Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

FUNGSI PENGARAHAN

Disusun Oleh :
Rafikatul Hidayah 22042014023

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik ciptaan.
Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan krpada Nabi Muhammad SAW.
Yang telah membimbing manusia kepada cahaya Illahi, dan kepada keluarga, shahabat,
dan orang-orang yang mengikuti ajarannya.

Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Dasar-dasar Manajemen yang sekaligus
pengamalan ilmu tentang Pengarahan. Dan Alhamdulillah berkat Rahmat, Hidayah, dan
Karunia Allah SWT serta do’a dan dorongan semua pihak, kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Dari itu kami ucapkanterima kasih yang sebesar-besarnya.

Tidak lupa kami sampaikan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Dr.Muchtar Luthfi M/Muliati,M.Kom Selaku dosen Dasar-dasar Manajemen


atas pembinaan dan bimbingannya.

2. Semua rekan mahasiswa semester satu yang saling mendukung dalam segala yang
direncanakan bersama.

Karya saya susun khusus untuk Dosen kami, dan umumnya untuk teman-teman
semuanya. Semoga usaha yang amat sederhana ini dapat membawa manfaat bagi
semuanya dan menjadi amal jariyah kami dan keluarga di Hari kemudian. Kritik dan
saran selalu kami nantikan, demi perbaikan di masa yang akan datang. Karena manusia
tidak ada yang sempurna, hanya Allah yang memiliki kesempurnaan dan Maha
segalanya.

Makassar, september 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR .....................................................................................................................
i
DAFTAR
ISI ....................................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar
Belakang .............................................................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah .......................................................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN .................................................................................................... 2
A. Pengertian
Pengarahan............................................................................................... 3
B. Fungsi
Pengarahan ......................................................................................................... 5
C. Tujuan
Pengarahan ........................................................................................................ 6
D. Unsur Pengarahan .................................................................. ......................................
7
BAB III
PENUTUP ........................................................................................................................ 11
A. Kesimpulan.................................................................................................................. 11
B. Saran ............................................................................................................................ 1
1
DAFTAR
PUSTAKA ........................................................................................................................ 1
2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengarahan(Directing) dalam ilmu manajemen merupakan aspek hubungan manusiawi
dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan
menyumbangkan tenaganya secara efektif dan efisien untuk mencapai sebuah tujuan.
Directing bukan saja agar pegawai melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu kegiatan,
tetapi dapat pula berfungsi mengkoordinasi kegiatan berbagai unsur organisasi agar
efektif tertuju kepada realisasi tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Salah satu fungsi
manajemen yaitu pengarahan atau Directing.
Di dalam aspek pengarahan ini akan timbul hubungan manusiawi dalam kepemimpinan
yang mengikat bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara
lebih berdaya guna untuk mencapai tujuan. Oleh karenanya, disini manajer atau pimpinan
dituntut untuk dapat berkomunikasi, memberikan petunjuk/nasihat, berpikir kreatif,
berinisiatif, meingkatkan kualitas serta memberikan stimulasi kepada karyawan. Dengan
demikian kegiatan pengarahan ini banyak menyangkut masalah pemberian motivasi
kepada para anggota organisasi, kepemimpinan serta pengembangan komunikasi.
Pengarahan berarti menentukan bagi bawahan tentang apa yang harus mereka kerjakan
atau tidak boleh mereka kerjakan. Pengarahan mencakup berbagai proses operasi standar,
pedoman, dan buku panduan, bahkan manajemen berdasarkan sasaran (management by
objective). Pengarahan merupakan metode untuk menyalurkan perilaku bawahan dalam
aktivitas tertentu dan menghindari aktivitas lain dengan menetapkan peraturan dan
standar, kemudian memastikan bahwa peraturan tersebut dipatuhi. Jadi, pengarahan
menentukan atau melarang jenis perilaku tertentu.
B. Rumusan Masalah
Dari beberapa definisi diatas, dapat diambil beberapa rumusan masalah, antara lain:
1. Apa pengertian pengarahan itu?
2. Bagaimana fungsi pengaraan ?
3. Apa tujuan dari adanya pengarahan itu?
4. Apa unsure dari pengarahan?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Menjelaskan tentang definisi pengarahan.
2. Menjelaskan tentang fungsi pengarahan.
3. Menjelasakan tujuan pengarahan.
4. Menjelaskan unsur-unsur yang terdapat dalam pengarahan

