OLEH :
NIM : 922862010074
MUHAMMADIYAH BARRU
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
salah satu tugas yang diberikan. Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih
banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini
pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen
kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
iii
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Bimbingan dan konseling merupakan ilmu yang bergerak dalam bidang human
services. Bantuan psikologis diberikan oleh konselor atau pembimbing dengan maksud
membentuk individu agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-
tugas perkembangan. Bimbingan dan konseling juga dikenal sebagai suatu layanan
untuk peserta didik di sekolah. Bimbingan dan konseling di sekolah merupakan bagian
terpadu dari sistem pendidikan yang dilandasi oleh : (1) landasan konseptual
nasional, (3) konselor professional adalah orang yang bertanggung jawab dan
Suatu program bimbingan dan konseling di sekolah tidak mungkin akan tersusun,
terselenggara dan tercapai apabila tidak dikelolah dalam suatu sistem manajemen
yang baik. Manajemen yang baik sendiri akan banyak ditentukan oleh kemampuan
konseling harus dirumuskan secara matang baik dari segi pengembangan program
B. RUMUSAN MASALAH
iv
2. Untuk mengetahui bagaimana pengembangan program bimbingan konseling.
BAB II
PEMBAHASAN
v
A. Pengertian Manajemen Bimbingan dan Konseling
1. Manajemen
bekerja; disamping itu juga memberi gaji insentif, imbalan dan penghargaan
pengawasan.
vi
mengfusionalkan fungsi-fungsi manajemen. Uraian berikut terkait dengan elemen
2. Pengorganisasian
pengalokasian kerja, wewenang dan sumber daya disekolah. Untuk itu harus
jelas pengaturan cara kerja, prosedur kerja, pola dan mekanisme kerja dalam
setiap kegiatan layanan. Mekanisme dan pola kerja yang baik, tepat dan benar
kerja, prosedur kerja dan pola atau mekanisme kerja kegiatan bimbingan dan
konseling.
sekolah dapat disusun secara makro untuk 3 (tiga) tahun, meso 1 (satu) tahun dan
khusus. Program menjadi landasan yang jelas terukur layanan profesional yang
a) Pengertian Program
vii
Ada dua pengertian untuk istilah “program”,yaitu pengertian secara khusus
sebagai “rencana”. Jika seorang siswa ditanya oleh guru, apa programnya
maka arti “program” dalam kalimat tersebut adalah rencana atau rancangan
kegiatan yang akan dilakukan setelah lulus. Program adalah sebagai suatu
waktu relatif lama bukan kegiatan tunggal tetapi jamak kesinambungan dan
pendapat diatas dapat disimpulkan program adalah suatu proses usaha dari
apa yang telah direncanakan agar bisa berjalan secara efektif dan efisien
b) Pengertian Bimbingan
“guidance” berasal dari kata kerja “to guide” yang mempunyai arti
viii
juga dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian bantuan yang terus
baik dan pendidikan yang memadai, kepada seseorang (individu) dari setiap
c) Pengertian Konseling
kesejahteraan hidupnya
ix
psikologis dan kemanusiaan secara ilmiah dan profesional yang diberikan
konseling, ada 5 ciri-ciri program kerja yang baik program kerja yang baik
e. Sistematis
x
h. Adanya tindak lanjut untuk penyempurnaan program
bidang, (2) jenis layanan dan kegiatan pendukung, (3) format kegiatan, (4)
sekolah/madrasah.
program tahunan.
semesteran.
program bulanan.
xi
Program Harian, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling yang
4. Komponen Program BK
a. Pelayanan Dasar
xii
mengembangkan perilaku jangka Panjang sesuai dengan tahap dan tugas-
Serikat sendiri, istilah pelayanan dasar ini lebih populer dengan sebutan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan tertentu dalam diri siswa yang tepat
dengan kata lain membantu konseli agar mereka dapat mencapai tugas‐
karir. Semua ini berkaitan erat dengan upaya membantu konseli dalam
kemandirian).
b. Pelayanan Responsif
segera sebab jika tidak segera di bantu dapat menimbulkan gangguan dalam
konseling krisis, konaultasi dengan orang tua, guru, dan alih tangan kasus
xiii
kepada ahli lain adalah ragam bantuan yang dapat di lakukan dalam
atau kepedulian pribadi konseli yang muncul segera dan dirasakan saatu itu,
kebutuhan untuk memperoleh informasi antara lan tentang pilihan karir dan
c. Perencanaan Individual
xiv
yang akurat sesuai dengan peluang dan potensi yang dimiliki konseli amat
dan penyediaan informasi yang akurat sesuai dengan peluang dan potensi
yang dimiliki konseli amat diperlukan sehingga konseli mampu memilih dan
d. Dukungan Konsep
xv
komponen pelayanan dan kegiatan menajemen, tata kerja, infra struktur
pengembangan
xvi
BAB III
PENUTUP
a. Simpulan
Manajemen bimbingan dan konseling adalah kegiatan manajemen yang
dilakukan oleh konselor untuk memfasilitasi fungsi bimbingan dan konseling mulai
dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi untuk mencapai
tujuan bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien dengan memanfaatkan
berbagai sumber daya yang ada. Dalam konteks bimbingan dan konseling (BK),
manajemen dapat berarti proses perencanaan, pengorganisasian, pengarah, dan
pengawasan aktifitas-aktifitas pelayanan bimbingan dan koseling, serta penggunaan
daya lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Secara umum prinsip-
prinsip manajemen bimbingan dan konseling meliputi perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia (staffing), pengarahan dan
kepemimpinan (leading), dan pengawas (controlling).
Pola manajemen bimbingan dan konseling inin terbagi menjdi dua bagian,
yaitu pola profesional dan pola non-profesional. Program manajemen bimbingan
dan konseling dan pelaksanaannya tidak mungkin bisa dilakukan sendiri oleh kepala
sekolahatau oleh petugas bimbingan dan konseling di sekolah yang bersangkutan.
Aspek yang mendukung dalam kelancaran manajemen bimbingan dan konseling
diantaranya ; perencanaan program bimbingan dan konseling, evaluasi
pelaksanaan program bimbingan dan konseling, dan supervisi kegiatan bimbingan
dan konseling.
b. Saran
Saran bagi sekolah hendaknya dapat memiliki manajemen bimbingan dan
konseling guna untuk memberikan pengarahan, bimbingan, pengawasan, dan
pengelolaan sumber daya manusia yaitu peserta didik agar sesuai dengan
tujuannya, yaitu menjadikan sumber daya yang bermanfaat.
xvii
DAFTAR PUSTAKA
http://ahmad-sugianto.blogspot.com/2013/02/pengembangan-program-bimbingan-
dan_5067.html?m=1
xviii