Anda di halaman 1dari 24

PENGENALAN PROGRAM BK DI SMK

( SMK Swasta Pharmaca Medan)

DISUSUN OLEH

Oleh Kelompok 10 :

Nama Anggota : Diana Utami Sihombing ( 1203351036)

Tasya Sastira Harahap (1203151048)

Indah Putri Dwiyanti (1203351038)

Dosen Pengampu : Prof. Abdul Murad M.Pd

Mata Kuliah : Pengembangan Program Bimbingan Konseling di Sekolah

BK REGULER D 2020

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini sehingga dapat dijadikan sebagai bahan
pembelajaran dalam perkuliahan di kelas. Terimakasih penulis ucapkan kepada Dosen
pengampu matakuliah yang sudah membimbing mahasiswa dalam pengerjaan tugas. Tidak
lupa pula penulis mengucapkan terimakasih kepada teman-teman selaku tim satu kelompok
dalam penyelesaian tugas ini karena berkat kerjasama kelompok makalah ini dapat
diselesaikan. Makalah ini merupakan salah satu dari enam tugas wajib yang telah ditetapkan
dari pihak kampus Universitas Negeri Medan yang menjadi syarat kelulusan mata kuliah
pada semester ini. Mohon maaf penulis ucapkan apabila ada ketidaksesuaian atau kekeliruan
pada pembuatan makalah ini. Maka dari itu penulis berharap adanya kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca guna penulisan makalah dapat lebih baik lagi kedepannya.

Medan, 28 April 2023

Kelompok 10

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar......................................................................................................................1.2
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH................................................................................................5
1.3 TUJUAN..........................................................................................................................5
BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................................................6
2.1 PROGRAM TAHUNAN BK DI SMK Swasta Pharmaca Medan............................13
BAB III PENUTUP.....................................................................................................28
3.1 SARAN...................................................................................................................23
3.2 KESIMPULAN.......................................................................................................23

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latarbelakang
Didiklah anak-anakmu dengan kebijaksanaan dan luruskanlah ia selagi masih muda.
Ibarat tunas pepohonan, akan mudah bagimu meluruskannya, tetapi jika ia telah menjadi
pohon besar yang bengkok niscaya ia akan patah saat engkau meluruskannya.”
Istilah bimbingan dan konseling (BK) bukanlah hal yang asing lagi bagi kita. Namun
kenyataannya tidak semua orang mengetahui dan mengerti akan esensi dan substansi dari
pelaksanaan BK tersebut. Banyak orang yang berpendapat bahwa BK adalah tempat untuk
menangani siswa-siswa yang suka membolos, rajin tidak masuk, serta yang bandel dan nakal
saja. Sehingga BK terkesan seolah-olah hanya menjadi tempat evakuasi segala pelaku
kejahatan sekolah. Tak heran kalau ada kepanjangan BK yaitu “Bengkel Kejahatan” atau
“Bengkel Kurawa” di sekolah.
Sekolah merupakan bagian dari pendidikan, dimana di sekolah terdapat peserta didik yang
mana membutuhkan suatu perhatian agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal.
Sekolah memiliki banyak sekali kegiatan, sehingga perlu adanya suatu manajemen sekolah
yang baik agar kegiatan-kegiatan di sekolah dapat di laksanakan dengan sebaik-baiknya.
Siswa atau peserta didik merupakan salah satu objek penerima layanan bimbingan dan
konseling, sehingga untuk memudahkan pemberian layanan bimbingan dan konseling di
sekolah, seorang guru bimbingan dan konseling diharuskan membuat suatu perencanaan
penyusunan program terlebih dahulu untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan pelayanan
bimbingan dan konseling.
Persepsi yang kurang tepat terhadap BK tersebut, ternyata tidak hanya menjangkiti
masyarakat awam. Para guru sebagai pendidik pun masih ada yang menganggap bahwa BK
itu bukan bagian dari tugasnya, tetapi adalah tugas khusus yang hanya boleh dilaksanakan
oleh “guru BK” (konselor). Pandangan semacam ini kemudian menjadikan guru leluasa
meminggirkan siswa-siswanya yang dianggap “buruk, jahat, dan kurang asertif” dalam
pendidikan. Mereka kemudian akan mengirim anak “nakal” tersebut ke ruang sempit
mencekam tempat para konselor berada. Padahal, gurulah yang seharusnya memberikan
penanganan pertama terhadap problematika siswa-siswanya karena merekalah yang lebih
sering berinteraksi. Berdasarkan hal tersebut, guru pun sebenarnya dituntut untuk menguasai
kompetensi dalam hal bimbingan dan konseling.

