DISUSUN OLEH
Oleh Kelompok 10 :
BK REGULER D 2020
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini sehingga dapat dijadikan sebagai bahan
pembelajaran dalam perkuliahan di kelas. Terimakasih penulis ucapkan kepada Dosen
pengampu matakuliah yang sudah membimbing mahasiswa dalam pengerjaan tugas. Tidak
lupa pula penulis mengucapkan terimakasih kepada teman-teman selaku tim satu kelompok
dalam penyelesaian tugas ini karena berkat kerjasama kelompok makalah ini dapat
diselesaikan. Makalah ini merupakan salah satu dari enam tugas wajib yang telah ditetapkan
dari pihak kampus Universitas Negeri Medan yang menjadi syarat kelulusan mata kuliah
pada semester ini. Mohon maaf penulis ucapkan apabila ada ketidaksesuaian atau kekeliruan
pada pembuatan makalah ini. Maka dari itu penulis berharap adanya kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca guna penulisan makalah dapat lebih baik lagi kedepannya.
Kelompok 10
2
DAFTAR ISI
Kata pengantar......................................................................................................................1.2
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH................................................................................................5
1.3 TUJUAN..........................................................................................................................5
BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................................................6
2.1 PROGRAM TAHUNAN BK DI SMK Swasta Pharmaca Medan............................13
BAB III PENUTUP.....................................................................................................28
3.1 SARAN...................................................................................................................23
3.2 KESIMPULAN.......................................................................................................23
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
Didiklah anak-anakmu dengan kebijaksanaan dan luruskanlah ia selagi masih muda.
Ibarat tunas pepohonan, akan mudah bagimu meluruskannya, tetapi jika ia telah menjadi
pohon besar yang bengkok niscaya ia akan patah saat engkau meluruskannya.”
Istilah bimbingan dan konseling (BK) bukanlah hal yang asing lagi bagi kita. Namun
kenyataannya tidak semua orang mengetahui dan mengerti akan esensi dan substansi dari
pelaksanaan BK tersebut. Banyak orang yang berpendapat bahwa BK adalah tempat untuk
menangani siswa-siswa yang suka membolos, rajin tidak masuk, serta yang bandel dan nakal
saja. Sehingga BK terkesan seolah-olah hanya menjadi tempat evakuasi segala pelaku
kejahatan sekolah. Tak heran kalau ada kepanjangan BK yaitu “Bengkel Kejahatan” atau
“Bengkel Kurawa” di sekolah.
Sekolah merupakan bagian dari pendidikan, dimana di sekolah terdapat peserta didik yang
mana membutuhkan suatu perhatian agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal.
Sekolah memiliki banyak sekali kegiatan, sehingga perlu adanya suatu manajemen sekolah
yang baik agar kegiatan-kegiatan di sekolah dapat di laksanakan dengan sebaik-baiknya.
Siswa atau peserta didik merupakan salah satu objek penerima layanan bimbingan dan
konseling, sehingga untuk memudahkan pemberian layanan bimbingan dan konseling di
sekolah, seorang guru bimbingan dan konseling diharuskan membuat suatu perencanaan
penyusunan program terlebih dahulu untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan pelayanan
bimbingan dan konseling.
Persepsi yang kurang tepat terhadap BK tersebut, ternyata tidak hanya menjangkiti
masyarakat awam. Para guru sebagai pendidik pun masih ada yang menganggap bahwa BK
itu bukan bagian dari tugasnya, tetapi adalah tugas khusus yang hanya boleh dilaksanakan
oleh “guru BK” (konselor). Pandangan semacam ini kemudian menjadikan guru leluasa
meminggirkan siswa-siswanya yang dianggap “buruk, jahat, dan kurang asertif” dalam
pendidikan. Mereka kemudian akan mengirim anak “nakal” tersebut ke ruang sempit
mencekam tempat para konselor berada. Padahal, gurulah yang seharusnya memberikan
penanganan pertama terhadap problematika siswa-siswanya karena merekalah yang lebih
sering berinteraksi. Berdasarkan hal tersebut, guru pun sebenarnya dituntut untuk menguasai
kompetensi dalam hal bimbingan dan konseling.
4
Maka dari itu, sudah saatnya para guru mengubah persepsinya masalah yang cukup
serius ini. Dalam makalah ini, akan kami uraikan mengenai peranan yang seharusnya
dilakukan oleh para guru dalam pelaksanaan BK meliputi: Program BK di SMK Swasta
Pharmaca Medan.
B. RumusanMasalah
1. Program BK apa saja yang terdapat disekolah SMK Swasta Pharmaca Medan
2. Bagaimana Pengembangan Program BK disekolah SMK Swasta Pharmaca
Medan?