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengarahan

Pengarahan adalah suatu proses pembimbingan, pemberi petunjuk, dan intruksi kepada
bawahan agar mereka bekerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Pengarahan (Direction) adalah keinginan untuk membuat orang lain mengikuti
keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara
efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan. Termasuk
didalamnya memberitahukan orang lain apa yang harus dilakukan dengan nada yang
bervariasi mulai dari nada tegas sampai meminta atau bahkan mengancam. Tujuannya
adalah agar tugas-tugas dapat terselesaikan dengan baik. Para ahli banyak berpendapat
kalau suatu pengarahan merupakan fugsi terpenting dalam manajemen.

Karena merupakan fungsi terpenting maka hendaknya pengarahan ini benar-benar


dilakukan dengan baik oleh seorang pemimpin. Karena pemimpin adalah manajemen
pengarahan yang berhubungan dengan usaha memberikan bimbingan dan saran kepada
bawahan dalam pelaksanaan tugas masing-masing, maka pengarahan ada hubungannya
dengan kepemimpinan atau seorang manager yang akan memberikan pengarahan
dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Pengarahan pada hakikatnya adalah keputusan-keputusan pimpinan yang dilakukan agar


kegiatan-kegiatan yang direncanakan dapat berjalan dengan baik. Dengan pegarahan
(directing) diharapkan :

1. Adanya kesatuan perintah (unity of command)

Dengan pengarahan ini akan diperolah kesamaan bahasa yang harus dilaksanakan oleh
para pelaksana. Sehingga tidak tercapai kesimpangsiuran yang dapat membingungkan
para pelaksana.

2. Adanya hubungan langsung dengan bawahan

Dengan pengarahan yang berupa peutnjuk atau perintah atasan yang langsung kepada
bawahan, tidak akan terjadi miskomunikasi. Disamping itu pegarahan yang langsung ini
dapat mempercepat hubungan antara atasan dan bawahan.

3. Adanya umpan balik yang langsung.


Pimpinan dengan cepat memperoleh umpan balik terhadap kegiatan yang dilaksanakan.
Selanjutnya umpan balik ini dapat segera digunakan untuk perbaikan.

Salah satu alasan pentingnya pelaksanaan fungsi pengarahan dengan cara memotivasi
bawahan adalah:

a) Motivasi secara implisit, yakni pimpinan organisasi berada di tengah-tengah para


bawahannya dengan demikian dapat memberikan bimbingan, instruksi, nasehat dan
koreksi jika diperlukan.

b) Adanya upaya untuk mensingkronisasikan tujuan organisasi dengan tujuan pribadi


dari para anggota organisasi.

c) Secara eksplisit terlihat bahwa para pelaksana operasional organisasi dalam


memberikan jasa-jasanya memerlukan beberapa perangsang atau insentif.

Selain itu ada cara-cara pengarahan yang dapat dilakukan, diantaranya

1. Orientasi merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang


perlu supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik.

2. Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang ang berada


dibawahnya untuk melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada
keadaan tertentu.

3. Delegasi wewenang, dalam pendelegasian wewenan ini pemimipin


melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahannya.

B. Fungsi Pengarahan

Fungsi Pengarahan dan Implementasi adalah proses implementasi program agar dapat
dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua
pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan
produktifitas yang tinggi. Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi yaitu
mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi
kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian
tujuan, memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan, menjelaskan
kebijakan yang ditetapkan.

Pengarahan (leading) untuk membuat atau mendapatkan para karyawan untuk


melakukan apa yang diinginkan dan harus mereka lakukan. Dikenal sebagai leading,
directing motivating, atau actuating.

Pengarahan memiliki beberapa karakteristik :

1. Pervasive function, yaitu pengarahan yang diterima pada berbagai level


organisasi. Setiap menajer menyediakan petunjuk dan inspirasi pada
bawahannya.
2. Continous activity , pengarahan merupakan aktifitas yang berkelanjutan
disepanjang masa organisasi.

3. Human factor, fungsi pengarahan berhubungan dengan bawahan dan oleh


karena itu berhubungan dengan human factor. Human factor itu sendiri adalah
perilaku manusia yang kompleks dan tidak bisa diprediksi.

