Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MANAJEMEN BK KOMPREHENSIF
Untuk memenuhi tugas BK Komprehensif

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Tamsil Muis, M.Pd.

KELOMPOK 5 :
1. Ervinda Rosana M. (195000017)
2. Elly Dwi Putri Utari (195000025)

PRODI PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS PEDAGOGIK DAN PSIKOLOGI
UNIVRSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat dan
hidayah-Nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan tugas makalah
“Manajemen BK Komprehensif” sholawat serta salam tak lupa kami haturkan
kepada nabi Muhammad SAW.
Penulisan Makalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah BK Komprehensif.Oleh karena itu pada
kesempatan kali ini kami memberikan rasa terima kasih kepada:
1. Allah SWT.
2. Dosen pengampuh mata Psikologi Konseling, Bpk. Dr. Tamsil Muis, M.Pd.
3. Rekan-rekan dan semua pihak yang secara langsung atau tidak
langsungmemberikan bantuan kepada kami dalam menyelesaikan masalah
ini.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan –


kekurangan dari pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Waalaikumsalam Wr. Wb

Surabaya, 01 Oktober 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................1
C. Tujuan ..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3
A. Pengertian system manajemen BK Komprehensif.......................................3
B. Makna dan Tujuan Manajemen BK Komprehensif.....................................4
C. Ciri-ciri Program BK komprehensif.............................................................5
D. Prinsip-prinsip manajemen BK Komprehensif............................................6
E. Pola manajemen BK Komprehensif.............................................................7
F. Aspek-aspek manajemen BK Komprehensif...............................................8
BAB III PENUTUP ...............................................................................................11
A. Kesimpulan ...............................................................................................11
B. Saran ..........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Optimalisasi manajemen bimbingan dan konseling Komprehensifperlu
dilakukan sehingga pelayanan bimbingan dan konseling benar-benar memberikan
kontribusi pada penetapan visi, misi dan tujuan sekolah yang bersangkutan.
Kegiatan ini didukung oleh manajemen pelayanan yang baik pula guna tercapainya
peningkatan mutu manajemen bimbingan dan konselingKomprehensif di sekolah.
Pengaturan pelayanan bimbingan dan konseling Komprehensifperlu
dilakukan. Suatu program pelayanan bimbingan konseling di sekolah tidak
mungkin tersusunm apabila tidak diatur dalam sistem manajemen yang baik.
Manajemen yang baik itu sendidri akan banyak ditentukan oleh kemampuan
manajer pendidikan disekolah dalam merencanakan, mengorganisasikan,
mengaktifkan, dan mengontrol sumber daya yang ada.
Pelaksanaan manajemen bimbingan konselingKomprehensif harus
dirumuskan secara matang baik dari segi program pelayanan Bimbingan
Konseling, meneliti hal-hal apa sajakah yang dibutuhkan oleh para peserta didik,
satuan layanan dan kegiatan dalam bimbingan konseling, dapat merumuskan
dengan baik pelaksanaan bimbingan dan konseling, dan mengevaluasi program
yang telah dilaksanakan dalam bimbingan konseling.
Makalah ini membahas tentang manajemen bimbingan konseling
Komprehensifdi sekolah. Semoga makalah ini dapat membantu kita untuk
memahami bagaimana manajemen Bimbingan dan konselingKomprehensif di
sekolah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diajukan, rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apakah pengertian sistem manajemen bimbingan dan
konselingKomprehensif?
2. Apa makna dan tujuan manajemen bimbingan dan konselingKomprehensif ?

4
3. Apa saja Ciri-ciri Program BK komprehensif ?
4. Apa saja prinsip-prinsip manajemen bimbingan konselingKomprehensif ?
5. Bagaimana pola manajemen bimbingan dan konselingKomprehensif ?
6. Apa saja aspek-aspek manajemen bimbingan dan konselingKomprehensif ?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan masalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian sistem manajemen bimbingan
konselingKomprehensif
2. Untuk mengetahui makna dan tujuan manajemen bimbingan dan
konselingKomprehensif
3. Untuk mengetahui Ciri-ciri Program BK komprehensif
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip manajemen bimbingan dan
konselingKomprehensif
5. Untuk mengetahui pola manajemen bimbingan dan konselingKomprehensif
6. Untuk mengetahui aspek-aspek manajemen bimbingan dan
konselingKomprehensif

