Anda di halaman 1dari 9

CIRI – CIRI PROGRAM KERJA BIMBINGAN & KONSELING

Dosen Penggampu : Dr. Fendahapsari Singgih Sendayu, M. Pd

Nopi Feronika, S. Pd, M. Pd

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Program BK

Oleh Kelompok 3 :

Imel : 223010216005
Lilis Sa’diah Damayanti : 223040216015
Gloria Angelika : 223020216035
Dewita Sihite : 223020216019
Rohani : 223020216018
Febrianti Hawini Purba : 223020216025
Eka Cahyani : 223010216009
Ananda Aqilla : 223010216011
Windi Priskilla : 193030216053

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Adapun judul
dari makalah kami ini adalah “Ciri – Ciri Program Bimbingan & Konseling”. Pada kesempatan
ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah Evaluasi
Dan Supervisi BK yang telah memberikan tugas pembuatan makalah ini kepada kami.

Meski telah di susun secara maksimal oleh kami, akan tetapi kami sebagai manusia biasa
sangat menyadari bahwa makalah kami ini banyak kekurangan dan masih jauh dari kata
sempurna, dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu,
keterbatasan waktu dan kemampuan kami maka kritik beserta saran yang membangun dari para
pembaca senantiasa kami harapkan, sehingga makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi, dan semoga makalah ini dapat berguna bagi kami khususnya dan bermanfaat bagi
banyak orang.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga para pembaca dapat mengambil manfaat
dan pelajaran dari makalah ini. Atas perhatian dan waktunya kami ucapkan terimakasih.

Palangka Raya, 1 September 2023

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................................1


1.1 Latar Belakang .......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................2


2.1 ................................................................................................................................................2
2.2 ................................................................................................................................................3
BAB III PENUTUP ........................................................................................................................5
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................5
3.2 Saran .......................................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................................6

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam implementasi Bimbingan dan Konseling (BK) di sekolah, banyak program yang
harus disusun dan dilaksanakan dengan sebaik mungkin. Program bimbingan dan konseling
harus dibuat menyesuaikan dengan kebutuhan program pembelajaran yang akan
dilaksanakan terutama kaitannya dengan kebutuhan siswa. Bimbingan dan konseling
langsung memberikan dampak atau pengaruh kepada siswa. Adanya bimbingan dan
konseling di sekolah sangat bermanfaat untuk membuat pelaksanaan pembelajaran lebih
lancar dan menghasilkan sumber daya manusia yang jauh lebih baik.
Penyusunan program bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien sangat perlu
mengacu pada pemenuhan kebutuhan peserta didik baik siswa secara umum serta juga
melihat dari masing-masing individu siswa. Guru BK dan konselor di sekolah juga harus
secara aktif memantau siswa dan menganalisis apa kebutuhan yang dibutuhkan siswa.
Program bimbingan dan konseling memiliki skala prioritas, ini berarti program yang
memiliki prioritas tinggi harus lebih diperhatikan untuk diselesaikan. Jika dalam
pelaksanaannya terdapat kasus yang perlu mendapat prioritas tinggi maka kasus tersebut
harus diselesaikan terlebih dahulu tentunya juga tidak mengabaikan program lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja ciri-ciri dalam program kerja Bimbingan dan Konseling?
2. Apa saja faktor-faktor dalam program Bimbingan dan konseling?

1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui dan memahami ciri-ciri program kerja Bimbingan dan Konseling
2. Dapat mengetahui dan memahami faktor-faktor dalam program Bimbingan dan konseling

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ciri- Ciri Program Bimbingan Dan Konseling