4
Maka dari itu, sudah saatnya para guru mengubah persepsinya masalah yang cukup
serius ini. Dalam makalah ini, akan kami uraikan mengenai peranan yang seharusnya
dilakukan oleh para guru dalam pelaksanaan BK meliputi: Program BK di SMK Swasta
Pharmaca Medan.

B. RumusanMasalah
1. Program BK apa saja yang terdapat disekolah SMK Swasta Pharmaca Medan
2. Bagaimana Pengembangan Program BK disekolah SMK Swasta Pharmaca
Medan?
3. Apakah Program BK Mempunyai Kendala?
4. Apa Solusi yang diberikan jika Program BK Tidak Berjalan Sesuai yang
Diharapkan?
5. Adakah Perubahan Perilaku yang Terjadi pada Peserta Didik?
6. Apa saja Kelebihan dan Kelemahan Program BK disekolah SMK Swasta
Pharmaca Medan.

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Program BK yang terdapat di sekolah SMK Swasta Pharmaca
Medan
2. Untuk Mengetahui Pengembangan Program BK di sekolah SMK Swasta
Pharmaca Medan
3. Untuk Mengetahui Program BK Mempunyai Kendala?
4. Untuk Mengetahui Solusi yang diberikan Jika Program BK Tidak Berjalan Sesuai
yang Diharapkan?
5. Untuk Mengetahui Perubahan Perilaku yang Terjadi pada Peserta Didik?
6. Untuk Mengetahui Kelebihan dan Kelemahan Program BK disekolah SMK
Swasta Pharmaca Medan.

5
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Program Bimbingan dan Konseling


Pelayanan bimbingan di Sekolah/Madrasah merupakan usaha membantu peserta didik
dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta
perencaaan pengembangan karir. Pelayanan konseling memfasilitasi pengembangan
peserta didik, secara individual atau kelompok, sesuai kebutuhan potensi, bakat, minat,
serta perkembangan peluang- peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga mambantu
mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik. Tohorin
(2007:259) mengemukakan bahwa “Program bimbingan dan konseling merupakan suatu
rancangan atau rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu.”
Rancangan atau terancang kegiatan tersebut disusun secara sistematis, terorganisasi, dan
terkoordinasi dalam jangka waktu tertentu.
Suatu program layanan bimbingan dan konseling tidak akan berjalan efisien sesuai
kebutuhan keadaan siswa jika dalam pelaksanaannya tanpa suatu system pengelolaan
(manajemen) yang bermutu, artinya dilakukan secara sistematis jelas dan terarah.
Penyusunan program bimbingan dan konseling sangat memegang peranan penting dalam
keberhasilan pelaksanaan layanan bimbingan di sekolah. Dewa Ketut Sukardi dan Desak
Made Sumiati mengemukakan bahwa “Penyusunan program bimbingan dan konseling
disekolah hendaknya berdasarkan masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa serta
kebutuhan-kebutuhan siswa dalam mereka mencapai tujuan Pendidikan yaitu kedewasaan
siswa itu sendiri”.

B. Unsur-Unsur Program Bimbingan dan Konseling


Program Bimbingan dan Konseling untuk setiap periode disusun memperhatikan
secara seksama dan sungguh-sungguh, unsur-unsur yang sangat erat kaitannya dengan
berbagai ketentuan yang ada. Unsur-unsur yang harus 37 Jurnal Cemerlang Volume II,
Nomor 2, Desember 2014 diperhatikan dan menjadi isi program Bimbingan dan
Konseling di sekolah (IPBI, 1999) adalah:
a. Kebutuhan siswa akan layanan Bimbingan dan Konseling
b. Jumlah siswa yang dibimbing
c. Kegiatan Bimbingan dan Konseling
d. Unsur “Bimbingan dan Konseling-Pola 17”

6
e. Volume kegiatanBimbingan dan Konseling di sekolah
f. Frekuensi layanan terhadap siswa mengikuti “rumus 3 x 3 x 5” yang berarti
setiap siswa menerima layanan Bimbingan dan Konseling minimal lima kali
dalam setiap cawu selama tiga tahun di satu jenjang sekolah.
g. Setiap kegiatan (layanan atau pendukung Bimbingan dan Konseling)
berlangsung sekitar dua jam.
h. Pada cawu pertama wajib dilaksanakan layanan orientasi.

