Oleh:
KELOMPOK 10
2.Titin R.M.simarmata
3.Vaniora siregar
Grup :F
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa melimpahkan berkat dan
anugerahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami tentang Etika Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Kristen dari dosen
pengampu Megawati manullang,M.Th.
Besar harapan kami, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan para pembaca
sehingga bisa di implementasikan dan bermanfaat untuk kita semua. Kami menyadari masih
banyak kekurangan dari makalah ini oleh karena keterbatasan pengetahuan yang kami miliki.
Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
untuk memperbaiki setiap kekurangan dari makalah ini.
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………
A.Latar Belakang………………………………………………………………….
B.Rumusan Masalah……………………………………………………………...
C.Tujuan Penulisan……………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………….
A.Kesimpulan……………………………………………………………………
B.Saran…………………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhir-akhir ini pendidikan menjadi masalah yang ramai dibicarakan. Berbicara
mengenai pendidikan berarti berbicara tentang profesi guru. Guru adalah salah satu profesi
yang banyak diminati oleh kebanyakan siswa dan siswi saat ini karena guru merupakan
profesi yang dapat menentukan masa depan bangsa ini, guru yang baik dan berkualitas dapat
menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang berkualitas juga, begitupun sebaliknya, seorang
guru yang tidak berkualitas, akan menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang tertinggal dan
bahkan bisa menjadi bangsa yang terjajah. Tidak terlepas dari peranan guru, guru yang
berkualitas adalah guru yang menguasai IPTEK untuk menunjang keberhasilan tujuan
pendidikan. Namun seorang guru dalam menjalankan profesinya tersebut tidak jarang
melakukan penyimpangan seperti halnya penyimpangan etika ataupun nilai-nilai yang
seharusnya dicerminkan oleh profesionalisme seorang guru.
Dalam hal penggunaan teknologi pun sudah seharusnya manusia menerapkan etika
dan moral yang sesuai dengan sosial dan kebudayaan yang terdapat di lingkungannya. Etika
dan moral juga dipengaruhi oleh keadaan sosial dan budaya yang ada disekitarnya.
Kebanyakan manusia yang tinggal di lingkungan sosial dan budaya buruk maka etika dan
moralnya pun buruk begitu juga sebaliknya apabila manusia tersebut tinggal di lingkungan
sosial dan budaya yang baik maka etika dan moralnya pun baik. Dalam hal teknologi pun
seharusnya manusia dapat menerapkan etika dan moralnya dalam menggunakan teknologi
karena hal ini juga dapat meminimalisir kerugian yang dirasakan oleh orang lain walaupun
itu hanya merupakan informasi yang disediakan oleh teknologi yang kita pakai.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Etika?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengerti akan apa yang dimaksud dengan Etika.
1. Istilah-istilah
a. Etos
Istilah etika berasal dari kata Yunani etos. Dalam bahasa Yunani berarti tempat
tinggal (baik dari manusia, maupun dari binatang). Arti ini penting. Etos selalu mempunyai
sangkut-paut dengan tempat, di mana kita tinggal dan di mana kita berada. Selain daripada
tempat tinggal etos juga berarti kebiasaan.
b. Moral
Suatu kata atau istilah lain, yang banyak kita gunakan pada waktu ini ialah kata atau
istilah moral. Kata atau istilah ini berasal dari kata Latin mos (jamak mores) dan mempunyai
arti kira-kira sama dengan kata Yunani “etos”, yaitu kebiasaan atau adat istiadat. Moralitas –
yang berasal dari kata Latin yang sama seperti moral – mempunyai arti yang kira-kira sama
dengan kata atau istilah “kesusilaan” dalam bahasa kita. Moralitas terutama memaksudkan
kadar kesusilaan dari moral yang tertentu.
Tuhan menciptakan manusia lengkap dengan akal budinya agar manusia sanggup
menyelanggarakan hidupnya di dunia serta untuk menjadi teman sekerja Allah menguasai
alam semesta ini. Dengan akal budi manusia dapat memperoleh serta meningkatkan ilmu
pengetahuan. Akal budi berbeda dari instinct (Naluri). Instinct adalah pengetahuan yang
diberikan Tuhan kepada setiap makhluk, termasuk hewan dan tumbuh-tumbuhan, yang
dipergunakan untuk bertahan hidup secara mendasar dalam lingkungan masing-masing.
