Anda di halaman 1dari 14

PENYUSUNAN PROGRAM BK

( Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Management Bki )

Dosen Pengampu :
Rahmad Purnama, M.Si

Dibuat Oleh
Kelompok 12 :

Irmasari : 2141040069
Riska Sari : 2141040079

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
2023M/1444H
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah
dengan berjudul Penyusunan Program Bk dapat selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas kelas Bki-c dari bapak Rahmad
Purnama, M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Management Bki. Selain itu, penyusun
makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang “Penyusunan Program
Bk”.Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada bapak Rahmad Purnama, M.Si selaku
dosen pengampu. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan
dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada
semua pihak yang membantu dalam prosen penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketidak sempurnaan
yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran
dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Wassalammu’alaikum wr.wb

Bandar Lampung, 24 Mei 2023

penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER ..................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Makalah .......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Dan Tujuan Program BK ............................................................................. 2
2.2 Perencanaan Serta Langkah-Langkah Penyusunan Program BK .................................. 3
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 9
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 9

3.2 Saran ............................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bimbingan dan konseling di Sekolah merupakan pelayanan usaha mambantu peserta
didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta
perencaaan pengembangan karir. Pelayanan konseling memfasilitasi pengembangan peserta
didik, secara individual atau kelompok, sesuai kebutuhan potensi, bakat, minat, serta
perkembangan peluang-peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga mambantu mengatasi
kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik. Karenanya pelayanan
konseling sangat dibutuhkan setiap sekolah guna membantu pengembangan karakter yang
dialami peserta didik. Namun suatu program layanan bimbingan dan konseling tidak akan
berjalan efisien sesuai kebutuhan keadaan siswa jika dalam pelaksanaannya tanpa suatu sistem
pengelolaan (manajemen) yang bermutu, artinya dilakukan secara sistematis jelas dan terarah.
Penyusunan program bimbingan dan konseling sangat memegang peranan penting dalam
keberhasilan pelaksanaan layanan bimbingan di sekolah. Berdasarkan hal tesebut di atas,
maka perlulah disusun program bimbingan di sekolah agar usaha layanan bimbingan di sekolah
dapat berhasil dan serta tepat sasaran. Bagaimanakah penyusunan program bimbingan
konseling di Sekolah? Apakah yang harus diperhatikan dalam penyusunan program BK?
Tujuan dalam mempelajari hai ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah penyusunan
program bimbingan konseling di Sekolah dan untuk mengetahui yang harus diperhatikan dalam
penyusunan program BK.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana pengertian dan tujuan dari program Bimbingan dan Konseling?
b. Bagaimana perencanaan serta langkah-langkah penyusunan Program Bimbingan dan
Konseling ?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Mengetahui bagaimana pengertian dan tujuan dari program Bimbingan dan Konseling
b. Mengetahui bagaimana perencanaan serta langkah-langkah penyusunan Program
Bimmbingan dan Konseling.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN DAN TUJUAN PROGRAM BIMBINGAN KONSELING

A. Pengertian program BK

Pelayanan bimbingan di Sekolah/Madrasah merupakan usaha mambantu peserta didik


dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta perencaaan
pengembangan karir. Pelayanan konseling memfasilitasi pengembangan peserta didik, secara
individual atau kelompok, sesuai kebutuhan potensi, bakat, minat, serta perkembangan
peluang-peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga mambantu mengatasi kelemahan dan
hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik. Tohorin (2007:259) mengemukakan
bahwa “Program bimbingan dan konseling merupakan suatu rancangan atau rencana kegiatan
yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu.” Rancangan atau terancang kegiatan
tersebut disusun secara sistematis, terorganisasi, dan terkoordinasi dalam jangka waktu
tertentu.