C. Manfaat Program KerjaBimbingan dan Konseling


1. Program kerja yang disusun memiliki manfaat di antaranya;
2. Pedoman pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling dalam satuan waktu
3. Adanya kemudahan mengontrol dan mengevaluasi kegiatan bimbingan yang
dilakukan
4. Terlaksananya program kegiatan bimbingan secara lancar, efesien dan efektif.
5. Tolak ukur keberhasilan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling

D. Jenis Program KerjaBimbingan dan Konseling.


Program pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah disusun berdasarkan
kebutuhan peserta didik (need assessment) yang diperoleh melalui aplikasi instrumentasi,
dengan substansi program pelayanan mencakup: (1) empat bidang, (2) jenis layanan dan
kegiatan pendukung, (3) format kegiatan, (4) sasaran pelayanan, dan (5) volume/beban
tugas konselor.
Program pelayanan Bimbingan dan Konseling pada masing-masing satuan
sekolah/madrasah dikelola dengan memperhatikan keseimbangan dan kesinambungan
program antar-kelas dan antar-jenjang kelas, dan mensinkronisasikan program pelayanan
Bimbingan dan Konseling dengan kegiatan pembelajaran mata pelajaran dan kegiatan
ekstrakurikuler, serta mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan fasilitas sekolah/
madrasah.
Dilihat dari jenisnya, program Bimbingan dan Konseling terdiri 5 (lima) jenis program,
yaitu:
1. Program Tahunan, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing kelas di sekolah/madrasah.
2. Program Semesteran, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran program tahunan.

7
3. Program Bulanan, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program semesteran.
4. Program Mingguan, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan.
5. Program Harian, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling yang
dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian merupakan
jabaran dari program mingguan dalam bentuk satuan layanan (Satlan) dan atau satuan
kegiatan pendukung (Satkung) Bimbingan dan Konseling.

E. Ciri-Ciri Program yang Baik


Suatu program bimbingan yang baik ialah program yang dapat dilaksanakan secara efektif
dan efisien. Program yang baik menurut. Miller (dalam Dewa Ketut Sukardi 2003:9)
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Program bimbingan dan konseling itu hendaknya dikembangkan secara bertahap
dengan melibatkan semua unsur atau staf sekolah dalam perencanaannya (guru, wali
kelas, kepala sekolah/wakil kepala sekolah, dan staf sekolah lainnya).
2. Program bimbingan dan konseling itu hendaknya memiliki tujuan yang ideal, dan
realitas dalam perencanaannya.
3. Program bimbingan dan konseling itu hendaknya mencerminkan komunikasi yang
kontinu antara semua unsur atau staf yang bersangkutan.
4. Program bimbingan dan konseling itu hendaknya menyediakan atau memiliki fasilitas
yang diperlukan.
5. Program bimbingan dan konseling hendaknya memberikan pelayanan kepada semua
siswa.
6. Program bimbingan dan konseling hendaknya menunjukkan peranan yang signifikan
dalam menghubungkan dan memadukan sekolah dengan masyarakat.
7. Program bimbingan dan konseling hendaknya memberikan kesempatan untuk
melaksanakan penilaian terhadap diri sendiri.
a) Program bimbingan dan konseling hendaknya menjamin keseimbangan pelayanan
bimbingan dan konseling dalam hal: (a) pelayanan kelompok dan perorangan, (b)
pelayanan yang diberikan oleh berbagai jenis petugas bimbingan dan konseling, (c)
studi perorangan dan konseling perorangan, (d) penggunaan instrumentasi atau tehnik
teknik pengumpulan data yang objektif dan subyektif, (e) pemberian jenis jenis
bimbingan, (f) pemberian konseling kelompok dan konseling perorangan, (g)

8
pemberian bimbingan tentang berbagai program sekolah, (h) penggunaan sumber
sumber didalam maupun diluar sekolah yang bersangkutan, (i) kebutuhan perorangan
dan kebutuhan masyarakat luas, (j) kesempatan untuk berfikir, merasakan dan
berbuat.

F. Faktor-Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Menyusun Program


1. Tujuan
Tujuan dari bimbingan sejalan dengan tujuan dalam pendidikan yaitu
perkembangan secara optimal dari semua siswa, oleh sebab itu, program yang ada
dalam bimbingan haruslah sejalan dengan program yang ada dalam pendidikan
dengan demikian bimbingan yang merupakan salah satu komponen dalam pendidikan
dapat menunjang keberhasilan tujuan pendidikan.

2. Kegiatan bimbingan
Kegiatan yang akan dilaksanakan dan yang mungkin dilaksanakan di suatu
sekolah perlu dipertimbangkan sebaik-baiknya dan dibicarakan dengan kepala
sekolah. Kegiatan yang dapat dilakukan ditentukan oleh kebutuhan sekolah baik yang
berhubungan dengan jenis kegiatan, jumlah petugas, waktu, tempat, sarana dan
prasarana yang tersedia.