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian sistem manajemen bimbingan dan konselingKomprehensif


Manajemen berasal dari bahasa inggris “manajemen”dengan kata kerja “to
manage” yang artinya mengurusi atau kemampuan menjalankan dan mengontrol.
Manajemen adalah ilmu mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia
secara efektif, yang didukung oleh sumber-sumber lainnya dalam suatu organisasi
yang mencapai tujuan tertentu. Pengertian manajemen menurut beberapa ahli,
diantaranya : Terry menyatakan manajemen adalah suatu proses yang khas yang
terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai yang ditentukan
melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Drft
menyatakan bahwa manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaran organisasi
dengan cara efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya organisasi.
Dari pendapat beberapa ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
manajemen mempunyai beberapa esensi yaitu :
a. Manajemen sebagai suatu proses kegiatan.
b. Manajemen untuk untuk mencapai tujuan
c. Manajemen memanfaatkan sumber daya (manusia, lingkungan, fasilitas,
sarana, prasarana , dll).
Sugiyo menyatakan manajemen bimbingan dan konselingKomprehensif
adalah kegiatan yang diawali dari perencanaan kegiatan bimbingan dan konseling,
pengorganisasian aktivitas dan semua unsur pendukung bimbingan dan konseling,
menggerakkan sumber daya manusia untuk melaksanakan kegiatan bimbingan dan
konseling, memotivasi sumber daya manusia agar kegiatan bimbingan dan
konseling mencapai tujuan.

6
Gibson menyatakan bahwa manajemen bimbingan dan konseling
Komprehensifadalah aktivitas-aktivitas yang memfasilitasi dan melengkapi fungsi-
fungsi keseharian staf Konseling meliputi aktivitas administratif seperti pelaporan
dan perekaman, perencanaan dan kontrol anggaran, manajemen fasilitas dan
pengaturan sumber daya.
Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan manajemen bimbingan dan
konseling Komprehensifadalah kegiatan manajemen yang dilakukan oleh konselor
untuk memfasilitasi fungsi bimbingan dan konselingmulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi untuk mencapai tujuan bimbingan dan
konselingyang efektif dan efisien dengan memanfaatkan berbagai sumber daya
yang ada.

B. Makna dan tujuan manajemen bimbingan dan


konselingKomprehensif
Pengertian manajemen bimbingan dan konseling Komprehensifadalah
proses bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh pembimbing atau konselor
kepada individu melalui pertemuan tatap muka atau hubungsn timbsl balik antara
keduanya agar individu memiliki kemampuan atau kecakapan melihat dan
menemukan masalah-masalahnya serta mampu memecahkan masalahnya sendiri.
Atau bisa juga pemberian bantuan atau pertolongan yasng sistematis dari
pembimbing (konselor) kepada individu melalui pertenmuan tatap muka atau
hubungan timbal balik antara keduanya untuk mengungkap masalah individu
sehingga individu mampu melihat masalahnya sendiri.
Dalam kontek bimbingan dan konseling (BK) manajemen dapat berarti
proses perencanaan, pengorgaisasian, pengarahan dan pengawasan aktifitas-
aktifitas yang berlangsung dalam bimbingan dan konseling, serta penggunaan
sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen
BKKomprehensif mengupayakan agar tercapainya efektivitas dan efisiensi serta
tercapainya tujuan.

7
Oleh karena itu, manajemen diperlukan dalam bimbingan dan konseling
dengan tiga alasan, yaitu :
a. Untuk mencapai tujuan
b. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling
bertentangan (jika ada
c. Untuk mencapai efektivitas dan efisien.

Tujuan manajemen bimbingan dan konselingKomprehensif dalam aspek


akademik (belajar) antara lain :

1. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar positif


2. Memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat
3. Memiliki ketrampilan belajar yang efektif
4. Memiliki ketrampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan
pendidikan
5. Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi ujian.