Suatu program layanan bimbingan dan konseling tidak akan berjalan efisien sesuai
kebutuhan keadaan siswa jika dalam pelaksanaannya tanpa suatu sistem pengelolaan
(manajemen) yang bermutu, artinya dilakukan secara sistematis jelas dan terarah. Penyusunan
program bimbingan dan konseling sangat memegang peranan penting dalam keberhasilan
pelaksanaan layanan bimbingan di sekolah. Dewa Ketut Sukardi dan Desak Made Sumiati
mengemukakan bahwa: “Penyusunan program bimbingan dan konseling disekolah hendaknya
berdasarkan masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa serta kebutuhan-kebutuhan siswa
dalam mereka mencapai tujuan pendidikan yaitu kedewasaan siswa itu sendiri”.

Berdasarkan hal tesebut di atas, maka perlulah disusun program bimbingan di sekolah
agar usaha layanan bimbingan di sekolah betul berdaya guna dan berhasil guna serta tepat
sasaran

B. Tujuan Program BK

Menurut Dewa Ketut Sukardi Dan Desak Made Sumiati tujuan program bimbingan dan
konseling disekolah terdiri dari : (1) Tujuan umum, dan (2) Tujuan Khusus. Tujuan dimaksud
adalah sebagai berikut :

2
a. Tujuan Umum Program Bimbingan

1) agar siswa dapar memperkembangkan pengertian dan pemahaman diri dalam


kemajuannya disekolah.

2) agar siswa dapat memperkembangkan pengatahuan tetang dunia kerja,


kesempatan kerja serta rasa tanggung jawab dalam memilih suatu kesempatan
kerja tertentu.

3) agar siswa dapat memperkembangkan kemampuan untuk memilih dan


mempertemukan pengetahuan tentang dirinya dengan informasi tentang
kesempatan yang secara tepat dan bertanggung jawab.

4) agar siswa dapat mewujudkan penghargaan terhadap kepentingan dan harga


diri orang lain.

b. Tujuan Khusus Program Bimbingan

1) agar siswa memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan dalam


memahami dirinya sendiri.

2) agar siswa memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulotan dalam


memahami lingkungannya.

3) agar siswa memiliki kemampuan dalam mengatasi kesulitan dalam


mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang dihadapinya.

4) agar para siswa memiliki kemampuan untuk mengastasi dan menyalurkan


potensi-potensi yang dimilikinya dalam pendidikan dan lapangan kerja secara
tepat.

2.2 PERENCANAAN SERTA LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN


PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

Pelayanan bimbingan dan konseling terlaksana melalui sejumlah kegiatan bimbingan.


Kegiatan-kegiatan tersebut diselenggarakan melalui suatu program bimbingan (guidance
program). Secara umum program bimbingan merupakan suatu rancangan atau rencana kegiatan

3
yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Rancangan atau rencana kegiatan
tersebut disusun secara sistematis, terorganisasi dan terkoordinasi dalam jangka waktu tertentu.
Dalam penyusunan program bimbingan dan konseling, harus melibatkan berbagai pihak terkait
(stakeholders) seperti orang tua dan masyarakat, karena manfaat layanan bimbingan dan
konseling dapat dirasakan oleh berbagai pihak tersebut.

Berkenaan dengan perencanaan program bimbingan dan konseling, perlu dilakukan dan
dipersiapkan hal sebagai berikut:

a. Studi Kelayakan.

Studi kelayakan merupakan refleksi tentang alasan-alasan mengapa diperlukan suatu


program bimbingan dan konseling Studi kelayakan juga perlu dilakukan untuk melihat program
mana yang lebih layak untuk dilaksanakan dalam bentuk layanan bimbingan dan konseling.

b. Penyediaan Sarana Fisik dan Teknik.