Ciri-Ciri Program yang Baik, Suatu program bimbingan yang baik ialah program
yang dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Program yang baik menurut Miller
(dalam Dewa Ketut Sukardi 2003:9) memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Program bimbingan dan konseling itu hendaknya dikembangkan secara bertahap
dengan melibatkan semua unsur atau staf sekolah dalam perencanaannya(guru, wali
kelas, kepala sekolah/wakil kepala sekolah,dan staf sekolah lainnya).
2. Program bimbingan dan konseling itu hendaknya memiliki tujuan yang ideal, dan
realitas dalam perencanaannya.
3. Program bimbingan dan konseling itu hendaknya mencerminkan komunikasi yang
kontinu antara semua unsur atau staf yang bersangkutan.
4. Program bimbingan dan konseling itu hendaknya menyediakan atau memiliki fasilitas
yang diperlukan.
5. Program bimbingan dan konseling hendaknya memberikan pelayanan kepada semua
siswa.
6. Program bimbingan dan konseling hendaknya menunjukkan peranan yang signifikan
dalam menghubungkan dan memadukan sekolah dengan masyarakat.
7. Program bimbingan dan konseling hendaknya memberikan kesempatan untuk
melaksanakan penilaian terhadap diri sendiri.
Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Program bimbingan
dan konseling hendaknya menjamin keseimbangan pelayanan bimbingan dan konseling
dalam hal sebagai berikut:
(a) pelayanan kelompok dan perorangan
(b) pelayanan yang diberikan oleh berbagai jenis petugas bimbingan dan konseling
(c) studi perorangan dan konseling perorangan
(d) penggunaan instrumentasi atau teknik pengumpulan data yang objektif dan subjektif
(e) pemberian jenis atau layanan bimbingan
(f) pemberian konseling kelompok dan konseling perorangan
(g) pemberian bimbingan tentang berbagai program sekolah
(h) penggunaan sumber sumber didalam maupun diluar sekolah yang bersangkutan
(i) kebutuhan perorangan dan kebutuhan masyarakat luas
(j) kesempatan untuk berfikir, merasakan dan berbuat.Untuk memenuhi ciri-ciri yang
dikemukakan di atas, bukanlah pekerjaan yang mudah.
Menurut Giyono (2010) program bimbingan yang baik yaitu program bimbingan
yang apabila dilaksanakan akan efektif dan efisien memilliki ciri-ciri sebagai berikut:

2
1) Program disusun dan dikembangkan berdasarkan kebutuhan nyata dari para peserta
didik yang besangkutan.
2) Kegiatan bimbingan diatur berdasarkan skala proritas yang juga ditentukan
berdasarkan kebutuhan peserta didik dan kemampuan petugas.
3) Program dikembangkan secara berangsur-angsur dengan melibatkan semua tenaga
pendidikan di sekolah dalam merencanakannya.
4) Program dikembangkan dengan melibatkan tenaga di luar sekolah dalam pelaksanaan
program.
5) Program memiliki tujuan yang ideal tetapi realistis maksudnya dapat dicapai dengan
mudah dalam pelaksanaannya.
6) Program tersebut mencerminkan komunikasi yang berkesinambungan diantara semua
anggota staf pelaksananya.
7) Menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam pelaksanaan program.
8) Penyusunan program disesuaikan dengan program pendidikan di lingkungan sekolah
yang bersangkutan.
9) Memberikan kemungkinan untuk memberikan pelayanan kepada semua peserta didik
di sekolah yang bersangkutan.
10) Memperlihatkan peranan yang penting dalam menghubungkan danmemadukan
sekolah dengan masyarakat.
11) Berlangsung sesuai dengan proses penilaian diri, baik mengenai program itu sendiri
maupun kemajuan para peserta didik.
12) Program itu menjamin keseimbangan dan kesinambungan pelayanan bimbingan
dalam hal pelayanan individual dan kelompok.
13) Program memiliki alat ukur yang objektif dan mencakup berbagai bidang layanan
yaitu bidang pribadi, sosial, belajar, dan bidang karir.
14) Program bimbingan merupakan bagian yang integral dari program pendidikan di
sekolah.
Program bimbingan dan konseling di sekolah akan terlaksana secara efektif dan
efisien bila memenuhi semua kriteria yang telah disebutkan diatas. Penyusunan program
bimbingan dan konseling haruslah dilakukan secara baik agar dalam proses
pelaksanaanya dapat mempermudah guru bimbingan konseling

2.2 Faktor-Faktor Program BK


Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum menyusun program.
Tanpa mempertimbangkan faktor-faktor berikut, program yang disusun tidak efektif dan
efisien.
1. Tujuan dari bimbingan sejalan dengan tujuan dalam pendidikan yaitu perkembangan
secara optimal dari semua siswa. oleh sebab itu, program yang ada haruslah sejalan
dengan program yang ada dalam pendidikan dengan demikian bimbingan yang

