Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP DASAR PENYUSUNAN PROGRAM PELAYANAN BK

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 1:

LENI A1Q117014
NASTIATI A1Q122040
NUR AINUN A1Q122014
FITRA AULIA A1Q122036
AINUL VARHAN A1Q122003
NURSAFA SAIFUL A1Q122045
MUH. NUR IKSAN A1Q122011
ANDI ANNISA FARADILA S A1Q122026
AGISTA CAHYANI BACHTIAR A1Q122001

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
limpahan rahmat-Nya-lah maka kami bisa menyelesaikan makalah ini dengantepat waktu.
Berikut ini saya mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "Konsep Dasar
Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling ", yang menurut kami dapat memberikan
manfaat yang besar bagi kita, baik kami sebagai pematerimaupun teman-teman sekalian.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat.
Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga
Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Kendari,15 September 2023

Kelompok 1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................................................

Daftar Isi.................................................................................................................................

BAB 1 : PENDAHULUAN.....................................................................................................

A. Latar belakang ............................................................................................................


B. Rumusan Masalah ......................................................................................................
C. Tujuan .........................................................................................................................

BAB II : PEMBAHASAN ......................................................................................................

A. Konsep Dasar Dalam Penyusunan Program BK .......................................................


B. Prinsip-prinsip Pokok Program BK di Sekolah ........................................................
C. Tahap-tahap Dalam Penyusunan Program BK ........................................................
D. Model-Model Penyusunan Program BK ..................................................................

BAB III : PENUTUP ..............................................................................................................

A. Kesimpulan .................................................................................................................

Daftar Pustaka ............................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Program bimbingan dan konseling diartikan seperangkat kegiatan bimbingan
dan konseling yang dirancang secara terencana, terorganisasi, terkoordinasi selama
periode waktu tertentu dan dilakukan secara kait mengait untuk mencapai tujuan.
Pengurus Besar IPBI mendefinisikan program bimbingan dan konseling sebagai
satuan rencana keseluruhan kegiatan bimbingan dan konseling yang akan
dilaksanakan pada periode waktu tertentu, seperti periode bulanan, semester, tahunan.
Sedangkan menurut Wahyu Sumidjo yang dimaksud dengan program ialah rencana
komprehensif yang memuat penggunaan sumber-sumber dalam pola yang terintegrasi
serta urutan tindakan kegiatan yang dijadwalkan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Program menggariskan apa, olehsiapa,bilamana dan dimana tindakan akan
dilakukan.
Program pelayanan Bimbingan dan Konseling pada masing-masing
sekolah/madrasah dikelola dengan memperhatikan keseimbangan dan kesinambungan
program antarkelas dan antarjenjang kelas, dan mensinkronisasikan program
pelayanan Bimbingan dan Konseling dengan kegiatan pembelajaran mata pelajaran
dan kegiatan ekstra kurikuler, serta mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan
fasilitas sekolah/ madrasah.

B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi permasalahan dalam makalah ini yaitu:
1. Bagaimana konsep dasar dalam penyusunan program Bimbingan dan Konseling?
2. Apa saja prinsip pokok program Bimbingan dan Konseling di sekolah?
3. Bagaimana tahap dalam penyusunan program Bimbingan dan Konseling?
4. Bagaimana model penyusunan program Bimbingan dan Konseling?

C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari penyusunan
makalah ini adalah:
1. Mengetahui konsep dasar dalam penyusunan program Birmbingan dan Konseling
2. Mengetahui prinsip pokok program Bimbingan dan Konseling di sekolah
3. Mengetahui tahap dalam penyusunan program Bimbingan dan Konseling
4. Mengetahui model penyusunan program Bimbingan dan Konseling
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Program Bimbingan dan Konseling