3. Petugas bimbingan dan konseling


Untuk melaksanakan kegiatan bimbingan secara nyata maka petugas akan
melaksanakan kegiatan tersebut perlu dibicarakan secara jelas, untuk itu perlu
diketahui secara nyata jumlah guru bimbingan konseling di sekolah tersebut.
Sehubungan dengan pembahagian kerja setiap petugas dapat dibicarakan pada waktu
menyusun program. Kegiatan bimbingan akan berjalan dengan lancar dan mencapai
tujuan jika semua petugas bimbingan bekerja sama.

4. Fasilitas yang tersedia


Fasilitas yang diperlukan adalah fasilitas fisik diantaranya ruang untuk
kegiatan konseling, ruang pertemuan, ruangan untuk kegiatan bimbingan kelompok,
ruang penyimpanan data dan ruang tunggu, selanjutnya alat perlengkapan ruangan
seperti meja, kursi, tempat penyimpanan data, papan tulis dll. Disamping fasilitas fisik

9
diperlukan juga fasilitas teknis yaitu alat-alat pengumpulan data seperti tes, angket,
data cek, skala penilaian dll.
Sehubungan penyusunan program bimbingan maka perlu memperhatikan fasilitas
yang ada sebab bila program yang disusun terlalu muluk-muluk sementara fasilitas
yang tersedia tidak ada maka program yang dirancang itu tidak akan efektif.

5. Biaya
Program yang tersusun dengan baik akan dapat terlaksana jika adanya biaya
yang memadai, oleh sebab itu dibutuhkan biaya yang cukup. Biaya tersebut akan
dipergunakan terutama untuk pembiayaan personil dan pengadaan alat-alat teknis
serta biaya operasional lainnya.

6. Siswa
Siswa merupakan sasaran kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah. Oleh
sebab itu dalam penyusunan program unsur siswa perlu dipertimbangkan terutama
dalam menentukan jadwal kegiatan, sehingga kegiatan yang dirancang tidak
merugikan proses belajar siswa di sekolah. Dalam hal ini guru bimbingan konseling
dapat bekerja sama dengan unsur sekolah lainnya dalam menentukan jadwal kegiatan.

10
BAB III
GAMBARAN UMUM

A. Profil SMK Pharmaca Medan


a. Identitas Sekolah
Jl. Tinta No.45 Medan, Kec. Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara.
b. Visi dan Misi
a) Visi
Menjadikan SMK Swasta Pharmaca Medan sebagai Lembaga Pendidikan
Unggulan di Bidang Kesehatan yang terampil dalam bidang Farmasi
b) Misi
1. Meningkatkan penerapan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan pada seluruh
aktivitas sekolah.
2. Membantu Pemerintah memajukan pendidikan pada umumnya terutama
pendidikan kesehatan.
3. Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pemuda WNI untuk
menuntut ilmu pengetahuan pada bidang kesehatan/farmasi.
4. Membantu dan bekerja sama dengan institusi Pemerintah badan dan
lembaga-lembaga lainnya dalam usaha mempertinggi dan memperluas
berkembangnya ilmu pengetahuan dan pendidikan khususnya di bidang
pendidikan/farmasi.
c. KeadaanTenagaPendidikan dan Kependidikan SMK Swasta Pharmaca
Medan
Jumlah tenaga pendidik berjumlah 20 orang
d. KeadaanSiswa SMK Swasta Pharmaca Medan
Seluruh siswa di SMK Broadcasting Creative Medan berjumlah 123 Siswa
a) Siswa Laki-Laki : 8 orang
b) Siswa Perempuan : 115 orang
e. KeadaanSarana dan Prasarana SMK Swasta Pharmaca Medan
Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMK Swasta Pharmaca Medan
adalah sebagai berikut :
1. Ruang kelas berjumlah 9 kelas
2. Perpustakaaan
3. Laboratorium Kimia

11
4. Laboratorium Farmasi
5. Laboratorium Bahasa Inggris
6. Laboratorium Farmakognosi
7. Aula
8. Ruang Guru
9. Ruang Kepala Sekolah
10. Tata Usaha
11. Musholla
12. Sanitasi Siswa

12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling


 Visi
Mewujudkan layanan bimbingan dan konseling yang professional dalam memfasilitasi
perkembangan peserta didik/konseli menuju pribadi yang unggul dalam seni
pertunjukkan serta teknologi penyiaran di tingkat nasional maupun internasional.
 Misi
1. Mengembangkan peserta didik menjadi pribadi yang bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, dan nantinya dapat menjadi tenaga professional di bidang
pekerjaannya.
2. Menjadikan peserta didik seni pertunjukan dan Teknik penyiaran yang bermutu dan
dapat mengembangkan potensinya serta menjadi pribadi yang mandiri dan bermental
kuat dalam menjalani kehidupannya.
3. Menjadikan peserta didik yang cinta terhadap budayanya dan dapat mengembangkan
seni pertunjukan agar sekolah dapat menjadi etalase budaya Jawa Barat untuk tujuan
wisata budaya.