C. Ciri-ciri program BK Komprehensif – Sistemik


1. Pengelolaan program Bimbingan dan Konseling dilakukan dengan serius
dan Berkualitas
2. Isi layanan Bimbingan dan Konseling mencakup 4 ragam Bimbingan dan
Tersedia secara lengkap
3. Pelayanan BK memenuhi beragam kebutuhan siswa dengan berbagai
pendekatan, metode dan jenis layanan yang beragam.
4. Program BK memberi perhatian yang seimbang pada fungsi kuratif,
developmental, preventif, dan presevertif.
5. Bimbingan dan Konseling komprehensif disediakan bagi semua siswa
tanpa terkecuali menyentuh kebutuhan semua murid tanpa terkecuali,
sehingga berimplikasi pada beragamnya bentuk layanan BK.
6. Layanan dalam BK komprehensif, misalnya layanan bimbingan kelompok
dirancang secara berurutan dan fleksibel

8
7. Program BK harus dapat memenuhi semua kebutuhan konseli dan semua
orang yang segnifikan bagi konseli yang berperan penting bagi
perkembangan peserta didik yang utuh
8. Pelayanan bimbingan dan Konseling melibatkan banyak unsur yang
berkemungkinan membantu perkembangan siswa secaa utuh dalam kerja
kolaboratif.
Sifat sistemik dalam Program BK Komprehensif tampak dalam beberapa
hal sebagai berikut:
a) Asesmen dapat merumuskan kebutuhan siswa dan stakeholder seperti
orang tua komunitas sebaya, para guru, administrator sekolah, dll.
b) Layanan bimbingan dan konseling menjangkau siswa dan stakeholder
lain yang relevan seperti orang tua, komunitas asal siswa, komunitas
sebaya, para guru, dan masyarakat sekolah secara umum,
c) Program BK Sistemik dapat melibatkan stakeholder relevan tidak
saja sebagai penerima layanan, tetapi juga sebagai rekanan dalam
memberi layanan yang relevan.
d) Evaluasi proses, hasil (result), dan dampak (outcome, impact) yang
menjangkau siswa dan stakeholder relevan tersebut di atas.

D. Prinsip-prinsip manajemen bimbingan konselingKomprehensif


Secara umum prinsisp-prinsip manajemen pelayanan BKKomprehensif
meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan
personalia (Staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading), dan pengawasan
(controlling).
1. Perencanaan (planning) bimbingan dan konseling sebagai suatu proses
kegiatan, membutuhkan perencanaan yang matang dan sistematis dari mulai
penyusunan program hingga pelaksanaannya. Agar pelaksanaan bimbingan
dan konseling memperoleh hasil sesuai tujuan yang dirumuskan.
2. Pengorganisasian (organizing) berkenaan dengan pelaksanaan bimbingan
tersebut dikelola dan diorganisir. Sistem pengorganisasian bimbingan dan
konselingbisa diketahui dari struktur organisasi sekolah tersebut.
Organisasinya terdiri atas koordinator, anggota, dan staf administrasi.

9
3. Penyusunan personalia (satffing) bagaimana para personalia ditetapkan,
disusun dan diadakan pembagian tugas (job discriptio), agar dalam
pelaksanaannnya menjadi efektif dan efisien sehingga tujuan dapat dicapai
dengan baik.
4. Pengarahan dan kepemimpinan (leading) berkenaan dengan mengarahkan
dan memimpin para personalia sehingga bekerja sesuai dengan job atau
bidang tugasnyamasing-masing, agar aktivitas pelayanan menjadi terarah
pada tujuan yang telah ditetapkan.
5. Pengawasan (controlling) berkenaan dengan melakukan pengawasan dan
penilaian terhadap kegiatan mulai dari penyusunan rencana program hingga
pelaksanaannya.