4. Creative activity, fungsi pengarahan yang membantu dalam mengubah rencana


kedalam tindakan. Tanpa fungsi ini seseorang dapat menjadi inaktif dan sumber
fisik menjadi tak berarti.

5. Executive function, fungsi pengarahan dilaksanakan oleh semua menejer dan


executive pada semua level sepanjang bekerja pada sebuah perusahaan,
bawahan menerima instruksi hanya dari atasannya.

6. Delegatd function, pengarahan seharusnya adalah suatu fungsi yang


berhadapan dengan manusia. atasan harus dapat mengetahui bahwa perilaku
manusia merupakan suatu hal tidak dapat diprediksi dan alami sehingga atasan
dapat mengkondisikan perilaku seseorang kearah tujuan yang diharapkan.

C. Tujuan Pengarahan

Menurut Muninjaya (1999), terdapat lima tuuan dan fungsi pengarahan yaitu sebagai
berikut.

1. Pengarahan bertujuan menciptakan kerjasama yang lebih efisien.

Pengarahan memungkinkan terjadinya komunikasi antara atasan dan bawahan. Manajer


keperawatan setingkat kepala ruangan yang mampu menggerakkan dan mengarahkan
bawahannya akan memberikan kontribusi dalam meningkatkan efisiensi kerja. Sebagai
contoh, kegiatan supervisi tindakan keperawatan akan dapat mengurangi atau
meminimalisasi kesalahan tindakan sehingga akan dapat meminimalisasi bahan, alat,
atau waktu tindakan bila dibandingkan jika terjadi kesalahan karena tidak ada supervisi.

2. Pengeraahan bertujuan mengembangkan kemampuan dan keterampilan staf.

Banyak halyang terkait dengan kegiatan pengarahan didalam ruang perawatan akan
dapat memberikan peluang bagi yang diberikan delegasi untuk mengerjakan tugas dan
tanggung tjawab secara otonomi.

3. Pengarahan bertujuan menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan.

Perawat yang diarahkan jika salah, diberi motivasi jika kinerja menurun, dan diberi
apresiasi atas hasil kerja akan memberikan penguatan rasa memiliki dan menyukai
pekerjaannya.

4. Pengarahan bertujuan mengusahakan suasana lingkungan kerja yang dapat


meningkatkan motivasi dan prestasi kerja staf.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu menciptakan lingkungan kerja yang
kondusif, dan menciptakan hubungan interpersonal yang harmonis. Selain itu,
kepemimpinan yang adil merupakan kunci sukses dalam memberikan motivasi kerja dan
meningkatkan prestasi kerja perawat bawahan.

5. Pengarahan bertujuan membuat organisasi berkembang lebih dinamis.

Uraian-uraian tadi jika mampu diterapkan di ruang perawatan, dapat mengembangkan


organisasi pelayanan keperawatan dinamis.

D. Unsur-unsur pengarahan

Pengarahan atau juga disebut “penggerakan” merupakan upaya memengaruhi bawahan


agar melakukan sesuatu untuk mencaapi tujuan yang telah di tetapkan. Guna
mengarahkan atau menggerakakan bawahan, ada beberapa unsur yang perlu dipahami
atau diperhatikan bagi seorang manejer, termasuk manager keperawatan. Berikut
adalah unsur-unsur penggerakan yang dimaksud.

1. Kepemimpinan

Menurut Harsey, Blanchard dan Johnson (1999 dalam Huber, 2006), kepemimpinan
adalah proses memengaruhi aktivitas individu atau kelompok dalam upaya mencapai
tujuan paad suatu situasi. Sedangkan menurut Hasibuan (2005), kepemimpinan adalah
kemampuan untuk memengaruhi kelompok menuju pencapaian sasaran. Toner (1982)
menyatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses pengarahan dan pemberian
pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan
tugasnya. Talbott (1971 dalam Swasnburg, 1993) menyatakan bahwa kepemimpinan
adalah bumbu vita yang mengubah sekelompok orang menjadi suatu organisasi yang
berfungsi dan berguna.

2. Motivasi

Menurut Hasibuan (2005), motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan
mendukung perilaku manusia supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang
optimal. Woldkowski (1985) menyatakan bahwa motivasi adalah suatu kondisi yang
menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan yang memberi arah serta
ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut.