B. Program BK di Sekolah

Program Tahunan
PelayananKonseling

MATERI BIDANG BIMBINGAN


NO KEGIATAN PRIBADI SOSIAL BELAJAR KARIER
LAYANAN
01 02 03 04 05 06
1 Layanan a. Fasilitas a. Kegiatan a. Perpustakaan a. Kursus-kursus
Orientasi Olahraga (Bola Gotong royong sekolah, ketrampilan
basket, Bola (kerja bakti di b. Kepustakaan (BLK, Kursus
kaki, Bulu sekolah, BK, menjahit, Montir,
Tangkis, Bola ling. masyarakat c. Mading BK,d. Komputer dll),
Volly, Tenis sekitar sekolah, b. Sekolah Lanjutan b. Perusahaan
Meja. b. Keg. Remaja (SMA, SMK). (Pabrik Kopi

13
MATERI BIDANG BIMBINGAN
NO KEGIATAN PRIBADI SOSIAL BELAJAR KARIER
LAYANAN
01 02 03 04 05 06
Sanggar seni Masjid, Prima, Pmbuatan
Budaya c. Rapat Ikan Asin,
(Yospan) , Pembentukan Pengawetan Ikan
c. Tempat Pengurus/Org dll),
Ibadah (OSIS, Pramuka) c. Kantor
(Masjid,), (Pertanahan,
Telkom,
Kehutanan,
Transmigrasi dll).
2 Layanan a. Beribadah a. Merawat a. a.Pengembangan
Informasi kepada Tuhan Tempat Ibadah, b. Mengembangkan bakat dan minat,
YME Membiasakan ilmu agama yang b. Pekerjaan dan
b. Melatih hidup sehat dianutnya bekerja
Kesabaran c. Peran sosial b. Pengaruh c. Pekerjaan dan
c. pria dan wanita d. teman sebaya potensi diri.
Mengendalikan Pengaruh nila- dalam belajar
Emosi. nilai dlm c. Mengendalikan
d. Pertumbuhan masyarakat hidup boros.
dan perk. remaja terjadap perilaku
(fisik dan siswa
Psikhis) e. tanggung jawab
e. Pengaruh nilai siswa terhadap
pribadi terhadap lingkungan.
perilaku
f. Anugrah
Tuhan
3 Layanan a. Posisi tempat a. Posisi tempat a. Pembentukan a. Penyaluran
Penempatan dan duduk di kelas duduk kelompok belajar bakat/minat siswa
penyaluran disesuaikan disesuaikan antar teman disesuaikan
dengan kondisi dengan kondisi (sesuai tempat dengan kegiatan

14
MATERI BIDANG BIMBINGAN
NO KEGIATAN PRIBADI SOSIAL BELAJAR KARIER
LAYANAN
01 02 03 04 05 06
fisik siswa psikis dan tinggal, sesuai yang ada dalam
(Mata Mins + emosional siswa tingkat/kelas, pengembangan
Plus, di dalam kelas sesuai dgn jenis diri (Pramuka,
Tinggi/pendek (Agresif, Suka kelamin dll). PMR, Paskibra).
dll. cerita dgn teman
dll).

4 Layanan a. Mengatur a. Etika berbicara a. Menyusun a. Menyalurkan


Penguasaan jadwal kegiatan dgn orang yang jadwal khusus bakat, minat dan
Konten sehari-hari (di berbeda (Guru, belajar setiap hari, kegemaran yang
rumah, di Orang tua, teman, b. Membiasakan mengarah karier
sekolah atau di adik dll), diri bertanya di tertentu
luar rumah), b. Penguasaan dlm kelas atau b. Memelihara
b. bidang tertentu menjawab fasilitas umum,
Memanfaatkan (Pidato, Presenter c. Meringkas keluarga
waktu senggang, atau pendo’a, materi pelajaran c. Mampu
c. Membiasakan menulis cerpen d. Menyusun memperbaiki
diri mengikuti dll), laporan-laporan bidang ttt yang
kegiatan c. Etika kegiatan tertentu bersifat
keagamaan, menyampaikan (Tugas Pelajaran pembelajaran
d. mampu pendapat dlm Tertentu/ bebas), d. Memahami
mengendalikan berdiskusi/ber- bakat dan minat
diri, musyawarah, serta kemampuan
e. Berfikir dan d. Mendengar, dalam memilih
bersikap positif memahami dan dan menetapkan
terhadap sesuatu merespons secara karier tertentu
(Positif tepat dan positif e.Mempertimbang
thinking) pendapat orang -kan serta
f. Mematuhi lain, memilih
segala aturan, e. Melihat penidikan