3. Apakah Program BK Mempunyai Kendala?
4. Apa Solusi yang diberikan jika Program BK Tidak Berjalan Sesuai yang
Diharapkan?
5. Adakah Perubahan Perilaku yang Terjadi pada Peserta Didik?
6. Apa saja Kelebihan dan Kelemahan Program BK disekolah SMK Swasta
Pharmaca Medan.
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Program BK yang terdapat di sekolah SMK Swasta Pharmaca
Medan
2. Untuk Mengetahui Pengembangan Program BK di sekolah SMK Swasta
Pharmaca Medan
3. Untuk Mengetahui Program BK Mempunyai Kendala?
4. Untuk Mengetahui Solusi yang diberikan Jika Program BK Tidak Berjalan Sesuai
yang Diharapkan?
5. Untuk Mengetahui Perubahan Perilaku yang Terjadi pada Peserta Didik?
6. Untuk Mengetahui Kelebihan dan Kelemahan Program BK disekolah SMK
Swasta Pharmaca Medan.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
6
e. Volume kegiatanBimbingan dan Konseling di sekolah
f. Frekuensi layanan terhadap siswa mengikuti “rumus 3 x 3 x 5” yang berarti
setiap siswa menerima layanan Bimbingan dan Konseling minimal lima kali
dalam setiap cawu selama tiga tahun di satu jenjang sekolah.
g. Setiap kegiatan (layanan atau pendukung Bimbingan dan Konseling)
berlangsung sekitar dua jam.
h. Pada cawu pertama wajib dilaksanakan layanan orientasi.
7
3. Program Bulanan, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program semesteran.
4. Program Mingguan, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan.
5. Program Harian, yaitu program pelayanan Bimbingan dan Konseling yang
dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian merupakan
jabaran dari program mingguan dalam bentuk satuan layanan (Satlan) dan atau satuan
kegiatan pendukung (Satkung) Bimbingan dan Konseling.
8
pemberian bimbingan tentang berbagai program sekolah, (h) penggunaan sumber
sumber didalam maupun diluar sekolah yang bersangkutan, (i) kebutuhan perorangan
dan kebutuhan masyarakat luas, (j) kesempatan untuk berfikir, merasakan dan
berbuat.
2. Kegiatan bimbingan
Kegiatan yang akan dilaksanakan dan yang mungkin dilaksanakan di suatu
sekolah perlu dipertimbangkan sebaik-baiknya dan dibicarakan dengan kepala
sekolah. Kegiatan yang dapat dilakukan ditentukan oleh kebutuhan sekolah baik yang
berhubungan dengan jenis kegiatan, jumlah petugas, waktu, tempat, sarana dan
prasarana yang tersedia.
9
diperlukan juga fasilitas teknis yaitu alat-alat pengumpulan data seperti tes, angket,
data cek, skala penilaian dll.
Sehubungan penyusunan program bimbingan maka perlu memperhatikan fasilitas
yang ada sebab bila program yang disusun terlalu muluk-muluk sementara fasilitas
yang tersedia tidak ada maka program yang dirancang itu tidak akan efektif.
5. Biaya
Program yang tersusun dengan baik akan dapat terlaksana jika adanya biaya
yang memadai, oleh sebab itu dibutuhkan biaya yang cukup. Biaya tersebut akan
dipergunakan terutama untuk pembiayaan personil dan pengadaan alat-alat teknis
serta biaya operasional lainnya.
6. Siswa
Siswa merupakan sasaran kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah. Oleh
sebab itu dalam penyusunan program unsur siswa perlu dipertimbangkan terutama
dalam menentukan jadwal kegiatan, sehingga kegiatan yang dirancang tidak
merugikan proses belajar siswa di sekolah. Dalam hal ini guru bimbingan konseling
dapat bekerja sama dengan unsur sekolah lainnya dalam menentukan jadwal kegiatan.
10
BAB III
GAMBARAN UMUM
11
4. Laboratorium Farmasi
5. Laboratorium Bahasa Inggris
6. Laboratorium Farmakognosi
7. Aula
8. Ruang Guru
9. Ruang Kepala Sekolah
10. Tata Usaha
11. Musholla
12. Sanitasi Siswa
12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
B. Program BK di Sekolah
Program Tahunan
PelayananKonseling
13
MATERI BIDANG BIMBINGAN
NO KEGIATAN PRIBADI SOSIAL BELAJAR KARIER
LAYANAN
01 02 03 04 05 06
Sanggar seni Masjid, Prima, Pmbuatan
Budaya c. Rapat Ikan Asin,
(Yospan) , Pembentukan Pengawetan Ikan
c. Tempat Pengurus/Org dll),
Ibadah (OSIS, Pramuka) c. Kantor
(Masjid,), (Pertanahan,
Telkom,
Kehutanan,
Transmigrasi dll).