Motivasi merupakan salah satu unsur pengarahan dalam fungsi-fungsi menajeman


sehingga seorang perawat manajer harus mampu melakukannya. Perawat manajer
harus dapat mengenali dan mengetahui motivasi maupun kebutuhan staf yang
merupakan faktor pemicu untuk melakukan asuhan keperawatan kepada pasien yang
dirawatnya secara efektif dan efisien.

3. Komunikasi

Komunikasi merupakan unsur penting dalam menggerakkan sesuatu atau mengarahkan


bawahan. Dalam organisasi pelayanan keperawatn, menurut keliat, dkk. (2006), ada
bebrapa bentuk kegiatan pengarahan yang di dalamnya terdapat aplikasi kkomunikasi,
antaralain sebagai berikut.

a. Operan
 suatu kegiatan komunikasi yang bertujua mengoperkan asuhan keperawatan
kepada shift berikutnya. Kegiatan operan ini di pimpin oleh manajer ruangan
(kepala ruang) atau penanggung jawab shift jika tidak ada kepala ruang.
Pemimpin oeran bertugas dalam mengatuur kegiatan operan, sekaligus juga
memberikan penguatan-penguatan yang bertujuan untuk menggerakkan
perawat bawanhannya.
b. Pre-confrence
 komunikasi ketua tim/ penaggung jawab shift dengan pearwat pelaksana setelah
selesai operan. Kegatan ini di laiukan paa masing-masing tim. Krgiatan pre-
confrence di pimpin oleh ketua tim/perawat primer, penanghung jawabnya.
Isinya adalah ketua tim /perawat primer. Penanggung jawan shift memberikn
arahan (pembagian penangung jawabmasing-masing pasen, menanyakan
rencana harian, dan lain-lain) kepada perawat pelaksana sebelum terjun
kepasien.
c. Post confrence
 komunikasi ketua tim /perawat peimer/penanggung jawab shift dengan perwat
pelaksana sebelum timbng terima /operan/ mengakhiri dinas dilakuakn.
Kegiatan ini juga dilakukan pada msing-masing tim. Isi komunikasi dalam
kegiatan. Ini membahas segala hal yang telah di laksanakan dalam asuhan
keperawatan kepaa pasien, apasaja yang belum di laksanakan dan prlu
disamppaikan kepada shift berikutnya, apasaja yang perlu di laporka terkait
dengan kondisi pasien, kendala-kendala yang dialami selama memberikan
aushan keperawatan, dan lain-lain.
d. Pendelegasian
 kegiatan melakukan pekerjaan melalui orang lain yang bertujua agar aktivitas
organisasi dapat tetap berjalan sesuai tujua yang di tetapkan. Bentuk delgasi di
ruangan prawatan antara lain kepala ruang endelegasikan tugas kepada ketua
tim/ perawat primer atau penagung jawab shift. Sedangkan, ketua tim/ perawat
primer mendelegasikan keada perawat pelaksana. Agar kegiatan pendelegasian
dapt berjalan sesuai tujuan yang di inginkan, harus dilakukan komunikasi dngan
baik, baik secara lisan maupun tulisan antar person yang mamberika delgasi
person yang diberikan delagasi.
e. Supervisi
 Merupakan bentuk komunikasi yang bertujuan untuk memastikan kegiatan yang
dilaksanakan sesuai dengan tujuan dengan cara melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut. Supervisi dilakukan untuk memastikan
kegiatan yang dilaksanaka sesuai dengan standar yang telah di tetapkan.
 Dalam supervisi keperawatan fokus utamanya bukan pada kegiatan
pemeriksaan yang mencari-cari kesalahan, melainkan pada kegiatan supervisi ini
lebih mengarah pada pengawasan parisipatif. Kegiatan supervisi keoerawatan
memungkinkan terjadinya pemberian penghargaan, diskusi, dan juga bimbingan
yang bertujuan untuk mencari jalan keluar jika terjadi kesulitan dalam tingakan
keperawatan.
 Kegiatan supervisi keperawatan dilaksanakan secara yterjadwal dengan sebagi
berikut : tanggal akan dilaksanakan supervisi, siapa suprvisornya, siapa yang
disupervisi, dan materi/kegiatan apa yang akan di supervisi. Maksud pembuatan
jadwal supervisi adalah karena tujuan supervisi keperawatan bukan untk
mencari kesalahan, melainkan lebih pada kegiatan pengawasan partisipatif
kedua belah pihak yang terlibat dalam kegiatan supervisi ama-sama sudah
mempersiapkan diri.
 ðSecara struktur, supervisi dalam ruang perawatan terjadi secara berjenjang
tergantung metode penugasan yang diterapkan diruangan. Berikut atah contoh
jenjang supervisi dsalam ruangan yang menerapkan metode tim/perawatan
primer dan perawat pelaksana, sedangkan ketua tim / perawat primer
mensupervisi prawat pelaksana, materi supervisinya juga disesuaikan dengan
uraian tugas dari masing—masing posisi. Sebagai contoh seorang ketua tim /
perawat perimer di supervisi oleh kepala ruang tentang pengelolaan dimasing-
masing timnya dan pelaksanaan asuhan keperawatan, kepala ruang
mendupervisi perawat pelaksana hanya terfokus pada pelaksanaan asuhan
keperawatan saja.
f. Manajemen konflik Dalam ruangan Keperawatan