15
MATERI BIDANG BIMBINGAN
NO KEGIATAN PRIBADI SOSIAL BELAJAR KARIER
LAYANAN
01 02 03 04 05 06
norma , adat- kebaikan orang lanjutan yang
istiadat yang lain dan mampu sesuai dengan
berlaku. mengekspresikan bakat dan minat
nya dengan baik tertentu.
dan benar.
5 Layanan Disesuaikan Disesuaikan Disesuaikan Disesuaikan
Konseling dengan masalah dengan masalah dengan masalah dengan masalah
Individu. yang dialami yang dialami yang dialami yang dialami
siswa pada saat siswa pada saat siswa pada saat siswa pada saat
pelaksanaan pelaksanaan pelaksanaan pelaksanaan
Konseling Konseling Konseling Konseling
Individual Individual Individual Individual
(Masalah (Masalah Sosial (Masalah Belajar (Masalah Karier
Pribadi Siswa). Siswa). Siswa). Siswa).

6 Layanan a. Masalah a. Masalah a. Teknik belajar a. Masalah


Bimbingan kegemaran/Hobi hubungan/pergaul sendiri pengangguran
Kelompok minat, bakat an muda-mudi, b. Teknik-teknik b. Masalah bursa
b. Kebiasaan b. Masalah belajar kelompok kerja
dirumah hubungan guru b. Sikap terhadap c. Masalah PHK,
Kegiatan rutin dan siswa serta tugas/PR Masalah
di rumah personil lainnya c. Tanggapan TKI/TKW
c. Tanggapan c. Masalah sosial terhadap fasilitas d. Masalah
terhadap di masyarakat belajar memilih
Narkoba (Demo anarkis, (Perpustakaan dan pekerjaan dan
d. Tanggapan bentrok antar laboratorium) pendidikan
terhadap warga, d. Sikap terhadap lanjutan
HIV/AIDS perkelahian antar hasil ulangan atau SMA/SMK.
e. Tanggapan pelajar ujian semesteran e. Pekerja anak.
terhadap d. peran serta bahkan kenaikan f. Gender.

16
MATERI BIDANG BIMBINGAN
NO KEGIATAN PRIBADI SOSIAL BELAJAR KARIER
LAYANAN
01 02 03 04 05 06
Korupsi RT/RW dalam kelas.
f. Tanggapan lingkungan
terhadap masyarakat. e. Sikap
Pembunuhan/ e. Masalah menyontek yang
Perkosaan dll. toleransi bergama dilakukan para
g. Sikap serta solidaritas siswa dan lain-
terhadap antar sesama lain.
bencana alam
h. Masalah
HAM
i. Masalah
Kemiskinan, dll.
7 Layanan Disesuaikan Disesuaikan Disesuaikan Disesuaikan
Konseling dengan masalah dengan masalah dengan masalah dengan masalah
Kelompok. yang dialami yang dialami yang dialami yang dialami
siswa pada saat siswa pada saat siswa pada saat siswa pada saat
pelaksanaan pelaksanaan pelaksanaan pelaksanaan
Konseling Konseling Konseling Konseling
Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok
(Masalah (Masalah Sosial (Masalah Belajar (Masalah Karier
Pribadi Siswa). Siswa). Siswa). Siswa).

8 Layanan Disesuaikan Disesuaikan Disesuaikan Disesuaikan


Konsultasi dengan masalah dengan masalah dengan masalah dengan masalah
yang dialami yang dialami yang dialami yang dialami
siswa pada saat siswa pada saat siswa pada saat siswa pada saat
pelaksanaan pelaksanaan pelaksanaan pelaksanaan
Layanan Konsul Layanan Layanan Layanan Konsulta
tasi (Masalah Konsultasi Konsultasi si (Masalah
Pribadi Siswa). (Masalah Sosial (Masalah Belajar Karier Siswa).