Dalam melaksanakan kegiatan bimbingan konseling, guru bimbingan konseling
harus berpanduan pada program bimbingan konseling yang telah disusun. Program
bimbingan dan konseling merupakan serangkaian kegiatan yang diselenggarakan
sebagai pedoman dalam memberikan pelayanan bimbingan dan konseling dalam
periode tertentu.
Menurut Giyono (2010) program bimbingan dan konseling adalah satuan rencana
keseluruhan kegiatan bimbingan dan konseling yang akan dilaksanakan pada periode
tertentu, yakni periode bulanan, semester dan tahunan. Dapat disimpulkan bahwa
program bimbingan dan konseling adalah keseluruhan rencana kegiatan yang disusun
dengan memperhatikan kebutuhan peserta didik yang dilaksanakan pada periode
tertentu. Dalam hal ini periode tertentu yakni periode harian, mingguan, bulanan,
semesteran, dan periode tahunan. Pelaksanaan program bimbingan konseling yang
sesuai dengan periode-periode tersebut akan membuat pelaksanaan kegiatan layanan
bimbingan konseling berkesinambungan.
Program bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari suatu sistem di
sekolah dan mengandung makna bahwa program bimbingan konseling bukan berarti
program milik guru bimbingan dan konseling sekolah sendiri tetapi lebih dari itu,
program bimbingan dan konseling merupakan milik semua pihak yang terlibat dalam
proses pendidikan di sekolah. Program tersebut mengandung unsur-unsur yang
terdapat di dalam berbagai ketentuan tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling
dan berorientasikan pada pencapaian tujuan kegiatan bimbingan dan konseling di
sekolah.
Program bimbingan dan konseling disusun oleh guru bimbingan konseling.
Meskipun program bimbingan konseling disusun oleh guru bimbingan konseling,
namun dalam pelaksanaannya guru bimbingan konseling harus dapat melibatkan
seluruh warga sekolah. Maka bisa dikatakan program bimbingan konseling bukanlah
milik guru bimbingan konseling saja, namun milik seluruh warga sekolah. Menurut
Roeber, dkk, dalam Organization and Administration of Guidance Service yang
dikutip oleh Romlah (1990) mengemukakan bahwa dalam melakukan perencanaan
awal program bimbingan konseling harus diarahkan untuk menjawab tiga pertanyaan
dasar yaitu : (1) Apakah kebutuhan-kebutuhan bimbingan untuk siswa? (2) Sejauh
manakah kebutuhan-kebutuhan itu dapat dipenuhi dengan kondisi yang ada
sekarang?, dan (3) Bagaimana sekolah dapat memenuhi kebutuhan- kebutuhan
tersebut dengan baik?.
Dengan demikian program bimbingan dan konseling adalah seperangkat kegiatan
bimbingan konseling yang saling terkait satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan
bimbingan konseling yang telah ditentukan. Tujuan penyusunan program tidak lain
agar kegiatan BK disekolah dapat terlaksana dengan lancar, efektif, dan efisien, serta
hasil-hasilnya dapat dinilai.
Adapun manfaat dalam penyusunan program BK menurut Prayitno (2000)
mengemukakan beberapa keuntungan disusunnya suatu program, yaitu:
a. Memungkinkan Guru Pembimbing untuk menghemat waktu, usaha, biaya,
dengan menghindarkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi, daan usaha
coba-coba yang tidak menguntungkan.
b. Siswa asuh akan menerima pelayanan bimbingan dan konseling secara
seimbang dan menyeluruh, baik dalam hal kesempatan, bidang bimbingan dan
jenis-jenis layanan bimbingan yang diperlukan.
c. Setiap Guru Pembimbing mengetahui peranannya masing-masing dan
mengetahui puyla bilamana dan dimana harus bertindak, dalam pada itu Guru
Pembimbing akan menghayati pengalaman yang sangat berguna untuk
kemajuannya sendiri dan untuk kepentingan siswa-siswa asuhnya.

Unsur dan Svarat Penvusunan Progran Bimbingan dan Konseling Menurut


Prayitno (1997) unsur-unsur yang harus diperhatikan dan menjadi isi programn
bimbingan dan konseling meliputi: kebutuhan siswa, jmlah siswa yang dibimbinbg,
kegiatan di dalam dan di luar jam belajar sekolah, jenis bidang bimbingan dan jenis
layanan, volume kegiatan BK, dan frekuensi layanan terhadap siswa. Sedangkan
syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam penyusunan program bimbingan dan
konseling adalah sebagai berikut:
a. Berdasarkan kebutuhan,
b. Lengkap dan menyeluruh,
c. Sistrematik,
d. Terbuka dan luwes,
e. Memungkinkan kerjasama dengan pihak terkait,
f. Memungkinkan diselenggaranya penilaian dan tindak lanjut.

Takap-tahap Pemusunan Program Bimbingan dan Konseling Harold J. Burbach &


Larry E. Decker (1977: 198) mengemukakan langlah-langkah dalam suatu
perencanaan sebagai berikut :

a. Menentukan tujuan yang akan dicapai.


b. Menganalisis tentang sumbeer-sumber dan kendala yaitu yang berhubungan
dengan personil, sikap, biaya, peraturan-peraturan, fasilitas, dan waktu.
c. Menganalisis tentang kebutuhan-kebutuban.
d. Menentukan tujuan-tujuan yang lebih spesifik dan dapat diukur.
e. Menentukan prioritas
f. Menentukan strategi-strategi dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
tujuan-tujuan yang spesifik
g. Mengadakan evaluasi terhadap perencanaan yang mencakup: (a) untuk melihat
sejauh mana tujuan-tujuan yang telah dicapai, dan (b) untuk melihat sejauh
mana kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan itu dilaksanakan.
h. Mengadakan beberapa perubahan yang perlu untuk perbaikan program.