2 Layanan a. Beribadah a. Merawat a. a.Pengembangan
Informasi kepada Tuhan Tempat Ibadah, b. Mengembangkan bakat dan minat,
YME Membiasakan ilmu agama yang b. Pekerjaan dan
b. Melatih hidup sehat dianutnya bekerja
Kesabaran c. Peran sosial b. Pengaruh c. Pekerjaan dan
c. pria dan wanita d. teman sebaya potensi diri.
Mengendalikan Pengaruh nila- dalam belajar
Emosi. nilai dlm c. Mengendalikan
d. Pertumbuhan masyarakat hidup boros.
dan perk. remaja terjadap perilaku
(fisik dan siswa
Psikhis) e. tanggung jawab
e. Pengaruh nilai siswa terhadap
pribadi terhadap lingkungan.
perilaku
f. Anugrah
Tuhan
3 Layanan a. Posisi tempat a. Posisi tempat a. Pembentukan a. Penyaluran
Penempatan dan duduk di kelas duduk kelompok belajar bakat/minat siswa
penyaluran disesuaikan disesuaikan antar teman disesuaikan
dengan kondisi dengan kondisi (sesuai tempat dengan kegiatan
14
MATERI BIDANG BIMBINGAN
NO KEGIATAN PRIBADI SOSIAL BELAJAR KARIER
LAYANAN
01 02 03 04 05 06
fisik siswa psikis dan tinggal, sesuai yang ada dalam
(Mata Mins + emosional siswa tingkat/kelas, pengembangan
Plus, di dalam kelas sesuai dgn jenis diri (Pramuka,
Tinggi/pendek (Agresif, Suka kelamin dll). PMR, Paskibra).
dll. cerita dgn teman
dll).
15
MATERI BIDANG BIMBINGAN
NO KEGIATAN PRIBADI SOSIAL BELAJAR KARIER
LAYANAN
01 02 03 04 05 06
norma , adat- kebaikan orang lanjutan yang
istiadat yang lain dan mampu sesuai dengan
berlaku. mengekspresikan bakat dan minat
nya dengan baik tertentu.
dan benar.
5 Layanan Disesuaikan Disesuaikan Disesuaikan Disesuaikan
Konseling dengan masalah dengan masalah dengan masalah dengan masalah
Individu. yang dialami yang dialami yang dialami yang dialami
siswa pada saat siswa pada saat siswa pada saat siswa pada saat
pelaksanaan pelaksanaan pelaksanaan pelaksanaan
Konseling Konseling Konseling Konseling
Individual Individual Individual Individual
(Masalah (Masalah Sosial (Masalah Belajar (Masalah Karier
Pribadi Siswa). Siswa). Siswa). Siswa).
16
MATERI BIDANG BIMBINGAN
NO KEGIATAN PRIBADI SOSIAL BELAJAR KARIER
LAYANAN
01 02 03 04 05 06
Korupsi RT/RW dalam kelas.
f. Tanggapan lingkungan
terhadap masyarakat. e. Sikap
Pembunuhan/ e. Masalah menyontek yang
Perkosaan dll. toleransi bergama dilakukan para
g. Sikap serta solidaritas siswa dan lain-
terhadap antar sesama lain.
bencana alam
h. Masalah
HAM
i. Masalah
Kemiskinan, dll.
7 Layanan Disesuaikan Disesuaikan Disesuaikan Disesuaikan
Konseling dengan masalah dengan masalah dengan masalah dengan masalah
Kelompok. yang dialami yang dialami yang dialami yang dialami
siswa pada saat siswa pada saat siswa pada saat siswa pada saat
pelaksanaan pelaksanaan pelaksanaan pelaksanaan
Konseling Konseling Konseling Konseling
Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok
(Masalah (Masalah Sosial (Masalah Belajar (Masalah Karier
Pribadi Siswa). Siswa). Siswa). Siswa).
17
MATERI BIDANG BIMBINGAN
NO KEGIATAN PRIBADI SOSIAL BELAJAR KARIER
LAYANAN
01 02 03 04 05 06
Siswa). Siswa).
18
MATERI BIDANG BIMBINGAN
NO KEGIATAN PRIBADI SOSIAL BELAJAR KARIER
LAYANAN
01 02 03 04 05 06
Sosial, h.
Inventori Tahap
perkembangan
i. Sosiometri
j. Alat Ungkap
masalah
k. Test Hasil
Belajar
l. Daftar Cek
Masalah
(DCM).