Program bimbingan dan konseling perlu didukung oleh sarana fisik dan teknis. Sarana
fisik adalah semua peralatan atau perlengkapan yang dibutuhkan dalam rangka penyusunan
program bimbingan dan konseling seperti: ruangan kerja tenaga bimbingan beserta
peralatannya seperti: almari data, perpustakaan bimbingan dan konseling, ruang konsultasi,
peralatan administrasi dan lain-lain. Sarana teknis seperti: alat-alat atau instrument yang
diperlukan untuk melaksanakan pelayanan bimbingan seperti tes baku, daftar check list,
angket, format, daftar penilaian, kartu pribadi dan lain sebagainya.

c. Penentuan Sarana Personil dan Pembagian Tugas

Selain sarana fisik dan teknis, penyusunan rencana program bimbingan dan konseling
juga membutuhkan sarana personil. Sarana personil dalam penyusunan rencana program
bimbingan dan konseling adalah orang-orang yang bisa dilibatkan dalam penyusunan program
bimbingan dan konseling dan pembagian tugas masing-masing.

d. Kegiatan-kegiatan Penunjang

Dalam penyusunan rencana program bimbingan dan konseling diperlukan kegiatan-


kegiatan pendukung terutama pertemuan komponen-komponen yang terlibat didalam rencana
program pelayanan bimbingan dan konseling.

Dalam merencanakan suatu program, ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:

4
a. Proses pembuatan program

b. Identifikasi program

c. Langkah-langkah dalam penyusunan rencana program

d. Penjadwalan rencana program

a. Proses Pembuatan Program

Penyusunan program bimbingan dan konseling umumnya mengikuti empat langkah


pokok, yaitu identifikasi kebutuhan, penyusunan rencana kerja, pelaksanaan kegiatan dan
penilaian kegiatan. Keempat langkah di atas merupakan suatu rangkaian kegiatan yang
sebaiknya dilakukan secara berkesinambungan.

Pertama, identinfikasi kebutuhan.

Program yang baik adalah program yang sesuai (match) kebutuhan konseli seperti:
Kebutuhan aktualisasi diri dan pemenuhan diri (self actualization needs) seperti pengembangan
potensi diri. Kebutuhan harga diri (esteem needs) seperti status atau kedudukan, kepercayaan
diri, pengakuan, reputasi, kehormatan diri dan penghargaan. Kebutuhan social (social needs)
seperti cinta, persahabatan, perasaan memiliki, kekeluargaan dan asosiasi. Kebutuhan
keamanan dan rasa aman (safety and security needs) seperti perlindungan dan stabilitas.
Kebutuhan fisiolgis (physiological needs) seperti makan, minum, perumahan, seks dan
istirahat, Semua kebutuhan di atas perlu di analisis untuk ditetapkan kebutuhan mana yang
akan diprioritaskan untuk diberikan pelayanan bimbingan konseling.

Kedua, penyusunan rencana kegiatan.

Rencana kegiatan bimbingan disusun atas dasar jenis-jenis dan prioritas kebutuhan
konseli. Selain itu, rencana kegiatan bimbingan juga harus disesuaikan dan diintegrasikan
antara satu kegiatan dengan kegiatan lainnya serta disusun secara spesifik dan realistis.

Ketiga, pelaksanaan kegiatan.

Pelaksanaan kegiatan merupakan realisasi rencana program bimbingan yang telah


disusun. Dalam kaitannya, buat format monitoring dan kembangkan dalam rangka pencatatan
proses kegiatan (proses bimbingan).

5
Keempat, penilaian kegiatan.

Penilaian dilakukan mencakup semua kegiatan bimbingan dan konseling yang telah
dilaksanakan. Penilaian dilakukan pada setiap tahap kegiatan dalam keseluruhan program.
Hasil penilaian merupakan gambaran tentang proses seluruh hsil yang dicapai disertai dengan
rekomendasi tentang kegiatan berikutnya (follow up).