Berkat adanya akal budi maka manusia sanggup melihat karya dan kehadiran Allah
yang maha kuasa di alam semesta ini. Akal budi memberi kesempatan untuk manusia
memperoleh pengetahuan. Ini berarti bahwa penguasaan pengetahuan merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari keberadaan manusia yang di kehendaki Allah. Alkitab
menyaksikan: “Tanpa pengetahuan kerajinan pun tidak baik; Orang yang tergesa-gesa akan
salah langkah. Kebodohan menyesatkan jalan orang, lalu gusarlah hatinya terhadap Tuhan”
(Amsal 19:2-3; 2 Tim 3:16).
Dengan meempergunakan akal budi, Abraham menaati panggilan Allah untuk pergi
dari Ur ditanah Kaldea menuju Kanaan hanya berlandaskan ilmu perbintangan yang Ia
pelajari dari ayahnya. Sang ayah ternyata adalah seorang astrolog di pelataran-pelataran
1
Dr. J.L.Ch. Abineno, Sekitar Etika dan Soal-soal Etis, Jakarta, PT.BPK Gunung Mulia, 2003, hlm. 2-6.
rumah di kaldea yang meramalkan kejadian-kejadian yang akan datang melalui bintang-
bintang. Ilmu itu di wariskan kepada anaknya yang kemudian di tugaskan meneliti tanda-
tanda di langit yang penuh dengan pergerakan dan pergeseran.
Ilmu pengetahuan mencoba mengerti secara lengkap hakekat benda-benda dan dalil-
dalil yang berkaitan dengan bentuk-bentuk dan manifestasi-manifestasinya. Umat manusia
hendaknya mengakui bahwa berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka hidup
manusia mengalami posisi yang lebih baik. Cabang-cabang ilmu pengetahuan kian hari kian
bertambah jumlahnya seirama dengan pesatnya sekarang hasil-hasil penelitian ilmiah. Paling
sedikit sekitar 700 cabang keilmuan di geluti penduduk dunia dewasa ini. Yang pada awalnya
hanya ada dua cabang utama ilmu pengetahuan, yakni:
Filsafat moral, yang di kemudian hari melahirkan ilmu-ilmu sosial yaitu:Ilmu
politik,Ekonomi, ilmu hukum,Sosiologi,Etnologi,Ilmu
bahasa,Antropologi,Philology,Paedagogi,Psikologi dll.
Filsafat alam,yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu pengetahuan alam yang berupa:Ilmu
Fisika,Kimia,Biologi,Zoology,Botani,Anatomi,Phatologi,Neurologi,Psikiatria,Uralogi,Orthoo
paedi,Farmakologi,Bakteriologi,Matematika,Ilmu
tehnik,Geometri,Aritmatika,Trigonometri,Geologi dll.
Untuk menguraikan sikap manusia terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi modern
terdapat sudut pandang,yaitu:
(1) Sikap otimisme yang tidak kritis.Sikap ini mensyukuri penemuan ilmu
pengetahuan dan teknologi muktahir seperti
otomatisasi,robotisasi,komputerisasi,teknologi biomedicine,tehnik informatika,dll
hal itu hendaknya diterima saja selaku konsekuensi perkembangan peradaban
manusia.Sikap seperti ini biasanya terdapat pada kelompok masyarakat bisnis yang
bergerak di bidang jual-beli teknologi muktahir yang dipikarannya hanya
beriorentasi pada keuntungan bisnis tanpa menghiraukan dampak-dampak negatif
dari produk-produk teknologi tersebut.
(2) Sikap pesimisme yang hiperkritis.Sikap ini mengutarakan sikap pessimisme
dengan mengatakan bahwa masyarakat tehnologis menjadi”naga”yang perlu di
basmi.Karena teknologi tersebut menginjak-injak hak-hak asasi manusia serta
merampas harkat,kehidupan dan integritas kehidupan umat manusia.
(3) Sikap optimisme yang kritis.Sikap ini menilai ilmu pengetahuan dan teknologi
modern selaku sebuah sistem total yang berada pada posisi yang pertama dan
kedua.Yang ketiga ini melihat adanya bahaya dalam teknologi.Namunjuga melihat
adanya kemungkinan yang lebih besar untuk merestorasi system sosial menuju
pengendalian manusia.Manusia teknologis akan memiliki pandangan ilmu dan
teknologi dunia dengan cara konstruktif yang akan menyelenggarakan suatu standar
nilai untuk peradaban yang akan datang.