17
MATERI BIDANG BIMBINGAN
NO KEGIATAN PRIBADI SOSIAL BELAJAR KARIER
LAYANAN
01 02 03 04 05 06
Siswa). Siswa).

9 Layanan Disesuaikan Disesuaikan Disesuaikan Disesuaikan


Mediasi dengan masalah dengan masalah dengan masalah dengan masalah
yang dialami yang dialami yang dialami yang dialami
siswa pada saat siswa pada saat siswa pada saat siswa pada saat
pelaksanaan pelaksanaan pelaksanaan pelaksanaan
Layanan Konsul Layanan Layanan Layanan Konsulta
tasi (Masalah Konsultasi Konsultasi si (Masalah
Pribadi Siswa). (Masalah Sosial (Masalah Belajar Karier Siswa).
Siswa). Masalah Siswa).
sosial ini biasanya
yang pertama kali
muncul dalam
layanan mediasi
setelah itu
berkembang
masalah lain.
10 Aplikasi a. Test a. Sosiometri a. Test hasil a. Test Bakat
Instrumentasi. Intelegensi b. Inventori belajar b. Test Minat
b. Test Bakat Hubungan sosial b. Inventori
c. Test Minat c. Daftar Cek Kreatifitas
d. Inventori Masalah c. Inventori Tahap
Minat Karier d. Test Perkembangan
e. Inventori Diagnostik.
Kreatifitas
f. Inventori
Kepribadian
g. Inventori
Hubungan

18
MATERI BIDANG BIMBINGAN
NO KEGIATAN PRIBADI SOSIAL BELAJAR KARIER
LAYANAN
01 02 03 04 05 06
Sosial, h.
Inventori Tahap
perkembangan
i. Sosiometri
j. Alat Ungkap
masalah
k. Test Hasil
Belajar
l. Daftar Cek
Masalah
(DCM).

11 Himpunan Data a. Identitas diri, a. Sosiogram a. Nilai-nilai hasil a. Pekerjaan


b. Potensi Dasar b. Teman dekat belajar (Nilai Orang tua
(Intelegnsi, c. Data hubungan harian, Tugas, PR b. Bakat, minat
Bakat dan minat sosial dengan , Mid Test dan karier siswa
siswa) lingkungan Test Akhir disesuaikan dgn
c. Identitas masyarakat dan Semesteran) nilai Mata
keluarga sekolah b. Data kegiatan Pelajaran dan
d. Riwayat d. Masalah- belajar sekolah yang
Kesehatan masalah sosial c. Riwayat akan dimasuki
e. Catatan yang lain. Pendidikan setelah tamat
Anekdot, sebelumnya SMP
(kejadian d. Masalah- c. Masalah-
Khusus) masalah belajar masalah karier
f. Masalah- lainnya. lainnya.
masalah pribadi
siswa.
12 Konferensi Disesuaikan Disesuaikan Disesuaikan Disesuaikan

19
MATERI BIDANG BIMBINGAN
NO KEGIATAN PRIBADI SOSIAL BELAJAR KARIER
LAYANAN
01 02 03 04 05 06
Kasus dengan masalah dengan masalah dengan masalah dengan masalah
yang dialami yang dialami yang dialami yang dialami
siswa setelah siswa setelah siswa setelah siswa setelah
ditangani Guru ditangani Guru ditangani Guru ditangani Guru
BK dan tidak BK dan tidak BK dan tidak BK dan tidak
tuntas serta tuntas serta tuntas serta tuntas serta
melibatkan melibatkan pihak- melibatkan pihak- melibatkan pihak-
pihak-paihak paihak yang paihak yang paihak yang
yang berkompeten. berkompeten. berkompeten.
berkompeten.
13 Kunjungan Kunjungan ke Kunjungan ke Kunjungan ke Kunjungan ke
Rumah (Home rumah siswa rumah siswa rumah siswa rumah siswa
Visit). dapat dilakukan dapat dilakukan dapat dilakukan dapat dilakukan
sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan
kondisi dan kondisi dan kondisi dan kondisi dan
situasi yang situasi yang situasi yang situasi yang
memang tidak memang tidak ada memang tidak ada memang tidak ada
ada alternatif alternatif lain. alternatif lain. alternatif lain.
lain. Masalah Masalah Masalah Masalah
disesuaikan disesuaikan disesuaikan disesuaikan
dengan bidang dengan bidang dengan bidang dengan bidang
bimbinagan bimbinagan bimbinagan bimbinagan
masing-masing. masing-masing masing-masing masing-masing

14 Tampilan Materi bacaan, Materi bacaan, Materi bacaan, Materi bacaan,


Kepustakaan Film, Rekaman Film, Rekaman Film, Rekaman Film, Rekaman
CD/DVD CD/DVD tentang CD/DVD tentang CD/DVD tentang
tentang Perkembangan Perkembangan Perkembangan
Perkembangan Sosial (Tekhnik – Belajar (Cara-cara Karier (Buku