Penyusunan program bimbingan dapat dikerjakan oleh tenaga ahli bimbingan atau
konselor dan melibatkan tenaga bimbingan yang lain. Penyusunan program bimbingan harus
merujuk kepada kebutuhan konseli. Dalam menyusun rencana program bimbingan dan
konseling, harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Pola dasar yang mana yang sebaiknya dipegang dan strategi mana yang paling tepat untuk
diterapkan

2. Bidang-bidang atau jenis layanan mana yang sesuai untuk melayani kebutuhan konseli.

3. Pengaturan pelayanan konsultasi

4.Cara mengevaluasi program

5. Penetapan alih kasus atau tindak lanjut.

b. Identifikasi Program

Dari sekian banyak bidang atau seksi dalam perencanaan program harus diidentifikasi
menurut:

1. Bidang kegiatan

2. Jenis kegiatan

3. Sub.jenis kegiatan

4. Bentuk kegiatan

Berdasarkan Misi Universitas akan diambil salah satu bagian yaitu kegiatan dalam
bentuk pendidikan dan penalaran.

Bidang kegiatan : Pendidikan dan Penalaran

Jenis kegiatan : - Pendidikan

6
Bentuk kegiatan : - Diklat, dll

Jenis kegiatan : - Penalaran

Bentuk kegiatan : - Seminar, Lokakarya, dll

c. Langkah-Langkah Dalam Penyusunan Rencana Program

Dalam merencanakan suatu rencana program beberapa langkah yang harus kita
perhatikan, yaitu :

1) Sasaran yang ingin dicapai harus diketahui dan ditetapkan.

2) Kumpulkan data atau informasi yang diperlukan.

3) Analisa data dan informasi terhadap sasaran atau permasalahan yang terjadi.

4) Identifikasi faktor-faktor apa saja yang akan menjadi penghambat dan penunjang.

5) Buat alternatif rencana program, dari masing-masing alternatif tersebut tetapkan yang
terbaik.

6) Rencana program harus terperinci, yaitu terdiri dari waktu, pendanaan, pelaksanaan
dan lain-lain.

d. Penjadwalan Rencana Program

Penjadwalan program merupakan aspek penting dari suatu perencanaan program, karena
dalam suatu penjadwalan tersebut lebih memfokuskan kepada identifikasi terhadap sesuatu
yang harus atau ingin dilakukan, kapan untuk dimulai dan kapan harus selesai. Penjadwalan
ini sangat membantu dalam hal pelaksanaan, monitoring kegiatan, dan evaluasi suatu program.
Dalam penjadwalan suatu rencana program beberapa hal harus kita pedomani :

1. Identifikasi seluruh kegiatan yang direncanakan.

2. Prioritaskan program.

3. Tentukan kegiatan yang telah dirinci.

4. Tentukan lama waktu dan waktu pelaksanaan.

7
5. Jadwal kegiatan disesuaikan dengan tahun anggaran

6. Evaluasi jadwal yang telah disusun.

Dari keempat hal tersebut diatas, walaupun perencanaan program yang disusun terlihat
baik dan rapi, dalam pelaksanaannya belum tentu demikian. Seorang pemimpin atau ketua
organisasi harus dapat memperkecil kendala-kendala yang datang baik dari dalam maupun dari
luar organisasi. Kendala yang datang dari dalam organisasi adalah kuranganya pengertian dan
pemahaman, kesadaran dan tanggung jawab, waktu dan pendanaan, pola manajemen.
Sedangkan yang datang dari luar organisasi seperti peraturan/ketentuan-ketentuan (birokrasi)
yang berlaku, faktor sosial, faktor politik dan faktor ekonomi.

Organisasi merupakan sistem yang kompleks dan multidimensi, dalam hal ini dituntut
kemampuan pengelolaan menghadapi dan mengatasi bermacam tantangan atau hambatan dan
perubahan baik dari dalam maupun dari luar. Semakin kritis dan dinamis kehidupan kampus,
semakin cepat dan besar terjadinya perubahan, berarti strategi-strategi yang tepat sangat
diharapkan sekali.