Jenis Program
Program bimbingan dan konseling adalah kumpulan rencana kegiatan pelayanan
bimbingan konseling yang disusun berdasarkan pada kebutuhan peserta didik pada
suatu periode tertentu. Periode tersebut bisa dalam rentang tahunan, semesteran,
bulanan, mingguan, dan harian. Dalam Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Penjas dan BK (2009), jenis-jenis program
bimbingan dan konseling itu sendiri dibagi menjadi lima yaitu :
a. Program harian, yaitu program yang langsung diadakan pada hari-hari tertentu
dalam satu minggu.
b. Prograam mingguan, yaitu programn yang akan dilaksanakan secara penuh
untuk kurun waktu satu minggu tertentu dalamn satu bulan.
c. Program bulanan, yaitu program yang akan dilaksanakan secara penuh untuk
kurun waktu satu bulan tertentu dalam satu caturwulan. Program semesteran,
yaitu program yang akan dilaksanakan secara penuh untuk kurun waktu satu
semester tertentu dalam satu tahun ajaran.
d. Program tahunan, yaitu program yang akan dilaksanakan secara penuh untuk
kurun waktu satu tahun tertentu dalam satu jenjang sekolah.

Hal yang perlu dipertimbangkan dalamprogram bimbingan dan konseling Tidak hanya
memperhatikan struktur program bimbingan dan konseling, guru bimbingan konseling
selaku pelaksana program juga memperhatikan unsur-unsur yang terkandung dalam
pembuatan program. Program bimbingan dan konseling untuk setiap periode disusun
dengan memperhatikan unsur-unsur:

a. Kebutuhan siswa dan kebutuhan masyarakat atau lingkungan yang diperoleh


melalui assesment peserta didik dan assesment lingkungan.
b. Jumlah siswa asuh yang wajib dibimbing.
c. Guru Pembimbing 150 orang (minimal) sampai 225 orang (maksimal) sesuai SKB
Mendikbud dan Kepala BAKN No. 0433/P/1993 dan No. 25 tahun 1993. Kepala
Sekolah yang berasal dari Guru Pembimbing 40 orang, dan Wakil Kepala Sekolah
yang berasal dari Guru Pembimbing 75 orang.
d. Bidang-bidang bimbingan: pribadi, sosial, belajar, karir.
e. Jenis-jenis layanan: layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran,
pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok,
konsultasi dan mediasi.
f. Kegiatan pendukung: aplikasi instrumentasi, himpunan data, konferensi kasus,
kunjungan rumah, dan alih tangan kasus.
g. Volume kegiatan yang diperkirakan antara 4% s.d 25% pada kegiatan
berikut diatur secara proporsional.
h. Frekuensi layanan: guru pembimbing dalam satu minggu wajib memberikan
minimal sembilan kali kegiatan layanan bimbingan dan konseling.
i. Lama kegiatan: setiap kegiatan (kegiatan layanan dan pendukung) berlangsung
sesuai dengan kebutuhan.
j. Waktu kegiatan: kegiatan layanan dan pendukung dilaksanakan pada:
1) Jam pelajaran sekolah, digunakan khusus untuk format klasikal.
2) Diluar jam pelajaran sekolah sampai 50% dari seluruh kegiatan bimbingan
dan konseling, sesuai dengan SK Mendikbud No.025/01995, untuk
kegiatan format lapangan, kelompok, individu, dan "politik".

B. Prinsip-Prinsip Pokok Program Bimbingan Dan Konseling Sekolah


Adapun beberapa prinsip dalam penyusunan program BK adalah sebagai berikut:
a. Program BK merupakan program yg integral dengan keseluruhan program
sekolah (harus disusun selaras dengan program pendidikan).
b. Program disesuaikan dengan kebutuhan siswa, sekolah, daerah setempat.
c. Dikembangkan secara bertahap dengan melibatkan semua unsur sekolah dalam
perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, dan penilaian.
d. Memiliki tujuan yang ideal dan realistis.
e. Program BK menyediakan layanan bantuan kepada siswa -> yang bersifat
pencegahan, pengembangan, dan perbaikan.
f. Program BK memberi pelayanan kepada semua siswa dan untuk semua aspek
perkembangan.
g. Program disusun dengan mempertimbangkan kemampuan staf.
h. Program bimbingan hendaknya mendorong komunikasi terus menerus antara
semua unsur'staf sekolah
i. Program bimbingan hendaknya memberi kesempatan untuk penilaian
j. Kepala sekolah sebagai penanggung jawab tertinggi