3
merupakan salah satu komponen dalam pendidikan dapat menunjang keberhasilan
tujuan pendidikan.
2. Kegiatan bimbingan. Kegiatan yang akan dilaksanakan dan yang mungkin
dilaksanakan di suatu sekolah perlu dipertimbangkan sebaik-baiknya dan dibicarakan
dengan kepala sekolah. Kegiatan yang dapat dilakukan ditentukan oleh kebutuhan
sekolah baik yang berhubungan dengan jenis kegiatan, jumlah petugas, waktu,
tempat, sarana dan prasarana yang tersedia.
3. Petugas bimbingan dan konseling. Dalam hal melaksanakan kegiatan bimbingan
secara nyata maka petugas akan melaksanakan kegiatan tersebut perlu dibicarakan
secara jelas, untuk itu perlu diketahui secara nyata jumlah guru bimbingan konseling
di sekolah tersebut.Sehubungan dengan pembahagian kerja setiap petugas dapat
dibicarakan pada waktu menyusun program. Kegiatan bimbingan akan berjalan
dengan lancar dan mencapai tujuan jika semua petugas bimbingan bekerja sama.
4. Fasilitas yang tersedia. Fasilitas yang diperlukan adalah fasilitas fisik diantaranya
ruang untuk kegiatan konseling, ruang pertemuan, ruangan untuk kegiatan bimbingan
kelompok, serta alat perlengkapan ruangan seperti meja, kursi, tempat penyimpanan
data, papan tulis dll. Disamping fasilitas fisik diperlukan juga fasilitas teknis yaitu
alat-alat pengumpulan data seperti tes, angket, data cek, skala penilaian
dll.Sehubungan penyusunan program bimbingan maka perlu memperhatikan fasilitas
yang ada sebab bila program yang disusun terlalu muluk-muluk sementara fasilitas
yang tersedia tidak ada maka program yang dirancang itu tidak akan efektif.
5. Biaya Program yang baik. Biaya program yang tersusun dengan baik akan dapat
terlaksana jika adanya biaya yang memadai, oleh sebab itu dibutuhkan biaya yang
cukup. Biaya tersebut akan dipergunakan terutama untuk pembiayaan personil dan
pengadaan alat-alat teknis serta biaya operasional lainnya.
6. Siswa. Siswa merupakan sasaran kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah. Oleh
sebab itu dalam penyusunan program unsur siswa perlu dipertimbangkan terutama
dalam menentukan jadwal kegiatan, sehingga kegiatan yang dirancang tidak
merugikan proses belajar siswa di sekolah. Dalam hal ini guru bimbingan konseling
dapat bekerja sama dengan unsur sekolah lainnya dalam menentukan jadwal kegiatan.

4
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ciri-ciri program bimbingan dan konseling yang baik menurut Miller (dalam Dewa Ketut
Sukardi 2003) yaitu Program bimbingan dan konseling itu hendaknya dikembangkan secara
bertahap dengan melibatkan semua unsur atau staf sekolah, Program bimbingan dan konseling
itu hendaknya memiliki tujuan yang ideal, dan realitas dalam perencanaannya, Program
bimbingan dan konseling itu hendaknya mencerminkan komunikasi yang kontinu antara semua
unsur atau staf yang bersangkutan, Program bimbingan dan konseling itu hendaknya
menyediakan atau memiliki fasilitas yang diperlukan, Program bimbingan dan konseling
hendaknya memberikan pelayanan kepada semua siswa, Program bimbingan dan konseling
hendaknya menunjukkan peranan yang signifikan dalam menghubungkan dan memadukan
sekolah dengan masyarakat, Program bimbingan dan konseling hendaknya memberikan
kesempatan untuk melaksanakan penilaian terhadap diri sendiri.

Menurut Giyono (2010) program bimbingan yang baik memilliki ciri-ciri yaitu Program disusun
dan dikembangkan berdasarkan kebutuhan nyata dari para peserta didik, Kegiatan bimbingan
diatur berdasarkan skala proritas, Program dikembangkan dengan melibatkan semua tenaga
pendidikan di sekolah dalam perencanaannya, Program dikembangkan dengan melibatkan tenaga
di luar sekolah, Program memiliki tujuan yang ideal tetapi realistis, Program tersebut
mencerminkan komunikasi yang berkesinambungan diantara semua anggota staf pelaksananya,
Menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam pelaksanaan program, Penyusunan program
disesuaikan dengan program pendidikan di lingkungan sekolah, Memberikan pelayanan kepada
semua peserta didik di sekolah yang bersangkutan, Memperlihatkan peranan yang penting dalam
menghubungkan danmemadukan sekolah dengan masyarakat, Berlangsung sesuai dengan proses
penilaian diri, Program itu menjamin keseimbangan dan kesinambungan pelayanan bimbingan
dalam hal pelayanan individual dan kelompok, Program memiliki alat ukur yang objektif yang
mencakup berbagai bidang layana, serta Program bimbingan merupakan bagian yang integral
dari program pendidikan di sekolah. Faktor-faktor yang memungkinkan terjadinya
kesinambungan dalam program BK adalah Tujuan dari bimbingan sejalan dengan tujuan dalam
pendidikan yaitu perkembangan secara optimal dari semua siswa, kegiatan bimbingan, petugas
bimbingan dan konseling, fasilitas yang tersedia, biaya program yang baik serta siswa.

3.2 Saran

Demikianlah makalah yang kami buat, jika terdapat hal-hal yang tidak berkenan atau
terdapat kekurangan pada penulisan atau formulasi bahasa yang kurang tepat, maka kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun perbaikan makalah ini.

5
DAFTAR PUSTAKA

Susanto,Ahmad. (2018) Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah: Konsep, Teori, Dan Aplikasinya.
Jakarta: Prenadamedia

Anda mungkin juga menyukai