Dalam hal menilai ilmu dan teknologi terdapat beberapa prinsip ,yaitu:
1. Kontinuitas hubungan manusia dengan alam yang dipelihara dengan baik dan
bertanggungjawab.Ini harus disertai prinsip:Generasi kini mewariskan alam yang
terpelihara kepada generasi mendatang.
2. Hubungan antara manusia dengan sesamanya manusia serta antara manusia
dengan alam dalam seluruh fenomena di dalam “proses menjadi”(The process of
become).Sejarah kehidupan manusia senantiasa menunjukkan grafik menaik dan
berkembang dari masa ke masa,sehingga ilmu yang ditemukan hari ini bukanlah kata
terakhir,melainkan perlu dikembangkan lebih mendalam lagi.
3. Hakekat realisasi duniawi yang immanen.Dunia yang didiami umat manusia
merupakan sebuah realitas yang perlu dihargai,sehingga sehingga nampak jelas bahwa
usaha –usaha manusia untuk mengenal hakekat itu.
Dampak teknologi
2
Tim Dosen STAKPN Tarutung, Etika Kristen, Diktat Kuliah, Tarutung, 2018, hlm. 44-47
Teknologi dan Pendidikan
Hidup manusia sangat dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Teknologi misalnya banyak menghasilkan mesin dan alat-alat seperti jam, mesin
jahit, mesin cetak, mobil mesin tenun, kapal terbang, tank, meriam, dan sebagainya, agar
manusia dapat hidup lebih mudah, aman, dan senang dalam lingkungannya. Di samping itu
alat-alat itu juga menimbulkan macam-macam bahaya yang dapat merusak dan
membahayakan hidup manusia. Adanya alat-alat itu dapat mengubah pikiran manusia,
mengubah cara kerja dan cara hidupnya. Juga pendidikan tidak bebas dari teknologi.
Hasil teknologi telah sejak lama dimanfaatkan dalam pendidikan. Penemuan kertas,
mesin cetak, radio, film, TV, komputer dan lain-lain, segera dimanfaatkan bagi pendidikan.
Pada hakikatnya alat-alat itu tidak dibua khusus untuk keperluan pendidikan seperti film,
radio, TV, komputer dan sebagainya. Akan tetapi alat-alat itu ternyata dapat dimanfaatkan
dalam dunia pendidikan. Mungkin hanya “teaching machine” yang sengaja dibuat khusus
untuk tujuan pendidikan.
Banyak yang diharapkan dari alat-alat teknologi pendidikan untuk membantu
mengatasi berbagai masalah pendidikan, misalnya untuk mengatasi kekurangan guru guna
memenuhi aspirasi belajar penduduk yang cepat pertumbuhannnya atau untuk membantu
pelajar menguasai pengetahuan yang sangat pesat berkembang sehingga disebut ekplosi
pengetahuan untuk membantu siswa belajar secara individual dengan lebih efektif dan
efisien.
1.Dasar Alkitabiah
Ipteks adalah singkatan dari ilmu pengetahuan,teknologi dan seni.Secara umum,ilmu
3
Prof.Dr.Nasution,M.A, Teknologi Pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara, 2012, hlm. 99-100.
(Inggris:sciene,Latin:Scientia) adalah hasil dari belajar dan hal yang praktis.Pengetahuan
(Inggris:knowledge sebagai practikal skill berakar dari istilah know yang tahu dan berkaitan
dengan istilah understand yang berarti mengerti).Dalam ipteks memang ada dua jenis,yakni
empiris dan teoritik.
Dalam Amsal 1:7a dikatakan pengetahuan .Namun dalam Mazmur 111:10a dikatakan
hikmat.Dalam bahasa Ibrani yang dipakai Amsal 1:7a adalah da`ath .Sedangkan dalam
Mazmur adalah khoqma.lalu apa hubungan dari kedua istilah ini? Da’ath adalah suatu
pengertian,pengertian dan kesanggupan.Sedangkan khoqma adalah
hikmat,kebijaksanaan,kepandaian,kecerdikan.Istilah khoqma terkait dengan istilah khakham
yang artinya mempunyai kebijaksanaan,mempunyai hikmat,mempunyai
kecerdikan,mempunyai kepandaian.Ada hubungan timbal balik atau hubungan nisbah antara
ipteks dengan iman.Hubungan itulah yang menyebabkan seseorang di kalangan
ilmuwan,sekaligus orang-orang yang takut akan Tuhan menjadi bijak.Hubungan itu
menimbulkan etika ipteks.Didalam etika ipteks dimungkinkan seseorang yang takut akan
Tuhan mempunyai sifat konstrunktif dalam melaksanakan dan melakukan ipteks.Namun bagi
orang-orang yang tidak takut akan Tuhan , ipteks yang sudah bersifat konstruktif dapat di
bentuk ulang menjadi desktruktif.
Memang seorang ilmuwan,khususnya ilmuwan kristen harus mencari nisbah antara
iman dengan ipteks. Secara profesional,dia juga harus bisa mengembangkan dan
menempatkannya nilai-nilai kristiani.Dengan pengembangan tersebut,ipteks menjadi tidak
bebas nilai.Apabila tidak memerhatikan nisbah itu,krisis dapat terjadi dalam kehidupan sosial
seperti ketidakpastian di bidang hukum,Ekonomi tidak merata,ipteks yang destruktif,krisis
lingkungan,dan sebagainya.Namun seorang yang beriman harus dapat mengambil keputusan
yang paling baik.Dalam Etika kristen apa yang baik adalah segala sesuatu yang sesuai dengan
kehendak Tuhan yang telah menyatakan dirinya di dalam yesus kristus.
Memang benar bahwa para ilmuwan pasti dipengaruhi oleh beberapa hal seperti
agama,politik,ideologi,ekonomi,pribadi,kelompok dan sebagainya.
2.Timbulnya Ipteks
Suatu keheranan atas alamraya ciptaan Tuhan menjadikan manusia
berfantasi,termasuk keyakinan adanya tahkhayul,mitos dan sebagainya. Sedangkan fantasi
adalah mimpi tentang keindahan.Selanjutnya dengan fantasinya,timbul keingina akan
kebenaran.Manusia juga ingin mengetahui semua rahasia alam raya ini dengan cara berpikir
tentang alam sehingga timbul sistem atau susunan pengertian.Sistem itulah yang dinamkan
logika.Dari sini timbul metode,kemudian ipteks.
3.Perkembangan Ipteks
Copernicus (1473-1543) mengemukakan bahwa alam raya ini bukan geosentris
(berpusat pada bumi) melainkan heliosentris (berpusat pada api abadi atau
matahari ).Pendapat ini didukung oleh Johan kepler dan Galileo-galilei.
Rene Descartes atau cartesius (1596-2650) mengatakan,”Cogito ergo sum” ( aku
berpikir maka aku ada).Hal itu berarti ketika orang berpikir,orang sadar akan keberadaannya
atau eksistensinya.Jadi,akal budi sebagai pusat kesadaran.
Jhon locke (1632-1704) dan David hume ( 1711-1776) mengatakan, bahwa
pengalaman empirik melalui indra dapat diterima secara logis.
Isaac Newton ( 1642-1727) mengatakan,bahwa refleksi rasional atas gejala alam
membawa keberadaan atau eksistensi hidup.
Charles Darwin ( 1809-1882) mengemukakan teori tentang perkembangan
mahkluk,yakni teori evolusi
4.Macam-macam Teknologi
Ada beberapa macam teknologi antara antara lain:
a.Teknologi maju
Teknologi maju biasanya menyangkut sumber energi dan mineral ,nuklir dan aspek
pokok teknologi luar angkasa.Itulah sebabnya disebut teknologi tinggi atau high tehnology.
Teknologi maju ini berkaitan dengan perkembangan masa depan secara langsung maupun
tidak langsung.
b.Teknologi Adaptif
Teknologi adaptif artinya teknologi yang menyesuaikan dengan mempertimbangkan
teknologi madya.Biasanya teknologi adatif ini dalam bidang pangan,
pemukiman,pemeliharaan tanah perkembangan tanah dan perkembangan industri. Suatu
pertimbangan untuk ukuran proses adaptif ini antara lain penterapan tenaga kerja,
penggunaan bahan dalam negeri.Sedangkan penelitian teknologi adaptif menyangkut
pengembangan bibit unggul untuk bahan pangan, bahan perdagangan dan bahan bangunan.
c.Teknologi Protektif
Maksud Teknologi protektif adalah memelihara, melindungi dan mengamankan
ekologi dan lingkungan hidup bagi masa depan.Teknologi protektif ini berkisar pada
konversi,restorasi, regenerasi sumber daya alam,termasuk pelestarian , pemulihan dan
pemafaatan kembali.
5.Akibat Teknologi
Sebetulnya teknologi adalah “anak kandung” kebudayaan .Memang dalam
perkembangannya, teknologi harus diakui tidak selalu baik.Misal, penemuan mesin uap yang
mendorong timbulnya industri memunculkan gaya hidup dan nilai-nilai manusia, yaitu
borjuis( orang kaya) dan ploletar (orang miskin ).Selain itu, dampak perkembangan teknologi
tinggi cenderung mempercepat tempo kehidupan.Misal,telkom, robot, nuklir.
Dampak teknologi terhadap kebudayaan dapat dikatan baik buruk.Baik, karena terjadi
perubhan nilai dan tata kehidupan .Buruk,karena terjadi korupsi,kemunafikan,politik
kelompok,ekologi menjadi terganggu,timbul ketimpangan-ketimpangan, penjelasan terlalu
muluk tetapi tidak ada kenyataan.
Akibat lebih lanjut dapat saja terjadi penyalahgunaan teknologi dan sains.Misal,
teknologi sebagai alat ukur struktur global membuat ketidakadilan sehingga terjadi
penjajahan terhadap dunia ketiga dan eksploitasi hampir di segala bidang kehidupan
(sosial,politik,ekonomi,budaya).Akibatnya terjadi pemerasan terhadap hasil alam dan
penjualan teknologi dengan harga sangat murah karena sudah habis masa berlakunya atau
sudah dibuang. “Penyakit” Dunia pertama (negara industri atau negara barat) dan kedua
(negara sosialis) telah dilempar kedunia ketiga.Penyakit itu adalah “penyakit” peradapan
(goncangan mental,sakit jantung ,kanker ganas sebagai akibat pola hidup orangkaya dan
moden ),termasuk kriminalkitas tekanan-tekanan psikologis dan polusi lingkungan.Sementara
itu juga terjadi pemutusan hubungan kerja(PHK),penggantian air susu ibu (ASI) dengan susu
sapi atau susu kaleng.Namun penyakit yang paling berbahaya adalah sikap hidup
konsemeristik.
Dengan keterangan seperti tersebut di atas, kita harus kembali kepada etika ipteks
karena iptek harus dapat menyejahterakan hidup manusia. 4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika dan moral yang lahir pada masyarakat sangat berpengaruh terhadap
penggunaan teknologi. Sebagai pengguna teknologi kita tidak dapat membendung
kemajuan teknologi. Etika sendiri adalah ilmu yang mempelajari cara manusia
memperlakukan sesamanya dan apa arti hidup yang baik. Dengan adanya etika maka
akan membatasi setiap pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sesuai
dengan norma-norma yang telah ditetapkan dan yang berlaku pada masyarakat. Kita
yang juga merupakan pengguna dari teknologi hendaknya memperhatikan aturan-
aturan yang berlaku baik aturan yang tertulis seperti regulasi hukum maupun aturan
tidak tertulis seperti etika dalam menggunakan teknologi.
B. Saran
Sebagai seorang pendidik nantinya, hendaknya kita memahami nilai etika agar
mampu menjalankan setiap tugas dan tanggungjawab kita dengan bijaksana dan
mampu mengikuti perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang
sesuai dengan zaman.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. J.L.Ch. Abineno. 2003. Sekitar Etika dan Soal-soal Etis. Jakarta: PT.BPK Gunung Mulia
Pdt.R.M.Drie S. Brotosudarmo, S.Th.,M.Th.,M.Si. 2007. Etika Kristen untuk Perguruan
Tinggi. Yogyakarta: ANDI Offset
Drs.Supardan,M.A. 1991. Ilmu, Teknologi dan Etika. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia
https://www.google.com/amp/s/teguhtaskug.wordpress.com/2014/10/21/etika-dalam-
penggunaan-teknologi-informasi/amp/