Strategi merupakan suatu arah dan kebijaksanaan untuk pencapaian tujuan organisasi,
yang melibatkan peran dan tanggung jawab anggota. Dalam menetapkan strategi ini kurun
waktu pelaksanaan kita tetapkan berdasarkan program jangka panjang dan jangka pendek.
Dalam perencanaan ini harus dapat dilaksanakan serta di-implementasikan secara konsisten,
dan hasil yang ingin dicapai benar-benar memenuhi sasaran yang akhirnya akan dievaluasi
keberhasilannya.

Setelah program direncanakan, apakah benar-benar telah evektif. Dalam menilai suatu
perencanaan evektif atau tidak dapat kita perhatikan yaitu : manfaat dari hasil yang dicapai
terhadap yang kita harapkan apakah sesuai dengan sasaran, dari manfaat yang kita harapkan
bagaimana pemanfaatan dana, efisiensi, evektifitas dan

pengelolaan. Untuk pencapaiannya dibutuhkan pengendalian atau monitoring dan


pengawasan secara 3S (sebelum, selama dan sesudah) kegiatan berlangsung.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Suatu program layanan bimbingan dan konseling tidak akan berjalan efisien sesuai
kebutuhan keadaan siswa jika dalam pelaksanaannya tanpa suatu sistem pengelolaan
(manajemen) yang bermutu, artinya dilakukan secara sistematis jelas dan terarah.Penyusunan
program bimbingan dan konseling sangat memegang peranan penting dalam keberhasilan
pelaksanaan layanan bimbingan di sekolah.Pelayanan bimbingan dan konseling terlaksana
melalui sejumlah kegiatan bimbingan.
Secara umum program bimbingan merupakan suatu rancangan atau rencana kegiatan
yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu.Dalam penyusunan program bimbingan
dan konseling, harus melibatkan berbagai pihak terkait (stakeholders) seperti orang tua dan
masyarakat, karena manfaat layanan bimbingan dan konseling dapat dirasakan oleh berbagai
pihak tersebut.Studi kelayakan merupakan refleksi tentang alasan-alasan mengapa diperlukan
suatu program bimbingan dan konseling Studi kelayakan juga perlu dilakukan untuk melihat
program mana yang lebih layak untuk dilaksanakan dalam bentuk layanan bimbingan dan
konseling.
Sarana fisik adalah semua peralatan atau perlengkapan yang dibutuhkan dalam rangka
penyusunan program bimbingan dan konseling seperti: ruangan kerja tenaga bimbingan beserta
peralatannya seperti: almari data, perpustakaan bimbingan dan konseling, ruang konsultasi,
peralatan administrasi dan lain-lain.Selain sarana fisik dan teknis, penyusunan rencana
program bimbingan dan konseling juga membutuhkan sarana personil.
Sarana personil dalam penyusunan rencana program bimbingan dan konseling adalah
orang-orang yang bisa dilibatkan dalam penyusunan program bimbingan dan konseling dan
pembagian tugas masing-masing.Dalam penyusunan rencana program bimbingan dan
konseling diperlukan kegiatan-kegiatan pendukung terutama pertemuan komponen-komponen
yang terlibat didalam rencana program pelayanan bimbingan dan konseling.
...Penyusunan program bimbingan dan konseling sangat memegang peranan

9
3.2 SARAN

Dari hasil penulisan makalah ini pemakalah menyadari bahwa makalah diatas banyak
ekali kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Pemakalah akan memperbaiki makalah tersebut
Dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka dari itu
Pemakalah mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan
Diatas.

10
DAFTAR PUSTAKA

Dra. Suhertina, M.Pd. “Penyusunan Program Bimbingan & Konseling Di Sekolah”,


(Cv.Mutiara Pesisir Sumatra: 2015)

Drs. Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling,
Rieneka Cipta, Jakarta, 2002

Rahman, Fathur.2008. Penyusunan BK di Sekolah. Universitas Yogyakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai