D
I
S
U
S
U
N
OLEH
NAMA:JUNITA SINAGA
NIM:190101171
GROUP/SEMESTER :
E/IV
MATA KULIAH:
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAK BERBASIS SEKOLAH
DOSEN PENGHAMPU:
ANDRIANUS NABABAN,M.Pd
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktivitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa
keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih lagi pada kehidupan di akhirat kelak,
sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh
manfaat.
Terima kasih sebelum dan sesudahnya Saya ucapkan kepada teman-teman yang telah
membantu, baik dukungan moril maupun materil, sehingga makalah yang
berjudul “STRATEGI PENGEMBANGAN KURIKULUM” ini terselesaikan dalam waktu
yang diharapkan. Makalah ini dibuat untuk melengkapi pemenuhan tugas dari mata kuliah
“PENGEMBANGAN KURIKULUM PAK BERBASIS SEKOLAH”dari BAPAK
ANDRIANUS NABABAN,M.Pd.Selaku dosen yang membawakan mata kuliah tersebut.
Saya menyadari sekali dalam penyusunannya, makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangannya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal
pengkonsolidasian, untuk itu besar harapan Saya jika ada kritik dan saran yang membangun
untuk lebih menyempurnakan makalah-makalah Kami di lain waktu.
Harapan terbesar dari penyusunan makalah ini ialah, semoga apa yang Saya susun ini
penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin membaca dan
menyempurnakan lagi.
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . …. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . …… 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan kurikulum merupakan suatu kegiatan yang memberikan jawaban atas
sejumlah tuntutan kebutuhan yang berkembang pada pendidikan. Pengembangan kurikulum
dilakukan atas sejumlah komponen pada pendidikan, di antaranya pada pembelajaran yang
merupakan implementasi dari kurikulum. Hasil dari proses ini adalah adanya perubahan pada
guru dan siswa, serta komponen lainnya. Pandangan tentang kurikulum dikenal dalam
dimensi kurikulum yang membedakan peran dan fungsinya. Oleh karena itu perlu dipahami
mengenai seluk beluk kurikulum.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Strategi Pengembangan Kurikulum?
2. Bagaimana Peranan Sumber daya Manusia dalam pengembangan kurikulum?
C. Tujuan
1. Menjelaskan Strategi Pengembangan Kurikulum
2. Bagaimana Peranan Sumber daya Manusia dalam pengembangan kurikulum?
BAB II
PEMBAHASAN
1
Andrianus Nababan,Pengembangan Kurikulum PAK berbasis sekolah.Hal.42
2
Andrianus Nababan,Pengembangan Kurikulum PAK berbasis sekolah.Hal.43
Kebijakan mengenai pengembangan KTSP merupakan suatu bentuk perwujudan
pelaksanaan otonomi pendidikan sekolah diberi kesempatan yang lebih leluasa untuk
mengembangkan program pendidikan yang akan dilaksanakan dengan melibatkan
berbagai komponen antara lain kepala sekolah, guru, dan karyawan, komite sekolah,
dewan pendidikan, tokoh masyarakat, pakar kurikulum setempat, dan pejabat daerah
setempat. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan masukan dari berbagai komponen
masyarakat sehingga pengembangan kurikulum dapat mengakomodasi kebutuhan
masyarakat setempat.
Pendelegasian wewenang pengembangan kurikulum kepada kepala sekolah
untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan. Melalui
otonomi, pihak sekolah dipacu untuk dapat memberdayakan semua sumber daya,\
yang ada secara optimal baik sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber dana,
dan sumber belajar.
Dengan demikian sekolah, diharapkan dapat memiliki kemandirian dalam mengelola
pendidikan untuk dapat mencapai tujuan pendidikan secara efisien dalam konteks ini
pameran utama dalam pengembangan KTSP adalah kepala sekolah guru dan komite
sekolah pihak lain yang dapat dilibatkan dalam pengembangan kurikulum itu
diantaranya adalah pemerintah perguruan tinggi ahli kurikulum dan berbagai lapisan
masyarakat umum seperti golongan agama dimaksudkan industri politik dan juga
siswa.
Dengan kata lain pengembangan kurikulum sekolah dapat dibagi kedalam dua
kelompok, yaitu kelompok intern atau dari dalam sekolah dan kelompok ekstern
sekolah.
3
B.PERAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PENGEMBANGAN
KURIKULUM
1.PERAN KEPALA SEKOLAH
3
Andrianus Nababan,Pengembangan Kurikulum PAK berbasis sekolah.Hal.46
Pertama,Sebagai manajer sebagai manajer, kepala sekolah bertanggung jawab
atas manajemen sekolah Kepala sekolah mengkoordinasikan kegiatan merencanakan,
mengorganisasikan, melaksanakan, mengendalikan segenap usaha pencapaian tujuan
pendidikan.
Dalam aspek perencanaan kepala sekolah merupakan pelaku yang selalu
terlibat dan bahkan sering menjadi tumpuan dalam kegiatan perencanaan dan
pengembangan kurikulum mulai dari konsep hingga hal-hal yang lebih teknis bisa jadi
ia tidak terlibat secara fisik pada keseluruhan kegiatan perencanaan namun kepala
sekolah terus memimpin dan melakukan pemantauan dari waktu ke waktu.
Dalam aspek pengorganisasian kepala sekolah mengorganisasikan unsur-unsur baik
Unsur manusia maupun unsur non manusia unsur-unsur itu diorganisasikan untuk
membangun Sinergi antar unsur.
Kedua peran sebagai inovator, sebagai tokoh penting di sekolah kepala
sekolah harus mampu melahirkan ide-ide baru yang kreatif pengembangan kurikulum
seringkali bermula dari gagasan kepala sekolah mengingat kedudukannya sebagai
pihak yang mengemban tanggung jawab atas sekolah yang dipimpinnya maka pada
dari kepala sekolah cenderung muncul dorongan dorongan untuk terus memajukan
sekolah karena kewenangan yang dimilikinya ide-ide menjadi lebih terbuka untuk
diimplementasikan di sekolah begitu pula dalam konteks pengembangan kurikulum
sekolah ini.
Ketiga peran sebagai fasilitator,dalam pengembangan kurikulum pelaksana
teknis pengembangan biasanya tidak langsung oleh Kepala Sekolah melainkan oleh
tim khusus yang ditunjuk melayani konsultasi dan sebagainya.
4
2.PERAN GURU
Pertama guru sebagai pemberi pertimbangan. Keputusan mengenai kurikulum
sekolah secara institusional terletak pada tangan kepala sekolah. Dalam konteks ini guru
adalah pemberi pertimbangan dalam pengembangan kurikulum sekolah sebagai seorang yang
profesional, guru memiliki keahlian dibidangnya, termasuk dalam hal kurikulum atau
pendidikan Oleh karenanya, dalam rangka pengembangan kurikulum,guru perlu memiliki
gagasan atau ide kreatif untuk mewujudkan harapan dan berbagai pihak yang berkepentingan
4
Andrianus Nababan,Pengembangan Kurikulum PAK berbasis sekolah.Hal.47-48
dengan sekolah.
Kedua guru sebagai pelaksana pengembangan kurikulum sekolah, Konsep ini dapat
ditarik ke dalam dua konteks ke-1 guru sebagai pelaksana proses pengembangan kurikulum
sekolah terlibat sebagai tim yang ditunjuk untuk “membuat” kurikulum sekolah. Di sini, guru
harus mampu berpikir luas dan komprehensif, bahkan menjangkau masuk ke ruang masa
depan. Bersama tim guru berpikir secara keseluruhan mengenai kurikulum dan segenap
potensi yang dimiliki sekolah.
Selanjutnya guru sebagai pelaksana kurikulum yang dikembangkan sekolah peran ini
berkaitan dengan tugas pokok guru sebagai pengampu proses pembelajaran mata pelajaran
tertentu menjabarkan kurikulum sekolah menjadi bentuk-bentuk program yang lebih rinci
atau silabus ataupun rencana pelaksanaan pembelajaran sampai dengan penejawatahannya
dalam bentuk kegiatan pembelajaran.
Penjelasan di atas, menunjukkan bahwa yang memegang peranan dalam proses
pengembangan kurikulum ialah guru karena dialah yang paling bertanggung jawab atas mutu
pendidikan anak didiknya guru menghadapi kesulitan tersendiri karena pada hakekatnya ia
bekerja dalam dunia yang tertulis ASI apa yang dikerjakan dalam kelasnya tertutup bagi
dunia luar jarang sekali pelajarannya dihadiri oleh orang luar sehingga ia tidak memperoleh
masukan tentang proses belajar mengajar dalam kelasnya Ia cenderung tenggelam dalam
cengkraman kegiatan rutin pengalaman mengajar yang bertahun-tahun cenderung kurang
berdampak pada peningkatan profesionalisme nya karena tindak pembelajaran yang
dilakukannya tidak berbeda dari waktu ke waktu hanya mengulang-ulang.
Profesionalisme guru akan dapat berkembang, apabila ia membiasakan diri untuk:
(1)berunding untuk bertukar pikiran dengan siswa, dan terbuka terhadap pendapat mereka,
yang terkait dengan profesinya. (3) bertukar pikiran dan pengalaman dengan teman guru-guru
lainnya atau dengan kepala sekolah.
5
5
Andrianus Nababan,Pengembangan Kurikulum PAK berbasis sekolah.Hal.48-49
akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan sekolah, serta
4.Media agency, yaitu mediator antara pemerintah dan masyarakat.
6
4.PERAN SISWA
Umumnya kurang dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum karena memang
mereka belum mempunyai kompetensi dalam bidang itu. Namun pada tingkat kegiatan kelas,
bila guru bertanya, bagaimana pendapatnya tentang pelajaran, apa yang ingin dipelajarinya
tentang suatu topik, atau atau bila guru mengajak siswa turut serta dalam perencanaan suatu
kegiatan belajar, pada pokoknya mereka sudah dilibatkan dalam kurikulum. Di sekolah
progresif kepada murid diberikan peranan yang lebih besar lagi tentang apa yang mereka
harapkan dari pelajaran. Partisipasi murid sama sekali tidak berarti bahwa keinginan mereka
harus selalu dituruti akan tetapi pandangan mereka dapat dimanfaatkan, sekalipun keputusan
berada di tangan guru memaksakan tidak mereka sukai.