C. Tahap-Tahap Penyusunan Program Bimbingan Dan Konseling


Program bimbingan dan konseling di suatu sekolah sebaiknya disusun setiap
tahun pada awal tahun ajaran. Penyusunan program bimbingan dan konseling dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu membuat program yang sama sekali baru, dan atau
mengembangkan program yang sudah ada. Dalam penyusunan program bimbingan
perlu ditempuh langkah-langkah seperti dikemukakan oleh Miller yang dikutip oleh
Rochman Natawidjaja dan Moh. Surya (1985) seperti berikut :
1. Tahap Persiapan. Langkah ini dilakukan melalui survei untuk menginventarisasi
tujuan, kebutuhan dan kemampuan sekolah, serta kesiapan sekolah yang
bersangkutan untuk melaksanakan program bimbingan. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk menentukan langkah awal pelaksanaan program.
2. Pertemuan-pertemuan permulaan dengan para konselor yang telah ditunjuk oleh
pemimpin sekolah. Tujuan pertemuan ini untuk menyamakan pemikiran tentang
perlunya program bimbingan serta merumuskan arah program yang akan
disusun.
3. Pembentukan panitia sementara untuk merumuskan program bimbingan. Panitia
ini bertugas merumuskan tujuan program bimbingan yang akan disusun,
mempersiapkan bagan organisasi dari program tersebut, dan membuat kerangka
dasar dari program bimbingan yang akan disusun.
4. Pembentukan panitia penyelenggara program. Panitia ini bertugas
mempersiapkan program tes, mempersiapkan dan melaksanakan sistem
pencatatan, dan melatih para pelaksana program bimbingan untuk melaksanakan
kegiatan tersebut.
Suatu program hendaknya disusun dengan baik. Untuk menyusun suatu program BK
memerlukan langkah-langkah yang bersifat menyeluruh dan terintegral. Harold J.
Burbach & Larry E. Decker (1977:198) mengemukakan langkah-langkah dalam suatu
perencanaan sebagai berikut:
1. Menentukan tujuan yang akan dicapai
2. Menganalisis tentang sumber-sumber dan kendala yaitu yang berhubungan dengan
personil, sikap, biaya, peraturan-peraturan, fasilitas dan waktu.
3. Menganalisis tentang kebutuhan-kebutuhan
4. Menentukan tujuan-tujuan yang lebih spesifik dan dapat diukur.
5. Menentukan prioritas.
6. Menentukan strategi-strategi dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
tujuan-tujuan yang spesifik
7. Mengadakan evaluasi terhadap perencanaan yang mencakup (a) untuk melihat sejauh
mana tujuan-tujuan yang telah dicapai, dan (b) untuk melihat sejauh mana kegiatan-
kegiatan yang telah direncanakan itu dilaksanakan.
8. Mengadakan beberapa perubahan yang perlu untuk perbaikan program.

Sedangkan Yoseph W. Holis (1965:23-24) menjelaskan bahwa langkah-langkah


penyusunan program BK yang baik agar efektif, ada beberapa bentuk yang harus
dilakukan, yaitu:

1. Mengidentifikasi kebutuhan,
2. Studi mengenal layanan bimbingan yang telah ada dan mengembangkan pedoman
kegiatan untuk layanan yang baru atau layanan yang diperbaharui lagi,
3. Menetapkan cara-cara untuk mengumpulkan data dan menyebarkan data
4. Memodifikasi program,
5. Seleksi tipe organisasi bimbingan dan konsehng dan menetapkan peranan tenaga
pelaksana,
6. Menyeleksi koordinator dan pimpinan masing-masing bagian program layanan
bimbingan dan konscling,
7. Menetapkan fasilitas yang memadai,
8. Pemeliharaan catatan dan laporan yang memadai dalam selaruh kegiatan layanan
bimbingan dari setiap individu,
9. Pendidikan in-service bagi rekan sekerja (sejawat),
10. Memanfaatkan sumber daya masyarakat dan referal, dan
11. Menyusun alokasi dan biaya kegiatan bimbingan.

Mencermati proses perencanaan program pelayanan konseling tersebut di atas, maka


dalam penyusunan program pelayanan konseling ada beberapa aspek yang seharusnya
mendapatkan penekanan, yaitu (a) tujuan, (b) kebutuhan-kebutuhan siswa, (c) materi dan
kegiatan layanan yang diberikan, (d) kegiatan evaluasi, (d) sumber daya manusia, dan (e)
sarana dan prasarana.

D. Model Penyusunan Program Bimbingan Konseling


Dalam perencanaan program bimbingan dikenal dengan tiga macam model
penyusunan program yaitu :
1. Model Pemyusunan Program Konvensional
Secara garis besar penyusunan program bimbingan konseling menurut model ini
adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan atau masalah-masalah siswa.
2. Menentukan karakteristik sekolah.
3. Menentukan skala prioritas.
4. Menentukan program tahunan.
5. Menentukan program semesteran.
6. Menentukan program bulanan, mingguan, dan harian.
2. Model Penyustuan Program Bimbingan Dan Konseling Berdasarkan Planning,
Programming, Budgeting, and System (PPBS)
Penyusunan program berdasarkan PPBS merupakan upaya untuk memperbaiki
cara penyusunan program berdasarkan pada cara konvensional yang mendasarkan
kebutuhan atau masalah siswa karena cara yang pertama lebih menekankan pada
selera peserta didik dan kurang memperhatikan tujuan layanan bimbingan
konseling, kurikulum yang telah disusun secara nasional dan bagaimana
mengevaluasi kegiatan sangat sukar dilakukan.
Penyusunan program bimbvingan konseling berdasarkan PPBS maksudnya
dalam menyusun program didasarkan pada sistem yang memperhatikan
perencanaan, program, dan penganggaran.
3. Model Pemyusunan Program bimbingan dan konseling Komprehensif
Dalam penyusunan program konvensional atau berdasarkan KTSP, need
assesment hanya didasarkan pada assesment peserta didik, sedangkan dalam
program bimbingan dan konseling komprehensif ke giatan assesmen mencakup
keduanya yaitu need assesment peserta didik dan need assesment lingkungan.
Need assesment peserta didik adalah segala kebutuhan atau masalah yang ada
padapeserta didik yang meliputi aspek fisik, psikologis, serta sosial yang antara
lain berkaitan dengan hubungan sosial dalam keluarga, teman-teman. Need
assesment lingkungan yaitu mengumpulkan berbagai kebutuhan atau keinginan
dari lingkungan seperti harapan orang tua, sekolah, kemampuan konselor, sarana
dan prasarana pendukung layanan bimbingan dan konseling.
Langkah-langkah penyusunan program bimbingan dan konseling
komprehensif menurut Depdiknas (2008) sebagai berikut: (a) mengkaji produk
hukum yang berlaku, (b) menyusun visi dan misi, (c) bidang pengembangan, (d)
deskripsi kebutuhan, (e) tujuan, () komponen program, (g) rencana operasional,
(h) pengembangan tema, (i) pengembangan satuan layanan, (i) evaluasi, dan (k)
beaya.
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Program bimbingan dan konseling adalah seperangkat kegiatan bimbingan konseling


yang saling terkait satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan penyusunan program tidak
lain agar kegiatan BK disekolah dapat terlaksana dengan lancar ,efektif, dan efisien ,serta
hasil-hasilnya dapat di nilai

Adapun syarat-syarat yang harus di penuhi dalam penyusunan program bimbingan


dan konseling adalah sebagai berikut :

 Berdasarkan kebutuhan
 Lengkap dan menyeluruh
 Sistemstik
 Terbuka dan luwes
 Memungkinkan Kerjasama dengan pihak terkait
 Memungkinkan diselenggaranya penilaian dan tindak lanjut
DAFTAR PUSTAKA

 Media Informasi Pengetahuan. "Pengertian Program Bimbingan dan Konseling".


Diakses pada 12 September 2023, dari:
http://wacanapengetahuan.blogspot.com/2014/03/pengertian-program-bimbingan-
dan.html
 Pengembara IImu, (2015, 13 November). "Makalah Program Bimbinan dan
Konseling": Diakses pada 12 September 2023. dari:
http://semangatsukses94.blogspot.com/2015/1l/makalah-program-bimbingan-
konseling.html
 Eukaristia Victorique, (2012, 26 Februari). "Hakekat Penyusunan Program BK".
Diakses pada 13 September 2023, dari:
 http://animenekoi.blogspot.com/2012/02/hakekat-penyusunan-program-bk.html
 Belajar Kesuksesan, (2012, 2 Juli). "Pengertian Program BK". Diakses Pada 14
September 2023. dari:
http://dhesimay.blogspot.com/2012/07/pengertian-program-bk.html
 http://digilib.unila.ac.id/6410/15/BAB%20|1.pdf

Anda mungkin juga menyukai