO

Anda mungkin juga menyukai