20
MATERI BIDANG BIMBINGAN
NO KEGIATAN PRIBADI SOSIAL BELAJAR KARIER
LAYANAN
01 02 03 04 05 06
Pribadi (Tugas tekhnik pergaulan belajar effektif Panduan tentang
Perkembangan, remaja, dan effesien, Sekolah-sekolah
Kehidupan Kepemimpinan Bacaan tentang lanjutan SMA
keagamaan, atau Penanganan belajar mandiri di /SMK, Informasi
Bakat, Minat, Konflik/demo/unj rumah, tekhnik Karier, Informasi
Motivasi atau ukrasa/perkelahia belajar kelompok Dunia
Otobiografi n pelajar dll). dll). kerja/Industri,
orang-orang Brosur-brosur
sukses). tentang
perkembangan
Dunia kerja).

15 Alih Tangan Disesuaikan Disesuaikan Disesuaikan Disesuaikan


Kasus dengan dengan dengan dengan
Permasalahan Permasalahan Permasalahan Permasalahan
yang dialami yang dialami yang dialami yang dialami
siswa di sekolah siswa di sekolah siswa di sekolah siswa di sekolah
atau di rumah atau di rumah atau di rumah atau di rumah
yang tidak bisa yang tidak bisa yang tidak bisa yang tidak bisa
ditangani oleh ditangani oleh ditangani oleh ditangani oleh
Pihak Sekolah Pihak Sekolah Pihak Sekolah Pihak Sekolah
dan selanjutnya dan selanjutnya dan selanjutnya dan selanjutnya
diarahkan pada diarahkan pada diarahkan pada diarahkan pada
pihak lain yang pihak lain yang pihak lain yang pihak lain yang
lebih lebih lebih lebih
berkompeten berkompeten berkompeten berkompeten
sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan
keahliannya. keahliannya. keahliannya. keahliannya.

21
C. Perkembangan Program BK di Sekolah SMK Swasta Pharmaca Medan
Dari hasil observasi dan wawancara yang kami lakukan didapatkan bahwa perkembangan
program BK di SMK Swasta Pharmaca Medan belum berjalan dengan baik yang mana
program layanan Bimbingan dan Konseling yang dilakukan di sekolah SMK Swasta Pharmaca
hanya program tahunan saja. Ditambah lagi, program tahunan ini memang baru dirancang,
sehingga banyak program yang sifatnya juga masih berupa pengenalan dan pembiasaan.

22
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Layanan Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu penunjang program-
program sekolah yang dilaksanakan di bawah tanggung jawab Kepala Sekolah dan seluruh
staf. Mekanisme penanganan masalah untuk Layanan Bimbingan dan Konseling disesuaikan
berdasarkan layanannya. Dalam hal pemberian layanan dapat bersifat pencegahan dan
pengembangan (preventif-development) yang meliputi pengembangan keterampilan,
pengetahuan, dan sikap dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir yang diperlukan dalam
pelaksanaan tugas-tugas perkembangan peserta didik mereka. Selain itu, pemberian bantuan
dalam membuat dan mengimplementasikan rencana pribadi, sosial, belajar, dan karir. Ada
juga yang memerlukan bantuan segera dan adanya dukungan dari semua pihak Model
Inspiratif Layanan Bimbingan dan Konseling diharapkan dapat memberikan contoh Layanan
Bimbingan dan Konseling di Sekolah, khususnya di Sekolah Penggerak yang akan
menerapkan pembelajaran dengan Kurikulum Paradigma Baru dengan model Capaian
Layanan yang holistik. Sehingga Layanan Bimbingan dan Konseling dapat terlaksana dengan
baik dan optimalisasi pencapaian tugas perkembangan sesuai dengan kebutuhan peserta didik
dalam rangka memandirikan peserta didik menyongsong abad 21 dalam konteks Indonesia.

B. Saran
Didalam pembuatan makalah ini tentunya penulis memiliki banyak kekeliruan yang
mungkin tidak disadari oleh penulis. Dari itu, diharapkan kepada seluruh pembaca, jika
menemukan kekeliruan dalam makalah yang kami buat ini, maka penulis berharap pembaca
dapat memberikan kritik dan saran yang membangun, supaya penulis tidak lagi melakukan
kesalahan yang sama. Dan demi mewujudkan karya-karya ilmiah yang lebih baik.

23
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Juntika Nurihsan, (2005), Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling, Bandung:
Refika Aditama

Anas Salahudin, (2010), Bimbingan dan Konseling, Bandung: Pustaka Setia

Dewa Ketut Sukardi, (2003), Manajemen Bimbingan dan Konseling di sekolah, Bandung:
Alfabeta

24

Anda mungkin juga menyukai