Menurut Robbins (2003), konflik mutlak diperlukan agar dapat meningkatkan kinerja
secara efektif. Konflik dalam organisasi dapat memberikan dampak negatif ataupun
positif. Konflik akan memberikan dampak negatif jika tidak dikelola dengan baik. Akan
tetapi, konflik dapat memberikan dampak positif jika dikelola dengan baik. Menurut
Swansburg (1993), konflik dapan menjadi sumber energi dan kreativitas yang positif dan
membangun jika dikelola dengan baik. Namun jika tidak, konflik dapat mengganggu
fungsi dan menghancurkan, menghabiskan energi, serta mengurangi keefektifan
organisasi.
Munculnya konflik dalam organisasi pelayanan keperawatan harus selalu diantisipasi
oleh manajer keperawatan. Peran manajer keperawatan sangat menentukan hasil akhir
pelayanan yang dipengaruhi konflik. Dengan demikian, manajer keperawatan harus dapat
mengenali konflik sejak awal munculnya konflik. Penyelesaian konflik secara konstruktif
sangat diperlukan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengarahan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok
berusaha untuk mencapai sasar sesuha organisasiai perencanaan manajerial dan usaha-
usaha organisasi..

Fungsi pengarahan dalam manajemen merupakan salah satu fungsi yang sangat
diperlukan karena fungsi ini memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk kepada
anggota lainnya untuk memiliki rasa tanggungjawab terhadap tugasnya masing-masing.
Dalam fungsi pengarahan ini juga terkait dengan hal kepemimpinan dan motivasi kedua
hal tersebut tidak dapat dipisahkan karena adnya unsure yang saling mendukung
dimana dalam mengarahkan dapat dilakukan oleh seorang manajemen atau seorang
pemimpin yang dapat bertanggungjawab dan untuk menghasilkan pengarahan yang
maximal seorang manajemen atau pemimpin harus mampu memotivasi bawahannya
untuk melaksanakan perencanaan yang telah ditetapkan dan menghasilkan hasil yang
optimal.

B. Saran

Seorang pemimpin harus mampu menciptakan suasana yang baik, serta aman dan
nyaman untuk anggota kelompoknya dalam menjalankan tugas dalam untuk mencapai
suatu tujuan yang efektif. Tanggung jawab akan tercipta jika pemimpin memberikan
wewenang serta pengarahan dan motivasi yang baik kepada anggota kelompok,
sehingga tercipta kerja sama yang saling mendukung dalam suatu organisasi.

Barangkali hanya ini yang dapat penulis ungkapkan.jika ada kesalahan materi maupun
merugikan pihak-pihak tertentu penulis meminta kritik dan sarannya, kritik maupun
sarannyan sangatlah penting untuk pengintrospesikan diri melengkapi makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

http://ilm4a7eng.wordpress.com/2012/04/25/fungsi-pengarahan-dalam-manajemen/
http://www.slideshare.net/BrianTReeHartant/pengantar-manajemen-pengarahan

https://plus.google.com/104726523977359846032/posts/VZKPyTnwMjf

Anda mungkin juga menyukai