7
6
Andrianus Nababan,Pengembangan Kurikulum PAK berbasis sekolah.Hal.50
7
Andrianus Nababan,Pengembangan Kurikulum PAK berbasis sekolah.Hal.52
9. Diversifikasi pengembangan kurikulum
8
8
Andrianus Nababan,Pengembangan Kurikulum PAK berbasis sekolah.Hal.53
kurikulum resmi yang berlaku, akan tetapi sekolah berusaha menyesuaikan dan
mengaitkannya dengan kebutuhan anak dan lingkungan kurikulum seperti ini ada yang
menyebutkan sebagai “kurikulum plus” Kurikulum resmi hanya memberikan kurikulum
minimal yang diharapkan harus dicapai oleh segenap siswa di seluruh Indonesia sama sekali
tidak Dilarang memberi bahan yang lebih mendalam dan luas bagi anak-anak yang berbakat
adanya perbedaan antar antara apa yang diajarkan di suatu sekolah tidak perlu mempersulit
anak pindah sekolah, selama sekolah itu mengajarkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip atau
struktur ilmu sedangkan isinya secara dan tidak esensial.
9
9
Andrianus Nababan,Pengembangan Kurikulum PAK berbasis sekolah.Hal.54
Negara kita tidak tertutup bagi macam-macam pembaruan dalam pendidikan.
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membuka pendidik kita terhadap pengaruh
dari negara-negara lain di dunia ini adalah ciri kemajuan ialah perubahan dan perbaikan.
Yang lebih mungkin dilaksanakan ialah eksperimentasi yakni mencobakan metode
atau bahan baru pada dasarnya setiap kurikulum baru harus diuji cobakan lebih dari semua
sekolah.
Percobaan metode baru dilakukan secara berkala, antara lain sekolah pengembangan
yang kemudian menjadi PPSI cukup dikenal. sayang tidak berlanjut demikian pula CBSA dan
“muatan local” serta yang lainnya diujicobakan
10
.
D. LANGKAH-LANGKAH DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH
1. Selidiki berbagai kebutuhan sekolah, antara lain kebutuhan siswa kebutuhan guru
dan kebutuhan akan perubahan dan perbaikan..
2.Mengidentifikasi masalah serta merumuskannya, dan timbul berdasarkan studi
tentang berbagai kebutuhan yang tersebut di atas, lalu memilih salah satu yang dianggap
paling mendesak diatasi
3.Mengajukan saran perbaikan, yang dapat didiskusikan bersama, Apakah sesuai
dengan tuntutan kurikulum yang berlaku, menilai maknanya bagi pengembangan sekolah,
dan menjelaskan makna serta implikasinya.
4.Menyiapkan desain perencanaan yang mencakup tujuan cara mengevaluasi
menentukan bahan pelajaran metode penyampaian percobaan penilaian balikan perbaikan
pelaksanaan dan seterusnya.
5.Memilih anggota panitia, sedapat mungkin sesuai dengan kompetensi masing-
masing .
6.Mengawasi pekerjaan pekerjaan panitia biasanya oleh Kepala Sekolah
7. Melaksanakan hasil kerja panitia oleh guru dalam kelas. Karena pekerjaan ini tidak
mudah, kepala sekolah hendaknya senantiasa menunjukkan penghargaan terhadap pekerjaan
semua pihak yang terlibat dalam usaha pengembangan kurikulum
8.Menerapkan cara-cara evaluasi, apakah yang direncanakan itu dapat direalisasikan,
karena apa yang indah di atas kertas belum tentu dapat diwujudkan.
10
Andrianus Nababan,Pengembangan Kurikulum PAK berbasis sekolah.Hal.55-56
9.Memantapkan perbaikan, bila ternyata usaha itu berhasil baik dan dijadikan
pedoman selanjutnya.
11
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Prinsip merupakan asas yang dijadikan pokok dasar berpikir dan bertindak.Dalam konteks
ini,prinsip ialah asas yang dijadikan dasar dalam pengembangan kurikulum.
Strategi pengembangan kurikulum antara lain:
1.mengubah sistem pendidkan
2.mengubah kurikulum tingkat local
3.memberikan pendidikan im-service dan pengembangan staf,
4.supervisi,reorganisasi sekolah,
5. Eksperimentasi dan penelitian.
B.Saran
Saran dari Saya kepada seluruh pembaca adalah lebih banyak menambah buku-buku
atau pembelajaran tentang Strategi Pengembangan Kurikulum serta agar lebih mendalami
lagi tentang hal tersebut, karena hal tersebut akan membantu kita dalam mengatasi masalah-
masalah pengajaran kelak.
11
Andrianus Nababan,Pengembangan Kurikulum PAK berbasis sekolah.Hal.57
DAFTAR PUSTAKA
Nababan,Andrianus .2021.Pengembangan Kurikulum PAK Berbasis Sekolah.Tarutung