19
MATERI BIDANG BIMBINGAN
NO KEGIATAN PRIBADI SOSIAL BELAJAR KARIER
LAYANAN
01 02 03 04 05 06
Kasus dengan masalah dengan masalah dengan masalah dengan masalah
yang dialami yang dialami yang dialami yang dialami
siswa setelah siswa setelah siswa setelah siswa setelah
ditangani Guru ditangani Guru ditangani Guru ditangani Guru
BK dan tidak BK dan tidak BK dan tidak BK dan tidak
tuntas serta tuntas serta tuntas serta tuntas serta
melibatkan melibatkan pihak- melibatkan pihak- melibatkan pihak-
pihak-paihak paihak yang paihak yang paihak yang
yang berkompeten. berkompeten. berkompeten.
berkompeten.
13 Kunjungan Kunjungan ke Kunjungan ke Kunjungan ke Kunjungan ke
Rumah (Home rumah siswa rumah siswa rumah siswa rumah siswa
Visit). dapat dilakukan dapat dilakukan dapat dilakukan dapat dilakukan
sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan
kondisi dan kondisi dan kondisi dan kondisi dan
situasi yang situasi yang situasi yang situasi yang
memang tidak memang tidak ada memang tidak ada memang tidak ada
ada alternatif alternatif lain. alternatif lain. alternatif lain.
lain. Masalah Masalah Masalah Masalah
disesuaikan disesuaikan disesuaikan disesuaikan
dengan bidang dengan bidang dengan bidang dengan bidang
bimbinagan bimbinagan bimbinagan bimbinagan
masing-masing. masing-masing masing-masing masing-masing
20
MATERI BIDANG BIMBINGAN
NO KEGIATAN PRIBADI SOSIAL BELAJAR KARIER
LAYANAN
01 02 03 04 05 06
Pribadi (Tugas tekhnik pergaulan belajar effektif Panduan tentang
Perkembangan, remaja, dan effesien, Sekolah-sekolah
Kehidupan Kepemimpinan Bacaan tentang lanjutan SMA
keagamaan, atau Penanganan belajar mandiri di /SMK, Informasi
Bakat, Minat, Konflik/demo/unj rumah, tekhnik Karier, Informasi
Motivasi atau ukrasa/perkelahia belajar kelompok Dunia
Otobiografi n pelajar dll). dll). kerja/Industri,
orang-orang Brosur-brosur
sukses). tentang
perkembangan
Dunia kerja).
21
C. Perkembangan Program BK di Sekolah SMK Swasta Pharmaca Medan
Dari hasil observasi dan wawancara yang kami lakukan didapatkan bahwa perkembangan
program BK di SMK Swasta Pharmaca Medan belum berjalan dengan baik yang mana
program layanan Bimbingan dan Konseling yang dilakukan di sekolah SMK Swasta Pharmaca
hanya program tahunan saja. Ditambah lagi, program tahunan ini memang baru dirancang,
sehingga banyak program yang sifatnya juga masih berupa pengenalan dan pembiasaan.
22
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Layanan Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu penunjang program-
program sekolah yang dilaksanakan di bawah tanggung jawab Kepala Sekolah dan seluruh
staf. Mekanisme penanganan masalah untuk Layanan Bimbingan dan Konseling disesuaikan
berdasarkan layanannya. Dalam hal pemberian layanan dapat bersifat pencegahan dan
pengembangan (preventif-development) yang meliputi pengembangan keterampilan,
pengetahuan, dan sikap dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir yang diperlukan dalam
pelaksanaan tugas-tugas perkembangan peserta didik mereka. Selain itu, pemberian bantuan
dalam membuat dan mengimplementasikan rencana pribadi, sosial, belajar, dan karir. Ada
juga yang memerlukan bantuan segera dan adanya dukungan dari semua pihak Model
Inspiratif Layanan Bimbingan dan Konseling diharapkan dapat memberikan contoh Layanan
Bimbingan dan Konseling di Sekolah, khususnya di Sekolah Penggerak yang akan
menerapkan pembelajaran dengan Kurikulum Paradigma Baru dengan model Capaian
Layanan yang holistik. Sehingga Layanan Bimbingan dan Konseling dapat terlaksana dengan
baik dan optimalisasi pencapaian tugas perkembangan sesuai dengan kebutuhan peserta didik
dalam rangka memandirikan peserta didik menyongsong abad 21 dalam konteks Indonesia.
B. Saran
Didalam pembuatan makalah ini tentunya penulis memiliki banyak kekeliruan yang
mungkin tidak disadari oleh penulis. Dari itu, diharapkan kepada seluruh pembaca, jika
menemukan kekeliruan dalam makalah yang kami buat ini, maka penulis berharap pembaca
dapat memberikan kritik dan saran yang membangun, supaya penulis tidak lagi melakukan
kesalahan yang sama. Dan demi mewujudkan karya-karya ilmiah yang lebih baik.
23
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Juntika Nurihsan, (2005), Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling, Bandung:
Refika Aditama
Dewa Ketut Sukardi, (2003), Manajemen Bimbingan dan Konseling di sekolah, Bandung:
Alfabeta
24