E. Pola manajemen bimbingan dan konselingKomprehensif


Pola manajemen bimbingan dan konseling Komprehensifadalah kerangka
hubungan struktural antara berbagai bidang atau sebagai kedudukan dalam
pelaksanaan disekolah dan madrasah kerangka hubungan tersebut digambar dalam
suatu struktur organisasi. Sesuai dengan pola yang dianut oleh masing-masing
sekolah, maka pola manajemen BK ini terbagi menjadi dua bagian, yakni pola
professional dan pola non professional.
Pola professional disini adalah guru pembimbing di sekolah yang
bersangkutan direkrut dari alumni BK baik strata satu (S1), strata dua (S2) dan
strata tiga (S3), sedangkan yang dimaksud pola non professional adalah guru
pembimbing direkrut bukan dari alumni BK. Pola non professional biasanya
menetapkan kepala sekolah, guru mata pelajaran tertentu atau wali kelas sebagai
petugs bimbingan.
Contoh pola manajemen BKKomprehensif yang professional adalah Pola
manajemen atau struktur organisasi pelayanan BK ditunjuk koordinator
manajemen BK dan Koordinator menetapkan tenaga-tenaga bimbingan konseling
(staf BK) yang lain dan tenaga penunjang. Koordinator bertanggung jawab atas
pelayanan bimbingan dan konseling disekolah yang bersangkutan.
Contoh pola manajemen BK Komprehensif yang non-professional
adalahpada pola manajemen atau struktur organisasi BK kepala sekolah tidak

10
bertugas sebagai pembimbing utama, namun pola juga menunjukkan bahwa
sekolah yang bersangkutan belum atau tidak memiliki petugas atau tenaga
bimbingan khusus, karena manajemen bimbingan konseling dilaksanakan oleh
wakil kepala Sekolah urusan kesiswaan dan para wali kelas. Wakil kepala sekolah
urusan kesiswaan dan para wali kelas memiliki tugas rangkap.
Penyusunan program bimbingan dan konseling dan pelaksanaannya
dilaksanakan yang melibatkan berbagai pihak yang terkait disekolah (stakeholders)
agar dapat mencapai peningkatan mutu pelayanan bimbingan dan konseling di
Sekolah.

F. Aspek-aspek manajemen bimbingan dan konselingKomprehensif


Aspek-aspek dalam manajemen bimbingan dan konseling, antara lain :
1. Perencanaan program bimbingan dan konseling Komprehensifuntuk
tercapainya program perencanaan BK yang efektif dan efisien, maka ada
beberapa hal yang harus dilakukan yaitu : analisis kebutuhan siswa,
penentuan tujuan BK, analisis situasi sekolah, penentuan jenis kegiatan yang
akan dilaksanakan, penetapan metode pelaksanaan kegiatan, penetapan
personel kegiatan, persiapan fasilitas dan biaya kegiatan, dan perkiraan
tentang hambatan kegiatan dan antisipasinya.
2. Pelaksanaan dan pengarahan program bimbingan dan konseling sekolah
sebagai satuan pendidikan perlu merancang program bimbingan dan
konseling sebagai integral dari program sekolah secara keseluruhan. Program
inilah yang akan dijadikan acuan pelaksanaan layanan bimbingan dan
konseling di sekolah tersebut. Terdapat dua jenis program yang perlu
dirancang dan diprogramkan yaitu :
a. program tahunan sebagai program sekolah, program tahunan ini
dijabarkan menurut alokasi waktu setiap semester
b. Program bulanan bahkan program mingguan.
Dalam program itu dicantumkan substansi kegiatan, jenis layanan
menurut alokasi waktu. Program kegiatan layanan bagi setiap guru
pembimbing perlu membuat program berupa satuan layanan (satlan) bahan

11
satuan kegiatan pendukung (satkung) setiap kali akan melakukan pelayanan
kepada siswa berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan.
Penyusunan program pada masing-masing bidang pelayanan
bimbingan dan konseling hendaknya disesuaikan dengan karakteristik
satuan pendidikanatau jenis dan jenjang sekolah. Agar pelaksanaan
program kegiatan manajemen bimbingan dan konseling sesuai dengan
tujuan yang ingin di dicapai maka diperlukan pengarahan agar terjadi suatu
tata kerja yang diwarnai oleh koordinasi dan komunikasi yang efektif
doiantara staf bimbingan dan konseling.

3. Evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konselingmerupakan upaya


menilai efisiensi dan efektifitas manajemen bimbingan dan konseling di
sekolah pada khususnya dan program bimbingan dan konseling yang
dikelola oleh staf bimbingan dan konseling pada umumnya.
Tujuan evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling secara
umum, yaitu :
a. Mengetahui kemajuan program bimbingan dan konseling atau subyek
yang telah memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling
b. Mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas strategi pelaksanaan
program dalam kurun waktu tertentu.
Tujuan bimbingan dan konseling secara khusus, antara lain :
a. Meneliti secara berkala hasil pelaksanaan programyang telah dicapai,
b. Memperoleh informasi tentang tingkat efektivitas dan efisiensi layanan
bimbingan dan konseling yang ada
c. Mengetahui jenis layanan yang sudah ataupun belum dilaksanakan dan
jenis layanan yang memerlukan perbaikan atau pengembangan
d. Mengetahui tingkat partisi[asi staf atau personel sekolah dalam
menunjang keberhasilan pelaksanaan program
e. Mengetahui seberapa besar kontribusi program bimbingan dan
konseling terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran di sekolah
f. Memperoleh informasi yang cermat dan memadai untuk kepentingan
perencanaan langkah-langkah pengembangan program

12
g. Membantu mengembangkan kurikulum sekolah yang disesuiakan
dengan kebutuhan peserta didik
4. Supervisi kegiatan Bimbingan dan Konseling. Manfaat pokok dari supervisi
ini adalah untuk mengendalikan personel pelaksana bimbingan dan
konseling, memantau kemungkinan adanya kendala yang muncul dan
dihadapi oleh personil dalam pelaksanaan tugasnya, mencari jalan keluar
terhadap hambatan dan permasalahan delam pelaksanaan program agar
tercapainya pelaksanaan yang lancar kearah pencapaian tujuan bimbingan
dan konseling di sekolah.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen bimbingan dan konselingKomprehensif adalah kegiatan
manajemen yang dilakukan oleh konselor untuk memfasilitasi fungsi bimbingan
dan konseling mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
evaluasi untuk mencapai tujuan bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien
dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada. Dalam konteks bimbingan
dan konseling (BK), manajemen dapat berarti proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarah, dan pengawasan aktifitas-aktifitas pelayanan
bimbingan dan koseling, serta penggunaan daya lainnya untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Secara umum prinsip-prinsip manajemen bimbingan dan
konselingKomprehensif meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), penyusunan personalia (staffing), pengarahan dan kepemimpinan
(leading), dan pengawas (controlling).
Pola manajemen bimbingan dan konselingKomprehensif ini terbagi menjdi
dua bagian, yaitu pola profesional dan pola non-profesional. Program manajemen
bimbingan dan konseling dan pelaksanaannya tidak mungkin bisa dilakukan
sendiri oleh kepala sekolahatau oleh petugas bimbingan dan konseling di sekolah
yang bersangkutan. Aspek yang mendukung dalam kelancaran manajemen
bimbingan dan konselingKomprehensif diantaranya ; perencanaan program
bimbingan dan konseling, evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling,
dan supervisi kegiatan bimbingan dan konseling.

B. Saran
Diharapkan kepada para pembaca agar memahami manajemen Bimbingan
dan konseling Komprehensifsecara utuh dan mendalam. Terutama yang berkaitan
dengan arti dari manajemen Bimbingan Dan KonselingKomprehensif, ciri-ciri BK
Komprehensif, tujuan manajemen Bimbingan dan KonselingKomprehensif,
Aspek-aspek Bimbingan dan KonselingKomprehensif, prinsip-prinsip Manajemen

14
Bimbingan dan KonselingKomprehensif agar mampu mengaplikasikan dalam
proses konseling nantinya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Hartanti, Anis. 2019. Penerapan Manajemen dalam Bimbingan Konseling.


(online).(https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/anis79389/5
ca61c7dcc52834f7c4d48d2/penerapan-manajemen-dalam-bimbingan-konseling)
Di akses pada 01 Oktober 2020

Misturiyah.2018. Manajemen Bimbingan dan Konseling. (online).


(https://misturiyah.gurusiana.id/article/2018/6/manajemen-bimbingan-dan-
konseling-bk-817551?ba_status=not-logged&ba=0&ba_status=not-
logged&ba_status=not-logged&ba_status=not-logged&bima_access_status=not-
logged#:~:text=Dalam%20konteks%20bimbingan%20dan
%20konseling,mencapai%20tujuan%20yang%20telah%20ditetapkan). Di akses
pada 01 Oktober 2020

16

Anda mungkin juga menyukai